Wednesday, 13 September 2023

Best Profit | Persediaan Minyak Mentah Meningkat di AS, Data Minyak Bumi Beragam


Best Profit (14/9) – Kilang minyak mentah AS telah beroperasi dengan penuh dalam beberapa waktu terakhir, mengakibatkan peningkatan yang signifikan dalam persediaan minyak mentah. Menurut laporan terbaru yang dirilis oleh Badan Informasi Energi AS (EIA) pada Rabu, 13 September 2023, masukan kilang minyak mentah AS mencapai rata-rata 16,8 juta barel per hari selama pekan yang berakhir pada 8 September. Angka ini menunjukkan peningkatan yang besar sebesar 177.000 barel per hari dibandingkan dengan rata-rata pekan sebelumnya.

Kondisi Kilang Minyak

Laporan EIA juga mengungkapkan bahwa kilang minyak AS beroperasi pada tingkat kapasitas operasional sebesar 93,7% selama pekan sebelumnya. Hal ini menunjukkan kinerja yang kuat oleh kilang minyak, yang berkontribusi pada peningkatan pemrosesan minyak mentah.

Baca Juga : Pemilik Emas Persiapkan Diri Anda! AS Akan Mengumumkan Kabar Penting

Baca Juga : Lonjakan Harga Emas Didorong oleh Pelemahan Dolar AS

Penurunan Produksi Bensin dan Sulingan

Meskipun terjadi lonjakan dalam masukan minyak mentah, terdapat penurunan yang signifikan dalam produksi bensin dan sulingan selama periode yang sama. Produksi bensin rata-rata mencapai 9,2 juta barel per hari, sementara produksi sulingan berada pada angka 5,0 juta barel per hari. best profit

Persediaan Minyak Mentah

Salah satu informasi penting dari laporan ini adalah peningkatan dalam persediaan minyak mentah komersial di Amerika Serikat. Diluar Cadangan Minyak Strategis, persediaan minyak mentah meningkat sebesar 4,0 juta barel dibandingkan dengan pekan sebelumnya, mencapai total sebesar 420,6 juta barel. Meskipun terjadi peningkatan ini, persediaan tetap berada sekitar 2,0% di bawah rata-rata lima tahun untuk periode saat ini.

Peningkatan Persediaan Bensin dan Sulingan

Persediaan bensin mengalami peningkatan yang signifikan, naik sebanyak 5,6 juta barel dari pekan sebelumnya, dan juga tetap sekitar 2,0% di bawah rata-rata lima tahun untuk periode ini. Selain itu, persediaan bensin jadi dan komponen pencampur juga mengalami peningkatan selama pekan tersebut. best profit

Pasokan Produk Bensin Motor dan Bahan Bakar Sulingan

Temuan-temuan ini memberikan wawasan berharga tentang dinamika industri minyak bumi AS, dengan fokus pada produksi minyak mentah, pengolahan, dan tingkat persediaan. Data ini menunjukkan bahwa sementara masukan minyak mentah dan kapasitas pengolahan sedang meningkat, produksi bensin dan sulingan mengalami penurunan. Peningkatan persediaan minyak mentah, terutama minyak mentah komersial, patut diperhatikan dan dapat memiliki dampak pada pasar minyak global.

Sebagai kesimpulan, laporan terbaru dari Badan Informasi Energi AS menyoroti peningkatan dalam persediaan minyak mentah dan operasi kuat kilang minyak. best profit

Tuesday, 12 September 2023

Best Profit | Pemilik Emas Persiapkan Diri Anda! AS Akan Mengumumkan Kabar Penting


Best Profit (13/9) – Emas, benda berkilau yang selalu memikat minat para investor, menghadapi waktu yang tegang menjelang pengungkapan data inflasi Amerika Serikat (AS). Harga emas di pasar spot mengalami penurunan tajam pada Selasa (12/9/2023), menutup perdagangan dengan harga US$ 1913,26 per troy ons, mengalami pelemahan sebesar 0,44%. Namun, apa yang membuat pasar emas begitu cemas?

Perdagangan Rabu (13/9/2023) tidak membawa berita baik bagi emas. Pada pukul 06:21 WIB, harga emas turun menjadi US$ 1.912,99 per troy ons atau mengalami pelemahan sebesar 0,01%. Ini adalah indikasi bahwa pasar emas masih berada dalam ketegangan yang mendalam.

Mengapa harga emas ambruk? Salah satu alasan utamanya adalah data inflasi AS yang akan segera diumumkan. Investor dan pelaku pasar sepertinya tidak ingin berspekulasi lebih jauh dan memilih untuk menunggu dengan hati-hati. Bob Haberkorn, seorang analis dari RJO Futures, mengungkapkan, “Investor dan pelaku pasar ramai-ramai keluar dari pasar emas dulu dan memilih untuk menunggu data inflasi. Sebagian memilih membeli emas di harga yang murah seperti sekarang.” best profit

Baca Juga : Lonjakan Harga Emas Didorong oleh Pelemahan Dolar AS

Baca Juga : Pemilik Emas yang Cemas Menantikan Berita Penting dari AS

Tantangan Data Inflasi AS

Menurut data Trading Economic, inflasi umum diperkirakan akan melonjak hingga 3,6% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada Agustus 2023, meningkat dari 3,2% yoy pada bulan sebelumnya. Jika prediksi ini terbukti benar, ini akan menjadi kenaikan inflasi kedua setelah mencapai titik terendah sebesar 3% yoy pada Juni.

Namun, perlu dicatat bahwa inflasi inti, yang tidak termasuk komponen energi dan makanan, diperkirakan akan melandai ke 4,3% yoy dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencapai 4,7% yoy. Meskipun melandai, nilai inflasi umum dan inti masih jauh dari target bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), yang berada di sekitar 2%.

Dampak Terhadap Harga Emas

Apa artinya data inflasi AS bagi harga emas? Jika data inflasi ternyata melebihi ekspektasi pasar, harapan pelaku pasar terhadap pelonggaran suku bunga semakin menjauh. Ini, pada gilirannya, akan mempengaruhi harga emas yang akan semakin melemah. best profit

Lukman Otunuga, seorang analis dari FXTM, menjelaskan, “Kalau data inflasi ada di atas ekspektasi pasar maka harga emas akan semakin melemah. Inflasi naik membuat ruang The Fed untuk mengerek suku bunga semakin besar.”

