Tuesday, 23 February 2016

GOLD MARKET UPDATE - 24FEB2016 MORNING

Saham AS Ditutup Terkoreksi Dari Level Enam Pekan Tertingginya

BESTPROFIT FUTURES MALANG (24/2) - Saham AS ditutup turun dari level tertinggi enam pekan, dipimpin oleh saham perbankan ditengah reli baru-baru ini yang kehilangan momentum sementara investor menilai prospek pertumbuhan global di tengah kekhawatiran ekonomi di China.
Indeks Standard & Poor 500 turun 1,2% menjadi 1,921.28 pada 04:00 sore di New York, sehari setelah melonjak 1,5% ke level tertinggi sejak 6 Januari.
Menuju sesi pada hari Selasa, S & P 500 telah reli 6,4% sejak mencapai level terendah 22-bulan pada 11 Februari lalu, memangkas penurunan 2016 menjadi kurang dari 5%. Kekhawatiran bahwa pelemahan di China akan membebani pertumbuhan global. Indeks saham utama AS adalah 9,8% di bawah level tertinggi sepanjang masanya yang dicapai pada Mei lalu.(yds)
Sumber: Bloomberg

Saham Eropa Turun Dari 3-Minggu Tertingginya Terkait Pelemahan minyak

BESTPROFIT FUTURES MALANG (24/2) - Saham di seluruh Eropa pada hari Selasa jatuh kembali dari tiga minggu tertingginya, terbebani oleh harga minyak dan laporan keuangan yang buruk dari industri pertambangan BHP Billiton PLC.
Indeks Stoxx Europe 600 berakhir turun 1,2% menjadi 327,78, dengan semua sektornya berakhir turun. Indeks pada hari Senin melonjak 1,7% menjadi 331,82, penutupan tertinggi sejak 2 Februari, didorong oleh reli pada saham komoditas karena harga minyak dan logam menguat.
Tapi pada hari Selasa, kelompok bahan dasar merupakan salah satu yang berkinerja terburuk. Saham BHP Billiton Ltd BLT turun 6,1%. perusahaan pertambangan terbesar di dunia tersebut berdasarkan nilai pasar memangkas dividen pertengahan tahun sebesar 74% menjadi 16 sen per saham. Langkah ini harus melindungi neraca selama apa yang mungkin menjadi "berkepanjangan" dari periode harga komoditas yang rendah, kata BHP.(mrv)
Sumber: MarketWatch

Saham AS Turun Dari 6-Pekan Tertingginya Pada Sesi Break

BESTPROFIT FUTURES MALANG (24/2) - Saham AS turun dari posisi tertinggi enam minggunya, terkait bank-bank sebagai pemain terkuat dalam relinya baru-baru ini kehilangan momentum sementara investor menilai prospek pertumbuhan global di tengah kekhawatiran baru bahwa China akan tetap melemah.
Pemberi pinjaman, yang telah menopang rebound terbaru dalam ekuitas, jatuh hari Selasa dengan JPMorgan Chase & Co dan Citigroup Inc kehilangan setidaknya 3,3 persen. Freeport-McMoRan Inc turun 8,6 persen dan Chevron Corp merosot 3,1 persen karena jatuhnya harga minyak mentah membebani saham komoditas. Apple Inc dan Microsoft Corp turun lebih dari 1,5 persen, menarik turun kelompok teknologi.
Indeks Standard & Poor 500 turun 0,9 persen menjadi 1,927.61 pada 12:47 siang di New York, setelah melonjak 1,5 persen pada Senin ke tertingginya sejak 6 Januari. Dow Jones Industrial Average merosot 153,16 poin, atau 0,9 persen, ke 16,467.50. sementara indeks Nasdaq Composite kehilangan 0,1 persen.
Sumber: Bloomberg

Minyak Mentah WTI Ditutup Menurun 4.6%

BESTPROFIT FUTURES MALANG (24/2) - Minyak mentah berjangka diselesaikan dengan penurunan tajam pada Selasa ini setelah Menteri Perminyakan Arab Saudi, Ali al-Naimi, yang menggagalkan harapan bahwa produsen akan mengurangi produksinya untuk membantu meringankan kelebihan pasokan minyak dunia.
Minyak mentah April West Texas Intermediate (WTI) turun $ 1,52, atau 4,6%, untuk menetap di level $ 31,87 per barel di New York Mercantile Exchange. Minyak mentah Brent April di bursa ICE Futures London turun $ 1,42, atau 4,1%, ke level $ 33,27 per barel.(yds)
Sumber: MarketWatch

