Tuesday, 15 December 2015

Saham AS Ditutup Reli Diikuti Minyak Mentah Untuk Hari Keduanya

BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/12) - Indeks Standard & Poor 500 ditutup dengan gain back-to-back pertama dalam lebih dari sebulan karena perusahaan energi memimpin reli diikuti minyak mentah, sementara para pejabat Federal Reserve memulai pertemuan dua harinya di mana diharapkan terjadi kenaikan suku bunga untuk pertama kalinya sejak 2006.
Saham Chevron Corp dan Exxon Mobil Corp naik lebih dari 3,8%, mencatat kenaikan dua-harinya untuk lebih dari 6,8%. Saham keuangan meningkat karena kekhawatiran atas gejolak pada imbal hasil obligasi yang mereda, dan saham perbankan reli tajam dalam tujuh pekan.
Indeks S&P 500 naik 1,1% menjadi 2,043.41 pada 04:00 sore di New York, menandai kenaikan secara beruntun pertama sejak 3 November.
Prospek untuk pertama kenaikan suku bunga sejak tahun 2006 dan penguatan minyak telah memicu aksi jual di aset berisiko pada bulan Desember. Penurunan S & P 500 sebesar 1,8%, dengan Indeks ekuitas berada di trek terburu Desember dalam 13 tahun dan penurunan tahunan tertajam sejak 2008. Turun sebesar 4,1% sejak rekor Mei.
Sumber: Bloomberg

Bursa Saham AS Menguat Mengikuti Minyak Untuk Hari Keduanya

BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/12) - Saham AS naik untuk hari keduanya karena perusahaan energi mencatat reli diikuti minyak mentah, sementara para pejabat Federal Reserve memulai pertemuan dua hari di mana mereka secara luas diharapkan menaikan suku bunganya untuk pertama kalinya sejak 2006.
Chevron Corp dan Exxon Mobil Corp naik lebih dari 3,2%, mencatat kenaikan dua-harinya lebih dari 6%. Saham keuangan meningkat karena kekhawatiran atas gejolak di high-yield obligasi yang mereda, dengan manajer aset Afiliasi Manajer Group Inc dan Franklin Resources Inc rebound setidaknya 1,2%. 3M Co turun 4,8%, membebani sektor industri pasca memangkas proyeksi keuntungan.
Indeks Standard & Poor 500 naik 0,9% menjadi 2,040.41 pada 11:44 pagi di New York, dengan Indeks menuju gain back-to-back pertamanya sejak 3 November. Dow Jones Industrial Average naik 165,99 poin, atau 1%, menjadi 17,534.49. Indeks Nasdaq Composite menguat 0,8%. West Texas Intermediate mentah berjangka naik 2,2%.
Indeks Volatilitas Chicago Board Options Exchange, turun 6,3% pada Selasa ke 21,31, memperpanjang penurunan dua hari menjadi 13%. Indeks gejolak pasar yang dikenal sebagai VIX melonjak 65% pekan lalu, yang terbesar sejak lonjakan rekor bulanan pada bulan Agustus.
Semua Indeks S&P 500 dari 10 industri utama naik hari ini, dipimpin oleh lonjakan 2,6% pada saham energi. Perusahaan finansial dan kesehatan menambahkan lebih dari 1,1%.
Ensco Plc naik 7,4% memimpin grup energi, sementara Baker Hughes Inc dan Transocean Ltd menambahkan lebih dari 4,2%. Exxon Mobil catat gain terkuatnya dalam lebih dari tiga bulan terakhir.
Perbankan melonjak, meningkat seiring dengan imbal hasil Treasury di tengah spekulasi bahwa suku bunga yang lebih tinggi akan meningkatkan keuntungan. Comerica Inc reli 4,3%, sementara Regions Financial Corp dan Huntington Bancshares Inc naik setidaknya 3,3%. Di antara perusahaan finansial lainnya, Morgan Stanley dan Goldman Sachs Group Inc naik lebih dari 2,8%.(yds)
Sumber: Bloomberg

