Wednesday, 11 June 2014

Saham Asia Jatuh dari Level Enam Tahun Tertingginya Pasca Saham AS Melemah

BESTPROFIT FUTURES (12/06) - Saham Asia jatuh mengirim indeks acuan regional turun dari level penutupan tertingginya dalam enam tahun terakhir karena para investor menimbang tingkat valuasi pasca ekuitas AS melemah.
Indeks MSCI Asia Pacific turun sebesar 0,3 persen ke level 144,09 pukul 09:02 pagi di Tokyo. Indeks rebound sebesar 11 persen hingga kemarin dari level terendahnya tahun ini pada bulan Februari lalu di tengah tanda-tanda mulai stabilnya ekonomi China dan pemulihan ekonomi AS. Saham di indeks tersebut ditransaksikan pada 13,3 kali estimasi laba kemarin, dibandingkan dengan kelipatan 16,4 untuk indeks Standard & Poor 500 dan 15,5 untuk Indeks Stoxx Europe 600.
Indeks Topix Jepang merosot sebesar 0,7 persen. Indeks Kospi Korea Selatan dan indeks S&P/ASX 200 Australia mendatar. Indeks NZX 50 Selandia Baru melemah sebesar 0,1 persen setelah Reserve Bank Selandia Baru menaikkan tingkat suku bunga untuk ketiga kalinya tahun ini dan mengisyaratkan pengetatan kebijakan moneter.
Mata uang Yen Jepang menguat hari ketiga di tengah spekulasi Bank of Japan (BOJ) akan menahan diri dari memperluas stimulus pada pertemuannya yang dimulai hari ini, berbeda dengan Bank Sentral Eropa (BOE) yang meluncurkan pelonggaran kebijakan moneternya pekan lalu. Yen naik sebesar 0,1 persen menjadi 102 per dolar hari ini pasca menguat 0,3 persen kemarin. (izr)
Sumber: Bloomberg

Indeks Topix Jatuh dari Level Empat Bulan Tertinggi Akibat Penguatan Yen

BESTPROFIT FUTURES (12/06) - Saham Jepang jatuh mengirim indeks Topix turun dari level tertingginya dalam lebih dari empat bulan terakhir karena yen Jepang menguat dan saham AS mengalami koreksi.
Indeks Topix merosot sebesar 0,7 persen ke level 1,230.82 pukul 09:01 pagi di Tokyo pasca penutupan kemarin di level tertingginya sejak 29 Januari lalu. 31 saham kelompok sub industri melemah. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun sebesar 0,8 persen ke level 14,951.92. Yen naik sebesar 0,1 persen ke level 102,01 per dolar setelah penguatan sebesar 0,5 persen dalam dua hari terakhir. Mata uang Jepang kemarin menyentuh level tertingginya dalam empat bulan terakhir terhadap euro.
Analis dari JPMorgan Chase & Co dan Pierpont Securities LLC kemarin mengatakan ekonomi AS kemungkinan mengalami kontraksi lebih dari yang diperkirakan pada kuartal pertama terkait penurunan pengeluaran kesehatan. Produk domestik bruto (PDB) turun sebesar 1,6 persen, JPMorgan mengatakan, lebih tajam daripada angka kontraksi yang direvisi sebesar 1 persen pada 29 Mei lalu.
Sementara indeks Topix naik sebesar 7,7 persen dari level terendahnya pada 21 Mei lalu. namun masih menjadi performa terburuk tahun ini di antara 24 pasar negara maju yang dilacak oleh Bloomberg. Indeks ditutup menghentikan reli tahun lalu karena Bank of Japan (BOJ) menekankan pelonggaran moneter ke rekornya. Bank sentral dijadwalkan mengadakan pertemuannya hari ini. (izr)
Sumber: Bloomberg

Emas Catat Kenaikan dalam Sesi Ketiga, Bertahan di atas US$ 1.260

BESTPROFIT FUTURES (12/06) - SAN FRANCISCO - Emas berjangka berakhir lebih tinggi untuk sesi ketiga berturut-turut di hari Rabu, memperpanjang kenaikan moderat di atas US$ 1.260 per ons karena terpuruknya optimisme atas prospek pertumbuhan global dan ekuitas memberikan kembali beberapa keuntungan dari rekaman berjalan mereka.

Emas untuk pengiriman Agustus naik US$ 1,10, atau 0,1%, untuk menetap di level US$ 1,261.20 per ons di divisi Comex New York Mercantile Exchange. Harga, yang menandai dua minggu penutupan tertinggi, naik sekitar 0,6% selama dua sesi perdagangan terakhir.

