BESTPROFIT FUTURES MALANG (25/5) - Minyak
bergerak naik sebelum rilis data pemerintah AS yang diperkirakan akan
menunjukkan persediaan minyak mentah akan menurun, yang dapat mengurangi
kelebihan pasokan.
Kontrak berjangka naik
1,1 % di New York. Stok minyak mentah AS, dekati level delapan dekade
tertinggi, yang kemungkinan turun sebanyak 2 juta barel pada pekan lalu,
menurut survei Bloomberg sebelum data Administrasi Informasi Energi,
Rabu. American Petroleum Institute industri yang didanai akan merilis
laporan pasokannya pada hari Selasa. Gangguan yang telah menahan output
dari Kanada, Nigeria dan Libya selama bulan lalu.
Harga minyak AS
berjangka telah melonjak lebih dari 80 % dari level 12-tahun terendah
pada awal tahun ini terkait tanda-tanda melimpahnya pasokan global
ditengah penurunan produksi di Nigeria dan negara-negara non-OPEC
termasuk di Amerika Serikat. Organisasi Negara Pengekspor Minyak tidak
mungkin menentukan target produksinya pada saat mengadakan pertemuan
pada 2 Juni mendatang karena sesuai dengan strategi Arab Saudi untuk
menekan saingan, menurut semua analis kecuali 1 dari 27 analis yang
disurvei oleh Bloomberg.
Minyak mentah West
Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli naik 54 sen menjadi
menetap di level $ 48,62 per barel di New York Mercantile Exchange.
Total volume yang diperdagangkan adalah 29 % di bawah 100-hari
rata-rata.
Brent untuk pengiriman
Juli menguat 26 sen atau 0,5 %, ke level $ 48,61 di ICE Futures Europe
exchange yang berbasis di London. Minyak mentah acuan global
diperdagangkan pada diskon 1 sen dibandingkan minyak mentah WTI. (knc)
Sumber : Bloomberg