Showing posts with label Dollar. Show all posts
Showing posts with label Dollar. Show all posts

Tuesday 17 October 2023

Best Profit | Mengungkap Tren Pasar: Rollercoaster Ride Dolar AS

 

Sorotan Pasar untuk 17 Oktober 2023

Best Profit (17/10) – Pada hari Selasa, 17 Oktober 2023, pasar menyaksikan pergerakan yang menarik, terutama dipengaruhi oleh kinerja Dolar AS, data penjualan eceran, dan pidato pejabat Federal Reserve.

Permainan Dolar AS

  • Dolar AS menunjukkan kombinasi kekuatan dan kelemahan pada hari Selasa.
  • Awalnya, ia menguat terhadap Yen Jepang, namun kemudian kehilangan momentum terhadap Euro.
  • Penyebabnya? Lonjakan tak terduga dalam penjualan eceran AS untuk bulan September.

Lonjakan Penjualan Eceran: Penjualan eceran di AS naik sebesar 0,7% bulan lalu, melampaui ekspektasi. Lonjakan ini dapat diatribusikan pada peningkatan pengeluaran rumah tangga untuk kendaraan bermotor, makan di luar, dan kunjungan bar.

  • Meskipun awalnya menguat, indeks Dolar AS tetap relatif datar pada 106,23, berada di bawah puncak 107,34 pada 3 Oktober, yang merupakan level tertinggi sejak November 2022.
  • Euro juga mengalami kenaikan yang cukup, meningkat sebesar 0,08% menjadi $1,0569, melampaui level terendah pada 3 Oktober sebesar $1,0448, level terendah sejak Desember 2022.

Baca Juga : Mengungkap Tren Pasar: Rollercoaster Ride Dolar AS

Baca Juga : Menerjemahkan Penurunan Nasdaq di Tengah Imbal Hasil yang Meningkat dan Kendala Pembuat Chip

Pengaruh Federal Reserve

  • Perhatian investor saat ini terpusat pada pidato pejabat Federal Reserve yang dijadwalkan untuk minggu ini.
  • Secara khusus, pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada hari Kamis sangat dinantikan, karena mungkin memberikan wawasan penting tentang kebijakan suku bunga bank sentral ke depan. best profit

Ketidakpastian Menyelimuti

  • Thomas Barkin, Presiden Federal Reserve Bank of Richmond, mengomentari pada hari Selasa bahwa biaya pinjaman jangka panjang yang lebih tinggi memberikan tekanan pada permintaan. Namun, dampaknya terhadap keputusan suku bunga bank sentral dalam dua minggu ke depan tetap belum pasti.
  • Pejabat Federal Reserve akan segera memasuki periode blackout pada 21 Oktober, menjelang pertemuan pada 31 Oktober dan 1 November. Hal ini membuat para trader mempertimbangkan apakah bank sentral AS akan menerapkan kenaikan suku bunga lagi dalam upayanya mendekati target inflasi sebesar 2%.
  • Menurut FedWatch Tool dari CME Group, trader berjangka Federal Reserve memperkirakan peluang sebesar 43% untuk kenaikan suku bunga tambahan tahun ini, namun hanya 12% peluang kenaikan suku bunga bulan depan. Statistik ini mengungkap ketidakpastian yang berlaku di pasar.

Yen Jepang dan Pound Inggris

  • Sementara peruntungan Dolar AS berfluktuasi, penting untuk mencatat bahwa Yen Jepang melemah, mendekati level 150. Terakhir diperdagangkan pada 149,77, memicu kewaspadaan terhadap potensi intervensi oleh otoritas Jepang. Sebelumnya pada hari Selasa, Yen sempat melonjak setelah laporan mengenai Bank of Japan yang mempertimbangkan revisi perkiraan CPI inti untuk tahun fiskal 2023 dan 2024 sambil tetap mempertahankan prospek inflasi untuk tahun 2025.
  • Di sisi lain, Pound Inggris melemah karena pertumbuhan upah reguler di Inggris melambat dari puncak sebelumnya. Lowongan pekerjaan juga mengalami penurunan, meskipun publikasi beberapa data pasar tenaga kerja, termasuk tingkat pengangguran, ditunda hingga pekan berikutnya. Sterling ditutup pada $1,2174, menandai penurunan sebesar 0,34% pada hari itu setelah mengalami lonjakan sebesar 0,6% pada hari Senin.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, lanskap keuangan tetap dinamis dan tak terduga. Kinerja Dolar AS, yang dipengaruhi oleh data penjualan eceran dan pidato Federal Reserve, terus menjadi fokus utama bagi para investor. Tetap terhubung untuk perkembangan lebih lanjut saat kita menjelajahi perairan pasar yang penuh gejolak ini. best profit

Monday 2 October 2023

Best Profit | Kenaikan Dolar Setelah Pemerintah Amerika Menghindari Penutupan Kantor

Best Profit (3/10) – Dalam lanskap ekonomi global yang selalu berubah, sedikit hal yang sebanyak ini dipantau, dianalisis, dan diperdebatkan seperti nilai Dolar AS. Fluktuasinya memiliki dampak yang jauh mencapai, memengaruhi segala hal mulai dari perdagangan internasional hingga daya beli warga sehari-hari. Baru-baru ini, Dolar AS mengalami lonjakan yang mencolok, membuat banyak orang bertanya-tanya tentang faktor di balik lonjakan ini dan potensi konsekuensinya. Dalam artikel ini, kita akan menggali faktor-faktor kunci di balik kenaikan Dolar AS, memberikan pemahaman tentang apa artinya bagi lanskap keuangan global.

Lonjakan Dolar AS

Saat pekan perdagangan berakhir, Dolar AS membuat berita dengan menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya. Lonjakan ini datang setelah perkembangan penting – pemerintah AS menghindari penutupan kantor.

Baca Juga : Pasar Saham Eropa Melemah saat Data Manufaktur Turun

Baca Juga : Harga Minyak Dunia Turun, Namun Tetap Stabil di $90 per Barel – Dampak dan Prospek

Salah satu faktor signifikan yang berkontribusi pada kenaikan dolar adalah kinerja kuat sektor manufaktur AS. Pada bulan September, manufaktur di Amerika Serikat mengambil langkah-langkah penting menuju pemulihan. Kemajuan ini ditandai dengan peningkatan produksi dan perbaikan prospek pekerjaan, kedua-duanya merupakan indikator penting kesehatan ekonomi. best profit

Peran Data Ekonomi dan Tindakan Pemerintah

Pengesahan baru-baru ini atas undang-undang pendanaan sementara oleh Kongres AS pada hari Sabtu memiliki dampak yang signifikan. Langkah ini, yang sebagian besar didorong oleh Partai Demokrat setelah Ketua DPR dari Partai Republik, Kevin McCarthy, menarik tuntutan awal untuk undang-undang pengeluaran partisan, menghasilkan kenaikan imbal hasil obligasi Treasury AS dengan tenor 10 tahun, mencapai 4,703 persen. Pencegahan penutupan pemerintahan mengurangi permintaan utang AS. Sementara itu, data ini menyoroti ketahanan ekonomi AS, bahkan dengan target suku bunga The Fed yang dibatasi.

Bipan Rai, Kepala Strategi FX Amerika Utara di CIBC Capital Markets di Toronto, berkomentar, “Ada perasaan bahwa ekonomi AS dapat menerima suku bunga yang lebih tinggi untuk waktu yang sedikit lebih lama.” Rai lebih jauh menyiratkan bahwa The Fed mungkin tidak akan terlalu cepat untuk memangkas suku bunga tahun depan.