Emas Catat Gain 1% Ditengah Permintaan Aset Haven

BESTPROFIT FUTURES MALANG (24/2) - Harga emas naik sebesar 1% pada hari Selasa ini ditutup lebih dari setengah dari sesi sebelumnya, karena penurunan di pasar saham global dan penurunan tajam minyak mendorong investor untuk membeli aset haven
Emas berjangka untuk pengiriman April melonjak $ 12,50, atau 1%, untuk menetap di level $ 1,222.60 per onss, membukukan kenaikan keempat dalam lima sesi. Perak untuk pengiriman Maret naik 5,6 sen, atau 0,4%, ke $ 15,24 per ons.
Harga emas telah menurunan sebanyak 1,7% kemarin, karena optimisme yang lebih luas di pasar keuangan sehingga mendorong reli untuk aset berisiko seperti ekuitas dan minyak, tetapi penurunan untuk emas.
Namun, sentimen yang terbalik pada Selasa karena ekuitas AS jatuh. Asia dan Eropa juga turun.
April platinum naik $ 15,70, atau 1,7%, ke $ 943,50 per ons, sementara paladium Maret naik $ 1,40, atau 0,3%, ke level $ 500,05 per ons. (yds)
Sumber: MarketWatch

Monday, 22 February 2016

GOLD MARKET UPDATE - 23FEB2016 MORNING

Saham AS Naik Bersama Minyak, S & P 500 Reli ke Tertingginya 6-Pekan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (23/2) - Saham AS reli, dengan indeks Standard & Poor 500 ditutup pada pekan tertingginya, di tengah kenaikan besar terkait lonjakan harga minyak yang membantu mengurangi kekhawatiran bahwa perlambatan pertumbuhan global semakin buruk.
Indeks S & P 500 naik 1,4 persen menjadi 1,945.28 pada 04:00 sore di New York, tertingginya sejak 6 Januari mengikuti kenaikan mingguan terkuat sejak November. Indeks acuan kurang dari tujuh poin di bawah harga rata-rata selama 50 hari terakhir, setelah jatuh di bawah tingkat pada 30 Desember lalu.
Minyak naik di tengah spekulasi bahwa pengurangan produksi oleh beberapa anggota OPEC dan Rusia akhirnya dapat membantu mereda surplus. Rusia mengatakan bahwa pembicaraan tentang pengurangan produksi akan dilakukan pada 1 Maret, sementara Nigeria mengatakan beberapa negara harus memiliki produksi yang dibatasi pada tingkat lebih tinggi. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate melonjak 6,2 persen, sebentar naik di atas $ 32 per barel.
Ekuitas menunjukkan sedikit indikasi kecemasan atas laju pertumbuhan global atau dampak dari harga minyak masih rendah pada Senin ini yang membantu mendorong S & P 500 ke level terendahnya 22-bulan pada 11 Februari. Tanda-tanda bahwa harga minyak mentah yang stabil, dan spekulasi bahwa perlambatan China tidak seburuk yang dikhawatirkan telah membantu memangkas setengah penurunan tahun 2016-nya dalam enam sesi perdagangan. Beberapa saham yang paling jatuh tahun ini - termasuk bank, semikonduktor, mobil dan saham peritel - telah mengalami rebound.(mrv)
Sumber: Bloomberg

Saham Eropa Melonjak Ke Level 2 Pekan Tertingginya Terkait Reli Minyak

BESTPROFIT FUTURES MALANG (23/2) - Pasar saham Eropa membukukan gain pada Senin ini, ditengah reli harga minyak dan beberapa harga logam menenangkan para investor pasca penurunan pada sektor komoditas baru-baru ini.
Indeks Stoxx Europe 600 menguat 1,6% menjadi 331,72, berada pada laju untuk level penutupan tertingginya sejak awal Februari.
Sementara di tempat lain, indeks DAX Jerman 30 meningkat sebesar 2% menjadi 9,576.33, sementara Indeks CAC Prancis 40 naik 1.8% ke level 4,298.08.
Lonjakan harga minyak membantu mengangkat perusahaan-perusahaan energi Eropa. Saham Tullow Oil PLC naik 5,4%, Seadrill Ltd naik 3,1%, dan perusahaan kelas berat Total SA naik sebanyak1,6%.(yds)
Sumber: MarketWatch

