BESTPROFIT FUTURES MALANG (24/5) - Bursa saham Amerika Serikat (AS) melemah pada penutupan perdagangan
saham di awal pekan ini didorong saham Apple dan kekhawatiran pelaku
pasar terhadap rencana bank sentral AS untuk menaikkan suku bunga.
Selama
sesi perdagangan saham, indeks saham Dow Jones dan Nasdaq memimpin
penguatan, namun akhirnya melemah pada penutupan perdagangan saham.
Pada
penutupan perdagangan saham, Senin (Selasa pagi WIB), indeks saham Dow
Jones susut 0,05 persen ke level 17.492,93. Indeks saham S&P 500
tergelincir 0,21 persen ke level 2.048,04. Indeks saham Nasdaq melemah
0,08 persen ke level 4.765,78.
Sentimen bank sentral AS atau the
Fed untuk menaikkan suku bunga menjadi perhatian pelaku pasar. Kenaikan
suku bunga bank sentral menjadi fokus utama di antara investor saham
yang mendapatkan keuntungan dari suku bunga pinjaman rendah pada krisis
keuangan 2008.
Pemimpin bank sentral AS San Francisco John William dan pemimpin bank
sentral AS bagian St Lousi James Bullard juga mengeluarkan pernyataan
agresif soal kenaikan suku bunga.
Pada akhir pekan lalu, investor
terkejut dengan sinyal bank sentral AS menaikkan suku bunga pada Juni
dalam pertemuan bank sentral AS. Investor akan mendengar petunjuk baru
pernyataan pimpinan bank sentral Janet Yellen pada Jumat pekan ini.
"Pasar
membutuhkan arah dan suasana ketika suku bunga menguat, dan bank
sentral AS sedang melakukan itu. Suku bunga butuh normal, dan bank
sentral AS membutuhkan waktu," ujar Tim Ghriskey, Direktur Solaris Group
seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa ( 24/5/2016).
Sementara
itu, saham Apple menguat 1,27 persen. Volume perdagangan saham sekitar
5,9 miliar di bursa saham Amerika Serikat. (Ahm/Ndw)
Sumber : Liputan6