Tuesday 30 September 2014

Harga Kopi Arabika Terus Menguat, Sentimen Positif Cukup Kokoh

Harga kopi arabika di bursa ICE Futures US pada penutupan perdagangan Selasa 30 September 2014 terpantau ditutup menguat signifikan. Penguatan signifikan pada harga kopi di bursa ICE Futures US dipicu oleh ekspektasi akan penurunan output Brasil untuk panen periode ini.
Kondisi cuaca Brasil yang buruk pada tahun ini, masih menjadi sentimen positif kuat pada pergerakan harga kopi arabika. Cuaca di Brasil yang sempat mengalami suhu panas dan kering di awal tahun, dianggap berpotensi kuat untuk menjadi gangguan kuat terhadap panen kopi Brasil. Dampak dari hal tersebut, harga kopi arabika pun terangkat dari sentimen sisi supply.
Walaupun ekspektasi akan terjadinya gangguan terhadap perkebunan kopi di Brasil cukup potensial, namun sejauh ini ketidakjelasan pada tingkatan output Brasil masih kerap menjadi faktor yang memicu fluktuasi signifikan harga kopi Arabika. Meskipun demikian, sepanjang kuartal 3 tahun ini harga kopi berhasil naik hingga 11,8%.
Pada penutupan perdagangan kopi arabika di bursa ICE Futures US, harga kopi arabika terpantau ditutup menguat signifikan. Harga kopi arabika berjangka ICE Futures US untuk kontrak Desember 2014 ditutup naik 1,10% ke tingkat harga #193,35/ton atau menguat $2,10/ton.
Sementara pada perdagangan kopi robusta di bursa LIFFE, harga kopi robusta juga ditutup menguat signifikan. Harga kopi robusta berjangka LIFFE utnuk kontrak November 2014 ditutup naik hingga 1,48% ke tingkat harga $1.992/ton atau menguat $29/ton.
Analis Vibiz Research Centre memprediksi harga kopi arabika masih akan cenderung berada dalam trend positif. Hal tersebut dilandasi oleh ekspektasi yang cukup tinggi terhadap gangguan tanaman kopi Brasil yang dapat mengurangi output Brasil secara signifikan. Terkait pergerakan harga, range normal diprediksi akan berada di kisaran $180-$205 pada arabika dan $1.985-$2025 pada robusta.

Sumber : Vibiznews

Euro Turun Ke Level 2 Thn Terendahnya Ditengah Spekulasi ECB

BESTPROFIT FUTURES (1/10) - Euro turun ke level terendahnya dalam 2 tahun terakhir terhadap dollar akibat melambatnya pertumbuhan inflasi yang mendorong bagi ECB (European Central Bank) guna menambah stimulus moneter lanjutan guna meredam deflasi.

Mata uang 18 negara tersebut berada pada performa kuartalan terburuknya sejak 2010 silam ditengah upaya ECB untuk menghadapi pembengkakan neraca keuangan dan memangkas suku bunga pinjaman guna memicu pertumbuhan ekonomi. Sementara mata uang ruble Russia melemah setelah Bloomberg News melaporkan bahwa bank sentral sedang mempertimbangkan pengendalian modal dan dollar Kanada turun akibat perekonomian negara tersebut stagnan. Pada kuartal ini dollar AS menguat tajam sejak 2008 lalu sebagai pengaruh dari Federal Reserve yang mempertimbangkan menaikkan suku bunga.

Euro melemah sebesar 0.4% ke level $1.2630 pukul 4:36 sore waktu New York dan menyentuh level $1.2571, level terendah sejak September 2012 lalu. Bulan ini mat auang tersebut mengelami penurunan sebesar 3.8% dan merosot 7.8% sejak 30 Juni lalu, penurunan tajam sejak kuartal kedua 2010 lalu. Hari ini Euro turun 0.3% ke level 138.49 yen.

Dollar catat gain sebesar 0.1% ke level 109.65 yen dan mencapai level 109.85, level tertinggi sejak Agustus 2008 lalu. September ini mengalami kenaikan sebesar 5.3%. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Emas & Perak Jatuh Kelevel 8 Bulan Terendahnya Sejak 2010

BESTPROFIT FUTURES (1/10) - Emas berjangka jatuh ke level terendahnya sejak Januari lalu seiring prospek tingkat suku bunga AS yang lebih tinggi dan menguatnya dolar untuk memangkas permintaan logam mulia terkait lindung nilai terhadap inflasi. Sementara perak turun ke level 4 tahun terendahnya.
Bullion yang rally pada semester pertama tahun ini di tengah meningkatnya ketegangan di Ukraina dan Timur Tengah, membukukan penurunan pada kuartalan pertama tahun 2014. Perak anjlok sebesar 12 persen bulan ini, yang merupakan penurunan terbesarnya sejak April 2013 lalu, seiring kedua logam melemah.
Emas berjangka untuk pengiriman bulan Desember turun sebesar 0,6 persen bertahan di level $ 1,211.60 per ons di Comex New York pada pukul 1:43 waktu New York setelah sebelumnya menyentuh level $ 1,204.30, merupakan level terendahnya sejak 2 Januari lalu. Emas merosot sebesar 8,4 persen pada kuartal ini. (knc)
Sumber : Bloomberg

Data Kepercayaan Konsumen AS & Situasi Hong Kong Tekan Bursa Asia

BESTPROFIT FUTURES (1/10) - Saham Asia jatuh, dengan indeks acuan menuju penurunan untuk hari keempat, setelah data consumer confidence di AS secara tak terduga melemah dan Hong Kong bersiap untuk menghadapi protes yang lebih besar bersamaan dengan dimulainya hari libur China.
Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,1 % ke level 140,20 pada pukul 09:02 pagi di Jepang setelah kemarin terkoreksi ke level terendah dalam empat bulan. Indeks tersebut mencatatkanpenurunan bulanan terbesar dalam lebih dari dua tahun pada bulan September di tengah kekhawatiran melambatnya pertumbuhan ekonomi China dan bahwa Federal Reserve dapat meningkatkan biaya pinjaman di AS lebih cepat setelah mengakhiri program pembelian aset.
Pimpinan Eksekutif di Hong Kong, Leung Chun-ying menghadapi tenggat waktu untuk merespon tuntutan pengunduran dirinya dan untuk melakukan pemilihan umum yang bebas di kota setelah pengunjuk rasa pro-demokrasi memasuki hari keenam. Memasuki pagi hari, puluhan ribu pengunjuk rasa memadati area utama, tidak terpengaruh oleh hujan lebat semalam. Ratusan demonstran telah pindah ke area di kawasan Wan Chai di mana Leung menghadiri upacara pada pukul 8:00 pagi untuk menandai ulang tahun ke-65 berdirinya Republik Rakyat Cina.
Indeks Topix Jepang tergelincir 0,2 % setelah para investor mengkaji survei sentimen bisnis kuartalan oleh Tankan. Indeks Kospi Korea Selatan tenggelam 0,5 % setelah adanya laporan yang menunjukkan bahwa ekspor naik kurang dari yang diharapkan pada bulan lalu. Indeks NZX 50 Selandia Baru turun 0,1 %. Indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,3 %. Bursa Hong Kong ditutup hari ini dan besok untuk libur nasional, sementara bursa China daratan ditutup sampai 7 Oktober mendatang.(frk)
Sumber : Bloomberg

