Wednesday, 12 March 2014

Emas Naik Menuju 24-Minggu Tertinggi

BESTPROFIT FUTURES (13/03) - Emas berjangka naik ke 24-minggu tertinggi pasca meningkatnya ketegangan atas kontrol Crimea antara Rusia dan Ukraina yang mendorong permintaan untuk logam mulia sebagai safe haven.

Emas berjangka untuk pengiriman April naik 1,8 persen untuk menetap di $ 1,370.50 per ons pada pukul 1:43 di Comex New York. Sebelumnya, harga emas mencapai $ 1,371.30, tertinggi untuk kontrak teraktif sejak 19 September yang lalu. Perdagangan adalah 84 persen di atas rata-rata untuk 100 hari terakhir , data yang dikumpulkan oleh Bloomberg menunjukkan .

Emas telah naik 14 persen dalam tahun ini, sebagian di tengah kekhawatiran bahwa goyahnya perekonomian di AS dan China, dan Indeks Stock Exchange Gold & Silver Philadelphia dari 30 perusahaan telah naik 22 persen.(frk)

Sumber : Bloomberg

Tuesday, 11 March 2014

Wall Street Ditutup Anjlok Dipimpin Saham-Saham Perusahaan Energi dan Komoditas

BESTPROFIT FUTURES (12/03)Bursa saham AS ditutup anjlok setelah indeks Standard & Poor`s 500 naik ke rekor minggu lalu, dan dipicu kekuatiran atas merosotnya saham komoditas, tembaga, harga minyak dan pertumbuhan ekonomi China.
Indeks S&P500 turun 0,5 persen menjadi 1,867.63 pada pukul 4 pm di New York. Indeks acuan ditutup pada level tertinggi sepanjang masa di level 1,878.04 pada 7 Maret. Indeks Dow Jones Industrial Average kehilangan 67,43 poin, atau 0,4 persen, ke 16,351.25 dan Nasdaq juga melemah27,26 poin atau 0,63% ke level 4,307.19. Sekitar 7 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, 4,9 persen lebih dari rata-rata tiga bulan.
Komoditas saham menurun setidaknya 1 persen hari ini, dengan Freeport-McMoRan turun 2,1 persen menjadi $ 30,71. Tembaga berjangka turun sebanyak 3 persen ke level terendah sejak Juli 2010 sebagai tanda-tanda perlambatan pertumbuhan ekonomi di China yang dapat memicu kekhawatiran akan turunnya permintaan.
Pertumbuhan kredit China membuntuti perkiraan analis pada bulan Februari, Bank Rakyat China mengatakan kemarin. China memiliki onshore standar obligasi pertama setelah Shanghai Chaori Energi Matahari Science & Technology Co, pembuat panel solar, pekan lalu gagal melakukan pembayaran bunga.
Indeks S&P500 turun kurang dari 0,1 persen kemarin karena laporan menunjukkan ekspor China secara tak terduga menurun selama bulan lalu dan berita dari Ukraina yang mulai melakukan latihan militer.
Indeks S&P500 menguat 4,3 persen pada Februari setelah Federal Reserve Janet Yellen Chair mengatakan ekonomi AS cukup kuat untuk menahan penurunan pembelian obligasi bulanan bank sentral. Tiga putaran stimulus Fed telah membantu mendorong S&P500 naik 176 persen dari posisi terendah 12 tahun.
The Fed sedang mencoba untuk menentukan berapa banyak dari pendinginan ekonomi baru-baru ini yang dipengaruhi oleh cuaca. Pengusaha AS menambahkan lebih banyak pekerja dari yang diperkirakan pada bulan Februari, sebuah laporan Departemen Tenaga Kerja menunjukkan pekan lalu. Laporan lain menunjukkan manufaktur berkembang lebih cepat dari yang diproyeksikan pada bulan lalu, sementara belanja konsumen naik lebih dari yang diperkirakan pada bulan Januari.
Investor juga terus mengawasi situasi di Ukraina. Rusia merebut kendali di semenanjung Krimea Ukraina, rumah bagi Armada Laut Hitam, memicu krisis terburuk antara Rusia dan Barat sejak Perang Dingin. Uni Eropa mengatakan Rusia harus beralih dari Crimea minggu depan atau risiko sanksi lebih besar terhadap presiden Ukraina dan peringatan akan kemungkinan terjadinya perang saudara.
Menteri Dalam Negeri Ukraina Arsen Avakov mengatakan hari ini negara dapat memobilisasi 20.000 orang untuk melindungi perbatasannya. Ukraina mengatakan Rusia memiliki hampir 19.000 tentara di Crimea, yang memegang referendum pada 16 Maret.
Chicago Board Options Exchange Volatility Index, yang mengukur volatilitas saham AS, naik 4,2 persen menjadi 14,80. Indeks itu telah naik 7,9 persen tahun ini.
Sembilan dari 10 industri utama di S&P500 turun sampai penutupan dinihari ini, dengan dipimpin penurunan pada perusahaan energi yang tergelincir 1,2 persen. Harga minyak turun 1,1 persen, menyentuh dibawah $ 100 per barel, pada spekulasi atas laporan pemerintah minggu lalu yang menunjukkan kenaikan pasokan AS. Exxon Mobil Corp turun 1,6 persen menjadi $ 94,01 dan Chevron Corp kehilangan 1,2 persen menjadi $ 114,51. Pioneer Natural Resources Co jatuh 3,3 persen menjadi $ 188,58.
DuPont turun 2 persen menjadi $ 66,01. Pembuat kimia terbesar di AS ini mengatakan dalam sebuah pengajuan peraturan kemarin bahwa penjualan kuartal pertama dan pendapatan akan terpengaruh oleh cuaca musim dingin dan situasi di Ukraina.
Urban Outfitters tergelincir 4,3 persen menjadi $ 35,91. Chief Executive Officer Richard Hayne mengatakan cuaca buruk sudah mempengaruhi penjualan dan margin keuntungan pada kuartal pertama untuk toko-toko bermerek Urban Outfitters. Pengecer pakaian ini juga melaporkan pendapatan 59 sen per saham untuk kuartal keempat, mengalahkan perkiraan analis yang rata-rata  mengatakan 54 sen per lembar saham.
General Motors Co turun 5,2 persen, terbesar dalam dua tahun, menjadi $ 35,18 per lembar saham. Departemen Kehakiman AS telah memulai penyelidikan awal bagaimana produsen mobil ini menangani penarikan kembali 1,6 juta kendaraan yang pengapian switchnya rusak yang mengakibatkan setidaknya 13 kematian.
Saham keuangan melemah 0,7 persen. Goldman Sachs Group Inc turun 2,1 persen menjadi $ 169,89 dan JPMorgan Chase & Co turun 1,7 persen menjadi $ 58,19.
Fannie Mae jatuh 31 persen menjadi $ 4,03 dan Freddie Mac jatuh 27 persen menjadi $ 4,04.
McDonald naik 3,8 persen menjadi $ 98,78, untuk keuntungan terbesar dalam S&P500 dan kenaikan terbesar perusahaan sejak Agustus 2011.
JC Penney Co melonjak 3 persen menjadi $ 8,67 setelah Citigroup Inc menaikkan rating saham perusahaan ini, untuk membeli dari netral.
Sumber : vibiznews