Masa Depan Tingkat Suku Bunga AS

Michelle Bowman, Gubernur Federal Reserve, menyatakan dukungannya terhadap kenaikan suku bunga di masa depan oleh bank sentral AS jika data mengungkapkan berhentinya inflasi atau kemajuan yang lambat. Komitmen ini terhadap suku bunga yang lebih tinggi menunjukkan pendekatan yang hati-hati, dengan memprioritaskan stabilitas ekonomi.

Dampaknya pada Pasar Global

Meskipun kenaikan Dolar AS memiliki dampak langsung dan langsung pada pasar mata uang, hal ini juga berdampak melalui sistem keuangan global. Dalam hal ini, investor dengan cermat memantau tindakan Bank of Japan terkait yen. Pergeseran ini telah memicu diskusi di kalangan pembuat kebijakan tentang potensi akhir dari kebijakan moneter yang sangat longgar.

Sebagai kesimpulan, lonjakan terbaru Dolar AS mencerminkan permainan yang kompleks antara data ekonomi, tindakan pemerintah, dan dinamika pasar global. Ini menegaskan ketangguhan ekonomi AS dan kapasitasnya untuk mempertahankan suku bunga yang lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama. Saat kita terus menjelajahi kerumitan keuangan internasional, kekuatan Dolar AS tetap menjadi indikator kunci stabilitas dan pertumbuhan ekonomi. best profit

Thursday 28 September 2023

Best Profit | Pelemahan Dolar AS: Apa Artinya Bagi Pasar Global

Best Profit (29/9) – Dolar Amerika Serikat (AS) telah mengalami penurunan terhadap mata uang utama lainnya, dan penurunan ini semakin nyata seiring dengan mendekatnya tenggat penutupan pemerintahan. Hingga penutupan perdagangan hari Kamis, Dolar AS melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya. Perubahan dinamika mata uang ini dipicu oleh perdebatan berkelanjutan di Senat AS mengenai perjanjian pendanaan sementara yang diperkirakan akan menghadapi perlawanan dari Partai Republik di Dewan Perwakilan Rakyat.


Dolar AS, sering disebut sebagai “greenback,” telah menjadi fokus utama pasar keuangan global dalam beberapa pekan terakhir. Para investor dan ekonom sama-sama memantau perkembangan situasi ini dengan cermat, karena implikasinya bisa signifikan.

Ancaman Penutupan Pemerintahan

Pendorong utama pelemahan Dolar AS adalah ancaman penutupan pemerintahan yang mengintai. Kongres AS menghadapi batas waktu tengah malam pada Sabtu, 30 September, untuk meloloskan anggaran baru. Namun, Ketua Dewan Perwakilan Kevin McCarthy menyatakan optimisme bahwa kesepakatan dalam hitungan menit bisa dicapai. Ia menyatakan, “Saya bangun setiap hari dengan optimis. Berikan uangmu. Kami akan menyelesaikan ini.”

Baca Juga : Memahami Pasar Emas: Faktor di Balik Penurunan Harga Terbaru

Baca Juga : Pelemahan Dolar AS: Apa Artinya Bagi Pasar Global

Data Ekonomi dan Federal Reserve

Selain drama politik, data ekonomi juga berperan dalam pergerakan Dolar. Produk Domestik Bruto (PDB) AS tumbuh pada tingkat 2,1 persen dalam kuartal terakhir, menurut otoritas lokal. Sementara itu, Federal Reserve berada pada titik kritis, berupaya mengatasi inflasi tanpa memengaruhi lapangan kerja dan pertumbuhan secara negatif. Presiden Federal Reserve Chicago, Austan Goolsbee, menekankan perlunya kehati-hatian dalam mengandalkan sejarah perjuangan inflasi saat merencanakan langkah kebijakan masa depan.

Nilai Tukar Mata Uang

Pada penutupan sesi perdagangan New York, Euro naik menjadi $1,0553 dari $1,0508 pada sesi sebelumnya, sementara Pound Inggris meningkat menjadi $1,2196 dari $1,2137. Dolar AS juga melemah terhadap Yen Jepang, Franc Swiss, dan Dolar Kanada, menunjukkan kerentanannya di pasar global.
Pelemahan Dolar AS telah memicu minat bisnis internasional, investor, dan analis keuangan. Bagi bisnis yang terlibat dalam perdagangan global, pemahaman terhadap dinamika pasar mata uang menjadi sangat penting untuk membuat keputusan yang berdasarkan informasi dalam hal impor, ekspor, dan investasi. Investor perlu mempertimbangkan bagaimana fluktuasi mata uang ini dapat memengaruhi portofolio mereka, dan para analis keuangan memantau situasi ini dengan cermat untuk potensi tren pasar. best profit

Tetap Terinformasi

Untuk menghadapi situasi yang terus berkembang seputar pelemahan Dolar AS, penting untuk tetap terinformasi tentang perkembangan politik di Washington, rilis data ekonomi, dan pernyataan dari Federal Reserve. Informasi ini akan membantu bisnis dan investor membuat keputusan yang berdasarkan informasi yang baik tentang strategi keuangan mereka.

Diversifikasi Investasi

Mengingat ketidakpastian seputar Dolar AS, para investor mungkin ingin mempertimbangkan diversifikasi portofolio mereka untuk mengurangi risiko. Diversifikasi melibatkan penyebaran investasi ke berbagai kelas aset dan wilayah, yang dapat membantu meredakan dampak fluktuasi mata uang.

Pantau Nilai Tukar Mata Uang

Bisnis yang terlibat dalam perdagangan internasional sebaiknya memantau nilai tukar mata uang dan mempertimbangkan strategi lindung nilai untuk mengelola risiko mata uang dengan efektif. Bertindak proaktif dalam menanggapi pergerakan mata uang dapat membantu menjaga daya saing di pasar global.

Sebagai kesimpulan, pelemahan Dolar AS adalah masalah kompleks dengan implikasi signifikan bagi pasar global. Sementara penyebab utamanya adalah tenggat waktu penutupan pemerintahan, faktor ekonomi yang mendasar dan kebijakan Federal Reserve juga turut berkontribusi terhadap volatilitas Dolar. Tetap terinformasi, diversifikasi investasi, dan pemantauan nilai tukar mata uang adalah tindakan penting yang harus dipertimbangkan oleh bisnis dan investor saat mereka menavigasi perairan keuangan yang penuh ketidakpastian ini. best profit

Wednesday 27 September 2023

Best Profit | Penguatan Dolar AS di Tengah Imbal Hasil Obligasi Rekor Tertinggi

Best Profit (28/9) – Dolar AS terus menguat terhadap sejumlah mata uang utama, mencapai puncaknya dalam perdagangan baru-baru ini. Kenaikan tajam mata uang hijau ini terjadi seiring dengan terus meningkatnya imbal hasil obligasi pemerintah AS, di tengah kekhawatiran akan penutupan pemerintah federal. Hingga akhir sesi perdagangan hari Rabu, Indeks Dolar AS, yang mengukur nilai dolar terhadap enam mata uang utama lainnya, mengalami kenaikan sebesar 0,41 persen, mencapai 106,6639.

