Wednesday, 25 May 2016

Wall Street Menguat Terimbas Kenaikan Harga Minyak

BESTPROFIT FUTURES MALANG (26/5) - Wall Street menguat pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi waktu Jakarta) terdorong kenaikan harga minyak dan investor yang mulai menerima kemungkinan kenaikan suku bunga acuan AS bakal terjadi pada awal bulan depan.

Melansir laman Reuters, indeks Dow Jones industrial average naik 0,82 persen menjadi 17.851,51 poin. Indeks S&P 500 naik 0,7 persen menjadi 2.090,54 poin. Sementara indeks Nasdaq Composite bertambah 0,7 persen menjadi 4,894.89.

Indeks S&P 500 telah meningkat sekitar 15 persen dari posisi terendah pada Februari dan naik sekitar 2 persen pada tahun ini. Dengan sembilan dari 10 sektor besar pada indeks S&P menguat.

Saham sektor energi memimpin perdagangan, dengan naik 1,51 persen karena harga minyak menguat ke posisi  US$ 50 per barel. Itu menyusul laporan jika persediaan minyak mentah AS turun lebih besar dari perkiraan, yang menambah harapan bahwa aksi jual komoditas mungkin lebih banyak terjadi.

Selain itu, komentar dari pembuat kebijakan dalam beberapa hari terakhir dan data ekonomi AS yang baik telah meningkatkan ekspektasi bahwa Federal Reserve bisa segera menaikkan tingkat suku bunga acuannya lebih cepat daripada yang perkiraan sebelumnya.

Sektor keuangan pada indeks S&P naik 1,03 persen dan mengakhiri sesi pada titik tertinggi tahun ini. Mendapatkan keuntungan dari kenaikan suku bunga yang lebih tinggi membuat perusahaan sektor keuangan menjanjikan keuntungan lebih. Saham Bank of America, JPMorgan dan Citigroup naik lebih dari 1,5 persen.

"Apa yang Anda lihat adalah pengakuan bahwa ini akan terjadi dan investor semakin nyaman dengan itu. Ada pengakuan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak apa-apa," ujar Kurt Brunner, Manajer Portofolio Swarthmore Group di Philadelphia.

Sementara perusahaan yang mengalami hari buruk seperti saham Alibaba Group yang anjlok 6,82 persen setelah perusahaan diselidiki Securities and Exchange Commission AS, terkait kemungkinan praktik akuntansi yang melanggar hukum federal.

Sekitar 6,9 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, di bawah 7,3 miliar rata-rata harian selama 20 hari perdagangan terakhir, menurut data Thomson Reuters. (Nrm/Ndw)


Sumber : Liputan6

Minyak Bergerak Naik Terkait Penurunan Persediaan & Output AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (26/5) - Minyak naik ke level tertinggi dalam lebih dari tujuh bulan terakhir di New York setelah laporan pemerintah menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS dan produksi menurun, memicu pengurangan kelebihan persediaan.
Stok minyak mentah turun 4,23 juta barel, menurut laporan dari Administrasi Informasi Energi, lebih dari dua kali yang diproyeksikan oleh analis yang disurvei oleh Bloomberg. Produksi merosot pada pekan ke 11 menuju level terendahnya sejak September 2014. Harga minyak melemah dari sesi tertinggi setelah laporan menunjukkan bahwa persediaan bensin meningkat secara tak terduga.
Harga minyak telah melonjak lebih dari 80 % dari level 12-tahun terendah di New York pada awal tahun ini terkait tanda-tanda kelebihan pasokan global akan menurun. Sementara beberapa produsen terbesar dunia terus memompa produksi minyak mentah pada tingkat mendekati rekornya, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak tidak mungkin untuk menetapkan target output mereka ketika memenuhi mengadakan pertemuan pada 2 Juni mendatang karena strategi Arab Saudi untuk menekan output saingannya, menurut semua analis tetapi salah satu dari 27 analis yang disurvei oleh Bloomberg.
MInyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli naik 94 sen menjadi menetap di level $ 49,56 per barel di New York Mercantile Exchange. Ini adalah penutupan tertinggi sejak 9 Oktober lalu. Jumlah volume yang diperdagangkan adalah 18 % di bawah 100-hari rata-rata.
Brent untuk pengiriman Juli menguat $ 1,13 atau 2,3 %, ke level $ 49,74 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Ini merupakan penutupan tertinggi sejak 3 November. Minyak mentah acuan global mengakhiri sesi pada premi 18 sen dibandingkan WTI. (knc)
Sumber : Bloomberg

Emas Berjangka Berakhir di Level Terendahnya Dalam 7-Pekan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (26/5) - Emas berjangka ditutup di level terendahnya dalam tujuh minggu terakhir pada Rabu ini, karena keuntungan secara keseluruhan dalam dolar AS dan ekuitas terus mengurangi daya tarik untuk investasi emas.
Harga logam kuning telah dihitung mengalami penurunan sebesar 4,4% selama beruntun enam sesi. Emas untuk pengiriman Juni turun $ 5,40, atau 0,4%, untuk berakhir di $ 1,223.80 per ounce.(mrv)
Sumber: MarketWatch

Bursa Saham AS Berakhir Rally Ditengah Optimisme Pertumbuhan Ekonomi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (26/5) - Saham AS mencatatkan kenaikan terbesar selama dua hari dalam hampir tiga bulan terakhir, terkait tanda-tanda pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat memicu spekulasi bahwa dapat menahan suku bunga yang lebih tinggi.
Indeks S&P 500 dipimpin oleh sektor bank-bank pada hari Rabu, mencapai level tertinggi sejak 6 Januari di tengah spekulasi bahwa kenaikan suku bunga akan meningkatkan keuntungan. Bank of America Corp dan Citigroup Inc naik lebih dari 1,6 %. Produsen energi mengikuti harga minyak yang lebih tinggi, dibantu oleh pelemahan dolar yang juga didukung peningkatan laba dalam perusahaan material.
Indeks S&P 500 naik 0,7 % ke level 2,090.37 pada pukul 16:00 sore waktu New York, keuntungan back-to-back pertama dalam dua minggu terakhir. (knc)
Sumber : Bloomberg

Tuesday, 24 May 2016

Gold Market Update - 25mei2016

Minyak Bergerak Naik Karena Persediaan AS Diperkirakan Menurun

BESTPROFIT FUTURES MALANG (25/5) - Minyak bergerak naik sebelum rilis data pemerintah AS yang diperkirakan akan menunjukkan persediaan minyak mentah akan menurun, yang dapat mengurangi kelebihan pasokan.
Kontrak berjangka naik 1,1 % di New York. Stok minyak mentah AS, dekati level delapan dekade tertinggi, yang kemungkinan turun sebanyak 2 juta barel pada pekan lalu, menurut survei Bloomberg sebelum data Administrasi Informasi Energi, Rabu. American Petroleum Institute industri yang didanai akan merilis laporan pasokannya pada hari Selasa. Gangguan yang telah menahan output dari Kanada, Nigeria dan Libya selama bulan lalu.
Harga minyak AS berjangka telah melonjak lebih dari 80 % dari level 12-tahun terendah pada awal tahun ini terkait tanda-tanda melimpahnya pasokan global ditengah penurunan produksi di Nigeria dan negara-negara non-OPEC termasuk di Amerika Serikat. Organisasi Negara Pengekspor Minyak tidak mungkin menentukan target produksinya pada saat mengadakan pertemuan pada 2 Juni mendatang karena sesuai dengan strategi Arab Saudi untuk menekan saingan, menurut semua analis kecuali 1 dari 27 analis yang disurvei oleh Bloomberg.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli naik 54 sen menjadi menetap di level $ 48,62 per barel di New York Mercantile Exchange. Total volume yang diperdagangkan adalah 29 % di bawah 100-hari rata-rata.
Brent untuk pengiriman Juli menguat 26 sen atau 0,5 %, ke level $ 48,61 di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Minyak mentah acuan global diperdagangkan pada diskon 1 sen dibandingkan minyak mentah WTI. (knc)
Sumber : Bloomberg