Saham AS Ditutup Melemah Seiring Saham Global Turun Pada Kuartalan

BESTPROFIT FUTURES (1/10) - Saham-saham AS jatuh, dengan indeks ekuitas global memangkas penurunan pada kuartalan terburuknya sejak 2012 lalu, seiring saham produsen energi dan minyak menurun. Dolar memperpanjang level tertingginya dalam 4 tahun terakhir, sementara perak mengalami penurunan.
Indeks Standard & Poor 500 turun sebesar 0,2 persen pada pukul 04:00 waktu New York, memangkas kenaikan pada kuartalan ketujuh. Indeks Spot Dolar Bloomberg yang berakhir pada kuartal terbaiknya terjadi kenaikan pada 8 hari berturut-turut dalam 6 tahun terakhir, dan euro melemah dalam 3 bulan terakhir sejak 2010 lalu. Saham Eropa menguat untuk membatasi reli terpanjangnya sejak 2006 lalu pada kuartalan. Sementara perak jatuh ke level terendahnya hari ini, emas merosot sebesar 8,4 persen yang merupakan level terendahnya dalam 3 bulan terakhir. Obligasi pemerintah mengalahkan utang perusahaan dalam tiga tahun terakhir pada kuartal ini.
Produsen energi di Indeks S & P 500 turun sebesar 1,2 persen hari ini seiring minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) dan minyak mentah Brent menutup penurunan pada kuartalan terbesar dalam lebih dari dua tahun terakhir di tengah cadangan minyak yang cukup. Indeks Russell 2000 merosot sebesar 1,5 persen, sementara saham EBay Inc rally setelah mengatakan akan memisahkan diri unit cara pembayarannya. Inflasi di zona euro naik pada bulan September dengan laju kurang dari seperempat dari target Bank Sentral Eropa, memicu spekulasi pejabat akan meningkatkan stimulus ketika mereka bertemu pada 2 Oktober mendatang. (knc)
Sumber : Bloomberg

Monday 29 September 2014

Emas Dekati 9 Bulan Terendah Di Kuartalan 2014

BESTPROFIT FUTURES (30/9) - Emas diperdagangkan mendekati level terendah dalam sembilan bulan terakhir, serta berada di jalur penurunan di kuartal pertama tahun ini, karena prospek yang lebih tinggi biaya pinjaman AS sehingga mendorong dolar berada di kuartal terbaiknya sejak krisis keuangan lalu.
Bullion untuk pengiriman segera diperdagangkan pada level $ 1,217.14 per ons pada 9:22 pagi di Singapura. Logam ini telah mengalami penurunan sebanyak 8,3% sejak akhir Juni lalu, jatuh pada 25 September di level $ 1,207.04, merupakan level terendah sejak 2 Januari dan menghapus gain sebebanyak 0.5% tahun ini yang sebagian dipicu oleh ketegangan di Ukraina dan Timur Tengah.
Pada tahun 2013 emas merosot sebesar 28% terkait ekspektasi The Fed yang akan mengurangi pembelian aset dikarenakan perekonomian sudah mengalami pemulihan. Indeks Spot Dollar Bloomberg meningkat 6,6% di kuartal ini, merupakan yang terbesar sejak tiga bulan terakhir sampai September 2008. Para otoritas The Fed telah menaikkan perkiraan suku bunga AS, sedangkan bank sentral dari Eropa, Jepang dan China masih bertahan atau memperpanjang stimulus moneter guna memacu perekonomi di wilayah mereka.
Emas untuk pengiriman Desember turun 0,1% menjadi $ 1,217.10 per ons di New York Comex. Holdings di SPDR Gold Trust, produk yang diperdagangkan di bursa emas, stagnan pada posisi 772,25 metrik ton kemarin, merupakan level terendah sejak Desember 2008 silam.(yds)
Sumber: Bloomberg

WTI & Brent Menuju Penurunan Kuartalan

BESTPROFIT FUTURES (30/9) - Minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent menuju penurunan kuartalan terbesar dalam lebih dari dua tahun di tengah spekulasi bahwa kenaikan produksi minyak mentah akan menyangga pasar dari potensi gangguan pasokan dari Timur Tengah.
Minyak berjangka turun sebanyak 0,6 % di New York dan turun 11 % dari awal Juli. Amerika Serikat dan sekutu Eropa dan Arab telah melakukan ribuan misi penerbangan sejak memulai kampanye pemboman untuk melawan Negara Islam di Suriah dan Irak (ISIS), produsen terbesar kedua OPEC. Stok minyak mentah AS mungkin menguat sebesar 1,5 juta barel pekan lalu, sebuah survei Bloomberg News menunjukkan sebelum laporan Administrasi Informasi Energi (EIA) besok.
WTI untuk pengiriman November turun sebanyak 57 sen menjadi $ 94 per barel dalam perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan berada di level $ 94,27 pada pukul 8:41 pagi waktu Singapura. Kontrak naik $ 1,03 ke $ 94,57 kemarin. Volume semua berjangka yang diperdagangkan adalah sekitar 44 % di bawah rata-rata 100 hari. Harga telah mengalami penurunan 4,2 % dalam tahun ini.
Brent untuk pengiriman November turun sebanyak 21 sen, atau 0,2 %, ke level $ 96,99 per barel di bursa ICE Futures Europe exchange. Harga turun 14 % dalam kuartal ini, terbesar sejak Juni 2012. Minyak mentah acuan Eropa diperdagangkan $ 2,86 lebih besar dari WTI. Spread ditutup di level $ 2,63 kemarin, yang merupakan spread tersempit sejak 9 Agustus.(frk)
Sumber : Bloomberg