Baca Juga : Membuka Peluang di Tengah Pasar Asia yang Volatil dan Tingginya Suku Bunga

Baca Juga : Penguatan Dolar AS: Dampaknya pada Ekonomi Global

Kenaikan Mengejutkan Dolar

Kenaikan terbaru Dolar AS telah menarik perhatian para investor dan analis. Setelah naik selama sepuluh minggu berturut-turut, dolar nampak siap untuk mencatatkan kenaikan mingguan lainnya. Meskipun tidak ada berita besar yang mendorong kenaikan ini, tidak ada alasan makroekonomi yang signifikan untuk menghentikan reli dolar, meskipun ada kekhawatiran kelonggaran jangka pendek. best profit

Dampak Pasar Obligasi

Landasan dari penguatan Dolar AS ini adalah pasar obligasi, khususnya imbal hasil obligasi pemerintah AS yang terus meningkat. Imbal hasil obligasi sepuluh tahun sebagai patokan naik lima basis poin menjadi 4,607 persen, mencapai level tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir. Sementara itu, imbal hasil obligasi dua tahun naik sebesar 5,4 basis poin menjadi 5,131 persen, dan imbal hasil obligasi tiga puluh tahun naik sebesar 2,7 basis poin menjadi 4,723 persen.

Reaksi Pasar dan Nilai Tukar

Dampak penguatan Dolar AS terlihat pada nilai tukar mata uang utama lainnya. Dolar AS juga menguat terhadap yen Jepang, dengan nilai tukar mencapai 149,5950 yen, naik dari 149,0710 yen dalam sesi sebelumnya. Terakhir, Dolar AS juga menguat terhadap krona Swedia, mencapai 11,0471 krona dibandingkan dengan 11,0285 krona sebelumnya. best profit

Apa yang Menanti

Dolar AS terus menguat, sementara jalur ke depan masih penuh ketidakpastian. Pasar terus memantau perkembangan di pasar obligasi dan kebijakan pemerintah, terutama terkait dengan kemungkinan penutupan pemerintah. Pejabat Federal Reserve juga memperhatikan perkembangan ini dengan cermat. best profit

Tuesday 26 September 2023

Best Profit | Penguatan Dolar AS: Dampaknya pada Ekonomi Global

Best Profit (27/9) – Dolar AS telah melonjak ke level tertinggi dalam hampir 10 bulan terhadap sekeranjang mata uang utama, memicu kekhawatiran dan memicu perdebatan di pasar keuangan. Kenaikan luar biasa ini didorong oleh beberapa faktor, termasuk proyeksi suku bunga hawkish Federal Reserve, kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS, dan potensi konsekuensi dari penutupan pemerintahan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi implikasi penguatan Dolar AS dan dampak potensialnya pada ekonomi global.

Baca Juga : Guncangan di Wall Street: Investor Berjuang dengan Kenaikan Suku Bunga

Baca Juga : Dampak Penguatan Dolar AS dan Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS terhadap Harga Emas

Kenaikan Tajam Dolar AS

Dolar AS, sering disebut greenback, menunjukkan kekuatan luar biasa dalam sesi perdagangan terbaru. Pada Selasa, mencapai level tertinggi dalam sekitar 10 bulan terhadap sekeranjang enam mata uang utama, dengan Indeks Dolar AS naik sebesar 0,22 persen menjadi 106,2270. Kenaikan ini dapat diatribusikan secara utama pada dua faktor kunci:

  1. Federal Reserve yang Hawkish
    Federal Reserve telah menggambarkan sikap hawkish terhadap suku bunga, menyebabkan ketidakpastian di pasar keuangan. Saat imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun mendekati 4,57 persen, level yang belum pernah terjadi sejak 2007, Dolar AS menguat. Harapan akan suku bunga yang lebih tinggi telah menarik modal asing ke aset-aset AS, meningkatkan permintaan terhadap Dolar AS. best profit
  2. Kekhawatiran Penutupan Pemerintahan
    Panggilan Presiden Joe Biden untuk pembiayaan kongres bersamaan dengan peringatan dari Moody’s dan Wells Fargo mengenai potensi konsekuensi negatif dari penutupan pemerintahan. Peristiwa seperti itu dapat merugikan peringkat kredit AS dan stabilitas Dolar AS. Ketakutan ini telah mendorong investor untuk mencari perlindungan dalam Dolar AS, lebih memperkuat nilai tukarnya.

Dampak Global

Penguatan Dolar AS tidak ada dalam isolasi; implikasinya sangat luas dan melampaui batas Amerika.

  1. Perdagangan Internasional
    Dolar AS yang lebih kuat dapat berdampak negatif pada perdagangan internasional. Ini membuat ekspor AS menjadi lebih mahal bagi pembeli asing, potensial mengurangi permintaan akan barang dan jasa Amerika. Sebaliknya, dapat membuat impor menjadi lebih murah bagi konsumen AS, potensial meningkatkan defisit perdagangan. best profit
  2. Negara Berkembang
    Ekonomi negara berkembang sering mengalami kesulitan ketika Dolar AS menguat. Dolar yang lebih kuat dapat menyebabkan keluarnya modal dari ekonomi ini karena investor mencari pengembalian yang lebih tinggi di AS. Keluarnya modal ini dapat menekan nilai mata uang dan stabilitas keuangan negara berkembang.
  3. Harga Komoditas
    Harga komoditas, yang biasanya di denominasi dalam Dolar AS, cenderung menurun ketika greenback menguat. Hal ini dapat memengaruhi negara-negara yang sangat bergantung pada ekspor komoditas, seperti negara produsen minyak, yang menghadapi tantangan pendapatan.

Menavigasi Lanskap yang Berubah

Di lingkungan penguatan Dolar AS ini, bisnis, investor, dan pemerintah harus mengadopsi strategi untuk menavigasi lanskap keuangan yang berubah dengan efektif:

  1. Diversifikasi Paparan Mata Uang
    Bisnis yang terlibat dalam perdagangan internasional harus mempertimbangkan diversifikasi paparan mata uang mereka untuk mengurangi risiko yang terkait dengan Dolar AS yang lebih kuat. Strategi lindung nilai dan opsi mata uang dapat menjadi alat berharga dalam hal ini. best profit
  2. Memantau Kebijakan Suku Bunga
    Pantau secara cermat keputusan suku bunga dan pernyataan Federal Reserve. Setiap indikasi sikap yang lebih dovish dapat potensial meredakan kekuatan Dolar AS.
  3. Analisis Pasar Komoditas
    Bagi negara-negara yang bergantung pada ekspor komoditas, tetap mengikuti tren pasar komoditas sangat penting. Diversifikasi ekonomi dan instrumen keuangan untuk melindungi diri dari fluktuasi harga komoditas dapat membantu mengurangi risiko.

Menyiapkan untuk Masa Depan

Saat Dolar AS terus menguat, sangat penting bagi individu dan entitas untuk tetap terinformasi, beradaptasi dengan perubahan keadaan, dan mempersiapkan diri untuk tantangan potensial. Dalam ekonomi global yang sangat terhubung, pergerakan Dolar AS memiliki dampak yang melampaui batas Amerika. best profit

Sebagai kesimpulan, lonjakan terbaru Dolar AS ke level tertinggi dalam hampir 10 bulan menggarisbawahi pentingnya memahami dinamikanya dan implikasinya. Sikap hawkish Federal Reserve, kekhawatiran penutupan pemerintahan, dan dampaknya pada perdagangan internasional, ekonomi negara berkembang, dan harga komoditas adalah faktor-faktor yang memerlukan perhatian kita. Dengan menerapkan langkah-langkah strategis dan tetap waspada, kita dapat lebih baik menavigasi lanskap keuangan yang terus berubah dalam hari-hari mendatang.

