Tuesday, 24 May 2016

Pelemahan Yen Bantu Angkat Bursa Jepang Dari Penurunan Selama 3 Hari

BESTPROFIT FUTURES MALANG (25/5) - Bursa saham Jepang naik untuk pertama kalinya dalam tiga hari karena pelemahan yen, meningkatkan prospek pendapatan bagi eksportir, dan setelah data perumahan AS meningkatkan keyakinan investor bahwa ekonomi terbesar dunia dapat mengatasi peningkatan biaya pinjaman dalam waktu dekat.
Indeks Topix menguat 1,5 persen menjadi 1,346.31 pada pukul 09:01 pagi di Tokyo dengan lebih dari 20 saham menguat untuk setiap satu saham yang turun. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 1,6 persen menjadi 16,758.91. Yen diperdagangkan di 110,14 per dolar, melemah untuk hari kedua. Sementara data pembelian rumah baru di AS melonjak pada bulan April ke level tertinggi sejak awal tahun 2008.
Kontrak pada Indeks S&P 500 naik 0,2 persen. Indeks ekuitas AS yang mendasari naik 1,4 persen pada hari Selasa, naik tajam dalam lebih dari dua bulan karena perusahaan keuangan dan teknologi mengalami penguatan.(frk)
Sumber: Bloomberg

Saham AS Berakhir Rally Didorong Optimisme Data Perumahan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (25/5) - Saham AS naik tajam dalam lebih dari dua bulan terakhir, seiring lonjakan dalam penjualan rumah memicu spekulasi ekonomi yang dapat menahan suku bunga yang lebih tinggi di tengah meningkatnya spekulasi Federal Reserve yang akan memperketat kebijakan pada musim panas ini.
Indeks S&P 500 naik 1,4 % ke level 2,076.01 pada pukul 16:00 sore waktu New York, kenaikan terbesar sejak 11 Maret lalu, mendorong indeks tersebut untuk raih dua minggu tertinggi.
Sebuah laporan hari ini menunjukkan penjualan rumah baru pada bulan April menguat ke level tertinggi dalam lebih dari delapan tahun terakhir, mengarah ke musim jual semi yang kuat untuk pembangunan. Harga penjualan rata-rata naik menuju rekornya, mengambarkan kontrak yang ditandatangani untuk properti yang lebih mahal. (knc)
Sumber : Bloomberg

Saham AS Naik Pada Sesi Break Terkait Spekulasi Pada Suku Bunga Yang Menguat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (25/5) - Saham AS naik ke level tertingginya dalam dua bulan terkait spekulasi yang meningkat bahwa The Fed akan menaikkan suku bunganya di musim panas ini memicu kenaikan di saham keuangan, sedangkan data perumahan mengisyaratkan bahwa ekonomi cukup kuat untuk mendukung biaya pinjaman yang lebih tinggi.
Sektor perbankan menguat karena imbal hasil Treasury naik menuju tiga minggu tertingginya, dengan JPMorgan Chase & Co dan Citigroup Inc naik setidaknya 1,8 persen. Toll Brothers Inc raih kenaikan terbaiknya dalam tiga tahun setelah data penjualan rumah baru yang lebih kuat dari perkiraan dan terkait laba kuartalan pembangun perumahan mewah ini melampaui estimasi. Indeks S & P dari homebuilders berada di jalur untuk kenaikan tajam dalam empat bulan terakhir, dan Microsoft Corp raih kenaikan terbaiknya sejak 1 Maret lalu.
Indeks S & P 500 naik 1,4 persen menjadi 2,076.37 pada 13:06 siang di New York, kenaikan terbaik sejak 11 Maret. Indeks tersebut naik di atas harga rata-rata selama 50 hari terakhir untuk pertama kalinya dalam empat hari. Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 218,19 poin, atau 1,3 persen, ke 17,711.12. Indeks Nasdaq Composite naik 1,9 persen ke tiga minggu tertingginya. Perdagangan saham di S & P 500 sebesar 3 persen di bawah rata-rata 30-harinya untuk hari ini.(mrv)
Sumber: Bloomberg