Indeks Manufaktur China Turun Dari Pembacaan Awal

BESTPROFIT FUTURES (30/9) - Indeks manufaktur China mengalami penurunan dari pembacaan awal pada minggu lalu pasca kemerosotan dalam sektor properti memberatkan perekonomian terbesar kedua di dunia tersebut.
Data Indeks Pembelian Manajer (PMI) dari HSBC Holdings Plc dan Markit Economics untuk bulan September berada di 50.2, lebih rendah dari flash reading di 50,5 dan tidak berubah dari bulan Agustus. Angka di atas 50 mengindikasikan ekspansi.
Laba industri yang lebih lemah dari perkiraan ekonom, output dan kredit telah memacu untuk memotong perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto tahun ini. Satu titik terang dalam data untuk bulan Agustus, pertumbuhan ekspor, tercermin dalam laporan hari ini, yang menunjukkan ekspansi yang lebih kuat dari total bisnis baru, didorong oleh kenaikan terbesar dalam pekerjaan ekspor baru dalam empat setengah tahun.
Surplus perdagangan China naik ke rekornya pada bulan Agustus setelah ekspor menguat di belakang meningkatnya pengiriman ke AS dan Eropa. Hal tersebut telah membantu mengimbangi hambatan dari sektor properti: harga rumah baru jatuh semua, kecuali dua dari 70 kota yang dipantau oleh pemerintah bulan lalu, terbesar sejak Januari 2011.
Indeks manufaktur terpisah dari Biro Statistik Nasional dan Federasi Cina Logistik dan Pembelian dijadwalkan akan diterbitkan pada 1 Oktober. Indeks tersebut turunmenjadi 51,1 pada bulan Agustus dari 51,7 pada bulan Juli. Perkiraan rata-rata dari 31 ekonom yang disurvei Bloomberg menyerukan angka 51.0.
Laporan bulan ini menunjukkan laju ekonomi tetap terjebak dalam "gigi rendah" dalam kuartal ini. China Beige Book menunjukkan pertumbuhan investasi melambat, biaya pinjaman naik dan saham perusahaan-perusahaan mengajukan dan mendapatkan pinjaman dari bank tetap berada pada "tingkat terendah."
Pemerintah telah menetapkan target ekspansi sekitar 7,5 persen untuk tahun ini. Perdana Menteri Li Keqiang dan para pembuat kebijakan lainnya telah bersikeras selama berbulan-bulan bahwa mereka tidak memerlukan langkah-langkah yang kuat untuk membantu pertumbuhan.(frk)
Sumber : Bloomberg

Produksi Industri Jepang Tak Terduga Turun Di Agustus

BESTPROFIT FUTURES (30/9) - Produksi industri Jepang secara tak terduga turun pada bulan Agustus, menegaskan pelemahan dalam perekonomian terbesar ketiga di dunia tersebut karena Perdana Menteri Shinzo Abe mengkaji peningkatan lain dalam pajak penjualan.
Output pabrik turun 1,5% dari Juli lalu, kementerian perdagangan mengatakan hari ini. Menurut perkiraan rata-rata dari 31 ekonom yang disurvei Bloomberg News menyerukan kenaikan 0,2%. Output pabrik turun 2,9% dari Agustus tahun lalu.
Melemahnya bidang manufaktur menegaskan bahwa perekonomian mengalami perlambatan dari kontraksi tertajam dalam lima tahun terakhir setelah kenaikan penjualan pajak April. Perdana Menteri Shinzo Abe telah memberikan sinyalemen siap untuk meningkatkan stimulus untuk membantu konsumen dan pengusaha guna meningkatkan retribusi tahun depan.(yds)
Sumber: Bloomberg

Saham Hong Kong Menuju Penurunan Tertajam 2 Hari Sejak Februari

BESTPROFIT FUTURES (30/9) - Saham-saham Hong Kong jatuh, dengan indeks acuan menuju penurunan dua hari tertajam sejak Februari lalu, karena jalan-jalan utama di pusat kota tersebut masih dibarekade oleh para pengunjuk rasa untuk hari ketiga.
Indeks Hang Seng turun 0,7% ke level 23,060.83 pada 9:30 pagi di Hong Kong, setelah merosot 1,9% kemarin. Indeks MSCI Hong Kong turun 0,8%, mencatat penurunan dari 20 Agustus lalu sebesar 10%. Indeks saham volatilitas tergelincir 0,1% setelah melonjak ke level tertinggi dalam tiga tahun terakhir kemarin. Sementara pasar saham di kota tersebut akan ditutup untuk liburan mulai besok, dan akan dibuka kembali pada 3 Oktober.
HSBC Holdings Plc dan Markit Economics akan melaporkan pembacaan akhir pada Indeks manufaktur China daratan hari ini. Laporan dalam beberapa bulan terakhir menandakan penurunan dalam perekonomian China, dengan data selama akhir pekan menunjukkan keuntungan perusahaan industri mengalami penurunan di bulan lalu untuk pertama kalinya dalam dua tahun terakhir.
Perusahaan ritel jatuh kemarin ditengah protes demokrasi yang akan menghalangi pengunjung ke Hong Kong dan membatasi pendapatan. Sebuah laporan yang diterbitkan setelah penutupan kemarin menunjukkan nilai penjualan ritel tak terduga naik pada bulan Agustus dari tahun sebelumnya, meningkat sebesar 3,4%.
Indeks Volatilitas HIS tergelincir 0,1% menjadi 19,03 hari ini setelah melonjak tajam sejak Agustus 2011 kemarin.(yds)
Sumber: Bloomberg

Sunday 28 September 2014

Aksi Protes Di Hong Kong Meluas Setelah Polisi Menembakan Gas Air Mata

BESTPROFIT FUTURES (29/9) - Ribuan demonstran pro-demokrasi bagian dari Hong Kong pagi ini memblokir jalan-jalan di pusat bisnis dan mengancam untuk mencipatakan kekacaun di pagi hari ini pasca bentrokan akhir pekan kemarin di mana polisi menembakkan gas air mata dan semprotan merica kepada para demostran.
Seiring fajar menyingsing, banyak jalan yang diblokade menuju jantung pusat keuangan dan mengepung salah satu jalur subway pemerintah ke arah timur. Protes Baru bermunculan semalam di distrik perbelanjaan Causeway Bay dan Mongkok, dengan ratusan masa yang menduduki jalanan dan mendirikan barikade di wilayah tersebut.
Massa menjamur kemarin mendukung protes yang dipimpin mahasiswa yang dimulai 26 September untuk menentang rencana China untuk mengendalikan kepemimpinan kota ini di 2017 mendatang.
Dalam bentrokan terbesar tersebut menjadi permasalahan selama beberapa dekade terakhir, polisi anti huru-hara mengenakan gas air mata serta membawa tongkat dan senjata melakukan bentrokan secara berulang kali semalam dengan para demonstran yang menggunakan masker wajah, kacamata, bungkusun plastik dan payung untuk melindungi diri.(yds)
Source: Bloomberg

Emas Berada di Dekat Level Terendah, Tertekan oleh Penguatan Dolar

BESTPROFIT FUTURES (29/9) - Emas diperdagangkan mendekati level terendah dalam hampir sembilan bulan setelah dolar naik ke level tertinggi empat tahun di tengah prospek biaya pinjaman yang lebih tinggi akibat membaiknya ekonomi AS. Platinum diperdagangkan mendekati level terendah 15-bulan.
Bullion untuk pengiriman segera turun sebanyak 0,2 % ke level $ 1,216.02 per ons, dan diperdagangkan di level $ 1,218.86 pada pukul 8:48 pagi di Singapura, menurut Bloomberg generic pricing. Logam kuning tersebut telah turun 5,3 % dalam bulan ini, setelah melemah ke level $ 1,207.04pada 25 September lalu, yang merupakan level terendah emas sejak 2 Januari dan berada 0,5 % dari penghapusan gain tahun ini.
Emas menuju penurunan kuartalan pertama tahun ini pasca Indeks Bloomberg Dollar Spot naik 6,4 %. Laporan hari ini diprediksi akan menunjukkan data pengeluaran pribadi di AS diperluas pada bulan Agustus setelah data pekan lalu menunjukkan ekonomi terbesar dunia tersebut mengalami pertumbuhan terbesar sejak tahun 2011 pada kuartal kedua. Belanja konsumen menyumbang sekitar 70 % dari produk domestik bruto AS.
Emas untuk pengiriman Desember naik 0,2 % ke level $ 1,217.90 per ons di bursa Comex New York. Kepemilikan di SPDR Gold Trust, ETP berbasis emas, terkontraksi pada 26 September lalu ke 772.25 metrik ton, terendah sejak Desember 2008.
Perak untuk pengiriman segera turun 0,3 % ke level $ 17,595 per ons, ditetapkan untuk kemunduran bulanan ketiga dan penurunan kuartalan pertama tahun ini. Harga mengalami penurunan ke level $ 17,3491 pada 22 September yang lalu, level terendah sejak Juli 2010.(frk)
Sumber : Bloomberg

