Showing posts with label WTI. Show all posts
Showing posts with label WTI. Show all posts

Tuesday 12 January 2016

WTI Turun Dibawah $ 30 Untuk Pertama Kalinya Sejak Desember 2003

BESTPROFIT FUTURES MALANG (13/1) - Minyak turun di bawah $ 30 per barel untuk pertama kalinya sejak Desember 2003 menjelang perkiraan data pemerintah AS menunjukkan pasokan minyak mentah diperluas, sehingga memperburuk pasokan global yang berlebih.
Berjangka di New York turun sebanyak 4,7% menjadi $ 29,93 per barel. Harga tergelincir 5,3% pada Senin. Pasokan mungkin naik 2 juta barel pekan lalu, survei Bloomberg menunjukkan sebelum rilis laporan dari Administrasi Informasi Energi pada Rabu.
Minyak turun lebih dari 15% dalam enam sesi sebelumnya, penurunan terbesar di lebih dari empat tahun terakhir, seperti volatilitas di pasar China memicu gejolak dalam ekuitas global dan persediaan AS tetap sekitar 100 juta barel di atas rata-rata lima tahun.(yds)
Sumber: Bloomberg

Sunday 27 December 2015

Minyak Hentikan Kenaikan Dekat 3-Pekan Tertinggi Terkait Pernyataan Iran

BESTPROFIT FUTURES MALANG (28/12) - Minyak di New York menghentikan kenaikannya dekat tiga minggu tertinggi terkait Iran yang mengulang tujuannya untuk meningkatkan ekspor setelah sanksi terhadap negara tersebut dicabut.

Minyak berjangka sedikit berubah setelah naik empat hari ke level tertingginya sejak 4 Desember lalu . Prioritas Iran adalah untuk meningkatkan pengiriman minyak ke level sebelum dijatuhkannya sanksi disaat sanksi itu dicabut, kantor berita IRNA melaporkan, mengutip perkataan menteri perminyakan Bijan Namdar Zanganeh. Harga naik 9,7 persen pekan lalu, kenaikan terbesar sejak Agustus, terkait penurunan terbesar stok minyak AS dalam enam bulan terakhir.

Melimpahnya pasokan global yang mengirim WTI menuju penurunan tahunan kedua mungkin semakin buruk setelah Organisasi Negara Pengekspor Minyak efektif meninggalkan batas produksi mereka awal bulan ini. Brent, sebagai acuan untuk lebih dari setengah minyak mentah dunia, siap untuk mengakhiri tahun 2015 dengan harga rata-rata terendah tahunannya dalam 11 tahun terakhir, memberikan dampak besar untuk negara-negara pengekspor minyak dan perusahaan-perusahaan minyak.

WTI untuk pengiriman Februari diperdagangkan pada $ 37,96 per barel, turun 14 sen, di New York Mercantile Exchange pada pukul 08:26 di Seoul. Harga naik 60 sen, atau 1,6 persen, ke $ 38,10 per barel pada 24 Desember. Perdagangan ditutup Jumat untuk liburan Natal. Volume semua minyak berjangka yang perdagangan adalah sebesar 57 persen di bawah rata-rata 100-harinya.

Brent untuk pengiriman Februari kehilangan 9 sen, atau turun 0,2 persen, ke $ 37,80 per barel di London-based ICE Futures Europe exchange.. Minyak mentah acuan Eropa diperdagangkan dengan diskon 16 sen untuk WTI.

Sumber: Bloomberg

Monday 12 October 2015

Bullish Minyak Memimpin Harga ke $ 50 per Barrel

BESTPROFIT FUTURES MALANG (13/10) - Hedge fund berbalik paling bullish terhadap minyak dalam tiga bulan terakhir, meningkatkan kepercayaan diri lebih bahwa produsen cukup cepat menarik kembali untuk menurunkan kelebihan pasokan.
Dengan minyak AS yang mengambang mendekati $ 50 per barel setelah hampir tiga bulan berada di level $ 40-an, manajer keuangan mendorong posisinet-long mereka di minyak mentah West Texas Intermediate sebesar 12% dalam pekan yang berakhir pada 6 Oktober, menurut data dari Commodity Futures Trading Commission. Longs, atau spekulasi bahwa harga akan menguat, naik ke level tertinggi dalam 14 minggu, sementara short turun. Investor juga meningkatkan spekulasi bullish mereka dalam acuan minyak Brent Eropa.
WTI naik 7,3% dalam laporan mingguan ke $ 48,53 per barel di New York Mercantile Exchange. WTI turun $ 2,53, atau 5,1%, untuk menetap di $ 47,10 pada hari Senin, penurunan terbesar sejak 1 September yang lalu.(frk)
Sumber: Bloomberg

