BESTPROFIT FUTURES MALANG (26/5) - Wall Street menguat pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi waktu Jakarta) terdorong kenaikan harga minyak dan investor yang mulai menerima kemungkinan kenaikan suku bunga acuan AS bakal terjadi pada awal bulan depan.
Melansir laman Reuters, indeks Dow Jones industrial average naik 0,82 persen menjadi 17.851,51 poin. Indeks S&P 500 naik 0,7 persen menjadi 2.090,54 poin. Sementara indeks Nasdaq Composite bertambah 0,7 persen menjadi 4,894.89.
Indeks S&P 500 telah meningkat sekitar 15 persen dari posisi terendah pada Februari dan naik sekitar 2 persen pada tahun ini. Dengan sembilan dari 10 sektor besar pada indeks S&P menguat.
Saham sektor energi memimpin perdagangan, dengan naik 1,51 persen karena harga minyak menguat ke posisi US$ 50 per barel. Itu menyusul laporan jika persediaan minyak mentah AS turun lebih besar dari perkiraan, yang menambah harapan bahwa aksi jual komoditas mungkin lebih banyak terjadi.
Selain itu, komentar dari pembuat kebijakan dalam beberapa hari terakhir dan data ekonomi AS yang baik telah meningkatkan ekspektasi bahwa Federal Reserve bisa segera menaikkan tingkat suku bunga acuannya lebih cepat daripada yang perkiraan sebelumnya.
Sektor keuangan pada indeks S&P naik 1,03 persen dan mengakhiri sesi pada titik tertinggi tahun ini. Mendapatkan keuntungan dari kenaikan suku bunga yang lebih tinggi membuat perusahaan sektor keuangan menjanjikan keuntungan lebih. Saham Bank of America, JPMorgan dan Citigroup naik lebih dari 1,5 persen.
"Apa yang Anda lihat adalah pengakuan bahwa ini akan terjadi dan investor semakin nyaman dengan itu. Ada pengakuan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak apa-apa," ujar Kurt Brunner, Manajer Portofolio Swarthmore Group di Philadelphia.
Sementara perusahaan yang mengalami hari buruk seperti saham Alibaba Group yang anjlok 6,82 persen setelah perusahaan diselidiki Securities and Exchange Commission AS, terkait kemungkinan praktik akuntansi yang melanggar hukum federal.
Sekitar 6,9 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, di bawah 7,3 miliar rata-rata harian selama 20 hari perdagangan terakhir, menurut data Thomson Reuters. (Nrm/Ndw)
Sumber : Liputan6
Wednesday, 25 May 2016
Minyak Bergerak Naik Terkait Penurunan Persediaan & Output AS
BESTPROFIT FUTURES MALANG (26/5) - Minyak
naik ke level tertinggi dalam lebih dari tujuh bulan terakhir di New
York setelah laporan pemerintah menunjukkan bahwa persediaan minyak
mentah AS dan produksi menurun, memicu pengurangan kelebihan persediaan.
Stok minyak mentah
turun 4,23 juta barel, menurut laporan dari Administrasi Informasi
Energi, lebih dari dua kali yang diproyeksikan oleh analis yang disurvei
oleh Bloomberg. Produksi merosot pada pekan ke 11 menuju level
terendahnya sejak September 2014. Harga minyak melemah dari sesi
tertinggi setelah laporan menunjukkan bahwa persediaan bensin meningkat
secara tak terduga.
Harga minyak telah
melonjak lebih dari 80 % dari level 12-tahun terendah di New York pada
awal tahun ini terkait tanda-tanda kelebihan pasokan global akan
menurun. Sementara beberapa produsen terbesar dunia terus memompa
produksi minyak mentah pada tingkat mendekati rekornya, Organisasi
Negara-negara Pengekspor Minyak tidak mungkin untuk menetapkan target
output mereka ketika memenuhi mengadakan pertemuan pada 2 Juni mendatang
karena strategi Arab Saudi untuk menekan output saingannya, menurut
semua analis tetapi salah satu dari 27 analis yang disurvei oleh
Bloomberg.
MInyak mentah West
Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli naik 94 sen menjadi
menetap di level $ 49,56 per barel di New York Mercantile Exchange. Ini
adalah penutupan tertinggi sejak 9 Oktober lalu. Jumlah volume yang
diperdagangkan adalah 18 % di bawah 100-hari rata-rata.
Brent untuk pengiriman
Juli menguat $ 1,13 atau 2,3 %, ke level $ 49,74 per barel di ICE
Futures Europe exchange yang berbasis di London. Ini merupakan penutupan
tertinggi sejak 3 November. Minyak mentah acuan global mengakhiri sesi
pada premi 18 sen dibandingkan WTI. (knc)
Sumber : Bloomberg
Emas Berjangka Berakhir di Level Terendahnya Dalam 7-Pekan
BESTPROFIT FUTURES MALANG (26/5) - Emas
berjangka ditutup di level terendahnya dalam tujuh minggu terakhir pada
Rabu ini, karena keuntungan secara keseluruhan dalam dolar AS dan
ekuitas terus mengurangi daya tarik untuk investasi emas.
Harga
logam kuning telah dihitung mengalami penurunan sebesar 4,4% selama
beruntun enam sesi. Emas untuk pengiriman Juni turun $ 5,40, atau 0,4%,
untuk berakhir di $ 1,223.80 per ounce.(mrv)
Sumber: MarketWatch
Bursa Saham AS Berakhir Rally Ditengah Optimisme Pertumbuhan Ekonomi
BESTPROFIT FUTURES MALANG (26/5) - Saham
AS mencatatkan kenaikan terbesar selama dua hari dalam hampir tiga
bulan terakhir, terkait tanda-tanda pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat
memicu spekulasi bahwa dapat menahan suku bunga yang lebih tinggi.
Indeks S&P 500
dipimpin oleh sektor bank-bank pada hari Rabu, mencapai level tertinggi
sejak 6 Januari di tengah spekulasi bahwa kenaikan suku bunga akan
meningkatkan keuntungan. Bank of America Corp dan Citigroup Inc naik
lebih dari 1,6 %. Produsen energi mengikuti harga minyak yang lebih
tinggi, dibantu oleh pelemahan dolar yang juga didukung peningkatan laba
dalam perusahaan material.
Indeks S&P 500
naik 0,7 % ke level 2,090.37 pada pukul 16:00 sore waktu New York,
keuntungan back-to-back pertama dalam dua minggu terakhir. (knc)
Sumber : Bloomberg
Tuesday, 24 May 2016
Minyak Bergerak Naik Karena Persediaan AS Diperkirakan Menurun
BESTPROFIT FUTURES MALANG (25/5) - Minyak
bergerak naik sebelum rilis data pemerintah AS yang diperkirakan akan
menunjukkan persediaan minyak mentah akan menurun, yang dapat mengurangi
kelebihan pasokan.
Kontrak berjangka naik
1,1 % di New York. Stok minyak mentah AS, dekati level delapan dekade
tertinggi, yang kemungkinan turun sebanyak 2 juta barel pada pekan lalu,
menurut survei Bloomberg sebelum data Administrasi Informasi Energi,
Rabu. American Petroleum Institute industri yang didanai akan merilis
laporan pasokannya pada hari Selasa. Gangguan yang telah menahan output
dari Kanada, Nigeria dan Libya selama bulan lalu.
Harga minyak AS
berjangka telah melonjak lebih dari 80 % dari level 12-tahun terendah
pada awal tahun ini terkait tanda-tanda melimpahnya pasokan global
ditengah penurunan produksi di Nigeria dan negara-negara non-OPEC
termasuk di Amerika Serikat. Organisasi Negara Pengekspor Minyak tidak
mungkin menentukan target produksinya pada saat mengadakan pertemuan
pada 2 Juni mendatang karena sesuai dengan strategi Arab Saudi untuk
menekan saingan, menurut semua analis kecuali 1 dari 27 analis yang
disurvei oleh Bloomberg.
Minyak mentah West
Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli naik 54 sen menjadi
menetap di level $ 48,62 per barel di New York Mercantile Exchange.
Total volume yang diperdagangkan adalah 29 % di bawah 100-hari
rata-rata.
Brent untuk pengiriman
Juli menguat 26 sen atau 0,5 %, ke level $ 48,61 di ICE Futures Europe
exchange yang berbasis di London. Minyak mentah acuan global
diperdagangkan pada diskon 1 sen dibandingkan minyak mentah WTI. (knc)
Sumber : Bloomberg
Meningkatnya Penjualan Rumah AS Memberi Sentimen Positif di Bursa Asia
BESTPROFIT FUTURES MALANG (25/5) - Bursa saham Asia dibuka menguat, dengan Indeks acuan ekuitas regional rebound
dari tujuh pekan terendah, setelah lonjakan penjualan rumah AS memicu
spekulasi bahwa ekonomi terbesar di dunia tersebut dapat menahan suku
bunga yang lebih tinggi.
MSCI Asia Pacific
Index naik 0,8 persen menjadi 125,95 pada pukul 09:03 pagi di Tokyo
setelah pada penutupan hari Selasa berada di level terendah sejak 6
April. Indeks Topix Jepang naik 1,6 persen karena yen diperdagangkan di
110,15 per dolar setelah jatuh 0,7 persen pada Selasa kemarin. Laporan
menunjukkan penjualan rumah baru di AS pada bulan April melonjak ke
level tertinggi dalam lebih dari delapan tahun terakhir. Peluang untuk
kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve pada bulan Juni naik menjadi 34
persen dari 4 persen pada Senin lalu, dengan para pedagang sekarang
mengharapkan kesempatan yang lebih baik dari yang sebenarnya dari
peningkatan pada bulan Juli.
Mei bersiap untuk menjadi bulan terburuk untuk indeks Asia Pasifik sejak Januari dalam apa yang menjadi wild ride
bagi investor dalam tahun ini. Indeks regional memulai tahun 2016
dengan penurunan 14 persen hingga terendahnya di bulan Februari terhadap
kekhawatiran devaluasi yuan China akan mengekang pertumbuhan global dan
di tengah prospek biaya pinjaman AS yang lebih tinggi. MSCI kemudian
reli hampir 20 persen sampai pada puncaknya tahun ini di bulan April
sebelum melemah lagi. Indeks tersebut telah jatuh 4,8 persen dalam bulan
ini sampai dengan Selasa kemarin.(frk)
Sumber: Bloomberg
Pelemahan Yen Bantu Angkat Bursa Jepang Dari Penurunan Selama 3 Hari
BESTPROFIT FUTURES MALANG (25/5) - Bursa
saham Jepang naik untuk pertama kalinya dalam tiga hari karena
pelemahan yen, meningkatkan prospek pendapatan bagi eksportir, dan
setelah data perumahan AS meningkatkan keyakinan investor bahwa ekonomi
terbesar dunia dapat mengatasi peningkatan biaya pinjaman dalam waktu
dekat.