Wednesday 23 August 2023

Best Profit | Aktivitas Bisnis AS yang Belum Stabil dan Pelemahan USD

Best Profit (24/8) – Dunia perdagangan mata uang telah relatif tenang menjelang pembukaan simposium Jackson Hole. Namun, USD/JPY mengalami penurunan tak terduga sebesar lebih dari 0,8% hingga kisaran 144,60 menyusul rilis data ekonomi yang mengecewakan dalam sesi New York awal pada 23 Agustus. Indeks dolar AS (DXY) terus berada dalam kisaran yang telah ditempatinya sejak awal pekan.

Data Ekonomi AS yang Mengecewakan

DXY sempat melonjak ke level 104,00 selama sesi Eropa. Rilis hasil survei PMI untuk Eurozone dan Inggris yang sangat negatif, sesaat meningkatkan greenback. Sayangnya, data PMI untuk Amerika Serikat yang dirilis beberapa jam kemudian juga tidak memenuhi harapan.

S&P Global melaporkan bahwa PMI Manufaktur AS turun dari 49,0 menjadi 47,0 pada Agustus 2023, sementara PMI Jasa turun dari 52,3 menjadi 51,0. Keduaangka tersebut di bawah perkiraan pasar. PMI Komposit turun menjadi 50,4 dari 52,0, meskipun ekspektasi konsensus sebelumnya adalah tetap stabil. Biasanya, data PMI dibaca dengan ambang batas 50,0, yang membedakan antara ekspansi (>50,0) dan kontraksi (<50,0). Angka PMI Komposit ini mengindikasikan aktivitas bisnis yang hampir stagnan. best profit

“Perlambatan aktivitas bisnis pada bulan Agustus menimbulkan keraguan tentang kekuatan pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal ketiga,” kata Chris Williamson, Kepala Ekonom Bisnis di S&P Global Market Intelligence. “Survei menunjukkan bahwa percepatan pertumbuhan yang didorong oleh sektor jasa pada kuartal kedua telah meredup, didampingi dengan penurunan lebih lanjut dalam produksi pabrik.”

Fokus Pasar pada Simposium Jackson Hole

Meskipun demikian, perhatian pasar tetap terpusat pada simposium Jackson Hole yang dijadwalkan pada 24-26 Agustus. Acara ini menjadi tempat pertemuan para pemimpin bank sentral paling berpengaruh di dunia. Pidato Ketua Federal Reserve dan pemimpin bank sentral lainnya dalam acara ini dapat memiliki dampak signifikan pada pasar keuangan. Oleh karena itu, pergerakan sebagian besarpasangan mata uang utama kemungkinan akan tetap terbatas hingga katalis berikutnya muncul.

Menavigasi Lanskap Forex Saat Ini

Bagi para trader dan investor, lanskap yang tidak pasti ini memerlukan pendekatan yang bijaksana. Berikut beberapa strategi kunci yang perlu dipertimbangkan:

Manajemen Risiko: Dengan kondisi pasar yang fluktuatif, penting memiliki manajemen risiko yang kuat. Tetapkan stop-loss order untuk melindungi posisi Anda dan pertimbangkan untuk mengurangi ukuran posisi Anda untuk mengelola risiko.

Tetap Terinformasi: Pantau dengan cermat peristiwa ekonomi dan pidato bank sentral. Ini dapat memberikan wawasan penting tentang arah pasar. best profit

Diversifikasi: Pertimbangkan untuk mendiversifikasi portofolio Anda di berbagai pasangan mata uang. Ini dapat membantu menyebar risiko dan mengurangi eksposur Anda terhadap volatilitas mata uang tunggal.

Sabar: Dalam situasi yang tidak pasti, seringkali yang terbaik adalah bersabar dan menghindari keputusan impulsif. Tunggu sinyal yang lebih jelas sebelum memasuki perdagangan.

Persiapan untuk Simposium Jackson Hole

Saat dunia keuangan menantikan Simposium Jackson Hole, para trader dan investor harus bersiap menghadapi potensi volatilitas pasar. Tetap terinformasi, berhati-hati, dan pastikan strategi perdagangan Anda terdefinisikan dengan baik. Hasil dari acara bergengsi ini bisa memiliki dampak signifikan pada pasar mata uang.

Sebagai kesimpulan, data ekonomi AS yang mengecewakan baru-baru ini dan Simposium Jackson Hole yang akan datang membuat para trader tetap waspada. Kinerja dolar AS kemungkinan akan erat terkait dengan hasil acara ini. Ingatlah bahwa dalam situasi ketidakpastian, strategi perdagangan yang hati-hati dan terpikirkan dengan baik adalah sahabat terbaik Anda. Tetap waspada dan berdagang dengan bijak. best profit

Baca Juga : Pergerakan Harga Emas sebagai Respons Terhadap Melemahnya Imbal Hasil Obligasi Pemerintah AS

Monday 21 August 2023

Best Profit | Mengapa Dolar AS Melemah saat Investor Menanti Sinyal Baru

Best Profit (22/8) – Dolar AS mengalami penurunan tipis, ditutup pada 103,3100 dalam sesi perdagangan terbaru, meninggalkan para investor berspekulasi tentang apa yang akan terjadi selanjutnya. Saat lanskap keuangan global terus berkembang, penting untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhi pergerakan ini dan apa yang sedang diantisipasi oleh para investor untuk membuat langkah berikutnya.

Kinerja Dolar Baru-baru Ini

Dalam sesi perdagangan terkini, Dolar AS menunjukkan tanda-tanda pelemahan terhadap sekelompok mata uang utama lainnya. Pada hari Senin, 21 Agustus 2023, greenback mengalami penurunan sedikit dibandingkan dengan mata uang utama lainnya. Perubahan ini menarik perhatian para investor, memicu diskusi dan analisis di pasar keuangan di seluruh dunia.

Para investor dengan cermat memantau indikator ekonomi yang akan memberikan wawasan berharga tentang tren masa depan Dolar AS. Dua peristiwa penting sedang di depan mata: rilis data PMI S&P pada Rabu, 23 Agustus 2023, dan Simposium Ekonomi Jackson Hole dari 24 hingga 26 Agustus. best profit

Para investor dengan penuh antusiasmen menantikan acara ini karena mereka mengantisipasi wawasan penting tentang masa depan kebijakan moneter. Powell dan Lagarde diharapkan akan memberikan panduan tentang pendekatan bank sentral mereka terhadap tantangan ekonomi, termasuk inflasi dan tingkat suku bunga.

Outlook Inflasi AS

Para ahli meyakini bahwa inflasi di Amerika Serikat kemungkinan akan melandai lebih cepat dibandingkan dengan daerah lain, terutama zona euro. Ekspektasi ini didasarkan pada berbagai faktor, termasuk valuasi dolar AS yang tinggi, defisit fiskal, defisit ganda dalam transaksi berjalan, prospek peringkat, dan alokasi dana yang besar di dalam Amerika Serikat. best profit

Apa yang Menanti di Masa Depan

Apa yang Menanti di Masa Depan
Laporan Bulanan dari Buba Jerman menunjukkan bahwa inflasi mungkin akan tetap di atas target bank sentral untuk jangka waktu yang lebih lama. Kemungkinan ini telah mendorong para investor untuk lebih mengantisipasi tindakan ketat dari Bank Sentral Eropa.

Saat para investor terus menguraikan data ekonomi dan mengantisipasi tindakan bank sentral, lanskap keuangan global tetap dinamis dan tidak pasti.