Wednesday 23 September 2015

Melambatnya Operasional Jadikan Minyak Turun Dibawah $ 45 per barel

BESTPROFIT FUTURES MALANG (24/9) - Minyak mengalami penurunan setelah laporan yang menunjukkan bahwa kilang minyak AS memangkas suku bunga operasional dalam 8 bulan terakhir, memberikan sinyal bahwa melemahnya permintaan untuk minyak mentah karena unit ditutup untuk pemeliharaan musiman.
Minyak West Texas Intermediate (WTI) turun sebanyak 4 % setelah Administrasi Informasi Energi mengatakan kilang minyak menurunkan tingkat operasi sebesar 2,2 poin persentase. Melambatnya penyuling AS selama bulan September untuk melakukan perawatan setelah puncak akhir musim panas musiman. Produksi minyak mentah AS meningkat untuk pertama kalinya dalam 7 minggu terakhir sementara persediaan menurun.
Minyak telah berfluktuasi sejak menyentuh rekornya bulan lalu menuju level 6 tahun terendah seiring kekhawatiran atas pertumbuhan ekonomi China memicu volatilitas pasar. Kontrak berjangka turun lebih dari 20 % dari rekornya bulan Mei di tengah spekulasi bahwa melimpahnya pasokan global yang akan berkepanjangan. Goldman Sachs Group Inc mengatakan bulan ini bahwa kelebihan dari awalnya dapat diantisipasi dan minyak mentah bisa jatuh ke level terendahnya $ 20 per barel.
WTI untuk pengiriman November turun $ 1,76 atau 3,8 %, ke level $ 44,60 per barel pada pukul 01:42 siang di New York Mercantile Exchange. Volume semua berjangka yang diperdagangkan adalah 11 % di atas rata-rata 100 hari.
Brent untuk pengiriman November melemah $ 1,12 atau 2,3 ‹‹%, ke level $ 47,96 per barel di London berbasis ICE Futures Europe exchange. Minyak mentah acuan Eropa yang diperdagangkan pada premium $ 3,36 dibandingkan minyak WTI.
Produksi minyak mentah AS naik 19.000 barel per hari menjadi 9.140.000 pada pekan lalu, menurut data dari EIA. Impor minyak mentah turun 13.000 barel per hari menjadi 7,18 juta, setidaknya sejak Juni lalu.
Stok minyak mentah merosot 1,93 juta barel menjadi 454 juta pada pekan yang berakhir 18 September, kata EIA. Persediaan nasional diperkirakan akan menurun 1,25 juta barel menurut para analis yang disurvei oleh Bloomberg. Persediaan minyak di Cushing, Oklahoma, titik pengiriman untuk kontrak WTI dan penyimpanan minyak terbesar bangsa, turun 462.000 barel menjadi 54 juta, setidaknya sejak bulan Maret. (knc)
Sumber : Bloomberg

Tuesday 15 September 2015

Minyak naik seiring WTI-Brent Mempersempit Selisih dalam Delapan Bulan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/9) - Minyak naik menyusul perbedaan antara harga patokan AS dan global menyempit ke level terkecil dalam delapan bulan di tengah meningkatnya pengiriman ke Laut Utara dan jatuhnya stok di pusat penyimpanan terbesar AS.
Selisih antara West Texas Intermediate dan Brent ditutup di level $ 2.04, setidaknya yang terendah sejak Januari. Sinyal penyempitan selisih memberi tanda bahwa melimpahnya pasokan global sedang bertumbuh, sementara mungkin ada pengetatan relatif di bagian Stok AS di Cushing, Oklahoma, titik pengiriman untuk WTI diperdagangkan di New York, turun 1 juta barel pekan lalu di perkiraan Bloomberg.
WTI untuk pengiriman Oktober naik 59 sen, atau 1,3 persen, untuk menetap di level $ 44,59 per barel di New York Mercantile Exchange. Volume semua berjangka yang diperdagangkan adalah 20 persen di atas rata-rata 100-hari pada pukul 04:44 sore waktu New York.
Berjangka memperpanjang kenaikan setelah American Petroleum Institute melaporkan pasokan minyak mentah AS turun sebanyak 3,13 juta pekan lalu. Kontrak diperdagangkan pada level $ 45,15 pada pukul 04:44 sore waktu New York.
Brent untuk pengiriman Oktober, yang berakhir Selasa, naik 26 sen, atau 0,6 persen, ke level $ 46,63 per barel di London berbasis ICE Futures Europe exchange.
Sumber: Bloomberg