Meningkatnya Penjualan Rumah AS Memberi Sentimen Positif di Bursa Asia

BESTPROFIT FUTURES MALANG (25/5) - Bursa saham Asia dibuka menguat, dengan Indeks acuan ekuitas regional rebound dari tujuh pekan terendah, setelah lonjakan penjualan rumah AS memicu spekulasi bahwa ekonomi terbesar di dunia tersebut dapat menahan suku bunga yang lebih tinggi.
MSCI Asia Pacific Index naik 0,8 persen menjadi 125,95 pada pukul 09:03 pagi di Tokyo setelah pada penutupan hari Selasa berada di level terendah sejak 6 April. Indeks Topix Jepang naik 1,6 persen karena yen diperdagangkan di 110,15 per dolar setelah jatuh 0,7 persen pada Selasa kemarin. Laporan menunjukkan penjualan rumah baru di AS pada bulan April melonjak ke level tertinggi dalam lebih dari delapan tahun terakhir. Peluang untuk kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve pada bulan Juni naik menjadi 34 persen dari 4 persen pada Senin lalu, dengan para pedagang sekarang mengharapkan kesempatan yang lebih baik dari yang sebenarnya dari peningkatan pada bulan Juli.
Mei bersiap untuk menjadi bulan terburuk untuk indeks Asia Pasifik sejak Januari dalam apa yang menjadi wild ride bagi investor dalam tahun ini. Indeks regional memulai tahun 2016 dengan penurunan 14 persen hingga terendahnya di bulan Februari terhadap kekhawatiran devaluasi yuan China akan mengekang pertumbuhan global dan di tengah prospek biaya pinjaman AS yang lebih tinggi. MSCI kemudian reli hampir 20 persen sampai pada puncaknya tahun ini di bulan April sebelum melemah lagi. Indeks tersebut telah jatuh 4,8 persen dalam bulan ini sampai dengan Selasa kemarin.(frk)
Sumber: Bloomberg

Pelemahan Yen Bantu Angkat Bursa Jepang Dari Penurunan Selama 3 Hari

BESTPROFIT FUTURES MALANG (25/5) - Bursa saham Jepang naik untuk pertama kalinya dalam tiga hari karena pelemahan yen, meningkatkan prospek pendapatan bagi eksportir, dan setelah data perumahan AS meningkatkan keyakinan investor bahwa ekonomi terbesar dunia dapat mengatasi peningkatan biaya pinjaman dalam waktu dekat.
Indeks Topix menguat 1,5 persen menjadi 1,346.31 pada pukul 09:01 pagi di Tokyo dengan lebih dari 20 saham menguat untuk setiap satu saham yang turun. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 1,6 persen menjadi 16,758.91. Yen diperdagangkan di 110,14 per dolar, melemah untuk hari kedua. Sementara data pembelian rumah baru di AS melonjak pada bulan April ke level tertinggi sejak awal tahun 2008.
Kontrak pada Indeks S&P 500 naik 0,2 persen. Indeks ekuitas AS yang mendasari naik 1,4 persen pada hari Selasa, naik tajam dalam lebih dari dua bulan karena perusahaan keuangan dan teknologi mengalami penguatan.(frk)
Sumber: Bloomberg

Saham AS Berakhir Rally Didorong Optimisme Data Perumahan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (25/5) - Saham AS naik tajam dalam lebih dari dua bulan terakhir, seiring lonjakan dalam penjualan rumah memicu spekulasi ekonomi yang dapat menahan suku bunga yang lebih tinggi di tengah meningkatnya spekulasi Federal Reserve yang akan memperketat kebijakan pada musim panas ini.
Indeks S&P 500 naik 1,4 % ke level 2,076.01 pada pukul 16:00 sore waktu New York, kenaikan terbesar sejak 11 Maret lalu, mendorong indeks tersebut untuk raih dua minggu tertinggi.
Sebuah laporan hari ini menunjukkan penjualan rumah baru pada bulan April menguat ke level tertinggi dalam lebih dari delapan tahun terakhir, mengarah ke musim jual semi yang kuat untuk pembangunan. Harga penjualan rata-rata naik menuju rekornya, mengambarkan kontrak yang ditandatangani untuk properti yang lebih mahal. (knc)
Sumber : Bloomberg

Saham AS Naik Pada Sesi Break Terkait Spekulasi Pada Suku Bunga Yang Menguat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (25/5) - Saham AS naik ke level tertingginya dalam dua bulan terkait spekulasi yang meningkat bahwa The Fed akan menaikkan suku bunganya di musim panas ini memicu kenaikan di saham keuangan, sedangkan data perumahan mengisyaratkan bahwa ekonomi cukup kuat untuk mendukung biaya pinjaman yang lebih tinggi.
Sektor perbankan menguat karena imbal hasil Treasury naik menuju tiga minggu tertingginya, dengan JPMorgan Chase & Co dan Citigroup Inc naik setidaknya 1,8 persen. Toll Brothers Inc raih kenaikan terbaiknya dalam tiga tahun setelah data penjualan rumah baru yang lebih kuat dari perkiraan dan terkait laba kuartalan pembangun perumahan mewah ini melampaui estimasi. Indeks S & P dari homebuilders berada di jalur untuk kenaikan tajam dalam empat bulan terakhir, dan Microsoft Corp raih kenaikan terbaiknya sejak 1 Maret lalu.
Indeks S & P 500 naik 1,4 persen menjadi 2,076.37 pada 13:06 siang di New York, kenaikan terbaik sejak 11 Maret. Indeks tersebut naik di atas harga rata-rata selama 50 hari terakhir untuk pertama kalinya dalam empat hari. Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 218,19 poin, atau 1,3 persen, ke 17,711.12. Indeks Nasdaq Composite naik 1,9 persen ke tiga minggu tertingginya. Perdagangan saham di S & P 500 sebesar 3 persen di bawah rata-rata 30-harinya untuk hari ini.(mrv)
Sumber: Bloomberg

Monday, 23 May 2016

Saham AS Berfluktuasi Ditengah Fokus Fed; Minyak Turun untuk Hari Keempat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (24/5) - Saham AS berfluktuasi, seiring para investor menunggu kejelasan lebih lanjut tentang waktu kenaikan suku bunga berikutnya dari Federal Reserve dan prospek inflasi. Sementara Yen menguat, sedangkan minyak mentah merosot untuk hari keempat.
Kenaikan pada Indeks S&P 500 terhadap saham teknologi diimbangi oleh penurunan di produsen energi. Minyak turun karena produsen asal Kanada bekerja untuk melanjutkan operasinya dan Iran terus meningkatkan ekspor, sementara tembaga dan aluminium menghapus penurunan. Yen rebound dari level terendahnya bulan ini, didorong oleh surplus perdagangan terbesar dalam enam tahun terakhir. Perusahaan Brasil bersiap untuk meningkatkan usaha penjualan obligasi di pasar internasional setelah Petroleo Brasileiro SA mengakhiri level 11-bulan terendahnya pada pekan lalu.
Indeks S&P 500 turun tipis kurang dari 0,1 % pada pukul 12:47 siang waktu New York. Investor akan mengkaji data ekonomi pekan ini pada indeks manufaktur, perumahan, sentimen konsumen dan pertumbuhan sebagai petunjuk tentang apakah ekonomi AS telah cukup kuat untuk menopang biaya pinjaman yang lebih tinggi. Indeks manufaktur pada pembacaan bulan Mei yang dirilis hari ini berada di bawah perkiraan ekonom yang disurvei oleh Bloomberg, merosot ke level terendahnya sejak September 2009 dengan pesanan pabrik berada di level terlemah tahun ini. (knc)
Sumber : Bloomberg

Emas Terus Menurun Terkait Kemungkinan Fed Menaikkan Suku Bunga pada Bulan Juni

BESTPROFIT FUTURES MALANG (24/5) - Emas berjangka pada hari Senin menetap di level terendah untuk sesi keempat berturut-turut, terkait harapan bahwa The Fed mungkin akan menaikkan suku bunga segera setelah bulan depan mendorong harga logam mulia tersebut ke level terlemahnya sejak akhir April lalu.
Emas untuk pengiriman Juni turun $ 1,40 atau 0,1 %, untuk menetap di level $ 1,251.50 per ons, dengan harga penutupan pada pekan lalu berada di level terendah sejak 27 April, emas berjangka anjlok sekitar 1,6 %.
Sejumlah pembicara Fed pekan ini diperkirakan akan menegaskan kembali sikap yang lebih tinggi pada suku bunga seiring kebijakan yang telah menyatakan atas kekhawatiran mereka bahwa kenaikan suku bunga AS berisiko jika ekonomi terus menunjukkan tanda-tanda perbaikan. (knc)
Sumber : Market Watch

Pasokan Global Yang Melimpah Bertahan, Minyak Berakhir di Terendahya 1-Minggu

BESTPROFIT FUTURES MALANG (24/5) - Harga minyak berakhir di level terendahnya dalam seminggu pada Senin ini karena kekhawatiran akan meredanya gangguan terbaru untuk produksi minyak mentah, memperbaharui harapan bahwa pasokan global akan terus melebihi permintaan.
Minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman Juli turun 33 sen, atau 0,7%, untuk berakhir di $ 48,08 per barel di New York Mercantile Exchange. Itu merupakan penutupan terendah untuk kontrak bulan depan sejak 16 Mei. Minyak mentah Brent di London™s ICE Futures exchange turun 37 sen, atau 0,8%, ke $ 48,35 per barel.(mrv)
Sumber: MarketWatch

IHSG Berpotensi Kembali Menguat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (24/5) - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan menguat pada perdagangan saham Selasa (24/5/2016).

Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, ‎penguatan IHSG kemarin ditopang oleh aksi beli investor asing. IHSG sendiri ditutup menguat sebanyak 31,78 poin atau sebanyak 0,67 persen ke level 4.743.

"Investor asing pun tercatat melakukan aksi beli bersih sebesar Rp 176, 33 miliar. Di saat nilai tukar rupiah terhadap dolar  mulai membaik mendekati 13.500," kata dia dalam ulasannya.

Lebih lanjut Lanjar mengatakan, Bursa Asia ditutup variatif dengan bursa Jepang melemah sementara bursa saham China menguat.

"Terapresiasinya nilai tukar Yen menjadi faktor utama pelemahan bursa Jepang selain data penurunan ekspor bulanan hingga muncul peringatan pejabat Jepang untuk melakukan intervensi pelemahan mata uang yang telah menguat hingga 10 persen pada tahun ini," jelas dia.

Dia memperkirakan IHSG bakal bergerak pada level support 4.730 dan resistance 4.805 pada perdagangan saham Selasa pekan ini.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya mengatakan, IHSG akan menguat pada perdagangan saham hari ini. Ada pun gerak IHSG diperkirakan pada support 4.702 dan resistance 4.774.

"IHSG bergerak menguat pola penguatan masih bersifat teknikal rebound," kata dia.


Sumber : Liputan6

Wall Street Tertekan Akibat Kekhawatiran Suku Bunga The Fed

BESTPROFIT FUTURES MALANG (24/5) - Bursa saham Amerika Serikat (AS) melemah pada penutupan perdagangan saham di awal pekan ini didorong saham Apple dan kekhawatiran pelaku pasar terhadap rencana bank sentral AS untuk menaikkan suku bunga.

Selama sesi perdagangan saham, indeks saham Dow Jones dan Nasdaq memimpin penguatan, namun akhirnya melemah pada penutupan perdagangan saham.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (Selasa pagi WIB), indeks saham Dow Jones susut 0,05 persen ke level 17.492,93. Indeks saham S&P 500 tergelincir 0,21 persen ke level 2.048,04. Indeks saham Nasdaq melemah 0,08 persen ke level 4.765,78.

Sentimen bank sentral AS atau the Fed untuk menaikkan suku bunga menjadi perhatian pelaku pasar. Kenaikan suku bunga bank sentral menjadi fokus utama di antara investor saham yang mendapatkan keuntungan dari suku bunga pinjaman rendah pada krisis keuangan 2008.


Pemimpin bank sentral AS San Francisco John William dan pemimpin bank sentral AS bagian St Lousi James Bullard juga mengeluarkan pernyataan agresif soal kenaikan suku bunga.

Pada akhir pekan lalu, investor terkejut dengan sinyal bank sentral AS menaikkan suku bunga pada Juni dalam pertemuan bank sentral AS. Investor akan mendengar petunjuk baru pernyataan pimpinan bank sentral Janet Yellen pada Jumat pekan ini.

"Pasar membutuhkan arah dan suasana ketika suku bunga menguat, dan bank sentral AS sedang melakukan itu. Suku bunga butuh normal, dan bank sentral AS membutuhkan waktu," ujar Tim Ghriskey, Direktur Solaris Group seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa ( 24/5/2016).

Sementara itu, saham Apple menguat 1,27 persen. Volume perdagangan saham sekitar 5,9 miliar di bursa saham Amerika Serikat. (Ahm/Ndw)


Sumber : Liputan6

Sunday, 22 May 2016

Harga Emas Turun Tiga Minggu Berturut

BESTPROFIT FUTURES MALANG (23/5) - Harga Emas beringsut lebih rendah pada akhir perdagangan akhir pekan pada hari Jumat, dan mengakumulasikan penurunan mingguan terbesar dalam hampir dua bulan dengan meningkatnya ekspektasi untuk kenaikan suku bunga AS segera pada bulan depan.
Harga Emas Spot berakhir turun 0,2 persen pada $ 1,252.00 per ons, dan mencatatkan penurunan 1,6 persen minggu ini, sebagai pelemahan minggu ketiga berturut-turut.
Sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman Juni turun $ 1,90 pada $ 1,252.90.
Presiden Fed New York William Dudley mengatakan, pada Kamis, ada rasa yang kuat di antara para pejabat bank sentral bahwa pasar sedang meremehkan kemungkinan pengetatan kebijakan.
Itu terjadi sehari setelah risalah dari pertemuan April Fed mengungkapkan bahwa sebagian besar pembuat kebijakan merasa kenaikan suku bunga mungkin sesuai pada awal bulan depan, mengirimkan emas ke level terendah tiga minggu dari $ 1.244.
Emas sangat sensitif terhadap suku bunga, yang jika naik akan mengangkat biaya kesempatan memegang emas. Logam ini telah menguat 18 persen tahun ini karena investor memperkiraka the Fed akan menunda kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Sekalipun Dolar AS mundur dari tertinggi dalam hampir dua bulan terhadap sekeranjang mata uang, tetapi membukukan hasil positif dalam minggu ketiga berturt, yang menambah tekanan pada emas.
Kepemilikan emas terbesar di dunia yang didukung ETF, SPDR Gold Shares, naik 4,5 ton pada Kamis untuk tertinggi sejak November 2013. 
Sedangkan permintaan emas di Asia flat minggu ini oleh dolar yang lebih kuat dan lemahnya permintaan musiman di pusat-pusat perdagangan utama.
Di antara logam mulia lainnya, harga perak naik 0,2 persen pada $ 16,51, sementara harga platinum naik 1,05 persen pada $ 1,020.13 dan harga paladium 0,6 persen lebih tinggi pada $ 557,75. 

Sumber : Vibiznews

IHSG Akan Naik Terbatas di Awal Pekan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (23/5) - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal menguat terbatas pada perdagangan saham awal pekan ini. Gerak nilai tukar rupiah dan sentimen bursa saham global masih akan mempengaruhi laju IHSG.

Analis PT Investa Saran Mandiri Hans Kwee menuturkan IHSG berpeluang naik terbatas. Bursa saham Amerika Serikat (AS) menguat terbatas pada akhir pekan lalu dapat mendorong penguatan IHSG di awal pekan. Sedangkan sentimen lainnya akan datang dari rilis data ekonomi di Eropa seperti data manufaktur.

Sedangkan sentimen dalam negeri, Hans mengatakan, pelaku pasar menunggu kenaikan peringkat Indonesia dari lembaga pemeringkat internasional S&P. Pelaku pasar juga menanti keputusan pembahasan pengampunan pajak/tax amnesty.

Ia menambahkan, laju nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih melemah akan berlanjut pada awal pekan ini.

Hans menilai, tekanan laju rupiah itu terjadi lantaran pelaku pasar khawatir terhadap kenaikan suku bunga bank sentral AS. Hal itu mengingat bank sentral AS memberikan sinyal kenaikan suku bunga pada Juni. "Pelemahan rupiah terhadap dolar AS juga akan terbatas," ujar Hans.

Dengan melihat kondisi itu, Hans memperkirakan IHSG menguat terbatas di kisaran resistance 4.725-4.748 dan support di level 4.690-4.700.

