Tuesday, 21 October 2014

S&P 500 Reli Tajam Ditengah Laba Perusahaan; Minyak Gain

BESTPROFIT FUTURES MALANG (22/10) - Saham AS memperpanjang rebound, dengan indeks Standard & Poor 500 menguat tejam dalam setahun terakhir, dikarenakan spekulasi European Central Bank (ECB) yang membeli obligasi dan laba perusahaan mengalahkan perkiraan. Sementara itu euro melemah dan emas mencatat gain diantara sektor komoditas.
Indeks S P 500 naik 1,95% pada 16:00 sore di New York, memperpanjang reli empat harinya menjadi 4,2%. Indeks tersebut telah mengalami lonjakan sebesar 6,6% dari level intraday terendah pada Oktober 15. Saham Apple Inc. naik 2,7%, mengirimkan Indeks Nasdaq 100 naik 2,6%. Indeks Stoxx Europe 600 naik 2,1%. Indeks Bloomberg Commodity Spot naik 0,7% karena emas menguat ke level tertinggi lima pekan. Euro turun 0,5% ke level $ 1,2734. Pilihan Indeks Volatility Chicago Board Options Excange (CBOE), atau VIX, memperpanjang penurunannya sebesar 39% dalam empat hari terakhir.
Indeks S&P 500 mencatat gain empat hari ini merupakan yang tertajam sejak Januari lalu terkait laporan laba perusahaan dan spekulasi Federal Reserve yang akan meningkatkan stimulus jika pertumbuhan melambat lebih baik dari estimasi. Aksi jual telah menghapus senilai $ 1.8 triliun nilai ekuitas AS dari 6 September hingga 16 Oktober . Saham Eropa memperpanjang kenaikan hari ini setelah dua analis mengatakan bahwa ECB membeli obligasi tertutup Italia di bawah program pembelian aset. Sementara penjualan rumah AS meningkat pada bulan September ke level tertinggi dalam setahun terakhir.(yds)
Sumber: Bloomberg

Monday, 20 October 2014

Indeks Topix Jepang Lanjutkan Reli Kemarin

BESTPROFIT FUTURES MALANG (21/10) - Indeks Topix Jepang naik, memperpanjang reli terbesar kemarin lebih dari satu tahun terakhir, seiring saham bank kreditur dan pembuat produk logam memimpin kenaikan.
Indeks Topix naik sebesar 0,1 persen ke level 1,225.08 pukul 09:02 di Tokyo, dengan sekitar jumlah yang sama untuk setiap saham naik dan turun. Indeks melonjak sebesar 4 persen kemarin, terbesar sejak Juni 2013 lalu. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun sebesar 0,2 persen ke level 15.076. Yen menguat sebesar 0,1 persen ke level 106,87 per dolar hari ini pasca jatuh kurang dari 0,1 persen kemarin.
Kontrak pada indeks Standard and Poor 500 tergelincir sebesar 0,1 persen hari ini. Indeks ekuitas naik sebesar 0,9 persen kemarin karena optimisme atas pendapatan perusahaan didorong rebound dari aksi jual pekan lalu. Saham Apple Inc., yang naik sebesar 2,1 persen selama perdagangan reguler, menguat pasca bursa ditutup terkait penjualan yang lebih tinggi dari perkiraan. (izr)
Sumber: Bloomberg

Google Melakukan Perubahan Untuk Atasi Pembajakan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (21/10) - Raksasa internet Google mengumumkan sejumlah perubahan pada mesin pencarinya sebagai bagian dari usaha mengatasi pembajakan online.
Perusahaan tersebut sejak lama dikecam karena memungkinkan orang menemukan situs untuk mengunduh secara ilegal.
Industri hiburan memandang situs ilegal seharusnya dicabut dari hasil pencarian, lapor wartawan BBC, Dave Lee.
Langkah yang terutama disambut baik kelompok perdagangan musik BPI- ini akan mengajak para pemakai menggunakan situs sah seperti Spotify dan Google Play.
Google sekarang akan menempatkan layanan yang sejalan dengan hukum tersebut pada sebuah kotak di bagian atas hasil pencarian, disamping kotak di bagian kanan halaman.
Meskipun demikian yang paling penting akan terdapat iklan, yang berarti jika situs legal ingin ditampilkan maka mereka harus membayar Google.
BPI menyatakan pihaknya secara umum gembira dengan perubahan Google, tetapi memandang layanan ini seharusnya diberikan tanpa perlu membayar.
"Seharusnya tidak ada biaya yang perlu dikeluarkan terkait dengan melayani konsumen hasil layanan yang legal," kata juru bicaranya kepada BBC.
Sumber: BBC