Target inflasi yang sulit dicapai oleh The Fed tahun ini semakin menjadi masalah. Harga minyak mentah global yang terus naik akibat ketersediaan minyak yang ketat menjadi salah satu alasan. Harga minyak sempat mencapai US$ 90 per barel pekan lalu. Lonjakan harga minyak ini bisa memicu inflasi AS kembali melonjak, dan dengan inflasi yang sulit untuk diturunkan, harapan kenaikan suku bunga semakin menguat.

Konsekuensi Terhadap Dolar AS

Ekspektasi kenaikan suku bunga telah membawa dampak pada dolar AS. Indeks dolar AS menguat tajam ke 104,71 pada perdagangan kemarin, dari 104,57 pada perdagangan hari sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa pasar memperkirakan The Fed akan cenderung mempertahankan suku bunga tinggi, yang akan mendukung penguatan dolar AS.

Peter Fertig, seorang analis dari Quantitative Commodity Research, mengatakan, “Kenaikan harga minyak membuat ekspektasi pasar melihat The Fed melunak semakin menjauh.” Kenaikan harga minyak ini telah membuang jauh spekulasi pasar mengenai kemungkinan The Fed mengakhiri kenaikan suku bunga tahun ini. best profit

Dalam situasi seperti ini, para pemilik emas perlu waspada. Meskipun emas sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, situasi saat ini jauh dari biasanya. Emas berada dalam tantangan besar yang dihadapinya, dan investor harus siap dengan strategi yang tepat menghadapi gejolak pasar.

Situasi harga emas yang sedang berada dalam tekanan menjelang pengumuman data inflasi AS menimbulkan banyak pertanyaan. Para investor harus memperhatikan perkembangan dengan cermat karena data inflasi AS akan memiliki dampak signifikan pada harga emas. Tantangan terbesar adalah jika inflasi melebihi ekspektasi pasar, maka harga emas akan semakin melemah. Di sisi lain, dolar AS menguat, menunjukkan ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga yang lebih tinggi.

Dalam momen ketegangan seperti ini, para pemilik emas perlu memiliki strategi yang bijak dan siap untuk beradaptasi dengan perubahan pasar. Emas mungkin tetap menjadi investasi yang menarik, tetapi pemahaman yang baik tentang dinamika pasar saat ini adalah kunci untuk mengelola portofolio dengan bijak. best profit

Monday, 11 September 2023

Best Profit | Lonjakan Harga Emas Didorong oleh Pelemahan Dolar AS

 


Peningkatan Harga Emas di Tengah Melemahnya Dolar AS

Best Profit (12/9) – Kontrak emas mengalami lonjakan sekali lagi pada akhir sesi perdagangan Senin, mencatatkan keuntungan untuk sesi kedua berturut-turut. Logam mulia ini mendapat dukungan dari melemahnya dolar AS, yang tengah diawasi dengan ketat oleh para investor.

Kinerja Emas

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange ditutup pada $1.947,20 per ons. Kenaikan sebesar $4,50 atau 0,23 persen. Puncak tertinggi selama sesi mencapai $1.954,60 dan terendah sebesar $1.939,50. Kenaikan sebesar 20 sen atau 0,01 persen pada Jumat lalu.
Dampak Pernyataan Gubernur Bank of Japan Gubernur Bank of Japan, Kazuo Ueda, baru-baru ini memberikan isyarat tentang kemungkinan berakhirnya kebijakan moneter longgar yang sudah berlangsung bertahun-tahun. Pernyataan ini memengaruhi penguatan yen Jepang sambil melemahkan dolar AS. best profit

Baca Juga : Dampak Penurunan Harga Emas: Apa yang Harus Diamati oleh Investor

Baca Juga : Pemilik Emas yang Cemas Menantikan Berita Penting dari AS

Pelemahan Dolar AS

Indeks dolar AS turun sebesar 0,5 persen. Mengurangi kenaikan bulanannya menjadi 0,9 persen.
Tantangan Menuju IHK AS Agustus. Para investor juga dengan antusias menanti rilis Indeks Harga Konsumen (IHK) AS untuk Agustus yang dijadwalkan pada tanggal 13 September 2023. Data ini diharapkan akan memberikan wawasan berharga tentang keputusan suku bunga Federal Reserve nanti dalam bulan ini.

Perkiraan Pasar

Jameel Ahmad, kepala analis di Pialang GTC berbasis Dubai, mengatakan, “Pemulihan sedikit dalam momentum pembelian emas yang terlihat dalam sesi perdagangan baru-baru ini kemungkinan akan menghadapi ujian menjelang pembacaan IHK AS yang akan datang, yang dianggap sebagai peristiwa risiko utama bagi para pedagang minggu ini. Saat ini, pasar beralih ke arah ekspektasi bahwa dolar AS akan tetap menjadi teman terbaik investor selama sisa tahun 2023, yang mengindikasikan keterbatasan potensi kenaikan harga emas.” best profit

Potensi Kenaikan Harga Emas

Para analis pasar meyakini bahwa harga emas mungkin akan mengalami momen penentuan minggu ini, dengan kemungkinan harga emas dapat menembus kisaran antara $1.940 hingga $1.980 per ons.

Tantangan Dari Dolar AS

Dengan dolar AS yang diperkirakan akan tetap kuat hingga sisa tahun 2023, para analis pasar juga berspekulasi bahwa potensi kenaikan harga emas mungkin akan terbatas dalam lingkungan pasar saat ini.

Kinerja Logam Mulia Lainnya

Perak untuk pengiriman Desember mengalami kenaikan sebesar 20,90 sen atau 0,90 persen, ditutup pada $23.383 per ons. Platinum untuk pengiriman Oktober mengalami kenaikan sebesar $7,50 atau 0,84 persen, menetap pada $902,30 per ons. best profit

Sunday, 10 September 2023

Best Profit | Pemilik Emas yang Cemas Menantikan Berita Penting dari AS


Best Profit (11/9) – Apakah Anda pemilik emas atau investor emas? Jika ya, Anda mungkin sedang merasa cemas minggu ini. Harga logam mulia ini sedang mengalami perjalanan naik turun, dan semuanya karena satu faktor krusial – pengumuman data inflasi dari Amerika Serikat yang akan datang.

Tantangan di Pasar Emas

Hingga saat ini, pasar emas sedang mengalami perjalanan yang bergejolak. Harga emas melemah di pagi hari, melanjutkan tren negatif dari pekan sebelumnya. Harga per ons troy berada pada angka $1917.49, menandai penurunan sebesar 0.02%. Selama seminggu terakhir, harga emas merosot sebesar 1.08%, mengakhiri streak kenaikan selama dua pekan sebelumnya.