Sementara itu, Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan IHSG akan kembali bervariasi dengan kecenderungan menguat. IHSG akan bergerak di kisaran 4.685-4.740 pada awal pekan ini.

Sebelumnya IHSG ditutup naik terbatas 7,66 poin atau 0,17 persen ke level 4.711,88. Sektor saham industri dasar dan aneka industri memimpin penguatan sektoral setelah terkoreksi cukup dalam sejak awal Mei. 


Sumber : Liputan6

Sepi Sentimen, Laju IHSG Bakal Mendatar

BESTPROFIT FUTURES MALANG (23/5) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung mendatar pada perdagangan saham sepekan ini. Alasannya, belum ada sentimen positif yang mampu menggerakan IHSG ke zona positif.

Kepala Riset PT Universal Broker Securities Satrio Utomo menerangkan, minimnya sentimen membuat pelaku pasar cenderung wait and see. Apalagi, kondisi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) juga tidak menentu.

"Sepertinya market masih wait and see. Tidak ada sentimen yang bagus," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (23/5/2016).

Lebih lanjut,Satrio juga mengatakan pelaku pasar juga mengurangiagresifitasnya menjelang bulan puasa. MenurutSatrio hal tersebut merupakan tren yang kerap terjadi karena menjelang puasa pasar enggan berspekulasi.

Dia mengatakan, sentimen yang mampu mengangkat IHSG ialah hasil survei lembaga pemeringkat dunia Standard and Poor's (S&P). Sayangnya, hasil survei S&P tak bisa diprediksi. "Kalau tiba-tiba mengeluarkan ratting bisa naik kencang (IHSG)," ujar dia.

Satrio memperkirakan IHSG berada pada rentang support 4.690-4.650 dan resistance pada level 4.750-4.900.

Analis NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan IHSG bakal melemah pada perdagangan sepekan ke depan. Pasalnya, penguatan IHSG pada perdagangan saham pekan lalu belum menunjukkan jika pelemahan IHSG bakal berakhir.

"Apalagi laju pasar obligasi dan rupiah masih berada dalam tren pelemahannya‎," kata dia dalam ulasannya.

Dia mengatakan, IHSG bakal berada pada support 4.675-4.720 sementara resistance pada level 4.765-4.777.


Sumber : Liputan6

Minyak Mendekati $ 48 Setelah Berakhirnya Kontrak Bulan Juni di New York

BESTPROFIT FUTURES MALANG (23/5) - Minyak diperdagangkan mendekati $ 48 per barel setelah kontrak untuk bulan Juni turun dan berakhir di New York pada Jumat pekan lalu.
Minyak berjangka untuk pengiriman Juli turun sebanyak 0,7 persen setelah West Texas Intermediate (WTI) untuk bulan Juni berakhir pada Jumat pekan lalu, turun 0,9 persen. Minyak berjangka masih menguat minggu lalu di tengah rendahnya produksi minyak mentah AS dan gangguan pasokan di Kanada dan Nigeria.
Minyak mentah WTI berada di level $ 48,18 per barel di New York Mercantile Exchange, turun 23 sen, pada pukul 09:09 pagi waktu Sydney. Minyak WTI turun 41 sen menjadi $ 47,75 pada hari Jumat. Total volume perdagangan sekitar 67 persen di bawah rata-rata 100-hari.
Minyak Brent berada 16 sen lebih rendah di level $ 48,56 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Kontrak Brent turun 0,2 persen menjadi $ 48,72 pada hari Jumat. Minyak mentah acuan global diperdagangkan lebih besar 36 sen dari WTI untuk bulan Juli.(frk)
Sumber: Bloomberg

Bursa Jepang Dibuka Turun, Dipimpin Oleh Perusahaan Energi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (23/5) - Bursa saham Jepang dibuka melemah di Tokyo, dipimpin oleh perusahaan energi dan utilitas, karena turunnya harga minyak mentah dan investor masih mempertahankan sikap wait-and-see setelah pertemuan Kelompok Tujuh (G-7) Menteri Keuangan di Jepang selama akhir pekan.
Indeks Topix merosot 0,6 persen menjadi 1,334.86 pada pukul 09:02 pagi di Tokyo, dengan dua saham turun untuk setiap saham yang naik. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,7 persen menjadi 16,627.95. Yen diperdagangkan di level 110,04 per dolar setelah pembicaraan dua hari antara kepala keuangan G-7 ditandai dengan perselisihan antara AS dan Jepang atas kebijakan nilai tukar. Minyak memperpanjang kerugian karena para pedagang mulai fokus pada pertemuan OPEC pada pekan depan, dengan Iran mengklaim tidak akan bergabung dengan pakta untuk pembekuan produksi.
Komentar yang menggerakan yen oleh Menteri Keuangan Jepang Taro Aso di Sendai pada hari Jumat dan Sabtu mengisyaratkan pertumbuhan yang frustrasi tentang dampak pada eksportir setelah mata uang melonjak 9 persen dalam tahun ini terhadap dolar AS, memacu spekulasi bahwa kementerian keuangan mungkin akan melakukan intervensi. Aso mengangkat isu tersebut dalam pertemuannya dengan Menteri Keuangan AS Jacob J. Lew.(frk)
Sumber: Bloomberg

Thursday, 19 May 2016

Bursa AS Ditutup Turun di Tengah Kekhawatiran Suku Bunga yang Tinggi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/5) - Bursa saham AS melemah, dengan S&P 500 jatuh ke tujuh minggu terendah, di tengah kekhawatiran bahwa kenaikan suku bunga Federal Reserve pada awal bulan depan bisa membebani ekonomi global yang sedang berjuang.
Ekuitas memangkas kerugian dalam comeback sore hari karena indeks dolar memotong kenaikannya. Komentar hawkish The Fed dalam risalah pertemuan kemarin telah mendukung kenaikan dolar, menekan harga komoditas serta perusahaan multinasional yang penjualannya di luar negeri dapat turun oleh mata uang AS yang lebih kuat. Wal-Mart mengalami reli terkuat dalam tujuh tahun terhadap pendapatan yang lebih baik dari estimasi, yang menawarkan beberapa dukungan optimisme bahwa ekonomi Amerika mungkin cukup kokoh untuk menangani suku bunga yang lebih tinggi.
Indeks S&P 500 turun 0,4 persen menjadi 2,039.97 pada pukul 16:00 sore di New York, menghapus keuntungan 2016 yang telah mendekati 3 persen.(frk)
Sumber: Bloomberg

Bursa AS Merosot di Tengah Kekhawatiran Atas Suku Bunga Yang Tinggi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/5) - Bursa saham AS turun dalam pelemahan yang lebih luas, dengan S&P 500 jatuh ke level terendah dua bulan, di tengah kekhawatiran bahwa kenaikan suku bunga Federal Reserve pada awal bulan depan akan membebani ekonomi global yang sedang berjuang.
Indeks dolar naik menuju dua bulan tertinggi menyusul komentar hawkish The Fed dalam hasil risalah dari pertemuannya kemarin, menekan harga minyak mentah dan logam serta perusahaan multinasional yang penjualannya berada di luar negeri dapat turun oleh penguatan mata uang AS. Saham perbankan dan teknologi membantu mempercepat aksi jual pasaca reli kemarin, dengan saham Microsoft Corp. dan Citigroup Inc. turun setidaknya 1,6 persen.
Indeks S&P 500 turun 0,8 persen menjadi 2,030.34 pada pukul 12:50 siang di New York, dengan indeks tersebut menghapus kenaikan dalam tahun 2016. Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 155,15 poin, atau 0,9 persen, ke 17,371.47. Indeks tersebut telah mengalami  penurunan dalam setahun sejak terakhir kali mencapai semua waktu tertinggi. Indeks Nasdaq Composite tergelincir 1,1 persen. Volume perdagangan saham di S&P 500 adalah sekitar 8 persen di atas rata-rata 30-hari untuk hari ini.
Risalah dari pertemuan April The Fed mengindikasikan pembuat kebijakan bersedia untuk menaikkan suku bunga pada bulan Juni jika perekonomian terus membaik, yang menghantarkan S&P 500 pada hari Rabu untuk ayunan intraday terlebar dalam tiga minggu terakhir. Beberapa peserta pertemuan menyatakan keprihatinan bahwa pasar sedang tidak siap untuk meningkatkan suku bunga pada bulan depan.(frk)
Sumber: Bloomberg