Monday, 23 May 2016

Saham AS Berfluktuasi Ditengah Fokus Fed; Minyak Turun untuk Hari Keempat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (24/5) - Saham AS berfluktuasi, seiring para investor menunggu kejelasan lebih lanjut tentang waktu kenaikan suku bunga berikutnya dari Federal Reserve dan prospek inflasi. Sementara Yen menguat, sedangkan minyak mentah merosot untuk hari keempat.
Kenaikan pada Indeks S&P 500 terhadap saham teknologi diimbangi oleh penurunan di produsen energi. Minyak turun karena produsen asal Kanada bekerja untuk melanjutkan operasinya dan Iran terus meningkatkan ekspor, sementara tembaga dan aluminium menghapus penurunan. Yen rebound dari level terendahnya bulan ini, didorong oleh surplus perdagangan terbesar dalam enam tahun terakhir. Perusahaan Brasil bersiap untuk meningkatkan usaha penjualan obligasi di pasar internasional setelah Petroleo Brasileiro SA mengakhiri level 11-bulan terendahnya pada pekan lalu.
Indeks S&P 500 turun tipis kurang dari 0,1 % pada pukul 12:47 siang waktu New York. Investor akan mengkaji data ekonomi pekan ini pada indeks manufaktur, perumahan, sentimen konsumen dan pertumbuhan sebagai petunjuk tentang apakah ekonomi AS telah cukup kuat untuk menopang biaya pinjaman yang lebih tinggi. Indeks manufaktur pada pembacaan bulan Mei yang dirilis hari ini berada di bawah perkiraan ekonom yang disurvei oleh Bloomberg, merosot ke level terendahnya sejak September 2009 dengan pesanan pabrik berada di level terlemah tahun ini. (knc)
Sumber : Bloomberg

Emas Terus Menurun Terkait Kemungkinan Fed Menaikkan Suku Bunga pada Bulan Juni

BESTPROFIT FUTURES MALANG (24/5) - Emas berjangka pada hari Senin menetap di level terendah untuk sesi keempat berturut-turut, terkait harapan bahwa The Fed mungkin akan menaikkan suku bunga segera setelah bulan depan mendorong harga logam mulia tersebut ke level terlemahnya sejak akhir April lalu.
Emas untuk pengiriman Juni turun $ 1,40 atau 0,1 %, untuk menetap di level $ 1,251.50 per ons, dengan harga penutupan pada pekan lalu berada di level terendah sejak 27 April, emas berjangka anjlok sekitar 1,6 %.
Sejumlah pembicara Fed pekan ini diperkirakan akan menegaskan kembali sikap yang lebih tinggi pada suku bunga seiring kebijakan yang telah menyatakan atas kekhawatiran mereka bahwa kenaikan suku bunga AS berisiko jika ekonomi terus menunjukkan tanda-tanda perbaikan. (knc)
Sumber : Market Watch

Pasokan Global Yang Melimpah Bertahan, Minyak Berakhir di Terendahya 1-Minggu

BESTPROFIT FUTURES MALANG (24/5) - Harga minyak berakhir di level terendahnya dalam seminggu pada Senin ini karena kekhawatiran akan meredanya gangguan terbaru untuk produksi minyak mentah, memperbaharui harapan bahwa pasokan global akan terus melebihi permintaan.
Minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman Juli turun 33 sen, atau 0,7%, untuk berakhir di $ 48,08 per barel di New York Mercantile Exchange. Itu merupakan penutupan terendah untuk kontrak bulan depan sejak 16 Mei. Minyak mentah Brent di London™s ICE Futures exchange turun 37 sen, atau 0,8%, ke $ 48,35 per barel.(mrv)
Sumber: MarketWatch

IHSG Berpotensi Kembali Menguat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (24/5) - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan menguat pada perdagangan saham Selasa (24/5/2016).

Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, ‎penguatan IHSG kemarin ditopang oleh aksi beli investor asing. IHSG sendiri ditutup menguat sebanyak 31,78 poin atau sebanyak 0,67 persen ke level 4.743.