Indeks Topix menguat
1,5 persen menjadi 1,346.31 pada pukul 09:01 pagi di Tokyo dengan lebih
dari 20 saham menguat untuk setiap satu saham yang turun. Indeks Nikkei
225 Stock Average naik 1,6 persen menjadi 16,758.91. Yen diperdagangkan
di 110,14 per dolar, melemah untuk hari kedua. Sementara data pembelian
rumah baru di AS melonjak pada bulan April ke level tertinggi sejak awal
tahun 2008.
Kontrak pada Indeks
S&P 500 naik 0,2 persen. Indeks ekuitas AS yang mendasari naik 1,4
persen pada hari Selasa, naik tajam dalam lebih dari dua bulan karena
perusahaan keuangan dan teknologi mengalami penguatan.(frk)
Sumber: Bloomberg
Saham AS Berakhir Rally Didorong Optimisme Data Perumahan
BESTPROFIT FUTURES MALANG (25/5) - Saham
AS naik tajam dalam lebih dari dua bulan terakhir, seiring lonjakan
dalam penjualan rumah memicu spekulasi ekonomi yang dapat menahan suku
bunga yang lebih tinggi di tengah meningkatnya spekulasi Federal Reserve
yang akan memperketat kebijakan pada musim panas ini.
Indeks S&P 500
naik 1,4 % ke level 2,076.01 pada pukul 16:00 sore waktu New York,
kenaikan terbesar sejak 11 Maret lalu, mendorong indeks tersebut untuk
raih dua minggu tertinggi.
Sebuah laporan hari
ini menunjukkan penjualan rumah baru pada bulan April menguat ke level
tertinggi dalam lebih dari delapan tahun terakhir, mengarah ke musim
jual semi yang kuat untuk pembangunan. Harga penjualan rata-rata naik
menuju rekornya, mengambarkan kontrak yang ditandatangani untuk properti
yang lebih mahal. (knc)
Sumber : Bloomberg
Saham AS Naik Pada Sesi Break Terkait Spekulasi Pada Suku Bunga Yang Menguat
BESTPROFIT FUTURES MALANG (25/5) - Saham
AS naik ke level tertingginya dalam dua bulan terkait spekulasi yang
meningkat bahwa The Fed akan menaikkan suku bunganya di musim panas ini
memicu kenaikan di saham keuangan, sedangkan data perumahan
mengisyaratkan bahwa ekonomi cukup kuat untuk mendukung biaya pinjaman
yang lebih tinggi.
Sektor perbankan
menguat karena imbal hasil Treasury naik menuju tiga minggu
tertingginya, dengan JPMorgan Chase & Co dan Citigroup Inc naik
setidaknya 1,8 persen. Toll Brothers Inc raih kenaikan terbaiknya dalam
tiga tahun setelah data penjualan rumah baru yang lebih kuat dari
perkiraan dan terkait laba kuartalan pembangun perumahan mewah ini
melampaui estimasi. Indeks S & P dari homebuilders berada di jalur
untuk kenaikan tajam dalam empat bulan terakhir, dan Microsoft Corp raih
kenaikan terbaiknya sejak 1 Maret lalu.
Indeks S & P 500
naik 1,4 persen menjadi 2,076.37 pada 13:06 siang di New York, kenaikan
terbaik sejak 11 Maret. Indeks tersebut naik di atas harga rata-rata
selama 50 hari terakhir untuk pertama kalinya dalam empat hari. Indeks
Dow Jones Industrial Average menguat 218,19 poin, atau 1,3 persen, ke
17,711.12. Indeks Nasdaq Composite naik 1,9 persen ke tiga minggu
tertingginya. Perdagangan saham di S & P 500 sebesar 3 persen di
bawah rata-rata 30-harinya untuk hari ini.(mrv)
Sumber: Bloomberg
Monday, 23 May 2016
Saham AS Berfluktuasi Ditengah Fokus Fed; Minyak Turun untuk Hari Keempat
BESTPROFIT FUTURES MALANG (24/5) - Saham
AS berfluktuasi, seiring para investor menunggu kejelasan lebih lanjut
tentang waktu kenaikan suku bunga berikutnya dari Federal Reserve dan
prospek inflasi. Sementara Yen menguat, sedangkan minyak mentah merosot
untuk hari keempat.
Kenaikan pada Indeks
S&P 500 terhadap saham teknologi diimbangi oleh penurunan di
produsen energi. Minyak turun karena produsen asal Kanada bekerja untuk
melanjutkan operasinya dan Iran terus meningkatkan ekspor, sementara
tembaga dan aluminium menghapus penurunan. Yen rebound dari level
terendahnya bulan ini, didorong oleh surplus perdagangan terbesar dalam
enam tahun terakhir. Perusahaan Brasil bersiap untuk meningkatkan usaha
penjualan obligasi di pasar internasional setelah Petroleo Brasileiro SA
mengakhiri level 11-bulan terendahnya pada pekan lalu.
Indeks S&P 500
turun tipis kurang dari 0,1 % pada pukul 12:47 siang waktu New York.
Investor akan mengkaji data ekonomi pekan ini pada indeks manufaktur,
perumahan, sentimen konsumen dan pertumbuhan sebagai petunjuk tentang
apakah ekonomi AS telah cukup kuat untuk menopang biaya pinjaman yang
lebih tinggi. Indeks manufaktur pada pembacaan bulan Mei yang dirilis
hari ini berada di bawah perkiraan ekonom yang disurvei oleh Bloomberg,
merosot ke level terendahnya sejak September 2009 dengan pesanan pabrik
berada di level terlemah tahun ini. (knc)
Sumber : Bloomberg
Emas Terus Menurun Terkait Kemungkinan Fed Menaikkan Suku Bunga pada Bulan Juni
BESTPROFIT FUTURES MALANG (24/5) - Emas
berjangka pada hari Senin menetap di level terendah untuk sesi keempat
berturut-turut, terkait harapan bahwa The Fed mungkin akan menaikkan
suku bunga segera setelah bulan depan mendorong harga logam mulia
tersebut ke level terlemahnya sejak akhir April lalu.
Emas untuk pengiriman
Juni turun $ 1,40 atau 0,1 %, untuk menetap di level $ 1,251.50 per ons,
dengan harga penutupan pada pekan lalu berada di level terendah sejak
27 April, emas berjangka anjlok sekitar 1,6 %.
Sejumlah pembicara Fed
pekan ini diperkirakan akan menegaskan kembali sikap yang lebih tinggi
pada suku bunga seiring kebijakan yang telah menyatakan atas
kekhawatiran mereka bahwa kenaikan suku bunga AS berisiko jika ekonomi
terus menunjukkan tanda-tanda perbaikan. (knc)
Sumber : Market Watch
Pasokan Global Yang Melimpah Bertahan, Minyak Berakhir di Terendahya 1-Minggu
BESTPROFIT FUTURES MALANG (24/5) - Harga
minyak berakhir di level terendahnya dalam seminggu pada Senin ini
karena kekhawatiran akan meredanya gangguan terbaru untuk produksi
minyak mentah, memperbaharui harapan bahwa pasokan global akan terus
melebihi permintaan.
Minyak mentah West
Texas Intermediate untuk pengiriman Juli turun 33 sen, atau 0,7%, untuk
berakhir di $ 48,08 per barel di New York Mercantile Exchange. Itu
merupakan penutupan terendah untuk kontrak bulan depan sejak 16 Mei.
Minyak mentah Brent di London™s ICE Futures exchange turun 37 sen, atau
0,8%, ke $ 48,35 per barel.(mrv)
Sumber: MarketWatch
IHSG Berpotensi Kembali Menguat
BESTPROFIT FUTURES MALANG (24/5) - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan menguat pada perdagangan saham Selasa (24/5/2016).
Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, penguatan IHSG kemarin ditopang oleh aksi beli investor asing. IHSG sendiri ditutup menguat sebanyak 31,78 poin atau sebanyak 0,67 persen ke level 4.743.
"Investor asing pun tercatat melakukan aksi beli bersih sebesar Rp 176, 33 miliar. Di saat nilai tukar rupiah terhadap dolar mulai membaik mendekati 13.500," kata dia dalam ulasannya.
Lebih lanjut Lanjar mengatakan, Bursa Asia ditutup variatif dengan bursa Jepang melemah sementara bursa saham China menguat.
"Terapresiasinya nilai tukar Yen menjadi faktor utama pelemahan bursa Jepang selain data penurunan ekspor bulanan hingga muncul peringatan pejabat Jepang untuk melakukan intervensi pelemahan mata uang yang telah menguat hingga 10 persen pada tahun ini," jelas dia.
Dia memperkirakan IHSG bakal bergerak pada level support 4.730 dan resistance 4.805 pada perdagangan saham Selasa pekan ini.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya mengatakan, IHSG akan menguat pada perdagangan saham hari ini. Ada pun gerak IHSG diperkirakan pada support 4.702 dan resistance 4.774.
"IHSG bergerak menguat pola penguatan masih bersifat teknikal rebound," kata dia.
Sumber : Liputan6
Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, penguatan IHSG kemarin ditopang oleh aksi beli investor asing. IHSG sendiri ditutup menguat sebanyak 31,78 poin atau sebanyak 0,67 persen ke level 4.743.
"Investor asing pun tercatat melakukan aksi beli bersih sebesar Rp 176, 33 miliar. Di saat nilai tukar rupiah terhadap dolar mulai membaik mendekati 13.500," kata dia dalam ulasannya.
Lebih lanjut Lanjar mengatakan, Bursa Asia ditutup variatif dengan bursa Jepang melemah sementara bursa saham China menguat.
"Terapresiasinya nilai tukar Yen menjadi faktor utama pelemahan bursa Jepang selain data penurunan ekspor bulanan hingga muncul peringatan pejabat Jepang untuk melakukan intervensi pelemahan mata uang yang telah menguat hingga 10 persen pada tahun ini," jelas dia.