Nikkei Berjangka Turun Setelah Yen Mempertahankan Kenaikan

BESTPROFIT FUTURES (12/03) - Indeks berjangka Jepang turun pasca yen mempertahankan keuntungannya setelah mengalami kenaikan tertinggi dalam lima minggu terhadap dolar. Rupee India memangkas kenaikan enam hari sebelum data inflasi dan output pabrikan, sementara minyak turun dan tembaga berjangka yang diperdagangkan di dekat level terendah dalam 43-bulan.

Nikkei 225 Stock Average berjangka turun 1,1 persen di pre-market Osaka setelah Indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,6 persen. Standard & Poor 500 berjangka sedikit berubah setelah indeks tersebut kehilangan 0,5 persen. Yen stabil di level 102,94 per dolar setelah naik terhadap semua 16 mata uang utama di sesi terakhir perdagangan. Satu bulan ke depan rupee kehilangan 0,3 persen. Minyak di New York turun 0,5 persen sebelum data persediaan AS, sementara tembaga berjangka sedikit berubah pada $ 2,953 per pon.

Produksi industri India mungkin menyusut di bulan keempat pada bulan Januari sedangkan pertumbuhan harga konsumen melambat pada bulan Februari, menurut survei Bloomberg sebelum data hari ini. Thailand mungkin akan menurunkan suku bunganya sementara Jepang akan melaporkan kepercayaan konsumen. Data mengecewakan dari China pada akhir pekan memicu penurunan komoditas di tengah kekhawatiran berkurangnya permintaan dalam perekonomian terbesar di Asia tersebut. Rusia tidak menunjukkan tanda-tanda menyerah dalam kebuntuan atas Crimea setelah Ukraina memperkuat pertahanannya.(frk)

Sumber : Bloomberg

Emas Melonjak untuk Sesi Kedua Secara Berturut-turut

BESTPROFIT FUTURES (12/03) - Emas berjangka mendekati level $ 1.350 per ons pada Selasa, mencetak gain untuk sesi kedua secara berturut-turut pasca meningkatnya kekhawatiran atas Ukraina dan kekhawatiran seputar melambatnya pertumbuhan ekonomi China yang meningkatkan permintaan logam sebagai aset safe haven bagi investor.
Emas untuk pengiriman April naik sebanyak $ 5,20, atau sebesar 0,4%, untuk menyelesaikan harga di level $ 1,346.70 per ons di divisi Comex New York Mercantile Exchange setelah sebelumnya menyentuh level tertingginya di level $ 1.353.
Sementara itu, Perak Mei merosot 9,5 sen, atau sebesar 0,5%, ke level $ 20,815 per ons setelah minor loss pada sesi sebelumnya.
Emas (ETF), Aset di SPDR Gold Trust naik sebesar 0,6% pada selasa siang. Naik hampir mendekati 12% pada tahun ini. (izr)
Sumber: MarketWatch

Arus Dana Masuk Pengaruhi Penguatan Emas; didukung Kecemasan China, Ukraina

BESTPROFIT FUTURES (11/03)Singapura “ Komoditi emas menguat mendekati level $1,340 per ons pada Selasa disertai kecemasan terhadap melambatnya ekonomi China dan juga krisis geopolitik Ukraina yang membuat para investor mencari safe-haven pada bullion.

Dalam sebuah sinyal kepercayaan investor terhadap logam kuning yang berada ditengah ketidakpastian global, ETF berbasis bullion terbesar didunia melihat adanya arus dana masuk terbesar dalam sebulan terakhir pada sesi Senin kemarin. 

