Showing posts with label Saham Indeks. Show all posts
Showing posts with label Saham Indeks. Show all posts

Monday 14 January 2019

Best Profit | Data Ekonomi China Bebani Wall Street

Best Profit (15/1) - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada awal pekan didorong ekspor China yang tak terduga melemah.
Hal itu memicu kembali kekhawatiran perlambatan ekonomi global dan mendorong investor berhati-hati karena musim laporan keuangan dimulai.

Pada penutupan perdagangan saham Senin (Selasa pagi WIB), indeks saham Dow Jones merosot 87,4 poin atau 0,36 persen ke posisi 23.908,55. Indeks saham S&P 500 tergelincir 13,88 poin atau 0,53 persen ke posisi 2.582,38. Indeks saham Nasdaq terpangkas 65,56 poin atau 0,94 persen ke posisi 6.905,92.

Kondisi ekonomi China dan global bayangi wall street. Data menunjukkan ekspor China tak terduga turun paling tinggi dalam dua tahun pada Desember. Impor juga alami kontraksi. best profit

Penurunan itu menunjuk pada pelemahan lebih lanjut dari ekonomi terbesar kedua di dunia dan permintaan global yang melemah.

Produsen chip yang mendapatkan porsi cukup besar pendapatan dari China terpukul. Indeks Philadelphia Semiconductor turun 1,3 persen. Sektor saham teknologi merosot 0,8 persen, dan alami penurunan terbesar dalam indeks S&P 500 di wall street.

Seiring meningkatnya kekhawatiran terhadap pertumbuhan global, harapan yang tinggi akan pertumbuhan perusahaan AS pun mereda. best profit

Analis perkirakan pendapatan S&P 500 akan tumbuh 14,3 persen pada kuartal IV 2018. Sedangkan pada Oktober, analis perkirakan pendapatan 20,1 persen.

"Orang kurang cenderung mengambil posisi besar memasuki awal musim pendapatan," ujar Robert Phipps, Direktur Per Stirling Capital Management, seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa (15/1/2019).
"Tidak ada banyak alasan untuk beli sekarang," ia menambahkan. best profit

Meski begitu, awal rilis laporan keuangan mendapat catatan positif. Salah satunya laporan keuangan Citigroup Inc yang mengalahkan estimasi laba. Saham bank naik 4,4 persen dan menopang sektor keuangan indeks saham S&P 500 yang menguat 0,9 persen.

Sementara itu, JP Morgan Chase and Co dan Wells Fargo akan laporkan laba pada Selasa pekan ini.
Sentimen lainnya yang menambah beban wall street masih ditutupnya sebagian pemerintahan AS. Pada Senin waktu setempat, penutupan sebagian pemerintah AS memasuki hari ke-24, dan menjadikannya penutupan paling lama dalam sejarah AS. best profit

Meski indeks saham acuan turun pada awal pekan, indeks saham S&P 500 telah naik lebih dari 10 persen dari level terendah pada saat malam natal. Ini didorong optimisme atas pembicaraan perdagangan antara AS dan China.

Harapan bank sentral AS atau the Federal untuk memperlambat laju kenaikan suku bunga mendorong reli bursa saham AS atau wall street.

Perdagangan China yang suram pun merembet terhadap ekonomi global. Saham PG&E turun 51,3 persen setelah perusahaan listrik AS bersiap mengajukan kebangkrutan atau pailit untuk lini bisnisnya. best profit

Sumber : Liputan6

Tuesday 17 February 2015

Bursa Saham AS Sesi 1 Berfluktuasi Ditengah Kebuntuan Yunani

BESTPROFIT FUTURES MALANG (18/2) - Bursa Saham AS berfluktuasi, setelah pekan lalu Indeks Standard & Poor 500 mencapai rekornya, fluktuasi Bursa Negeri Paman Sam tersebut hari ini akibat para investor mengkaji resiko kebuntuan hutang Yunani ditengah penurunan harga minyak yang terimbangi oleh kenaikan saham-saham perusahaan jasa kesehatan.

Indeks S&P 500 melemah 0.1% ke level 2,094.82 pukul 12:14 siang ini waktu New York. Sementara Dow Jones Industrial Average tumbang 20.39 poin atau 0.1% ke level 17,998.96.52. Sedangkan Indeks Russell 2000 stagnan setelah Jumat lalu mencatatkan rekor. Senin lalu Bursa Saham AS libur.

Pembicaraan yang ditujukan untuk menemukan titik temu antara Yunani dan para krediturnya hari Senin lalu berakhir tanpa pemecahan kebuntuan. Dengan tidak adanya kesepakatan, sehingga pemerintah Yunani akan kehabisan uang pada Maret mendatang dan ditekan untuk memilih antara tidak melakukan janji saat pemilu atau meninggalkan Eropa.

Pekan lalu Indeks S&P 500 naik ke level tertingginya sepanjang sejarah seiring saham-saham perusahaan teknologi reli dan harga minyak rebound dengan mengakhiri penurunan. Tanda-tanda meredanya ketegangan antara Yunani dan para pemimpin dari Eropa juga telah mendorong kenaikan ekuitas AS. (bgs)

Sumber : Bloomberg