Minyak Berjangka Pangkas Kerugian Untuk Menetap Lebih Rendah

BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/5) - Minyak berjangka memotong sebagian besar kerugian mereka sebelumnya Kamis untuk menyelesaikan beberapa sen lebih rendah, rebound dari hampir satu pekan terendah.
Risalah Federal Reserve AS yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan bahwa kenaikan suku bunga kemungkinan terjadi di bulan Juni, memberikan dukungan untuk dolar AS dan menekan harga minyak dalam denominasi dolar selama sesi hari Kamis. Minyak mentah WTI untuk pengiriman bulan Juni menetap hanya 3 sen lebih rendah di level $ 48,16 per barel di New York Mercantile Exchange.(frk)
Sumber: MarketWatch

Emas Melemah Dengan Kemungkinan Adanya Kenaikan di Bulan Juni

BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/5) - Emas berjangka turun pada hari Kamis untuk menetap di level terendah dalam tiga minggu sebagai tanda-tanda Federal Reserve bisa menaikkan suku bunga pada bulan Juni yang mengurangi permintaan untuk logam kuning.
Emas untuk pengiriman bulan Juni turun $ 19,60, atau 1,5%, untuk menetap di $ 1,254.80 per ons. Harga belum pernah menetap pada level serendah ini sejak 27 April. Perak untuk pengiriman bulan Juli turun 63,9 sen, atau 3,7%, ke $ 16,493 per ons untuk mengakhiri sesi pada titik terendah sejak 18 April.
Penurunan hari Kamis mengikuti penurunan emas di perdagangan elektronik pada Rabu kemarin yang didorong oleh hasil risalah dari pertemuan Federal Reserve di bulan April yang menunjukkan bank sentral secara serius mempertimbangkan menaikkan suku bunga pada bulan Juni mendatang.(frk)
Sumber: MarketWatch

Dolar Menguat Terkait Spekulasi Langkah Suku Bunga The Fed

BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/5) - Dolar berada pada laju kenaikan untuk minggu ketiga, keuntungan terpanjang beruntun dalam empat bulan, terkait spekulasi bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga pada awal bulan depan.
Mata uang AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama setelah Ketua The Fed New York William Dudley mengatakan Juni adalah pertemuan langsung dan Ketua The Fed Richmond Jeffrey Lacker mengatakan, kasus untuk kenaikan suku bunga kemungkinan akan "sangat kuat." Mata uang pasar berkembang mengalami kemerosotan, dengan won Korea Selatan dan real Brasil berada diantara kerugian, karena suku bunga AS yang lebih tinggi mengurangi daya tarik relatif dari aset tersebut.
Mata uang AS memperpanjang rebound dari level terendah hampir satu tahun yang dicapai pada awal bulan ini, dengan tanda-tanda kinerja ekonomi yang lebih kuat menambah bukti yang dapat meyakinkan The Fed untuk mengetatkan kebijakan. Hal tersebut menyokongan daya tarik relatif dari dolar karena pembuat kebijakan di Eropa dan Jepang mengejar suku bunga negatif dan pembelian obligasi yang agresif untuk memacu pertumbuhan dan inflasi.
Indeks Bloomberg Dollar Spot, yang melacak mata uang AS terhadap 10 mata uang utama, naik 0,1 persen pada pukul 12:02 siang di New York, setelah menyentuh level tertinggi di atas dasar penutupan sejak 25 Maret.(frk)
Sumber: Bloomberg

Pengaruh NFP Tgl 6 Mei 2016

Wednesday, 18 May 2016

Minyak Berjangka Berakhir Lebih Rendah, Tertekan Oleh Hasil Risalah FOMC

BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/5) - Harga minyak berbalik arah pada akhir hari Rabu untuk menetap sedikit lebih rendah karena risalah dari pertemuan Federal Reserve AS menunjukkan bahwa kenaikan suku bunga mungkin terjadi pada bulan Juni.
Berita itu mendukung dolar AS dan menekan harga berdenominasi dolar untuk minyak. Minyak mentah WTI untuk bulan Juni turun 12 sen, atau 0,3%, untuk menetap di $ 48,19 per barel di New York Mercantile Exchange. Harga telah diperdagangkan lebih tinggi untuk sebagian besar sesi karena penurunan yang lebih besar dari perkiraan dalam cadangan produksi minyak mengisyaratkan prospek permintaan yang lebih tinggi untuk minyak mentah.(frk)
Sumber: MarketWatch

Dolar Menguat Terhadap Euro, Yen Pasca Pembacaan Risalah The Fed

BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/5) - Dolar menguat Rabu ini terhadap rival-rival utamanya setelah risalah dari pertemuan April The Fed mengungkapkan bahwa kenaikan suku bunga masih merupakan kemungkinan pada pertemuan yang akan datang di bulan Juni.
Euro jatuh ke $ 1,1250 pasca pembacaan risalah, dibandingkan dengan $ 1,1289 sesaat sebelum rilis data The Fed. Dolar naik menjadi 109,87 yen, dari sebelumnya sebesar 109,60 yen. Pound turun ke $ 1,4589, dari $ 1,4630.
Pembuat kebijakan mengatakan bahwa apakah mereka memutuskan untuk menaikkan suku pada akhirnya akan bergantung pada kualitas data ekonomi AS di kuartal kedua. Risalah tersebut menggambarkan komentar terbaru dari pejabat Fed, termasuk Presiden The Fed New York William Dudley, yang mengatakan bahwa kenaikan Juni masih tetap merupakan suatu kemungkinan.(mrv)
Sumber: MarketWatch

Emas Turun Karena Prospek Kenaikan Suku Bunga AS Telah Memperkuat Dolar

BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/5) - Emas melemah untuk pertama kalinya dalam empat sesi karena prospek suku bunga AS yang lebih tinggi mendorong naik dolar, menekan daya tarik logam sebagai investasi alternatif.
Ketua Federal Reserve Atlanta Dennis Lockhart dan San Francisco John Williams mengatakan pada hari Selasa bahwa setidaknya ada dua kenaikan suku bunga yang dapat dibenarkan tahun ini, sementara ketua The Fed Dallas Robert Kaplan mengatakan tindakan pada "pertemuan yang akan datang" akan disesuaikan. Pada hari Selasa, data AS menunjukkan kenaikan biaya hidup pada bulan April yang merupakan terbesar dalam tiga tahun terakhir.
Emas berjangka untuk pengiriman Juni turun 0,2 persen untuk menetap di $ 1,274.40 per ons pada pukul 1:43 siang di Comex New York.
Perak untuk pengiriman Juli turun 0,7 persen menjadi $ 17,132 per ons di Comex.(frk)
Sumber: Bloomberg

Bursa AS Ditutup Stagnan Karena Penguatan Dolar Pasca Risalah The Fed

BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/5) - Bursa saham AS berakhir sedikit berubah, dolar menguat dan Treasuries jatuh, setelah risalah menunjukkan diskusi kenaikan suku bunga Federal Reserve pada awal Juni ditimbang terhadap tanda-tanda ekonomi Amerika mendapatkan momentum.
Pernyataan The Fed dari pertemuan bulan April menunjukkan sebagian besar pembuat kebijakan mengatakan kenaikan suku bunga akan sesuai pada bulan Juni jika perekonomian terus membaik. Sinyal tersebut muncul sehari setelah data pada inflasi konsumen, housing starts dan produksi industri yang lebih baik dari perkiraan memicu pedagang berjangka untuk meningkatkan kemungkinan peningkatan hingga 14 persen dari 4 persen. Probabilitas melonjak ke 30 persen pada hari Rabu. The Fed menaikkan suku bunga pada bulan Desember untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade setelah biaya pinjaman mendekati nol yang membantu meningkatkan tiga kali lipat dari ekuitas AS selama pasar bullish selama tujuh tahun.
Indeks S&P 500 naik kurang dari 0,1 persen pada pukul 16:00 sore di New York, setelah penurunan mencapai sebanyak 0,6 persen pada satu titik. Sejak akhir pertemuan The Fed pada 27 April, indeks acuan turun sekitar 2,3 persen. Goldman Sachs Group Inc menurunkan ekuitas ke netral, dan mengatakan bahwa mereka tidak terlihat atraktif kecuali perusahaan membukukan pertumbuhan laba yang berkelanjutan.(frk)
Sumber: Bloomberg

