Sunday, 27 November 2016

Harga Emas Akhir Pekan Anjlok Terendah 9,5 Bulan; Mingguan Tenggelam 7 Persen | PT BESTPROFIT FUTURES

PT BESTPROFIT FUTURES (28/11) - Harga emas jatuh ke 9,5 bulan terendah pada akhir perdagangan akhir pekan hari Sabtu dinihari (26/11), menuju penurunan mingguan ketiga berturut-turut karena aksi jual investor tertekan menguatnya ekspektasi kenaikan suku bunga AS bulan Desember.
Harga emas spot turun 0,04 persen pada $ 1,182.76 per ons, mengambil keuntungan pada posisi pendek, dari sebelumnya $ 1,171.21, terendah sejak 8 Februari. Logam mulia telah jatuh sekitar 7 persen sejauh bulan November, membuat berada di jalur untuk penurunan bulanan terbesar sejak Juni 2013. Penurunan sebagian besar tergerus penguatan dollar AS dan ekspektasi kenaikan suku bunga AS bulan Desember.
Sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember menetap di $ 1,178.20.
Federal Reserve AS diperkirakan akan menaikkan suku bunga pada pertemuan bulan Desember. Hasil ini lebih lanjut akan meningkatkan dolar, membuat komoditas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Pasar sekarang menghargai probabilitas hampir 100 dari kenaikan suku bunga Fed Desember, menurut CME FedWatch.
Dolar AS telah menguat lebih dari enam persen terhadap mata uang utama lainnya sejak awal Oktober.
Namun pada akhir pekan dolar AS melemah. Dolar AS jatuh terhadap rival utama pada hari Jumat karena investor mengambil keuntungan dari mundurnya imbal hasil obligasi AS dan seminggu yang pendek untuk mengkonsolidasikan keuntungan yang telah mendorong mata uang ke puncak hampir 14 tahun.
Kepemilikan keseluruhan emas fisik di exchange traded funds (ETF) telah jatuh lebih dari lima persen menjadi 54.135.000 ons sejak 9 November, sehari setelah pemilu.
Pedagang mengatakan data pekerjaan bulanan AS yang dirilis pada 2 Desember akan menjadi kunci untuk sentimen pasar, tetapi itu mungkin tidak akan menghalangi bank sentral AS untuk menaikkan suku bunga.
Di tempat lain, perak naik 1,1 persen menjadi $ 16,43 per ons dan paladium turun 0,1 persen menjadi $ 728,50.
Platinum menyerahkan 0,5 persen menjadi $ 906,15, setelah sebelumnya mencapai terendah sejak 8 Februari di $ 901,00.
Sumber : Vibiznews

Thursday, 24 November 2016

Harga Emas Tergelincir Prediksi Kenaikan Suku Bunga The Fed | PT BESTPROFIT FUTURES

BESTPROFIT FUTURES (25/11) – Harga emas beringsut lebih rendah seiring menguatnya dolar AS yang mencapai posisi tertingginya dalam hampir 14 tahun.
Penguatan dolar terpicu data ekonomi AS yang positif yang kemudian meningkatkan harapan jika Federal Reserve akan menaikkan suku bunganya pada bulan Desember.
Melansir laman Reuters, Jumat (25/2/2016), harga Spot emas turun 0,4 persen menjadi US$ 1.183,20 per ounce. Harga sempat lebih rendah 2 persen di sesi sebelumnya dan menyentuh posisi terendah sejak 8 Februari di level US$ 1.180,99 per ounce.
Sementara harga emas berjangka AS susut sebesar 0,4 persen menjadi US$ 1.183,20 per ounce. Di sisi lain, Bursa AS tutup terkait momen hari libur Thanksgiving.
Harga emas di pasar spot telah turun hampir 12 persen dari posisi tingginya di US$ 1.337,40 pada 9 November, saat Donald Trump diumumkan sebagai Presiden terpilih AS.
Para pembuat kebijakan Fed tampak percaya diri pada malam pemilihan presiden AS bahwa ekonomi sedang menguat dan cukup untuk menjamin kenaikan suku bunga.
“Harapan bahwa pemilu Trump akan menyebabkan periode risiko-off lagi di pasar keuangan segera disusul oleh persepsi bahwa ia akan mampu mendorong pertumbuhan dan inflasi yang akan disertai dengan kenaikan suku bunga, yang mengangkat skenario bearish untuk emas, “kata analis Julius Baer Carsten Menke. Bestprofit Futures
Dia melanjutkan, setidaknya dalam jangka pendek akan ada beberapa konsolidasi dalam dolar dan hasil Treasury AS. Kondisi ini dinilai sesuatu yang bisa mendukung emas. “Namun, risiko besar akan terus menjual kepemilikan fisik emas,” jelas dia.
Indeks dolar AS naik ke posisi tertinggi dalam hampir 14 tahun, terdorong data yang menunjukkan pesanan baru untuk barang-barang AS modal manufaktur rebound pada bulan Oktober.
Data ekonomi AS yang positif baru-baru ini telah membantu mengangkat dolar namun menekan harga emas.
Di sisi lain, impor emas kepada konsumen China melalui Hong Kong naik 15,8 persen pada bulan Oktober ke level tertinggi dalam tiga bulan.
Sumber : Liputan6

Wednesday, 23 November 2016

Harga Emas Jatuh Terendah 9 Bulan Tergerus Kekuatan Dollar AS | PT BESTPROFIT FUTURES