Reli Terbaik di Penutupan Saham Eropa Dalam 10-Pekan Jelang Pengumuman The Fed

BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/12) - Saham Eropa mengalami penguatan terbaiknya sejak 5 Oktober karena investor yang berspekulasi bahwa ekonomi AS diharapkan cukup kuat untuk mengatasi n kenaikan suku bunga pertama The Fed dalam hampir satu dekade terakhir.
Tullow Oil Plc membantu mendorong perusahaan-perusahaan energi untuk kinerja terbaik mereka dari 19 kelompok industri pada indeks Stoxx Europe 600 setelah sukses pada eksplorasi sumur yang meningkatkan ukuran potensi sumber daya minyak di Kenya. Total SA dan Royal Dutch Shell Plc menguat setidaknya 3,2 persen karena harga minyak yang melonjak. Produsen mobil naik setelah data dari Asosiasi Manufaktur Otomotif Eropa menunjukkan penjualan mobil di wilayah tersebut meningkat 14 persen pada November lalu. Glencore Plc naik 3 persen setelah JPMorgan Chase & Co merekomendasikan untuk membeli saham, mengutip strategi terbaru "kredibilitas".
Indeks Stoxx Europe 600 naik 2,9 persen menjadi 359,58 pada penutupan perdagangan, menghentikan penurunan beruntunnya selama lima hari. Indeks DAX Jerman dan Perancis CAC 40 merupakan indeks yang berada di antara mereka dengan kenaikan terbesar, naik setidaknya 3,1 persen. indeks Stoxx 600 masih turun 6,7 persen bulan ini, di jalur untuk penurunan terburuk bulan Desember sejak tahun 2002 di tengah penurunan dalam komoditas, kekhawatiran tentang pengetatan kebijakan moneter AS dan kekecewaan atas tingkat stimulus Eropa.
Pedagang sekarang memberikan harga pada peluang sebesar 78 persen bahwa pembuat kebijakan AS akan meningkatkan biaya pinjamannya besok.
Penurunan sektor pertambangan dan perusahaan energi menarik saham Eropa ke posisi lebih rendah kemarin karena investor berpaling dari aset berisiko di tengah kekhawatiran yang berlama-lama tentang pertumbuhan global. Dana imbal hasil yang tinggi melikuidasi portofolio juga berkontribusi pada sentimen bearish di pasar saham.
Di antara saham-saham yang bergerak di berita perusahaan saat ini, Syngenta AG naik 2,2 persen karena China National Chemical Corp mengatakan untuk mempertimbangkan tawaran baru setelah ketuanya bertemu dengan pejabat dari produsen kimia terbesar di dunia tersebut pekan lalu.
Volkswagen AG naik 1,7 persen setelah membukukan kenaikan 4,2 persen dalam penjualan November, bahkan disaat mereka mengalami penurunan terbesar dalam pangsa pasar bulanan Eropa sejak skandal emisi bulan September lalu.
Sanofi naik 5,3 persen setelah mengatakan bahwa mereka sedang berada dalam dalam pembicaraan eksklusif untuk menukar aset dengan Jerman Boehringer Ingelheim GmbH dengan nilai transaksi sebesar 22,8 miliar euro ($ 25 miliar). Metro AG naik 4,4 persen setelah melaporkan laba kuartal keempat mereka yang mengalahkan perkiraan analis dan prediksi perbaikan lebih lanjut.
Abengoa SA melonjak di menit akhir perdagangan untuk menutup di 11 persen lebih tinggi setelah Reuters melaporkan bahwa kreditur perusahaan dapat memberikan tambahan 100 juta euro pada bulan Januari.
AVEVA Group Plc anjlok 28 persen setelah mengatakan telah mengakhiri pembicaraan untuk merger dengan Schneider Electric SE.(mrv)
Sumber: Bloomberg