Sedangkan para trader memperkirakan bahwa logam tersebut mendapatkan support yang cukup diantara $1,330 dan $1,350, dengan pergerakan besar berikutnya diperkirakan akan muncul dari rapat kebijakan the Fed A.S minggu depan.

Spot emas naik 0.3% ke level $1,341.96 per ons pada pukul 10.21 WIB setelah berakhir datar pada Senin kemarin mengikuti kejatuhan sebanyak 0.8% sebelumnya.

Pedagang emas kini sedang mengamati perkembangan krisis di Ukraina, aksi protes terburuk yang sedang dihadapi oleh pihak Barat dan juga Russia sejak perang dingin lalu. 

Sedangkan lemahnya data ekspor China untuk Februari juga memberikan opsi kepada investor untuk memilih safe-haven emas dibandingkan ekuitas.

SPDR Gold Trust mengatakan bahwa tingkat kepemilikannya naik 7.50 ton ke level 812.70 ton Senin kemarin “ arus dana masuk terbesar sejak 13 Februari.

The Fed akan mengadakan rapat kebijakan berikutnya pada 18-19 Maret mendatang yang mana kemungkinan akan mengumumkan pemangkasan stimulus lanjutan sebesar $10 milyar pada pembelian obligasinya. 

Selain itu data ekonomi A.S telah menunjukkan bahwa pertumbuhan telah dipengaruhi oleh beratnya cuaca dingin.

Sedangkan pada pasar fisik, harga di China berlanjut diperdagangkan pada level diskon bagi harga spot sehubungan dengan lemahnya tingkat permintaan. Harga di Shanghai berada dilevel diskon $3 per ons dibandingkan harga London.(tito)

Sumber : Reuters

Rupiah Menguat ke Rp11.360/US$, Ini Kata Analis

BESTPROFIT FUTURES (11/03)Nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat terus menguat.
Pada hari ini, Selasa (11/3/2014),pk. 13.47 WIB rupiah di Bloomberg Dollar Index bertengger di Rp11.360 per dolar AS atau menguat 0,09%.
“Pattern secara teknikal memang (condong untuk mengalami) penguatan,” kata Amir A Dalimunthe, Analis Danareksa Sekuritas saat dihubungi hari ini, Selasa (11/3/2014).
Saat ditanya kemungkinan penguatan rupiah atas dolar dalam waktu dekat ke Rp11.300, Amir mengatakan untuk sampai akhir minggu ini pasar masih melakukan aksi wait and see.
Dia mengatakan pengutan rupiah atas dolar yang brkelanjutan terjadi setelah rupiah anjlok pada tahun 2008. Setelah itu sampai kurun waktu 3 tahun atau hingga tahun 2011, mengalami penguatan.
“Investor mengalihkan safe haven ke aset yang lebih berisiko, khususnya di emerging market dalam 2-3 minggu ini,” kata Amir.
Untuk itu, ujarnya, penguatan mata uang tidak hanya terjadi pada rupiah, tapi juga mata uang di negara yang ada di emerging market.
“Pada awal tahun diprediksi rupiah pada akhir (2014) berkisar di Rp11.500,  dan opitimistisnya Rp10.500,” kata Amir.
Pergerakan rupiah/US$
Tanggal
Rp/US$
Pk. 13.47 WIB (11/3)
11.360
10/3
11.370
7/3
11.440
6/3
11.482
Sumber:Bloomberg Dollar Index, 2014

Perdagangan Emas Berjangka Di China Bertumbuh 400%

BESTPROFIT FUTURES (11/03)Perdagangan emas di pasar berjangka dalam lima tahun  terakhir mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan dalam jumlah volume yang ditransaksikan. Pertumbuhan yang dilaporkan asosiasi industri berjangka atau FIA (The Futures Industry Association) semalam juga menunjukkan pertumbuhan terbesar dalam kegiatan perdagangan kontrak berjangka emas dalam lima tahun terakhir telah datang dari China.
Perdagangan emas berjangka di Shanghai Futures Exchange bertumbuh besar dimana terjadi peningkatan volume yang terbesar dalam lima tahun terakhir sejumlah 20,9 juta kontrak yang diperdagangkan pada tahun 2013 , hal ini meningkat 416 % dari 3,9 juta kontrak diperdagangkan pada tahun 2008 .
Namun jika dibandingkan  di Amerika Utara , perdagangn  emas Comex diperdagangkan di New York Mercantile Exchange berada di posisi keenam dalam pertumbuhan volume selama lima tahun terakhir dengan 10.690.000 kontrak diperdagangkan pada tahun 2013 , meningkat 141 % dari tahun 2008 ketika ada 4,39 juta kontrak .
Dalam laporan tersebut nyatalah komoditas pasar berjangka China telah berkembang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir , dan tahun 2013 menonjol untuk sejumlah besar kontrak baru yang memasuki pasar.
Pertumbuhan yang besar ini disebabkan adanya perdagangan emas yang berlanjut di saat pasar Eropa dan juga pasar Amerika yang memungkinkan investor domestik untuk melanjutkan perdagangan setelah jam Asia tutup.
Selain emas, komoditas logam mulia lainnya yang diperdagangkan cukup meningkat yaitu kontrak 15 kilogram perak diperdagangkan di bursa Shanghai dan kontrak ini menjadi kontrak terpavorit selama setahun terakhir. Dimana perak berjangka  yang terdaftar di SHFE pada bulan Mei 2012, diperdagangkan 21.26 juta  kontrak di tahun pertama , kemudian melompat – 17,3 juta  pada 2013.
Untuk pasar emas , pilihan dari SPDR Gold Shares Exchange- Traded Fund ( NYSE : GLD ) , yang terdaftar di beberapa bursa , adalah yang paling aktif untuk logam kuning dengan lebih dari 49 juta kontrak diperdagangkan pada tahun 2013 , turun 10 % dari tahun 2012 .
Melihat pasar berjangka keseluruhan , The FIA menyusun  statistik dari 84 bursa di seluruh dunia dan mengatakan dalam laporannya bahwa 21,640 jutakontrak  berjangka dan opsi kontrak yang diperdagangkan pada tahun 2013 , meningkat 2,1 % dari tahun 2012 , namun , asosiasi menambahkan bahwa kegiatan tahun lalu adalah masih ” jauh di bawah jumlah kontrak yang diperdagangkan pada tahun 2011 dan 2010 . “
Jika dilihat bursa yang paling besar dan terbesar didunia asosiasi ini melaporkan bahwa CME Group tetap yang terbesar di dunia dengan volume derivatif exchange , dengan 3,16 miliar kontrak diperdagangkan pada tahun 2013 .
Di tempat kedua adalah IntercontinentalExchange , perdagangan total 2,81 miliar berjangka dan kontrak opsi . FIA mengatakan melompat ICE di jajaran merupakan hasil dari akuisisi NYSE Euronext dan pertukaran anak perusahaan di Eropa dan Amerika Serikat.