BESTPROFIT FUTURES (24/11) - Harga Emas tergelincir ke level terendah sembilan bulan pada akhir perdagangan Kamis dinihari (24/11), tergerus rally dollar AS setelah data ekonomi AS positif menguatkan harapan kenaikan suku bunga bulan depan.
Harga emas spot emas turun 1,92 persen pada $ 1,188.76 per ons. Pada sesi sebelumnya, logam mereda 0,15 persen, tertekan oleh pasar saham AS yang kuat.
Sedangkan harga emas berjangka AS jatuh 1,89 persen menjadi $ 1,188.60 per ons.
Pesanan barang tahan lama AS rebound pada bulan Oktober dan meskipun klaim pengangguran naik, tetap di bawah tingkat yang konsisten dengan pengetatan pasar tenaga kerja.
Penguatan data ekonomi membuat indeks dolar AS naik tertinggi baru 13,5 tahun. BESTPROFIT FUTURES
Logam mulia telah terpukul oleh ekspektasi bahwa kebijakan presiden terpilih AS Donald Trump akan mendorong pertumbuhan ekonomi serta data AS yang kuat membuka kesempatan untuk kenaikan suku bunga.
Pedagang menghargai kesempatan 100 persen untuk kenaikan suku bunga Desember, menurut CME Group’s FedWatch Tool.
Federal Reserve AS akan bertemu pada 13-14 Desember.
Pada berita lain, ketidakpastian seputar referendum konstitusi Italia pada 4 Desember dan Perancis dan pemilu di Jerman tahun depan, bisa mendukung emas melalui pembelian safe-haven.
Sementara kemenangan Trump telah mendorong pembelian safe-haven emas fisik di Eropa.
Perak naik 0,2 persen menjadi $ 16,66 per ons dan platinum adalah 0,56 persen lebih tinggi pada $ 942,20.
Paladium turun 0,14 persen pada $ 739,00, setelah menyentuh terbaik sejak awal Juni di $ 749,40 pada sesi sebelumnya.
Sumber : Vibiznews

Tuesday, 22 November 2016

Minyak Mentah Diperdagangkan Didekat $ 48 per barel | PT BESTPROFIT FUTURES

BESTPROFIT FUTURES (23/11) – Minyak diperdagangkan di dekat $ 48 per barel setelah komite OPEC gagal mencapai kesepakatan untuk jumlah produksi minyak mentah Iran dan Irak.
Kontrak sedikit berubah di New York setelah jatuh 0,4 % pada hari Selasa. Sementara Gubernur OPEC Libya Mohamed Oun mengatakan pada pembicaraan hari Selasa di Wina yang berakhir dengan konsensus, pertemuan tersebut tidak menyelesaikan apakah Irak dan Iran akan bergabung dengan pemangkasan output dan menunda hal tersebut pada pertemuan 30 November, kata dua delegasi. Stok minyak mentah AS turun 1,28 juta barel pada pekan lalu, menurut laporan dari American Petroleum Institute industri yang didanai, Selasa.
Kurangnya kesepakatan, seminggu sebelum para menteri dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan wakil berkumpul di Wina, membuka kemungkinan kelompok tersebut bisa gagal untuk melaksanakan pembatasan pertama pada akhir September. OPEC mencapai kesepakatan awal untuk mengurangi produksi kolektif sebanyak 32.5 juta hingga 33 juta barel per hari, dibandingkan dengan perkiraan kelompok tersebut sebanyak 33,6 juta pada bulan Oktober.
West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari naik 1 % ke level $ 48,04 per barel di New York Mercantile Exchange pada pukul 10:52 pagi waktu Sydney. Total volume perdagangan sekitar 71 % di bawah 100-hari rata-rata.
Brent untuk pengiriman Januari menguat 22 sen ke level $ 49,12 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London, Selasa. Minyak acuan global ditutup dengan premi $ 1,09 untuk WTI. (knc)
Sumber : Bloomberg

Monday, 21 November 2016

Minyak Bergerak Naik Ke Level Tiga Minggu Tertinggi | PT BESTPROFIT FUTURES

PT BESTPROFIT FUTURES (22/11) – Minyak bergerak naik ke level tiga minggu tertinggi ditengah anggota OPEC berharap akan setuju untuk pengurangan pasokan pada minggu depan seiring delegasi Libya untuk pertemuan terlebih dahulu di Wina mengatakan pembicaraan tentang penugasan kuota untuk masing-masing negara yang berkembang dengan baik.
Kontrak naik sebanyak 2,3 % di New York setelah melonjak 3,9 % pada hari Senin. Diskusi berjalan dengan baik, Gubernur OPEC Libya Mohamed Oun mengatakan saat meninggalkan markas kelompok itu di Wina pada Senin malam. Goldman Sachs Group Inc mengatakan kemungkinan kesepakatan pekan depan berarti bank memasuki pasar bullish pada harga minyak dalam jangka pendek. Stok minyak mentah AS diperkirakan meningkat sebanyak 250.000 barel menjadi 490.500.000 barel, menurut survei Bloomberg sebelum rilis data pemerintah, hari Rabu.
Harga minyak telah kembali pulih dari delapan minggu terendah pada 14 November lalu seiring anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak menjadikan pembaruan upaya diplomatik sebelum pertemuan 30 November mereka untuk menyelesaikan kesepakatan pasokan secara informal pada bulan September. Rencana kelompok tersebut untuk memangkas output pertama kalinya dalam delapan tahun terakhir dipersulit oleh komitmen Iran untuk meningkatkan produksi dan permintaan Irak untuk pengecualian guna membantu mendanai perang dengan militan Islam.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari naik sebanyak $ 1,07 ke level $ 48,56 per barel di New York Mercantile Exchange ke level intraday tertinggi sejak 31 Oktober. Itu berada di level $ 48,47 pada pukul 10:26 pagi waktu Sydney. Total volume perdagangan sekitar 67 % di bawah 100-hari rata-rata.
Brent untuk pengiriman Januari menguat US $ 2.04 atau 4,4 %, ke level $ 48,90 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London, Senin. Itu penutupan tertinggi sejak 28 Oktober. Minyak acuan global yang mengakhiri sesi dengan premi 66 % untuk Januari dibandingkan minyak WTI. (knc)
Sumber : Bloomberg

Sunday, 20 November 2016

Harga Emas Akhir Pekan Jatuh Tertekan Penguatan Dollar AS, Mingguan Merosot 1 Persen | PT BESTPROFIT FUTURES