Dolar Tahan Gain Pasca Data GDP, Indeks Berjangka AS Turun Diikuti Minyak Mentah

BESTPROFIT FUTURES (29/9) - Dolar mendekati level tertinggi enam tahun terhadap yen pasca data ekonomi Amerika yang kuat mendorong tingkat suku bunga ke level yang lebih tinggi. Indeks saham berjangka turun diikuti minyak mentah dan utang Australia.
Greenback stabil di level 109,42 ¥ pada 08:24 pagi di Tokyo setelah naik sebanyak 0,7% pada 26 September lalu, sementara dolar Australia merosot ke level terendah tujuh bulan. Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 turun sebanyak 0,2% setelah Indeks ekuitas AS naik 0,9% pada September 26, penurunan mingguan terburuk dalam dua bulan terakhir. Nikkei 225 Stock Average berjangka yang tahan kenaikan di Chicago. Minyak jatuh setidaknya 0,3%, seiring perak turun 0,4%. Obligasi Australia diikuti Treasuries AS berada pada level yang lebih rendah.
Ekonomi AS tumbuh 4,6% pada kuartal kedua, merupakan laju tercepat sejak 2011 lalu, memicu spekulasi Federal Reserve dengan meningkatnya data payrolls bulanan di pekan ini. Treasuries jatuh pada 26 September kemarin.(yds)
Sumber: Bloomberg

Mayoritas Saham Asia Naik Terkait Reli Saham Jepang Serta Data Ekonomi AS

BESTPROFIT FUTURES (29/9) - Mayoritas saham Asia menguat, pasca indeks regional ditutup turun di level terendahnya pada pekan ketiga sejak Mei lalu, karena pelemahan yen yang menopang saham Jepang dan data menunjukan bahwa ekonomi AS sedang mendapatkan momentumnya.
Dengan tiga saham naik untuk setiap satu saham yang jatuh pada Indeks MSCI Asia Pacific, yang mengalami stagnansi pada level 142,01 pada 09:06 pagi di Tokyo, sebelum pasar saham di Hong Kong dan China dibuka. Indeks saham terkoreksi 1,7% pekan lalu ke level terendah sejak 30 Mei di tengah kekhawatiran melambatnya pertumbuhan ekonomi China serta spekulasi Federal Reserve yang dapat meningkatkan suku bunga AS lebih cepat dari perkiraan para investor. Investor Hong Kong bersiap untuk mencatat penurunan di pasar saham ditengah tindakan keras polisi terhadap para demonstran di Hong Kong pasca kota tersebut kembali ke pemerintahan China.
Indeks Topix Jepang naik 0,6% karena yen melemah 0,1% menjadi 109,36 per dolar, melanjutkan penurunan 0,5% pada 26 September kemarin.  Indeks NZX 50 Selandia Baru naik 0,4% dan indeks S & P / ASX 200 Australia melemah 0,1%.(yds)

Sumber: Bloomberg

Bursa Saham Jepang Menguat, Yen Tertekan Data Pertumbuhan AS

BESTPROFIT FUTURES (29/9) - Saham-saham Jepang naik, dengan indeks Topix mengalami reli dari penurunan terbesar dalam tujuh minggu, setelah eksportir menguat terhadap pelemahan yen akibat penguatan data ekonomi AS.
Indeks Topix naik 0,6 % ke level 1,339.79 pada pukul 09:01 pagi di Tokyo, dengan semua kecuali tiga saham dari 33 kelompok industri yang menguat. Indeks tersebut turun 1,1 % pada 26 September yang lalu, yang merupakan penurunan terbesar sejak 8 Agustus yang lalu. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,7 % ke level 16,339.48 hari ini. Yen melemah 0,1 % ke level 109,36 per dolar setelah  pada 26 September turun 0,5 %.
Ekonomi AS tahunan tumbuh 4,6 % yang pada kuartal kedua, memicu spekulasi atas timeline Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga dengan data payrolls bulanan akan di rilis dalam minggu ini.
Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 kehilangan 0,2 % hari ini. Indeks tersebut mengalami kenaikan tajam dalam lima minggu pada 26 September pasca laporan data perusahaan yang melampaui perkiraan dan rilis data produk domestik bruto.(frk)
Sumber : Bloomberg

Thursday 25 September 2014

Penurunan Dalam Ekuitas AS Angkat Harga Emas

BESTPROFIT FUTURES (26/9) - Emas berjangka naik karena penurunan ekuitas AS menghidupkan kembali permintaan untuk aset alternatif.
Indeks Standard & Poor 500 menuju penurunan terbesar sejak bulan Juli. Emas telah jatuh 5,1% dalam bulan ini di tengah reli menuju rekor untuk saham AS. Bullion juga mengalami rebound hari ini setelah dolar memangkas gain.
Logam tersebut  bergerak lebih dekat untuk menghapus kenaikan dalam tahun 2014 pasca greenback menguat ke level tertinggi empat tahun terhadap pair-nya, memotong daya tarik logam sebagai investasi alternatif. Bullion sedang menuju penurunan kuartalan pertama tahun ini di tengah spekulasi bahwa pemulihan perekonomian AS akan membuat Federal Reserve untuk meningkatkan suku bunga sebelum rekan-rekan.
Emas berjangka untuk pengiriman Desember naik 0,2% untuk menetap di level $ 1,221.90 per ons pada pukul 1:40 siang di bursa Comex New York, setelah mencapai $ 1,206.60, yang merupakan level terendah untuk kontrak teraktif sejak 2 Januari yang lalu. Harga emas telah naik 1,6% tahun ini.
Jeffrey Currie dari Goldman Sachs Group Inc. mengatakan "risiko secara signifikan miring ke downside" untuk emas, dan mempertahankan perkiraan bank untuk penurunan harga menjadi $ 1.050 pada akhir 2014. Dukungan dari ketegangan politik di Ukraina dan Timur Tengah sebelumnya dalam tahun ini telah mereda, dan inflasi diperkirakan akan tenang, katanya.(frk)
Sumber : Bloomberg

Dolar Dekati Level 4-Thn Tertinggi, Pertumbuhan Ekonomi AS Dukung Prospek Suku Bunga The Fed