Bursa AS Menguat Jelang Rilis Risalah Pertemuan The Fed

BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/5) - Bursa saham AS naik karena reli dalam saham perbankan membayangi kerugian di antara perusahaan konsumen, sementara investor menunggu risalah pertemuan Federal Reserve di tengah spekulasi biaya pinjaman bisa naik secepatnya di bulan depan.
Bank-bank yang terdaftar di S&P 500 melonjak tajam dalam satu bulan terakhir terkait prospek suku bunga yang lebih tinggi karena naiknya imbal hasil Treasury ke level tertinggi dalam dua minggu. Pengecer tetap berada di bawah tekanan karena Target Corp. mencapai penurunan paling tajam sejak 2008 setelah melaporkan penjualan kuartalan yang meleset dari prediksi.
Indeks S&P 500 naik 0,3 persen menjadi 2,052.76 pada pukul 12:48 siang di New York, setelah kemarin turun 0,9 persen. Indeks Dow Jones Industrial Average menambahkan 32,73 poin, atau 0,2 persen menjadi 17,562.71. Indeks Nasdaq Composite naik 0,6 persen, didukung oleh keuntungan Apple Inc. dan Qualcomm Inc. Volume perdagangan saham di S&P 500 sekitar 4 persen di bawah 30-hari rata-rata untuk hari ini.
Kemarin, saham-saham menghapus reli di hari Senin setelah data pembangunan rumah dan biaya hidup melampaui perkiraan, dan dua ketua The Fed mengatakan sedikitnya dua kenaikan suku bunga dapat dibenarkan dalam tahun ini. Hal tersebut memicu kekhawatiran bahwa biaya pinjaman bisa naik lebih cepat dari yang diharapkan bahkan setelah pertumbuhan global melemah.(frk)
Sumber: Bloomberg

Tuesday, 17 May 2016

Gold Market Update - 18mei2016

Membaiknya Data Ekonomi AS Memberi Godaan Bagi Pembeli Dolar

BESTPROFIT FUTURES MALANG (18/5) - Dolar menjadi cukup murah untuk menggoda pembeli pascca kerugian selama tiga bulan, menurut Bank of America Corp dan Toronto-Dominion Bank.
Keuntungan bersih investor sebesar 12 persen mendapati bahwa greenback undervalued, terbesar dalam 10 bulan, menurut survei Bank of America bulan ini. Mata uang AS berada di peringkat buy terkuat di Kelompok 10 negara karena prospek peningkatkan ekonomi meningkatkan potensi bagi Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga lagi, kata Toronto-Dominion, pemberi pinjaman terbesar kedua di Kanada.
Setelah kerugian selama tiga bulan hingga April, Indeks Bloomberg Dollar Spot telah meningkat selama dua minggu terakhir, pemangkasan kerugian tahun ini sebesar 3,7 persen. Menandai kinerja ekonomi yang lebih kuat menambah bukti yang dapat meyakinkan bank sentral untuk melakukan pengetatan kebijakan. Kenaikan dalam greenback muncul karena inflasi, penjualan ritel dan data kepercayaan konsumen indikasikan ekonomi terbesar di dunia tersebut mencoba keluar pelemahan yang sedang terjadi.
Greenback sedikit berubah di $ 1,1314 per euro dan 109,08 yen pada pukul 14:28 siang di New York. Indeks Bloomberg Dollar Spot, yang melacak mata uang terhadap 10 mata uang utama, sedikit berubah.(frk)
Sumber: Bloomberg

Minyak Berjangka Tandai Penutupan Tertinggi Dalami 7 Bulan Terakhir

BESTPROFIT FUTURES MALANG (18/5) - Harga minyak naik Selasa ini untuk sesi kedua secara berturut-turut, dengan harga yang berakhir pada level tertinggi sejak awal Oktober karena para pedagang berspekulasi bahwa gangguan produksi yang baru-baru ini terjadi akan mengurangi kelebihan pasokan dunia.
Pasar juga melihat ke depan untuk data persediaan minyak mentah AS, yang diperkirakan akan menunjukkan penurunan mingguan.
Minyak mentah West Texas Intermediate Juni naik 59 sen, atau 1,2%, untuk berakhir di $ 48,31 per barel di New York Mercantile Exchange - penutupan tertinggi untuk harga minyak berjangka sejak 9 Oktober lalu.  Brent Juli berakhir di $ 49,28 per barel di bursa London™s ICE Futures exchange, naik 31 sen, atau 0,6%.(mrv)
Sumber: MarketWatch

Kekhawatiran Terhadap Utang China Memberi Dampak Positif Bagi Emas

BESTPROFIT FUTURES MALANG (18/5) - Emas naik untuk sesi ketiga beruntun karena memuncaknya kekhawatiran atas utang China mendorong permintaan untuk logam sebagai penyimpan nilai. Penambang termasuk Barrick Gold Corp. naik setelah miliarder George Soros bergabung untuk mengurangi penimbunan bullion oleh investor.
Bullion memberi manfaat untuk tahun ini dari kekhawatiran bahwa pertumbuhan ekonomi global akan goyah, meredam prospek suku bunga yang lebih tinggi dan mendasari permintaan untuk aset haven. Keuntungan tersebut terbawa sampai pada penambang emas, dengan indeks dari 14 perusahaan yang dilacak oleh Bloomberg Intelligence menggandakan pada tahun 2016.
Emas berjangka untuk pengiriman Juni naik 0,2 persen untuk menetap di $ 1,276.90 per ons pada pukul 1:41 siang di Comex New York.
Sumber: Bloomberg

Bursa AS Ditutup Turun Bersama Treasury Terkait Spekulasi Suku Bunga The Fed

BESTPROFIT FUTURES MALANG (18/5) - Saham AS melemah dan kurva imbal hasil Treasury sejajar dengan yang terkecil sejak 2007 di tengah meningkatnya spekulasi bahwa The Fed melihat pertumbuhan ekonomi cukup kuat untuk menaikkan suku bunga secepatnya di bulan Juni.
Indeks S & P 500 Index menghapus reli Senin karena data ekonomi menunjukkan harga konsumen yang lebih tinggi, dengan dengan lebih cepatnya penurunan pasca  sepasang pejabat The Fed menyarankan agar suku bunga yang lebih tinggi dapat dijalankan. Treasuries dua tahun, tiket keamanan yang paling sensitif terhadap ekspektasi kebijakan The Fed, berada dalam kinerja yang kurang baik dalam jangka waktu yang lebih lama, mengurangi hasil tambahan yang menawarkan utang selama 10 tahun. Petroleo Brasileiro SA, produsen minyak yang dikelola negara, menawarkan suku bunga di rekor tertinggi demi menarik investor untuk penjualan obligasi internasional pertamanya dalam setahun.
Ekuitas global telah mampu memperpanjang kenaikannya setelah meraih empat bulan tertingginya pada tanggal 20 April karena investor yang mempelajari data sebagai petunjuk waktu dari langkah kebijakan The Fed berikutnya. Data hari Selasa menunjukkan kenaikan terbaru dari harga konsumen dan konstruksi -rumah sehari setelah pembacaan data manufaktur yang mengecewakan. Ada sedikit bukti bahwa stimulus belum pernah terjadi sebelumnya dari Jepang ke Eropa telah lonjakan awal pertumbuhan ekonomi mereka, menambah kekhawatiran bahwa pengetatan di Amerika dapat menahan ekspansi global.
Presiden The Fed Atlanta Dennis Lockhart dan Persiden The Fed San Francisco John Williams mengatakan pada Selasa ini, dua kenaikan suku bunga tahun ini dapat dibenarkan. Presiden The Fed Dallas Robert Kaplan mengatakan bahwa kenaikan mungkin segera datang. Pedagang bursa berjangka mendorong peluang untuk peningkatan pada bulan Juni menjadi 16 persen dari 4 persen pada Senin kemarin.
Indeks S & P 500 turun 0,9 persen menjadi 2,047.16 pada 16:00 sore di New York, setelah reli sebesar 1 persen kemarin. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 1 persen. Menyusul reli sebesar 15 persen dari terendahnya di Februari untuk empat bulan pada tanggal 20 April, S & P 500 telah berjuang untuk mempertahankan momentum di tengah rilis data laba yang bervariasi dan tanda-tanda kenaikan ekonomi yang meragukan. Indeks tersebut  turun 2,2 persen sejak saat itu.(mrv)
Sumber: Bloomberg

Wall Street Tumbang Akibat Aksi Jual Investor

BESTPROFIT FUTURES MALANG (18/5) - Wall Street terjatuh pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta). Penyebab utama Pelemahan Wall Street adalah aksi jual karena para investor melihat bahwa kemungkinan besar Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (the Fed) akan segera menaikkan suku bunga.