Silver Juli berakhir stagnan di level US$ 19,17 per ons.(frk)

Sumber: MarketWatch

Tuesday, 10 June 2014

Impor Nonmigas Dari Jerman Mengalami Peningkatan

Impor nonmigas dari Jerman berdasarkan kepada laporan Badan Pusat Statistik (BPS) terkini menunjukkan kinerja yang meningkat. Hal demikian ditunjukkan dengan adanya peningkatan pada nilai impor nonmigas dari negara tersebut dimana nilai pada bulan April dilaporkan dapat mencapai angka sekitar 395 juta Dollar AS (CIF).
Pada pada bulan sebelumnya impor nonmigas dari negara terkait hanya mencapai nilai 303.1 juta Dollar AS . Dengan demikian kinerja impor nonmigas pada rentang Januari – April mengalami penambahan sebesar + 91.9 juta Dollar AS, atau sekitar + 30.32 %.
Data terkini dari Badan Pusat Statistik juga menunjukkan bahwa impor nonmigas dari awal tahun ini sampai bulan April secara total mencapai angka 1379.2 juta Dollar AS. Perkembangan itu menunjukkan adanya penurunan sebesar -295.8 juta Dollar AS atau sekitar -17.65 %, dimana pada periode yang sama tahun lalu hanya mencapai nilai 1675 juta Dollar AS.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan bahwa pada analisa kurs BI hari ini Euro terpantau bergerak menguat sekitar 0.62 % terhadap mata uang Rupiah pada perdagangan valas dari awal April hingga pekan ini.

Sumber : Vibiznews

Sempat Tembus $105 per Barrel, Minyak WTI Melemah Akibat Profit Taking

Harga minyak mentah di Bursa NYMEX pada penutupan perdagangan Selasa 10 Juni 2014 di Bursa NYMEX dini hari tadi terpantau ditutup melemah. Pelemahan harga minyak pada penutupan dini hari tadi dipicu oleh aksi profit taking sebagai kelanjutan rally harga minyak mentah sejak Jumat lalu.
Kenaikan harga minyak mentah di Bursa NYMEX secara signifikan dalam dua perdagangan terakhir mulai berdampak pada aksi profit taking pada perdagangan Selasa 10 Juni. Harga minyak Brent yang sejak Kamis telah menguat 1,1% dan WTI yang juga naik hingga 1,88% memicu investor untuk segera mencairkan keuntungan dari investasinya.
Walaupun ditutup melemah, posisi minyak mentah dari pergerakan harga sepanjang perdagangan Selasa terpantau masih cukup kuat. Berdasarkan pergerakan harga sepanjang perdagangan lalu, minyak WTI bahkan sempat menembus tingkat harga $105 dan $110 pada minyak Brent.
Sebelumnya, harga minyak mentah sedang berada dalam trend menguat akibat sentimen positif dari data pekerja AS dan juga neraca perdagangan Tiongkok. Berdasarkan rilis data tersebut yang berada di kondisi positif, memicu indikasi akan adanya potensi peningkatan demand minyak mentah dari kedua negara. Namun, Sentimen positif tersebut diduga sedikit berkurang akibat data inflasi Tiongkok yang meningkat sehingga berpotensi untuk melemahkan daya beli investor asal Tiongkok.
Pada penutupan perdagangan Selasa 10 Juni 2014 di Bursa NYMEX dini hari tadi, harga minyak WTI ditutup melemah. Harga minyak WTI berjangka untuk kontrak Juli 2014 turun 0,06% ke tingkat harga $104,35/barrel atau melemah $0,06/barrel.
Sedangkan untuk harga minyak jenis Brent, pada dini hari tadi terpantau juga ditutup melemah cukup signifikan. Harga minyak Brent berjangka NYMEX untuk kontrak Juli 2014 turun hingga 0,43% ke tingkat harga $109,5/barrel atau melemah $0,47/barrel.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memprediksi harga minyak mentah berpotensi kembali menguat tipis pada perdagangan hari ini. Hal tersebut dilandasi oleh masih adanya sentimen positif dari data pekerja AS dan neraca perdagangan Tiongkok. Namun penguatan dari sentimen tersebut, diduga akan tertahan oleh posisi tunggu data persediaan minyak mentah AS oleh Departemen Energi AS dan keputusan pertemuan anggota OPEC pada Rabu ini. Terkait pergerakan harga, diprediksi minyak mentah di Bursa NYMEX akan berada di kisaran $108-$111 untuk Brent dan  $103,75-$105,5 untuk WTI.