Dia memperkirakan IHSG bakal bergerak pada level support 4.730 dan resistance 4.805 pada perdagangan saham Selasa pekan ini.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya mengatakan, IHSG akan menguat pada perdagangan saham hari ini. Ada pun gerak IHSG diperkirakan pada support 4.702 dan resistance 4.774.
"IHSG bergerak menguat pola penguatan masih bersifat teknikal rebound," kata dia.
Sumber : Liputan6
Wall Street Tertekan Akibat Kekhawatiran Suku Bunga The Fed
BESTPROFIT FUTURES MALANG (24/5) - Bursa saham Amerika Serikat (AS) melemah pada penutupan perdagangan
saham di awal pekan ini didorong saham Apple dan kekhawatiran pelaku
pasar terhadap rencana bank sentral AS untuk menaikkan suku bunga.
Selama sesi perdagangan saham, indeks saham Dow Jones dan Nasdaq memimpin penguatan, namun akhirnya melemah pada penutupan perdagangan saham.
Pada penutupan perdagangan saham, Senin (Selasa pagi WIB), indeks saham Dow Jones susut 0,05 persen ke level 17.492,93. Indeks saham S&P 500 tergelincir 0,21 persen ke level 2.048,04. Indeks saham Nasdaq melemah 0,08 persen ke level 4.765,78.
Sentimen bank sentral AS atau the Fed untuk menaikkan suku bunga menjadi perhatian pelaku pasar. Kenaikan suku bunga bank sentral menjadi fokus utama di antara investor saham yang mendapatkan keuntungan dari suku bunga pinjaman rendah pada krisis keuangan 2008.
Pemimpin bank sentral AS San Francisco John William dan pemimpin bank sentral AS bagian St Lousi James Bullard juga mengeluarkan pernyataan agresif soal kenaikan suku bunga.
Pada akhir pekan lalu, investor terkejut dengan sinyal bank sentral AS menaikkan suku bunga pada Juni dalam pertemuan bank sentral AS. Investor akan mendengar petunjuk baru pernyataan pimpinan bank sentral Janet Yellen pada Jumat pekan ini.
"Pasar membutuhkan arah dan suasana ketika suku bunga menguat, dan bank sentral AS sedang melakukan itu. Suku bunga butuh normal, dan bank sentral AS membutuhkan waktu," ujar Tim Ghriskey, Direktur Solaris Group seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa ( 24/5/2016).
Sementara itu, saham Apple menguat 1,27 persen. Volume perdagangan saham sekitar 5,9 miliar di bursa saham Amerika Serikat. (Ahm/Ndw)
Sumber : Liputan6
Selama sesi perdagangan saham, indeks saham Dow Jones dan Nasdaq memimpin penguatan, namun akhirnya melemah pada penutupan perdagangan saham.
Pada penutupan perdagangan saham, Senin (Selasa pagi WIB), indeks saham Dow Jones susut 0,05 persen ke level 17.492,93. Indeks saham S&P 500 tergelincir 0,21 persen ke level 2.048,04. Indeks saham Nasdaq melemah 0,08 persen ke level 4.765,78.
Sentimen bank sentral AS atau the Fed untuk menaikkan suku bunga menjadi perhatian pelaku pasar. Kenaikan suku bunga bank sentral menjadi fokus utama di antara investor saham yang mendapatkan keuntungan dari suku bunga pinjaman rendah pada krisis keuangan 2008.
Pemimpin bank sentral AS San Francisco John William dan pemimpin bank sentral AS bagian St Lousi James Bullard juga mengeluarkan pernyataan agresif soal kenaikan suku bunga.
Pada akhir pekan lalu, investor terkejut dengan sinyal bank sentral AS menaikkan suku bunga pada Juni dalam pertemuan bank sentral AS. Investor akan mendengar petunjuk baru pernyataan pimpinan bank sentral Janet Yellen pada Jumat pekan ini.
"Pasar membutuhkan arah dan suasana ketika suku bunga menguat, dan bank sentral AS sedang melakukan itu. Suku bunga butuh normal, dan bank sentral AS membutuhkan waktu," ujar Tim Ghriskey, Direktur Solaris Group seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa ( 24/5/2016).
Sementara itu, saham Apple menguat 1,27 persen. Volume perdagangan saham sekitar 5,9 miliar di bursa saham Amerika Serikat. (Ahm/Ndw)
Sumber : Liputan6
Sunday, 22 May 2016
Harga Emas Turun Tiga Minggu Berturut
BESTPROFIT FUTURES MALANG (23/5) - Harga Emas beringsut lebih rendah pada akhir perdagangan akhir pekan
pada hari Jumat, dan mengakumulasikan penurunan mingguan terbesar dalam
hampir dua bulan dengan meningkatnya ekspektasi untuk kenaikan suku
bunga AS segera pada bulan depan.
Harga
Emas Spot berakhir turun 0,2 persen pada $ 1,252.00 per ons, dan
mencatatkan penurunan 1,6 persen minggu ini, sebagai pelemahan minggu
ketiga berturut-turut.
Sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman Juni turun $ 1,90 pada $ 1,252.90.
Presiden Fed New York William Dudley mengatakan, pada Kamis, ada rasa
yang kuat di antara para pejabat bank sentral bahwa pasar sedang
meremehkan kemungkinan pengetatan kebijakan.
Itu
terjadi sehari setelah risalah dari pertemuan April Fed mengungkapkan
bahwa sebagian besar pembuat kebijakan merasa kenaikan suku bunga
mungkin sesuai pada awal bulan depan, mengirimkan emas ke level terendah
tiga minggu dari $ 1.244.
Emas sangat sensitif terhadap suku bunga, yang jika naik akan mengangkat biaya kesempatan memegang emas. Logam ini telah menguat 18 persen tahun ini karena investor memperkiraka the Fed akan menunda kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Sekalipun Dolar AS mundur dari tertinggi dalam hampir dua bulan
terhadap sekeranjang mata uang, tetapi membukukan hasil positif dalam
minggu ketiga berturt, yang menambah tekanan pada emas.
Kepemilikan
emas terbesar di dunia yang didukung ETF, SPDR Gold Shares, naik 4,5
ton pada Kamis untuk tertinggi sejak November 2013.
Sedangkan
permintaan emas di Asia flat minggu ini oleh dolar yang lebih kuat dan
lemahnya permintaan musiman di pusat-pusat perdagangan utama.
Di
antara logam mulia lainnya, harga perak naik 0,2 persen pada $ 16,51,
sementara harga platinum naik 1,05 persen pada $ 1,020.13 dan harga
paladium 0,6 persen lebih tinggi pada $ 557,75.
Sumber : Vibiznews
IHSG Akan Naik Terbatas di Awal Pekan
BESTPROFIT FUTURES MALANG (23/5) - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal menguat terbatas pada perdagangan saham awal pekan ini. Gerak nilai tukar rupiah dan sentimen bursa saham global masih akan mempengaruhi laju IHSG.
Analis PT Investa Saran Mandiri Hans Kwee menuturkan IHSG berpeluang naik terbatas. Bursa saham Amerika Serikat (AS) menguat terbatas pada akhir pekan lalu dapat mendorong penguatan IHSG di awal pekan. Sedangkan sentimen lainnya akan datang dari rilis data ekonomi di Eropa seperti data manufaktur.
Sedangkan sentimen dalam negeri, Hans mengatakan, pelaku pasar menunggu kenaikan peringkat Indonesia dari lembaga pemeringkat internasional S&P. Pelaku pasar juga menanti keputusan pembahasan pengampunan pajak/tax amnesty.
Ia menambahkan, laju nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih melemah akan berlanjut pada awal pekan ini.
Hans menilai, tekanan laju rupiah itu terjadi lantaran pelaku pasar khawatir terhadap kenaikan suku bunga bank sentral AS. Hal itu mengingat bank sentral AS memberikan sinyal kenaikan suku bunga pada Juni. "Pelemahan rupiah terhadap dolar AS juga akan terbatas," ujar Hans.
Dengan melihat kondisi itu, Hans memperkirakan IHSG menguat terbatas di kisaran resistance 4.725-4.748 dan support di level 4.690-4.700.
Sementara itu, Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan IHSG akan kembali bervariasi dengan kecenderungan menguat. IHSG akan bergerak di kisaran 4.685-4.740 pada awal pekan ini.
Sebelumnya IHSG ditutup naik terbatas 7,66 poin atau 0,17 persen ke level 4.711,88. Sektor saham industri dasar dan aneka industri memimpin penguatan sektoral setelah terkoreksi cukup dalam sejak awal Mei.
Sumber : Liputan6
Analis PT Investa Saran Mandiri Hans Kwee menuturkan IHSG berpeluang naik terbatas. Bursa saham Amerika Serikat (AS) menguat terbatas pada akhir pekan lalu dapat mendorong penguatan IHSG di awal pekan. Sedangkan sentimen lainnya akan datang dari rilis data ekonomi di Eropa seperti data manufaktur.
Sedangkan sentimen dalam negeri, Hans mengatakan, pelaku pasar menunggu kenaikan peringkat Indonesia dari lembaga pemeringkat internasional S&P. Pelaku pasar juga menanti keputusan pembahasan pengampunan pajak/tax amnesty.
Ia menambahkan, laju nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih melemah akan berlanjut pada awal pekan ini.
Hans menilai, tekanan laju rupiah itu terjadi lantaran pelaku pasar khawatir terhadap kenaikan suku bunga bank sentral AS. Hal itu mengingat bank sentral AS memberikan sinyal kenaikan suku bunga pada Juni. "Pelemahan rupiah terhadap dolar AS juga akan terbatas," ujar Hans.
Dengan melihat kondisi itu, Hans memperkirakan IHSG menguat terbatas di kisaran resistance 4.725-4.748 dan support di level 4.690-4.700.
Sementara itu, Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan IHSG akan kembali bervariasi dengan kecenderungan menguat. IHSG akan bergerak di kisaran 4.685-4.740 pada awal pekan ini.
Sebelumnya IHSG ditutup naik terbatas 7,66 poin atau 0,17 persen ke level 4.711,88. Sektor saham industri dasar dan aneka industri memimpin penguatan sektoral setelah terkoreksi cukup dalam sejak awal Mei.
Sumber : Liputan6
Sepi Sentimen, Laju IHSG Bakal Mendatar
BESTPROFIT FUTURES MALANG (23/5) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung mendatar pada perdagangan saham sepekan ini. Alasannya, belum ada sentimen positif yang mampu menggerakan IHSG ke zona positif.