Mengutip Reuters, Rabu (18/5/2016), Indeks Dow Jones Industrial Averange (DJIA) melemah 180,73 poin atau 1,02 persen ke level 17.529,98. Indeks S&P 500 juga turun 19,45 poin atau 0,94 persen ke level 2.047,21. Sedangkan Indeks Nasdaq melemah 59,72 poin atau 1,25 persen ke angka 4.715,73.

Harga konsumen AS pada April 2016 kemarin mencatatkan kenaikan terbesar dalam tiga tahun terakhir. Pendorong kenaikan harga konsumen AS tersebut adalah kenaikan harga bensin dan juga sewa properti.

Dengan adanya data tersebut menunjukkan bahwa angka inflasi di AS sudah sejalan dengan target yang ditentukan oleh the Fed. Bank Sentral AS memang menargetkan inflasi terus naik sehingga bisa menjadi dasar keputusan untuk menaikkan suku bunga di tahun ini.

Langkah Bank Sentral AS untuk segera menaikkan suku bunga di tahun ini juga lebih kuat dengan adanya pernyataan dari pejabat the Fed yang mengatakan bahwa kenaikan suku bunga bisa dilakukan pada Juni atau Juli ini.

Dalam target semula, the Fed memang berencana menaikkan suku bunga sebanyak tiga kali di tahun ini. Namun rencana tersebut sedikit berubah karena adanya gangguan dari ekonomi global yang pemulihannya sangat lambat.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh CME FedWatch, keyakinan dari para broker saham akan rencana kenaikan suku bunga meningkat. Pada Senin kemarin hanya 42 persen dari para broker yang disurvei yang yakin bahwa the Fed akan menaikkan bunga pada November.

Namun sehari kemudian setelah keluarnya data harga konsumen AS dan pernyataan dari pejabat the Fed tersebut, jumlah broker yang yakin the Fed akan menaikkan bunga pada November meningkat menjadi 58 persen atau di atas separuhnya. Hal tersebut membuat pelaku pasar melakukan aksi jual sehingga menekan Wall Street.

"Data yang ada dan komentar dari pejabat the Fed menjadi isyarat bagi pelaku pasar bahwa indeks telah berada di atas harga pasar," jelas Senior Fixed Income Investment Specialist Aberdeen Asset Management, New York, AS, Patrick Maldari.


Sumber : Liputan6

Monday, 16 May 2016

GOLD MARKET UPDATE - 17MEI2016

Dolar Melemah Terhadap Euro Pasca Data Yang Lemah Dari The Fed

BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/5) - Dolar melemah Senin ini terhadap euro dan sejumlah rival lainnya setelah data dari The Fed menunjukkan penurunan aktivitas manufaktur daerah New York.
Euro menguat ke $ 1,1319 akhir Senin di New York, dibandingkan dengan $ 1,1308 akhir Jumat, setelah indeks Empire State general business conditions anjlok ke pembacaan negatif 9 untuk awal Mei, turun dari 9,6 pada bulan April.
Indeks ICE AS Dollar yang mengukur kekuatan dolar terhadap kelompok mata uang saingan, turun kurang dari 0,1% menjadi 94,5640.(mrv)
Sumber: MarketWatch

Goldman Melihat Permintaan Diatas Produksi, Minyak Naik ke 6 Bulan Tertinggi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/5) - Minyak naik ke level tertingginya enam bulan terkait Goldman Sachs Group Inc bahwa mengatakan pasar bergerak ke defisit awal dari yang diharapkan mengikuti gangguan pasokan di Nigeria dan peningkatan permintaan.
Minyak berjangka naik 3,3 persen di New York. Peralihan ke defisit pasokan bulan ini datang satu kuartal lebih cepat dari perkiraan, Goldman Sachs mengatakan dalam sebuah laporan. bank menaikkan perkiraan harga, sambil memproyeksikan kembali surplus awal tahun depan. Serangan militan dan pemadaman pipa telah memangkas volume minyak Nigeria setidaknya 30 persen, menteri perminyakan mengatakannya pekan lalu.
West Texas Intermediate untuk pengiriman Juni naik $ 1,51 untuk berakhir di $ 47,72 per barel di New York Mercantile Exchange. Ini adalah penutupan tertingginya sejak 3 November. Harga telah mengalami kenaikan lebih dari 80 persen dari terendahnya di tahun ini.
Brent untuk pengiriman Juli naik US $ 1,14, atau 2,4 persen, ke $ 48,97 per barel di London-based ICE Futures Europe exchange. Kontrak tersebut juga ditutup pada level tertingginya sejak 3 November. Minyak mentah acuan global mengakhiri sesi dengan premi sebesar 55 persen untuk WTI Juli.(mrv)
Sumber: Bloomberg

Emas Naik Karena Fund-Buying Spree Diperpanjang untuk 14 Hari

BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/5) - Emas menguat karena kepemilikan dalam ETF berbasis logam naik untuk 14-hari beruntun, mencapai level tertinggi dalam lebih dari dua tahun.
Emas telah rally 20 persen dalam tahun 2016 karena kekhawatiran atas pertumbuhan global mendorong gejolak ekuitas pada awal tahun ini dan membantu mengurangi prospek untuk menaikkan suku bunga AS oleh Federal Reserve. Biaya pinjaman yang rendah bermanfaat bagi emas karena tidak menawarkan imbal hasil atau dividen. Laporan pada hari Sabtu menunjukkan output industri di China melambat lebih dari perkiraan pada bulan April, sedangkan pembacaan ritel dan investasi juga mengecewakan.
Emas berjangka untuk pengiriman Juni naik 0,1 persen untuk menetap di $ 1,274.20 per ons pada pukul 1:43 siang di Comex New York, menguat untuk pertama kalinya dalam dua minggu.
Penurunan dolar pada hari Senin juga mendorong permintaan untuk emas sebagai aset alternatif. Greenback turun kurang dari 0,1 persen terhadap sekeranjang 10 mata uang.(frk)
Sumber: Bloomberg

Reli Dalam Minyak Mentah Angkat Bursa AS Pada Penutupan Perdagangan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/5) - Reli harga minyak mentah mendorong saham energi dan Apple Inc. melonjak setelah Berkshire Hathaway Inc mengungkapkan saham di pembuat iPhone, memicu keuntungan yang lebih luas di saham-saham AS karena S&P 500 mengalami rebound dari kerugian mingguan terpanjang sejak Januari.
Dengan kenaikan hari ini, ekuitas kembali bergolak setelah mengalami minggu bergejolak yang memperlihatkan reli satu hari terbesar dalam dua bulan segera dihapuskan oleh penurunan tiga sesi beruntun. Saham komoditas melonjak pada hari Senin karena penguatan minyak mentah sebesar 3,3 persen, sementara Apple membukukan kenaikan curam sejak 1 Maret setelah turun selama tiga minggu. Saham Anacor Farmasi melonjak 57 persen, setelah Pfizer Inc. setuju untuk membeli produsen obat tersebut.
Indeks S&P 500 naik 1 persen menjadi 2,066.62 pada pukul 16:00 sore di New York, setelah jatuh selama seminggu berturut-turut. Indeks tersebut menduduki puncak harga rata-rata selama 50 hari terakhir setelah pada hari Jumat ditutup di bawah level untuk pertama kalinya sejak Februari.
Acuan ekuitas utama AS turun ke level terendah satu bulan pada hari Jumat karena hasil yang mengecewakan dari pengecer besar diimbangi oleh data yang menunjukkan konsumen tetap tangguh. Di tengah rotasi pasar selama beberapa sesi terakhir, indeks S&P 500 memangkas periode 18-hari tanpa ayunan lebih dari 1 persen, terpanjang yang relatif tenang sejak Desember 2014.(frk)
Sumber: Bloomberg

Saham Apple Picu Wall Street Reli

BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/5) - Bursa saham Amerika Serikat (AS)/wall street menguat pada awal pekan ini didorong sektor saham teknologi dan harga minyak.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (Selasa pagi WIB), indeks saham Dow Jones menguat 175,39 poin atau 1 persen ke level 17.710,71. Penguatan indeks saham acuan ini didukung saham Apple Inc menguat 0,03 persen setelah Warren Buffet's Berkshire Hathaway Inc membeli 9,8 juta saham pada kuartal I 2016.