Sebagai kesimpulan, penurunan nilai Dolar AS baru-baru ini telah memancing minat para investor di seluruh dunia. Hasil dari peristiwa-peristiwa ini tanpa ragu akan membentuk arah masa depan Dolar AS dan berdampak pada pasar keuangan global. best profit

Baca Juga : Emas Meningkat sementara Tembaga Tetap Stabil setelah China Memangkas Suku Bunga

Sunday 20 September 2020

Best Profit | Harga Emas Diprediksi Masih Bergejolak Dampak Covid-19 dan Pemilu AS

 


Best Profit (21/9) - Harga emas baru-baru ini sangat bergantung pada pasar saham. Dengan keadaan seperti itu, analis dengan hati-hati mengamati potensi pergerakan uang tunai jika ada aksi jual di pasar utama.

Harga emas terus diperdagangkan di tengah kisaran USD 1.900- USD 2.000 per ons. Pada Jumat (18/9/2020) pekan lalu, emas berjangka Comex Desember diperdagangkan pada USD 1.958, naik 0,46 persen pada hari itu.

"Salah satu katalis utama dari pasar logam sampai kita mendekati pemilihan adalah pasar ekuitas," kata direktur perdagangan global Kitco Metals Peter Hug seperti dikutip dari laman Kitco, Senin (21/9/2020). best profit

Valuasi di ruang ekuitas sangat memprihatinkan mengingat perekonomian masih dalam tahap awal pemulihan. “Jika pasar ekuitas terpukul dan menjual, itu akan menjadi negatif bagi kompleks industri - palladium, platinum, perak, dan akan menyeret emas turun bersamanya," jelas Hug.

"Selama harga emas bisa bertahan di USD 1.925, saya yakin logam akan naik ke pemilihan dengan peringatan bahwa pasar ekuitas tidak mengambil lebih dari 5 persen hit," imbuh dia.

Kepala strategi global TD Securities, Bart Melek memperkirakan emas akan naik pada pekan ini dengan kisaran harga di USD 1.960 per ounce pada sisi atas dan USD 1.933-1935 pada sisi bawah. best profit

Sebagai catatan, saat pasar mulai mendekati pemilu AS pada November mendatang, volatilitas di pasar saham dan juga ruang logam mulia akan meningkat. Pedagang mungkin takut akan ketidakpastian dan menunggu sampai hasil pemilihan jelas.

"Kami semakin terpuruk dalam musim politik di AS yang semakin jelas. Kami mendapatkan komentar yang sangat agresif dari Presiden, Demokrat, kami melihat retorika agresif tentang China dan kebijakan pajak. Itu akan menciptakan semacam jumlah yang signifikan volatilitas. Pasar mungkin khawatir tentang pernyataan tertentu," kata Melek.

"Ketidakpastian politik cenderung menguntungkan emas. Tetapi jika kita mengalami krisis likuiditas penuh, itu tidak akan baik untuk apa pun. Orang akan kembali ke uang tunai," sambung Melek. best profit

Di sisi lain, Analis di bidang emas juga mengamati meningkatnya kasus covid-19 yang mengkhawatirkan di Eropa, dapat berdampak signifikan pada pemulihan ekonomi dan pasar saham. Namun, sebagian besar belum yakin bahwa kenaikan kasus akan menyebabkan penutupan yang signifikan seperti di bulan Maret lalu.

"Kami menduga bahwa penurunan ekuitas global selama beberapa hari terakhir akan berumur pendek kecuali kenaikan kasus baru mulai membebani ekonomi lagi," kata ekonom Capital Economics, Jessica Hinds.

Harga emas di pasar spot tercatat naik tipis 0,1 persen menjadi USD 1,958.29 per ounce, setelah mencapai level tertinggi sejak 2 September di USD 1,973.16. Sementara, harga emas berjangka AS tercatat naik 0,1 persen menjadi USD 1.968,20.

Meski masih naik, harga emas diprediksi bisa terjun bebas bahkan hingga level USD 1.794 per ounce di kuartal IV 2020. Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menyatakan, hal ini dapat terjadi karena indeks dollar yang menguat. best profit

"(Hal ini) dipengaruhi optimisme Federal Reserve Amerika Serikat (AS) atas kebijakannya menurunkan suku bunga hingga 2023 ketika pasar tenaga kerja mencapai "lapangan kerja maksimum" dan inflasi berada di jalur untuk "melebihi" target inflasi 2 persen," ujar Ibrahim saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (17/9/2020).

Lalu, perkiraan pertumbuhan ekonomi yang lebih positif dan pernyataan Presiden AS Donald Trump soal vaksin juga mendorong indeks dollar menguat.

Wacana Partai Komunis China yang menyatakan siap perang dengan AS dan ASEAN serta ketegangan Turki dan Yunani atas Laut Mediterania, kata Ibrahim, sebenarnya menggoyang harga emas untuk bisa naik. best profit

"Tetapi rupanya pasar (tidak) mengindahkan informasi geopolitik tersebut karena itu baru berupa wacana dan di Cina sendiri baru Partai Komunis, bukan presiden Cinanya," kata Ibrahim.

Oleh karenanya, harga emas diproyeksi bakal anjlok. "Peluang harga emas internasional terjun bebas ke USD 1.919, USD 1.860 dan USD 1.794 sangat besar sekali. Angka tersebut sesuai dengan data teknikal (W1) di metatrader," jelasnya.

Kata Ibrahim, bulan September ini emas berpeluang turun ke angka USD 1.919 per ounce, kemudian merosot ke USD 1.860 hingga USD 1.794 di kuartal IV.

"Oleh karenanya, ini saat yang tepat agar menjual sekarang, karena ada harapan akan di bawah Rp 1 juta (per gram). Jangan sampai menyimpan emas terlalu lama," saran Ibrahim.  best profit

Sumber : Liputan6

Sunday 22 December 2019

Best Profit | Pemulihan GBP/USD Mandek Di bawah 1.3050 Menjelang Pemungutan Suara Brexit

Best Profit (23/12) - Pasangan matauang memperpanjang pemulihannya dan mengetes level 1.3050 setelah keluarnya data GDP kuartal ketiga Inggris yang final yang lebih baik daripada yang diperkirakan dengan penambahan +0.4% per kuartal, namun akhirnya turun kembali mendekati 1.3000. Fokus pasar masih kepada pemungutan suara ari House of Commons atas rancangan undang-undang Brexit dari Perdana Menteri Johnson.

Dengan tidak berhasilnya menembus naik lebih tinggi dari 1.3050, GBP/USD kehilangan lebih daripada 300 pips selama seminggu yang lalu, membuat pembalikan turun yang tajam dari ketinggian 19 bulan dimana sempat mencapai 1.3500 pada minggu lalu menyusul pemilihan umum yang berlangsung di Inggris. 
Penurunannya menemukan “support” di dekat 1.3000 dan kemudian sedikit mengalami “rebound”. best profit

Para trader kelihatannya mengambil untung setelah kenaikan yang signifikan dari Poundsterling sebelumnya, segera sesudah selesainya pemilihan umum di Inggris. Pergerakan turun dari Poundsterling semakin menjadi-jadi ditengah keprihatinan akan Brexit yang keras setelah keputusan Perdana Menteri Boris Johnson untuk meniadakan kemungkinan diperpanjangnya periode transisi melewati Desember 2020.