Sumber : Vibiznews

Indeks Topix Rebound Dari Penurunan Tiga Pekan Terbesarnya

BESTPROFIT FUTURES (11/06) - Indeks Topix Jepang naik pasca turun tajam dalam tiga pekan kemarin seiring saham asuransi dan foodmakers pimpin penguatan.
Indeks Topix naik sebesar 0,2 persen ke level 1,231.13 pukul 09:02 pagi di Tokyo pasca jatuh sebesar 0,5 persen kemarin, terbesar sejak 19 Mei lalu. 24 saham dari 33 saham sub industri naik hari ini. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik sebesar 0,2 persen ke level 15,017.86. Yen Jepang mendatar pada level 102.31 per dolar.
Sementara indeks Topix naik sebesar 6,8 persen dari level terendahnya baru-baru ini pada tanggal 21 Mei lalu hingga kemarin, performa terburuk tahun ini di antara 24 pasar negara maju yang dilacak oleh Bloomberg. Indeks menghentikan relinya tahun lalu karena Bank of Japan (BOJ) ditekan untuk melonggarkan kebijakan moneternya. Bank sentral dijadwalkan bertemu 12-13 Juni mendatang.
Pemerintah Jepang kemarin merilis sebuah rancangan untuk meringkas tema utama dari strategi pertumbuhan tanpa memberikan rincian tentang perubahan yang direncanakan. DPR Jepang akan mendorong "reformasi pajak perusahaan yang berorientasi pertumbuhan," menurut draft. Pemotongan pajak perusahaan akan mulai dari tahun fiskal yang dimulai pada April 2015, Menteri Ekonomi Akira Amari mengatakan kemarin, dengan keterangan masih dalam negosiasi.
Bank Dunia memangkas proyeksi ekspansi ekonomi global di tengah prospek pelemahan untuk pertumbuhan ekonomi AS, Rusia dan China, sementara Bank Dunia menyerukan pasar negara berkembang untuk memperkuat ekonomi mereka sebelum Federal Reserve menaikkan suku bunga. Ekonomi dunia akan memperluas sebesar 2,8 persen tahun ini, turun dari proyeksi Januari yang sebesae 3,2 persen, kata pejabat bank. Perkiraan untuk Jepang dipangkas menjadi sebesar 1,3 persen dari 1,4 persen.
Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 turun sebesar 0,1 persen hari ini. Indeks ekuitas turun kurang dari 0,1 persen kemarin, menghentikan penguatan beruntun selama empat hari terakhir dari rekor penutupan tertingginya, karena para investor menimbang valuasi ekuitas. Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup pada level tertinggi sepanjang masa. (izr)
Sumber: Bloomberg

Saham Asia Memperpanjang Penguatan ke Level Satu Tahun Tertingginya

BESTPROFIT FUTURES (10/06) - Saham Asia menguat mengirim indeks acuan regional ditransaksikan di level satu tahun tertingginya, seiring saham konsumen dan perawatan kesehatan naik.
Indeks MSCI Asia Pacific naik sebesar 0,1 persen ke level 143,98 pukul 09:05 pagi di Tokyo. Indeks rally sebesar 11 persen hingga kemarin dari level terendahnya tahun ini pada bulan Februari lalu di tengah tanda-tanda stabilisasi ekonomi di China dan karena pemerintah China melonggarkan aturan agunan bagi sektor perbankan, sedangkan data AS mengisyaratkan pemulihan utuh.
Indeks Topix Jepang naik sebesar 0,2 persen, sedangkan indeks Kospi Korea Selatan kehilangan sebesar 0,1 persen. Indeks S&P/ASX 200 Australia naik sebesar 0,1 persen dan Indeks NZX 50 Selandia Baru tergelincir sebesar 0,1 persen. Pasar finansial di China dan Hong Kong belum dibuka.
Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan global di tengah prospek pelemahan pertumbuhan ekonomi AS, Rusia dan China. Bank kreditur yang berbasis di Washington memprediksikan ekonomi dunia akan memperluas sebesar 2,8 persen tahun ini, dibandingkan dengan proyeksi pertumbuhan Januari sebesar 3,2 persen. Prediksi AS dikurangi menjadi sebesar 2,1 persen dari 2,8 persen, sedangkan perkiraan untuk ekonomi Brasil, Rusia, India dan China juga diturunkan. Perkiraan pertumbuhan ekonomi tahun 2015 pada level 3,4 persen. (izr)
Sumber: Bloomberg

Emas bertahan di atas US$ 1.260 untuk pertama kalinya dalam 2 minggu

BESTPROFIT FUTURES (11/06) - San Francisco - Emas berjangka naik pada Selasa untuk menetap kembali di atas US$ 1.260 per ons untuk pertama kalinya dalam dua minggu, menemukan dukungan dari beberapa kelemahan dalam ekuitas AS karena para pedagang menunggu data ekonomi akhir pekan ini.