Ketakutan di kalangan investor emas bisa dirasakan, dan semuanya berkat pengumuman data inflasi AS untuk bulan Agustus yang semakin dekat. Menurut data dari Trading Economics, inflasi umum diperkirakan akan melonjak hingga 3.6% year-on-year, naik dari 3.2% pada bulan sebelumnya. Jika proyeksi ini tercapai, ini akan menjadi kenaikan kedua secara beruntun, setelah mencapai angka terendah 3% pada bulan Juni. best profit

Baca Juga : Dampak Penurunan Harga Emas: Apa yang Harus Diamati oleh Investor

Baca Juga : Wall Street Merosot Setelah Rilis Data Ekonomi AS Membangkitkan Kekhawatiran Inflasi dan Suku Bunga

Sementara itu, inflasi inti diperkirakan akan melunak hingga 4.3% year-on-year, turun dari 4.7% pada bulan sebelumnya. Namun, baik angka inflasi umum maupun inti masih jauh dari target Federal Reserve AS (The Fed), yang berada di sekitar 2%.

Tantangan Besar yang Dihadapi

Dampak dari angka inflasi ini sangat signifikan. Jika inflasi melampaui ekspektasi pasar, harapan peserta pasar untuk pemotongan suku bunga bisa hancur. Para investor memantau dengan cermat, karena mereka tahu bahwa setiap deviasi dari prediksi bisa mengguncang pasar.

Namun, ada beberapa faktor lain yang turut berperan di sini. Mencapai target inflasi The Fed dalam kondisi ekonomi saat ini tampaknya cukup sulit. Harga minyak mentah global terus naik secara konsisten karena pasokan minyak yang ketat, bahkan sempat mencapai $90 per barel pekan lalu. Lonjakan harga minyak ini berpotensi membuat inflasi AS kembali meningkat, menambah ketidakpastian dalam situasi ini. best profit

Keputusan The Fed yang Mencuat

Drama ini tidak berakhir dengan data inflasi. AS juga akan merilis data pasar tenaga kerja terkait klaim pengangguran nanti dalam pekan ini. Kenaikan angka pengangguran akan dianggap sebagai perkembangan positif bagi The Fed, mengingat latar belakang meningkatnya inflasi. Data ketenagakerjaan menjadi faktor penting yang memengaruhi kebijakan suku bunga bank sentral AS.

Saat ini, alat CME Fedwatch mengindikasikan bahwa 93% investor yakin The Fed akan mempertahankan suku bunga acuan pada kisaran 5.25%-5.5% dalam pertemuan bulan September yang akan datang. Namun, sebanyak 42% memperkirakan akan ada kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin.

Seperti yang dikatakan oleh Ilya Spivak, seorang analis di Tastylive, “Jika data memburuk dan mendorong The Fed untuk tetap mempertahankan sikap yang ketat, itu akan menjadi hal terburuk bagi emas.”

Sementara kita menunggu pengumuman-pengumuman penting ini, pemilik emas dan investor harus bersiap menghadapi minggu yang penuh ketidakpastian dan potensi gejolak pasar. Keputusan-keputusan yang akan diambil dalam beberapa hari ke depan pasti akan memiliki dampak besar pada nilai logam mulia ini. best profit

Thursday, 7 September 2023

Best Profit | Dampak Penurunan Harga Emas: Apa yang Harus Diamati oleh Investor


Best Profit (8/9) – Di dunia pasar keuangan, sedikit aset yang telah menarik imajinasi investor seperti emas. Daya tariknya yang abadi sebagai simpanan nilai dan lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi telah membuatnya menjadi favorit baik bagi investor berpengalaman maupun pendatang baru. Namun, perkembangan terbaru telah mengirimkan gelombang kejut melalui pasar emas. Harga emas berjangka turun untuk sesi ketiga berturut-turut, meninggalkan investor dengan ketegangan menunggu isyarat dari Federal Reserve tentang suku bunga. Dalam artikel ini, kita akan mengupas faktor-faktor di balik penurunan harga emas baru-baru ini dan menjelajahi apa yang harus diamati oleh investor dalam beberapa minggu mendatang.

Penurunan Emas

Pagi Jumat, 8 September 2023, harga emas berjangka melanjutkan laju penurunannya, menandai sesi ketiga berturut-turut kerugian. Investor dengan cermat memantau data ekonomi terbaru dan pidato pejabat Federal Reserve, berharap untuk menguraikan lintasan masa depan suku bunga AS. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange turun sebesar $1.70 USD atau 0.09 persen menjadi ditutup pada $1,942.50 USD per ons. Ini mengikuti sesi perdagangan di mana mencapai tertinggi $1,947.90 USD dan terendah $1,940.30 USD.

Penurunan dalam harga emas berjangka berlanjut sebagai tren yang mengkhawatirkan. Pada Rabu, 6 September 2023, harga emas berjangka turun sebesar $8.40 USD atau 0.43 persen, ditutup pada $1,944.20 USD. Hal ini terjadi setelah penurunan signifikan sebesar $14.50 USD atau 0.74 persen pada Selasa, 5 September 2023, ketika harga emas berjangka ditetapkan pada $1,952.60 USD. Jumat sebelumnya, 1 September 2023, melihat sedikit kenaikan sebesar $1.20 USD atau 0.06 persen, ditutup pada $1,967.10 USD. best profit

Baca Juga : Best Profit | Wall Street Merosot Setelah Rilis Data Ekonomi AS Membangkitkan Kekhawatiran Inflasi dan Suku Bunga

Baca Juga : Dampak Penguatan Dolar AS dan Kenaikan Imbal Hasil Obligasi terhadap Harga Emas

Faktor-faktor yang Berperan

Beberapa faktor kunci berkontribusi pada tekanan penurunan harga emas. Bursa Comex tutup pada Senin, 4 September 2023, untuk Hari Buruh. Ketika dibuka kembali pada Kamis, 7 September 2023, harga emas berjangka mencapai level terendahnya sejak 25 Agustus. Penurunan telah dimulai sehari sebelumnya, didorong oleh data ekonomi AS yang kuat, yang meningkatkan harapan bahwa Federal Reserve akan menjaga suku bunga tinggi untuk beberapa waktu. Hal ini pada gilirannya meningkatkan imbal hasil obligasi pemerintah dan nilai dolar AS.