BESTPROFIT FUTURES (26/9) - Acuan mata uang dolar mendekati level tertinggi dalam empat tahun terakhir terhadap 10 mata uang utama dunia terkait prospek pertumbuhan ekonomi AS yang membaik sehingga meningkatkan harapan Federal Reserve untuk menaikkan biaya pinjaman pada tahun depan.
Mata uang AS telah meningkat terhadap 16 mata uang dunia yang diperdagangkan bulan ini karena The Fed berada pada laju untuk mengakhiri program pembelian obligasi, yang dikenal sebagai pelonggaran kuantitatif, pada bulan Oktober nanti. Mata uang yen menuju kenaikan pada pekan pertama sejak awal Agustus kemarin terkait AS meningkatkan serangan pemboman terhadap militan Negara Islam (ISIS) dari Irak sampai ke Suriah, sehingga meningkatkan permintaan untuk mata uang Jepang sebagai safe haven.
Indeks Bloomberg Dollar Spot, yang memantau mata uang AS terhadap 10 mata uang utama dunia, stagnan pada level 1,061.60 pukul 08:41 pagi di Tokyo pasca sebelumnya naik ke level 1,062.75 kemarin, yang merupakan penutupan tertinggi sejak Juni 2010 lalu.
Mata uang Dolar dibeli pada level 108,53 yen sebelumnya di beli di level 108,75, pasca menyentuh level 109,46 pada 19 September kemarin, merupakan level terendah sejak Agustus 2008 silam. Mata uang yen menguat sebesar 0,5 persen terhadap dolar AS pada pekan ini. Mata uang AS stagnan sebesar $ 1,2757 per euro pasca naik sebesar $ 1,2697 kemarin, merupakan level terkuat sejak November 2012 kemarin.
Sumber: Bloomberg

Saham turun, Apple jawab "iPhone bengkok"

BESTPROFIT FUTURES (26/9) - Menyusul turunnya harga sahamnya di bursa, Apple menanggapi laporan tentang bengkoknya produk mereka terbaru, iPhone 6 dengan menyebut bahwa kerusakan seperti itu "langka."

Sejumlah media melaporkan kasus melengkungnya iPhone 6 yang ditaruh dalam saku celana tanpa case.

Apple menyebutkan, ada sembilan pelanggan yang melaporkan kasus seperti itu kepada mereka.
Dalam pernyataannya, Apple menyebutkan bahwa cangkang handset mereka dibuat dengan "memilij bahan kualitas tinggi dan disusun secara teliti agar kuat dan tahan lama."

Disebutkan, Apple melakukan uji yang sangat sekasama dalam seluruh rangkaian pengembangan produknya.

BBC mengetahui bahwa salah satu uji coba yang dilakukan Apple sebelum meluncurkan produknya adalah "uji duduk," yang dimaksudkan untuk mensimulasi dampak yang ditimbulkan jika pengguna menaruh telefon di saku celana duduk di atas permukaan keras ribuan kali selama bertahun-tahun.

Sebelumnya, saham-saham utama di Bursa Wall Street, New York, turun terikut dengan merosotnya saham Apple sebesar 3,5%.

Selain laporan iPhone6 yang melengkung raksasa teknologi itu mendapat masalah setelah pemutakhiran iOS 8.0 membuat sejumlah pengguna iPhone tidak bisa melakukan panggilan maupun menerima telepon.

Keyakinan para investor juga terpukul oleh menurunnya angka permintaan barang, seperti terungkap dalam laporan yang dirilis Departemen Perdagangan Amerika Serikat.

Para pengamat menduga Apple akan segera bisa mengatasi masalah tersebut dan sahamnya akan pulih kembali.

Sumber : BBC

Topix Jepang Turun Dari Enam Tahun Tertinggi; Yen Menguat

BESTPROFIT FUTURES (26/9) - Indeks Topix Jepang jatuh dari level tetertinggi enam tahun karena penguatan yen membebani eksportir dan sebagian besar Indeks perusahaan yang diperdagangkan tanpa hak atas pembayaran dividen berikutnya.
Indeks Topix merosot 1,6% ke level 1,324.61 pada 09:02 pagi di Tokyo, dengan semua 33 kelompok industri menurun, mendorong indeks saham menuju penurunan 0,5% selama sepekan. Indeks saham melonjak 1,5% kemarin ke level tertinggi sejak Juni 2008 silam. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 1,5% ke level 16,124.22 hari ini. Sementara itu yen naik sebanyak 0,2& ke level 108,57 per dolar setelah kemarin naik sebanyak 0,3%.
Lebih dari 1.000 dari 1.814 perusahaan di Topix menjadi ex-dividend hari ini, termasuk SoftBank Corp, Mitsubishi UFJ Financial Group Inc dan Japan Tobacco Inc
Inflasi Jepang melambat lebih dari perkiraan pada bulan Agustus, menekankan adanya resiko yang dihadapi Gubernur BOJ (Bank of Japan) Haruhiko Kuroda yang menargetkan inflasi sebesar 2%.
Harga konsumen diluar makanan segar naik 3,1% dari tahun sebelumnya, ungkap biro statistik hari ini di Tokyo. I Angka itu lebih rendah dari proyeksi rata-rata yang menyatakan naik sebesar 3.2% pada survei Bloomberg News dari 31 ekonom. Tidak terpengaruh dari kenaikan pajak penjualan April lalu, inflasi sebesar 1.1%, menurut perkiraan BOJ.(yds)
Sumber: Bloomberg

Bursa Saham AS Di Tutup Turun 1,6 %

BESTPROFIT FUTURES (26/9) - Saham-saham AS mengalami penurunan terbesar dalam delapan minggu terakhir setelah saham Apple Inc. anjlok dan tumbuhnya kekhawatiran atas ketegangan di luar negeri. Dolar memperpanjang level tertinggi empat tahun setelah membaiknya data ekonomi memicu spekulasi bahwa Federal Reserve bergerak lebih dekat untuk menaikkan suku bunga.
Indeks Standard & Poor 500 kehilangan 1,6 % pada pukul 04:00 sore di New York, jatuh di bawah harga rata-rata selama 50 hari terakhir untuk pertama kalinya sejak bulan Agustus. Indeks Nasdaq 100 turun 2,1 %, penurunan terbesar sejak April, Apple turun 3,8 %. Indeks MSCI Emerging Markets turun 1 %. Indeks Bloomberg Dollar Spot naik untuk hari kelima dan euro menyentuh level terendah 22-bulan. Yield Treasury dengan tenor 10-tahun turun 6 basis poin menjadi 2,51 % untuk penurunan terbesar dalam tiga minggu. Emas menguat, menghentikan penurunan.
Ekuitas jatuh dan dolar melonjak pada pagi hari setelah data pesanan peralatan dan klaim pengangguran mingguan AS membantu mendukung argumen bahwa membaiknya ekonomi mungkin cukup bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diharapkan. Saham-saham memperpanjang penurunan terhadap adanya laporan bahwa anggota parlemen Rusia sedang menyusun undang-undang yang akan memungkinkan pemerintah untuk menyita aset asing dalam menanggapi sanksi yang diberikan.(frk)
Sumber : Bloomberg