"Investor asing pun tercatat melakukan aksi beli bersih sebesar Rp 176, 33 miliar. Di saat nilai tukar rupiah terhadap dolar  mulai membaik mendekati 13.500," kata dia dalam ulasannya.

Lebih lanjut Lanjar mengatakan, Bursa Asia ditutup variatif dengan bursa Jepang melemah sementara bursa saham China menguat.

"Terapresiasinya nilai tukar Yen menjadi faktor utama pelemahan bursa Jepang selain data penurunan ekspor bulanan hingga muncul peringatan pejabat Jepang untuk melakukan intervensi pelemahan mata uang yang telah menguat hingga 10 persen pada tahun ini," jelas dia.

Dia memperkirakan IHSG bakal bergerak pada level support 4.730 dan resistance 4.805 pada perdagangan saham Selasa pekan ini.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya mengatakan, IHSG akan menguat pada perdagangan saham hari ini. Ada pun gerak IHSG diperkirakan pada support 4.702 dan resistance 4.774.

"IHSG bergerak menguat pola penguatan masih bersifat teknikal rebound," kata dia.


Sumber : Liputan6

Wall Street Tertekan Akibat Kekhawatiran Suku Bunga The Fed

BESTPROFIT FUTURES MALANG (24/5) - Bursa saham Amerika Serikat (AS) melemah pada penutupan perdagangan saham di awal pekan ini didorong saham Apple dan kekhawatiran pelaku pasar terhadap rencana bank sentral AS untuk menaikkan suku bunga.

Selama sesi perdagangan saham, indeks saham Dow Jones dan Nasdaq memimpin penguatan, namun akhirnya melemah pada penutupan perdagangan saham.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (Selasa pagi WIB), indeks saham Dow Jones susut 0,05 persen ke level 17.492,93. Indeks saham S&P 500 tergelincir 0,21 persen ke level 2.048,04. Indeks saham Nasdaq melemah 0,08 persen ke level 4.765,78.

Sentimen bank sentral AS atau the Fed untuk menaikkan suku bunga menjadi perhatian pelaku pasar. Kenaikan suku bunga bank sentral menjadi fokus utama di antara investor saham yang mendapatkan keuntungan dari suku bunga pinjaman rendah pada krisis keuangan 2008.


Pemimpin bank sentral AS San Francisco John William dan pemimpin bank sentral AS bagian St Lousi James Bullard juga mengeluarkan pernyataan agresif soal kenaikan suku bunga.

Pada akhir pekan lalu, investor terkejut dengan sinyal bank sentral AS menaikkan suku bunga pada Juni dalam pertemuan bank sentral AS. Investor akan mendengar petunjuk baru pernyataan pimpinan bank sentral Janet Yellen pada Jumat pekan ini.

"Pasar membutuhkan arah dan suasana ketika suku bunga menguat, dan bank sentral AS sedang melakukan itu. Suku bunga butuh normal, dan bank sentral AS membutuhkan waktu," ujar Tim Ghriskey, Direktur Solaris Group seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa ( 24/5/2016).

Sementara itu, saham Apple menguat 1,27 persen. Volume perdagangan saham sekitar 5,9 miliar di bursa saham Amerika Serikat. (Ahm/Ndw)