Emas untuk pengiriman Agustus naik US$ 6,20, atau 0,5%, untuk menetap di US$ 1,260.10 per ons di divisi Comex New York Mercantile Exchange, memperpanjang kenaikan moderat Senin. Harga emas, pelacakan kontrak paling aktif, ditutup pada level tertinggi sejak 27 Mei.

Silver Juli naik 10 sen, atau 0,5%, menjadi berakhir pada level US$ 19,17 per ons.

Angka penjualan ritel AS untuk bulan Mei yang dirilis pada hari Kamis dan indeks harga produsen AS Mei akan dirilis Jumat.

Kamis pekan lalu, emas berjangka melihat gain sesi mereka tunggal terbesar sejak 14 Mei, emas melonjak US$ 9, atau 0,7% setelah Bank Sentral Eropa memangkas suku bunga dan mengumumkan pelonggaran lainnya.(frk)

Sumber: MarketWatch

Monday, 9 June 2014

Diperkenalkan Bulan September, iWatch Hadir dengan Layar OLED Melengkung dan iOS 8?

Setelah batal hadir di ajang WWDC 2014, perangkat wearable besutan Apple yaitu iWatch memang diperkirakan baru akan diperkenalkan bulan September mendatang sebelum dilepas ke publik satu bulan kemudian. Hal tersebut jelas membuat beberapa pihak memanfaatkan untuk kembali membocorkan spesifikasi dari jam tangan pintar besutan Apple ini.
Dan benar saja, seperti yang dilansir dari Phone Arena, sebuah kabar terbaru menyebutkan bahwa iWatch besutan Apple ini akan hadir dengan layar OLED melengkung. Meskipun bukan kabar baru namun setidaknya itu bisa menjadi kemungkinan yang akan menjadi nyata mengingat banyaknya bocoran mengenai hal itu.
Selain itu juga, perangkat jam tangan pintar besutan Apple ini akan hadir dengan sistem operasi terbaaru Apple yaitu iOS 8 yang akan dilengkapi dengan fitur kesehatan seperti adanya sebuah sensor yang dapat mendeteksi tingkat gula darah, kadar oksigen dalam darah, konsumsi kalori, dan aktivitas tidur.
Dan seperti Samsung yang menghubungkan jam tangan pintarnya Galaxy Gear ke perangkat smartphone, Apple juga kabarnya akan menerapkan hal serupa dengan menghubungkan perangkat iWatch dengan iPhone yang nantinya dengan adanya hubungan tersebut iWatch dapat mengambil data biometrik dengan menggunakan fitur Touch ID yang ada di perangkat iPhone.

Sumber : Vibiznews

Saham HK Gain Pasca Rilis Data Inflasi China

BESTPROFIT FUTURES (10/06) - Saham-saham Hong Kong menguat mengirim indeks acuan Hong Kong menguat untuk hari kedua pasca saham AS naik ke level baru tertingginya dan laporan menunjukkan inflasi China lebih dipercepat pada bulan Mei melebihi perkiranaan ekonom.
Indeks Hang Seng naik sebesar 0,1 persen ke level 23,149.30 pukul 9:33 pagi di Hong Kong. Indeks Hang Seng China Enterprises yang juga dikenal sebagai indeks H-share, naik sebesar 0,4 persen ke level 10,444.60. Saham SJM Holdings Ltd turun sebesar 2,2 persen setelah operator kasino terbesar Macau tersebut mengatakan regulator yang mengawasi dengan ketat atas penggunaan kartu China UnionPay Co 's di lantai game.
Indeks Hang Seng rebound sebesar 9,1 persen dari level terendahnya tahun ini pada bulan Maret lalu hingga kemarin seiring otoritas China menambahkan stimulus untuk melawan perlambatan ekonomi. Indeks ekuitas ditransaksikan pada 10,7 kali estimasi laba kemarin, dibandingkan dengan 7,3 untuk indeks H-saham dan 16,5 untuk indeks Standard & Poor  500.
Indeks harga konsumen China naik sebesar 2,5 persen bulan lalu dari tahun sebelumnya, Biro Statistik Nasional mengatakan pagi ini, dibandingkan dengan proyeksi ekonom sebesar 2,4 persen dalam survei Bloomberg. Harga produsen tergelincir sebesar 1,4 persen. Ekonomi terbesar di Asia itu juga dijadwalkan untuk merilis laporan pinjaman baru, uang beredar, penjualan ritel dan produksi industri.pekan ini. (izr)
Sumber: Bloomberg

