Monday 26 February 2024

Best Profit | Emas Menyusut Meskipun Dolar Melemah Akibat Kenaikan Imbal Hasil

Best Profit (27/2) – Harga emas mengalami penurunan pada Senin (26/2) karena kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah mengimbangi melemahnya dolar. Emas untuk pengiriman April ditutup turun sebesar US$10,50 menjadi US$2.038,90 per ons.

Dinamika Harga Emas dan Dampak Melemahnya Dolar

Melemahnya dolar secara umum mendukung harga emas karena membuatnya lebih murah bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain. Namun demikian, kenaikan imbal hasil treasury, terutama pada obligasi pemerintah AS, meningkatkan biaya kepemilikan emas. Surat utang AS dengan tenor dua tahun terakhir terlihat membayar imbal hasil sebesar 4,729%, naik sebanyak 5,7 basis poin.

Baca Juga : Emas Menyusut Meskipun Dolar Melemah Akibat Kenaikan Imbal Hasil

Baca Juga : Minyak Mempertahankan Kenaikan dengan Dukungan dari Aktivitas Pasar Fisik

Keseimbangan Antara Dolar dan Imbal Hasil Obligasi

Dalam pasar keuangan, terdapat hubungan yang kompleks antara nilai dolar, imbal hasil obligasi, dan harga emas. Sebagai contoh, saat dolar melemah, harga emas cenderung naik karena menjadi lebih murah bagi investor yang menggunakan mata uang lain.

Pengaruh Kenaikan Imbal Hasil Obligasi Terhadap Investor Emas

Kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah dapat menggeser preferensi investor dari emas ke instrumen keuangan lain yang menawarkan hasil yang lebih tinggi. Hal ini karena obligasi dengan imbal hasil yang lebih tinggi dapat memberikan pengembalian yang lebih baik daripada emas, terutama bagi investor yang mencari pendapatan tetap. best profit

Faktor-faktor Lain yang Mempengaruhi Harga Emas

Selain dinamika dolar dan imbal hasil obligasi, ada beberapa faktor lain yang memengaruhi harga emas. Di antaranya adalah:

  1. Permintaan Fisik: Permintaan fisik emas dari sektor industri, perhiasan, dan investasi memainkan peran penting dalam menentukan harga emas. Permintaan yang kuat dari negara-negara seperti India dan China, yang merupakan konsumen emas terbesar di dunia, dapat mendukung harga emas.
  2. Ketidakpastian Ekonomi: Emas sering dianggap sebagai safe haven saat terjadi ketidakpastian ekonomi atau geopilitik. Ketegangan geopolitik, konflik militer, atau ketidakstabilan ekonomi global dapat mendorong investor untuk mencari perlindungan dalam bentuk emas, yang dapat mengangkat harga.
  3. Kebijakan Moneter: Kebijakan moneter yang diadopsi oleh bank sentral, terutama terkait dengan suku bunga dan stimulus ekonomi, dapat mempengaruhi harga emas. Kebijakan yang longgar atau penurunan suku bunga cenderung mendukung harga emas karena mengurangi biaya oportunis untuk memegangnya.
  4. Perkiraan Inflasi: Emas juga sering digunakan sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Peningkatan ekspektasi inflasi dapat mendorong harga emas naik karena investor mencari aset yang nilainya tidak terpengaruh oleh penurunan daya beli mata uang.

Kesimpulan

Harga emas turun pada Senin (26/2) karena kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS mengimbangi melemahnya dolar. Meskipun melemahnya dolar secara umum mendukung harga emas, kenaikan imbal hasil obligasi dapat mengurangi daya tarik emas sebagai aset safe haven. Dinamika antara dolar, imbal hasil obligasi, dan faktor-faktor lain seperti permintaan fisik, ketidakpastian ekonomi, kebijakan moneter, dan perkiraan inflasi, semuanya berkontribusi pada pergerakan harga emas di pasar global. best profit