Data ekonomi yang dirilis pada Kamis, 7 September 2023, lebih lanjut melemahkan harga emas. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan penurunan 13.000 klaim pengangguran AS untuk pekan yang berakhir pada 2 September, mencapai level terendah sejak Februari.

Selain itu, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan peningkatan produktivitas tenaga kerja bisnis non-pertanian AS sebesar 3.5 persen pada kuartal kedua tahun 2023, mencerminkan revisi turun sebesar 0.2 poin persentase dari perkiraan awal. Produksi meningkat sebesar 1.9 persen, sementara jam kerja menurun sebesar 1.5 persen selama kuartal kedua tahun 2023. best profit

Apa yang Menanti

Peristiwa penting berikutnya bagi emas dan dolar AS adalah data Indeks Harga Konsumen (IHK) minggu depan. Rilis-rilis yang akan datang ini berpotensi memberikan dampak signifikan bagi pasar keuangan dan, sebagai hasilnya, pada harga emas.

Penting untuk dicatat bahwa emas bukan satu-satunya logam mulia yang merasakan tekanan ini. Perak, dengan pengiriman Desember, turun sebesar 26.30 sen atau 1.12 persen, ditutup pada $23.24 USD per ons. Platinum, yang dijadwalkan untuk pengiriman Oktober, mengalami penurunan sebesar $5.70 USD atau 0.62 persen, ditutup pada $909.60 USD per ons.

Saat kita menyaksikan harga emas terus mengalami penurunan untuk sesi ketiga berturut-turut, investor diingatkan akan keseimbangan yang rapuh yang ada dalam pasar keuangan. Data ekonomi, keputusan bank sentral, dan peristiwa global semuanya memainkan peran penting dalam membentuk lintasan harga emas. best profit

Bagi investor, pesan utamanya adalah untuk tetap waspada. Selalu pantau data Indeks Harga Konsumen yang akan datang, karena memiliki potensi untuk mengguncang pasar keuangan.

Wednesday, 6 September 2023

Best Profit | Wall Street Merosot Setelah Rilis Data Ekonomi AS Membangkitkan Kekhawatiran Inflasi dan Suku Bunga


Best Profit (7/9) – Wall Street mengalami penurunan luas dalam perdagangan saham pada Rabu, 6 September 2023, dengan indeks Nasdaq memimpin koreksi dengan turun 1 persen. Indeks Nasdaq mengalami penurunan signifikan setelah data sektor jasa yang lebih kuat dari yang diperkirakan memicu kekhawatiran bahwa inflasi yang stabil dapat menyebabkan suku bunga tinggi yang berkelanjutan.

Seperti dilaporkan oleh Yahoo Finance, pada penutupan sesi perdagangan Wall Street, indeks Dow Jones turun sebanyak 198,78 poin, atau 0,57 persen, menjadi 34.443,19. Indeks S&P 500 juga mengalami penurunan sebesar 31,35 poin, atau 0,70 persen, mengakhiri pada 4.465,48. Indeks Nasdaq merosot sebanyak 148,48 poin, atau 1,06 persen, menjadi 13.872,47.

Tren Berdasarkan Sektor

Diantara 11 sektor industri utama dalam S&P 500, sektor teknologi mengalami koreksi terbesar dengan penurunan sebanyak 1,4 persen. Sebaliknya, sektor utilitas memimpin kenaikan dengan kenaikan sebesar 0,2 persen, sementara sektor energi adalah satu-satunya sektor yang mencatatkan kenaikan, naik sebesar 0,1 persen. Kenaikan sektor energi berkaitan dengan kenaikan harga minyak. best profit

Baca Juga : Dampak Penguatan Dolar AS dan Kenaikan Imbal Hasil Obligasi terhadap Harga Emas

Baca Juga : Harga Minyak Naik Ditengah Prospek Perpanjangan Pengurangan Pasokan OPEC+

Harga minyak berjangka naik pekan ini, meningkatkan kekhawatiran akan tekanan inflasi. Institute for Supply Management (ISM) melaporkan bahwa indeks manajer pembelian non-manufaktur naik menjadi 54,5 bulan lalu, melampaui ekspektasi 52,5. Selain itu, ukuran harga yang dibayarkan oleh bisnis sektor jasa meningkat.

Para pelaku pasar sedang mempertaruhkan kemungkinan sebesar 93 persen bahwa Federal Reserve (the Fed) akan menjaga suku bunga setelah pertemuannya pada 20 September 2023. Taruhan berikutnya untuk mempertahankan suku bunga pada November 2023 sekitar 57 persen, menurut FedWatch Tool dari CME Group.

“Data sektor jasa ISM yang lebih kuat dari perkiraan menunjukkan bahwa investor masih kesulitan dalam membaca situasi pasca COVID-19,” kata Carol Schleif, Chief Investment Officer BMO Family. best profit

Sementara itu, para pelaku pasar berharap adanya penurunan suku bunga.

Dampak pada Kinerja Saham

Investor saham juga merespons kenaikan imbal hasil obligasi AS berjangka 10 tahun dan 2 tahun.

“Saham-saham pertumbuhan telah memasukkan gagasan bahwa inflasi telah tertahan dengan baik dan bahwa the Fed akan melakukan pemotongan. Jika gagasan tersebut tidak berlaku lagi, mereka akan rentan,” komentar Patrick Kaser, Portfolio Manager di Brandywine Global. best profit

Laporan tersebut mengindikasikan pertumbuhan ekonomi “sedang” di Amerika Serikat selama beberapa minggu terakhir. Sementara itu, pertumbuhan lapangan kerja tetap “lemah,” dan inflasi melambat di sebagian besar negara bagian.

Pergerakan Saham

Sementara itu, saham Lockheed Martin turun sebanyak 4,8 persen karena produsen senjata AS mengurangi prospek pengiriman jet F-35. Roku Inc., di sisi lain, mengalami kenaikan harga saham sebesar 2,9 persen setelah mengumumkan rencana untuk mengurangi tenaga kerja sekitar 10 persen dan memberlakukan pembatasan perekrutan baru. best profit

Dalam hal volume perdagangan, Wall Street melihat sebanyak 9,39 miliar saham berpindah tangan selama sesi tersebut. Angka ini sedikit di bawah rata-rata pergerakan 10,17 miliar saham dalam 20 sesi terakhir, menunjukkan tingkat ketidakpastian yang tinggi dan perilaku perdagangan yang berhati-hati di kalangan investor.