Saham Asia Menguat Jelang Rilis Data CPI China

BESTPROFIT FUTURES (10/06) - Saham Asia menguat mengirim indeks acuan regional naik untuk hari keempat pasca saham AS naik ke rekor baru tertingginya di tengah optimisme tentang prospek dua ekonomi terbesar di dunia.
Indeks MSCI Asia Pacific naik sebesar 0,1 persen ke level 143,71 pukul 09:01 pagi di Tokyo, akibat saham produsen bahan naik tajam di antara 10 kelompok sub industri indeks tersebut. Indeks rally sebesar 10 persen pada perdagangan kemarin dari level terendahnya tahun ini pada bulan Februari lalu di tengah tanda-tanda menguatnya sektor manufaktur di China dan seiring pemerintah China melonggarkan aturan agunan perbankan, sedangkan data AS mengisyaratkan pemulihan pertumbuhan secara utuh. Inflasi di China dipercepat pada bulan Mei, menurut perkiraan ekonom menjelang rilis laporan hari ini.
Indeks Topix Jepang naik sebesar 0,1 persen dan indeks Kospi Korea Selatan melonjak sebesar 0,5 persen. Indeks S&P/ASX 200 Australia naik sebesar 0,3 persen, sementara Indeks NZX 50 Selandia Baru turun sebesar 0,2 persen. Pasar finansial China dan Hong Kong belum dibuka ketika berita ini diturunkan.
Data yang akan dirilis hari ini akan menunjukkan harga konsumen naik sebesar 2,4 persen bulan lalu di China pasca meningkat sebesar 1,8 persen pada April lalu, terendah sejak Oktober 2012, menurut ekonom yang disurvei oleh Bloomberg. Harga produsen kemungkinan turun sebesar 1,5 persen setelah terkoreksi sebesar 2 persen di bulan sebelumnya. (izr)
Sumber: Bloomberg

Tingkat Volatilitas Mendekati Rekor Terendahnya Jelang Rilis Data Pengeluaran AS, BOJ

BESTPROFIT FUTURES (10/06) - Sebuah indeks perubahan harga yang diharapkan dalam dolar terhadap yen tetap mendekati rekor terendahnya karena para pelaku pasar menunggu rilis data pekan ini terkait belanja konsumen AS dan keputusan kebijakan dari Bank of Japan (BOJ).
Indeks Dollar Spot Bloomberg, yang mengukur greenback terhadap 10 mata uang utama, naik untuk hari kedua kemarin pasca Presiden Federal Reserve Bank of Boston Eric Rosengren mengatakan pertumbuhan ekonomi akan meningkat pada paruh kedua ditengah "cukup kuat" konsumsi. Dolar Aussie berada di dekat level tiga pekan tertingginya seiring langkah bank sentral China (PBOC) yang mengumumkan untuk mendukung perusahaan-perusahaan kecil dan pertanian, memperkuat prospek pertumbuhan mitra dagang terbesar Australia tersebut.
Dolar bergerak mendatar pada level 102,47 yen pada pukul 9:03 pagi di Tokyo. tingkat volatilitas pasangan mata uang tersebut berada di 5.36 persen setelah menyentuh rekor terendah di 5.25 persen kemarin
Euro dibeli di level $1,3592 dari level $1,3594, setelah menyentuh level $1,3503 pada tanggal 5 Juni, terendah sejak 6 Februari lalu dan berada di level 139,29 yen pasca melemah sebesar 0,3 persen menjadi 139,37 yen kemarin.
Penjualan ritel di AS meningkat sebesar 0,6 persen pada Mei lalu pasca sebelumnya naik sebesar 0,1 persen pada bulan sebelumnya, Departemen Perdagangan diperkirakan akan merilis pada 12 Juni mendatang, menurut perkiraan median ekonom yang disurvei Bloomberg News. (izr)
Sumber: Bloomberg