BESTPROFIT FUTURES (21/11) - Harga Emas mencapai terendah sejak akhir Mei pada akhir perdagangan akhir pekan Sabtu dinihari (19/11) karena dolar AS melonjak ke puncak dekat 14-tahun pada ekspektasi untuk kenaikan suku bunga AS bulan depan dan belanja fiskal yang lebih tinggi dari pemerintahan Presiden AS terpilih Donald Trump.
Dolar AS berada di jalur selama dua minggu terbaik sejak 1988 terhadap yen, dan mencapai tertinggi sejak awal tahun 2003 terhadap sekeranjang mata uang, sebagai kemenangan Trump memicu pembicaraan tentang pemotongan pajak dan investasi segar dalam infrastruktur untuk meningkatkan perekonomian AS.
Sentimen ini membebani emas, yang dihargai dengan dolar, mengirimnya ke terendah sejak 30 Mei di $ 1,203.52 per ons. Namun mengurangi kerugian karena dolar stabil terhadap euro di perdagangan sore, pelacakan mundur imbal hasil obligasi, tetapi masih di bawah tekanan.
Harga emas spot LLG turun 0,6 persen pada $ 1.208,55 per ons. Logam ini mencapai $ 1,203.86, level terendah sejak 30 Mei, di awal sesi.
Harge emas berjangka AS untuk Desember berakhir di $ 1.208,80 per ons.
Harga emas spot telah jatuh lebih dari 1 persen minggu ini dan turun lebih dari $ 130 per ons dari puncak pasca-pemilu mereka, tertekan oleh lonjakan dolar AS dan lonjakan imbal hasil Treasury AS.
Imbal hasil obligasi AS yang ditetapkan untuk kenaikan dua minggu terbesar dalam 15 tahun pada hari Jumat pada taruhan inflasi AS dan suku bunga menuju lebih tinggi. Yang meningkatkan biaya kesempatan memegang emas.
Ketua Fed Janet Yellen mengatakan pada hari Kamis dalam kesaksian kongres bahwa pemilu Trump telah melakukan apa-apa untuk mengubah rencana Fed untuk kenaikan tarif “relatif segera”.
Kepemilikan dari emas terbesar di dunia yang didukung bursa ETF, SPDR Gold Shares, turun 5,6 ton pada hari Kamis ke level terendah sejak Juni. Kepemilikan telah jatuh hampir 30 ton sejak pemilu AS.
Perak turun 0,1 persen pada $ 16,65 per ons, setelah menyentuh level terendah sejak 8 Juni di $ 16,42, sementara platinum adalah 1,1 persen lebih rendah pada $ 920,74. Kedua logam yang ditetapkan untuk penurunan mingguan kedua berturut-turut.
Paladium turun 1,3 persen pada $ 717,30 per ons, tetapi ditetapkan untuk kenaikan mingguan ketiga, lebih dari 6 persen. Logam telah mendapatkan manfaat dari kekuatan dalam industri logam, di tengah harapan bahwa belanja infrastruktur besar AS bisa meningkatkan permintaan.
Sumber : Vibiznews

Thursday, 17 November 2016

Rekrut anak pejabat China, JP Morgan dijatuhi denda Rp 3,5 triliun | PT BESTPROFIT FUTURES

BESTPROFIT FUTURES (18/11) - Bank terbesar Amerika Serikat JP Morgan Chase setuju membayar denda US$264 juta atau sekitar Rp3,5 triliun untuk menyelesaikan tuduhan bahwa bank itu mempekerjakan anak-anak sejumlah pejabat Cina sebagai imbalan mendapatkan kontrak bisnis di negara itu.
Menurut Departemen Kehakiman Amerika Serikat, JP Morgan didapati merancang skema untuk merekrut calon-calon karyawan, yang sejatinya tidak memenuhi syarat, untuk mengisi posisi-posisi di bagian investasi karena mereka direkomendasikan oleh para pejabat yang dapat memberikan peluang bisnis kepada JP Morgan.
JP Morgan Chase sebelumnya berpendapat bahwa kebijakan untuk menawarkan pekerjaan atau posisi magang di bank atau di anak perusahaannya di Hong Kong masuk wilayah abu-abu dalam undang-undang yang mengatur suap di luar negeri, Akta Praktik Korup Asing.
Namun Jaksa Agung Amerika Serikat Leslie Caldwell menegaskan bahwa dengan memberikan posisi-posisi penting kepada orang-orang yang tidak memenuhi syarat dengan tujuan mempengaruhi para pejabat pemerintah merupakan bentuk korupsi - jelas dan sederhana.
Akta Praktik Korup Asing melarang perusahaan Amerika Serikat membayar pejabat pemerintah asing untuk memuluskan bisnis dan undang-undang ini diketahui sebagai salah satu undang-undang antisuap paling ketat di dunia.
Sementara itu Komisi Bursa dan Sekuritas (SEC) mengatakan selama tempo tujuh tahun terdapat 100 pegawai magang dan pegawai tetap yang direkrut atas permintaan para pejabat pemerintah sehingga JP Morgan berhasil mendapatkan kontrak atau mempertahankan bisnisnya yang sudah ada. Langkah tersebut membuat JP Morgan meraup pendapatan lebih dari US$100 juta.
Sumber : BBC

Wednesday, 16 November 2016

Kapal Tempur Tiga Negara Evakuasi Korban Gempa Selandia Baru | PT BESTPROFIT FUTURES

BESTPROFIT FUTURES (17/11) - Kapal tempur dari Australia, Kanada dan Amerika Serikat berlayar menuju kota Kaikoura, Selandia Baru, untuk membantu mengevakuasi penduduk setelah terjadi serangkaian gempa bumi dahsyat.
Langkah ini ditempuh karena ribuan penduduk Kaikoura terjebak setelah jalan darat dan infrastruktur lain mengalami rusak berat akibat gempa yang terjadi Senin dini hari (14/11). Aliran listrik dan air putus atau setidaknya terganggu.
Kapal tempur Amerika Serikat USS Sampson tercatat sebagai kapal tempur pertama dari negara itu yang mengunjungi Selandia Baru selama 30 tahun terakhir.
Kapal-kapal tempur asing itu sejatinya berlayar ke Selandia Baru dalam rangka turut merayakan hari jadi Angkatan Laut Selandia Baru ke-75 tetapi kemudian dikerahkan untuk menangani bencana.
Menteri Pertahanan Selandia Baru, Gerry Brownlee, mengatakan bantuan itu 'mengharukan'. Ditambahkannya bahwa Jepang dan Singapura juga telah menawarkan bantuan.
Helikopter mulai mengangkut korban gempa dari Kaikoura pada Selasa (15/11).
Selain penduduk setempat, orang yang dievakuasi juga meliputi wisatawan mancanegara yang mengunjungi Kaikoura sebagai destinasi populer untuk menyaksikan ikan paus.
Sejauh ini lebih dari 400 orang sudah dievakuasi melalui udara dan laut. Otorita Selandia Baru menargetkan untuk dapat mengangkut semua warga yang ingin mengungsi sebelum malam tiba pada Rabu (16/11), sebagaimana dilaporkan oleh New Zealand Herald.
Dua orang tewas ketika dua gempa yang terjadi bersamaan mengguncang kawasan di dekat Christchurch pada Senin pagi dan kemudian diikuti dengan setidaknya 1.823 gempa susulan.
Sumber : BBC