Monday, 14 December 2015

GOLD MARKET UPDATE 15DEC2015 MIDDAY

GOLD MARKET UPDATE 15DEC2015 MORNING

Saham AS Ditutup Menguat Terkait Minyak Yang Membayangi Kredit

BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/12) - Saham AS ditutup menguat, berfluktuasidi menit akhir perdagangan karena rebound minyak mentah yang membayangi gejolak pasar kredit dan kelemahan dalam saham komoditas sebelum Federal Reserve bersiap untuk menaikkan suku bunga.
Indeks Standard & Poor 500 naik 0,5 persen menjadi 2,022.08 pada 04:00 di New York, setelah sebelumnya jatuh sebanyak 1 persen. Ekuitas menghapus penurunan terkait penguatan minyak mentah lebih dari 2 persen setelah berayun antara keuntungan dan kerugian.
2,8 persen penurunan untuk S & P 500 pada bulan Desember sejauh ini membuktikan pengecualian untuk tren historis kinerja yang kuat dalam bulan ini, dan akan menandai akhir terburuk tahun ini sejak tahun 2002 lalu. Indeks acuan berada pada 8,3 persen di atas level terendahnya Agustus, setelah rebound sebesar 13 persen dari aksi jual musim panas.
Indeks S & P 500 merosot ke titik nadir dua bulan terakhir pada hari Jumat lalu, pembulatan penurunan mingguan pertama dalam empat minggu terkait sektor komoditas dan saham keuangan memimpin penurunan. Manajer aset memperpanjang penurunan hari ini setelah pelemahan pada hari Jumat mengikuti langkah dari Third Avenue untuk membekukan pencairannya di Focused Credit Fund sebesar $ 789 juta.
Ketegangan semakin berlanjut setelah pukul 10 pagi di New York ketika indeks acuan seperti S & P 500 dan Dow average secara singkat melonjak dan turun. Dalam dua menit mulai pukul 10:14, SPDR S & P 500 Trust exchange-traded fund melonjak sekitar 1 persen pada volume sekitar 10 kali angka sehari sebelumnya. Kemudian menghapus pergerakannya.
Penurunan indeks S & P 500 baru-baru ini telah membawa indeks tersebut lebih dekat ke tingkat yang disebut analis sebagai jenuh jual. Indeks kekuatan relatif merupakan yang terendah sejak September.(mrv)
Sumber: Bloomberg

Saham Eropa Ditutup Turun Ke Level Terendahnya 10 PekanTerakhir

BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/12) - Penurunan sektor penambangan dan produsen energi membawa saham Eropa ke posisi lebih rendah untuk sesi kelima, dua hari sebelum keputusan suku bunga The Fed.
Glencore Plc dan ArcelorMittal turun setidaknya 6,3 persen, mendorong saham sektor penambangan ke level terendahnya sejak 2009. Tullow Oil Plc dan Royal Dutch Shell Plc turun setidaknya 3,5 persen minyak juga melemah. Investor telah berpaling dengan menolak aset berisiko menjelang keputusan The Fed Rabu nanti, dan pedagang memberikan harga pada peluang sebesar 74 persen bahwa para pejabat akan mengumumkan kenaikan tingkat suku bunga pertama sejak 2006.
Indeks Stoxx Europe 600 turun 1,8 persen pada penutupan perdagangan, menghapus kenaikan awal sebanyak 1 persen untuk catatkan penurunan terpanjangnya sejak Juli. Dana imbal hasil yang tinggi melikuidasi portofolio juga berkontribusi pada sentimen bearish di pasar, kata Benno Galliker, seorang pedagang di Luzerner Kantonalbank AG di Lucerne, Swiss.
Indeks FTSE MIB Italia dan Indeks IBEX 35 Spanyol adalah pemain terburuk di pasar Eropa Barat, turun 2,1 persen atau lebih. Indeks DAX Jerman kehilangan 1,9 persen, sedangkan FTSE 100 Index Inggris jatuh ke level terendah tiga tahunnya. Semua 19 kelompok industri pada Stoxx 600 melemah, dengan Indeks acuan jatuh di bawah tingkat yang disebut analis teknis sebagai jenuh jual, berarti aksi jual telah pergi terlalu jauh.
Indeks Stoxx 600 telah jatuh 9,3 persen pada bulan Desember di tengah penurunan dalam komoditas, kekhawatiran tentang pengetatan kebijakan moneter AS dan kekecewaan atas tingkat stimulus Eropa. Ini menuju bulan terburuk sejak tahun 2002 akhir, kontras dengan tren musiman yang telah menghasilkan keuntungan dalam lima dari enam sesi Desember lalu.
Di antara saham aktif di berita perusahaan, National Bank of Greece SA turun 30 persen pada hari pertama perdagangan setelah menyelesaikan rekapitalisasi saham.
Old Mutual Plc dan Investec Plc, yang mendapatkan mayoritas pendapatan mereka dari Afrika selatan, naik setidaknya 1,4 persen. Rand rebound setelah Presiden Afrika Selatan mengangkat kepala keuangan kedua dalam empat hari, mundur kembali pada pengangkatan dari anggota parlemen yang relatif tidak dikenal.(mrv)
Sumber: Bloomberg