Sumber : vibiznews

Impor Nonmigas Dari Tiga Belas Negara Utama Dilaporkan Naik

BESTPROFIT FUTURES (11/03)Total nilai impor nonmigas Indonesia Januari 2014 sebesar US$11.361,4 juta atau naik US$127,1 juta (1,13 persen) dibanding impor nonmigas Desember 2013. Demikian halnya dengan impor nonmigas dari tiga belas negara utama yang meningkat 2,59 persen (US$228,7 juta).
Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh naiknya nilai impor di beberapa negara utama seperti Cina sebesar US$392,4 juta (16,75 persen), India sebesar US$55,8 juta (20,91 persen), Perancis sebesar US$28,4 juta (21,45 persen), dan Thailand sebesar US$18,8 juta (2,84 persen).
Nilai neraca perdagangan Indonesia Januari 2014 mengalami defisit sebesar US$0,43 miliar, disebabkan oleh besarnya defisit neraca sektor migas, yaitu sebesar US$1,06 miliar walaupun sektor nonmigas mengalami surplus sebesar US$0,63 miliar.
Sumber : vibiznews.com

Monday, 10 March 2014

Dollar AS Naik Tipis Di Sesi Amerika

BESTPROFIT FUTURES (11/03) Dollar AS dini hari ini ( 11 Maret ) nampak menguat setelah dibuka di 1.1092 pada awal perdagangan (00.00 GMT) dan telah naik sekitar 7. pips atau sekitar 0.06 %. Nilai bergulir tampak berada pada 1.1099.
Kendati tipis, pasar nampak merespon cukup positif laporan dari analis anggaran Gedung Putih , yang memproyeksikan keuntungan pada Fannie Mae and Freddie Mac yang dapat mencapai angka $179.2 milyar USD dalam rentang sampai 10 tahun mendatang.
Laporan tersebut menunjukkan bahwa perusahaan milik pemerintah AS yang bergerak dalam penyaluran kredit pemilikan rumah tersebut, kembali menunjukkan kemampuannya mencetak laba setelah sempat dihantam krisis di tahun 2008.

Risiko investasi Indonesia semakin menurun

BESTPROFIT FUTURES (11/03)Premi risiko investasi di Indonesia semakin menurun. Ini tercermin dari credit default swap (CDS) Indonesia tenor 10 tahun yang cenderung menurun. Kemarin, CDS Indonesia berada di posisi 255,60. Bahkan, Jumat lalu (7/3), CDS Indonesia sempat menyentuh level terendah sejak Oktober 2013 di 242,46.

CDS tak ubahnya asuransi kredit. Instrumen derivatif ini menjadi salah satu indikator persepsi tentang risiko investasi di pasar keuangan suatu negara. Makin tinggi angka CDS, makin tinggi pula risikonya. Kian rendah CDS, makin minim pula risikonya.

Fakhrul Aufa, analis Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) menilai, inflasi yang mulai rendah dan kenaikan cadangan devisa Indonesia, menurunkan posisi CDS. Sebagai gambaran, Bank Indonesia mencatat, cadangan devisa Indonesia pada akhir Februari 2014 sebesar US$ 102,74 miliar, naik dari posisi Januari 2014 yang sebanyak US$ 100,65 miliar.

Data ini tak pelak mengangkat kekuatan rupiah. Di pasar spot, kemarin, rupiah menguat 0,61% ke 11.370. Saat bersamaan, arus dana asing mengalir deras ke pasar keuangan Indonesia. Per 5 Maret 2014, dana asing di surat utang negara (SUN) mencapai Rp 344,9 triliun atau 32,86% dari total SUN yang diperdagangkan. Di pasar saham, net buy asing mencapai Rp 10,96 triliun sejak awal tahun ini.

Head of Fixed Income Mandiri Sekuritas, Handy Yunianto, menilai, defisit neraca transaksi memang krusial bagi naik turunnya CDS. Jika defisit transaksi berjalan turun, risiko makin berkurang.