Emas Naik Terkait Meningkatnya Permintaan Safe Heaven

BESTPROFIT FUTURES (10/06) - Emas berjangka naik untuk kedua kalinya dalam tiga sesi sejalan kepercayaan investor yang lebih rendah di eropa mendorong permintaan untuk logam mulia sebagai aset safe haven.
Optimisme investor Jerman untuk zona euro pada bulan Juni turun ke level 8,5, membuntuti 13,3 perkiraan ekonom yang disurvei oleh Bloomberg dan bulan May 12,8 menurut Sentix di Limburg, Jerman. Mata uang bersama 18-negara di zona tersebut melemah terhadap 13 dari 16 mata uang utama.
Emas naik sebanyak 6,8% pada kuartal pertama tekait kekhawatiran melambatnya pertumbuhan ekonomi global. Logam mulia turun 28% tahun lalu pada ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menurunkan laju pembelian obligasi sejalan dengan melonjaknya ekuitas.
Emas berjangka untuk pengiriman Agustus naik 0,1% untuk menetap di level $ 1,253.90 per ons pada pukul 1:38 siang di New York Comex. Pada tanggal 3 Juni lalu, harga jatuh ke level terendah empat bulan di level $ 1,240.20.
Perdagangan adalah 64% di bawah rata-rata untuk 100 hari, menurut data yang dihimpun oleh Bloomberg. 60 hari volatilitas historis Bullion jatuh ke level terendah sejak April tahun lalu.
Holdings pada produk yang diperdagangkan di bursa emas turun 2,1 metrik ton menjadi 1,715.7 ton pada tanggal 6 Juni, level  terendah sejak Oktober 2009 silam, data yang dihimpun oleh Bloomberg menunjukkan.(yds)

Sumber: Bloomberg

Sunday, 8 June 2014

Cadangan Devisa Indonesia Capai Level Tertinggi

Tren positif terjadi pada indikator makroekonomi Indonesia yang pada periode Mei 2014, otoritas moneter membukukan cadangan devisa sebesar US$107,0 miliar, meningkat dari posisi akhir April 2014 sebesar US$105,6 miliar. Pertumbuhan cadangan devisa tersebut merupakan yang  tertinggi dalam setahun terakhir.
Dengan begitu posisi cadangan devisa akhir April tersebut dapat membiayai 6,2 bulan impor atau 6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Angka itu tentu cukup aman karena berada di atas standar kecukupan internasional yakni sekitar tiga bulan impor.
Dengan meningkatnya cadangan devisa yang menembus 105 miliar dollar AS, mendukung ketahanan sektor eksternal serta kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting menilai kenaikkan cadangan devisa ini tidak lepas dari pengaruh penerimaan devisa hasil ekspor migas pemerintah dan aliran masuk modal portofolio asing yang mencerminkan persepsi positif investor terhadap kondisi fundamental ekonomi Indonesia.
Bank Indonesia menilai kenaikan cadangan devisa berdampak positif terhadap upaya memperkuat ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.
Bank sentral masih optimistis terhadap fundamental ekonomi tanah air. Pengetatan moneter yang konsisten justru mendorong masuk aliran dana asing ke berbagai instrumen investasi di dalam negeri. Selain itu membaiknya fundamental perekonomian Indonesia saat ini akan menjadi bahasan penting pada Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia dalam menentukan tingkat suku bunga BI hari Kamis (12/6) nanti.

Sumber : Vibiznews

Persediaan Karet Tiongkok Angkat Harga Karet Tocom

Harga karet di Bursa Tocom pada awal sesi perdagangan pagi hari ini terpantau kembali sedang bergerak menguat. Penguatan harga karet Tocom pada perdagangan pagi ini diduga dipicu oleh penguatan harga minyak mentah dan data persediaan karet Tiongkok.
Pergerakan harga minyak yang mulai menguat pada akhir pekan lalu akibat data pekerja AS yang positif, turut berdampak pada penguatan harga karet Tocom. Karet Tocom terpantau juga bergerak menguat mengikuti pergerakan harga minyak mentah karena lemahnya sentimen pasar.
Namun sejak akhir pekan lalu, beberapa faktor fundamental juga turut berpengaruh pada pergerakan harga karet Tocom. Persediaan karet Tiongkok yang menurun hingga level 160.000 ton dalam beberapa pekan terakhir dan penangguhan rencana peningkatan penjualan karet oleh Pemerintah Thailand turut mendukung penguatan harga karet di Bursa Tocom.
Pada awal sesi pagi hari ini di Bursa Tocom, harga karet terpantau sedang mengalami pergerakan menguat. Harga karet Tocom berjangka untuk kontrak November 2014 naik 0,88% ke tingkat harga 194,7 Yen/kg atau menguat 1,7 Yen/kg.
Sedangka dari Bursa SHFE, harga karet juga terpantau sedang bergerak menguat. Harga karet berjangka SHFE untuk kontrak September 2014 naik 0,53% ke tingkat harga 14.275 Yuan/ton atau menguat 75 Yuan/ton.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memprediksi harga karet akan cenderung bergerak menguat pada perdagangan hari ini. Hal tersebut dilandasi oleh dorongan fundamental positif dari pergerakan harga minyak mentah dan data persediaan Tiongkok yang diikuti oleh kondisi menguat pada neraca perdagangan Tiongkok. Terkait pergerakan harga, karet Tocom diprediksi akan bergerak di kisaran 191-195 Yen.