Indeks S&P 500 Menuju Kinerja Terburuknya Sejak Desember 2002

BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/12) - Saham AS turun, melanjutkan penurunannya ke level terendah dua bulan di tengah turbulensi di pasar kredit, dan seiring pelemahan pada saham komoditas yang meninjukan masih adanya sentimen pertumbuhan global jelang kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve.
Indeks Standard & Poor 500 turun 0,8% menjadi 1,997.03 pada 11:40 pagi di New York, melanjutkan penurunan setelah tergelincir sebanyak 1,9% pada Jumat untuk membukukan pekan terburuknya terburuk sejak Agustus. Dow Jones Industrial Average turun sebanyak 98,81 poin, atau 0,6%, ke level 17,166.40. INdeks Nasdaq Composite turun 1,1%.
S & P 500 merosot ke level terendah dua bulan pada hari Jumat, membukukan penurunan mingguan pertama untuk kali keempatnya karena harga komoditas dan saham finansial memimpin penurunan tersebut. Manajer aset melanjutkan penurunannya hari ini pasca gejolak hari Jumat terkait langkah Third Avenue untuk membekukan pencairan Focused Credit Fund $ 789.000.000. . Franklin Templeton Funds yang merupakan keluarga dari perusahaan Franklin Resources turun 4%, sementara Legg Mason Inc turun 3,1%.
Apple Inc turun 2,6%n, membebani kelompok saham teknologi setelah Morgan Stanley memangkas outlook penjualan iPhone di 2016 sementara JPMorgan Chase & Co mencatat tanda-tanda pelemahan dalam rantai pasokan perusahaan.(yds)
Sumber: Bloomberg

Harga Emas Settle di Level Terendah Dalam Lebih Dari Sepekan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/12) - Harga emas settle  di level terendahnya dalam lebih dari sepekan hari senin ini karena investor bersiap untuk keputusan suku bunga AS pada hari Rabu besok oleh para pembuat kebijakan The Fed.
Jatuhnya harga minyak juga telah membantu tekanan pada harga emas, yang kehilangan 0,8% pekan lalu, terkait penurunan harga minyak membawa pelemahan  pada daya tarik emas sebagai lindung nilai inflasi.
Emas untuk pengiriman Februari turun $ 12.30, atau 1.1%, ke $ 1,063.40 per ons di Comex, penutupan terendah sejak 3 Desember. Harga telah menetap di dekat terendahnya 6 tahun terakhir yaitu di bawah $ 1.054 pada 2 Desember.
Perak berjangka, sementara itu, menetap pada tingkat terendah sejak Juli 2009, dengan perak Maret turun 18,9 sen, atau 1,4%, untuk menetap $ 13,695 per ons. Harga untuk logam kehilangan 4,4% pekan lalu.
Di antara logam lainnya yang diperdagangkan di Comex, tembaga Maret kehilangan setengah sen, atau 0,2%, ke $ 2,112 per pon.
Platinum Januari menetap di $ 6,50, atau 0,8%, ke $ 850,20 per ons dan paladium Maret naik $ 3,90, atau 0,7%, ke $ 548,70 per ons.(mrv)
Sumber: MarketWatch