Saham AS, Minyak Gain Pasca Kenaikan Mingguan Terbaik Sejak November

BESTPROFIT FUTURES MALANG (23/2) - Saham AS menguat, dengan indeks Standard & Poor 500 menuju enam minggu tertingginya, di tengah kenaikan pada saham perbankan dan saham komoditas terkait melonjaknya harga minyak.
Investor terus menempatkan beberapa pemain terburuk tahun ini, dengan kenaikan bank-bank untuk kelima kalinya dalam enam hari terkait Wells Fargo & Co dan Bank of America Corp menguat setidaknya 2,1 persen. Tembaga tambang Freeport-McMoran Inc naik 11 persen dan lebih dari 56 persen sejak 11 Februari, setelah menghapus penurunan sebesar 28 persen di tahun ini. Chevron Corp naik 2,4 persen hari ini.
Indeks S & P 500 naik 1,3 persen menjadi 1,941.75 pada 11:50 pagi di New York, setelah meningkat 2,8 persen pekan lalu, terbesarnya sejak November. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 201,98 poin, atau 1,2 persen, ke 16,593.97. indeks Nasdaq Composite Index naik 1,3 persen. Perdagangan saham di S & P 500 adalah sekitar 3 persen di bawah rata-rata 30-harinya hari ini.(mrv)
Sumber: Bloomberg

Dolar melambung Terkait Pelemahan Pound Dan Yen

BESTPROFIT FUTURES MALANG (23/2) - Dolar naik pada hari Senin, dibantu oleh penurunan pound ke level tertingginya terkait kekhawatiran "Brexit" dan penurunan yen di tengah kenaikan pada saham Tokyo.
Indeks ICE U.S. Dollar yang mengukur kekuatan dolar terhadap sekumpulan enam mata uang rival - melonjak 0,9% ke level 97,46, menempel gain meskipun pembacaa yangn lemah dari PMI manufaktur Markit AS, yang turun ke angka 51 pada estimasi Februari, yang merupakan level terendah sejak 2012.
Pound jatuh ke $ 1,4058, level terendah dalam tujuh tahun dan penurunan harian terbesar sejak 2009, di tengah kekhawatiran bahwa Inggris yang akan meninggalkan Uni Eropa setelah Walikota London Boris Johnson mendukung apa yang disebut Brexit.
Sementara itu, yen melemah terhadap rivalnya, karena investor menarik kembali mencari keselamatan dalam mata uang Jepang karena saham di seluruh dunia menunjukkan kenaikan tajam. Yen cenderung untuk memikat penawar pada saat gejolak pasar.
Yen melemah terhadap dolar, yang mencatat gain sebesar ¥ 113,33, dari ¥ 112,65 pada akhir Jumat di New York.
Pada perdagangan mata uang-pasangan lainnya, euro berada di level $ 1,1040, turun 1,1% dari $ 1,1133, terbebani oleh sentimen Brexit dan pembacaan awal yang lebih lemah dari yang diharapkan pada aktivitas bisnis.(yds)
Sumber: MarketWatch

Emas Berjangka Catat Penurunan Pertama Dalam Empat Sesi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (23/2) - Emas berjangka menetap dengan penurunan tajam pada Senin ini, karena analis mempersalahkan penurunan harga pertama dalam empat sesi karena investor menunjukkan keinginannnya akan saham dan aset berisiko lainnya.
Emas berjangka untuk pengiriman April merosot ke level $ 20,70, atau 1,7%, untuk menetap di level $ 1,210.10 per ons, sementara perak Maret merosot 18,9 sen, atau 1,2%, ke level $ 15,184 per ons. Kedua logam mulia tersebut mengalami penurunan setelah menikmati tawaran aset haven baru-baru ini selama kekhawatiran sebelumnya mengenai ekonomi global.
Ekuitas AS bergerak naik tajam karena harga emas menetap, dengan minyak berjangka meningkat. ekuitas Eropa dan Asia juga naik.
Sementara itu Analis di Commerzbank mencatat bahwa emas ETF pada Jumat melihat inflow harian terbesar sejak Oktober 2011.(yds)
Sumber: MarketWatch