Sumber : Vibiznews

Payrolls AS menguat ke Level Tertinggi Sebelum Masa Resesi, Bursa Saham Jepang Meningkat

BESTPROFIT FUTURES (09/06) - Saham Jepang naik mengirim indeks Topix menuju penutupan tertingginya dalam lebih dari empat bulan terakhir pasca data menunjukkan payrolls AS melampaui level puncaknya sebelum  masa resesi mereka untuk pertama kalinya pada bulan Mei lalu.
Indeks Topix naik sebesar 0,5 persen ke level 1,240.45 pukul 09:22 pagi di Tokyo, bersiap menuju penutupan tertingginya sejak 29 Januari lalu, pasca menguat sebesar 2,8 persen pekan lalu. Indeks Nikkei 225 Stock Average melonjak sebesar 0,7 persen pagi ini ke level 15,180.84. Data revisi yang menunjukkan produk domestik bruto (PDB) Jepang meningkat lebih dari yang diperkirakan pada kuartal pertama.
Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 mendatar. Indeks saham naik sebesar 0,5 persen pada jumat kemarin. Payrolls AS naik menjadi 217.000 pekerja terbesar dan mengikuti gain sebesar 282.000 pada bulan April lalu, data dari Departemen Tenaga Kerja menunjukkan hari ini di Washington. Ini menandai kenaikan pekerja selama empat bulan berturut-turut, Kenaikan lebih dari 200.000 pekerja, pertama kali yang terjadi sejak awal tahun 2000 lalu. Tingkat pengangguran pada Mei tidak berubah pada level 6,3 persen, level terendah hampir enam tahun terakhir.
Ekspor China naik sebesar 7 persen dari tahun sebelumnya, pihak Pabean yang berbasis di Beijing kemarin melaporkan. melebihi estimasi analis dari 6,7 persen dalam survei Bloomberg. Impor secara tak terduga turun sebesar 1,6 persen. Surplus perdagangan melebar menjadi $35.92 miliar. (izr)
Sumber: Bloomberg

Perekonomian Jepang Tumbuh Melebihi Perkiraan Awal pada Q1

BESTPROFIT FUTURES (09/06) - Ekonomi Jepang berkembang lebih dari yang diperkirakan pada kuartal pertama terkait menguatnya investasi bisnis dari perkiraan.
Produk domestik bruto tumbuh sebesar 6,7 persen secara tahunan dari kuartal sebelumnya, Kantor Kabinet mengatakan pagi ini di Tokyo. Hal ini dibandingkan dengan perhitungan sementara sebesar 5,9 persen dan perkiraan 21 analis sebesar 5,6 persen yang disurvei Bloomberg News.
Sementara ekonomi bersiap untuk kontrak kuartal ini pasca kenaikan pajak penjualan pada bulan April lalu, tugas Perdana Menteri Shinzo Abe adalah untuk memastikan pemulihan yang cukup kuat untuk menghadapi rencana kenaikan lebih lanjut dalam retribusi. Strategi ekonomi yang dia lakukan mendetil bulan, ini bisa membantu menentukan keberhasilan jangka panjang Abenomics dalam memacu pertumbuhan yang berkelanjutan.
Perekonomian akan berkontraksi sebesar 3,5 persen pada periode April-Juni sebelum berkembang sebesar 2 persen kuartal berikutnya, menurut survei Bloomberg News terpisah dilakukan sebelum rilis data pada pagi ini. (izr)
Sumber: Bloomberg

Emas Menguat diatas Level $1.250; Reli Saham Rendam Permintaan

BESTPROFIT FUTURES (09/06) - Emas menguat di atas level $1.250 per ons pada hari Senin pasca data pekerjaan AS cocok dengan ekspektasi, sementara reli saham menahan daya tarik logam sebagai lindung nilai investasi.
Spot emas ditransaksikan mendatar di level $1,252.51 per ons pukul 07:21 di Singapura, pasca turun kurang dari 0,1 persen pada hari Jumat kemarin.
Pekerja AS kembali ke level puncaknya  sebelum masa resesi pada bulan Mei lalu, dengan kecepatan yang solid dari perekrutan yang ditawarkan mengkonfirmasi ekonomi telah kembali pulih dari kemerosotan pada musim dingin lalu. Nonfarm payrolls meningkat sebanyak 217.000 pekerja bulan lalu, Departemen Tenaga Kerja mengatakan pada hari Jumat kemarin.
Hedge fund dan manajer uang memotong taruhan bullish mereka di emas berjangka dan opsi dalam seminggu hingga 3 Juni ke level terendahnya sejak pertengahan Januari lalu, menurut data dari Komisi Perdagangan Berjangka Komoditi, Jumat.
Di antara logam mulia lainnya, platinum dan paladium naik. (izr)
Sumber: Reuters