Pada hari Jumat, Parlemen yang baru mengadakan pemungutan suara untuk mendukung kesepakatan Brexit Johnson. Rancangan undang-undang ini diteruskan ke House of Commons dan diperkirakan akan lewat dengan mudah. Langkah ini sudah diperhitungkan di dalam harga dan pasar mengabaikan pemungutan suara yang berlangsung. best profit

Volume perdagangan kemungkinan rendah pada minggu ini ditengah suasana liburan. Kalender ekonomi menunjukkan hanya ada sedikit rilis. Pada hari Senin akan dilaporkan order “durable goods” Amerika Serikat. Impeachment terhadap Trump dan negosiasi antara AS dengan Cina bisa mendominasi berita-berita.
Secara tehnikal, “support” terdekat menunggu di 1.2957 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2901 dan kemudian 1.2813. Sedangkan “resistance” terdekat menunggu di 1.3101 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3190 dan kemudian 1.3245. best profit

Sumber : Vibiznews

Tuesday 3 September 2019

Best Profit | Usai Libur Awal Pekan, Bursa Amerika Alami Kerugian Merespon Perang Tarif AS-China

Best Profit (4/9) - Bursa saham Amerika alami kerugian profit taking setelah dibuka pasca libur Hari Buruh, retreat dari posisi untung perdagangan akhir pekan lalu yang dipicu pengaduan China terhadap AS di WTO terkait tarif impor dan juga tertekan oleh posisi yuan mencapai titik terendah baru.

Tekanan jual saham juga datang dari rilis data PMI manufaktur dan konstruksi Amerika yang mengecewakan dimana indeks PMI manufaktur adanya kontraksi pertama dalam aktivitas selama tiga tahun, sehingga meningkatkan kekhawatiran resesi. best profit

Pada penutupan bursa wall Street Rabu dini hari (04/09), indeks Dow Jones turun 333,75 poin atau 1,3 persen pada 26.069,53 setelah mengakhiri perdagangan Jumat lalu di level penutupan terbaik dalam hampir sebulan. Indeks Nasdaq turun 70,40 poin atau 0,9 persen menjadi 7.892,48 dan indeks S&P 500 turun 21,57 poin atau 0,7 persen pada 2.904,89.

Anjloknya harga saham-saham awal sesi sebagai reaksi terhadap tarif baru AS – China yang menambah ketegangan baru dalam perang dagang. AS secara resmi mengenakan tarif 15 persen untuk impor Tiongkok senilai sekitar $ 112 miliar, yang mengarah ke tarif pembalasan Cina atas barang-barang AS yang bernilai miliaran dolar. best profit

Presiden Donald Trump mengulangi klaimnya dalam sambutannya kepada wartawan pada hari Minggu bahwa Cina membayar tarif dengan mendevaluasi mata uang mereka. Trump mengindikasikan AS dan para pejabat Cina masih berencana untuk bertemu untuk pembicaraan perdagangan bulan ini tetapi berpendapat AS tidak dapat membiarkan China merobek kita lagi sebagai sebuah negara.

Dalam serangkaian tweetnya, Trump mengancam untuk lebih keras terhadap China jika dia memenangkan pemilihan kembali dan menolak saran bahwa dia bekerja dengan Uni Eropa untuk mengejar praktik perdagangan Tiongkok. best profit

Saham kemudian alami  penurunan lebih lanjut setelah rilis laporan dari Institute for Supply Management yang menunjukkan aktivitas manufaktur AS turun untuk pertama kalinya dalam tiga tahun. Indeks turun menjadi 49,1 pada Agustus setelah merosot ke 51,2 pada Juli, dengan angka di bawah 50 menunjukkan kontraksi dalam aktivitas manufaktur.

Melihat pergerakan secara sektoral, saham baja telah menunjukkan langkah signifikan ke sisi ngatif pada hari itu,  setelah rebound dari tiga sesi sebelumnya. NYSE Arca Steel Index telah anjlok 3,1 persen, menarik kembali ke penutupan terendah hampir tiga tahun yang dicapai seminggu yang lalu. best profit

Kelemahan yang cukup besar juga tetap terlihat di antara saham energi, meskipun tekanan jual telah berkurang karena harga minyak mentah telah naik dari level terburuknya hari itu.

Saham-saham perbankan, bioteknologi, dan semikonduktor juga alami kelemahan penting, sementara saham emas terus melawan tren turun di tengah kenaikan tajam oleh harga logam mulia. best profit

Sumber : Vibiznews

Thursday 30 May 2019

Best Profit | Aksi Jual Mereda, Wall Street Menguat

Best Profit (31/5) - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street cenderung stabil dan membukukan penguatan di tengah sentimen perang dagang.

Hal ini seiring komentar bertentangan tentang negosiasi perdagangan dari Presiden AS Donald Trump dan pemerintahan China yang perkuat kekhawatiran perang dagang yang panjang berpotensi merugikan pertumbuhan global.

Pada penutupan perdagangan saham Kamis (Jumat pagi WIB), indeks saham Dow Jones naik 43,47 poin atau 0,17 persen ke posisi 25.169,88. Indeks saham S&P 500 naik tipis 5,85 poin atau 0,21 persen ke posisi 2.788,87. Indeks saham Nasdaq bertambah 20,41 poin atau 0,27 persen ke posisi 7.567,72. best profit

Sentimen perang dagang bayangi pergerakan wall street. Trump menuturkan, negosiasi perdagangan dengan China berjalan baik. Akan tetapi, pernyataan itu dimentahkan oleh diplomat senior China yang menuturkan, memprovokasi perselisihan perdagangan merupakan "terorisme ekonomi".

Kurangnya kejelasan di negosiasi perdagangan telah menguncang investor akhir-akhir ini. Padahal sebelumnya indeks saham S&P 500 naik lebih dari 17 persen setelah selama empat bulan pertama ini ada optimisme kesepakatan perdagangan antara kedua negara dapat tercapai. best profit

Optimisme itu memudar, karena pertikaian yang meningkat antara kedua negara AS dan China telah sangat membebani wall street pada Mei.

Masing-masing indeks utama menurun lima persen pada Mei. Penguatan pada perdagangan Kamis waktu setempat menandai kenaikan pertama untuk indeks utama AS di wall street.

"Setelah beberapa hari turun, pasar biasanya mengambil nafas untuk stabil dan evaluasi ulang risiko. Pasar mulai menyadari kalau kita tidak mendapatkan informasi yang benar-benar jelas dan itu hanya akan menjadi pengganggu," ujar Chief Invesment Officer Eventshares, Ben Philips, seperti dikutip dari laman Reuters, Jumat (31/5/2019). best profit

Selain itu, laporan pemerintah pada Kamis juga menunjukkan inflasi AS jauh lebih lemah dari pada yang diperkirakan kuartal I pada penurunan tajam dalam permintaan domestik. Sementara pertumbuhan juga sedikit lebih rendah dari yang diperkirakan pada April.