Kepala Riset PT Universal Broker Securities Satrio Utomo menerangkan, minimnya sentimen membuat pelaku pasar cenderung wait and see. Apalagi, kondisi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) juga tidak menentu.
"Sepertinya market masih wait and see. Tidak ada sentimen yang bagus," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (23/5/2016).
Lebih lanjut,Satrio juga mengatakan pelaku pasar juga mengurangiagresifitasnya menjelang bulan puasa. MenurutSatrio hal tersebut merupakan tren yang kerap terjadi karena menjelang puasa pasar enggan berspekulasi.
Dia mengatakan, sentimen yang mampu mengangkat IHSG ialah hasil survei lembaga pemeringkat dunia Standard and Poor's (S&P). Sayangnya, hasil survei S&P tak bisa diprediksi. "Kalau tiba-tiba mengeluarkan ratting bisa naik kencang (IHSG)," ujar dia.
Satrio memperkirakan IHSG berada pada rentang support 4.690-4.650 dan resistance pada level 4.750-4.900.
Analis NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan IHSG bakal melemah pada perdagangan sepekan ke depan. Pasalnya, penguatan IHSG pada perdagangan saham pekan lalu belum menunjukkan jika pelemahan IHSG bakal berakhir.
"Apalagi laju pasar obligasi dan rupiah masih berada dalam tren pelemahannya," kata dia dalam ulasannya.
Dia mengatakan, IHSG bakal berada pada support 4.675-4.720 sementara resistance pada level 4.765-4.777.
Sumber : Liputan6
Kepala Riset PT Universal Broker Securities Satrio Utomo menerangkan, minimnya sentimen membuat pelaku pasar cenderung wait and see. Apalagi, kondisi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) juga tidak menentu.
"Sepertinya market masih wait and see. Tidak ada sentimen yang bagus," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (23/5/2016).
Lebih lanjut,Satrio juga mengatakan pelaku pasar juga mengurangiagresifitasnya menjelang bulan puasa. MenurutSatrio hal tersebut merupakan tren yang kerap terjadi karena menjelang puasa pasar enggan berspekulasi.
Dia mengatakan, sentimen yang mampu mengangkat IHSG ialah hasil survei lembaga pemeringkat dunia Standard and Poor's (S&P). Sayangnya, hasil survei S&P tak bisa diprediksi. "Kalau tiba-tiba mengeluarkan ratting bisa naik kencang (IHSG)," ujar dia.
Satrio memperkirakan IHSG berada pada rentang support 4.690-4.650 dan resistance pada level 4.750-4.900.
Analis NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan IHSG bakal melemah pada perdagangan sepekan ke depan. Pasalnya, penguatan IHSG pada perdagangan saham pekan lalu belum menunjukkan jika pelemahan IHSG bakal berakhir.
"Apalagi laju pasar obligasi dan rupiah masih berada dalam tren pelemahannya," kata dia dalam ulasannya.
Dia mengatakan, IHSG bakal berada pada support 4.675-4.720 sementara resistance pada level 4.765-4.777.
Sumber : Liputan6
Minyak Mendekati $ 48 Setelah Berakhirnya Kontrak Bulan Juni di New York
BESTPROFIT FUTURES MALANG (23/5) - Minyak
diperdagangkan mendekati $ 48 per barel setelah kontrak untuk bulan
Juni turun dan berakhir di New York pada Jumat pekan lalu.
Minyak berjangka untuk pengiriman Juli turun sebanyak 0,7 persen setelah West Texas Intermediate
(WTI) untuk bulan Juni berakhir pada Jumat pekan lalu, turun 0,9
persen. Minyak berjangka masih menguat minggu lalu di tengah rendahnya
produksi minyak mentah AS dan gangguan pasokan di Kanada dan Nigeria.
Minyak mentah WTI
berada di level $ 48,18 per barel di New York Mercantile Exchange, turun
23 sen, pada pukul 09:09 pagi waktu Sydney. Minyak WTI turun 41 sen
menjadi $ 47,75 pada hari Jumat. Total volume perdagangan sekitar 67
persen di bawah rata-rata 100-hari.
Minyak Brent berada 16
sen lebih rendah di level $ 48,56 per barel di ICE Futures Europe
exchange yang berbasis di London. Kontrak Brent turun 0,2 persen menjadi
$ 48,72 pada hari Jumat. Minyak mentah acuan global diperdagangkan
lebih besar 36 sen dari WTI untuk bulan Juli.(frk)
Sumber: Bloomberg
Bursa Jepang Dibuka Turun, Dipimpin Oleh Perusahaan Energi
BESTPROFIT FUTURES MALANG (23/5) - Bursa
saham Jepang dibuka melemah di Tokyo, dipimpin oleh perusahaan energi
dan utilitas, karena turunnya harga minyak mentah dan investor masih
mempertahankan sikap wait-and-see setelah pertemuan Kelompok Tujuh (G-7) Menteri Keuangan di Jepang selama akhir pekan.
Indeks Topix merosot
0,6 persen menjadi 1,334.86 pada pukul 09:02 pagi di Tokyo, dengan dua
saham turun untuk setiap saham yang naik. Indeks Nikkei 225 Stock
Average turun 0,7 persen menjadi 16,627.95. Yen diperdagangkan di level
110,04 per dolar setelah pembicaraan dua hari antara kepala keuangan G-7
ditandai dengan perselisihan antara AS dan Jepang atas kebijakan nilai
tukar. Minyak memperpanjang kerugian karena para pedagang mulai fokus
pada pertemuan OPEC pada pekan depan, dengan Iran mengklaim tidak akan
bergabung dengan pakta untuk pembekuan produksi.
Komentar yang
menggerakan yen oleh Menteri Keuangan Jepang Taro Aso di Sendai pada
hari Jumat dan Sabtu mengisyaratkan pertumbuhan yang frustrasi tentang
dampak pada eksportir setelah mata uang melonjak 9 persen dalam tahun
ini terhadap dolar AS, memacu spekulasi bahwa kementerian keuangan
mungkin akan melakukan intervensi. Aso mengangkat isu tersebut dalam
pertemuannya dengan Menteri Keuangan AS Jacob J. Lew.(frk)
Sumber: Bloomberg
Thursday, 19 May 2016
Bursa AS Ditutup Turun di Tengah Kekhawatiran Suku Bunga yang Tinggi
BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/5) - Bursa
saham AS melemah, dengan S&P 500 jatuh ke tujuh minggu terendah, di
tengah kekhawatiran bahwa kenaikan suku bunga Federal Reserve pada awal
bulan depan bisa membebani ekonomi global yang sedang berjuang.
Ekuitas
memangkas kerugian dalam comeback sore hari karena indeks dolar
memotong kenaikannya. Komentar hawkish The Fed dalam risalah pertemuan
kemarin telah mendukung kenaikan dolar, menekan harga komoditas serta
perusahaan multinasional yang penjualannya di luar negeri dapat turun
oleh mata uang AS yang lebih kuat. Wal-Mart mengalami reli terkuat dalam
tujuh tahun terhadap pendapatan yang lebih baik dari estimasi, yang
menawarkan beberapa dukungan optimisme bahwa ekonomi Amerika mungkin
cukup kokoh untuk menangani suku bunga yang lebih tinggi.
Indeks
S&P 500 turun 0,4 persen menjadi 2,039.97 pada pukul 16:00 sore di
New York, menghapus keuntungan 2016 yang telah mendekati 3 persen.(frk)
Sumber: Bloomberg
Bursa AS Merosot di Tengah Kekhawatiran Atas Suku Bunga Yang Tinggi
BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/5) - Bursa
saham AS turun dalam pelemahan yang lebih luas, dengan S&P 500
jatuh ke level terendah dua bulan, di tengah kekhawatiran bahwa kenaikan
suku bunga Federal Reserve pada awal bulan depan akan membebani ekonomi
global yang sedang berjuang.
Indeks
dolar naik menuju dua bulan tertinggi menyusul komentar hawkish The Fed
dalam hasil risalah dari pertemuannya kemarin, menekan harga minyak
mentah dan logam serta perusahaan multinasional yang penjualannya berada
di luar negeri dapat turun oleh penguatan mata uang AS. Saham perbankan
dan teknologi membantu mempercepat aksi jual pasaca reli kemarin,
dengan saham Microsoft Corp. dan Citigroup Inc. turun setidaknya 1,6
persen.
Indeks
S&P 500 turun 0,8 persen menjadi 2,030.34 pada pukul 12:50 siang di
New York, dengan indeks tersebut menghapus kenaikan dalam tahun 2016.
Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 155,15 poin, atau 0,9
persen, ke 17,371.47. Indeks tersebut telah mengalami penurunan
dalam setahun sejak terakhir kali mencapai semua waktu tertinggi.
Indeks Nasdaq Composite tergelincir 1,1 persen. Volume perdagangan saham
di S&P 500 adalah sekitar 8 persen di atas rata-rata 30-hari untuk
hari ini.
Risalah
dari pertemuan April The Fed mengindikasikan pembuat kebijakan bersedia
untuk menaikkan suku bunga pada bulan Juni jika perekonomian terus
membaik, yang menghantarkan S&P 500 pada hari Rabu untuk ayunan
intraday terlebar dalam tiga minggu terakhir. Beberapa peserta pertemuan
menyatakan keprihatinan bahwa pasar sedang tidak siap untuk
meningkatkan suku bunga pada bulan depan.(frk)
Sumber: Bloomberg
Minyak Berjangka Pangkas Kerugian Untuk Menetap Lebih Rendah
BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/5) - Minyak
berjangka memotong sebagian besar kerugian mereka sebelumnya Kamis
untuk menyelesaikan beberapa sen lebih rendah, rebound dari hampir satu
pekan terendah.
Risalah
Federal Reserve AS yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan bahwa
kenaikan suku bunga kemungkinan terjadi di bulan Juni, memberikan
dukungan untuk dolar AS dan menekan harga minyak dalam denominasi dolar
selama sesi hari Kamis. Minyak mentah WTI untuk pengiriman bulan Juni
menetap hanya 3 sen lebih rendah di level $ 48,16 per barel di New York
Mercantile Exchange.(frk)
Sumber: MarketWatch
Emas Melemah Dengan Kemungkinan Adanya Kenaikan di Bulan Juni
BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/5) - Emas
berjangka turun pada hari Kamis untuk menetap di level terendah dalam
tiga minggu sebagai tanda-tanda Federal Reserve bisa menaikkan suku
bunga pada bulan Juni yang mengurangi permintaan untuk logam kuning.