Pengaruh NFP Tgl 5 Februari 2016

Sunday, 21 February 2016

GOLD MARKET UPDATE - 22FEB2016 MIDDAY

GOLD MARKET UPDATE - 22FEB2016 MORNING

Sektor Keuangan Bakal Bebani IHSG

BESTPROFIT FUTURES MALANG (22/2) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi cenderung melemah sepanjang pekan ini. Kabar pembatasan margin bunga bersih (net interest margin/NIM) membuat tekanan pada indeks saham.
Analis PT Samuel Sekuritas Muhammad Alfatih mengatakan, rencana pembatasan margin bank memiliki dua sisi. Di satu sisi pembatasan margin merupakan langkah yang baik untuk mendorong perekonomian. Akan tetapi, rencana pembatasan margin akan memberatkan kinerja perbankan.
"‎Itu kan di satu sisi harusnya bagus buat ekonomi, tapi untuk bank, membuat bank sulit," kata dia kepada Liputan6.com di Jakarta, Senin (22/2/2016).
Dia mengatakan, pergerakan saham juga dipengaruhi sentimen eksternal. Perubahan pembobotan pada indeks MSCI membuat pelaku pasar melakukan penyesuaian.
"‎Indeks MSCI ini sedang akan perubahan, terutama di pembobotan. Itu kemudian jadi satu adjusment," dia menuturkan.
Alfatih memperkirakan IHSG akan bergerak pada support 4.630 dan resistance pada level 4.745.
Senada, Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada menuturkan, pembatasan NIM oleh OJK akan membuat sektor perbankan terkoreksi. Pelemahan itu akan berlanjut pada pekan ini. Hal tersebut selanjutnya mendorong pelaku pasar untuk melakukan aksi jual saham.
"Meski BI menurunkan suku bunganya di level 7,5 persen, namun pembatasan NIM oleh OJK membuat sektor perbankan terkoreksi sangat dalam dan berpeluang melanjutkan pelemahannya. Sehingga berimbas pada tertekannya IHSG. Laju pelemahan masih dimungkinkan jika volume jual masih mendominasi dibandingkan aksi beli," jelas dia dalam ulasannya.
Dia mengatakan, IHSG bakal bergerak pada support 4.620-4.675 dan resistance 4.765-4.795.

