Best Profit (23/4) - Harga emas melonjak 1 persen pada perdagangan
Rabu (Kamis waktu Jakarta) didorong oleh penurunan imbal hasil Treasury
AS. Sementara taruhan untuk kekurangan pasokan mendorong harga paladium
cetak rekor tertinggi.
Dikutip dari CNBC, Kamis (22/4/2021), harga
emas di pasar spot naik 0,8 persen menjadi USD 1.791,51 per ounce,
setelah sebelumnya mencapai level tertinggi sejak 25 Februari di USD
1.797,41. Sedangkan harga emas berjangka AS naik 0,7 persen menjadi USD
1.790,40.
"Masalah harga emas selama beberapa bulan terakhir
adalah meningkatnya imbal hasil Treasury dan sekarang sudah cukup banyak
berkurang," kata Edward Moya, Analis Pasar Senior di OANDA.
"Prospek
ekonomi global saat ini masih beragam ... Anda akan melihat pendekatan
yang jauh lebih hati-hati di kuartal berikutnya dan itu mungkin akan
membuat emas mulai melihat aliran safe haven," tambah Moya. best profit
Tolok
ukur imbal hasil Treasury AS 10-tahun merana di bawah 1,6 persen,
mengurangi biaya peluang memegang emas tanpa bunga. Harga emas lantak
mendapat dorongan lebih lanjut dari Wall Street yang lemah dan juga
tampaknya mengabaikan penguatan dolar AS.
Pelaku pasar menunggu pertemuan Bank Sentral Eropa pada hari Kamis dan pertemuan kebijakan Federal Reserve AS minggu depan.
Kepala
Analis ActivTrades Carlo Alberto De Casa mengatakan skenario teknis
untuk harga emas telah membaik sejak menembus di atas resisten utama di
USD 1.750. Dia menambahkan, setiap berita mengenai lebih banyak stimulus
moneter dapat dilihat sebagai pendorong pasar yang lebih positif.
Sementara
itu, harga palladium melonjak ke level tertinggi sepanjang masa di USD
2.891,20 per ounce dan terakhir naik 4,4 persen pada USD 2.883,80. best profit
"Palladium
diuntungkan dari penguatan pembacaan permintaan komoditas dan
ekspektasi defisit menyusul gangguan tambang Arktik," kata TD Securities
dalam sebuah catatan.
Harga paladium, yang digunakan dalam
konverter katalitik untuk membersihkan asap knalpot mobil, telah
meningkat lebih dari 23 persen sejak Nornickel Rusia, produsen paladium
terbesar di dunia, menghentikan sebagian operasi di dua tambangnya pada
24 Februari.
Selain harga emas, harga perak naik 2,1 persen menjadi USD 26,42 per ounce. Sementara platinum naik 1,4 persen ke USD 1,203.53.
Harga
emas diprediksi akan lebih tinggi pada pekan ini. Analis mengatakan
emas berada di puncak level resistensi utama dan bergerak menuju USD
1.800 per ounce. best profit
Logam mulia mencapai
kenaikan minggu kedua berturut-turut setelah awal positif untuk kuartal
II 2021 di tengah melemahnya dolar AS, serta penurunan imbal hasil
Treasury AS 10-tahun. Pada Jumat (16/4/2021) lalu, harga emas berjangka
June Comex diperdagangkan pada USD 1.779,90, naik 2 persen pada pekan
lalu.
"Pergerakan harga emas telah didominasi oleh dolar AS yang
ters turun. Indeks dolar saat ini berada di 91,5. Sangat penting untuk
dicatat bahwa kita melihat penurunan yang cukup signifikan dari imbal
hasil 10 tahun dan kurva secara luas. Semua itu telah mendorong emas ke
atas," kata kepala strategi global di TD Securities, Bart Melek, seperti
dikutip dari Kitco pada Senin (19/4/2021).
Kendati demikian,
Melek mengatakan masih dini untuk terlalu bersemangat dalam hal aksi
harga emas di masa depan. "Kita melewati rata-rata pergerakan 50 hari,
level berikutnya di sini sekitar USD 1.800," tambahnya.
Sebelum
harga emas bergerak lebih tinggi, perlu ada kepastian bahwa kenaikan
imbal hasil Treasury AS 10 tahun dapat dikendalikan. best profit
"Pertempuran
besar di sini akan terjadi antara the Fed dan pasar. The Fed mengatakan
bahwa setiap inflasi kemungkinan adalah sementara karena efek dasar,
sedangkan pasar mungkin mulai khawatir bahwa mereka berada di belakang
kurva," jelasnya.
Broker komoditas senior RJO Futures, Daniel
Pavilonis, mengatakan kepada Kitco News, bahwa momentum sedang ada di
pihak emas saat ini.
"Jika kita (harga emas) bisa menutup di atas
USD 1.815 pekan depan (pekan ini), kita memiliki kesempatan bagus lagi
pada pergerakan yang sangat penting ke tertinggi. Mungkin melanjutkan
pasar bull emas," jelas Pavilonis.
Menurutnya, pasar saat ini
sedikit tenang setelah sebelumnya mendapat begitu banyak tekanan dari
Federal Reserve dan Bank Sentral Eropa dengan mencoba meredakan
ketegangan dalam imbal hasil.
"Ini berhasil dan apa yang telah
mereka lakukan di belakang layar juga berhasil, memberikan logam
beberapa penangguhan," tuturnya.
Ahli strategi pasar senior
LaSalle Futures Group, Charlie Nedoss, mengatakan tidak ada resistensi
yang signifikan untuk harga emas sampai USD 1.800.
"USD 1.809,40 adalah rata-rata pergerakan 100 hari, dan seiring waktu kita akan mencapainya," katanya. best profit
Sumber : Liputan6