Tuesday, 15 November 2016

Obama Mulai Lawatan Terakhir ke Luar Negeri | PT BESTPROFIT FUTURES

BESTPROFIT FUTURES

BESTPROFIT FUTURES (16/11) - Presiden Amerika Barack Obama akan menekankan isu ekonomi ketika dia bertemu dengan para pemimpin Yunani hari Selasa ini (15/11) dalam persinggahan pertama lawatan resmi terakhirnya ke luar negeri, dalam masa kepresidenannya.
Para pejabat Gedung Putih memperkirakan Obama dan Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras membahas perlunya reformasi ekonomi yang tetap harus dilakukan, termasuk transparansi dan pembersihan sektor keuangan di negara itu, sementara juga mengakui berbagai pengorbanan yang telah dialami oleh rakyat Yunani untuk memenuhi persetujuan terkait dana talangan internasional.
Obama dan Tsipras dijadwalkan akan mengadakan jumpa pers bersama setelah pertemuan mereka. Obama juga akan mengadakan pembicaraan dengan Presiden Yunani Prokopis Pavlopoulos dan menghadiri jamuan kenegaraan.
Deputi Penasihat Keamanan Nasional Ben Rhodes mengatakan dia memperkirakan Presiden terpilih Donald Trump akan menjadi topik pembicaraan hangat dalam lawatan Obama itu.
Satu-satunya pidato yang direncanakan adalah di Yunani, hari Rabu, di mana Presiden Obama akan berbicara mengenai upaya yang tetap harus dilakukan untuk mengatasi tantangan ekonomi di negara itu dan di tempat-tempat lain di dunia sementara menggalakkan pertumbuhan yang inklusif dan memerangi ketidakadilan.
Kanselir Jerman Angela Merkel akan menerima Obama untuk melakukan pembicaraan hari Kamis. Rhodes menyoroti pentingnya hubungan itu, dan menyebut Merkel Å“mitra terdekat Obama selama masa kepresidenannya.
Para pemimpin Inggris, Perancis, Italia dan Spanyol juga akan berada di Berlin untuk menghadiri pertemuan hari Jumat yang diperkirakan akan membahas berbagai hal termasuk perang melawan ISIS, isu-isu yang berkaitan dengan migrasi, situasi di Ukraina, dan pemilu Amerika pekan lalu.
Persinggahan terakhir di Peru difokuskan pada KTT APEC. Tetapi menurut rencana Obama juga dijadwalkan bertemu dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping dan mengadakan pembicaraan terpisah dengan para pemimpin yang terkait dengan kesepakatan perdagangan Kemitraan Trans-Pasifik (TPP). BESTPROFIT FUTURES
Sumber : VOA

Monday, 14 November 2016

Trump Diperkirakan jadi Topik Hangat dalam Lawatan Terakhir Obama | PT BESTPROFIT FUTURES

PT BESTPROFIT FUTURES (15/11) – Presiden Amerika Barack Obama hari Senin mengawali perjalanan ke luar negeri dalam masa terakhir kepresidenannya, dan para penasihatnya memperkirakan Presiden terpilih Donald Trump akan menjadi topik utama diskusi dengan para pemimpin lainnya.
Deputi Penasihat Keamanan Nasional Ben Rhodes mengatakan jadwal dengan persinggahan di Yunani, Jerman dan Peru itu adalah sinyal solidaritas bagi sekutu terdekat Amerika dan merupakan cara untuk menunjukkan Å“dukungan bagi Eropa yang bersatu, terintegrasi dan kuat.
Satu-satunya pidato yang direncanakan adalah di Yunani, hari Rabu, di mana Presiden Obama akan berbicara mengenai upaya yang tetap harus dilakukan untuk mengatasi tantangan ekonomi di negara itu dan di tempat-tempat lain di dunia sementara menggalakkan pertumbuhan yang inklusif dan memerangi ketidakadilan.
Rhodes mengatakan dalam pembicaraan dengan Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras, Obama juga akan menyatakan dukungan terhadap apa yang telah dialami oleh rakyat Yunani dalam menanggapi krisis ekonomi yang memerlukan dana talangan internasional dan persyaratan yang ketat untuk memangkas pengeluaran dan layanan publik.
Kanselir Jerman Angela Merkel anak menerima Obama untuk melakukan pembicaraan hari Kamis. Rhodes menyoroti pentingnya hubungan itu, dan menyebut Merkel Å“mitra terdekat Obama selama masa kepresidenannya.
Para pemimpin Inggris, Perancis, Italia dan Spanyol juga akan berada di Berlin untuk menghadiri pertemuan hari Jumat yang diperkirakan akan membahas berbagai hal termasuk perang melawan ISIS, isu-isu yang berkaitan dengan migrasi, situasi di Ukraina, dan pemilu Amerika pekan lalu.
Sumber : VOA

Sunday, 13 November 2016

Harga Emas Akhir Pekan Merosot 2,8 Persen, Mingguan Anjlok 5 Persen | PT BESTPROFIT FUTURES