Wednesday 19 August 2015

Minyak Perpanjang Penurunan Dari Enam Tahun Terendah

BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/8) - Minyak memperpanjang penurunan dari penutupan terendah dalam enam tahun seiring kenaikan tak terduga stok minyak mentah AS semakin mebuat bertambah melimpahnya stok global.
Futures mengalami penurunan sebanyak 0,6 persen di New York setelah jatuh 4,3 persen pada hari Rabu. Persediaan diperbanyak 2,6 juta barel menjadi 456.2 juta barel pekan lalu, data pemerintah menunjukkan, dibandingkan dengan perkiraan dalam survei Bloomberg untuk persediaan menurun 820.000 barel. Minyak bisa jatuh serendahnya ke level $ 32 per barel di tengah kelebihan pasokan yang terus-menerus, kata Citigroup Inc.
Minyak merosot lebih dari 33 persen sejak puncaknya penutupan tahun ini pada bulan Juni di tengah tanda-tanda surplus yang mendorong harga ke bear market akan bertahan. Para pemuka produsen OPEC mempertahankan produksi mereka sementara stok minyak mentah AS tetap hampir 100 juta barel di atas rata-rata lima tahun.
West Texas Intermediate untuk pengiriman September, yang berakhir Kamis, turun sebanyak 25 sen ke level $ 40,55 per barel di New York Mercantile Exchange dan berada di level $ 40,73 pada pukul 09:54 pagi waktu Sydney. Kontrak turun $ 1,82 ke level $ 40,80 pada hari Rabu, penutupan terendah sejak Maret 2009. Volume semua berjangka yang diperdagangkan adalah sekitar 34 persen di bawah rata-rata 100 hari. Berjangka yang aktif di Oktober aktif kehilangan 13 sen ke level $ 41,14.
Brent untuk pengiriman Oktober turun 7 sen, atau 0,2 persen, ke level $ 47,09 per barel di London berbasis ICE Futures Europe exchange. Minyak mentah patokan Eropa diperdagangkan pada premium dari $ 5,94 untuk WTI.(sdm)
Sumber: Bloomberg

Monday 3 August 2015

Minyak WTI Dekati 4 Bulan Terendahnya Pasca Turunnya Brent Dibawah $ 50

BESTPROFIT FUTURES MALANG (4/8) - Minyak di New York bertahan didekat evel terendahnya empat bulan setelah harga minyak mentah Brent merosot di bawah $ 50 per barel untuk pertama kalinya sejak Januari silam pada Senin kemarin karena Iran berjanji meningkatkan produksinya segera setelah sanksi.
Minyak West Texas Intermediate berjangka sedikit berubah setelah turun 4,1 persen kemarin. Iran dapat meningkatkan produksi dengan 500.000 barel per hari dalam seminggu saat sanksinya berakhir, menurut the state-run Islamic Republic News Agency. Sebuah indeks pabrik swasta Cina yang dirilis minggu ini turun ke level terendahnya dua tahun pada bulan Juli kemarin, sementara indeks resminya pada hari Sabtu lalu turun ke posisi terendahnya dalam lima bulan.
Minyak turun ke bear market pada bulan lalu, bergabung dengan gejolak yang lebih luas dalam komoditas di tengah meningkatnya persediaan dan tanda-tanda pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat di China. Negara-negara Asia pada bulan Juni lalu memperoleh kembali statusnya dari AS sebagai importir minyak mentah terbesar di dunia. penurunan mungkin masih berlanjut pada kilang AS, yang ternyata merubah catatan jumlah minyak mentah menjadi bensin selama bulan Juli, yang biasanya  akan lebih lambat dari bulan Agustus sampai Oktober untuk perawatan.
Minyak WTI untuk pengiriman September naik 20 sen menjadi $ 45,37 per barel pada E-trading di New York Mercantile Exchange pukul 7:45 paagi waktu Singapura. Kontraknya turun $ 1.95 ke $ 45,17 pada hari Senin kemarin, penutupan terendah sejak 19 Maret. Volume semua minyak berjangka yang diperdagangkan adalah sekitar 70 persen di bawah rata-rata 100 hari. Harga tersebut telah mengalami penurunan 15 persen pada tahun ini.
Minyak Brent untuk pengiriman bulan September turun $ 2,69, atau 5,2 persen, ke $ 49,52 per barel di London-based ICE Futures Europe exchange pada hari Senin, penutupan terendah sejak 29 Januari silam. Minyak mentah acuan Eropa mengakhiri sesi dengan premi sebesar $ 4,35 untuk WTI.
Sumber: Bloomberg

Sunday 14 June 2015

Produksi Minyak Libya Tekan Minyak Anjlok Pada Hari Ke-3

BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/6) - Minyak turun pada hari ke-3 setelah meningkatnya output Libya menambah spekulasi bahwa produksi OPEC yang tidak mengalami pengurangan akan memperpanjang pasokan minyak global.

Kontrak berjangka minyak turun sebesar 0.5% di New York. Libya sebagai anggota OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries) tengah memproduksi minyak sebesar 500,000 barel per hari, hal tersebut menurut Libya News Agency  yang dikutip dari National Oil Corp. Perusahaan pengeboran minyak di AS telah mengurangi jumlah bor yang aktif untuk pekan ke-27 secara beruntun, menurut data dari Baker Hughes Inc pada Jumat kemarin.