Wednesday 24 September 2014

Harga Minyak Mentah WTI Melejit Naik Akibat Rentetan Sentimen Positif

Harga minyak mentah WTI di bursa Nymex pada penutupan perdagangan Rabu 24 September 2014 terpantau ditutup menguat signifikan dini hari tadi. Penguatan harga minyak mentah WTI di bursa Nymex dipicu oleh sentimen positif kuat dari data EIA dan perekonomian Amerika Serikat.
Rilis data EIA yang memberika sentimen positif kuat terpantau memicu harga minyak mentah WTI di bursa Nymex ditutup melejit dini hari tadi. Data EIA yang melaporkan penurunan persediaan minyak mentah dan bensin Amerika Serikat, searah memberika sentimen positif baik dari sisi supply maupun demand. Adapaun terkait rilis data, persediaan minyak Amerika Serikat dilaporkan turun 4,3 juta barrel sementara bensin turun 414.000 barrel.
Selain sentimen positif data EIA, pergerakan harga minyak mentah WTI juga turut tersupport oleh data penjualan rumah baru Amerika Serikat. Data penjualan rumah baru Amerika Serikat yang dilaporkan naik dari 427.000 ke 504.000 memicu peningkatan ekspektasi demand Amerika Serikat yang turut memberi sentimen positif kuat sehingga harga minyak mentah WTI kokoh menguat.
Pada penutupan perdagangan minyak mentah WTI di bursa Nymex, harga minyak mentah WTI terpantau ditutup menguat signifikan dini hari tadi. Harga minyak mentah WTI berjangka Nymex untuk kontrak November 2014 ditutup naik hingga 1,35% ke tingkat harga $92,80/barrel atau menguat $1,24/barrel.
Sementara pada penutupan perdagangan minyak mentah Brent di Nymex, harga minyak mentah brent juga ditutup menguat dini hari tadi meskipun tergolong tipis. Harga minyak mentah brent berjangka Nymex untuk kontrak Desember 2014 ditutup naik 0,04% ke tingkat harga $97,62/barrel atau menguat $0,04/barrel.
Analis Vibiz Research Centre memprediksi harga minyak mentah WTI akan cenderung bergerak melemah pada perdagangan hari ini di Nymex. Hal tersebut dilandasi oleh potensi sentimen engatif kuat dari ekspektasi akan anjloknya data durable goods orders Amerika Serikat yang akan rilis hari ini. Terkait pergerakan harga, range normal diprediksi akan berada di kisaran $90-$94,75 pada minyak mentah WTI dan $95,5-$99 pada minyak mentah brent.

Sumber : Vibiznews

Emas Tertekan oleh Penguatan Dolar Terhadap Kenaikan Data Perumahan AS

BESTPROFIT FUTURES (25/9) - Emas berjangka turun karena dolar menguat ke level tertinggi empat tahun, meredam permintaan untuk logam mulia sebagai investasi alternatif. Platinum memperpanjang kemerosotan ke level terendah sembilan bulan.
Greenback menguat ke level tertinggi sejak Juni 2010 terhadap pair-nya pasca AS melaporkan lonjakan penjualan rumah baru pada bulan Agustus. Kuartal ini, emas telah merosot 7,8%, sementara dolar menguat 5,6%.
Emas menyentuh level terendah delapan bulan di level $ 1,208.80 per ons pada 22 September setelah Federal Reserve menaikkan proyeksi suku bunga AS untuk tahun 2015, membatasi permintaan untuk lindung nilai terhadap inflasi. Logam juga telah menurun pasca ekuitas melonjak ke rekor minggu lalu.
Emas berjangka untuk pengiriman Desember turun 0,2% untuk menetap di level $ 1,219.50 pada pukul 1:45 siang di bursa Comex New York. Kemarin, logam kuning tersebut naik 0,3% akibat Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Yordania, Bahrain dan Qatar mengambil bagian dalam gelombang pertama serangan udara pimpinan AS terhadap militan Negara Islam atau ISIS di Suriah.
Perak berjangka untuk pengiriman Desember turun 0,4% menjadi $ 17,702 per ons. Pada 22 September, harga menyentuh level $ 17,325, yang merupakan level terendah untuk kontrak teraktif sejak 28 Juli 2010 yang lalu.
Di bursa New York Mercantile Exchange, platinum berjangka untuk pengiriman Januari turun 1% menjadi $ 1,320.30 per ons. Harga platinum menyentuh level $ 1,317.80, level terendah sejak 19 Desemberyang lalu. Perdagangan lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan rata-rata dalam 100 hari terakhir, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.(frk)
Sumber : Bloomberg

Saham Jepang Naik, Investor Beli Untuk Dapatkan Dividen, Yen Turun

BESTPROFIT FUTURES (25/9) - 25 September - Indeks Topix Jepang naik untuk pertama kalinya dalam tiga hari terakhir, dengan investor yang banyak membeli saham untuk mendapatkan hak dividen seiring pelemahan yen setelah data menunjukkan bahwa penjualan rumah baru di Amerika mengalami lonjakan.
Inpex Corp, perusahaan explorasi minyak yang mendapat lebih dari 90-persen pendapatan di luar negeri, melonjak 3,2 persen. Minebea Co melonjak 4 persen setelah sebuah laporan mengatakan bahwa laba usaha dari perusahaan itu kemungkinan akan mengalahkan perkiraan. Perusahaan otomotif Fuji Heavy Industries Ltd, yang akan melakukan ex-dividend besok, melonjak sebesar 2,7 persen.
Index Topix naik 0,8 persen menjadi 1,337.13 pada pukul 09:27 pagi di Tokyo, dengan 30 dari 33 kelompok industri pada index tersebut yang meningkat. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,9 persen menjadi 16,314.23. Yen melemah 0,2 persen menjadi 109,24 per dolar, pemelemahan untuk hari ketiga. Lebih dari 1.000 perusahaan di Topix akan melakukan ex-dividend besok yang berarti bahwa para investor tidak bisa mengklaim hak atas pembayaran dividen berikutnya setelah berlakunya masa ex-dividen.
Data kemarin menunjukkan penjualan rumah baru AS melonjak 18 persen ke 504.000 pada laju tahunan, terkuat sejak Mei 2008. Perkiraan median dari 74 ekonom yang disurvei Bloomberg  adalah untuk kenaikan sebesar 430.000. Kenaikan satu bulan ini adalah yang terbesar sejak Januari 1992.
Kontrak pada indeks berjangka Standard & Poor 500 sedikit berubah hari ini setelah indeks yang mendasarinya (Index S&P 500) reli 0,8 persen kemarin. Index tersebut telah turun 1,4 persen selama tiga hari sebelumnya setelah mencatat rekor harga penutupan pada 18 September lalu. (brc)
Sumber: Bloomberg