Sumber : Liputan6

Rusia dan Arab Saudi Capai Kesepakatan Ekspor Minyak Mentah

BESTPROFIT FUTURES MALANG (22/2) - Konsultasi pada kesepakatan awal antara produsen minyak terkemuka untuk membekukan produksi harus disimpulkan 1 Maret setelah sebuah kelompok yang dipimpin oleh Rusia dan Arab Saudi mencapai kesepakatan bersama minggu ini di Doha, kata Menteri Energi Rusia.
“Kami sepakat bahwa semua konsultasi harus diselesaikan pada 1 Maret” kata Menteri Energi Rusia Alexander Novak kepada TV negara, Sabtu. Negara-negara secara terbuka mendukung kesepakatan ekspor sekitar tiga-perempat dari minyak mentah dunia, sehingga “akan menjadi sinyal positif” bagi pasar, kata Novak.
Arab Saudi, Rusia, Venezuela dan Qatar mencapai kesepakatan awal di Doha pada Selasa untuk menahan produksi pada tingkat Januari jika negara-negara lain bergabung dengan mereka. Keberhasilan kesepakatan ini bergantung terutama pada sikap Iran, yang telah bersumpah untuk meningkatkan produksi sebesar 1 juta barel per hari setelah sanksi pada ekspor nasional terangkat bulan lalu.
Novak mengatakan pembicaraan antara Venezuela dan Iran masih berlangsung, dan mengatakan konsultasi juga akan diadakan dengan negara-negara non-OPEC, termasuk Meksiko dan Norwegia. “Saya percaya bahwa mereka (Meksiko dan Norwegia) akan mengambil sikap yang konstruktif,” katanya.
Iran adalah “konstruktif” pada hasil Doha, meskipun negara belum membuat pernyataan apakah mungkin bergabung pakta tersebut, kata Novak.
Deputi Menteri Perminyakan negara Rokneddin Javadi seperti dikutip pada hari Sabtu menyatakan bahwa Teheran bertujuan untuk meningkatkan produksi minyak 700.000 barel per hari dalam waktu dekat.
Iran sebelumnya mengatakan tidak akan menyerah pada pangsa pasar, karena baru saja kembali memasuki pasar minyak pada bulan Januari setelah sanksi internasional yang dipimpin AS dicabut.
Alexey Texler, Wakil Menteri Energi Utama Rusia, mengatakan awal pekan ini bahwa bahkan tanpa Iran akan ada efek dari kesepakatan.
Menurut Texler, Rusia berbicara tentang pembekuan tingkat produksi Januari. Produksi Januari adalah sekitar 1,5 persen lebih tinggi dari rata-rata tahunan untuk tahun 2015.
Novak juga mengatakan akan “dibahas dengan rekan-rekan” bahwa harga minyak $ 50 per barel akan sesuai konsumen dan eksportir dalam jangka panjang. Dia tidak menjelaskan lebih lanjut.
Menteri percaya bahwa jika kesepakatan Doha mulai berlaku maka pangsa pasar Rusia akan tetap tidak berubah.
Pembicaraan dengan OPEC bisa tidak berjalan juga tidak dikesampingkan jika pasar memburuk, Interfax melaporkan Sabtu, mengutip Vladimir Voronkov, utusan Rusia untuk organisasi internasional yang berbasis di Wina.
Pakta Doha merupakan tindakan koordinasi pertama untuk melawan kemerosotan minyak mentah dalam lebih dari satu dekade oleh dua produsen terbesar, Arab Saudi dan Rusia dimana keduanya memproduksi hampir mencapai rekor minyak mentah bulan lalu. Pembekuan produksi awal dari proses yang dapat menyebabkan langkah-langkah lain dalam beberapa bulan mendatang, Menteri Perminyakan Saudi Ali al-Naimi mengatakan setelah pembicaraan.
Sementara itu, Menteri Perminyakan Arab Saudi, Ali Al-Naimi minggu ini akan meminta produsen minyak serpih AS yang terkena kebijakan OPEC untuk mempertahankan tingkat pasokan dalam menghadapi kelebihan produksi dalam rangka menekan harga minyak dan memaksa keluar biaya tinggi produsen.
Banyak komentator menyalahkan kebijakan yang dipimpin Arab Saudi untuk penurunan 70 persen harga minyak, meskipun fakta bahwa melonjaknya produksi shale AS dibawa berkontribusi terhadap kelebihan pasokan.
Naimi akan menyampaikan pidato kunci pada hari Selasa pada konferensi IHS CERAWeek tahunan di Houston. Ini akan menjadi penampilan publik pertama Naimi di AS sejak keputusan mengejutkan OPEC pada bulan November 2014 untuk menjaga produksi besar minyak meskipun kelebihan pasokan sudah membuat harga jatuh bebas.
Naimi mengatakan sebelumnya ini bukan upaya untuk menargetkan negara atau perusahaan tertentu, hanya upaya untuk melindungi pangsa pasar kerajaan terhadap pertumbuhan cepat, biaya produsen yang lebih tinggi.