Rebound minyak dari level 6 tahun terendah telah mendekati level $60 per barel ditengah spekulasi bahwa pasokan global akan bertahan seiring kenaikan harga memicu pemulihan pada angka produksi. OPEC mempertahankan kuota kolektifnya sebesar 30 juta barel per hari saat pertemuan tanggal 5 Juni kemarin yang sejalan dengan upaya mempertahankan pangsa pasar.

WTI (West Texas Intermediate) untuk pengiriman bulan Juli turun sebesar 29 sen ke level $59.67 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan berada di level $59.76 pukul 9:50 pagi ini waktu Sydney. Kontrak berjangka WTI turun 81 sen ke level $59.96 pada hari Jumat kemarin. Volume semua kontrak berjangka diperdagangkan sebesar 32% dibawah 100 hari rata-rata. Sepanjang tahun ini harga WTI telah mengalami kenaikan sebesar 12%.

Sementara Brent untuk penyelesaian bulan Juli yang akan berakhir Senin ini turun sebesar 55 sen atau 0.9% ke level $63.32 per barel di Bursa ICE Futures Europe, London. Acuan minyak mentah Eropa tersebut lebih tinggi sebesar $3.65 dibanding WTI. Brent untuk bulan Agustus turun 32 sen ke level $64.32. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Thursday 30 April 2015

Minyak Menuju Gain Bulanan Tertajam Sejak 2009


BESTPROFIT FUTURES MALANG (1/5) - Minyak menuju gain bulanan tertajam sejak Mei 2009 seiring pertumbuhan produksi minyak mentah melambat dan persediaan menurun di pusat penyimpanan terbesar Amerika tersebut.

Minyak berjangka naik 0,9% di New York, membawa gain menuju bulanan sebesar 24%. Stok minyak mentah di Cushing, Oklahoma, menyusut untuk pertama kalinya sejak November, sementara produksi mendekati enam pekan terendah, menurut EIA pada Rabu. Ini diikuti prediksi lembaga pada 13 April bahwa output dari formasi tight-rock akan menurun pada bulan Mei, yang merupakan perkiraan pertama untuk penurunan.

Minyak terus pulih dari level terendahnya enam tahun yang dicapai pada Maret seiring jumlah rig pengebor di AS mengurangi produksinya sejak Oktober 2010. Sementara reli mungkin masih goyah, dengan persediaan minyak mentah lokal berada di level tertinggi dalam 85 tahun, spekulan telah meninggalkan lindung nilai atas dana yang diperdagangkan di bursa pada rekornya.

Minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni naik sebanyak 82 sen, atau 1,4%, ke level $ 59,40 per barel dalam perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange, yang merupakan harga tertinggi sejak 12 Desember. Diperdagangkan pada level $ 59,07 pada 12:04 siang waktu London . Kontrak naik $ 1,52 ke level $ 58,58 pada hari Rabu. Harga telah meningkat sekitar 11% pada tahun 2015.(yds)

Sumber: Bloomberg

Tuesday 10 February 2015

Melimpahnya Pasokan AS Tekan Harga Minyak WTI


BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/2) - Melimpahnya pasokan minyak terbesar AS akan menyebabkan minyak mentah untuk pengiriman segera mendapat potongan harga yang diperdagangkan pada bulan berikutnya, membalikan dari premium terbesar dalam 7 tahun terakhir, menurut BNP Paribas SA.

Menurut  chart hari ini menunjukkan contango telah meluas seiring persediaan minyak di Cushing, Oklahoma, titik pengiriman untuk minyak West Texas Intermediate (WTI), naik ke level setahun tertinggi. RSI 14-hari rata-rata bergerak atas selisih antara WTI berjangka pertama dan kedua pada bulan ini meluas sejak Maret 2013 lalu, setelah rebound dari level terendahnya sejak 2007 lalu pada bulan Oktober.

Minyak mentah WTI untuk pengiriman bulan Maret turun sebesar $ 2,84 ke level $ 50,02 per barel di New York Mercantile Exchange, Selasa. Kontrak yang berakhir pada bulan April di level $ 50,93. Diskon, atau contango, pada pengiriman jangka pendek menandakan bahwa persediaan yang melampaui permintaan.

Persediaan minyak mentah di Cushing meningkat 2,52 juta pada pekan yang berakhir 30 Januari sampai 41,4 juta barel, kenaikan tertingginya sejak Januari 2014. Tingkat persediaan telah lebih dari dua kali lipat dari 17,9 juta barel pada bulan Juli, yang merupakan penurunan terendahnya sejak 2008. (knc)

Sumber : Bloomberg

Thursday 25 December 2014

Minyak Mentah Ditransaksikan Dekati Level $ 56

BESTPROFIT FUTURES MALANG (26/12) -Minyak diperdagangkan mendekati level $ 56 per barel di tengah volatilitas di lebih dari 3 tahun terakhir, Arab Saudi melihat asumsi harga $ 80 untuk anggaran 2015 dalam tanda-tanda kepercayaan di pasar.

Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) berjangka naik 0,7 % setelah sebelumnya anjlok 2,2 % pada 24 Desember dikarenakan pasar perdagangan ditutup untuk liburan Natal kemarin. Asumsi Arab Saudi minyak di level $ 80 per barel untuk tahun depan adalah mengirimkan pesan bahwa pemerintah mengharapkan harga minyak rebound, menurut John Sfakianakis, yang digunakan untuk menjadi penasihat ekonomi utama kepada Departemen Keuangan eksportir minyak mentah terbesar di dunia.

Minyak bersiap untuk penurunan tahunan paling tajam sejak 2008 di tengah melimpahnya pasokan diperburuk oleh AS meningkatkan di tingkat tertinggi dalam lebih dari 3 dekade terakhir dan anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak menolak pangkas pasokan untuk mempertahankan pangsa pasar. Harga minyak "wajar" di sekitar level $ 70 sampai $ 80 per barel, menurut Adel Abdul Mahdi, Menteri Perminyakan Irak, produsen terbesar kedua OPEC.

WTI untuk pengiriman bulan Februari menguat 39 sen ke level $ 56,23 dalam perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange, dan berada di level $ 56,16 pukul 08:47 di Singapura. Kontrak melemah $ 1,28 ke level $ 55,84 pada 24 Desember. Volume semua berjangka yang diperdagangkan adalah sekitar 73 % di bawah rata-rata 100-hari. Harga minyak anjlok sebesar 43 % selama tahun ini.

Brent untuk pengiriman bulan Februari turun $ 1,45, atau 2,4 %, ke level $ 60,24 per barel di ICE Futures exchange London Europe pada 24 Desember. Minyak mentah acuan Eropa mengakhiri sesi dengan premi sebesar $ 4,40 dibandingkan WTI. (knc)

Sumber : Bloomberg

Tuesday 23 December 2014

Spekulasi Permintaan Naik, Minyak Mentah Dekati Level 2 Pekan Tertinggi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (24/12) - Minyak mentah dekati level harga tertingginya dalam hampir 2 pekan terakhir setelah perekonomian AS tumbuh pada laju tertingginya dalam lebih dari satu dekade terakhir, memberikan sinyal permintaan bahan bakar AS diperkirakan naik.

Kontrak berjangka WTI (West Texas Intermediate) stabil di New York setelah kemarin naik 3.4%. GDP (gross domestic product) Juli hingga September tumbuh 5% pada laju tahunan, pertumbuhan tertinggi sejak 2003 silam, menurut revisi data dari Departemen Perdagangan AS. Pekan lalu pasokan minyak mentah AS diperkirakan turun 2.5 juta barel, menurut rilis data dari survey Bloomberg News menjelang rilis data dari Energy Information Administration.

Minyak mentah sedang menuju penurunan tahunan tertajam sejak 2008 lalu ditengah penurunan minyak secara global yang diakibatkan oleh tingginya output minyak AS dalam lebih dari 3 dekade terakhir dan seiring OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries) menolak pemangkasan pasokan untuk mempertahankan pangsa pasar. Irak sebagai produsen minyak terbesar kedua di OPEC telah menyetujui rencana belanja tahun depan yang lebih rendah dari pemerintah perkirakan sebelumnya.

WTI untuk pengiriman Februari berada pada level $57.02 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange, turun 10 sen pukul 11:49 pagi waktu Sydney. Kemarin kontrak tersebut catat gain $1.86 ke level $57.12, level penutupan tertinggi sejak 12 Desember lalu. Volume semua kontrak berjangka diperdagangkan sebesar 60% dibawah 100 hari rata-rata. Harga WTI telah mengalami penurunan 42% sepanjang tahun 2014 ini. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Thursday 11 December 2014

WTI Memperpanjang Penurunan Di Bawah Level $ 60

BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/12) - Minyak mentah West Texas Intermediate memperpanjang penurunannya di bawah level $ 60 per barel dan menuju penurunan mingguan ke-10 sejak Oktober lalu di tengah spekulasi bahwa anggota terbesar OPEC akan mempertahankan pangsa pasar terhadap produsen AS.
Minyak berjangka turun sebesar 1,8 % di New York dan bersiap untuk penurunan sebesar 10,3 % pekan ini. Irak, sebagai produsen terbesar kedua di OPEC, mengatakan keputusan untuk memperpanjang diskon untuk penjualan minyak mentah ke Asia pada Januari. Sementara brent di London ditutup di bawah level $ 64 per barel kemarin.
WTI untuk pengiriman Januari turun ke level $ 1,10 dari level $ 58,85 per barel pada  perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan berada di level $ 59,08 pukul 10:46 pagi waktu Sydney. Kontrak tersebut turun sebesar 99 sen kelevel $ 59,95 per barel kemarin, merupakan level terendah sejak Juli 2009 lalu. Sementara volume semua berjangka yang diperdagangkan adalah sekitar 57 persen di bawah RSI 100-hari. Sedangkan harga tersebut  turun 40 % pada tahun ini.
Brent untuk pengiriman Januari turun sebesar 56 sen, atau 0,9 %, ke level $ 63,68 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London kemarin, merupakan penutupan terendah sejak Juli 2009 lalu. Sementara minyak mentah acuan Eropa mengakhiri sesi perdagangan lebih tinggi di level $ 3,73 di bandingkan WTI. Harga tersebut sebesar 43 persen lebih rendah untuk tahun ini. (vck)
Sumber: Bloomberg