Sebagai kesimpulan, penurunan terbaru dalam kinerja Wall Street menekankan kekhawatiran yang semakin meningkat seputar inflasi dan suku bunga. Koreksi ini telah memengaruhi berbagai sektor, dengan saham teknologi mengalami penurunan terbesar. best profit

Tuesday, 5 September 2023

est Profit | Dampak Penguatan Dolar AS dan Kenaikan Imbal Hasil Obligasi terhadap Harga Emas

Best Profit (9/6) – Di dunia pasar keuangan, pergerakan berbagai aset seringkali dapat diatributkan pada interaksi kompleks antara faktor-faktor ekonomi dan sentimen investor. Salah satu aset yang baru-baru ini menjadi sorotan adalah emas, yang mengalami penurunan signifikan ke level terendah dalam seminggu pada penutupan perdagangan Selasa. Penurunan ini dapat diatributkan kepada dua faktor utama: penguatan dolar AS dan lonjakan imbal hasil obligasi.

Penurunan Harga Emas

Pasar berjangka emas mengalami pekan yang penuh gejolak, dengan harga mengalami fluktuasi. Pada Jumat, harga naik sebesar $1,20 menjadi $1.967,10 per ons, mengikuti penurunan sebesar $7,10 menjadi $1.965,90 per ons pada Kamis, dan kenaikan selanjutnya sebesar $7,90 menjadi $1.973,00 per ons pada Rabu. Perlu diingat bahwa Bursa Comex tutup pada hari Senin dalam rangka perayaan Hari Buruh. best profit

Baca Juga : Harga Minyak Naik Ditengah Prospek Perpanjangan Pengurangan Pasokan OPEC+

Baca Juga : Manfaatkan Ketenangan, Pemilik Emas Bisa Santai Pekan Ini

Pendorong Utama

Penurunan harga emas belakangan ini dapat diatributkan kepada dua pendorong utama: penguatan dolar AS dan kenaikan imbal hasil obligasi. Faktor-faktor ini mendorong para investor untuk mencari perlindungan dan lindung nilai terhadap kekhawatiran yang tumbuh mengenai pertumbuhan ekonomi global, terutama dalam menghadapi serangkaian pertemuan Federal Reserve minggu ini.

Dolar AS telah menjadi aset pelindung nilai, mencapai level tertinggi dalam beberapa bulan terhadap sejumlah mata uang utama akibat kekhawatiran tentang pertumbuhan global, terutama di China dan zona Euro. Seiring dengan penguatan dolar, harga emas menjadi lebih mahal bagi pembeli asing. best profit

Indeks dolar AS, yang mengukur kinerja dolar terhadap enam mata uang utama lainnya, naik sebesar 0,5% menjadi 104,755, mendekati level tertinggi dalam lima bulan.

Dampak pada Harga Emas

Kenaikan imbal hasil obligasi Pemerintah AS semakin melemahkan harga emas. Para ekonom memperkirakan penurunan sebesar 2,3% pada bulan Juli. Lukman Otunuga, manajer analisis pasar di FXTM, mencatat, “Emas tampaknya mencari katalis fundamental baru untuk memicu pergerakan signifikan berikutnya.” best profit

Melihat ke Depan

Saat ini, semua mata tertuju pada sejumlah pembicara kunci Federal Reserve yang dijadwalkan akan berbicara minggu ini. Mereka diperkirakan akan memberikan wawasan lebih lanjut mengenai kebijakan moneter menjelang keputusan suku bunga akhir bulan ini. Presiden Federal Reserve Dallas, Lorie Logan, akan berbicara pada hari Rabu, diikuti oleh Presiden Federal Reserve Chicago, Austan Goolsbee, pada hari Kamis. Selain itu, anggota Komite Pasar Terbuka Federal Reserve, John Williams dan Michelle Bowman, juga akan memberikan pidato pada hari Kamis.

Selain emas, logam mulia lainnya juga terpengaruh. Perak untuk pengiriman Desember mengalami penurunan sebesar 2,81%, ditutup pada $23,873 per ons. Platinum untuk pengiriman Oktober juga mengalami penurunan sebesar 3,63%, ditutup pada $933,50 per ons.

Sebagai kesimpulan, penurunan harga emas belakangan ini dapat diatributkan kepada penguatan dolar AS dan kenaikan imbal hasil obligasi. Meskipun faktor-faktor ini menciptakan hambatan bagi emas dalam jangka pendek, logam mulia ini tetap menjadi aset berharga bagi para investor yang mencari lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi. Saat keputusan Federal Reserve terungkap, lintasan harga emas ke depan akan closely watched oleh peserta pasar di seluruh dunia. best profit

Melihat ke Depan

Saat ini, semua mata tertuju pada sejumlah pembicara kunci Federal Reserve yang dijadwalkan akan berbicara minggu ini. Mereka diperkirakan akan memberikan wawasan lebih lanjut mengenai kebijakan moneter menjelang keputusan suku bunga akhir bulan ini. Presiden Federal Reserve Dallas, Lorie Logan, akan berbicara pada hari Rabu, diikuti oleh Presiden Federal Reserve Chicago, Austan Goolsbee, pada hari Kamis. Selain itu, anggota Komite Pasar Terbuka Federal Reserve, John Williams dan Michelle Bowman, juga akan memberikan pidato pada hari Kamis.

Selain emas, logam mulia lainnya juga terpengaruh. Perak untuk pengiriman Desember mengalami penurunan sebesar 2,81%, ditutup pada $23,873 per ons. Platinum untuk pengiriman Oktober juga mengalami penurunan sebesar 3,63%, ditutup pada $933,50 per ons.

Sebagai kesimpulan, penurunan harga emas belakangan ini dapat diatributkan kepada penguatan dolar AS dan kenaikan imbal hasil obligasi. Meskipun faktor-faktor ini menciptakan hambatan bagi emas dalam jangka pendek, logam mulia ini tetap menjadi aset berharga bagi para investor yang mencari lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi. Saat keputusan Federal Reserve terungkap, lintasan harga emas ke depan akan closely watched oleh peserta pasar di seluruh dunia. Dalam dunia pasar yang selalu berubah, pemahaman yang cermat tentang dinamika seperti ini akan menjadi kunci untuk membuat keputusan investasi yang bijak. best profit

Monday, 4 September 2023

Best Profit | Harga Minyak Naik Ditengah Prospek Perpanjangan Pengurangan Pasokan OPEC+

Best Profit (5/9) – Harga minyak mentah naik tipis pada akhir perdagangan Senin, di tengah ekspektasi bahwa OPEC+ akan membatasi pasokan dan spekulasi tentang kebijakan Federal Reserve AS terkait kenaikan suku bunga yang agresif. Kontrak berjangka minyak Brent untuk pengiriman November menambah 45 sen menjadi $89,00 per barel di London ICE Futures Exchange. Kontrak berjangka minyak West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Oktober naik 40 sen menjadi $85,95 per barel. Perdagangan minyak AS ditutup pada Hari Buruh, Senin, 4 September 2023.