Minyak Mentah Rebound Dari Level Terendah Lebih dari Enam Tahun

BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/12) - Minyak rebound setelah harga turun di bawah $ 35 per barel untuk pertama kalinya sejak 2009, sehingga mendorong pedagang untuk membeli kembali sebagian dari catatan spekulasi bearish mereka.
Minyak merosot pekan lalu ke tingkat terakhir terlihat selama krisis keuangan global, sementara para spekulan meningkatkan spekulasi pada harga minyak mentah AS jatuh ke level tertinggi sepajang masa setelah OPEC meninggalkan batas produksi. Pasokan yang berlebih akan bertahan setidaknya hingga akhir 2016 seiring melambatnya pertumbuhan permintaan dan OPEC menunjukkan "tekad baru" untuk memaksimalkan produksinya, menurut Badan Energi Internasional.
WTI untuk pengiriman Januari naik 78 sen, atau 2,2 persen, ke $ 36,40 per barel pada 12:24 siang di New York Mercantile Exchange. Volume semua kontrak berjangka yang diperdagangkan adalah 58% di atas rata-rata 100 hari. Volume agregat kontrak WTI bulanan naik ke rekor 1.596.000 di Nymex pada 8 Desember Setiap kontrak sesuai dengan 1.000 barel minyak.
Jenis brent untuk pengiriman Januari naik 29 sen menjadi $ 38,22 per barel di ICE Futures Europe exchange London. Menyentuh $ 36,33, yang terendah sejak 26 Desember 2008. Acuan minyak mentah Eropa diperdagangkan $ 1,82  dibanding WTI.(yds)
Sumber: Bloomberg

Sunday, 13 December 2015

Pengaruh NFP Tgl 4 Desember 2015

GOLD MARKET UPDATE 14DEC2015 MIDDAY

GOLD MARKET UPDATE 14DEC2015 MORNING

Saham Asia Mengikuti Aksi Jual Global Seiring Kemerosotan Produsen Komoditi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (14/12) - Saham Asia bergabung dengan aksi jual global karena kekhawatiran tentang gejolak di pasar kredit dan komoditas menjelang pertemuan Federal Reserve pekan ini dibayangi sekumpulan data ekonomi China yang melebihi perkiraan.
Indeks MSCI Asia Pacific turun 1,4 % ke level 127,69 pada pukul 09:05 pagi waktu Tokyo, mengalami penurunan untuk hari kelima yang merupakan jangka waktu terpanjang sejak kemerosotan Agustus lalu. Indeks Standard & Poor 500 melemah 1,9 % pada hari Jumat seiring minyak mentah diperdagangkan di bawah level $ 36 per barel dan manajer investasi beralih setelah reksa dana tinggi yang dapat membekukan pencairan. Pedagang melihat kesempatan sebesar 74 % untuk The Fed menaikan suku bunga pada 16 Desember mendatang, kontrak berjangka menunjukkan.
Third Avenue Manajemen pekan lalu mengatakan akan melikuidasi dana sebesar $ 788.5 juta untuk reksadana kredit dan menunda distribusi uang investor sehingga dapat menghindari sekuritas dengan pemotongan harga. Stone Lion Capital Partners yang dibekukan dana pencairannya senilai $ 400 juta dana hasil tinggi nya.
Salah satu masalah bagi investor adalah gejolak pasar kredit pada tahun ini. Program pengetatan kebijakan akan memperkuat perbedaan Fed dari bank sentral utama lainnya, dengan para pembuat kebijakan di Eropa dan Jepang masih menekankan langkah-langkah untuk mendukung pertumbuhan. (knc)
Sumber : Bloomberg