Di sisi lain sentimen perang dagang membantu menopang permintaan untuk utang safe haven seiring imbal hasil obligasi AS berada di posisi terendah dalam 20 bulan. Kurva imbal hasil antara surat berharga tiga bulan dan 10 tahun tetap terbalik, inversi terlebar dalam hampir 12 tahun. best profit

Pada gilirannya membebani saham bank yang sensitif terhadap suku bunga yang turun 1,2 persen.
Sementara itu, sektor saham keuangan susut 0,5 persen. Sektor saham energi melemah 1,2 persen karena harga minyak turun hampir empat persen karena penurunan lebih kecil dari perkiraan dalam persediaan minyak mentah AS. Sektor saham energi ini merosot lebih dari 10 persen pada Mei. best profit

Saham Dollar General Corp melonjak 7,2 persen setelah laba melampaui harapan. Sedangkan saham PVH Corp anjlok 14,9 persen, dan menjadi pemain terburuk di indeks saham S&P 500 setelah perseroan memangkas perkiraan laba tahunan karena bergulat dengan tarif dan perlambatan pertumbuhan ritel.
Volume perdagangan saham di wall street tercatat 6,25 miliar saham. Angka ini lebih rendah dibandingkan rata-rata perdagangan saham 20 hari sekitar 6,99 miliar saham. best profit

Sumber : Liputan6

Sunday 28 April 2019

Best Profit | EUR/USD Naik Dari Kerendahannya Setelah Data GDP AS Yang Bercampur

Best Profit (29/4) - EUR/USD diperdagangkan disekitar 1.1150 setelah turun menyentuh kerendahan baru pada tahun 2019 di 1.1110 setelah GDP AS muncul pada 3.2%, diatas dari yang diperkirakan, namun dengan inflasi yang rendah. Sebagai tambahan, “greenback” telah naik sebelumnya dan kita melihat reaksi “beli rumor dan jual fakta”.

EUR/USD mengalami pemulihan, namun ini bisa dilukiskan hanya sebagai kebangkitan sementara lainnya. Kenaikannya terbatas, dan pegerakan naiknya telah berhenti. Persilangan antara perlambatan yang substansial di zona euro dengan ekonomi AS yang kuat menerima konfirmasi berikutnya pada hari Kamis minggu lalu. best profit

Order “durable goods” AS melompat 2.7% pada bulan Maret, tiga kali lipat lebih daripada yang diperkirakan. Diluar dari pertahanan dan udara, “inti dari inti” order ini naik sebesar 1.3%, angka yang bagus sekali. Bukan saja data tersebut merepresentasikan kebangunan di dalam investasi, namun mereka juga memberikan masukan terhadap laporan GDP AS pada hari Jumat minggu lalu.

Perkiraan resmi melihat pertumbuhan GDP AS kuartal pertama sebesar 2.1%, namun ekspektasi realistiknya lebih tinggi lagi, khususnya angka dari Fed Atlanta yang menyebutkan angka sebesar 2.7%. Kenyataannya angka yang keluar lebih dari 3%, jauh lebih besar daripada yang diperkirakan. Angka ini memberikan kejutan yang paling besar dan memiliki dampak yang paling signifikan. best profit

Level 3% saja sudah merupakan hal yang positip bagi USD, khususnya dengan pertumbuhan pada kuartal pertama biasanya lambat. Namun, setelah kejatuhan dan ekspektasi yang tinggi, dolar AS sudah memperhitungkan dalam harga akan tingkat pertumbuhan yang luarbiasa cepat dan pada saat data GDP AS kuartal pertama ini keluar, para trader dan investor telah melakukan tindakan trading: “Jual Fakta”, apalagi dengan para trader bersiap untuk liburan akhir minggu.

Penurunan lebih lanjut dari pasangan matauang ini akan berhadapan dengan “support” terdekat di 1.1118 yang apabila berhasil ditembus akan bertemu dengan “support” berikutnya di 1.1025 dan akhirnya 1.0900. Sebaliknya apabila berbalik naik, akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di 1.1176 yang apabila berhasil ditembus akan bertemu dengan “resistance” berikutnya di 1.1230 dan akhirnya 1.1265. best profit

Sumber : Vibiznews

best profit

Sunday 18 February 2018

Bestprofit | Dolar AS Masih Tertekan, Harga Emas Bakal Lanjutkan Penguatan

Bestprofit (19/2) - Harga emas diperkirakan akan terus mengalami penguatan pada perdagangan pekan ini seiring dengan tren pelemahan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS).

Harga emas menemukan momentum baru pada pekan lalu karena nilai tukar dolar AS tidak mampu menembus angka resistance dan kemudian terdorong ke level terendah dalam tiga tahun.

Menurut beberapa analis, pelemahan dolar AS menjadi tenaga yang paling signifikan bagi harga emas. Pada penutupan pekan lalu, harga emas berjangka berada di angka US$ 1.355 per ounce, naik 3 persen jika dibandingkan dengan pekan sebelumnya. Merupakan presentase kenaikan yang terbaik dalam dua tahun.

"Dengan adanya ketidakpastian atau bisa disebut pelemahan nilai tukar dolar AS maka sudah pasti orang akan menyukai emas," jelas Neil Mellor, analis senior BNY Mellon, dikutip dari Kitco, Senin (19/2/2018).

Mellor melanjutkan sebenarnya ada sentimen negatif pada dolar AS setelah Kongres AS menyetujui adanya aksi pemotongan pajak perusahaan maupun pribadi. bestprofit
Dengan adanya pengurangan pajak tersebut besar kemungkinan defisit anggaran pemerintah semakin besar sehingga memberikan beban kepada nilai tukar dolar AS.
"Sekarang bertambah dengan adanya ancaman inflasi naik dan ekonomi melambat," tambah dia.
Analis FXTM Jameel Ahmad melanjutkan, ke depan fokus pelaku pasar beradadi kebijakan di wilayah Eropa. Ada kemungkinan kebijakan bank sentral yang agresif sehingga berpengaruh kepada harga emas.

Namun ternyata tidak semua analis memberikan pandangan yang positif kepada harga emas. "kenaikan harga emas sudah terlalu tinggi dan kemungkinan sudah overbought," kata Colin Cieszynski, kepala analis SIA Wealth Management.

Harga emas mampu bergerak positif usai dolar Amerika Serikat (AS) tertekan pada pekan ini. Harga emas pun naik signifikan selama sepekan. bestprofit

Harga emas untuk pengiriman April menanjak 90 sen atau naik tipis 0,1 persen ke posisi US$ 1.356,30 per ounce. Harga emas sentuh level tertinggi dalam hampir tiga minggu.
Sedangkan selama sepekan, harga emas naik tiga persen.Indeks dolar AS naik terhadap enam mata uang utama lainnya. Indeks dolar AS menguat 0,7 persen ke posisi 89,20. Namun selama sepekan, dolar AS susut 1,4 persen.

Harga logam mulia sering menguat usai dolar AS melemah terhadap sejumlah mata uang lainnya. Ini lantaran pelaku pasar dapat beli aset itu lebih murah dengan mata uang lainnya.
Harapan the Federal Reserve dapat menaikkan suku bunga sebanyak empat kali pada 2018 juta meningkat. Apalagi usai melihat data inflasi dan bank sentral Amerika Serikat (AS) juga prediksi inflasi menguat pada 2018.

"Inflasi naik dapat pengaruhi dolar AS sehingga mendorong emas kembali mendapatkan elemen pendukung," tulis Analis INTL FC Stone, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Sabtu kemarin.