Kenaikan Harga Minyak dalam Skala Kecil

Pasar minyak global mengalami kenaikan harga sedikit karena investor memantau erat perkembangan terkait keputusan OPEC+ dan kebijakan moneter Federal Reserve. Minyak Brent, sebagai tolok ukur harga minyak internasional, naik 45 sen, berakhir pada $89,00 per barel, sementara minyak WTI naik 40 sen menjadi $85,95 per barel. Libur Hari Buruh berdampak pada aktivitas perdagangan yang tenang di pasar minyak AS. best profit

Baca Juga : Manfaatkan Ketenangan, Pemilik Emas Bisa Santai Pekan Ini

Baca Juga : Inflasi AS Mendorong The Fed ke Tindakan Agresif

Upaya OPEC+ dan Arab Saudi

Arab Saudi memimpin upaya untuk mendukung harga minyak dengan secara sukarela mengurangi produksinya, sesuai dengan kesepakatan produksi yang dicapai oleh anggota OPEC+ termasuk Rusia. Kerajaan ini diperkirakan akan memperpanjang pemotongan produksi sukarela ini sebesar 1 juta barel per hari selama empat bulan berturut-turut hingga Oktober. Pengumuman ini datang sebelum harga jual resmi Arab Saudi, yang biasanya dirilis pada minggu pertama setiap bulan. best profit

Dinamika Pasokan Minyak dan Kerentanan Pasar

Diperkirakan pasokan minyak mentah global akan meningkat dalam enam hingga delapan minggu ke depan karena pemeliharaan kilang. Namun, pasokan minyak mentah jenis sour diperkirakan akan tetap terbatas.

Data Ekonomi dan Optimisme di China

Di Amerika Serikat, data ketenagakerjaan bulan Agustus memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menghentikan kenaikan suku bunganya bulan ini. John Evans dari PVM, perusahaan pialang minyak, menyatakan bahwa pasar tampaknya lebih reseptif dan kurang sinis pada hari ini. Dia menunjukkan bahwa dukungan terhadap sektor jasa dan relaksasi pembatasan perdagangan lintas batas oleh pemimpin China, Xi Jinping, mendapat respon positif dari pasar, meskipun tanpa kehadiran peserta dari Amerika Serikat. best profit

Sunday, 3 September 2023

Best Profit | Manfaatkan Ketenangan, Pemilik Emas Bisa Santai Pekan Ini

Best Profit (4/9) – Harga emas menguat tipis pada hari ini, dan pergerakan harga emas diperkirakan akan tetap relatif tenang pekan ini karena minimnya rilis data ekonomi di Amerika Serikat.

Pada perdagangan pasar spot hari ini, Senin, 4 September 2023, pukul 05.26 WIB, harga emas berada di posisi $1.939,14 per ons troy atau mengalami kenaikan sebesar 0,02%. Kenaikan ini menjadi kabar baik menyusul penurunan harga emas sebesar 0,05% pada perdagangan pekan lalu, Jumat, 1 September 2023.

Pergerakan Harga Emas

Secara keseluruhan, harga emas berhasil mengalami kenaikan sebesar 1,27% selama pekan lalu. Ini berarti bahwa dalam dua pekan terakhir, harga emas telah mengalami kenaikan stabil setelah mengalami penurunan selama empat pekan berturut-turut dari akhir Juli hingga pertengahan Agustus. best profit

Dinamika Data Ekonomi AS

Hal ini berbeda dengan pekan sebelumnya, yang melihat berbagai data pasar tenaga kerja, termasuk tingkat pengangguran, dirilis secara berturut-turut. Data ekonomi AS sampai saat ini menunjukkan tren yang saling bertentangan. Di satu sisi, tingkat pengangguran di AS mengalami kenaikan, tetapi di sisi lain, aktivitas manufaktur mulai membaik.

Indeks ISM Manufaktur untuk Agustus juga meningkat menjadi 47,6 dari 47 pada Juli.

Pada Senin pekan lalu, AS juga merevisi pertumbuhan ekonomi kuartal II-2022 menjadi 2,1% (year on year) dari proyeksi sebelumnya yang sebesar 2,4%.

Kenaikan tingkat pengangguran dan revisi penurunan pertumbuhan adalah kabar baik bagi investor emas, karena menunjukkan perlambatan pasar tenaga kerja dan ekonomi AS. Ini membuka peluang untuk penurunan inflasi, memungkinkan Federal Reserve (The Fed) untuk mengambil sikap yang lebih akomodatif.

Namun, data positif pada payrolls non-farm dan aktivitas manufaktur menjadi katalis negatif. Dua data ini menunjukkan bahwa dalam sektor lain, ekonomi AS masih kuat, membuat sulit untuk menurunkan inflasi dengan cepat.

“Data ISM menahan kenaikan harga emas. Dengan data ekonomi yang kontradiktif ini, para investor emas akan mencari indikator lain untuk menilai keadaan ekonomi AS dan dampaknya terhadap kebijakan The Fed,” kata analis independen Tai Wong, seperti yang dikutip oleh Reuters. best profit

The Fed dijadwalkan akan mengadakan pertemuan pada 19-20 September mendatang. Alat CME Fedwatch menunjukkan bahwa 93% investor yakin The Fed akan mempertahankan tingkat suku bunga acuan saat ini sebesar 5,25%-5,5% dalam pertemuan bulan September ini. Sebanyak 7% memperkirakan kemungkinan kenaikan suku bunga sebesar 25 bps.

Secara keseluruhan, pemilik emas dapat mengharapkan pekan yang relatif tenang, dengan minimnya rilis data ekonomi di Amerika Serikat. best profit

Jangan lupa untuk tetap memantau perkembangan pasar emas, dan untuk saat ini, nikmati ketenangan pekan dengan data yang sedikit.

Pekan yang Penuh Ketenangan Bagi Pemilik Emas

Dalam dunia keuangan yang penuh ketidakpastian, di mana setiap data dan rilis berita dapat mengguncang pasar, pemilik emas akhirnya dapat bernapas lega. Pekan ini, logam mulia ini berpotensi untuk menikmati momen ketenangan, berkat kalender data ekonomi yang jarang di Amerika Serikat.