Dolar Turun Terhadap Mata Uang Utama Lain Yang Lebih Tinggi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (21/10) - Dolar melemah terhadap mata uang utama lain karena pedagang mendorong harapan terhadap Federal Reserve untuk meningkatkan suku bunga di tengah tanda-tanda perlambatan pertumbuhan global.
Mata uang Australia dan Selandia Baru menguat terhadap Dolar AS pasca Presiden The Fed Dallas Richard Fisher mengatakan ia terus melakukan pengetatan kebijakan lebih bijaksanan terhadap tingkat suku bunga. Obligasi AS berada hampir Di level terendah dalam 17-bulan terakhir. Mata uang  Yen melemah karena sebuah laporan rata-rata memicu pertaruhan dana pensiun Jepang bergerak lebih dekat ke level peningkatan kepemilikan saham dan aset di luar negeri. Sementara mata uang Rubel turun pasca Moody `s Investors Service memangkas rating kredit Rusia.
Indeks Bloomberg Dollar Spot, sebagai acuan mata uang terhadap sekumpulan 10 mata uang utama, turun sebesar 0,2 persen ke level 1,061.92 pukul 2:05 siang di New York.
Mata uang Dolar turun sebesar 0,3 persen ke level $ 1,2797 per euro pasca turun sebesar 1 persen pekan lalu, merupakan level terendah sejak lima hari terakhir. Mata uang Jepang stagnan pada level 106,86 per dolar, pasca turun sebesar 0,9 persen pada dua hari sebelumnya. Sementara Yen terdepresiasi sebesar 0,3 persen ke level 136,78 per euro. (vck)
Sumber: Bloomberg

Emas Naik Untuk Pertama Kalinya Dlm 3 Hari Terakhir

BESTPROFIT FUTURES MALANG (21/10) - Emas berjangka naik untuk pertama kalinya dalam tiga sesi dipicu spekulasi bahwa Federal Reserve akan menunda menaikkan suku bunga AS terkait pertumbuhan ekonomi global yang melambat.
Holdings pada produk yang diperdagangkan di bursa global yang didukung oleh logam pekan lalu naik 4,9 metrik ton, yang terbesar sejak Juli. Dalam dua pekan yang berakhir 17 Oktober kemarin, emas membukukan gain secara beruntun untuk pertama kalinya sejak Juli ditengah tanda-tanda melemahnya ekspansi dari Jerman sampai China.
Emas berjangka untuk pengiriman Desember naik 0,5 persen untuk menetap level di $ 1,244.70 per ons pada pukul 1:36 di New York Comex, logam tersebut turun 0,5% dalam dua sesi sebelumnya.
Emas melonjak sebesar 70% dari Desember 2008 silam sampai Juni 2011 dikarenakan bank sentral global meningkatkan persediaan uang dalam skala belum pernah terjadi sebelumnya, sehingga memicu kekhawatiran inflasi.(yds)
Sumber: Bloomberg

Saham AS Rebound Dari Aksi Jual Terkait S&P 500 Naik Untuk Hari-3

BESTPROFIT FUTURES MALANG (21/10) - Saham AS reli untuk hari ketiga karena optimisme atas pendapatan perusahaan mendorong aksi jual rebound dari pekan lalu.
Apple Inc naik sebesar 2,1 persen sebelum melaporkan hasil kuartalan mereka. Hasbro Inc naik sebesar 4,9 persen pasca melaporkan laba yang lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya, sementara Sears Holdings Corp naik sebesar 23 persen pasca pihaknya mengatakan berencana untuk meningkatkan modal. Sementara International Business Machines Corp turun sebesar 7,1 persen, merupakan harga terendah sejak 2011 silam, pasca meninggalkan sebuah perkiraan penghasilan untuk 2015 mendatang.
Indeks Standard & Poor 500 naik sebesar 0,9 persen ke level 1,903.99 pukul 4:02 sore di New York. Akhir pekan lalu, indeks telah turun sebesar 6,2 persen sejak 19 September lalu, merupakan penurunan tertajam dalam empat pekan terakhir sejak Juni 2012 lalu. Indeks Dow Jones Industrial Average menambahkan 19,26 poin, atau 0,1 persen, ke level 16,399.67. Sementara Indeks Nasdaq Composite naik sebesar 1,4 persen.
Sebanyak $ 55 triliun telah hilang dari ekuitas global sejak September lalu di tengah berkembangnya kekhawatiran bahwa resesi potensial di Eropa akan melemahkan pertumbuhan ekonomi terkait Federal Reserve AS menurunkan stimulus. (vck)
Sumber: Bloomberg