Sumber : Liputan6

Sunday, 22 May 2016

Harga Emas Turun Tiga Minggu Berturut

BESTPROFIT FUTURES MALANG (23/5) - Harga Emas beringsut lebih rendah pada akhir perdagangan akhir pekan pada hari Jumat, dan mengakumulasikan penurunan mingguan terbesar dalam hampir dua bulan dengan meningkatnya ekspektasi untuk kenaikan suku bunga AS segera pada bulan depan.
Harga Emas Spot berakhir turun 0,2 persen pada $ 1,252.00 per ons, dan mencatatkan penurunan 1,6 persen minggu ini, sebagai pelemahan minggu ketiga berturut-turut.
Sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman Juni turun $ 1,90 pada $ 1,252.90.
Presiden Fed New York William Dudley mengatakan, pada Kamis, ada rasa yang kuat di antara para pejabat bank sentral bahwa pasar sedang meremehkan kemungkinan pengetatan kebijakan.
Itu terjadi sehari setelah risalah dari pertemuan April Fed mengungkapkan bahwa sebagian besar pembuat kebijakan merasa kenaikan suku bunga mungkin sesuai pada awal bulan depan, mengirimkan emas ke level terendah tiga minggu dari $ 1.244.
Emas sangat sensitif terhadap suku bunga, yang jika naik akan mengangkat biaya kesempatan memegang emas. Logam ini telah menguat 18 persen tahun ini karena investor memperkiraka the Fed akan menunda kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Sekalipun Dolar AS mundur dari tertinggi dalam hampir dua bulan terhadap sekeranjang mata uang, tetapi membukukan hasil positif dalam minggu ketiga berturt, yang menambah tekanan pada emas.
Kepemilikan emas terbesar di dunia yang didukung ETF, SPDR Gold Shares, naik 4,5 ton pada Kamis untuk tertinggi sejak November 2013. 
Sedangkan permintaan emas di Asia flat minggu ini oleh dolar yang lebih kuat dan lemahnya permintaan musiman di pusat-pusat perdagangan utama.
Di antara logam mulia lainnya, harga perak naik 0,2 persen pada $ 16,51, sementara harga platinum naik 1,05 persen pada $ 1,020.13 dan harga paladium 0,6 persen lebih tinggi pada $ 557,75. 

Sumber : Vibiznews

IHSG Akan Naik Terbatas di Awal Pekan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (23/5) - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal menguat terbatas pada perdagangan saham awal pekan ini. Gerak nilai tukar rupiah dan sentimen bursa saham global masih akan mempengaruhi laju IHSG.

Analis PT Investa Saran Mandiri Hans Kwee menuturkan IHSG berpeluang naik terbatas. Bursa saham Amerika Serikat (AS) menguat terbatas pada akhir pekan lalu dapat mendorong penguatan IHSG di awal pekan. Sedangkan sentimen lainnya akan datang dari rilis data ekonomi di Eropa seperti data manufaktur.

Sedangkan sentimen dalam negeri, Hans mengatakan, pelaku pasar menunggu kenaikan peringkat Indonesia dari lembaga pemeringkat internasional S&P. Pelaku pasar juga menanti keputusan pembahasan pengampunan pajak/tax amnesty.

Ia menambahkan, laju nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih melemah akan berlanjut pada awal pekan ini.

Hans menilai, tekanan laju rupiah itu terjadi lantaran pelaku pasar khawatir terhadap kenaikan suku bunga bank sentral AS. Hal itu mengingat bank sentral AS memberikan sinyal kenaikan suku bunga pada Juni. "Pelemahan rupiah terhadap dolar AS juga akan terbatas," ujar Hans.

Dengan melihat kondisi itu, Hans memperkirakan IHSG menguat terbatas di kisaran resistance 4.725-4.748 dan support di level 4.690-4.700.

Sementara itu, Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan IHSG akan kembali bervariasi dengan kecenderungan menguat. IHSG akan bergerak di kisaran 4.685-4.740 pada awal pekan ini.

Sebelumnya IHSG ditutup naik terbatas 7,66 poin atau 0,17 persen ke level 4.711,88. Sektor saham industri dasar dan aneka industri memimpin penguatan sektoral setelah terkoreksi cukup dalam sejak awal Mei. 


Sumber : Liputan6

Sepi Sentimen, Laju IHSG Bakal Mendatar

BESTPROFIT FUTURES MALANG (23/5) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung mendatar pada perdagangan saham sepekan ini. Alasannya, belum ada sentimen positif yang mampu menggerakan IHSG ke zona positif.

Kepala Riset PT Universal Broker Securities Satrio Utomo menerangkan, minimnya sentimen membuat pelaku pasar cenderung wait and see. Apalagi, kondisi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) juga tidak menentu.