BESTPROFIT FUTURES (14/11) – Harga emas jatuh ke terendah dalam lebih dari lima bulan pada akhir pekan hari Sabtu dinihari (12/11), tergerus penguatan dollar AS.
Dolar AS naik ke level tertinggi dalam sembilan bulan terhadap sekeranjang mata uang utama pada hari Jumat dan berada di jalur untuk minggu yang terbaik dalam satu tahun karena investor terpengaruh bahwa pemerintahan Presiden terpilih Donald Trump akan meningkatkan inflasi AS.
Didukung oleh laporan sentimen konsumen AS lebih kuat dari yang diperkirakan dan keuntungan yang solid terhadap euro dan dolar Kanada, indeks dolar naik ke tertinggi sejak 1 Februari
Harga emas spot merosot 2,8 persen menjadi $ 1,222.20 per ons setelah menyentuh sesi rendah $ 1,229.04, terlemah sejak Juni 3. Harga emas telah anjlok lebih dari 5 persen minggu ini, setelah pasar keuangan bangkit pada harapan pemerintahan baru Donald Trump dapat menguatkan ekonomi AS.
Harga emas berjangka AS anjlok 3,4 persen menjadi $ 1,223.20 per ons setelah jatuh ke $ 1,228.50, terlemah sejak 3 Juni.
Emas sudah sedikit lebih lemah sebelum logam dasar terbalik dan masuk ke wilayah negatif setelah rally, sementara minyak memperpanjang kerugian.
Dolar AS berada di jalur untuk minggu terbaik dalam setahun, didorong oleh ekspektasi kenaikan inflasi AS dengan Presiden terpilih Donald Trump memberikan janji-janji untuk meningkatkan belanja publik dan menempatkan hambatan pada impor murah.
Pasar juga bertaruh pada Federal Reserve menaikkan suku bunga lebih cepat. Emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku, yang mengangkat biaya kesempatan memegang aset non-unggul seperti bullion, sementara dolar meningkat.
Dalam perdagangan Asia, emas telah didukung pada penurunan pembelian fisik.
Premi emas di India melonjak ke tertinggi dalam 21 bulan, karena permintaan melonjak setelah pemerintah menghapuskan dua catatan mata uang bernilai tinggi, sementara bargain hunting ditopang permintaan dan premi di Tiongkok konsumen terbesar.
Indeks dolar, yang mengukur dolar AS terhadap sekeranjang mata uang utama, turun 0,1 persen menjadi 98,672 pada hari Jumat.
Perak naik 1,44 persen pada $ 18,81 per ons, menuju kenaikan mingguan keempat berturut-turut.
Platinum adalah 0,5 persen lebih tinggi pada $ 976,50 per ons setelah mencapai terendah dua minggu $ 958,50 pada awal sesi.
Paladium naik 1,06 persen pada $ 695,90 per ons setelah naik ke level tertinggi sejak 5 Oktober di $ 697,90 sebelumnya.
Sumber : Vibiznews

Thursday, 10 November 2016

Waspada, Cuaca Ekstrem Meningkat hingga Awal 2017 | PT BESTPROFIT FUTURES

BESTPROFIT FUTURES (11/11) – Bencana hidrometeorologi di sejumlah daerah di Indonesia semakin meningkat dalam beberapa hari belakangan. Kejadian teranyar yaitu banjir bandang yang menerjang Bandung, Jawa Barat. Kondisi ini disebut karena faktor mulai adanya pertemuan angin hingga dipicu oleh skala atmosfer lokal maupun yang lebih luas lagi.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), dalam beberapa hari ke depan suplai uap air sebagai pendukung pertumbuhan awan hujan di wilayah Sumatera dan Jawa relatif tinggi. Diprakirakan potensi hujan masih terus meningkat dalam seminggu ke depan.
“Khususnya di wilayah Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kep Riau, Sumatera Selatan, Bengkulu, Bangka Belitung, Banten, Jawa Barat, Jabodetabek, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Utara,” ujar Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Yunus S Swarinoto dalam keterangan tertulis, Jakarta, Kamis 10 November 2016.
Besarnya pengaruh lokal dan tingginya pemanasan mengakibatkan periode saat ini hingga akhir November memicu peningkatan intensitas Thunderstorm yang memungkinkan terjadi petir dan angin kencang. Masyarakat pun diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di luar rumah pada sore hari.
Selain itu, lanjut dia, khusus untuk daerah perkotaan dan dataran tinggi, agar mengantisipasi hujan lebat dengan durasi singkat yang dapat menyebabkan genangan bahkan banjir bandang.
“Dalam beberapa pekan ke depan hingga awal tahun 2017, sebagian wilayah Indonesia akan memasuki puncak musim hujan. Karena itu, masyarakat diminta tetap waspada dan lebih berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, pohon tumbang, jalan licin, dan lainnya,” ujar Yunus.
Sumber : Liputan6

Wednesday, 9 November 2016

Bursa Wall Street Rebound 1 Persen Pasca Kemenangan Trump Dalam Pemilihan Presiden AS | PT BESTPROFIT FUTURES

BESTPROFIT FUTURES

BESTPROFIT FUTURES (10/11) - Bursa Saham AS melonjak lebih dari 1 persen pada akhir perdagangan Kamis dinihari (10/11) dengan kinerja positif sektor keuangan dan kesehatan setelah kandidat Parta Republik Donald Trump memenangkan pemilihan presiden AS, menentang ekspektasi pasar untuk kemenangan Hillary Clinton.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik lebih dari 250 poin pada 18.589, dengan saham Goldman Sachs dan Caterpillar memberikan kontribusi paling besar untuk keuntungan.
Sektor Keuangan melompat 4 persen di hari terbaik mereka sejak 2011 untuk memimpin S & P 500 yang menguat, diikuti oleh sektor perawatan kesehatan. Sektor Bank dan keuangan yang beragam seperti Morgan Stanley memimpin kenaikan sektor keuangan, sementara saham biotek memimpin kenaikan perawatan kesehatan.
Indeks komposit Nasdaq ditutup 1,1 persen lebih tinggi, karena keuntungan di saham biotek lebih dari mengimbangi penurunan di saham teknologi besar seperti Amazon.com, Facebook, Microsoft, Alphabet dan Apple.
Indeks dolar AS diperdagangkan lebih dari dua-pertiga persen lebih tinggi, dengan euro dekat $ 1,092. Dolar menguat terhadap yen Jepang, mencapai lebih dari tiga bulan dari 105,87, setelah sebelumnya menyentuh terlemah dalam lebih dari satu bulan karena investor masuk ke dalam perdagangan safe-haven.
Peso Meksiko merosot lebih dari 12 persen untuk mencapai rekor terendah terhadap dolar semalam, sebelum berkurang sekitar 8 persen lebih lemah terhadap greenback.
Hasil Treasury melompat pada ekspektasi kenaikan inflasi dan pertumbuhan. Imbal hasil 10-tahun naik di atas 2 persen untuk mencapai tertinggi sejak 15 Januari
Trump mengejutkan dunia dengan mengalahkan Clinton dalam perebutan Gedung Putih. Keberhasilan Trump itu hanya bagian dari yang lebih besar, memberikan kemenangan bagi Partai Republik, yang mempertahankan House dan tampak siap untuk mempertahankan kontrol Senat.
Kemenangan Trump mungkin memiliki implikasi luas di berbagai bidang, termasuk perdagangan, pajak dan kebijakan luar negeri, antara lain. Kemenangannya juga memicu pertanyaan kemungkinan kenaikan suku bunga Federal Reserve. Ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga di Desember turun menjadi sekitar 50 persen, sebelum memegang sekitar 76 persen, menurut alat FedWatch CME Group.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup 256,95 poin lebih tinggi, atau 1,4 persen, di 18,589.69, dengan kenaikan tertinggi saham Caterpillar dan saham Procter & Gamble yang turun tertinggi.
Indeks S & P 500 ditutup naik 23,7 poin atau 1,11 persen di 2,163.26, dengan sektor keuangan memimpin tujuh sektor yang lebih tinggi dan sektor utilitas yang tertinggal terbesar.
Indeks komposit Nasdaq ditutup naik 57,58 poin, atau 1,11 persen, pada 5,251.07.
Sumber : Vibiznews

