Showing posts with label BBM. Show all posts
Showing posts with label BBM. Show all posts

Sunday 3 April 2016

Harga BBM Turun Masih Bayangi IHSG dalam Sepekan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (4/4) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan menguat pada perdagangan saham sepekan. IHSG didorong oleh penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

"Pendorong IHSG adalah penurunan harga BBM dan kondisi inflasi yang terjaga," kata Analis PT Danareksa Sekuritas Lucky Bayu Purnomo kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (4/4/2016).

Dia mengatakan, kenaikan IHSG juga didorong oleh kredit perbankan yang di‎perkirakan tumbuh 12-14 persen pada kuartal II 2016. Lucky memperkirakan IHSG akan berada pada support 4.800 dan resistance pada 4.850.

Analis NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, IHSG akan bergerak variatif pekan ini. Dia mengatakan IHSG akan bergerak pada support 4.755-4.823 dan resistance 4.856-4.888.

"Laju IHSG masih bergerak variatif sepanjang pekan kemarin dengan merespon berbagai sentimen. Namun demikian, terlihat laju IHSG mencoba bertahan untuk tidak membentuk tren penurunan baru di mana dijaga di atas level 4.750-4.760 dan kembali di atas level 4.800 an‎," kata dia dalam ulasannya.

Lucky merekomendasikan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Kimia Farma Tbk (KAEF).

Sementara Reza memilih saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN),  PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) untuk dicermati pelaku pasar.

Pada perdagangan saham pekan lalu, IHSG naik tipis 0,33 persen ke level 4.843,18. Volume perdagangan saham naik 14,27 persen menjadi 7,78 miliar saham. Rata-rata nilai transaksi harian turun 5,48 persen menjadi Rp 6,23 triliun. (Amd/Ahm)


Sumber : Liputan6

Sunday 16 November 2014

Menanti Kenaikan Harga BBM, Awasi Tujuh Saham Pilihan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/11) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan rawan koreksi di awal pekan ini. Pelaku pasar menunggu kepastian soal harga bahan bakar minyak (BBM).

Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko menuturkan, pasar kembali sideways akibat disandera ketidakpastian opsi besar dan waktu kenaikan harga BBM bersubsidi.

Beberapa pihak dari pemerintah ingin penundaan dan kenaikan bertahap karena harga minyak turun. Namun Bank Indonesia (BI) ingin kenaikan secepatnya dan sebesarnya agar inflasi mudah terkendali. Yuganur memperkirakan, IHSG akan berada di level support 5.020-4.957-4.840 dan resistance 5.085-5.120-5.185 pada perdagangan saham Senin (17/11/2014).

"Rekomendasi beli saham karena pada dasarnya harga BBM bersubsidi pasti akan naik tahun ini," kata Yuganur, dalam ulasannya.
Senada disebutkan dalam riset PT Sinarmas Sekuritas, sentimen dalam negeri masih dipengaruhi rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM bersubsidi.

Sedangkan sentimen dari global yang akan mempengaruhi laju IHSG yaitu Jepang akan merilis pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan naik ke 0,3 persen QoQ dari sebelumnya -1,8 persen QoQ.  Eropa juga akan merilis pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan bertambah 0,1 persen ke 0,2 persen QoQ dan tingkat inflasi.

"IHSG akan bergerak variatif di kisaran 5.020-5.066 di awal pekan ini," tulis riset PT Sinarmas Sekuritas.

Analis PT Woori Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, posisi IHSG masih rawan terkoreksi jika tidak adanya sentimen-sentimen positif yang dapat menahan potensi pelemahan IHSG. Sebelumnya laju IHSG sempat tertahan di target resistance 5.065-5.072 dan mampu bertahan di target support 5.027-5.035.

"Laju IHSG terlihat kurang mampu bertahan di kisaran resistancenya seiring berkurangnya volume beli dan lebih banyak aksi ambil untung," ujar Reza.

Reza memproyeksikan, IHSG akan berada di rentang support 5.028-5.038 dan resistance 5.055-5.072.


Sumber : Liputan6