Indeks Saham Berjangka Asian Menguat Merespon Reli Dalam Bursa AS

BESTPROFIT FUTURES (25/9) - Indeks saham berjangka Jepang, Korea Selatan dan Australia naik setelah rebound dalam ekuitas AS setelah penjualan rumah baru naik dan saham-kesehatan mengalami reli. Euro menghentikan penurunan terhadap dolar.
Indeks berjangka Nikkei 225 Stock Average menguat 1,4% pada sesi perdagangan terakhir di Chicago dan 0,9% di Osaka. Kontrak pada indeks Kospi dan indeks S&P/ASX 200 naik 0,4%. Indeks S&P 500 sedikit berubah pada pukul 07:01 pagi di Tokyo setelah indeks yang mendasarinya menghentikan penurunan tiga hari. Euro bertahan di level $ 1,2780 setelah kemarin turun di bawah $ 1,28 untuk pertama kalinya dalam 14 bulan terakhir.
Data kemarin menunjukkan penjualan rumah baru AS melonjak 18% ke 504.000 laju tahunan, terbesar sejak Mei 2008. Perkiraan rata-rata dari 74 ekonom yang disurvei Bloomberg menyerukan kenaikan menjadi 430.000. Kenaikan satu bulan yang terbesar sejak Januari 1992.(frk)
Sumber : Bloomberg

Penjualan Rumah Baru Naik, Angkat Bursa Saham AS Ditutup Menguat 0.8%

BESTPROFIT FUTURES (25/9) - Bursa Saham AS rebound setelah Indeks Standard & Poor 500 menderita 3 hari penurunan, penguatan hari ini akibat penjualan rumah baru naik ke level 6 tahun tertingginya dan saham-saham alat kesehatan reli.

Indeks S&P 500 menguat sebesar 0.8% ke level 1,998.49 pukul 4 sore waktu New York, kenaikan tajam sejak 18 Agustus lalu. Sementara Indeks Dow Jones Industrial Average naik 155.60 poin atau 0.9% ke level 17,211.47.

Indeks S&P 500 mengalami penurunan sebesar 1.4% selama 3 hari menderita pelemahan secara berturut-turut, penurunan ke-6 sepanjang tahun 2014 ini, setelah sebelumnya ditutup pada rekornya di tanggal 18 September lalu. Acuan saham tersebut belum pernah melemah dalam 4 hari secara berturut-turut sejak Desember tahun lalu dan sepanjang tahun 2014 ini telah mengalami kenaikan sebesar 8.1%.

Rilis data hari ini menunjukkan penjualan rumah baru di AS bulan Agustus lalu naik ke level tertingginya dalam lebih dari 6 tahun terakhir, sebuah pertanda bahwa pemulihan pada pasar perumahan sedang mengalami progresifitas. Harga penjualan rata-rata turun sebesar 1.6% pada Agustus lalu dari Juli, menurut Departemen Perdagangan AS hari ini. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Tuesday 23 September 2014

Stok Minyak AS Menurun, Minyak Mentah WTI Tetap Kuat

Harga minyak mentah pada perdagangan hari ini (24/9) masih menunjukkan kekuatannya, khususnya harga minyak mentah berjangka AS yang bertahan di atas $ 91 per barel melanjutkan  kenaikan yang moderat dari sesi sebelumnya. Minyak mentah WTI ini tetap menguat pasca laporan stok minyak mentah AS yang dilaporkan American Petroleum Institute menunjukkan penurunan.
Laporan dari kelompok industri tersebut menunjukkan stok minyak mentah AS pekan lalu menurun, persediaan minyak mentah AS turun 6,5 juta barel dalam sepekan sampai 19 September menjadi  355,9 juta barel, lebih rendah dibandingkan dengan ekspektasi  untuk kenaikan 400.000 barel.
Rilis data persediaan minyak tersebut menjadikan harga minyak mentah berjangka AS untuk kontrak pengiriman bulan November naik 2 sen menjadi $ 91,58 per barel mengikuti kenaikan perdagangan sebelumnya untuk pertama kalinya dalam lima sesi yang menurun.
Demikian juga dengan harga minyak mentah jenis  Brent tidak berubah pada $ 96,85 per barel, yang dipengaruhi produksi minyak Libya telah kembali pulih hingga 800.000 barel per hari setelah ladang minyak El Sharara memulai kembali produksinya yang akan menambah tingginya pasokan global yang terus meningkat .
Pergerakan harga minyak mentah selanjutnya, menurut analyst Vibiz Research Center spot minyak masih bergerak moderat, dan secara teknikal spot minyak sedang menuju garis tengah bolinger dan berpotensi menembus level resistance kuatnya pada kisaran $ 91,65 – $ 91,87 yang juga didukung laporan  U.S. Department of Energy’s Energy Information Administration yang diperkirakan sama dengan laporan API.

Sumber : Vibiznews

Nikkei Bergerak Melemah Akibat Kenaikan Yen, Turunnya Saham Retailer

Pada perdagangan di bursa saham Jepang hari Rabu pagi ini kembali terjadi penurunan yang cukup signifikan (24/9). Melemahnya bursa saham Jepang terjadi sekembalinya dari liburan hari Selasa kemarin, mengikuti sentiment negative yang berkembang pada perdagangan di bursa saham Eropa dan Amerika Serikat malam tadi.
Tadi malam indeks S&P 500 dan Nasdaq di bursa Wall Street melemah untuk tiga sesi berturut-turut dan ditutup pada level terendah dalam lima minggu. Indeks-indeks benchmark di bursa Eropa melemah lebih dari 1 persen setelah aktivitas bisnis di kawasan Euro mengalami penurunan ke level terendah dalam Sembilan bulan pada bulan September lalu.
Nikkei tampak melemah juga disebabkan oleh yen yang masih bergerak rebound terhadap dollar AS. Saham Aeon, perusahaan retailer terbesar di Jepang, pagi ini kehilangan lebih dari 1 persen di tengah laporan bahwa perusahaan ini berencana untuk membeli jaringan pasar swalayan Daiei yang belum dimilikinya. Saham Daiei sendiri tampak melejit 17 persen di tengah kabar tersebut.
Sementara itu saham Starbucks Coffee Japang mengalami lonjakan lebih dari 4 persen setelah perusahaan induknya di Amerika Serikat menyatakan rencana untuk membeli 60.5 persen sisa saham yang belum dimilikinya.
Hari ini indeks spot Nikkei tampak melemah dengan lumayan. Indeks spot tersebut alami penurunan sebesar 42.69 poin atau 0.26 persen dan berada pada posisi 16163.79 poin.
Indeks berjangka Nikkei pagi ini dibuka pada posisi 16020 poin. Indeks berjangka turun tipis 45 poin dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan sebelumnya. Saat ini indeks berjangka Nikkei tampak makin menguat hingga mencapai ke posisi 16130 poin.
Analyst Vibiz Research Centre memperkirakan bahwa pergerakan indeks berjangka di bursa saham pada perdagangan hari ini akan cenderung mengalami kenaikan terbatas. Indeks berjangka berpotensi untuk mengalami pergerakan pada kisaran 16000 – 16300 poin.