Tuesday, 8 November 2016

Clinton Berpotensi Menang, Harga Minyak Ditutup Menguat | PT BESTPROFIT FUTURES

BESTPROFIT FUTURES (9/11) - Harga minyak ditutup menguat pada perdagangan Selasa (rabu pagi waktu Jakarta) setelah sebelumnya mengalami gejolak yang cukup dalam. Pelaku pasar sangat berhati-hari dalam bertransaksi pada hari pemungutan suara dalam Pemilihan Presiden di Amerika Serikat (AS).
Mengutip Wall Street Journal, Rabu (9/11/2016), harga minyak mentah berjangka naik 9 sen atau 0,2 persen ke angka US$ 44,98 per barel di New York Mercantile Exchange. Sedangkan harga minyak Brent yang merupakan patokan harga dunia turun 11 sen atau 0,24 persen ke angka US$ 46,04 per barel.
Harga minyak terus berayun di dua kutub atau terus bergerak di antara keuntungan dan kerugian sepanjang perdagangan Selasa ini. Para pelaku pasar berharap-harap cemas menunggu hasil dari Pilpres AS.
Mark Waggoner, Presiden Excel Futures, mengatakan bahwa para pelaku pasar banyak menahan aksi beli maupun aksi jual. Pelaku pasar lebih memilih untuk menunggu kepastian dari hasil Pilpres AS untuk mengambil posisi.
"Ini cukup aneh. Perdagangan hari ini cukup tenang. Saya pikir pelaku pasar masih mencoba untuk mencari siapa yang akan menang pada Pilpres AS kali ini," jelas dia.
Di sesi akhir perdagangan, aset-aset yang memiliki risiko cukup tinggi seperti saham dan minyak mulai diburu oleh investor. Hal tersebut membuat Wall Street menguat dan harga minyak terdorong naik.
Hal tersebut terjadi setelah calon presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton melaju ke depan dalam jajak pendapat. Para investor percaya bahwa kemenangan Clinton akan membawa stabilitas ke pasar keuangan.
Selain masalah Pilpres AS, pelaku pasar juga melihat sentimen lain yaitu kemungkinan dari Organisasi yang menaungi negara-negara pengekspor minyak (OPEC) bisa menyelesaikan kesepakatan mengenai pembatasan produksi.
Pada September lalu OPEC melakukan pertemuan di Aljazair. Dalam pertemuan tersebut disepakati bahwa untuk mengendalikan harga minyak perlu adanya pembatasan produksi.
Mengenai rincian pembatasan setiap negara akan dilakukan pada pertemuan lanjutan yang akan berlangsung pada bulan ini. Sebagian besar pelaku pasar pesimistis bahwa pertemuan kali ini bisa menghasilkan kesepakatan. (Gdn/Ndw)
Sumber : Liputan6

Monday, 7 November 2016

Harga Minyak Naik Terdongkrak Pernyataan FBI | PT BESTPROFIT FUTURES

BESTPROFIT FUTURES (8/11) – Harga minyak mentah dunia naik lebih dari 1 persen, terpicu pernyataan FBI jika calon Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat Hillary Clinton tidak akan menghadapi tuduhan atas penggunaan email pribadinya.
Meski, kenaikan ini masih dibatasi penguatan dolar seiring peluang kemenangan Clinton yang kembali besar. Penguatan dolar membuat harga minyak lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Harga minyak juga dipengaruhi keraguan atas pemotongan produksi yang direncanakan OPEC.
Melansir laman Reuters, Selasa (8/11/2016), harga minyak patokan AS West Texas Intermediate (WTI) menetap di posisi US$ 44,89 per barel, naik 82 sen, atau 1,9 persen.
Sementara minyak mentah Brent berakhir naik 57 sen, atau 1,3 persen, ke posisi US$ 46,15 per barel.
Federal Bureau of Investigation (FBI) mengatakan pada hari Minggu pekan lalu, bahwa tidak akan ada tuntutan terhadap Clinton terkait penggunaan email pribadinya.
Pernyataan ini membuat prospek bagi kandidat Partai Republik Donald Trump kembali redup, ditambah sikapnya terhadap kebijakan luar negeri, perdagangan dan imigrasi yang membuat pasar terkesima.
Namun, menurut David Thompson, Wakil Presiden Eksekutif Powerhouse, sebuah perusahaan broker komoditas khusus energi di Washington, harga minyak tidak mungkin meningkat lebih lanjut terkait politik AS ini.
“Apakah akan ada reli besar setelah Clinton terpilih? Saya tidak begitu yakin,” lanjut dia.
Harga WTI berjangka juga naik terdorong penurunan pasokan di hub pengiriman minyak mentah berjangka di Cushing, Oklahoma yang mencapai 442.077 barel, untuk pekan yang berakhir 4 November, menurut pedagang mengutip layanan monitoring energi Genscape.
Namun, analis yang disurvei Reuters memperkirakan jumlah persediaan minyak mentah AS naik 1,1 juta barel pekan lalu setelah mencapai rekor pada minggu sebelumnya.
Di sisi lain, Sekretaris Jenderal OPEC Mohaommed Barkindo menegaskan komitmen negara-negara anggotanya terkait kesepakatan untuk memangkas produksi yang dibuat di Aljazair pada akhir September lalu.
Namun banyak analis meragukan kemampuannya untuk mengkoordinasikan pemotongan yang bertujuan menyeimbangkan pasar tersebut.
“Keyakinan pasar bila OPEC dapat mencapai kesepakatan yang kredibel telah runtuh,” ujar David Hufton, Managing Director PVM Oil Associates, dalam sebuah catatan.
Sumber : Liputan6