Herdi Rany Wibowo, Head of Debt Capital Market BCA Sekuritas, menyatakan, pasar begitu mencermati posisi neraca berjalan. "Saya kira, hal tersebut yang menjadi faktor utama saat ini," tandas.

Meski menurun, sejatinya CDS Indonesia masih terbilang tinggi. Lihat saja, CDS Malaysia tenor 10 tahun yang hanya 148,46, atau CDS Thailand di level 188,21. Kendati demikian, kata Fakhrul, investor asing masih meminati obligasi Indonesia. Ini tercermin dari kepemilikan asing di SUN yang bertambah. Lelang surat utang pemerintah dari awal tahun juga selalu banjir permintaan. Fakhrul menilai tingginya minat investor disebabkan oleh yield obligasi Indonesia yang masih cukup tinggi.

"Artinya high risk high return berlaku di situ," tutur dia. Fakhrul memperkirakan, CDS akan naik lagi seiring tingginya tingkat risiko saat pelaksanaan pemilu. Jika pemilu aman dan hasilnya memuaskan pasar, CDS Indonesia bisa turun kembali.
Editor: Barratut Taqiyyah

Sumber : Kontan

Investor Kaji Tapering Off, Akibatkan Emas Turun Dari Level 4 Bln Tertingginya

BESTPROFIT FUTURES (11/03) - Emas diperdagangkan di bawah level 4 bulan tertingginya akibat para investor mengkaji prospek pengurangan stimulus AS terhadap meningkatnya ketegangan di Ukraina.

Emas Bullion untuk pengiriman segera berada pada level $1,339.24 per ounce pukul 9:14 pagi di Singapura dari level $1,339.72. Pekan lalu harga mencatat gain mingguan kelimanya, naik ke level 4 bulan tertingginya $1,354.87 pada tanggal 3 Maret lalu, setelah konflik diantara Ukraina dan Rusia yang memburuk, sehingga mendoorng permintaan akan asset safe haven.

Pada tahun ini Emas Bullion telah mengalami kenaikan sebesar 11% meskipun Federal Reserve, yang akan mengadakan pertemuan pada tanggal 18-19 Maret mendatang, mengumumkan pengurangan pembelian obligasi sebesar $10 miliar di setiap pertemuannya yang telah dilaksanakan dua kali, menyebabkan total pembelian obligasi hanya sebesar $65 miliar. Ukraina memulai latihan militernya setelah pasukan militer Rusia menduduki Crimea.

Kepemilikan pada SPDR Gold Trust naik sebesar 0.9% menjadi 812.7 metrik ton, perpanjang kenaikan 2 pekan terakhir. Level tertinggi sejak tanggal 20 Desember tahun lalu. Tahun lalu aset mengalami penurunan pada rekornya akibat harga emas turun tajam sejak 1981 silam.

Emas untuk pengiriman bulan April diperdagangkan pada level $1,339 per ounce di Comex, New York dari level kemarin $1,341.50, saat kontrak berjangka menghapus penurunan 0.3%.

Perak untuk pengiriman segera berada pada level $20.8071 per ounce dari level $20.8171, saat harga turun 0.6% setelah data menunjukkan bahwa ekspor China turun tajam di Februari sejak 2009, meningkatkan kekhawatiran akan pertumbuhan ekonomi China..

Platinum turun 0.3% ke level $1,473.38 per ounce, sementara palladium turun 0.2% menjadi $774.08 per ounce. (bgs)

sumber : Bloomberg

Friday, 7 March 2014

Rupiah Menguat Didukung Membaiknya Makroekonomi Indonesia

BESTPROFIT FUTURES (07/03)Pada perdagangan hari ini nilai tukar rupiah terhadap dollar AS terpantau mengalami peningkatan yang cukup signifikan (7/3). Kenaikan rupiah terhadap dollar AS dibantu oleh kondisi makroekonomi dalam negeri yang membaik. Kemarin rilis data cadangan devisa yang mengalami peningkatan memberikan sentiment positif terhadap pergerakan rupiah hari ini.
Para pelaku pasar menantikan rilis data NFP, tingkat pengangguran dan neraca perdagangan dari Amerika Serikat yang akan diumumkan nanti malam.
Pergerakan menguat rupiah sedikit hari ini terbatas sebab dolar sendiri tampak bergerak menguat setelah data klaim pengangguran mengalami penurunan tadi malam. Tadi malam data ekonomi Amerika Serikat mixed di mana data pesanan pabrik justru mengalami penurunan.
Rupiah bergerak naik sebesar 33 poin siang ini. Mata uang tersebut berada pada posisi 11437 per dollar dari level penutupan perdagangan sebelumnya yang berada di level 11470 per dollar.
Sumber : vibiznews

Thursday, 6 March 2014

Dolar-Yen Tetapkan untuk Gain Mingguan

BESTPROFIT FUTURES (07/03) - Dolar menetapkan untuk kenaikan mingguan terbesarnya dalam tiga bulanterakhir terhadap yen jelang  rilis data payrolls AS, sementara para pejabat Federal Reserve menegaskan ambang batas untuk perubahanpengurangan stimulus yang tinggi.