Sunday, 19 October 2014

Jokowi Dilantik Jadi Presiden RI, Rupiah Akan Merayakannya

BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/10) - Hari ini akhirnya Presiden terpilih Joko Widodo alias Jokowi dilantik oleh MPR RI dihadapan anggota parlemen dan juga pemimpin-pemimpin negara asing yang diundang. Banyak yang menanti momen pelantikan ini, tidak hanya bangsa Indonesia saja namun juga seluruh dunia baik investor global dan juga negara-negara yang selama ini berhubungan langsung dengan ekonomi bangsa ini.
Momen ini juga sangat dinantikan oleh kurs Rupiah yang baru beberapa minggu ini mendapat pukulan yang hebat, bagaimana tidak mengakhiri  kuartal ketiga tahun 2014 ini kurs Rupiah sudah anjlok sebesar 4,2 persen. Pukulan kepada kurs Rupiah tersebut disebabkan meningginya tensi politik dalam negeri pasca pemilihan pemimpin parlemen di DPR dan juga MPR.
Meningginya tensi politik sebulan terakhir menyebabkan kaburnya dana asing dari dalam negeri, dari pasar modal saja selama bulan September dana asing keluar sudah mencapai sekitar US$ 545 juta. Keluarnya arus dana asing tersebut merupakan arus dana yang terbesar keluar dari Indonesia sejak Juni 2013.
Sebelum tensi politik domestik ini, arus asing memang cenderung keluar akibat kondisi ekonomi global khususnya kebijakan The Fed yang akan menghentikan stimulusnya. Selain itu hal yang selama ini menghambat untuk Rupiah menguat signifikan selain utang luar negeri pemerintah yang semakin bertambah dan juga bertambahnya defisit transaksi berjalan.
Dengan dilantiknya Jokowi sebagai Presiden periode tahun 2014 – 2019 hari ini diharapkan dana asing masuk kembali dan Rupiah kembali menguat. Tensi politik dalam negeri sendiri jelang pelantikan hari ini semakin kondusif, hal itu dikuatkan saat kunjungan Jokowi dengan Prabowo hari Jumat (17/10) pagi lalu. Kondisi ini kemudian berhasil mengangkat kurs Rupiah sebesar 170 poin menjadi Rp.12.090 per dolar AS.
Momen pelantikan Jokowi yang disambut meriah oleh rakyat dalam pesta yang diadakan pasca pelantikan hari ini akan mampu mengangkat kembali kurs Rupiah. Analyst Vibiz Research Center memperkirakan kurs Rupiah terhadap dolar AS akan naik diatas 100 poin dan Rupiah bisa dibawah Rp.12000 lagi.

Sumber : Vibiznews

Rebound Ekuitas, Dolar Tekan Emas Terkait Kuatnya Data Ekonomi AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/10) - Emas turun lebih rendah pada hari Senin pasca naik selama dua pekan berturut-turut, dengan data ekonomi AS yang kuat mengurangi kekhawatiran atas perlambatan ekonomi global, mendukung penguatan ekuitas dan redupnya daya tarik emas sebagai aset safe haven.
Spot emas sempat turun sebesar 0,2 persen ke level $1,235.20 per ons pukul 07:30 pagi, tergelincir untuk sesi ketiga. Logam ini telah naik hampir 4 persen dalam dua pekan terakhir dan mencapai level satu bulan tertinggi di level $1,249.30 pada hari Rabu.
Pasar ekuitas dunia rally pada hari Jumat kemarin, dengan saham Eropa melonjak tajam dalam lebih dari dua tahun terakhir, karena investor beralih kembali ke pasar ekuitas terkait pendapatan perusahaan AS yang solid dan sentimen konsumen naik.  
Indeks S&P 500 juga menguat pada hari Jumat, tetapi membukukan penurunan mingguan keempat berturut-turut, terpanjang dalam lebih dari tiga tahun terakhir, karena kekhawatiran tentang melambatnya ekonomi global, krisis utang Eropa bangkit kembali dan virus Ebola yang memicu penurunan. (izr)
Sumber: Reuters