Navigasi Pasar Emas

Pekan yang tenang ini adalah perubahan drastis dari pekan sebelumnya, yang menyaksikan berbagai data pasar tenaga kerja dirilis dalam deretan. Meskipun mungkin terlihat seperti berita yang membingungkan, namun terdapat sisi positifnya. Tingkat pengangguran yang lebih tinggi, ditambah dengan revisi ke bawah pertumbuhan ekonomi, mengindikasikan bahwa pasar tenaga kerja dan ekonomi AS sedang mengalami perlambatan.

Hal ini, pada gilirannya, membuka peluang untuk penurunan inflasi dan sikap yang lebih ramah dari Federal Reserve (The Fed). Namun, data positif pada payrolls non-farm dan aktivitas manufaktur merupakan sisi negatif. Dua data ini mengindikasikan bahwa dalam sektor lain, ekonomi AS masih kuat, sehingga sulit untuk menekan inflasi dengan cepat. best profit

Thursday, 31 August 2023

Best Profit | Inflasi AS Mendorong The Fed ke Tindakan Agresif

Best Profit (1/9) – Dalam dunia keuangan, sedikit komoditas yang seikonik dan dihormati seperti emas. Pesona berkilauannya telah menangkap imajinasi generasi, berfungsi sebagai simbol kekayaan, stabilitas, dan keamanan. Namun, beberapa hari terakhir telah menyaksikan perubahan dramatis dalam kisah logam berharga ini. Harga emas mengalami penurunan tajam, meninggalkan para investor dan analis dalam kebingungan. Apa yang telah menyebabkan penurunan tiba-tiba dalam harga emas, dan peran apa yang dimainkan oleh inflasi AS yang melonjak?

Lari Emas Berhenti

Emas, sering dianggap sebagai tempat berlindung dalam masa ketidakpastian ekonomi, telah menghadapi kendala. Harga komoditas yang berkilauan ini telah mengalami reli selama tiga sesi yang sukses, tetapi nasibnya berubah drastis setelah rilis data inflasi tinggi di Amerika Serikat. Lonjakan inflasi AS ini telah memicu ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve, memicu reaksi berantai yang mengguncang pasar emas. best profit

Angka-angka ini menandai eskalasi dari bulan sebelumnya yang sudah mencapai 3,0%, yang sudah merupakan level tertinggi dalam dua tahun.


Baca Juga : Mengapa Harga Emas Melonjak di Tengah Data Ekonomi AS yang Lemah

Baca Juga : Harga Emas Menguat Seiring Data Ekonomi AS Merosotkan Dolar dan Imbal Hasil Obligasi


Langkah Agresif The Fed

Penguatan dolar ini memiliki dampak penekan pada harga emas, karena harga emas dikutip dalam dolar AS.

Selain data inflasi, berbagai indikator ekonomi lain yang dirilis pada Kamis, 31 Agustus 2023, memberikan gambaran campuran. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan penurunan klaim awal tunjangan pengangguran sebesar 4.000 menjadi 228.000, musiman disesuaikan, untuk minggu yang berakhir pada 26 Agustus, menandai level terendah dalam empat minggu. best profit

Sementara itu, Chicago Business Barometer yang dirilis oleh Institute of Supply Management-Chicago mengalami kenaikan sebesar 5,9 poin menjadi 48,7 pada bulan Agustus. Ini menandai kenaikan bulanan ketiga berturut-turut dan level tertinggi sejak Agustus 2022.

Menunggu Laporan Pekerjaan Agustus

Investor sekarang dengan cemas menanti rilis laporan pekerjaan Agustus, yang akan memberikan gambaran lebih lanjut tentang keadaan ekonomi AS dan memberikan wawasan penting tentang tindakan potensial Federal Reserve. best profit

Sebuah Tindakan Berhati-hati

Sebagai kesimpulan, penurunan tajam dalam harga emas akhir-akhir ini dapat diatributkan pada interaksi kompleks dari faktor-faktor, dengan inflasi AS yang melonjak menjadi pusat perhatian. Saat data inflasi mengguncang pasar dan mendorong Indeks Dolar AS ke puncak baru, kilau emas redup sesaat. Namun, cerita ini belum berakhir, karena laporan pekerjaan Agustus mengintai di cakrawala, membawa beban ekspektasi investor dan membentuk arah masa depan pasar emas.

Dunia terus memperhatikan, dengan napas tertahan, ketika drama menggeliat dalam ranah berkilau emas ini. best profit

Wednesday, 30 August 2023

Best Profit | Mengapa Harga Emas Melonjak di Tengah Data Ekonomi AS yang Lemah

Best Profit (31/8) – Dalam dunia keuangan, sedikit komoditas yang bersinar secerah emas. Ini adalah logam yang telah memikat umat manusia selama berabad-abad, melambangkan kekayaan, stabilitas, dan tempat aman bagi para investor. Baru-baru ini, dunia menyaksikan lonjakan luar biasa dalam harga emas, mencapai level yang belum pernah terlihat dalam hampir sebulan.

Lonjakan Gemerlap

Pada hari Rabu, pasar emas dunia menyaksikan lonjakan spektakuler ketika harga mencapai titik tertinggi dalam hampir sebulan. Lonjakan ini terutama dikaitkan dengan serangkaian data ekonomi yang kurang memuaskan yang muncul dari Amerika Serikat. Seperti yang dilaporkan oleh CNBC pada 31 Agustus 2023, harga emas spot dunia naik 0,5%, mencapai $1,945.81 per ons, hanya beberapa langkah dari puncaknya sejak 2 Agustus 2023. Secara bersamaan, kontrak berjangka emas AS juga naik 0,5%, mencapai $1,974.00. best profit

Baca Juga : Harga Emas Menguat Seiring Data Ekonomi AS Merosotkan Dolar dan Imbal Hasil Obligasi

Arah Ekonomi yang Sulit dan Terbangnya Emas

Daya dorong di balik lonjakan gemerlap ini dapat ditelusuri pada rilis laporan-laporan ekonomi. Laporan ADP dan angka revisi PDB keduanya di bawah ekspektasi, lebih memperkuat tren indikator ekonomi yang melemah dari yang diharapkan. Tren ini pada gilirannya telah memicu spekulasi bahwa Federal Reserve Amerika Serikat, yang sering disebut sebagai “The Fed,” mungkin akan menghentikan sementara kenaikan suku bunganya.