Emas
untuk pengiriman bulan Juni turun $ 19,60, atau 1,5%, untuk menetap di $
1,254.80 per ons. Harga belum pernah menetap pada level serendah ini
sejak 27 April. Perak untuk pengiriman bulan Juli turun 63,9 sen, atau
3,7%, ke $ 16,493 per ons untuk mengakhiri sesi pada titik terendah
sejak 18 April.
Penurunan
hari Kamis mengikuti penurunan emas di perdagangan elektronik pada Rabu
kemarin yang didorong oleh hasil risalah dari pertemuan Federal Reserve
di bulan April yang menunjukkan bank sentral secara serius
mempertimbangkan menaikkan suku bunga pada bulan Juni mendatang.(frk)
Sumber: MarketWatch
Dolar Menguat Terkait Spekulasi Langkah Suku Bunga The Fed
BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/5) - Dolar
berada pada laju kenaikan untuk minggu ketiga, keuntungan terpanjang
beruntun dalam empat bulan, terkait spekulasi bahwa Federal Reserve akan
menaikkan suku bunga pada awal bulan depan.
Mata
uang AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama setelah Ketua
The Fed New York William Dudley mengatakan Juni adalah pertemuan
langsung dan Ketua The Fed Richmond Jeffrey Lacker mengatakan, kasus
untuk kenaikan suku bunga kemungkinan akan "sangat kuat." Mata uang
pasar berkembang mengalami kemerosotan, dengan won Korea Selatan dan
real Brasil berada diantara kerugian, karena suku bunga AS yang lebih
tinggi mengurangi daya tarik relatif dari aset tersebut.
Mata
uang AS memperpanjang rebound dari level terendah hampir satu tahun
yang dicapai pada awal bulan ini, dengan tanda-tanda kinerja ekonomi
yang lebih kuat menambah bukti yang dapat meyakinkan The Fed untuk
mengetatkan kebijakan. Hal tersebut menyokongan daya tarik relatif dari
dolar karena pembuat kebijakan di Eropa dan Jepang mengejar suku bunga
negatif dan pembelian obligasi yang agresif untuk memacu pertumbuhan dan
inflasi.
Indeks
Bloomberg Dollar Spot, yang melacak mata uang AS terhadap 10 mata uang
utama, naik 0,1 persen pada pukul 12:02 siang di New York, setelah
menyentuh level tertinggi di atas dasar penutupan sejak 25 Maret.(frk)
Sumber: Bloomberg
Wednesday, 18 May 2016
Minyak Berjangka Berakhir Lebih Rendah, Tertekan Oleh Hasil Risalah FOMC
BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/5) - Harga
minyak berbalik arah pada akhir hari Rabu untuk menetap sedikit lebih
rendah karena risalah dari pertemuan Federal Reserve AS menunjukkan
bahwa kenaikan suku bunga mungkin terjadi pada bulan Juni.
Berita
itu mendukung dolar AS dan menekan harga berdenominasi dolar untuk
minyak. Minyak mentah WTI untuk bulan Juni turun 12 sen, atau 0,3%,
untuk menetap di $ 48,19 per barel di New York Mercantile Exchange.
Harga telah diperdagangkan lebih tinggi untuk sebagian besar sesi karena
penurunan yang lebih besar dari perkiraan dalam cadangan produksi
minyak mengisyaratkan prospek permintaan yang lebih tinggi untuk minyak
mentah.(frk)
Sumber: MarketWatch
Dolar Menguat Terhadap Euro, Yen Pasca Pembacaan Risalah The Fed
BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/5) - Dolar
menguat Rabu ini terhadap rival-rival utamanya setelah risalah dari
pertemuan April The Fed mengungkapkan bahwa kenaikan suku bunga masih
merupakan kemungkinan pada pertemuan yang akan datang di bulan Juni.
Euro jatuh ke $ 1,1250
pasca pembacaan risalah, dibandingkan dengan $ 1,1289 sesaat sebelum
rilis data The Fed. Dolar naik menjadi 109,87 yen, dari sebelumnya
sebesar 109,60 yen. Pound turun ke $ 1,4589, dari $ 1,4630.
Pembuat kebijakan
mengatakan bahwa apakah mereka memutuskan untuk menaikkan suku pada
akhirnya akan bergantung pada kualitas data ekonomi AS di kuartal kedua.
Risalah tersebut menggambarkan komentar terbaru dari pejabat Fed,
termasuk Presiden The Fed New York William Dudley, yang mengatakan bahwa
kenaikan Juni masih tetap merupakan suatu kemungkinan.(mrv)
Sumber: MarketWatch
Emas Turun Karena Prospek Kenaikan Suku Bunga AS Telah Memperkuat Dolar
BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/5) - Emas
melemah untuk pertama kalinya dalam empat sesi karena prospek suku
bunga AS yang lebih tinggi mendorong naik dolar, menekan daya tarik
logam sebagai investasi alternatif.
Ketua
Federal Reserve Atlanta Dennis Lockhart dan San Francisco John Williams
mengatakan pada hari Selasa bahwa setidaknya ada dua kenaikan suku
bunga yang dapat dibenarkan tahun ini, sementara ketua The Fed Dallas
Robert Kaplan mengatakan tindakan pada "pertemuan yang akan datang" akan
disesuaikan. Pada hari Selasa, data AS menunjukkan kenaikan biaya hidup
pada bulan April yang merupakan terbesar dalam tiga tahun terakhir.
Emas
berjangka untuk pengiriman Juni turun 0,2 persen untuk menetap di $
1,274.40 per ons pada pukul 1:43 siang di Comex New York.
Perak untuk pengiriman Juli turun 0,7 persen menjadi $ 17,132 per ons di Comex.(frk)
Sumber: Bloomberg
Bursa AS Ditutup Stagnan Karena Penguatan Dolar Pasca Risalah The Fed
BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/5) - Bursa
saham AS berakhir sedikit berubah, dolar menguat dan Treasuries jatuh,
setelah risalah menunjukkan diskusi kenaikan suku bunga Federal Reserve
pada awal Juni ditimbang terhadap tanda-tanda ekonomi Amerika
mendapatkan momentum.
Pernyataan
The Fed dari pertemuan bulan April menunjukkan sebagian besar pembuat
kebijakan mengatakan kenaikan suku bunga akan sesuai pada bulan Juni
jika perekonomian terus membaik. Sinyal tersebut muncul sehari setelah
data pada inflasi konsumen, housing starts dan produksi industri yang
lebih baik dari perkiraan memicu pedagang berjangka untuk meningkatkan
kemungkinan peningkatan hingga 14 persen dari 4 persen. Probabilitas
melonjak ke 30 persen pada hari Rabu. The Fed menaikkan suku bunga pada
bulan Desember untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade setelah
biaya pinjaman mendekati nol yang membantu meningkatkan tiga kali lipat
dari ekuitas AS selama pasar bullish selama tujuh tahun.
Indeks
S&P 500 naik kurang dari 0,1 persen pada pukul 16:00 sore di New
York, setelah penurunan mencapai sebanyak 0,6 persen pada satu titik.
Sejak akhir pertemuan The Fed pada 27 April, indeks acuan turun sekitar
2,3 persen. Goldman Sachs Group Inc menurunkan ekuitas ke netral, dan
mengatakan bahwa mereka tidak terlihat atraktif kecuali perusahaan
membukukan pertumbuhan laba yang berkelanjutan.(frk)
Sumber: Bloomberg
Bursa AS Menguat Jelang Rilis Risalah Pertemuan The Fed
BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/5) - Bursa
saham AS naik karena reli dalam saham perbankan membayangi kerugian di
antara perusahaan konsumen, sementara investor menunggu risalah
pertemuan Federal Reserve di tengah spekulasi biaya pinjaman bisa naik
secepatnya di bulan depan.
Bank-bank
yang terdaftar di S&P 500 melonjak tajam dalam satu bulan terakhir
terkait prospek suku bunga yang lebih tinggi karena naiknya imbal hasil
Treasury ke level tertinggi dalam dua minggu. Pengecer tetap berada di
bawah tekanan karena Target Corp. mencapai penurunan paling tajam sejak
2008 setelah melaporkan penjualan kuartalan yang meleset dari prediksi.
Indeks
S&P 500 naik 0,3 persen menjadi 2,052.76 pada pukul 12:48 siang di
New York, setelah kemarin turun 0,9 persen. Indeks Dow Jones Industrial
Average menambahkan 32,73 poin, atau 0,2 persen menjadi 17,562.71.
Indeks Nasdaq Composite naik 0,6 persen, didukung oleh keuntungan Apple
Inc. dan Qualcomm Inc. Volume perdagangan saham di S&P 500 sekitar 4
persen di bawah 30-hari rata-rata untuk hari ini.
Kemarin,
saham-saham menghapus reli di hari Senin setelah data pembangunan rumah
dan biaya hidup melampaui perkiraan, dan dua ketua The Fed mengatakan
sedikitnya dua kenaikan suku bunga dapat dibenarkan dalam tahun ini. Hal
tersebut memicu kekhawatiran bahwa biaya pinjaman bisa naik lebih cepat
dari yang diharapkan bahkan setelah pertumbuhan global melemah.(frk)
Sumber: Bloomberg
Tuesday, 17 May 2016
Membaiknya Data Ekonomi AS Memberi Godaan Bagi Pembeli Dolar
BESTPROFIT FUTURES MALANG (18/5) - Dolar
menjadi cukup murah untuk menggoda pembeli pascca kerugian selama tiga
bulan, menurut Bank of America Corp dan Toronto-Dominion Bank.
Keuntungan
bersih investor sebesar 12 persen mendapati bahwa greenback
undervalued, terbesar dalam 10 bulan, menurut survei Bank of America
bulan ini. Mata uang AS berada di peringkat buy terkuat di Kelompok 10
negara karena prospek peningkatkan ekonomi meningkatkan potensi bagi
Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga lagi, kata Toronto-Dominion,
pemberi pinjaman terbesar kedua di Kanada.