Yen Melemah Terhadap Mata Uang Utama; Aussie Menguat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/10) - Yen melemah terhadap 16 mata uang utama pasca sebuah laporan adanya perubahan dana pensiun Jepang sebesar $ 1.2 triliun untuk mendorong spekulasi arus realokasi, seiring berkurangnya permintaan untuk mata uang lokal.
Mata uang Yen melemah untuk hari ketiga menurut surat kabar Nikkei, tanpa atribusi, bahwa dana investasi pensiun Pemerintah akan meningkatkan target untuk utang luar negeri dan ekuitas gabungan sekitar 30 persen dari 23 persen dan meningkatkan saham domestik sebesar 25 persen dari 12 persen. Dolar Australia menguat pasca seorang pejabat pemerintah mengatakan bank sentral China berencana untuk menyuntikkan dana ke beberapa pemberi pinjaman dana, tanda-tanda meningkatkan langkah-langkah stimulus.
Yen turun sebesar 0,3 persen ke level 107,16 per dolar pukul 07:57 waktu Tokyo setelah sebelumnya menyentuh level 5 pekan tertingginya dari level 105,23 pada 15 Oktober kemarin, sementara yen melemah sebesar 0,1 persen ke level 136,50 per euro. Dolar menguat sebesar 0,2 persen ke level $ 1,2742 terhadap mata uang Eropa.
Dolar Australia naik sebesar 0,1 persen ke level 87,56 sen AS dan sebesar 0,4 persen ke level 93,80 yen. Jepang menganggap China sebagai mitra dagang terbesarnya. (knc)
Sumber : Bloomberg

Bursa Saham Asia Menguat 1.1 %

BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/10) - Saham Asia menguat, mengirim indeks acuan rebound dari hampir 7 bulan terakhir, setelah indeks ekuitas AS rally. Indeks Jepang Topix (TPX) naik di tengah optimisme dana pensiun Jepang sebesar $ 1.2 triliun yang akan membeli lebih banyak saham.
Indeks MSCI Asia Pacific (MXAP) naik sebesar 1,1 persen ke level 135,15 pukul 09:04 pagi waktu Tokyo, didukung oleh sebuah lonjakan sebesar 2,7 persen untuk Indeks Topix. Indeks regional yang merosot pekan lalu ke level terendahnya sejak Maret lalu, memperpanjang penurunan lebih dari 10 persen sejak 29 Juli, definisi umum dari koreksi. Kekhawatiran tentang ekonomi Eropa yang sedang melemah, Federal Reserve akan kenaikan tingkat suku bunga dan penyebaran virus Ebola memangkas sekitar $ 2.8 triliun dari nilai saham global pada bulan Oktober pekan lalu.
Indeks Topix Jepang menuju reli tertajam dalam lebih dari satu tahun terakhir seiring mata uang yen memperpanjang penurunan, diperdagangkan pada level 107,12 per dolar. Investasi Dana Peniun Pemerintah akan menaikkan target alokasi untuk saham domestik sekitar 25 persen dari sebelumnya 12 persen, menurut surat kabar Nikkei pada 18 Oktober kemarin.
Indeks Kospi Korea Selatan, Indeks Australia S & P / ASX 200 dan Indeks NZX 50 Selandia Baru menguat sebesar 1,1 persen. Pasar perdagangan di Hong Kong dan China belum dibuka. (knc)
Sumber : Bloomberg