Mata uang AS kemarin menyentuh level terkuatnya terhadap yen sejak Januari lalu seiringsebuah laporan yang menunjukkan hanya sedikit warga Amerikayang mengajukan klaim tunjangan pengangguran. Sementara itu mata uang Euro menuju kenaikan mingguan kelimanyaterkait Presiden Bank Sentral Eropa(ECB) Mario Draghi teredam spekulasi pelonggaran moneter lebih lanjut. Dolar Australia berada di dekatlevel tertinggi hampir dalam tiga bulan terakhir seiring Gubernur bank sentral Glenn Stevens mengatakan ia tidak melihat adanya kebutuhan untuk menurunkan harga suku bunga.

Dolar melemah sebanyak 0,2 persen ke level 102,89 ¥ pada 12:48 siang di Tokyo dan telah naik 1,1 persen minggu ini, kenaikan terbesarnya sejak periode yang berakhir 29 November. Ini diperdagangkan di level $ 1,3857 per euro dari level $ 1,3861, ditetapkan untuk penurunan sebanyak 0,4 persen sejak 28 Februari. Mata uang bersama berada di level ¥ 142,60 dan menuju 1,5 persen kenaikan mingguan, terbesar sejak lima hari terakhir.(yds)



Sumber: Bloomberg

Rupiah dan IHSG Siap Sambangi Level Tertinggi

BESTPROFIT FUTURES (07/03) Rupiah dan indeks harga saham gabungan (IHSG) perlahan mulai bangkit untuk kembali menyambangi level tertinggi yang pernah digapainya pada tahun lalu.
Level tertinggi rupiah pada tahun lalu adalah Rp9.618 dan 5.214 untuk IHSG.
Pada perdagangan, Kamis (6/3) sore, rupiah ditutup pada level Rp11.481,5 per dolar AS atau menguat 0,86% di Bloomberg Dollar Index (BDI).
Angka itu sekaligus menjadi level penutupan terkuat sejak awal November 2013 saat rupiah bertengger di posisi Rp11.413. Dalam perdagangan kemarin rupiah bahkan sempat menyentuh level Rp11.470 per dolar AS. Tren reli rupiah telah terjadi sejak awal Februari 2014.
Tak jauh berbeda, Bank Indonesia (BI) menetapkan nilai tengah rupiah terhadap dolar AS di level Rp11.554 atau menguat 26 poin dibandingkan dengan kurs tengah sehari sebelumnya pada Rp11.580 per dolar AS.
Sementara itu, IHSGditutup menguat 0,62% dari hari sebelumnya ke level 4.687,86. Sejak awal bulan, indeks telah menanjak 6,09%. Perdagangan tercatat dengan frekuensi 224.894 kali yang mencetak total volume di pasar reguler dan negosiasi sebesar 5,81 miliar saham senilai Rp7,15 triliun.
Sepanjang perdagangan kemarin, indeks bergerak pada kisaran 4.658,11—4.687,86.
Pemodal asing kembali mencetak aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp621,8 miliar di pasar regular dan negosiasi. Jika diakumulasi sejak awal tahun, asing mencetak net buy Rp11,14 triliun.
Tren penguatan rupiah dan indeks tersebut terdorong oleh derasnya aliran dana asing yang masuk ke pasar domestik. Beberapa indikator makroekonomi Tanah Air yang membaik juga turut memicu sentimen positif pasar.
Di pihak lain, harga obligasi negara pada perdagangan kemarin terkoreksi akibat aksi profit taking oleh investor setelah reli panjang sejak sepekan terakhir. Akibatnya, imbal hasil surat utang negara bertenor 10 tahun naik sebesar 15 basispoin menjadi 8,02% pada penutupan perdagangan kemarin, setelah sebelumnya melemah di bawah 8%.
Sekretaris Komite Ekonomi Nasional (KEN) Aviliani menilai saat ini aliran dana masih masuk ke pasar modal Indonesia. “Tergantung yang masuk, short term bisa keluar lagi. Biasanya setiap 3 bulan lagi melemah. Jangan berpikir ini sudah fundamental,” katanya seperti dilaporkan Harian Bisnis Indonesia, Jumat (7/3/2014).
Menurutnya, saat ini emerging markets, termasuk Indonesia, masih sangat memikat bagi investor asing. Meski negara maju terutama AS sudah menunjukkan tanda-tanda perbaikan yang cukup signifikan tetapi, emerging marketsmasih menawarkan prospek pertumbuhan usaha yang cukup panjang.
Peneliti dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM FEUI) I Kadek Dian Sutrisna menambahkan pekerjaan rumah untuk pemerintah saat ini adalah bagaimana aliran modal itu tetap terjaga dan berimplikasi tak hanya bagi nilai tukar tapi bagi neraca perdagangan.
Menurutnya, pemberian insentif bagi pemodal asing dan mengalirkan modal tersebut ke sektor-sektor produktif bisa menjadi pilihan bagi pemerintah agar derasnya aliran dana ini tak hanya numpang lewat saja.Hal itu paling tidak bisa menghindarkan fluktuasi rupiah yang berlebihan akibat surutnya aliran modal ke Indonesia.
Sementara itu, menurut Aviliani, pemerintah harus meningkatkan keterlibatan pemodal domestik dalam investasi internal. “Dengan meningkatnya deepening dalam negeri bisa menghindari gejolak yang besar saat asing keluar,” ungkapnya.