Selain laporan-laporan ini, hasil obligasi Amerika Serikat dengan tenor 10 tahun sebagai patokan mencapai titik terendah sejak 11 Agustus, sementara dolar AS turun ke level terendah dalam dua minggu setelah rilis data PDB yang mengindikasikan perlambatan ekonomi pada kuartal kedua. Penurunan jumlah pekerjaan di Amerika Serikat juga menambah sentimen negatif. best profit

Daya Tarik Tempat Aman Emas

Emas batangan, yang dihargai dalam dolar dan tidak memberikan bunga, cenderung mendapatkan dukungan ketika imbal hasil obligasi turun. Jim Wyckoff, Analis Pasar Senior di Kitco, mencatat, “Rally cerdas dalam seminggu terakhir ini menunjukkan bahwa para pedagang sedikit kekurangan. Pasar akan konsolidasi menjelang data utama inflasi dan gaji; langkah mundur ke atas tahun 1980 diperlukan untuk membangkitkan semangat hewani yang bullish.”

Ricardo Evangelista, Analis Senior di ActivTrades, menambahkan, “Kabar buruk bagi ekonomi adalah kabar baik bagi emas.” best profit

Baca Juga : Wall Street Terus Menguat

Kilauan Emas Terus Berlanjut

Lonjakan harga emas juga telah menimbulkan pergerakan positif dalam SPDR Gold Trust, dana perdagangan yang didukung emas terbesar di dunia. Ini melaporkan peningkatan kepemilikan sebesar 0,3% pada hari Senin, menunjukkan penurunan tekanan penjualan dari investor keuangan spekulatif.

Sebagai kesimpulan, lonjakan emas baru-baru ini adalah bukti dari statusnya yang langgeng sebagai aset tempat aman, terutama selama masa ketidakpastian ekonomi. Sementara para investor terus memantau indikator ekonomi utama, emas siap untuk mempertahankan kilauannya sebagai pilihan investasi yang berharga.

Lonjakan dalam harga emas bukan hanya headline keuangan; ini adalah refleksi narasi ekonomi yang sedang berlangsung. Saat dunia menyaksikan dan menunggu data ekonomi lebih lanjut, emas terus bersinar sebagai penanda stabilitas dan keamanan di tengah gejolak pasar keuangan.

Dalam iklim ekonomi yang penuh gejolak ini, daya tarik emas tetap kuat, memanggil para investor dengan janji keamanan dan kemakmuran. Saat kita melangkah lebih jauh, tetap perhatikan emas – logam berharga yang tidak pernah kehilangan kilauannya. best profit

Tuesday, 29 August 2023

Best Profit | Harga Emas Menguat Seiring Data Ekonomi AS Merosotkan Dolar dan Imbal Hasil Obligasi

Best Profit (30/8) – Dalam perkembangan yang mengejutkan, harga emas melonjak tajam, mencapai level tertinggi dalam tiga minggu pada penutupan sesi perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB). Kenaikan luar biasa ini menandai sesi kedua berturut-turut dengan keuntungan bagi logam mulia ini. Peningkatan harga emas dipicu oleh melemahnya dolar AS dan penurunan imbal hasil obligasi pemerintah, kedua-duanya dipengaruhi oleh data ekonomi AS yang tidak memuaskan.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember di Bursa Komoditi New York mengalami lonjakan impresif sebesar $18.30 USD atau 0.94%, ditutup pada $1,965.10 USD per ons. Selama sesi perdagangan, harga emas mencapai puncaknya di $1,966.50 USD dan terendah di $1,941.70 USD. Peningkatan ini mengikuti tren di mana harga emas berjangka naik sebesar $6.90 USD atau 0.36% menjadi $1,946.80 USD pada hari Senin (28 Agustus 2023) setelah turun sebesar $7.20 USD atau 0.37% menjadi $1,939.90 USD pada hari Jumat (25 Agustus 2023). Kamis (24 Agustus 2023) juga menyaksikan penurunan ringan, dengan harga emas berjangka melorot sebesar $1.00 USD atau 0.05% menjadi $1,947.10 USD. best profit

Baca Juga : Best Profit | Wall Street Terus Menguat

Apa yang Mendorong Lonjakan Ini?

Angka-angka ini, lebih lemah dari yang diperkirakan, mengakibatkan penurunan indeks dolar AS dan imbal hasil Treasury. Imbal hasil obligasi 10 tahun turun menjadi 4.122% pada Selasa (29 Agustus 2023), menandai penurunan yang signifikan. Pada pekan sebelumnya, harga obligasi mencapai level tertinggi sejak tahun 2007, menurut data FactSet, dengan mencapai hanya sebesar 4.37%. Sementara itu, dolar AS turun di bawah level tertinggi sejak Maret. Indeks dolar AS yang mengukur nilai dolar terhadap enam mata uang utama lainnya diperdagangkan pada 103.516 pada Selasa (29 Agustus 2023). best profit

Apa yang Harus Dilakukan Investor?

Data ekonomi AS tetap menjadi fokus, karena diperkirakan angka-angka ini akan memengaruhi indeks dolar.

Selain lonjakan harga emas, logam mulia lainnya juga mengalami kenaikan. Perak untuk pengiriman bulan September naik sebesar 53.60 sen atau 2.21%, ditutup pada $24.788 USD per ons. Sementara itu, platinum untuk pengiriman bulan Oktober mengalami kenaikan sebesar $13.90 USD atau 1.43%, menetap pada $986.10 USD per ons. Lonjakan harga emas baru-baru ini adalah bukti dari permainan yang rumit antara data ekonomi, pasar valuta asing, dan sentimen investor.

Baca Juga : Menganalisis Divergensi Harga Emas Dunia: Lonjakan Pekan Lalu Terlalu Tinggi

Data ekonomi AS menjadi fokus utama karena angka-angka tersebut akan memiliki dampak besar terhadap indeks dolar.

Meskipun demikian, bagi para pedagang emas, yang paling penting adalah kebijakan moneter Federal Reserve. Aslam menjelaskan dalam komentarnya bahwa para pelaku pasar akan terus memantau perkembangan ini dengan cermat.

Sementara emas mendominasi berita, logam mulia lainnya juga mengalami perubahan. Perak untuk pengiriman September menguat sebesar 53,60 sen atau 2,21 persen, ditutup pada $24,788 USD per ons. Platinum untuk pengiriman Oktober juga naik sebesar $13,90 USD atau 1,43 persen, menetap pada $986,10 USD per ons. best profit