BESTPROFIT FUTURES (07/02) - Dolar
pertahankan kenaikan terhadap yen menjelang rilis data AS yang mungkin
menunjukkan pertumbuhan sektor pekerjaan yang dipercepat pada bulan lalu
berada pada laju paling lambat dalam hampir tiga tahun terakhir,
mengipasi spekulasi Federal Reserve yang akan mengakhiri pembelian
asetnya tahun ini.
Sebuah ukuran harapan pedagang dari
volatilitas mata uang di masa depan turun untuk hari keempatnya,
terpanjang di tahun ini. Goldman Sachs Group Inc mengatakan tingkat
dolar-yen akan tegas berkisar-terikat. Euro menuju kenaikan terbesar
kemarin dalam dua minggu terakhir setelah Bank Sentral Eropa menahan
diri dari memperkenalkan langkah-langkah stimulus. Won Korea Selatan
menguat terhadap mata uang utama lainya, menambah tanda-tanda suatu aksi
jual pada emerging-markets yang sedang berkurang.
Dollar diperdagangkan pada level harga
102.07 yen pada jam 2.25 siang di Tokyo setelah kemarin naik 0.7% ke
level 102.11, sedangkan mata uang Jepang sedikit berubah dilevel harga
138.73 per euro. Mata uang ke 18-Negara di Eropa berada dilevel $1.3589
pasca gain sebesar 0.4%, yang terbanyak sejak tanggal 23 Januari menjadi
$ 1,3590.
Sementara laporan dari pihak Departemen
Tenaga Kerja pada hari ini kemungkinan akan memperlihatkan bahwa pihak
pemberi kerja A.S telah mendongkrak tingkat payrolls hingga 180,000
dibulan Januari, berdasarkan estimasi median ekonom berdasarkan survey
Bloomberg. Yang dibandingkan dengan peningkatam bulan Desember, dilevel
74,000 yang merupakan terkecil sejak bulan Januari 2011. Selain itu
tingkat pengangguran diproyeksikan tetap berada dilevel at 6.7%, level
terendah sejak 2008.
Klaim pengangguran turun 20,000 menjadi
331,000 dalam periode yag berakhir ditanggal 1 Februari 1, berdasarkan
pernyataan dari pihak Departemen Ketenagakerjaan dihari kemarin,
sementara para ekonom telah memperkirakan penurunan ke level 335,000.