Source : Bisnis Indonesia (7/3/2014)

Dollar AS Melemah Di Sesi Amerika

BESTPROFIT FUTURES (07/03)Dollar AS dini hari ini ( 07 Maret) terpantau turun terhadap Dollar Kanada . Dibuka pada kisaran 1.103 di awal perdagangan (00.00 GMT), mata uang tersebut melemah sekitar -47 pips atau sekitar -0.42 % dan nilai bergulir terpantau berada pada kisaran 1.0983.
Dollar AS terpantau menerima sentimen negatif dari investor, setelah Census Bureau melaporkan bahwa terdapat sinyalemen pelemahan pada sektor industri di Amerika Serikat. Pesanan terhadap produksi pabrikan di AS dilaporkan menunjukkan kontraksi.
Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya sinyal negatif pada indikator fundamental ekonomi Factory Orders m/m yang menunjukkan kontraksi – 0.7% dari nilai periode sebelumnya yaitu -0.02%.
Perkembangan yang kurang menggembirakan tersebut menunjukkan kinerja yang lebih buruk dari estimasi sejumlah ekonom, yang memperkirakan akan dapat membaik ke angka – 0.4%. Dollar AS terpantau bergerak negatif merespon perkembangan tersebut.
Sumber : vibiznews

Emas Berjangka Menguat Terkait Perkiraan Suku Bunga AS

BESTPROFIT FUTURES (07/03)Emas berjangka naik selama dua hari berturut-turut di tengah perkiraan bahwa biaya pinjaman AS akan menahan inflasi AS pada rekor terendahnya dan Eropa akan naik secara bertahap.
Ekspektasi bahwa suku bunga tidak akan naik sampai pertengahan 2015 dinilai tepat, William Dudley, Presiden Federal Reserve Bank of New York, mengatakan hari ini. Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengatakan bahwa tingkat inflasi akan naik dalam 30 bulan ke depan, guna meredam risiko deflasi. Kemarin, emas naik pasca rilis laporan industri jasa AS mengalami pertumbuhan di bulan Februari pada laju paling terendah dalam empat tahun terakhir.
Emas naik sebesar 12 persen tahun ini terkait meningkatnya permintaan aset safe haven di tengah gejolak di Ukraina dan kekhawatiran melambatnya pertumbuhan ekonomi AS. Departemen Tenaga Kerja akan merilis data pekerjaan besok. Pada 2013, logam anjlok sebesar 28 persen, terendah sejak 1981 lalu, karena sentiment penguatan ekuitas global dan rendahnya tingkat inflasi di AS.
Emas berjangka untuk pengiriman April naik sebesar 0,9 persen diselesaikan di level $ 1,351.80 per ons pada pukul 1:43 di Comex New York. Pada tanggal 3 Maret lalu, harga emas mencapai level $ 1.355, level tertinggi untuk kontrak teraktif sejak 30 Oktober lalu. (izr)
Sumber : Bloomberg

Wednesday, 5 March 2014

Investor Kaji Ukraina, Emas Diperdagangkan dibawah Level Tertinggi 4 Bulan

BESTPROFIT FUTURES (06/03) - Komoditi emas diperdagangkan di bawah level tertingginya dalam lebih dari empat bulan karena para investor mengkaji krisis di Ukraina terhadap prospek ekonomi AS dan pembelian fisik yang melambat di China.
Bullion untuk pengiriman segera berada di level $1,337.41 per ons pada pukul 12.38 siang di Singapura dari level $1,336.90 kemarin, harga telah naik sebanyak 0,2 persen pasca sebuah laporan swasta menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan AS menambahkan pekerja lebih sedikit dari yang diproyeksikan pada bulan Februari. Logam mulia naik ke level $1,354.87 pada tanggal 3 Maret, level tertinggi sejak 30 Oktober, karena ketegangan antara Ukraina dan Rusia meningkat.
Sementara Emas reli sebanyak 11 persen di tahun ini karena kekhawatiran bahwa pemulihan AS mungkin goyah dan gejolak di emerging market termasuk Ukraina mendorong permintaan safe haven. Bullion rebound dari penurunannya sebanyak  28 persen tahun lalu yang merupakan penurunan terbesar sejak 1981 bahkan seiring Federal Reserve yang telah mengurangi stimulusnya. Pasukan Rusia menduduki wilayah krimea Ukraina, yang memicu kekhawatiran bahwa mungkin ada konflik militer antara negara-negara.(yds)