Indeks saham S&P 500 naik 20,04 poin atau 1 persen ke level 2.066,53. 10 sektor saham mendukung penguatan indeks saham S&P 500.

Sektor saham energi dan teknologi memimpin penguatan masing-masing 1,6 persen dan 1,4 persen. Sementara itu, indeks saham Nasdaq menguat 57,78 poin atau 1,2 persen ke level 4.775,46.

"Penguatan indeks saham di awal pekan ini kombinasi dari harga minyak reli dan pelaku pasar bereaksi terhadap laporan penjualan ritel," ujar Mark Kepner, Direktur Themis Trading seperti dikutip dari laman Marketwatch, Selasa (17/5/2016).

Ia menambahkan, penguatan indeks saham acuan ini hanya bersifat teknikal setelah tiga minggu melemah. Untuk penguatan indeks saham acuan lebih stabil membutuhkan reli di saham bank.

Hal senada dikatakan Analis Senior Voya Financial Karyn Cavanaugh. Ia mengatakan, penguatan indeks saham acuan dalam sehari tidak membuat dirinya terkesan. "Harga minyak naik itu bagus, tetapi itu belum cukup mendukung pasar sahan hingga kinerja keuangan perusahaan kembali ke jalur benar," ujar dia.

Ia mengatakan, kinerja keuangan perusahaan turun tujuh persen pada kuartal I 2016, menunjukkan tidak ada kesempatan yang akan terjadi hingga laporan keuangan kuartal II pada Juli.

Pada awal pekan ini, harga minyak menguat setelah Goldman Sachs menyatakan kalau pasokan minyak yang banjir akan defisit, dan menaikkan prediksi harga minyak pada tahun ini. Harga minyak jenis acuan Amerika Serikat (AS) naik 3,3 persen menjadi US$ 47,22 per barel. (Ahm/Ndw)


Sumber : Liputan6

Sunday, 15 May 2016

Gold Market Update - 16mei2016

Pasukan Afghanistan Pukul Mundur Taliban dari Satu Kota Penting

BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/5) - Pasukan keamanan Afghanistan mengatakan hari Minggu mereka telah menghentikan gerakan maju tadi malam oleh Taliban ke satu kota penting di utara dan menimbulkan korban besar di pihak musuh tersebut.
Pertempuran di pinggir kota Pul-e-Khumri, ibukota provinsi Baghlan, pecah ketika Taliban menguasai beberapa desa dan pos keamanan terpencil, kata penduduk dan sumber-sumber dari pihak pemberontak.
Pertempuran untuk sementara menutup jalan raya utama yang menghubungkan ibukota nasional Kabul dengan 8 provinsi di utara serta negara-negara tetangga.
Setelah pasukan keamanan memimpin serangan balasan yang berhasil dan memaksa pemberontak mundur, jalan dibuka kembali, kata para pejabat provinsi.
Seorang jurubicara Taliban dalam pernyataan yang dikirim kepada para wartawan membantah klaim pemerintah dan menuduh pemerintah Afghanistan berusaha menyembunyikan “kekalahan dan korban”melalui propaganda demikian.
Pemberontak dalam beberapa bulan ini telah berkali-kali merebut kekuasaan di bagian-bagian jaringan Jalan Lingkar sepanjang lebih dari 2.000 mil, yang menghubungkan pusat-pusat utama penduduk Afghanistan.  Perebutan itu kadang-kadang menghentikan lalu-lintas..
Sementara itu, para perunding perdamaian pemerintah telah menyelesaikan pembicaraan berminggu-minggu mengenai persetujuan perdamaian dengan satu lagi kelompok pemberontak yang selama bertahun-tahun bertempur bersama Taliban.
Para perunding militan faksi Hezb-i-Islami, yang dipimpin oleh buronan Afghanistan Gulbuddin Hekmatyar,  masih berada di Kabul untuk melakukan pertemuan lebih jauh.
Namun, para pejabat mengingatkan  kemungkinan akan memakan waktu beberapa minggu sebelum persetujuan dicapai.
Tetapi para aktivis hak azasi dan banyak orang Afghanistan telah mengecam usaha rekonsiliasi Presiden Ashraf Ghani dengan Hekmatyar.
Mantan perdana menteri berusia 68 tahun itu paling dikenal atas tuduhan pembunuhan ribuan orang sipil dan melakukan pelanggaran hak azasi manusia pada masalah pertentangan dalam pmerintahan Afghanistan tahun 1990-an. [gp]

Sumber : VOAIndonesia

Bursa Global Bervariasi, Harga Minyak Dan PDB Jadi Sentimen

BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/5) - Bursa global bergerak bervariasi pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, dengan bursa AS melemah dan bursa Eropa menguat.
Seperti dikutip dari riset Investa Saran Mandiri, bursa AS ditutup negatif seiring dengan pelemahan harga minyak meski data ekonomi yang dirilis positif.
University of Michigan melaporkan indeks sentimen konsumen melonjak 7,6% menjadi 95,8 dari 89,0 pada bulan April, mematahkan estimasi kenaikan menjadi 90,0 dalam jajak pendapat Reuters. Dow Jones ditutup melemah 1.05%, Nasdaq turun 0.37% dan S&P Indek turun 0.85%.
Adapun pasar saham kawasan Eropa ditutup positif. Gross Domestic Product (GDP) Jerman tumbuh lebih dari dua kali di kuartal pertama tahun ini seiring pengeluaran rumah tangga dan belanja negara yang meningkat. Peningkatan juga terjadi pada investasi di sektor konstruksi dan barang modal dari perdagangan luar negeri.
Destatis,Badan Pusat Statistik Federal Jerman melaporkan ekonomi Jerman tumbuh 0,7% selama kuartal pertama 2016 setelah di kuartal sebelumnya yaitu kuartal IV-2015 hanya tumbuh 0,3%. Angka ini lebih tinggi dari konsensus yang dikeluarkan para ekonomi di polling Reuters yang memprediksi pertumbuhan 0,6%.
Pada perbandingan 12 bulan, PDB tumbuh sebesar 1,1% pada periode Januari-Maret dibandingkan dengan tiga bulan yang sama tahun sebelumnya. FTSE di Inggris ditutup naik 0.56%, DAX Jerman naik 0.92% dan CAC Perancis naik 0.56%.

Sumber : bisnis.com

Stoxx Europe 600 Ditutup Menguat 0,5% Minggu Lalu

BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/5) - Bursa saham Eropa ditutup menguat minggu lalu menyusul data ritel AS yang lebih tinggi dari perkiraan memicu optimisme akan kondisi ekonomi negara tersebut.
Indeks Stoxx Europe 600 ditutup menguat 0,5% akhir minggu lalu setelah laporan penjualan ritel AS pada bulan April naik paling tinggi dalam setahun.
Hugh Grieves dari Miton Group mengatakan data ritel AS memnang terlihat memuaskan, terutama terkait laporan laba peritel di negara tersebut.
“Kepercayaan investor telah terguncang belekangan ini, tetapi ini dapat memberikan kepercayaan pasar bahwa ekonomi sedang tidak melambat,” katanya, seperti yang dikutip dari Bloomberg, Jumat (13/5/2016).
Sektor ritel membukukan kinerja terbaik di antara sektor industri lain. Tesco Plc dan Distribuidora Internacional de Alimentacion SA naik lebih dari 3,8%.
Sementara itu, Eutelsat Communications SA anjlok 28% setelah operator satelit Perancis tersebut memangkas proyeksi untuk tahun ini dan berikutnya. Peer SES SA anjlok 8,1%.

Sumber :  bisnis.com