Setelah
kerugian selama tiga bulan hingga April, Indeks Bloomberg Dollar Spot
telah meningkat selama dua minggu terakhir, pemangkasan kerugian tahun
ini sebesar 3,7 persen. Menandai kinerja ekonomi yang lebih kuat
menambah bukti yang dapat meyakinkan bank sentral untuk melakukan
pengetatan kebijakan. Kenaikan dalam greenback muncul karena inflasi,
penjualan ritel dan data kepercayaan konsumen indikasikan ekonomi
terbesar di dunia tersebut mencoba keluar pelemahan yang sedang terjadi.
Greenback
sedikit berubah di $ 1,1314 per euro dan 109,08 yen pada pukul 14:28
siang di New York. Indeks Bloomberg Dollar Spot, yang melacak mata uang
terhadap 10 mata uang utama, sedikit berubah.(frk)
Sumber: Bloomberg
Minyak Berjangka Tandai Penutupan Tertinggi Dalami 7 Bulan Terakhir
BESTPROFIT FUTURES MALANG (18/5) - Harga
minyak naik Selasa ini untuk sesi kedua secara berturut-turut, dengan
harga yang berakhir pada level tertinggi sejak awal Oktober karena para
pedagang berspekulasi bahwa gangguan produksi yang baru-baru ini terjadi
akan mengurangi kelebihan pasokan dunia.
Pasar juga melihat ke depan untuk data persediaan minyak mentah AS, yang diperkirakan akan menunjukkan penurunan mingguan.
Minyak mentah West
Texas Intermediate Juni naik 59 sen, atau 1,2%, untuk berakhir di $
48,31 per barel di New York Mercantile Exchange - penutupan tertinggi
untuk harga minyak berjangka sejak 9 Oktober lalu. Brent Juli berakhir di $ 49,28 per barel di bursa London™s ICE Futures exchange, naik 31 sen, atau 0,6%.(mrv)
Sumber: MarketWatch
Kekhawatiran Terhadap Utang China Memberi Dampak Positif Bagi Emas
BESTPROFIT FUTURES MALANG (18/5) - Emas
naik untuk sesi ketiga beruntun karena memuncaknya kekhawatiran atas
utang China mendorong permintaan untuk logam sebagai penyimpan nilai.
Penambang termasuk Barrick Gold Corp. naik setelah miliarder George
Soros bergabung untuk mengurangi penimbunan bullion oleh investor.
Bullion
memberi manfaat untuk tahun ini dari kekhawatiran bahwa pertumbuhan
ekonomi global akan goyah, meredam prospek suku bunga yang lebih tinggi
dan mendasari permintaan untuk aset haven. Keuntungan tersebut terbawa
sampai pada penambang emas, dengan indeks dari 14 perusahaan yang
dilacak oleh Bloomberg Intelligence menggandakan pada tahun 2016.
Emas
berjangka untuk pengiriman Juni naik 0,2 persen untuk menetap di $
1,276.90 per ons pada pukul 1:41 siang di Comex New York.
Sumber: Bloomberg
Bursa AS Ditutup Turun Bersama Treasury Terkait Spekulasi Suku Bunga The Fed
BESTPROFIT FUTURES MALANG (18/5) - Saham
AS melemah dan kurva imbal hasil Treasury sejajar dengan yang terkecil
sejak 2007 di tengah meningkatnya spekulasi bahwa The Fed melihat
pertumbuhan ekonomi cukup kuat untuk menaikkan suku bunga secepatnya di
bulan Juni.
Indeks S & P 500
Index menghapus reli Senin karena data ekonomi menunjukkan harga
konsumen yang lebih tinggi, dengan dengan lebih cepatnya penurunan pasca
sepasang pejabat The Fed
menyarankan agar suku bunga yang lebih tinggi dapat dijalankan.
Treasuries dua tahun, tiket keamanan yang paling sensitif terhadap
ekspektasi kebijakan The Fed, berada dalam kinerja yang kurang baik
dalam jangka waktu yang lebih lama, mengurangi hasil tambahan yang
menawarkan utang selama 10 tahun. Petroleo Brasileiro SA, produsen
minyak yang dikelola negara, menawarkan suku bunga di rekor tertinggi
demi menarik investor untuk penjualan obligasi internasional pertamanya
dalam setahun.
Ekuitas global telah
mampu memperpanjang kenaikannya setelah meraih empat bulan tertingginya
pada tanggal 20 April karena investor yang mempelajari data sebagai
petunjuk waktu dari langkah kebijakan The Fed berikutnya. Data hari
Selasa menunjukkan kenaikan terbaru dari harga konsumen dan konstruksi
-rumah sehari setelah pembacaan data manufaktur yang mengecewakan. Ada
sedikit bukti bahwa stimulus belum pernah terjadi sebelumnya dari Jepang
ke Eropa telah lonjakan awal pertumbuhan ekonomi mereka, menambah
kekhawatiran bahwa pengetatan di Amerika dapat menahan ekspansi global.
Presiden The Fed
Atlanta Dennis Lockhart dan Persiden The Fed San Francisco John Williams
mengatakan pada Selasa ini, dua kenaikan suku bunga tahun ini dapat
dibenarkan. Presiden The Fed Dallas Robert Kaplan mengatakan bahwa
kenaikan mungkin segera datang. Pedagang bursa berjangka mendorong
peluang untuk peningkatan pada bulan Juni menjadi 16 persen dari 4
persen pada Senin kemarin.
Indeks S & P 500
turun 0,9 persen menjadi 2,047.16 pada 16:00 sore di New York, setelah
reli sebesar 1 persen kemarin. Indeks Dow Jones Industrial Average turun
1 persen. Menyusul reli sebesar 15 persen dari terendahnya di Februari
untuk empat bulan pada tanggal 20 April, S & P 500 telah berjuang
untuk mempertahankan momentum di tengah rilis data laba yang bervariasi
dan tanda-tanda kenaikan ekonomi yang meragukan. Indeks tersebut turun 2,2 persen sejak saat itu.(mrv)
Sumber: Bloomberg
Wall Street Tumbang Akibat Aksi Jual Investor
BESTPROFIT FUTURES MALANG (18/5) - Wall Street terjatuh pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta). Penyebab utama Pelemahan Wall Street adalah aksi jual karena para investor melihat bahwa kemungkinan besar Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (the Fed) akan segera menaikkan suku bunga.
Mengutip Reuters, Rabu (18/5/2016), Indeks Dow Jones Industrial Averange (DJIA) melemah 180,73 poin atau 1,02 persen ke level 17.529,98. Indeks S&P 500 juga turun 19,45 poin atau 0,94 persen ke level 2.047,21. Sedangkan Indeks Nasdaq melemah 59,72 poin atau 1,25 persen ke angka 4.715,73.
Harga konsumen AS pada April 2016 kemarin mencatatkan kenaikan terbesar dalam tiga tahun terakhir. Pendorong kenaikan harga konsumen AS tersebut adalah kenaikan harga bensin dan juga sewa properti.
Dengan adanya data tersebut menunjukkan bahwa angka inflasi di AS sudah sejalan dengan target yang ditentukan oleh the Fed. Bank Sentral AS memang menargetkan inflasi terus naik sehingga bisa menjadi dasar keputusan untuk menaikkan suku bunga di tahun ini.
Langkah Bank Sentral AS untuk segera menaikkan suku bunga di tahun ini juga lebih kuat dengan adanya pernyataan dari pejabat the Fed yang mengatakan bahwa kenaikan suku bunga bisa dilakukan pada Juni atau Juli ini.
Dalam target semula, the Fed memang berencana menaikkan suku bunga sebanyak tiga kali di tahun ini. Namun rencana tersebut sedikit berubah karena adanya gangguan dari ekonomi global yang pemulihannya sangat lambat.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh CME FedWatch, keyakinan dari para broker saham akan rencana kenaikan suku bunga meningkat. Pada Senin kemarin hanya 42 persen dari para broker yang disurvei yang yakin bahwa the Fed akan menaikkan bunga pada November.
Namun sehari kemudian setelah keluarnya data harga konsumen AS dan pernyataan dari pejabat the Fed tersebut, jumlah broker yang yakin the Fed akan menaikkan bunga pada November meningkat menjadi 58 persen atau di atas separuhnya. Hal tersebut membuat pelaku pasar melakukan aksi jual sehingga menekan Wall Street.
"Data yang ada dan komentar dari pejabat the Fed menjadi isyarat bagi pelaku pasar bahwa indeks telah berada di atas harga pasar," jelas Senior Fixed Income Investment Specialist Aberdeen Asset Management, New York, AS, Patrick Maldari.
Sumber : Liputan6
Mengutip Reuters, Rabu (18/5/2016), Indeks Dow Jones Industrial Averange (DJIA) melemah 180,73 poin atau 1,02 persen ke level 17.529,98. Indeks S&P 500 juga turun 19,45 poin atau 0,94 persen ke level 2.047,21. Sedangkan Indeks Nasdaq melemah 59,72 poin atau 1,25 persen ke angka 4.715,73.
Harga konsumen AS pada April 2016 kemarin mencatatkan kenaikan terbesar dalam tiga tahun terakhir. Pendorong kenaikan harga konsumen AS tersebut adalah kenaikan harga bensin dan juga sewa properti.
Dengan adanya data tersebut menunjukkan bahwa angka inflasi di AS sudah sejalan dengan target yang ditentukan oleh the Fed. Bank Sentral AS memang menargetkan inflasi terus naik sehingga bisa menjadi dasar keputusan untuk menaikkan suku bunga di tahun ini.
Langkah Bank Sentral AS untuk segera menaikkan suku bunga di tahun ini juga lebih kuat dengan adanya pernyataan dari pejabat the Fed yang mengatakan bahwa kenaikan suku bunga bisa dilakukan pada Juni atau Juli ini.
Dalam target semula, the Fed memang berencana menaikkan suku bunga sebanyak tiga kali di tahun ini. Namun rencana tersebut sedikit berubah karena adanya gangguan dari ekonomi global yang pemulihannya sangat lambat.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh CME FedWatch, keyakinan dari para broker saham akan rencana kenaikan suku bunga meningkat. Pada Senin kemarin hanya 42 persen dari para broker yang disurvei yang yakin bahwa the Fed akan menaikkan bunga pada November.
Namun sehari kemudian setelah keluarnya data harga konsumen AS dan pernyataan dari pejabat the Fed tersebut, jumlah broker yang yakin the Fed akan menaikkan bunga pada November meningkat menjadi 58 persen atau di atas separuhnya. Hal tersebut membuat pelaku pasar melakukan aksi jual sehingga menekan Wall Street.