Indeks Saham Jepang Meningkat Tajam Tahun ini Terkait Laporan GPIF

BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/10) - Saham Jepang melonjak mengirim indeks Topix naik tajam dalam satu tahun terakhir, pasca rebound di pasar saham global dan laporan dana pensiun Jepang sehingga akan meningkatkan kepemilikan saham domestik.
Indeks Topix naik sebesar 2,8 persen ke level 1,210.01 pukul 09:05 pagi di Tokyo, dengan semua 33 saham sub industri menguat. Indeks turun sebesar 12 persen dalam tiga pekan terakhir, memenuhi definisi umum koreksi. Indeks Nikkei 225 Stock Average meningkat sebesar 2,7 persen ke level 14,929.21 hari ini. Yen melemah 0,2 persen ke level 107,12 per dolar setelah turun 0,5 persen pada jumat lalu.
Sebesar $1.2 triliun  Dana Investasi Pensiun Pemerintah (GPIF) Jepang akan meningkatkan target alokasinya untuk lebih banyak membeli sekitar 25 persen saham lokal dari 12 persen, surat kabar Nikkei melaporkan tanpa atribusi. GPIF juga akan meningkatkan kepemilikan obligasi asing dan saham menjadi sekitar gabungan 30 persen dari 23 persen, sekaligus mengurangi utang dalam negeri ke tingkat 40 persen dari 60 persen, kata Nikkei 18 Oktober.  (izr)
Sumber: Bloomberg

Thursday, 16 October 2014

KTT Eropa-Asia di Milan Bahas Ukraina, Ekonomi Global

BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/10) - Para pemimpin dari lebih 50 negara dari Asia dan Eropa menghadiri KTT dua hari mulai Kamis (16/10) di Milan Italia, dengan agenda utama Ukraina.

KTT dua hari para pemimpin lebih dari 50 negara dari Asia dan Eropa dibuka hari Kamis (16/10) di Italia, dengan agenda utama Ukraina.

Pertemuan di Milan merupakan pertemuan ke-10, yang akan memusatkan perhatian pada isu-isu ekonomi gobal dan terorisme.

Setibanya disana, Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan Rusia harus memastikan gencatan senjata antara pasukan Ukraina dan kelompok separatis pro-Moskow di Ukraina bagian timur yang bertahan.

Å“Ini jelas tugas utama Rusia untuk memastikan rencana Minsk dipatuhi. Sayangnya, masih banyak kekurangan tapi oleh karenanya penting diupayakan sebuah dialog dalam pertemuan ini, ujar Merkel.

Presiden Rusia Vladimir Putin akan bertemu dengan mitranya dari Ukraina, Petro Poroshenko, dan para pemimpin Eropa lainnya di Milan, hari Jumat.

Presiden Rusia mengadakan pembicaraan terpisah dengan Kanselir Merkel untuk memastikan lancarnya pasokan gas alam ke Eropa. Rusia mengurangi pasokan gas alam ke Ukraina bulan Juni, dan mengancam mengurangi pengiriman ke Eropa mendekati musim dingin.

Sumber : VOA

Minyak Mentah WTI Rebound Pasca Melemah Dibawah $ 80

BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/10) - Minyak mentah AS Berjangka rebound setelah sebelumnya melemah di bawah $ 80 untuk pertama kalinya sejak Juni 2012 lalu. Sementara minyak Brent naik dari level terendahnya dalam hampir 4 tahun terakhir.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman bulan November menguat sebesar 22 sen, atau 0,3 persen, ke level $ 82 pada pukul 12:20 waktu New York setelah sebelumnya anjlok sebesar 2,5 persen.
Minyak Brent untuk pengiriman bulan November yang berakhir hari ini, menguat sebesar 27 sen, atau 0,3 persen, ke level $ 84,05 per barel di London berbasis ICE Futures Europe exchange. Kontrak berjangka sebelumnya jatuh ke level $ 82,60, yang merupakan level terendahnya sejak November 2010 silam. (knc)
Sumber : Bloomberg

Emas Mendatar Akibat Meredanya Kekhawatiran Melambatnya Perumbuhan Ekonomi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/10) - Harga emas tetap stabil pada hari Kamis, didukung oleh kekhawatiran baru tentang perlambatan ekonomi global, tetapi kegagalan reli bullion pada saat volatilitas ekstrim dalam ekuitas dan pasar energi yang disarankan logam bisa turun dalam waktu dekat.
Kekhawatiran pertumbuhan ekonomi melanda ekspektasi permintaan untuk industri logam dan paladium, yang digunakan terutama oleh industri otomotif sebagai catalytic converter. Palladium turun sebesar 5 persen sebentar sebelum mengupas kerugian.  
Emas menguat pasca James Bullard, Presiden Fed St Louis dan atas gubernur bank sentral AS, mengatakan The Fed harus terus membeli obligasi lebih lama dari yang direncanakan dalam menghadapi pasar volatile dan ekspektasi turunnya laju inflasi, bahkan seiring para pembuat kebijakan the Fed yang lain memperingatkan terhadap over-reaksi.
Saham AS sedikit lebih tinggi dalam perdagangan sore pada hari Kamis, rebound dari penurunan sebelumnya, seiring sebuah kebingungan laporan ekonomi mengurangi kekhawatiran tentang dampak potensial dari pelemahan ekonomi global terhadap Amerika Serikat.
Spot emas turun 0,1 persen ke level $1,239.61 per ons pada pukul 1:40 waktu setempat, perdagangan dalam kisaran sempit kurang dari $10.
Pada hari Rabu, emas naik ke level $1,249.30, tertinggi dalam lebih dari sebulan terakhir.
Emas berjangka AS menetap di level $3,60 per ons pada level $1,241.20 di omset berat. (izr)
Sumber: Reuters

