BESTPROFIT FUTURES MALANG (22/2) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
diproyeksi cenderung melemah sepanjang pekan ini. Kabar pembatasan
margin bunga bersih (net interest margin/NIM) membuat tekanan pada
indeks saham.
Analis PT Samuel Sekuritas Muhammad Alfatih
mengatakan, rencana pembatasan margin bank memiliki dua sisi. Di satu
sisi pembatasan margin merupakan langkah yang baik untuk mendorong
perekonomian. Akan tetapi, rencana pembatasan margin akan memberatkan
kinerja perbankan.
"Itu kan di satu sisi harusnya bagus buat
ekonomi, tapi untuk bank, membuat bank sulit," kata dia kepada
Liputan6.com di Jakarta, Senin (22/2/2016).
Dia mengatakan,
pergerakan saham juga dipengaruhi sentimen eksternal. Perubahan
pembobotan pada indeks MSCI membuat pelaku pasar melakukan penyesuaian.
"Indeks MSCI ini sedang akan perubahan, terutama di pembobotan. Itu kemudian jadi satu adjusment," dia menuturkan.
Alfatih memperkirakan IHSG akan bergerak pada support 4.630 dan resistance pada level 4.745.
Senada,
Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada
menuturkan, pembatasan NIM oleh OJK akan membuat sektor perbankan
terkoreksi. Pelemahan itu akan berlanjut pada pekan ini. Hal tersebut
selanjutnya mendorong pelaku pasar untuk melakukan aksi jual saham.
"Meski
BI menurunkan suku bunganya di level 7,5 persen, namun pembatasan NIM
oleh OJK membuat sektor perbankan terkoreksi sangat dalam dan berpeluang
melanjutkan pelemahannya. Sehingga berimbas pada tertekannya IHSG. Laju
pelemahan masih dimungkinkan jika volume jual masih mendominasi
dibandingkan aksi beli," jelas dia dalam ulasannya.
Dia mengatakan, IHSG bakal bergerak pada support 4.620-4.675 dan resistance 4.765-4.795.
Sumber : Liputan6