Tuesday 9 December 2014

WTI Merosot Seiring Iran Prediksi Akan Adanya Penurunan Berlanjut

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/12) - Minyak mentah WTI (West Texas Intermediate) kembali menurun setelah Iran memprediksi akan adanya penurunan berlanjut pada harga minyak mentah apabila kekompakan memudar diantara anggota OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries).

Kontrak berjangka minyak turun sebesar 1.2% di New York setelah kemarin mengalami kenaikan yang pertama kalinya dalam 4 hari terakhir. Harga diperkirakan turun ke level terendah sebesar $40 per barel ditenagh perang harga atau jika ada keputusan yang muncul di OPEC, menurut Mohammad Sadegh Memarian, Kepala Analis Pasar Perminyakan Kementerian Minyak Iran. Sebanyak 12 grup anggota diperkirakan akan mengadakan pertemuan luar biasa pada kuartal pertama ini apabila minyak mentah melanjutkan penurunan, menurut Energy Aspects Ltd.

Minyak mentah sedang diperdagangkan pada situasi pasar yang bearish setelah Arab Saudi, yang memicu keputusan OPEC untuk mempertahankan daripada memangkas output ketika pertemuan bulan lalu, upaya pemangaksan terkait minyak mentah sebagai upaya mempertahankan pangsa pasar terhadap produsen minyak AS yang mencatat output pada laju tertingginya dalam lebih dari 3 dekade terakhir. EIA (Energy Information Administration) memangkas perkiraan mengenai harga minyak mentah pada 2015 mendatang ditengah penurunan.

WTI untuk pengiriman Januari turun sebesar 78 sen ke level $63.04 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan berada pada level $63.14 pukul 11:18 siang waktu Sydney. Kemarin kontrak berjangka minyak naik 77 sen ke level $63.82. Harga telah mengalami penurunan sebesar 36% sepanjang tahun 2014 ini.

Kemarin Brent untuk penyelsaian Januari catat gain 65 sen atau 1% ke level $66.84 per barel di Bursa ICE Futures Europe, London. Acuan minyak mentah Eropa tersebut mengakhiri sesi lebih tinggi sebesar $3.02 dibanding WTI.

Pekan lalu pasokan minyak mentah AS naik sebesar 4.4 juta barel, menurut rilis data dari American Petroleum Institute kemarin yang bersumber dari Anthony Headrick, seorang analis dari CHS Hedging. Rilis data pemerintah hari ini diperkirakan akan menunjukkan pasokan turun sebesar 2.7 juta barel, menurut survei Bloomberg News. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Sunday 2 November 2014

WTI Tahan Penurunan Tekait Indeks Manufaktur China; Minyak Brent Stabil

BESTPROFIT FUTURES MALANG (03/11) - Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) berada pada level penurunan bulanan tertajam sejak Mei 2012 karena Indeks output pabrik di China mengalami penurunan, yang merupakan konsumen minyak terbesar kedua di dunia. Minyak Brent stabil di London.
Kontraak berjangka sedikit berubah di New York setelah jatuh 0,7% pada 31 Oktober kemarin. PMI China berada di angka 50,8 pada bulan Oktober, menyeret estimasi rata-rata dari 51,2 dalam survei Bloomberg News dan di bawah bulan September 51,1. Angka pembacaan akhir dari manufaktur lain PMI dari HSBC Holdings Plc dan Markit Economics hari ini.
WTI untuk pengiriman Desember berada di level $ 80,47 per barel dalam perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange, turun 7 sen, pada pukul 9:45 pagi waktu Seoul. Kontrak turun 58 sen pada 31 Oktober untuk mencatat penurunan 12% pada bulan tersebut. Volume semua kontrak berjangka yang diperdagangkan adalah sekitar 12% di bawah rata-rata 100 hari. Harga turun 18% tahun ini.
Minyak jenis Brent untuk pengiriman Desember adalah 4 sen lebih tinggi pada level $ 85,90 per barel di ICE Futures Europe exchange. Menurun 9,3% pada bulan Oktober. Acuan minyak mentah Eropa diperdagangkan lebih tinggi sebesar $ 5,45 dibanding WTI, dengan selisih di akhir perdagangan kemarin sebesar $ 5,32 pada akhir pekan lalu.(yds)
Sumber: Bloomberg