Sunday, 6 November 2016

Harga Emas Akhir Pekan Stabil Mencermati Pemilihan Presiden AS, Mingguan Naik 2 Persen | PT BESTPROFIT FUTURES

BESTPROFIT FUTURES (7/11) – Harga Emas stabil pada akhir perdagangan akhir pekan hari Sabtu dinihari (05/11), menuju kenaikan mingguan terbesar sejak pertengahan September karena kecemasan atas pemilu AS pekan depan mengimbangi laporan payrolls yang mantap yang memperkuat ekspektasi untuk kenaikan suku bunga AS bulan Desember.
Pasar saham global merosot di tengah kekhawatiran investor tentang hasil pemilihan presiden AS Selasa, sementara dolar AS mereda, meskipun laporan pekerjaan AS yang mantap yang mendukung ekspektasi untuk kenaikan suku bunga Federal Reserve bulan depan.
Harga emas spot LLG naik 0,16 persen pada $ 1,304.40 per ons setelah kenaikan mengejutkan data payrolls.Secara mingguan harga emas naik 2,25 persen.
Sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup naik 0,1 persen pada $ 1,304.50.
Sebuah penurunan awal dalam harga emas cepat berbalik karena investor tetap hati-hati menjelang pemungutan suara hari Selasa.
Indeks dolar AS berada di jalur untuk penurunan mingguan terbesar sejak Juli setelah Federal Bureau of Investigation mengatakan pekan lalu membuka kembali penyelidikan penggunaan server email pribadi calon Parta Demokrat Hillary Clinton saat ia menjabat sebagai Menteri Luar Negeri.
Harga emas di India berayun ke pemotongan minggu ini sebagai reli harga mengurangi permintaan ritel, saat pembelian di negara konsumen terbesar Tiongkok naik karena pembelian safe-haven. Minat investor tampak kuat, dengan kepemilikan emas terbesar di dunia yang didukung bursa ETF mengumumkan kenaikan 4,4 ton pada Kamis.
Perak naik 0,2 persen pada $ 18,36 per ons di jalur untuk memasukkan kenaikan mingguan ketiga berturut-turut. Platinum naik 0,3 persen pada $ 995,74, sementara paladium adalah 1,4 persen lebih tinggi pada $ 624,40, di jalur untuk kinerja mingguan pertama yang positif dalam lima minggu.
Sumber : Vibiznews

Thursday, 3 November 2016

Cek dan Antisipasi Rute Demo Siang Nanti | PT BESTPROFIT FUTURES

BESTPROFIT FUTURES (4/11) – Sejumlah organisasi masyarakat akan menggelar demonstrasi besar-besaran di Jakarta pada Jumat siang nanti. Aksi digelar untuk menuntut pengusutan kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono mengatakan, massa akan berkumpul sekaligus salat Jumat di Masjid Istiqlal. Setelah itu, massa bergerak menuju depan Istana Merdeka.
“Sampai saat ini rencana dari demo, satu di depan Istana start dari Masjid Istiqlal,” ujar Awi di Mapolda Metro Jaya, Kamis (3/11/2016).
Dia menjelaskan, massa akan berjalan kaki dari Masjid Istiqlal melewati Jalan Medan Merdeka Timur. Massa juga akan melintas di depan Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan. Selanjutnya, massa bergerak menuju Istana melalui Jalan Medan Merdeka Barat.
“Nanti rencana perwakilan sekitar 25 orang dari beberapa perwakilan ulama, pimpinan demo, nanti diterima di Istana. Kemudian dari sana menyerahkan petisi,” papar Awi.
Setelah diterima di Istana dan melakukan beberapa orasi, massa kemudian bergerak ke Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat. Di lokasi ini, massa lanjut berorasi. Bahkan, sejumlah massa dikabarkan akan menginap di gedung anggota Dewan itu.
“Katanya ada yang mau nginep di DPR. Mereka katanya sudah koordinasi dengan DPR. Informasinya demikian, tapi tetap kita update terus,” ucap Awi.
Sejauh ini, polisi belum bisa memastikan berapa jumlah demonstran yang akan turun ke jalan. Apalagi aksi ini juga akan diikuti sejumlah pengunjuk rasa dari luar Jakarta.
“Mereka kan massa cair, jadi kita memantau, kita memonitor. Intelijen kita juga ada di lapangan, memantau itu. Rancana awal kan sekitar 35 hingga 50 ribu, tapi tetap kita update,” kata Awi.
Sementara terkait rekayasa lalu lintas akan bersifat situasional saat demo berlangsung. Polisi akan menerapkan sistem buka tutup di jalur yang dilalui massa demonstran.
“Kalau memang jadi long march ke DPR, titik-titik yang akan dilewati pasti kita lakukan rekayasa (lalu lintas). Massa lewat, kita tutup jalan. Kalau massa sudah selesai lewat, ya kita buka lagi,” ujar Awi.
Sumber : Liputan6

Wednesday, 2 November 2016

Harga Emas Naik Setelah The Fed AS Pertahankan Suku Bunga Tetap | PT BESTPROFIT FUTURES

BESTPROFIT FUTURES (3/11) - Harga emas naik pada akhir perdagangan Kamis dinihari (03/11), bahkan sempat mencapai level tertinggi di $ 1.309,10 per ons untuk pertama kalinya sejak 4 Oktober setelah Federal Reserve mengumumkan mempertahankan suku bunga tidak berubah.
Setelah dua hari pertemuan November, The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah, seperti yang sudah secara luas diperkirakan. Pada bulan September, The Fed mengisyaratkan peningkatan pada bulan Desember.
Harga emas spot LLG naik 0,7 persen pada $ 1,297.41 per ons.
Sedangkan harga emas berjangka AS pengiriman Desember ditutup naik 1,6 persen pada $ 1,308.20 per ons.
Kekuatiran investor akan ketidakpastian pemilu Presiden AS terjadi setelah perpanjangan penyelidikan FBI ke email kandidat Parta Demokrat Hillary Clinton menekan pasar saham Eropa mendekati posisi terendah empat bulan dan membuat dolar AS ke level terendah sejak awal Oktober.
Hal ini mendorong harga emas kembali di atas $ 1.305 per ons.
Pedagang mulai untuk mempertimbangkan kembali taruhan mereka dari kemenangan kandidat Partai Demokrat Hillary Clinton di tengah tanda-tanda kandidat Parta Republik Donald Trump bisa menutup kesenjangan setelah pengumuman FBI untuk penyelidikan email baru pada hari Jumat.
Jajak pendapat Reuters / Ipsos pada hari Senin menunjukkan Clinton unggul lima persen poin atas Trump, tapi jajak pendapat lain menunjukkan kepemimpinan Clinton tergelincir lebih tajam. Real Clear Politics, yang rata-rata memberikan hasil baik dalam jajak pendapat, menunjukkan hal itu telah turun dari 4,6 poin pada hari Jumat untuk 2,5 poin pada hari Senin.
Kepemilikan emas terbesar di dunia yang didukung exchange-traded fund, SPDR Gold Shares New York, melaporkan arus masuk pertama dalam lebih dari seminggu pada hari Selasa, dari 2,7 ton. Bulan lalu dana melaporkan arus keluar bersih lebih dari 5 ton.
Saham Penambang emas naik lebih dari 2 persen, pada kecepatan untuk hari keempat berturut-turut mereka yang membukukan keuntungan untuk pertama kalinya sejak Juli.
Di antara logam mulia lainnya, perak naik 1 persen menjadi $ 18,51 per ons. Di awal sesi, logam mencapai tinggi $ 18,55, tertinggi sejak 4 Oktober. Platinum turun 0,3 persen menjadi $ 987,96 per ons. Paladium turun 0,1 persen menjadi $ 631.
Sumber : Vibiznews