Ekuitas AS Pangkas Pelemahan, Bursa Saham Jepang Dibuka Menguat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/10) - Bursa Saham Jepang menguat, memangkas penurunan mingguan ke-3, setelah ekuitas AS memangkas  penurunan dan yen menahan penurunan setekah James Bullard dari Federal Reserve menyatakan bahwa pemerintah semestinya mempertimbangkan penundaan diakhirinya pembelian obligasi.

Indeks Topix catat gain 0.2% ke level 1,197.87 pukul 9:01 pagi waktu Tokyo, memangkas penurunan pekan ini sebesar 3.7%. Kemarin indeks acuan tersebut mengalami penurunan 11% dari level 6 tahun tertingginya yang tercatat pada 25 September lalu. Indeks Nikkei 225 Stock Average menguat 0.3% ke level 14,789.02. Kemarin Indeks Berjangka Standard & Poor 500 menguat 0.3% setelah acuan ekuitas tersebut ditutup stagnan. Sementara yen berada pada level 106.35 setelah kemarin turun 0.4%.

Saham-saham global telah mengalami penurunan lebih dari $3.2 triliun pada Oktober ini ditengah kekhawatiran bahwa pemulihan ekonomi AS sedang melambat akibat rencana Federal Reserve guna mengakhiri pelonggaran kuantitatif pada bulan ini dan adanya resiko resesi di Eropa. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Saham AS Berfluktuatif Seiring Obligasi, Dolar Hapus Keuntungan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/10) - Obligasi dan dolar hapus keuntungan sementara saham AS berfluktuasi pasca seorang pejabat Federal Reserve mengatakan bank sentral harus mempertimbangkan kembali untuk menunda mengakhiri program pembelian obligasi.
Indeks Standard & Poor 500 turun sebesar 0,3 persen pukul 12:32 siang di New York, pasca turun sebanyak 1,5 persen sebelumnya. Indeks Russell 2000 naik sebesar 0,4 persen. Obligasi imbal hasil tenor 10-tahun naik 2 basis poin menjadi 2,16 persen, membalikkan penurunan sebelumnya. Indeks Stoxx Europe 600 Index merosot sebesar 0,4 persen, pasca jatuh sebanyak 2,9 persen. Minyak West Texas Intermediate (WTI) berfluktuasi setelah turun di bawah level $80 untuk pertama kalinya sejak Juni 2012 lalu. Indeks Dollar Spot Bloomberg stagnan setelah sebelumnya naik 0,4 persen.
Presiden The Fed Bank St Louis James Bullard mengatakan bank sentral harus mempertimbangkan kembali untuk menunda akhir pembelian obligasi untuk menghentikan penurunan ekspektasi inflasi. Rilis data hari ini menunjukkan klaim pengangguran secara tak terduga turun pada pekan lalu ke level terendah dalam 14 tahun terakhir, sementara produksi industri naik pada bulan September lalu, meningkat tajam hampir dalam dua tahun terakhir.  
Dalam sebuah wawancara hari ini dengan Bloomberg News, Bullard mengatakan fundamental ekonomi AS tetap kuat dan ia menyalahkan gejolak pasar terkait penurunan peringkat terhadap prospek ekonomi Eropa.  (izr)
Sumber: Bloomberg