Saham Jepang Turun Mengikuti Pelemahan Ekuitas AS & Eropa Hingga Asia

BESTPROFIT FUTURES MALANG (14/12) - Saham Jepang turun mengikuti pelemahan ekuitas AS dan Eropa pada hari Jumat hingga meluas ke Asia. Penjelajah energi memimpin penurunan.
Indeks Topix turun 1,8 % ke level 1,521.62 pada pukul 09:01 pagi waktu setempat, menuju penutupan terendahnya sejak 22 Oktober lalu seiring semua 33 kelompok industri mengalami penurunan. Indeks Nikkei 225 Stock Average melemah 1,7 % ke level 18,896.42. Saham AS dan Eropa merosot pada akhir perdagangan pekan lalu seiring meningkatnya harga minyak dan penurunan di pasar obligasi mendorong kekhawatiran investor menjelang pertemuan akhir Federal Reserve tahun 2015.
Kontrak E-mini pada Indeks Standard & Poor 500 naik 0,1 % setelah alat pengukur yang mendasari turun 1,9 % pada Jumat lalu untuk penurunan mingguan terburuk pada saham AS sejak Agustus lalu. Sementara Indeks Stoxx Europe 600 merosot 2 %.
Gelombang penghindaran resiko melanda pasar pada hari Jumat karena keputusan OPEC untuk membatasi output yang dapat mengirim harga minyak mentah ke level terendah sejak 2008 di London. Manajer investasi di AS mengalami pelemahan setelah dana reksadana tinggi yang dikelola oleh Third Avenue Manajemen yang membekukan pencairan. Mereka kemudian bergabung dengan Stone Lion Capital Partners, memicu kekhawatiran atas gejolak di pasar utang berisiko tinggi.
Gejolak pasar kredit muncul seiring para pedagang harga menyerukan bahwa sebanyak 74 % kemungkinan The Fed akan menaikkan suku bunga pada Rabu mendatang, mengakhiri era suku bunga mendekati nol. Pengetatan kebijakan akan memperkuat perbedaan Fed dari bank sentral utama lainnya, dengan para pembuat kebijakan di Eropa dan Jepang masih menekankan langkah-langkah untuk mendukung pertumbuhan.
Survey yang dilakukan Bank of Tankan Jepang pada kuartal keempat menunjukkan indeks kepercayaan di antara produsen besar diadakan di angka 12, melebihi perkiraan ekonom yang memprediksi di angka 11. (knc)
Sumber : Bloomberg

Jual BBM di Myanmar, Pertamina Siapkan Rp 4,14 Triliun

BESTPROFIT FUTURES MALANG (14/12) - PT Pertamina (Persero) mengalokasikan dana sebesar US$ 300 juta atau setara Rp 4,14 triliun untuk masuk ke bisnis hilir bahan bakar minyak (BBM) di Myanmar.

Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang mengatakan, saat ini Pertamina sedang dalam proses tender yang diadakan badan usaha Myanmar yang melakukan bisnis ‎penjualan BBM.

"Prosesnya masih jalan, kita lagi ikut proses tender langsung di sana," kata Bambang, seperti yang dikutip di Jakarta, Senin (14/12/2015).

Bambang menambahkan, jika Pertamina memenangkan terder tersebut, maka pengoperasian fasilitas bisa dilakukan berasama, faslititas tersebut adalah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) sebanyak 1.360 unit.

Namun jika Pertamina tidak memenangkan tender maka perusahaan energi pelat merah tersebut harus membangun fasilitas sendiri.

