Bestprofit (4/7) – Harga emas mengalami kenaikan tipis pada sesi awal perdagangan Asia, Jumat pagi (4/7), di tengah meningkatnya kecemasan pasar atas defisit fiskal Amerika Serikat yang terus melebar. Para investor kembali memburu emas sebagai aset safe haven, mencerminkan kekhawatiran jangka panjang terhadap keberlanjutan kebijakan fiskal dan stabilitas keuangan negara adidaya tersebut.
Emas Menguat di Tengah Ketidakpastian
Hingga pukul 08.00 waktu Singapura, harga spot emas naik sebesar 0,2% ke level $3.330,85 per ons. Kenaikan ini terjadi setelah beberapa hari perdagangan yang relatif stagnan, dan menjadi sinyal bahwa pasar masih waspada terhadap arah kebijakan ekonomi AS, terutama menyangkut pengeluaran pemerintah dan arah suku bunga di masa depan.
Kekhawatiran ini muncul setelah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat meloloskan Rancangan Undang-Undang (RUU) pajak dan belanja yang ambisius, yang diajukan oleh Presiden Donald Trump. RUU ini diperkirakan akan mendorong belanja pemerintah dalam jangka pendek, namun juga berpotensi memperlebar defisit anggaran secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan.
Defisit Fiskal AS Jadi Sorotan Pasar
Menurut Paul Ashworth, kepala ekonom AS di lembaga riset Capital Economics, meskipun penerimaan negara akan meningkat dari kebijakan tarif dan potensi reformasi perpajakan, defisit anggaran tetap berada pada kisaran 6% dari Produk Domestik Bruto (PDB) selama beberapa tahun mendatang. Ini merupakan angka yang dinilai tidak berkelanjutan untuk jangka panjang.
“Utang pemerintah federal jelas berada di jalur yang tidak berkelanjutan,” ujar Ashworth. Ia menambahkan bahwa kenaikan utang dalam situasi ekonomi global yang tidak menentu akan meningkatkan risiko terhadap stabilitas fiskal AS dan memicu kekhawatiran akan kemungkinan krisis utang di masa depan.
Kondisi tersebut secara historis telah menjadi pemicu meningkatnya permintaan emas, karena logam mulia ini dianggap sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian dan penurunan nilai mata uang fiat.
Kunjungi juga : bestprofit futures
Emas Sebagai Safe Haven Kembali Dilirik
Dalam konteks pasar global yang penuh gejolak, emas kerap kali berperan sebagai “safe haven” atau aset perlindungan. Ketika investor merasa tidak yakin dengan kondisi ekonomi atau politik, mereka cenderung mengalihkan asetnya ke instrumen yang dianggap lebih aman seperti emas, obligasi pemerintah berkualitas tinggi, atau mata uang kuat seperti franc Swiss.
Kekhawatiran terhadap arah kebijakan fiskal AS saat ini menambah tekanan psikologis bagi pelaku pasar. Selain itu, prospek pelonggaran kebijakan moneter oleh bank sentral AS (Federal Reserve) juga memberi dukungan tambahan bagi harga emas. Suku bunga yang rendah biasanya membuat emas lebih menarik karena menurunkan opportunity cost dalam memegang aset yang tidak menghasilkan bunga seperti emas.
Dampak Kebijakan Trump terhadap Stabilitas Ekonomi
RUU belanja dan pajak yang diajukan Presiden Trump adalah bagian dari upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi domestik melalui investasi infrastruktur dan pemotongan pajak korporasi. Namun, kebijakan ini datang dengan harga yang mahal—yakni peningkatan drastis dalam belanja negara dan, secara otomatis, peningkatan utang nasional.
Analis memperingatkan bahwa langkah ini bisa bersifat kontraproduktif dalam jangka panjang. Jika pasar mulai mempertanyakan kemampuan pemerintah AS untuk mengelola utang dan membayar bunga obligasi, hal ini dapat mengganggu kepercayaan investor terhadap pasar keuangan AS secara keseluruhan.
Kondisi seperti ini sangat mungkin mendorong lonjakan permintaan atas emas dan aset-aset safe haven lainnya.
Pasar Masih Waspada, Volatilitas Bisa Meningkat
Kenaikan harga emas sebesar 0,2% pagi ini mungkin tampak kecil, namun itu adalah refleksi dari kehati-hatian pasar dalam menghadapi ketidakpastian kebijakan ekonomi AS. Seiring berjalannya waktu, jika defisit fiskal terus membengkak dan pasar obligasi mulai menunjukkan tekanan, harga emas berpotensi melonjak lebih tinggi.
Volatilitas pasar kemungkinan akan meningkat, terutama jika data ekonomi menunjukkan perlambatan atau jika Federal Reserve mengubah arah kebijakan moneternya. Dalam skenario seperti itu, logam mulia biasanya mendapatkan momentum lebih lanjut.
Dampak Global: Dolar AS, Inflasi, dan Pasar Berkembang
Meningkatnya defisit fiskal AS juga dapat berdampak pada kekuatan dolar AS dan tekanan inflasi. Jika pasar kehilangan kepercayaan terhadap pengelolaan fiskal AS, dolar berisiko melemah. Dolar yang lebih lemah biasanya mendukung harga emas, karena emas diperdagangkan dalam mata uang tersebut.
Selain itu, meningkatnya defisit dan potensi pembiayaan yang tidak berkelanjutan dapat menyebabkan peningkatan imbal hasil obligasi pemerintah, yang dalam jangka panjang bisa memicu kenaikan biaya pinjaman global dan memperburuk tekanan ekonomi di negara-negara berkembang yang memiliki utang dalam dolar.
Prospek Emas dalam Jangka Menengah hingga Panjang
Melihat ke depan, prospek harga emas masih cukup positif. Dengan latar belakang ketidakpastian fiskal AS, kemungkinan pelonggaran moneter lebih lanjut, dan ketegangan geopolitik di berbagai belahan dunia, permintaan terhadap emas cenderung akan tetap tinggi.
Investor institusi dan individu kemungkinan besar akan terus menempatkan sebagian portofolionya dalam logam mulia, baik melalui pembelian fisik maupun instrumen keuangan seperti ETF berbasis emas.
Namun, para analis juga mengingatkan bahwa harga emas tetap rentan terhadap pergerakan jangka pendek yang dipicu oleh data ekonomi, arah suku bunga, serta perkembangan geopolitik.
Kesimpulan: Emas Tetap Jadi Pilihan di Tengah Ketidakpastian
Kenaikan tipis harga emas pada Jumat pagi (4/7) mencerminkan sentimen kehati-hatian pasar terhadap masa depan fiskal Amerika Serikat. Dengan defisit anggaran yang diperkirakan akan terus meningkat dalam beberapa tahun ke depan, emas kembali menjadi pilihan utama investor untuk melindungi nilai kekayaannya.
Meskipun hanya naik 0,2%, tren ini bisa menjadi awal dari pergerakan yang lebih besar jika ketidakpastian terus berlanjut. Dalam iklim ekonomi global yang dipenuhi risiko dan gejolak, emas tetap mempertahankan posisinya sebagai aset pelindung nilai yang terpercaya.
Jangan lupa jelajahi website kami di demo bestprofit dan temukan beragam informasi menarik yang siap menginspirasi dan memberikan pengetahuan baru! Ayo, kunjungi sekarang untuk pengalaman online yang menyenangkan!