Sumber : Vibiznews

Serangan Udara di Suriah Angkat Harga Emas Dari Level Terendah

BESTPROFIT FUTURES (24/9) - Emas naik dari level terendah delapan bulan pasca serangan udara di Suriah mendorong permintaan untuk logam sebagai save haven.
Amerika Serikat dan sekutu Arabnya meluncurkan rentetan serangan udara terhadap posisi negara Islam di Suriah atau ISIS. Penjualan koin emas oleh US Mint mencapai 43.200 ons selama pada bulan September, membuatnya menuju bulan terbaik sejak bulan Juni dan melebihi total penjualan di bulan Agustus sebesar 73%. Bullion melemah 7,6% dalam kuartal ini.
Emas berjangka untuk pengiriman Desember naik 0,3% untuk menetap di level $ 1.222 per ons pada pukul 1:37 siang di bursa Comex New York. Kemarin, harga emas mencapai $ 1,208.80, level terendah untuk kontrak teraktif sejak 2 Januari yang lalu, dan mengakhiri tahun 2013 di level $ 1,202.30.
Perdagangan adalah 21 persen di atas rata-rata untuk 100 hari terakhir untuk hari ini, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
Logam kuning menuju penurunan bulanan kedua dalam tiga kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga dan inflasi tetap diredam. Tahun lalu, harga merosot sebesar 28% setelah bank sentral AS memperlambat laju stimulus moneter.(frk)
Sumber : Bloomberg

Bursa Asia Menuju Ke Level Penutupan Terendah Sejak Juni

BESTPROFIT FUTURES (24/9) - Saham Asia turun untuk hari ketiga, dengan indeks acuan regional menuju pada penutupan terendahnya dalam lebih dari tiga bulan terakhir, menyusul penurunan ekuitas AS dan karena mata uang yen menguat.
Indeks MSCI Asia Pacific turun sebesar 0,1 persen ke level 142,99 pukul 09:01 di Tokyo, bersiap untuk penutupan terendahnya sejak 4 Juni lalu. Indeks Standard & Poor 500 turun untuk hari ketiga kemarin pasca tindakan tegas pemerintah pada penggabungan penghematan pajak, perlambatan pertumbuhan manufaktur di zona euro dan terkait konflik di Timur Tengah yang meningkat. Saham Asia turun sebesar  4,2 persen kemarin dan merumakan level tertinggi dalam enam tahun terakhir pada bulan Juli lalu di tengah kekhawatiran pertumbuhan ekonomi China yang melambat.
Indeks Topix Jepang turun sebesar 0,7 persen diperdagangkan kembali dari liburan kemarin. Mata uang yen menguat sebesar 0,3 persen ke level 108,58 per dolar.
Indeks Kospi Korea Selatan turun sebesar 0,1 persen. Indeks Australia S&P / ASX 200 turun sebesar 0,3 persen dan Indeks NZX 50 Selandia Baru menguat sebesar 0,5 persen. (vck)
Sumber: Bloomberg

Kekhawatiran Geopolitik Pukul Bursa Saham AS Ditutup Melemah 0.6%

BESTPROFIT FUTURES (24/9) - Bursa Saham AS melemah, Indeks Standard & Poor mencatat penurunan pada hari ke-3, penurunan ersebut akibat saham-saham peralatan kesehatan tergelincir ditengah upaya pemerintah terkait penghematan pajak dan meningkatnya konflik Timur Tengah.

Indeks S&P 500 melemah 0.6% ke level 1,982.81 pukul 4 sore waktu New York. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 114.18 poin atau 0.7% ke level 17,058.50. Indeks Russell 2000 melemah 0.9%, penurunan pada hari ke-3 secara berturut-turut.

Kemarin Indeks S&P 500 melemah sebesar 0.8% dan hari ini turun 1.4% sejak ditutup pada rekornya tanggal 18 September lalu. Sementara Indeks Russell 2000 telah mengalami penurunan sebesar 3.5% selama penurunan 3 harinya, penurunan tajam sejak April lalu. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Monday 22 September 2014

ISIS ancam bunuh warga AS dan Barat

BESTPROFIT FUTURES (23/9) - Juru bicara kelompok yang menamakan diri mereka Negara Islam, yang sebelumnya dikenal dengan sebutan ISIS, mengancam akan menyerang warga negara-negara yang bertekad menumpas ISIS, seperti Amerika Serikat.

Ancaman ini disuarakan juru bicara Negara Islam, Abu Muhammad al-Adnani, dalam sebuah rekaman radio.

Melalui rekaman tersebut, al-Adnani menyeru kepada umat Islam di seluruh dunia untuk membunuh warga AS, Australia, Kanada, dan Prancis yang mengirim sejumlah pesawat untuk menggempur kelompok Negara Islam pekan lalu.

"Apa hanya ini yang bisa Anda lakukan?" tanya al-Adnani berapi-api, mengacu pada serangan udara negara-negara Barat terhadap Negara Islam.

Dalam pesan itu al-Adnani memperingatkan bahwa Presiden Barack Obama 'akan dipaksa terlibat perang di darat'.

Menurut wartawan BBC di Baghdad, Lyse Doucet, pesan suara tersebut direkam dalam bahasa Arab dengan salinan bahasa Inggris, Prancis, dan Ibrani.

Pernyataan Negara Islam ini keluar ketika Amerika dan sekutu-sekutunya terus menggalang kekuatan, termasuk dengan menarik dukungan negara-negara Arab, guna memerangi Negara Islam yang kini menguasai wilayah di Suriah dan Irak.

Setelah merebut beberapa wilayah di Irak dan Suriah para pejuang ISIS memproklamirkan berdirinya kekhalifahan Islam.

Mereka dikenal dengan aksi brutal mengeksekusi ratusan warga Irak dan Suriah serta tiga sandera dari negara Barat.

Sumber : BBC

Penurunan Ekuitas Dongkrak Emas Dari Level Terendah 8 Bulan

BESTPROFIT FUTURES (23/9) - Emas berjangka naik dari level terendah delapan bulan karena penurunan dalam ekuitas mendorong permintaan untuk logam mulia sebagai investasi alternatif. Perak memperpanjang kemerosotan dalam empat tahun terakhir.
Indeks S&P 500 turun sebanyak 1%. Data pembelian rumah AS yang sebelumnya dimiliki merosot pada bulan Agustus untuk pertama kalinya dalam lima bulan, menurut data pemerintah. Komoditas turun ke posisi terendah lima tahun, dipimpin oleh logam industri dan sektor pertanian.
Di bursa Comex New York, emas berjangka untuk pengiriman Desember menguat 0,1% untuk menetap di level $ 1,217.90 per ons pada pukul 13:36 siang. Sebelumnya, harga emas menyentuh level $ 1,208.80, level terendah untuk kontrak teraktif sejak 2 Januari yang lalu. Logam, yang melonjak ke level $ 1,392.60 pada bulan Maret, hampir menghentikan gain dalam tahun ini. Pada 31 Desember yang lalu, harga menetap di level $ 1,202.30.
Emas telah turun 7,9% dalam kuartal ini, sementara dolar telah naik 5,4% terhadap pair-nya, mencapai level tertinggi sejak Juni 2010. Pekan lalu, Federal Reserve menaikkan proyeksi suku bunga AS untuk tahun 2015 sementara mereka menegaskan janjinya untuk mempertahankan biaya pinjaman rendah untuk waktu yang dirasa cukup.
Perak berjangka untuk pengiriman Desember turun 0,4 persen menjadi $ 17,774 per ons di Comex. Harga menyentuh level $ 17,325, yang merupakan level terendah sejak 28 Juli 2010. Logam tersebut telah turun 8,2 persen dalam tahun ini.(frk)
Sumber : Bloomberg