Thursday, 5 June 2014

Bursa Sydney Bergerak Naik Signifikan, Rebound dari 2 Minggu Terendah

Perdagangan di bursa Korea Selatan pagi ini kembali ditutup untuk perayaan hari libur nasional sementara itu bursa saham Australia tampak membukukan kenaikan yang signifikan (6/6). Sentiment positif yang dibawa oleh Wall Street tadi malam tampaknya membuat para investor di bursa Sydney juga berbahagia.
Para investor di Wall Street bergembira setelah ECB mengungkapkan langkah-langkah untuk menggenjot ekonomi. Bank sentral Eropa tersebut memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan menjadi 0.15 persen, suku bunga acuan paling rendah di antara negara-negara maju setelah suku bunga BOJ.
Hari ini saham-saham pertambangan masih kurang bersemangat. BHP Billiton tampak membukukan pelemahan tipis sebesar 0.1 persen setelah CEO Andrew MacKenzie mengatakan bahwa pasar bijih besi sedang mengalami overkapasitas.
Sementara itu dari sektor asuransi Insurance Australia Group tampak mengalami kenaikan sebesar 0.3 persen. Perusahaan mengatakan bahwa mereka telah menerima persetujuan dari pemerintah Selandia Baru untuk mengakuisisi Lumley Insurance.
Hari ini indeks benchmark di Sydney bergerak rebound signifikan setelah kemarin ditutup pada posisi paling rendah dalam dua minggu belakangan. Indeks S&P ASX 200 mengalami kenaikan sebesar 24.62 poin atau 0.45 persen dan berada di level 5461.50.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan indeks benchmark di bursa saham Australia pada perdagangan hari ini akan cenderung mengalami pergerakan yang menguat meskipun terbatas. Indeks ASX 200 tersebut akan mengalami pergerakan pada kisaran 5430 – 5490 poin.

Sumber : Vibiznews

Harga Karet TOCOM Terangkat Karet Shanghai

Harga karet pada awal sesi perdagangan pagi ini terpantau sedang bergerak menguat. Pergerakan menguat pada harga karet di Bursa Tocom sesi pagi ini diduga dipicu oleh kenaikan harga karet pada penutupan di Bursa SHFE kemarin.
Penguatan harga karet yang terjadi di Bursa SHFE pada perdagangan Kamis 5 Juni 2014, diduga menjadi penyebab naiknya harga karet Tocom pada awal sesi perdagangan pagi hari ini. Posisi karet Tocom yang masih lemah dalam beberapa hari terakhir akibat potensi over supply karet global, terpantau mengalami penguatan meskipun belum ada sentimen yang terlalu kuat.
Sebelumnya, pada perdagangan Kamis kemarin, harga karet Tocom akhirnya ditutup melemah cukup signifikan meskipun Pemerintah Militer Thailand menangguhkan wacana peningkatan penjualan karet. Namun, karet Shanghai yang ditutup naik pada perdagangan Kamis berpotensi menjadi indikasi adanya penguatan permintaan karet di Tiongkok.
Pada awal perdagangan sesi pagi ini, harga karet di Bursa Tocom terpantau sedang bergerak menguat. Hingga berita ini dibuat, karet berjangka Tocom untuk kontrak November 2014 sedang bergerak naik sebesar 0,68% ke tingkat harga 192,7 Yen/kg atau menguat 1,3 Yen/kg.
Sedangkan dari Bursa SHFE, pada awal pembukaan pagi ini harga karet SHFE juga terpantau sedang mengalami penguatan. Harga karet berjangka SHFE untuk kontrak September 2014 sedang bergerak menguat 0,78% ke tingkat harga 14.200 Yuan/ton atau naik 110 Yuan/ton.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memprediksi harga karet masih akan berada dalam trend lemah. Hal tersebut dilandasi oleh masih lemahnya permintaan karet dan potensi over supply karet global. Terkait pergerakan harga hari ini, karet Tocom diperkirakan akan bergerak di kisaran 189,5-195,5.

Sumber : Vibiznews