"Data yang ada dan komentar dari pejabat the Fed menjadi isyarat bagi pelaku pasar bahwa indeks telah berada di atas harga pasar," jelas Senior Fixed Income Investment Specialist Aberdeen Asset Management, New York, AS, Patrick Maldari.
Sumber : Liputan6
Monday, 16 May 2016
Dolar Melemah Terhadap Euro Pasca Data Yang Lemah Dari The Fed
BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/5) - Dolar
melemah Senin ini terhadap euro dan sejumlah rival lainnya setelah data
dari The Fed menunjukkan penurunan aktivitas manufaktur daerah New
York.
Euro menguat ke $
1,1319 akhir Senin di New York, dibandingkan dengan $ 1,1308 akhir
Jumat, setelah indeks Empire State general business conditions anjlok ke
pembacaan negatif 9 untuk awal Mei, turun dari 9,6 pada bulan April.
Indeks ICE AS Dollar
yang mengukur kekuatan dolar terhadap kelompok mata uang saingan, turun
kurang dari 0,1% menjadi 94,5640.(mrv)
Sumber: MarketWatch
Goldman Melihat Permintaan Diatas Produksi, Minyak Naik ke 6 Bulan Tertinggi
BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/5) - Minyak
naik ke level tertingginya enam bulan terkait Goldman Sachs Group Inc
bahwa mengatakan pasar bergerak ke defisit awal dari yang diharapkan
mengikuti gangguan pasokan di Nigeria dan peningkatan permintaan.
Minyak berjangka naik
3,3 persen di New York. Peralihan ke defisit pasokan bulan ini datang
satu kuartal lebih cepat dari perkiraan, Goldman Sachs mengatakan dalam
sebuah laporan. bank menaikkan perkiraan harga, sambil memproyeksikan
kembali surplus awal tahun depan. Serangan militan dan pemadaman pipa
telah memangkas volume minyak Nigeria setidaknya 30 persen, menteri
perminyakan mengatakannya pekan lalu.
West Texas
Intermediate untuk pengiriman Juni naik $ 1,51 untuk berakhir di $ 47,72
per barel di New York Mercantile Exchange. Ini adalah penutupan
tertingginya sejak 3 November. Harga telah mengalami kenaikan lebih dari
80 persen dari terendahnya di tahun ini.
Brent untuk pengiriman
Juli naik US $ 1,14, atau 2,4 persen, ke $ 48,97 per barel di
London-based ICE Futures Europe exchange. Kontrak tersebut juga ditutup
pada level tertingginya sejak 3 November. Minyak mentah acuan global
mengakhiri sesi dengan premi sebesar 55 persen untuk WTI Juli.(mrv)
Sumber: Bloomberg
Emas Naik Karena Fund-Buying Spree Diperpanjang untuk 14 Hari
BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/5) - Emas
menguat karena kepemilikan dalam ETF berbasis logam naik untuk 14-hari
beruntun, mencapai level tertinggi dalam lebih dari dua tahun.
Emas
telah rally 20 persen dalam tahun 2016 karena kekhawatiran atas
pertumbuhan global mendorong gejolak ekuitas pada awal tahun ini dan
membantu mengurangi prospek untuk menaikkan suku bunga AS oleh Federal
Reserve. Biaya pinjaman yang rendah bermanfaat bagi emas karena tidak
menawarkan imbal hasil atau dividen. Laporan pada hari Sabtu menunjukkan
output industri di China melambat lebih dari perkiraan pada bulan
April, sedangkan pembacaan ritel dan investasi juga mengecewakan.
Emas
berjangka untuk pengiriman Juni naik 0,1 persen untuk menetap di $
1,274.20 per ons pada pukul 1:43 siang di Comex New York, menguat untuk
pertama kalinya dalam dua minggu.
Penurunan
dolar pada hari Senin juga mendorong permintaan untuk emas sebagai aset
alternatif. Greenback turun kurang dari 0,1 persen terhadap sekeranjang
10 mata uang.(frk)
Sumber: Bloomberg
Reli Dalam Minyak Mentah Angkat Bursa AS Pada Penutupan Perdagangan
BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/5) - Reli
harga minyak mentah mendorong saham energi dan Apple Inc. melonjak
setelah Berkshire Hathaway Inc mengungkapkan saham di pembuat iPhone,
memicu keuntungan yang lebih luas di saham-saham AS karena S&P 500
mengalami rebound dari kerugian mingguan terpanjang sejak Januari.
Dengan
kenaikan hari ini, ekuitas kembali bergolak setelah mengalami minggu
bergejolak yang memperlihatkan reli satu hari terbesar dalam dua bulan
segera dihapuskan oleh penurunan tiga sesi beruntun. Saham komoditas
melonjak pada hari Senin karena penguatan minyak mentah sebesar 3,3
persen, sementara Apple membukukan kenaikan curam sejak 1 Maret setelah
turun selama tiga minggu. Saham Anacor Farmasi melonjak 57 persen,
setelah Pfizer Inc. setuju untuk membeli produsen obat tersebut.
Indeks
S&P 500 naik 1 persen menjadi 2,066.62 pada pukul 16:00 sore di New
York, setelah jatuh selama seminggu berturut-turut. Indeks tersebut
menduduki puncak harga rata-rata selama 50 hari terakhir setelah pada
hari Jumat ditutup di bawah level untuk pertama kalinya sejak Februari.
Acuan
ekuitas utama AS turun ke level terendah satu bulan pada hari Jumat
karena hasil yang mengecewakan dari pengecer besar diimbangi oleh data
yang menunjukkan konsumen tetap tangguh. Di tengah rotasi pasar selama
beberapa sesi terakhir, indeks S&P 500 memangkas periode 18-hari
tanpa ayunan lebih dari 1 persen, terpanjang yang relatif tenang sejak
Desember 2014.(frk)
Sumber: Bloomberg
Saham Apple Picu Wall Street Reli
BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/5) - Bursa saham Amerika Serikat (AS)/wall street menguat pada awal pekan ini didorong sektor saham teknologi dan harga minyak.
Pada penutupan perdagangan saham, Senin (Selasa pagi WIB), indeks saham Dow Jones menguat 175,39 poin atau 1 persen ke level 17.710,71. Penguatan indeks saham acuan ini didukung saham Apple Inc menguat 0,03 persen setelah Warren Buffet's Berkshire Hathaway Inc membeli 9,8 juta saham pada kuartal I 2016.
Indeks saham S&P 500 naik 20,04 poin atau 1 persen ke level 2.066,53. 10 sektor saham mendukung penguatan indeks saham S&P 500.
Sektor saham energi dan teknologi memimpin penguatan masing-masing 1,6 persen dan 1,4 persen. Sementara itu, indeks saham Nasdaq menguat 57,78 poin atau 1,2 persen ke level 4.775,46.
"Penguatan indeks saham di awal pekan ini kombinasi dari harga minyak reli dan pelaku pasar bereaksi terhadap laporan penjualan ritel," ujar Mark Kepner, Direktur Themis Trading seperti dikutip dari laman Marketwatch, Selasa (17/5/2016).
Ia menambahkan, penguatan indeks saham acuan ini hanya bersifat teknikal setelah tiga minggu melemah. Untuk penguatan indeks saham acuan lebih stabil membutuhkan reli di saham bank.
Hal senada dikatakan Analis Senior Voya Financial Karyn Cavanaugh. Ia mengatakan, penguatan indeks saham acuan dalam sehari tidak membuat dirinya terkesan. "Harga minyak naik itu bagus, tetapi itu belum cukup mendukung pasar sahan hingga kinerja keuangan perusahaan kembali ke jalur benar," ujar dia.
Ia mengatakan, kinerja keuangan perusahaan turun tujuh persen pada kuartal I 2016, menunjukkan tidak ada kesempatan yang akan terjadi hingga laporan keuangan kuartal II pada Juli.
Pada awal pekan ini, harga minyak menguat setelah Goldman Sachs menyatakan kalau pasokan minyak yang banjir akan defisit, dan menaikkan prediksi harga minyak pada tahun ini. Harga minyak jenis acuan Amerika Serikat (AS) naik 3,3 persen menjadi US$ 47,22 per barel. (Ahm/Ndw)
Sumber : Liputan6
Pada penutupan perdagangan saham, Senin (Selasa pagi WIB), indeks saham Dow Jones menguat 175,39 poin atau 1 persen ke level 17.710,71. Penguatan indeks saham acuan ini didukung saham Apple Inc menguat 0,03 persen setelah Warren Buffet's Berkshire Hathaway Inc membeli 9,8 juta saham pada kuartal I 2016.
Indeks saham S&P 500 naik 20,04 poin atau 1 persen ke level 2.066,53. 10 sektor saham mendukung penguatan indeks saham S&P 500.
Sektor saham energi dan teknologi memimpin penguatan masing-masing 1,6 persen dan 1,4 persen. Sementara itu, indeks saham Nasdaq menguat 57,78 poin atau 1,2 persen ke level 4.775,46.
"Penguatan indeks saham di awal pekan ini kombinasi dari harga minyak reli dan pelaku pasar bereaksi terhadap laporan penjualan ritel," ujar Mark Kepner, Direktur Themis Trading seperti dikutip dari laman Marketwatch, Selasa (17/5/2016).
Ia menambahkan, penguatan indeks saham acuan ini hanya bersifat teknikal setelah tiga minggu melemah. Untuk penguatan indeks saham acuan lebih stabil membutuhkan reli di saham bank.
Hal senada dikatakan Analis Senior Voya Financial Karyn Cavanaugh. Ia mengatakan, penguatan indeks saham acuan dalam sehari tidak membuat dirinya terkesan. "Harga minyak naik itu bagus, tetapi itu belum cukup mendukung pasar sahan hingga kinerja keuangan perusahaan kembali ke jalur benar," ujar dia.
Ia mengatakan, kinerja keuangan perusahaan turun tujuh persen pada kuartal I 2016, menunjukkan tidak ada kesempatan yang akan terjadi hingga laporan keuangan kuartal II pada Juli.
Pada awal pekan ini, harga minyak menguat setelah Goldman Sachs menyatakan kalau pasokan minyak yang banjir akan defisit, dan menaikkan prediksi harga minyak pada tahun ini. Harga minyak jenis acuan Amerika Serikat (AS) naik 3,3 persen menjadi US$ 47,22 per barel. (Ahm/Ndw)
Sumber : Liputan6
Sunday, 15 May 2016
Pasukan Afghanistan Pukul Mundur Taliban dari Satu Kota Penting
BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/5) - Pasukan keamanan Afghanistan mengatakan hari Minggu mereka telah
menghentikan gerakan maju tadi malam oleh Taliban ke satu kota penting
di utara dan menimbulkan korban besar di pihak musuh tersebut.