Tuesday, 1 November 2016

Minyak Turun ke 1-Bulan Terendah, Mengabaikan Terjadinya Ledakan Pipa Bahan Bakar | PT BESTPROFIT FUTURES

BESTPROFIT FUTURES (2/11) – Minyak tergelincir ke level terendah satu bulan karena spekulasi bahwa cadangan minyak mentah AS meningkat pada pekan lalu melebihi dampak dari ledakan pipa bahan bakar.
Minyak mentah turun 0,4 persen di New York. pasokan minyak mentah kemungkinan naik sebesar 2 juta barel, menurut survei Bloomberg sebelum laporan dari Energy Information Administration pada hari Rabu. Minyak berjangka sebelumnya naik karena ledakan pipa minyak di Alabama dan api yang dihasilkan dari ledakan tersebut menutup mainlines dari Colonial Pipeline Co., yang membawa bahan bakar untuk Pelabuhan New York dari kilang minyak di daerah Houston. Harga melemah setelah pemilik pipa ini mengatakan mereka mengharapkan untuk me-restart salah satu jalur layanan pada Sabtu siang waktu setempat.
Minyak telah turun sekitar 6 persen sejak Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) pada hari Jumat gagal menyepakati kuota negara anggota sebagai bagian dari persetujuan pelaksanaan pemangkasan produksi. Kemungkinan OPEC mencapai kesepakatan pada KTT tanggal 30 November kecil karena perselisihan, menurut Goldman Sachs Group Inc. Ini bukan pandangan dari Francisco Blanch, kepala penelitian komoditas Bank of America Merrill Lynch, yang mengatakan pada Bloomberg televisi bahwa ia mengharapkan adanya kesepakatan.
Minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman Desember turun 19 sen menjadi $ 46,67 per barel di New York Mercantile Exchange. Ini adalah penutupan terendah sejak 27 September. Harga WTI turun 2,9 persen pada bulan Oktober, penurunan bulanan pertama sejak Juli lalu. Total volume yang diperdagangkan adalah 49 persen di atas rata-rata 100-hari pada pukul 02:42 sore.
Minyak Brent untuk pengiriman Januari turun 47 sen, atau 1 persen, ke $ 48,14 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Penutupan terendah sejak 27 September dan yang pertama di bawah pergerakan rata-rata 100-hari sejak tanggal yang sama. Minyak acuan global ditutup lebih besar 90 sen dari WTI.(frk)
Sumber: Bloomberg

Monday, 31 October 2016

OPEC Gagal Mencapai Persetujuan, Minyak Ditutup Turun Ke 1 Bulan Terendah | PT BESTPROFIT FUTURES

BESTPROFIT FUTURES (1/11) – Minyak jatuh ke level terendah satu bulan setelah pembicaraan akhir pekan antara OPEC dan produsen utama lainnya gagal menghasilkan rincian konkret dari kesepakatan untuk mengurangi surplus minyak mentah global.
Minyak mentah turun 3,8 persen di New York, penurunan terbesar dalam lima minggu terakhir. Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak mengakhiri pembicaraan tanpa kesepakatan dengan non-anggota seperti Rusia dan Brasil pada hari Sabtu, kata Sekretaris Minyak dan Gas Brasil Marcio Felix. Sehari sebelumnya, OPEC masih belum terselesaikan bagaimana mengalokasikan pemangkasan produksi antara anggotanya yang diumumkan bulan lalu. Irak telah bergabung Iran, Nigeria dan Libya berusaha untuk dikecualikan dari setiap pembatasan produksi.
Minyak diperdagangkan mendekati $ 50 per barel setelah kesepakatan pertama OPEC untuk mengurangi produksi dalam delapan tahun tercapai di Aljazair pada 28 September yang lalu. Harga jatuh lima dari enam sesi terakhir karena keraguan tentang kemampuan OPEC untuk melaksanakan pemotongan pada pertemuan resmi bulan ini. Dengan pertemuan tersebut dibuka di Wina pekan lalu, Sekretaris Jenderal Mohammed Barkindo memperingatkan konsekuensi jika produsen tidak menindaklanjuti kesepakatan untuk mengurangi produksi. Pemulihan harga telah berlangsung terlalu lama, katanya.
Minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman Desember turun $ 1,84 ke $ 46,86 per barel di New York Mercantile Exchange. Ini adalah penutupan terendah sejak 27 September. Total volume perdagangan adalah 5,3 persen di bawah rata-rata 100-hari. Harga WTI tergelincir 2,9 persen dalam bulan ini.
Minyak Brent untuk pengiriman Desember, yang berakhir pada hari Senin, turun $ 1,41, atau 2,8 persen, ke $ 48,30 per barel di ICE Futures Europe Exchange. Ini adalah penutupan terendah sejak 27 September. Minyak Brent tergelincir 1,5 persen pada bulan Oktober. Minyak acuan global yang mengakhiri sesi dengan lebih besar $ 1,44 dari WTI. Kontrak teraktif bulan Januari turun $ 2,07 ke $ 48,61.(frk)
Sumber: Bloomberg