Thursday 16 October 2014

Minyak Mentah WTI Rebound Pasca Melemah Dibawah $ 80

BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/10) - Minyak mentah AS Berjangka rebound setelah sebelumnya melemah di bawah $ 80 untuk pertama kalinya sejak Juni 2012 lalu. Sementara minyak Brent naik dari level terendahnya dalam hampir 4 tahun terakhir.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman bulan November menguat sebesar 22 sen, atau 0,3 persen, ke level $ 82 pada pukul 12:20 waktu New York setelah sebelumnya anjlok sebesar 2,5 persen.
Minyak Brent untuk pengiriman bulan November yang berakhir hari ini, menguat sebesar 27 sen, atau 0,3 persen, ke level $ 84,05 per barel di London berbasis ICE Futures Europe exchange. Kontrak berjangka sebelumnya jatuh ke level $ 82,60, yang merupakan level terendahnya sejak November 2010 silam. (knc)
Sumber : Bloomberg

Wednesday 15 October 2014

WTI Perpanjang Penurunan Ditengah Kenaikan Pasokan Minyak di AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/10) - Minyak mentah WTI (West Texas Intermediate) memperpanjang penurunannya dari level terendahnya dalam lebih dari 2 tahun terakhir ditengah spekulasi bahwa kenaikan pasokan minyak di AS menambah pasokan minyak global yang memicu harga memasuki situasi pasar bearish.

Kontrak berjangka minyak turun sebesar 1.5% di New York, turun untuk ke-7 kalinya dalam 8 hari terakhir. Pekan lalu pasokan minyak mentah AS naik sebesar 10.2 juta barel, menurut rilis data dari API (American Petroleum Institute) kemarin yang berdasarkan data dari Bain Energy. Rilis data oleh pemerintah hari ini diproyeksikan akan menunjukkan pasokan minyak mentah naik 2.45 juta, menurut survei Bloomberg News.

WTI untuk pengiriman bulan November turun sebesar $1.22 ke level $80.56 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan berada pada level $80.74 pukul 10:41 pagi waktu Sydney. Kemarin kontrak turun 0.1% ke level $81.78, level harga penutupan terendah sejak Juni 2012 lalu. Volume semua kontrak berjangka diperdagangkan sebesar 62% diatas 100 hari rata-rata. Sepanjang tahun 2014 ini harga telah mengalami penurunan sebesar 18%.

Brent untuk penyelesaian November tergelincir sebesar $1.26 atau 1.5% ke level $83.78 per barel di Bursa ICE Futures Europe, London, level harga penutupan terendah sejak November 2010 lalu. Acuan minyak mentah Eropa tersebut mengakhiri sesi lebih tinggi sebesar $2 dibanding WTI. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Monday 13 October 2014

Spekulasi Kenaikan Pasokan, Tekan WTI Perpanjang Penurunan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (14/10) - Minyak mentah WTI (West Texas Intermediate) memperpanjang penurunannya dari level harga terendahnya dalam 22 bulan terakhir terkait spekulasi kenaikan pasokan minyak mentah di AS memperbesar pasokan minyak global yang menyebabkan harga memasuki situasi pasar bearish.

Kemarin kontrak berjangka minyak turun 1.1% di New York setelah turun sebanyak 4 kali dalam 5 hari terakhir. Pekan lalu pasokan minyak mentah AS diperkirakan naik 2.5 juta barel menjadi 364.2 juta, kenaikan tajam dalam 2 bulan terakhir, menurut survei Bloomberg menjelang rilis data dari EIA (Energy Information Administration) pada 16 Oktober lalu. Sementara kemarin Brent di London turun ke level terendahnya dalam hampir 4 tahun terakhir.

Kontrak berjangka yang mayoritas diperdgangkan di dunia telah memasuki situasi pasar yang bearish setelah pasokan minyak mendorong output AS dan kenaikan pasokan dari Russia dan OPEC ditengah tanda-tanda melemahnya permintaan global. Produsen minyak terbesar di OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries) menagggapinya dengan penurunan harga, sehingga memicu spekulasi bahwa mereka akan berkompetisi untuk pasar saham daripada pemangkasan pasokan.

WTI untuk pengiriman bulan November turun sebesar 91 sen ke level $84.83 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan berada pada level $84.93 pukul 10:18 pagi waktu Sydney. Kemarin kontrak turun 8 sen ke level $85.74, level penutupan terendah sejak Desember 2012 lalu. Volume semua kontrak berjangka diperdagangkan sebesar 1% dibawah 100 hari rata-rata. Harga telah mengalami penurunan sebesar 13.8% sepanjang tahun 2014 ini.

