BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/5) - Bursa
saham AS turun dalam pelemahan yang lebih luas, dengan S&P 500
jatuh ke level terendah dua bulan, di tengah kekhawatiran bahwa kenaikan
suku bunga Federal Reserve pada awal bulan depan akan membebani ekonomi
global yang sedang berjuang.
Indeks
dolar naik menuju dua bulan tertinggi menyusul komentar hawkish The Fed
dalam hasil risalah dari pertemuannya kemarin, menekan harga minyak
mentah dan logam serta perusahaan multinasional yang penjualannya berada
di luar negeri dapat turun oleh penguatan mata uang AS. Saham perbankan
dan teknologi membantu mempercepat aksi jual pasaca reli kemarin,
dengan saham Microsoft Corp. dan Citigroup Inc. turun setidaknya 1,6
persen.
Indeks
S&P 500 turun 0,8 persen menjadi 2,030.34 pada pukul 12:50 siang di
New York, dengan indeks tersebut menghapus kenaikan dalam tahun 2016.
Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 155,15 poin, atau 0,9
persen, ke 17,371.47. Indeks tersebut telah mengalami penurunan
dalam setahun sejak terakhir kali mencapai semua waktu tertinggi.
Indeks Nasdaq Composite tergelincir 1,1 persen. Volume perdagangan saham
di S&P 500 adalah sekitar 8 persen di atas rata-rata 30-hari untuk
hari ini.
Risalah
dari pertemuan April The Fed mengindikasikan pembuat kebijakan bersedia
untuk menaikkan suku bunga pada bulan Juni jika perekonomian terus
membaik, yang menghantarkan S&P 500 pada hari Rabu untuk ayunan
intraday terlebar dalam tiga minggu terakhir. Beberapa peserta pertemuan
menyatakan keprihatinan bahwa pasar sedang tidak siap untuk
meningkatkan suku bunga pada bulan depan.(frk)
Sumber: Bloomberg