Pertempuran di pinggir kota Pul-e-Khumri, ibukota provinsi Baghlan, pecah ketika Taliban menguasai beberapa desa dan pos keamanan terpencil, kata penduduk dan sumber-sumber dari pihak pemberontak.
Pertempuran untuk sementara menutup jalan raya utama yang menghubungkan ibukota nasional Kabul dengan 8 provinsi di utara serta negara-negara tetangga.
Setelah pasukan keamanan memimpin serangan balasan yang berhasil dan memaksa pemberontak mundur, jalan dibuka kembali, kata para pejabat provinsi.
Seorang jurubicara Taliban dalam pernyataan yang dikirim kepada para wartawan membantah klaim pemerintah dan menuduh pemerintah Afghanistan berusaha menyembunyikan “kekalahan dan korban”melalui propaganda demikian.
Pemberontak dalam beberapa bulan ini telah berkali-kali merebut kekuasaan di bagian-bagian jaringan Jalan Lingkar sepanjang lebih dari 2.000 mil, yang menghubungkan pusat-pusat utama penduduk Afghanistan. Perebutan itu kadang-kadang menghentikan lalu-lintas..
Sementara itu, para perunding perdamaian pemerintah telah menyelesaikan pembicaraan berminggu-minggu mengenai persetujuan perdamaian dengan satu lagi kelompok pemberontak yang selama bertahun-tahun bertempur bersama Taliban.
Para perunding militan faksi Hezb-i-Islami, yang dipimpin oleh buronan Afghanistan Gulbuddin Hekmatyar, masih berada di Kabul untuk melakukan pertemuan lebih jauh.
Namun, para pejabat mengingatkan kemungkinan akan memakan waktu beberapa minggu sebelum persetujuan dicapai.
Tetapi para aktivis hak azasi dan banyak orang Afghanistan telah mengecam usaha rekonsiliasi Presiden Ashraf Ghani dengan Hekmatyar.
Mantan perdana menteri berusia 68 tahun itu paling dikenal atas tuduhan pembunuhan ribuan orang sipil dan melakukan pelanggaran hak azasi manusia pada masalah pertentangan dalam pmerintahan Afghanistan tahun 1990-an. [gp]
Sumber : VOAIndonesia
Pertempuran di pinggir kota Pul-e-Khumri, ibukota provinsi Baghlan, pecah ketika Taliban menguasai beberapa desa dan pos keamanan terpencil, kata penduduk dan sumber-sumber dari pihak pemberontak.
Pertempuran untuk sementara menutup jalan raya utama yang menghubungkan ibukota nasional Kabul dengan 8 provinsi di utara serta negara-negara tetangga.
Setelah pasukan keamanan memimpin serangan balasan yang berhasil dan memaksa pemberontak mundur, jalan dibuka kembali, kata para pejabat provinsi.
Seorang jurubicara Taliban dalam pernyataan yang dikirim kepada para wartawan membantah klaim pemerintah dan menuduh pemerintah Afghanistan berusaha menyembunyikan “kekalahan dan korban”melalui propaganda demikian.
Pemberontak dalam beberapa bulan ini telah berkali-kali merebut kekuasaan di bagian-bagian jaringan Jalan Lingkar sepanjang lebih dari 2.000 mil, yang menghubungkan pusat-pusat utama penduduk Afghanistan. Perebutan itu kadang-kadang menghentikan lalu-lintas..
Sementara itu, para perunding perdamaian pemerintah telah menyelesaikan pembicaraan berminggu-minggu mengenai persetujuan perdamaian dengan satu lagi kelompok pemberontak yang selama bertahun-tahun bertempur bersama Taliban.
Para perunding militan faksi Hezb-i-Islami, yang dipimpin oleh buronan Afghanistan Gulbuddin Hekmatyar, masih berada di Kabul untuk melakukan pertemuan lebih jauh.
Namun, para pejabat mengingatkan kemungkinan akan memakan waktu beberapa minggu sebelum persetujuan dicapai.
Tetapi para aktivis hak azasi dan banyak orang Afghanistan telah mengecam usaha rekonsiliasi Presiden Ashraf Ghani dengan Hekmatyar.
Mantan perdana menteri berusia 68 tahun itu paling dikenal atas tuduhan pembunuhan ribuan orang sipil dan melakukan pelanggaran hak azasi manusia pada masalah pertentangan dalam pmerintahan Afghanistan tahun 1990-an. [gp]
Sumber : VOAIndonesia
Bursa Global Bervariasi, Harga Minyak Dan PDB Jadi Sentimen
BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/5) - Bursa global bergerak bervariasi pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, dengan bursa AS melemah dan bursa Eropa menguat.
Seperti dikutip dari riset Investa Saran Mandiri, bursa AS ditutup negatif seiring dengan pelemahan harga minyak meski data ekonomi yang dirilis positif.
University of Michigan melaporkan indeks sentimen konsumen melonjak 7,6% menjadi 95,8 dari 89,0 pada bulan April, mematahkan estimasi kenaikan menjadi 90,0 dalam jajak pendapat Reuters. Dow Jones ditutup melemah 1.05%, Nasdaq turun 0.37% dan S&P Indek turun 0.85%.
Adapun pasar saham kawasan Eropa ditutup positif. Gross Domestic Product (GDP) Jerman tumbuh lebih dari dua kali di kuartal pertama tahun ini seiring pengeluaran rumah tangga dan belanja negara yang meningkat. Peningkatan juga terjadi pada investasi di sektor konstruksi dan barang modal dari perdagangan luar negeri.
Destatis,Badan Pusat Statistik Federal Jerman melaporkan ekonomi Jerman tumbuh 0,7% selama kuartal pertama 2016 setelah di kuartal sebelumnya yaitu kuartal IV-2015 hanya tumbuh 0,3%. Angka ini lebih tinggi dari konsensus yang dikeluarkan para ekonomi di polling Reuters yang memprediksi pertumbuhan 0,6%.
Pada perbandingan 12 bulan, PDB tumbuh sebesar 1,1% pada periode Januari-Maret dibandingkan dengan tiga bulan yang sama tahun sebelumnya. FTSE di Inggris ditutup naik 0.56%, DAX Jerman naik 0.92% dan CAC Perancis naik 0.56%.
Sumber : bisnis.com
Seperti dikutip dari riset Investa Saran Mandiri, bursa AS ditutup negatif seiring dengan pelemahan harga minyak meski data ekonomi yang dirilis positif.
University of Michigan melaporkan indeks sentimen konsumen melonjak 7,6% menjadi 95,8 dari 89,0 pada bulan April, mematahkan estimasi kenaikan menjadi 90,0 dalam jajak pendapat Reuters. Dow Jones ditutup melemah 1.05%, Nasdaq turun 0.37% dan S&P Indek turun 0.85%.
Adapun pasar saham kawasan Eropa ditutup positif. Gross Domestic Product (GDP) Jerman tumbuh lebih dari dua kali di kuartal pertama tahun ini seiring pengeluaran rumah tangga dan belanja negara yang meningkat. Peningkatan juga terjadi pada investasi di sektor konstruksi dan barang modal dari perdagangan luar negeri.
Destatis,Badan Pusat Statistik Federal Jerman melaporkan ekonomi Jerman tumbuh 0,7% selama kuartal pertama 2016 setelah di kuartal sebelumnya yaitu kuartal IV-2015 hanya tumbuh 0,3%. Angka ini lebih tinggi dari konsensus yang dikeluarkan para ekonomi di polling Reuters yang memprediksi pertumbuhan 0,6%.
Pada perbandingan 12 bulan, PDB tumbuh sebesar 1,1% pada periode Januari-Maret dibandingkan dengan tiga bulan yang sama tahun sebelumnya. FTSE di Inggris ditutup naik 0.56%, DAX Jerman naik 0.92% dan CAC Perancis naik 0.56%.
Sumber : bisnis.com
Stoxx Europe 600 Ditutup Menguat 0,5% Minggu Lalu
BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/5) - Bursa saham Eropa ditutup menguat minggu lalu menyusul data ritel AS
yang lebih tinggi dari perkiraan memicu optimisme akan kondisi ekonomi
negara tersebut.
Indeks Stoxx Europe 600 ditutup menguat 0,5% akhir minggu lalu setelah laporan penjualan ritel AS pada bulan April naik paling tinggi dalam setahun.
Hugh Grieves dari Miton Group mengatakan data ritel AS memnang terlihat memuaskan, terutama terkait laporan laba peritel di negara tersebut.
“Kepercayaan investor telah terguncang belekangan ini, tetapi ini dapat memberikan kepercayaan pasar bahwa ekonomi sedang tidak melambat,” katanya, seperti yang dikutip dari Bloomberg, Jumat (13/5/2016).
Sektor ritel membukukan kinerja terbaik di antara sektor industri lain. Tesco Plc dan Distribuidora Internacional de Alimentacion SA naik lebih dari 3,8%.
Sementara itu, Eutelsat Communications SA anjlok 28% setelah operator satelit Perancis tersebut memangkas proyeksi untuk tahun ini dan berikutnya. Peer SES SA anjlok 8,1%.
Sumber : bisnis.com
Indeks Stoxx Europe 600 ditutup menguat 0,5% akhir minggu lalu setelah laporan penjualan ritel AS pada bulan April naik paling tinggi dalam setahun.
Hugh Grieves dari Miton Group mengatakan data ritel AS memnang terlihat memuaskan, terutama terkait laporan laba peritel di negara tersebut.
“Kepercayaan investor telah terguncang belekangan ini, tetapi ini dapat memberikan kepercayaan pasar bahwa ekonomi sedang tidak melambat,” katanya, seperti yang dikutip dari Bloomberg, Jumat (13/5/2016).
Sektor ritel membukukan kinerja terbaik di antara sektor industri lain. Tesco Plc dan Distribuidora Internacional de Alimentacion SA naik lebih dari 3,8%.
Sementara itu, Eutelsat Communications SA anjlok 28% setelah operator satelit Perancis tersebut memangkas proyeksi untuk tahun ini dan berikutnya. Peer SES SA anjlok 8,1%.
Sumber : bisnis.com
Subscribe to:
Posts (Atom)