Sumber : Vibiznews

Bursa Wall Street Akhir Pekan Mixed Terpicu Pelemahan Minyak Mentah

BESTPROFIT FUTURES MALANG (22/2) - Bursa Wall Street berakhir mixed pada penutupan perdagangan akhir pekan Sabtu dinihari (20/02) tertekan penurunan harga minyak mentah, namun membukukan kenaikan mingguan terbaik mereka tahun ini.
Harga minyak mentah berjangka WTI untuk pengiriman Maret, yang berakhir Senin, turun $ 1.13 pada $ 29,64 per barel tapi berakhir minggu sedikit lebih tinggi. Minyak melemah setelah hitungan kilang minyak AS menunjukkan penurunan dari 26 pada minggu terakhir, kata Baker Hughes. Sedangkan harga minyak mentah berjangka untuk pengiriman April turun $ 1,18 pada $ 31,75 per barel.
Indeks utama AS rata-rata pulih sebagian besar dari kerugian saat pembukaan, dengan indeks komposit Nasdaq berakhir naik hampir 0,4 persen. Indeks S & P 500 ditutup flat, sementara minyak turun 3,7 persen.
Indeks utama AS rata-rata berakhir minggu naik 2,5 persen atau lebih, dengan Indeks Dow Jones Industrial Average dan indeks S & P 500 membukukan minggu terbaik mereka sejak berakhir 20 November. Indeks komposit Nasdaq mengungguli, naik hampir 4 persen untuk seminggu, terbaik sejak berakhir 17 Juli.
Dalam berita ekonomi, indeks harga konsumen menunjukkan kenaikan 0,3 persen di luar pangan dan energi pada bulan Januari, tidak berubah dari bulan sebelumnya. Secara tahunan, CPI inti naik 2,2 persen, kenaikan terbesar sejak Juni 2012, kata Reuters.
Indeks saham berjangka AS menunjukkan sedikit lebih tinggi saat pembukaan, sebelum menghapus keuntungan dan lebih rendah setelah rilis data.
Hasil Treasury diadakan lebih tinggi, dengan yield 2-tahun di 0,74 persen dan yield 10-tahun di 1,75 persen dalam perdagangan sore.
Indeks S & P 500 sebagian besar lebih rendah di perdagangan sore setelah sempat mencoba keuntungan. Energi merupakan salah satu saham yang turun terbesar dalam indeks tapi mengurangi kerugian dan mengakhiri 0,35 persen lebih rendah.
Saham Boeing adalah penyumbang terbesar penurunan di Indeks Dow Jones Industrial Average, yang ditutup sekitar 21 poin lebih rendah setelah sempat turun 100 poin pada perdagangan pagi.
Indeks komposit Nasdaq berbalik positif dalam perdagangan pertengahan pagi dan ditutup lebih tinggi, dibantu oleh keuntungan di saham Applied Materials, Facebook dan Alphabet, induk perusahaan Google.
Presiden Fed Cleveland Loretta Mester mengatakan Jumat bahwa kebijakan mungkin akan perlu tetap akomodatif “untuk beberapa waktu” mengingat pertumbuhan luar negeri yang lambat, dolar yang kuat, kondisi keuangan yang lebih ketat dan sektor energi yang turun, Reuters melaporkan. Mester juga mengatakan inflasi akan tetap “rendah lebih lama” dari yang diperkirakan sebelumnya, meskipun ekonomi AS akan “bekerja melalui” volatilitas pasar dan data ekonomi yang rendah.
Indeks dolar AS sedikit berubah di akhir perdagangan, dengan euro dekat $ 1,113 dan yen di ¥ 112,64 terhadap greenback. Sterling menguat terhadap dolar.
Dalam berita laba perusahaan, Deere melaporkan laba yang mengalahkan sebesar 10 sen namun pendapatan tidak tercapai karena dolar yang kuat ditimbang. Pembuat alat berat mengatakan kondisi keuangan yang kuat, tetapi memperkirakan “tantangan” lain tahun depan.
Nordstrom tercapai pada kedua bagian atas dan garis bawah, dan memberikan perkiraan menurun laba dan proyeksi penjualan setahun penuh. Pengecer telah dipengaruhi secara negatif oleh diskon dan cuaca musim yang hangat.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 21,44 poin, atau 0,13 persen, di 16,391.99, dengan penurunan tertinggi saham Intel dan saham Home Depot yang naik tertinggi.
Indeks Dow Jones naik 2,62 persen untuk seminggu, dengan saham IBM pemain top, sedangkan saham McDonald dan Wal-Mart terendah pada pekan ini.
Indeks S & P 500 ditutup turun 0,05 poin, atau 0,00 persen, pada 1,917.78, dengan sektor material memimpin enam sektor yang lebih rendah dan sektor konsumen discretionary yang naik tertinggi.
Indeks S & P 500 naik 2,84 persen untuk seminggu, dengan sektor konsumen discretionary dan sektor teknologi informasi memimpin semua 10 sektor yang lebih tinggi.
Indeks komposit Nasdaq ditutup naik 16,89 poin, atau 0,38 persen, pada 4,504.43.
Nasdaq menguat 3,85 persen untuk minggu ini, dengan saham Apple naik 2,2 persen. IShares Nasdaq Bioteknologi ETF (IBB) naik 4,2 persen untuk minggu ini.
Hari sabtu kemarin telah diputuskan kesepakatan bersama antara Rusia dan Arab Saudi untuk menetapkan ekspor minyak mentah sebanyak 75% dari produksi minyak mentah dunia.