"Kalau kita menang (tender), kita bakal punya langsung 1.360 SPBU. Tapi itu bukan punya sendiri, kita (saham) hanya 49 persen saja,‎" ungkapnya.

Menteri Badan Usaha Milik Negara ‎(BUMN) Rini Soemarno sebelumnya mendorong Pertamina untuk segeran menjual produk BBM di luar negeri.

Rini menginginkan, Pertamina tidak hanya berkiprah di dalam negeri, tetapi juga harus melakukan ekspansi bisnis ke luar negeri, seperti Thailand, Vietnam dan Myanmar. (Pew/Ndw)


Sumber : Liputan6

IHSG Berpeluang Naik Terbatas di Awal Pekan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (14/12) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat terbatas pada perdagangan saham Senin pekan ini. Laju IHSG akan dipengaruhi data ekonomi, kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) dan harga minyak.

Analis PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee menuturkan gerak IHSG dipengaruhi sejumlah faktor di awal pekan ini. IHSG dipengaruhi bursa saham global tertekan akibat penurunan harga minyak sehingga menyeret harga komoditas melemah.

Sentimen itu juga membuat indeks dolar AS menguat sehingga rupiah tertekan. Pada pekan ini, bank sentral AS juga akan menggelar pertemuan yang salah satunya memutuskan kebijakan suku bunga. Hans menilai, dampak hasil pertemuan itu akan kecil dan sesaat saja.

Kalau sentimen dalam negeri ada rilis neraca perdagangan dan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI). "IHSG berpeluang menguat terbatas dengan support di 4.395-4.350 dan resistance di level 4.380-4.473," kata Hans saat dihubungi Liputan6.com, Senin (14/12/2015).

Sementara itu, Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan IHSG masih akan bergerak cenderung tertekan menguji support selanjutnya dengan range pergerakan 4.350-4.425.

"Tekanan IHSG itu secara teknikal IHSG break out level support dan lower bollinger bands, indikator stochastic bergerak melemah mendekati area jenuh jual," tutur Lanjar.

Pada perdagangan saham Jumat 11 Desember 2015, IHSG melemah 1,63 persen ke level 4.392. Sektor saham aneka industri kembali memimpin pelemahan setelah saham PT Astra International Tbk susut 5,2 persen.

Untuk rekomendasi saham, Hans mengatakan untuk jual saham ketika harga menguat untuk saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Sedangkan beli untuk saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF). (Ahm/Igw)


Sumber : liputan6

IHSG Melemah Tertekan Harga Minyak

BESTPROFIT FUTURES MALANG (14/12) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bergerak konsolidasi cenderung melemah pada perdagangan saham sepekan. Melemahnya harga minyak dunia ditengarai menjadi sentimen negatif penekan indeks saham.

Analis PT Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan, melemahnya harga minyak disebabkan dua faktor. Pertama, karena cadangan minyak yang berlebihan (over supply). Kemudian, penurunan permintaan minyak disebabkan pelemahan ekonomi global terutama Cina.

Hans menambahkan, pelemahan harga minyak berimbas pada penurunan harga komoditas. "Semua komoditas turun ke bawah. Negara kita kan dari komoditas," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (14/12/2015).

Dia menuturkan, rencana bank sentral Amerika Serikat (AS) untuk menaikan suku bunga acuan tidak terlalu membebani IHSG. Pasalnya, pasar telah melakukan penyesuaian.

Dari dalam negeri, pelaku pasar menunggu rilis neraca perdagangan serta pengumuman Bank Indonesia (BI) terkait suku bunga acuan.

"Kita menunggu ada beberapa kebijakan 14-15 Desember  neraca perdagangan cukup bagus," tambahnya.

Hans memperkirakan IHSG bergerak pada level support 4.395-4.350 dan resistance pada 4.380-4.473.

Untuk saham, Hans merekomendasikan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) jual ketika menguat. Lalu, akumulasi saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA).(Amd/Nrm)


Sumber : Liputan6