Kemarin Brent untuk penyelsaian November turun $1.32, atau 1.5% ke level $88.89 per barel pada Bursa ICE Futures Europe, London, level terendah sejak Desember 2010 lalu. Acuan minyak mentah Eropa tersebut mengakhiri sesi lebih tinggi sebesar $3.15 dibanding WTI. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Sunday 12 October 2014

Harga Minyak Mentah WTI Semakin Lemah, Prospek Ekonomi Global Terindikasi Lesu

BESTPROFIT FUTURES MALANG (13/10) - Harga minyak mentah WTI di bursa Nymex pada penutupan perdagangan pekan lalu, 6-10 Oktober 2014, terpantau ditutup melemah signifikan. Pelemahan harga minyak mentah WTI di bursa Nymex pada perdagangan pekan lalu dipicu oleh ekspektasi demand global dan pasar domestik Amerika Serikat yang terindikasi lesu.
Pergerakan harga minyak mentah WTI di Nymex pada pekan lalu terpantau berada dalam trend bearish kuat. Dari total 5 hari perdagangan perdagangan pekan lalu, harga emas melemah hingga dalam 3 hari perdagangan. Adapun trend pelemahan tersebut dipicu oleh sentimen sisi demand, sementara 2 hari perdagangan yang ditutup menguat lebih didasari oleh dorongan teknikal dibandingkan fundamental.
Pada hari pertama perdagangan pekan lalu di bursa Nymex, pergerakan harga minyak mentah WTI diawali dengan penguatan. Nilai Dollar Amerika Serikat yang sedang jatuh saat itu, membuat aksi beli para investor terdorong menguat seiring relatif bertambah murahnya harga minyak mentah WTI di Nymex. Selain dorongan nilai Dollar tersebut, pergerakan juga cukup tersupport oleh dorongan teknikal yang telah jenuh melemah atau dalam posisi oversold.
Namun, pergerakan harga minyak mentah WTI yang dapat ditutup menguat di hari perdagangan pertama pekan lalu tersebut langsung tertutup faktor fundamental kuat di hari kedua perdagangan. Rilis data EIA terkait prospek demand minyak mentah dunia dan rilis proyeksi pertumbuhan ekonomi global oleh IMF, membuat harga minyak mentah WTI jatuh di Nymex. adapun kedua lembaga tersebut pada Selasa pekan lalu merilis pertumbuhan ekonomi global yang diprediksi menurun dari 3,4% ke 3,3% oleh IMF dan demand global yang diperkirakan turun dari 91,55 juta barrel ke 91,47 juta barrel oleh EIA.
Memasuki hari ke-3 perdagangan pekan lalu, pergerakan harga emas pun kian memburuk setelha EIA kembali memberikan sentimen negatif kuat di rilis data persediaan minyak mentah dan bensin mingguan. Data persediaan minyak mentah dan bensin yang dilaporkan naik oleh EIA masing-masing di level 5,02 juta dan 1,18 juta barrel serempak memberikan sentimen negatif sisi supply dan demand dari pasar domestik Amerika Serikat. Dampak dari data tersebut dan rilis data hari sebelumnya, harga emas pun terus tergerus pada hari ke-3 dan ke-4 pekan lalu.
Meskipun cukup tertekan kuat secara fundamental pada pekan lalu, harga minyak mentah WTI dapat ditutup menguat pada perdagangan akhir pekan. Dorongan teknikal yang kembali jenuh pasca melemah dalam 3 hari perdagangan beruntun menjadi landasan penguatan harga minyak mentah WTI di hari terakhir perdagangan. Walaupun demikia penguatan tersebut tidak dapat menutup pelemahan kuat di 3 hari perdagangan sebelumnya sehingga harga minyak mentah WTI tetap ditutup melemah dalam sepekan.
Pada penutupan perdagangan pekan lalu di bursa Nymex, harga minyak mentah WTI terpantau ditutup melemah signifikan dalam sepekan. Harga minyak mentah WTI berjangka Nymex untuk kontrak November 2014 ditutup turun hingga 4,37% ke tingkat harga $85,82/ barrel atau melemah $3,92/barrel.
Sementara pada perdagangan minyak mentah brent di Nymex, harga minyak mentah brent juga ditutup melemah signifikan pekan lalu. Harga minyak mentah brent berjangka Nymex untuk kontrak Desember 2014 ditutup turun hingga 2,48% ke tingkat harga $90,58/barrel atau melemah $2,30/barrel.
Analyst Vibiz Research memprediksi harga minyak mentah masih akan cenderung tertekan pada perdagangan pekan ini. Hal tersebut dilandasi oleh estimasi buruknya data-data perekonomian global pada pekan ini yang dapat semakin melemahkan ekspektasi demand terhadap minyak mentah dunia. Terkait pergerakan harga pekan ini, range normal diprediksi akan berada di kisaran $78-$95 pada minyak mentah WTI dan $84-$97 pada minyak mentah brent.

Sumber : Vibiznews