Malam nanti akan dirilis data indikator ekonomi Markit Manufacturing PMI Flash Februari, yang diindikasikan menurun dari hasil sebelumnya. Jika hasil ini terealisir dapat menekan bursa Wall Street.

Sumber : Vibiznews

Harga Emas Akhir Pekan Retreat Oleh Profit Taking, Mingguan Turun 0,5%

BESTPROFIT FUTURES MALANG (22/2) - Harga Emas retreat pada penutupan perdagangan akhir pekan, Sabtu (20/02) karena aksi profit taking investor setelah beberapa hari sebelumnya terjadi kenaikan 2 persen, meskipun ekspektasi bahwa suku bunga di rekor terendah akan tetap ada disajikan untuk menjaga harga di atas $ 1.225 per ons.
Harga emas spot turun 0,34 persen pada $ 1,227.81 per ons, dan secara mingguan turun 0,5 persen, minggu pertama turun dalam lima minggu.
Harga emas berjangka AS untuk pengiriman April ditutup naik 0,4 persen menjadi $ 1,230.80 dan terakhir diperdagangkan di $ 1,228.10.
Harga tetap naik hampir 16 persen sejauh tahun ini, dengan gejolak di pasar keuangan yang lebih luas memicu minat logam mulia sebagai aset safe haven terkait kekuatiran kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve AS.
Meningkatnya harga sewa dan biaya kesehatan mengangkat inflasi AS bulan Januari pada posisi paling tinggi hampir 4-1 / 2 tahun, tanda-tanda kenaikan tekanan harga yang dapat memungkinkan Federal Reserve untuk secara bertahap menaikkan suku bunga tahun ini.
Pasar saham global melemah karena harga minyak melemah, sementara harga obligasi AS jangka pendek naik setelah data ekonomi mengangkat kemungkinan kenaikan suku bunga AS tahun ini.
Di pasar fisik, permintaan emas Asia melambat minggu ini dengan diskon di kunci konsumen India pada rekor tinggi.
Sedangkan harga Perak berjangka turun 0,4 persen pada $ 15,37 per ons. Nilai emas dibandingkan dengan perak mencapai tertinggi dalam lebih dari tujuh tahun pada hari Jumat, dengan satu ons emas senilai 80 ons perak. Sedangkan harga Platinum turun 0,5 persen pada $ 941 dan harga paladium turun 0,9 persen menjadi $ 495,75.
Malam nanti akan dirilis data indikator ekonomi Markit Manufacturing PMI Flash Februari, yang diindikasikan menurun dari hasil sebelumnya. Jika hasil ini terealisir dapat menekan dollar AS.

Sumber : Vibiznews

Harga Minyak Mentah Akhir Pekan Turun Tergerus Peningkatan Ekspor Januari

BESTPROFIT FUTURES MALANG (22/2) - Harga minyak mentah jatuh pada penutupan perdagangan akhir pekan, Sabtu dinihari (20/02) setelah sentimen kekenyangan global dengan adanya laporan meningkatnya ekspor minyak mentah AS Januari, mengalahkan sentimen rencana oleh beberapa produsen minyak untuk mempertahankan tingkat produksinya.


Total pengiriman minyak mentah untuk Januari, ukuran permintaan di AS, naik 0,8 persen, menjadi 19,4 juta barel per hari, tingkat Januari tertinggi sejak 2008, demikuan laporan API, Jumat.