Sementara itu, imbal hasil obligasi biasanya dapat mengurangi permintaan emas lantaran logam mulia tidak hasilkan imbal hasil. Imbal hasi surat berharga AS naik menjadi 2,94 dan merupakan level tertinggi. bestprofit

Sumber : Liputan6

Thursday 27 July 2017

Dollar AS Rebound Dikuatkan Data Durable Goods Orders | Best Profit Malang

Best Profit Malang (28/7) - Dolar A.S. rally terhadap euro pada akhir perdagangan Jumat dinihari (28/07) setelah data ekonomi A.S. yang solid, rebound dari level terendah setelah pernyataan kebijakan moneter Federal Reserve kemarin.
Pesanan barang tahan lama A.S. naik lebih dari yang diperkirakan bulan lalu dan kenaikan pengiriman bulanan kelima berturut-turut menunjukkan bahwa pengeluaran bisnis untuk peralatan akan mendukung pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua.
Data pesanan barang tahan lama yang baik merupakan tanda selamat datang pada bullish dollar, karena data ekonomi A.S., termasuk inflasi yang lemah, dan ketidakpastian seputar stimulus fiskal Presiden AS Donald Trump yang diusulkan telah menenggelamkan dolar dalam beberapa bulan terakhir.
Euro pada hari Kamis turun 0,5 persen terhadap dolar, tergelincir kembali di bawah tanda $ 1,17.
Dolar AS merosot kemarin setelah pernyataan kebijakan Fed sebagian besar tetap tidak berubah dari bulan Juni dan menyarankan the Fed tidak terburu-buru untuk menaikkan suku bunga lagi.
Data ekonomi AS yang lembut mengenai inflasi dan belanja konsumen tahun ini telah mendorong dolar ke posisi terendah multi tahun terhadap euro, yang juga telah didukung oleh Pembicaraan Bank Sentral Eropa untuk mengurangi kebijakan moneter ultra-longgar.
Euro telah meningkat lebih dari 11 persen terhadap dolar sepanjang tahun ini.
Analis juga mengatakan penyelidikan terhadap hubungan administrasi Trump dengan Rusia, dan ketidakmampuan rekan-rekan Partai Republik Trump untuk mendorong pencekalan yang dijanjikan Presiden atas Undang-Undang Perawatan Terjangkau 2010, telah mengurangi kemungkinan rencana reformasi pajak dan rencana pengeluaran infrastruktur yang segera diundangkan juga.
Swiss franc merupakan penggerak terbesar di antara mata uang utama, jatuh ke level terlemah sejak jatuhnya pada 2015.
Franc telah memegang sebagian besar stabil selama dua tahun terakhir sebagai hasil dari modal mencari keamanan Swiss dan kampanye intervensi resmi terhadap mata uang.
Pada hari Kamis dolar naik 1,4 persen terhadap mata uang Swiss menjadi 0,9638 franc.
Malam nanti akan dirilis data GDP Growth Rate QoQ Adv Q2 AS, yang diindikasikan meningkat.
Sumber : Vibiznews

Sunday 23 July 2017

Dollar AS Akhir Pekan Anjlok Terendah 1 Tahun; Mingguan Merosot 1,3 Persen | PT Bestprofit

PT Bestprofit (24/7) - Dolar A.S. mencapai level terendah dalam lebih dari satu tahun terhadap sekeranjang mata utama pada akhir perdagangan akhir pekan Sabtu dinihari (22/07) sehari setelah pernyataan Presiden Bank Sentral Eropa mengangkat euro, sementara hambatan terhadap agenda kebijakan Presiden AS Donald Trump juga membebani mata uang AS ini.
Presiden ECB Mario Draghi mengatakan pada hari Kamis bahwa kondisi pembiayaan tetap mendukung secara luas, dan mencatat bahwa apresiasi euro telah “mendapat beberapa perhatian.” Namun, dia tidak menyebutkan kekuatan itu sebagai masalah.
Analis menyatakan fakta bahwa Draghi tidak selalu berdebat terlalu menentang kekuatan euro, memberi lampu hijau bagi individu untuk ingin memiliki mata uang euro lagi atau benar-benar menambah posisi mereka.
Kekhawatiran Draghi yang kurang memperhatikan tentang menguatnya euro meyakinkan pedagang bahwa bank sentral tetap berada di jalur yang berpotensi mulai merayap pada stimulus pembelian obligasi akhir tahun ini.
Indeks dolar menyentuh 93.952, level terendah sejak Juni tahun lalu, dan terakhir turun 0,38 persen pada 93,94. Euro menyentuh level $ 1,1677, level tertinggi terhadap dolar dalam hampir dua tahun, dan terakhir naik 0,30 persen pada hari di $ 1,1664.
Euro berada di jalur terakhir untuk mendapatkan 1,8 persen dalam sepekan, yang akan menandai kenaikan mingguan kedua berturut-turut terhadap dolar. Indeks dolar turun 1.3 persen untuk menandai penurunan mingguan kedua berturut-turut.
Terhadap yen, dolar AS menyentuh lebih dari empat minggu rendah 111,02 yen.
Selain ekspektasi pedagang bahwa ECB tetap mengikuti kebijakan pengetatan moneter, investigasi dugaan campur tangan Rusia dalam pemilihan A.S. dan kemungkinan kolusi dengan kampanye Trump dipandang sebagai penghalang agenda pertumbuhan pro-pemerintah dan negatif bagi dolar.
Dolar AS menyentuh level terendahnya terhadap franc Swiss lebih dari satu tahun di 0,9468 franc.
Malam nanti akan dirils data ekonomi AS yang diindikasikan mixed. Data Markit Composite AS Juli diindikasikan naik, namun data Existing Home Sales Juni AS diindikasikan menurun.
Namun jika sore nanti data Markit Composite Zona Eropa Juli terealisir menurun, akan membantu kenaikan dollar AS.
Sumber : Vibiznews

Thursday 20 July 2017

Dollar AS Anjlok Terendah 2 Tahun Pasca Pernyataan Draghi | Bestprofit

Bestprofit (21/7) – Dolar AS jatuh ke level terendah dalam hampir dua tahun terhadap euro pada akhir perdagangan Jumat dinihari (21/07) setelah Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengatakan pembuat kebijakan akan membahas kemungkinan perubahan pada skema pembelian obligasi di musim gugur.
Meskipun Draghi mengatakan tidak ada tanggal yang ditetapkan untuk membahas perubahan apapun terhadap program tersebut dan bahwa penghitung suku ECB telah sepakat dalam keputusan mereka untuk tidak mengubah panduan mereka mengenai kebijakan moneter, namun para investor menduga bahwa diskusi di musim gugur akan menyebabkan pengetatan moneter tahun depan.
Euro naik setinggi $ 1,1632 terhadap dollar AS setelah pernyataan Draghi, memasangnya sekitar 1,02 persen pada hari itu dan menandai level tertingginya sejak Agustus 2015. Euro terakhir dalam perjalanan untuk kenaikan persentase harian terbesarnya dalam lebih dari tiga minggu di $ 1,1622.
Indeks dolar AS, yang mengukur dollar AS terhadap sekeranjang enam saingan utama, menyentuh sesi rendah di 94.090, menandai tingkat terendah dalam hampir setahun. Itu terakhir kembali ke 94.31.
Analis mengatakan dolar juga tetap melemah mengingat keruntuhannya pada hari Senin terkait perombakan Republikan terhadap sistem kesehatan A.S. Data ekonomi yang lemah juga telah menurunkan ekspektasi kenaikan suku bunga lain dari Federal Reserve akhir tahun ini.
Dolar tidak berubah pada 111,96 yen. Itu tetap sedikit di atas level terendah Rabu tiga minggu terhadap mata uang Jepang 111,53 yen.
Bank of Japan mempertahankan kebijakan moneter stabil pada hari Kamis namun sekali lagi mendorong mundur waktunya untuk mencapai target inflasi yang ambisius. Pandangan bahwa BoJ mempertahankan kebijakan uang mudah memungkinkan dolar untuk tetap agak menguat terhadap yen, demikian pernyataan para analis.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan dollar AS akan bergerak datar mengingat belum adanya data fundamental signifikan AS yang dapat menggerakkan dollar AS. Perkembangan ekonomi di Asia, Eropa dan harga minyak mentah akan dicermati untuk pergerakan dollar AS.
Sumber : Vibiznews
Lihat Bestprofit