Sumber: Bloomberg

Aksi Ambil Untung Membayangi, Sejumlah Saham Layak Dipertimbangkan

BESTPROFIT FUTURES (06/03)Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan  (IHSG) pada Kamis (6/5) diprediksi berada pada support 4.618-4.627 dan resisten 4.665-4.672. Secara teknis, indeks membentuk pola White marubozu dekati upper bollinger band (UBB).  Moving Average Convergence-Divergence (MACD) mencoba rebound dengan histogram yang naik tipis. The Relative Strength Index (RSI), Stochastic, dan William’s %R  mencoba upreversal.  IHSG bertahan di kisaran target resisten (4.555-4.572).
Potensi kenaikan berlanjut dapat terjadi jika didukung pergerakan bursa saham global yang dapat positif.  Jika tidak, tetap mewaspadai potensi downreversal terlibas aksi profit taking. Apalagi juga terdapat utang gap baru.
Sementara untuk sejumlah saham yang layak dipertimbangkan, di antaranya: Saham PT Bank Mandiri (BMRI) dalam kisaran Rp 9.150-9.525. White marubozu lewati Middle Bollinger Band(MBB). Stochastic upreversal. Maintained buy selama di atas Rp 9.350. Saham PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM) dalam kisaran Rp 2.290-2.355. Shooting star di atas Middle Bollinger Bands (MBB). The Relative Strength Index (RSI) masih upreversal. Maintained buy selama di atas Rp 2.310.
Berikutnya saham PT Siloam International Hospitals (SILO) dalam kisaran Rp 10.350-11.050. Shooting star lewati tipis UBB. Trading sell jika Rp 10.650 gagal bertahan.  Saham PT Indofood Sukses Makmur (INDF) dalam kisaran Rp 7.050-7.325. White marubozu. The Relative Strength Index (RSI) naik tipis. Limited high. Trading buy selama di atas Rp 7.200.  Saham PT Wijaya Karya (WIKA) dalam kisaran Rp 2.245-2.335. Shooting star di atas UBB. William’s %R terbatas kenaikannya upreversal. Trading sell jika Rp 2.275 gagal bertahan.
Kemudian saham PT Bank Central Asia (BBCA) dalam kisaran Rp 10.450-10.650. Hanging man dekati UBB. Stochastic masih upreversal. Maintain buy selama di atas Rp 10.475. Saham PT Malindo Feedmill (MAIN) dalam kisaran Rp 3.620-3.735. The Relative Strength Index (RSI) masih upreversal. New break high. Limited high. Trading buy selama di atas Rp 3.695.
Pada perdagangan Rabu (5/3) IHSG  ditutup menguat 57,888 poin (1,26%) ke posisi 4.659,172. Intraday terendah 4.621,044 dan tertinggi 4.659,172.  Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan pembelian bersih senilai Rp816,1 miliar dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan net sell.
Positifnya laju bursa saham AS memberikan imbas penguatan pada bursa saham Asia, termasuk IHSG.  Pelaku pasar pun memanfaatkan kondisi tersebut dan kembali antusias menanggapinya serta kembali aktif melakukan transaksi.  Apalagi, sehari sebelumnya laju IHSG bisa kembali positif di mana sebelumnya diperkirakan akan melanjutkan pelemahannya sehingga memberikan imbas positif. 
Sumber : financeroll

Kurs Dollar AS Mengalami Tekanan

BESTPROFIT FUTURES (06/03)Dollar AS pada dini hari ini ( 06 Maret ) bergerak melemah terhadap mata uang utama Dollar Kanada . Harga pembukaan berada pada 1.1091 di awal perdagangan (00.00 GMT), mata uang tersebut telah turun sekitar -43 pips atau sekitar -0.38 % dan nilai bergulir terpantau berada di 1.1048.
Sentimen negatif terhadap mata uang Dollar AS nampak menguat setelah Institute for Supply Management menyampaikan bahwa terdapat sinyal pelemahan kinerja pada sektor jasa di Amerika Serikat.
Perkembangan tersebut ditunjukkan dengan adanya pelemahan pada indikator ekonomi ISM Non-Manufacturing PMI yang turun ke angka 51.6 dari nilai pada periode sebelumnya yaitu 54.0.
Informasi yang kurang menggembirakan tersebut menunjukkan performa yang lebih rendah dari estimasi sejumlah ekonom, yang memperkirakan hanya akan turun ke angka 53.8. Dollar AS terpantau bergerak lesu merespon perkembangan tersebut.
Sumber : vibiznews

Rilis Data Ekonomi AS Tunjukkan Penurunan, Emas Terdongkrak Naik

BESTPROFIT FUTURES (06/03)Emas catat gain untuk kedua kalinya dalam 3 hari terakhir akibat melemahnya pertumbuhan ekonomi AS dan ketegangan antara Rusia dan Ukraina telah mendorong permintaan akan asset safe haven. Sementara itu Palladium naik ke level tertingginya sejak April ditengah kekhawatiran mengenai pasokan.

Menurut laporan swasta pada hari ini di AS, industri-industri jasa mengalami pertumbuhan di Februari lalu pada laju terendahnya dalam 4 tahun terakhir, sementara itu perusahaan-perusahaan hanya merekrut sedikit pekerja dari yang diperkirakan oleh para ekonom sebelumnya. Pada hari ini Sekretaris Negara AS John Kerry mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, dari pertemuan itu dinyatakan bahwa negara-negara barat mendukung pemerintah di Kiev , tetapi tidak untuk Crimea.

Emas berjangka untuk pengiriman bulan April naik 0.2% ke level penyelesaian $1,340.30 per ounce pukul 1:36 siang di Comex, New York. Harga menyentuh level $1,355 pada tanggal 3 Maret lalu, level tertinggi sejak tanggal 30 Oktober tahun lalu.

Logam mulia telah mengalami rebound sebesar 11% di 2014, setelah mengalami penurunan tahunan tertajamnya sejak 1981 silam, terkait tanda-tanda melambatnya pertumbuhan ekonomi. Pada pekan lalu Ketua Federal Reserve Janet Yellen menyatkan bahwa bank sentral Å“mempertimbangkan kembali laju pemangkasan stimulus yang akan melemah perekonomian.

Federal Reserve yang akan mengadakan pertemuan kembali pada tanggal 18-19 Maret mendatang, mengumumkan bahwa pemangkasan pembelian obligasi dilakukan pada setiap pertemuan dari 2 pertemuan sebelumnya, yang menyebabkan pembelian obligasi sebesar $65 miliar. Emas melonjak 70% dari Desember 2008 hingga Juni 2011 akibat bank sentral menggelontorkan dana lebih dari $2 triliun ke dalam sistem keuangan guna mendorong pertumbuhan ekonomi. (bgs)

Sumber : Bloomberg