"Sepertinya market masih wait and see. Tidak ada sentimen yang bagus," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (23/5/2016).

Lebih lanjut,Satrio juga mengatakan pelaku pasar juga mengurangiagresifitasnya menjelang bulan puasa. MenurutSatrio hal tersebut merupakan tren yang kerap terjadi karena menjelang puasa pasar enggan berspekulasi.

Dia mengatakan, sentimen yang mampu mengangkat IHSG ialah hasil survei lembaga pemeringkat dunia Standard and Poor's (S&P). Sayangnya, hasil survei S&P tak bisa diprediksi. "Kalau tiba-tiba mengeluarkan ratting bisa naik kencang (IHSG)," ujar dia.

Satrio memperkirakan IHSG berada pada rentang support 4.690-4.650 dan resistance pada level 4.750-4.900.

Analis NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan IHSG bakal melemah pada perdagangan sepekan ke depan. Pasalnya, penguatan IHSG pada perdagangan saham pekan lalu belum menunjukkan jika pelemahan IHSG bakal berakhir.

"Apalagi laju pasar obligasi dan rupiah masih berada dalam tren pelemahannya‎," kata dia dalam ulasannya.

Dia mengatakan, IHSG bakal berada pada support 4.675-4.720 sementara resistance pada level 4.765-4.777.


Sumber : Liputan6

Minyak Mendekati $ 48 Setelah Berakhirnya Kontrak Bulan Juni di New York

BESTPROFIT FUTURES MALANG (23/5) - Minyak diperdagangkan mendekati $ 48 per barel setelah kontrak untuk bulan Juni turun dan berakhir di New York pada Jumat pekan lalu.
Minyak berjangka untuk pengiriman Juli turun sebanyak 0,7 persen setelah West Texas Intermediate (WTI) untuk bulan Juni berakhir pada Jumat pekan lalu, turun 0,9 persen. Minyak berjangka masih menguat minggu lalu di tengah rendahnya produksi minyak mentah AS dan gangguan pasokan di Kanada dan Nigeria.
Minyak mentah WTI berada di level $ 48,18 per barel di New York Mercantile Exchange, turun 23 sen, pada pukul 09:09 pagi waktu Sydney. Minyak WTI turun 41 sen menjadi $ 47,75 pada hari Jumat. Total volume perdagangan sekitar 67 persen di bawah rata-rata 100-hari.
Minyak Brent berada 16 sen lebih rendah di level $ 48,56 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Kontrak Brent turun 0,2 persen menjadi $ 48,72 pada hari Jumat. Minyak mentah acuan global diperdagangkan lebih besar 36 sen dari WTI untuk bulan Juli.(frk)
Sumber: Bloomberg

Bursa Jepang Dibuka Turun, Dipimpin Oleh Perusahaan Energi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (23/5) - Bursa saham Jepang dibuka melemah di Tokyo, dipimpin oleh perusahaan energi dan utilitas, karena turunnya harga minyak mentah dan investor masih mempertahankan sikap wait-and-see setelah pertemuan Kelompok Tujuh (G-7) Menteri Keuangan di Jepang selama akhir pekan.
Indeks Topix merosot 0,6 persen menjadi 1,334.86 pada pukul 09:02 pagi di Tokyo, dengan dua saham turun untuk setiap saham yang naik. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,7 persen menjadi 16,627.95. Yen diperdagangkan di level 110,04 per dolar setelah pembicaraan dua hari antara kepala keuangan G-7 ditandai dengan perselisihan antara AS dan Jepang atas kebijakan nilai tukar. Minyak memperpanjang kerugian karena para pedagang mulai fokus pada pertemuan OPEC pada pekan depan, dengan Iran mengklaim tidak akan bergabung dengan pakta untuk pembekuan produksi.
Komentar yang menggerakan yen oleh Menteri Keuangan Jepang Taro Aso di Sendai pada hari Jumat dan Sabtu mengisyaratkan pertumbuhan yang frustrasi tentang dampak pada eksportir setelah mata uang melonjak 9 persen dalam tahun ini terhadap dolar AS, memacu spekulasi bahwa kementerian keuangan mungkin akan melakukan intervensi. Aso mengangkat isu tersebut dalam pertemuannya dengan Menteri Keuangan AS Jacob J. Lew.(frk)
Sumber: Bloomberg