“Industri ini juga menghasilkan rekor jumlah bensin untuk bulan Januari melebihi meningkatnya permintaan konsumen,” Erica Bowman, kepala ekonom API, mengatakan dalam sebuah rilis. “Selain itu, kilang menemukan banyak pembeli internasional untuk kelebihan produksi yang mengarah ke tingkat rekor ekspor Januari.”


Pengiriman bensin kendaraan juga mencatat hasil Januari terbaik mereka sejak 2007. API juga mengatakan produksi minyak mentah menurun 1,4 persen pada Januari secara tahunan, rata-rata 9,2 juta barel per hari.


Harga minyak mentah berjangka WTI ditutup turun pada $ 29,64 per barel, turun sebesar 3,67 persen, atau $ 1.13. WTI, bagaimanapun, berhasil bangkit 0,67 persen untuk seminggu.


Sedangkan harga minyak mentah berjangka Brent turun $ 1,32, atau 3,85 persen, ke $ 32,96 per barel.


Investor juga mencerna data jumlah kilang terbaru dari Baker Hughes, yang menunjukkan penurunan dari 26 kilang minyak AS yang telah jatuh selama seminggu lurus kesembilan, dan sekarang menjadi total 413. Baker Hughes juga mengatakan jumlah kilang telah jatuh 606 secara tahunan.


Harga minyak naik lebih dari 14 persen awal pekan ini terdorong kesepakatan Arab Saudi dan Rusia untuk membekukan produksi pada tingkat Januari.


Menteri Perminyakan Iran Bijan Zanganeh sempat menyambut baik rencana tersebut, namun komitmen tersebut hanta sebentar, dimana sumber Iran mengatakan kepada Reuters bahwa mengentikan produksi tidak cukup untuk menyeimbangkan pasar.


Demikian juga Arab Saudi mengikutinya, manyatakan bahwa tidak punya rencana untuk memangkas produksi dan akan terus melindungi pangsa pasarnya. “Jika produsen lain ingin membatasi atau menyetujui pembekuan dalam hal produksi tambahan, yang mungkin berdampak pada pasar, tapi Arab Saudi tidak siap untuk memotong produksi,” kata menteri luar negeri Adel al-Jubeir menyatakan kepada Agence France-Presse pada hari Kamis.


Wakil Menteri Utama Energi Rusia Alexey Texler Jumat menyatakan kesepakatan penghentian produksi kesepakatan bisa menghapus separuh dari kelebihan pasokan global 1,8 juta barel per hari (bph).


“Penghentian produksi OPEC, ditambah dengan harga BBM bensin eceran yang sangat terjangkau, harusnya membantu mendorong minyak kembali ke $ 47 pada bulan Juni,” kata Bank of America Merrill Lynch dalam sebuah catatan pada hari Jumat.


Menteri Perminyakan Irak Adel Abdul Mahdi mengatakan pada Kamis bahwa perundingan perlu dilanjutkan antara anggota OPEC dan non-OPEC untuk menemukan cara untuk mengembalikan harga minyak “normal” setelah pertemuan di Teheran, Rabu.


Sebuah laporan peningkatan persediaan minyak mentah AS pekan lalu memicu kekhawatiran kelebihan pasokan global yang terus-menerus. Persediaan minyak mentah naik 2,1 juta barel menjadi puncak pada 504.100.000, demikian data dari Administrasi Informasi Energi (EIA) pemerintah AS pada hari Kamis.


Pemulihan WTI pada akhir minggu ini mendorong produsen shale AS, untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan, untuk menempatkan harga nilai lindung baru untuk 2017  dikunci pada harga sekitar $ 45 per barel.

Hari sabtu kemarin telah diputuskan kesepakatan bersama antara Rusia dan Arab Saudi untuk menetapkan ekspor minyak mentah sebanyak 75% dari produksi minyak mentah dunia.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak berpotensi menguat dengan kemajuan kesepakatan ekspor minyak mentah sebanyak 75% dari produksi minyak mentah dunia. Harga diperkirakan akan menembus level Resistance $ 30,00-$ 30,50, dan jika harga turun akan menembus level Support $ 29,00-$ 28,50.

Sumber : Vibiznews