Thursday, 19 May 2016

Bursa AS Ditutup Turun di Tengah Kekhawatiran Suku Bunga yang Tinggi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/5) - Bursa saham AS melemah, dengan S&P 500 jatuh ke tujuh minggu terendah, di tengah kekhawatiran bahwa kenaikan suku bunga Federal Reserve pada awal bulan depan bisa membebani ekonomi global yang sedang berjuang.
Ekuitas memangkas kerugian dalam comeback sore hari karena indeks dolar memotong kenaikannya. Komentar hawkish The Fed dalam risalah pertemuan kemarin telah mendukung kenaikan dolar, menekan harga komoditas serta perusahaan multinasional yang penjualannya di luar negeri dapat turun oleh mata uang AS yang lebih kuat. Wal-Mart mengalami reli terkuat dalam tujuh tahun terhadap pendapatan yang lebih baik dari estimasi, yang menawarkan beberapa dukungan optimisme bahwa ekonomi Amerika mungkin cukup kokoh untuk menangani suku bunga yang lebih tinggi.
Indeks S&P 500 turun 0,4 persen menjadi 2,039.97 pada pukul 16:00 sore di New York, menghapus keuntungan 2016 yang telah mendekati 3 persen.(frk)
Sumber: Bloomberg

Bursa AS Merosot di Tengah Kekhawatiran Atas Suku Bunga Yang Tinggi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/5) - Bursa saham AS turun dalam pelemahan yang lebih luas, dengan S&P 500 jatuh ke level terendah dua bulan, di tengah kekhawatiran bahwa kenaikan suku bunga Federal Reserve pada awal bulan depan akan membebani ekonomi global yang sedang berjuang.
Indeks dolar naik menuju dua bulan tertinggi menyusul komentar hawkish The Fed dalam hasil risalah dari pertemuannya kemarin, menekan harga minyak mentah dan logam serta perusahaan multinasional yang penjualannya berada di luar negeri dapat turun oleh penguatan mata uang AS. Saham perbankan dan teknologi membantu mempercepat aksi jual pasaca reli kemarin, dengan saham Microsoft Corp. dan Citigroup Inc. turun setidaknya 1,6 persen.
Indeks S&P 500 turun 0,8 persen menjadi 2,030.34 pada pukul 12:50 siang di New York, dengan indeks tersebut menghapus kenaikan dalam tahun 2016. Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 155,15 poin, atau 0,9 persen, ke 17,371.47. Indeks tersebut telah mengalami  penurunan dalam setahun sejak terakhir kali mencapai semua waktu tertinggi. Indeks Nasdaq Composite tergelincir 1,1 persen. Volume perdagangan saham di S&P 500 adalah sekitar 8 persen di atas rata-rata 30-hari untuk hari ini.
Risalah dari pertemuan April The Fed mengindikasikan pembuat kebijakan bersedia untuk menaikkan suku bunga pada bulan Juni jika perekonomian terus membaik, yang menghantarkan S&P 500 pada hari Rabu untuk ayunan intraday terlebar dalam tiga minggu terakhir. Beberapa peserta pertemuan menyatakan keprihatinan bahwa pasar sedang tidak siap untuk meningkatkan suku bunga pada bulan depan.(frk)
Sumber: Bloomberg

Minyak Berjangka Pangkas Kerugian Untuk Menetap Lebih Rendah

BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/5) - Minyak berjangka memotong sebagian besar kerugian mereka sebelumnya Kamis untuk menyelesaikan beberapa sen lebih rendah, rebound dari hampir satu pekan terendah.
Risalah Federal Reserve AS yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan bahwa kenaikan suku bunga kemungkinan terjadi di bulan Juni, memberikan dukungan untuk dolar AS dan menekan harga minyak dalam denominasi dolar selama sesi hari Kamis. Minyak mentah WTI untuk pengiriman bulan Juni menetap hanya 3 sen lebih rendah di level $ 48,16 per barel di New York Mercantile Exchange.(frk)
Sumber: MarketWatch

Emas Melemah Dengan Kemungkinan Adanya Kenaikan di Bulan Juni

BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/5) - Emas berjangka turun pada hari Kamis untuk menetap di level terendah dalam tiga minggu sebagai tanda-tanda Federal Reserve bisa menaikkan suku bunga pada bulan Juni yang mengurangi permintaan untuk logam kuning.
Emas untuk pengiriman bulan Juni turun $ 19,60, atau 1,5%, untuk menetap di $ 1,254.80 per ons. Harga belum pernah menetap pada level serendah ini sejak 27 April. Perak untuk pengiriman bulan Juli turun 63,9 sen, atau 3,7%, ke $ 16,493 per ons untuk mengakhiri sesi pada titik terendah sejak 18 April.
Penurunan hari Kamis mengikuti penurunan emas di perdagangan elektronik pada Rabu kemarin yang didorong oleh hasil risalah dari pertemuan Federal Reserve di bulan April yang menunjukkan bank sentral secara serius mempertimbangkan menaikkan suku bunga pada bulan Juni mendatang.(frk)
Sumber: MarketWatch

Dolar Menguat Terkait Spekulasi Langkah Suku Bunga The Fed

BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/5) - Dolar berada pada laju kenaikan untuk minggu ketiga, keuntungan terpanjang beruntun dalam empat bulan, terkait spekulasi bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga pada awal bulan depan.
Mata uang AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama setelah Ketua The Fed New York William Dudley mengatakan Juni adalah pertemuan langsung dan Ketua The Fed Richmond Jeffrey Lacker mengatakan, kasus untuk kenaikan suku bunga kemungkinan akan "sangat kuat." Mata uang pasar berkembang mengalami kemerosotan, dengan won Korea Selatan dan real Brasil berada diantara kerugian, karena suku bunga AS yang lebih tinggi mengurangi daya tarik relatif dari aset tersebut.
Mata uang AS memperpanjang rebound dari level terendah hampir satu tahun yang dicapai pada awal bulan ini, dengan tanda-tanda kinerja ekonomi yang lebih kuat menambah bukti yang dapat meyakinkan The Fed untuk mengetatkan kebijakan. Hal tersebut menyokongan daya tarik relatif dari dolar karena pembuat kebijakan di Eropa dan Jepang mengejar suku bunga negatif dan pembelian obligasi yang agresif untuk memacu pertumbuhan dan inflasi.
Indeks Bloomberg Dollar Spot, yang melacak mata uang AS terhadap 10 mata uang utama, naik 0,1 persen pada pukul 12:02 siang di New York, setelah menyentuh level tertinggi di atas dasar penutupan sejak 25 Maret.(frk)
Sumber: Bloomberg

Pengaruh NFP Tgl 6 Mei 2016

Wednesday, 18 May 2016

Minyak Berjangka Berakhir Lebih Rendah, Tertekan Oleh Hasil Risalah FOMC

BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/5) - Harga minyak berbalik arah pada akhir hari Rabu untuk menetap sedikit lebih rendah karena risalah dari pertemuan Federal Reserve AS menunjukkan bahwa kenaikan suku bunga mungkin terjadi pada bulan Juni.
Berita itu mendukung dolar AS dan menekan harga berdenominasi dolar untuk minyak. Minyak mentah WTI untuk bulan Juni turun 12 sen, atau 0,3%, untuk menetap di $ 48,19 per barel di New York Mercantile Exchange. Harga telah diperdagangkan lebih tinggi untuk sebagian besar sesi karena penurunan yang lebih besar dari perkiraan dalam cadangan produksi minyak mengisyaratkan prospek permintaan yang lebih tinggi untuk minyak mentah.(frk)
Sumber: MarketWatch