Wednesday, 15 October 2014

Dolar Memperpanjang Penurunan Terhadap Yen; Aussie Melemah

BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/10) - Dolar melemah terhadap yen dan memperpanjang penurunan terbesarnya dalam 6 bulan terakhir, menurut JPMorgan Chase & Co, dengan pasar global bergolak oleh kekhawatiran bahwa pertumbuhan dan inflasi melambat.
Indeks Spot Dollar Bloomberg mengalami penurunan karena para pedagang mendorong kembali harapan untuk Federal Reserve kenaikan suku bunga pertama sampai Desember 2015 mendatang, setelah awal bulan ini melihat kenaikan pada bulan Juli. Sementara mata uang yen menguat untuk hari keenam terhadap 9 mata uang utama seiring kontrak berjangka mengisyaratkan saham Asia akan turun setelah Indeks Standard & Poor 500 kemarin menyentuh level 6 bulan terendahnya. Mata uang Dolar Australia jatuh seiring kemarin kenaikan sebesar 1,3 persen pada spekulasi tidak beralasan.
Dolar sedikit berubah pada level 106,01 yen pada pukul 08:50 waktu Tokyo setelah sebelumnya turun sebesar 1,1 persen kemarin, penurunan terbesarnya sejak 8 April lalu. Dollar AS naik sebesar 0,1 persen ke level $ 1,2825 per euro setelah kemarin melemah sebesar 1,4 persen. Mata uang Jepang berada di level 135,94 per euro.
Indeks Dolar Bloomberg sedikit berubah pada level 1,060.46, setelah kemarin merosot sebesar 0,7 persen, yang merupakan penurunan terbesarnya sejak 6 Oktober lalu. Hedge fund dan spekulan besar lainnya telah menaikkan spekulasi laba bersih dolar bullish terhadap 8 mata uang utama ke rekor 313.878 kontrak pada 7 Oktober, menurut data dari Commodity Futures Trading Commission yang berbasis di Washington. (knc)
Sumber : Bloomberg

WTI Perpanjang Penurunan Ditengah Kenaikan Pasokan Minyak di AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/10) - Minyak mentah WTI (West Texas Intermediate) memperpanjang penurunannya dari level terendahnya dalam lebih dari 2 tahun terakhir ditengah spekulasi bahwa kenaikan pasokan minyak di AS menambah pasokan minyak global yang memicu harga memasuki situasi pasar bearish.

Kontrak berjangka minyak turun sebesar 1.5% di New York, turun untuk ke-7 kalinya dalam 8 hari terakhir. Pekan lalu pasokan minyak mentah AS naik sebesar 10.2 juta barel, menurut rilis data dari API (American Petroleum Institute) kemarin yang berdasarkan data dari Bain Energy. Rilis data oleh pemerintah hari ini diproyeksikan akan menunjukkan pasokan minyak mentah naik 2.45 juta, menurut survei Bloomberg News.

WTI untuk pengiriman bulan November turun sebesar $1.22 ke level $80.56 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan berada pada level $80.74 pukul 10:41 pagi waktu Sydney. Kemarin kontrak turun 0.1% ke level $81.78, level harga penutupan terendah sejak Juni 2012 lalu. Volume semua kontrak berjangka diperdagangkan sebesar 62% diatas 100 hari rata-rata. Sepanjang tahun 2014 ini harga telah mengalami penurunan sebesar 18%.

Brent untuk penyelesaian November tergelincir sebesar $1.26 atau 1.5% ke level $83.78 per barel di Bursa ICE Futures Europe, London, level harga penutupan terendah sejak November 2010 lalu. Acuan minyak mentah Eropa tersebut mengakhiri sesi lebih tinggi sebesar $2 dibanding WTI. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Emas Catat Reli Terpanjangnya Dalam 2 Bulan Terakhir

BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/10) - Emas catat reli terpanjangnya sejak Agustus lalu karena melemahnya ekonomi global dan merosotnya ekuitas AS sehingga menghidupkan kembali permintaan untuk logam sebagai aset haven.
Lebih dari $970 juta telah masuk ke nilai produk yang diperdagangkan di bursa global yang didukung oleh bullion bulan ini. Emas telah meningkat pascas para pejabat Federal Reserve mengindikasikan lemahnya ekspansi asing menimbulkan risiko terhadap prospek pemulihan ekonomi AS. Penjualan ritel Amerika turun lebih dari perkiraan pada September lalu, rilis data pemerintah menunjukkan hari ini.
Emas berjangka untuk pengiriman Desember naik sebesar 0,9 persen di tutup di level $1,244.80 per ons pada pukul 1:42 di Comex di New York, kenaikan berturut-turut dan rally terpanjang sejak 14 Agustus lalu. Perdagangan lebih dari dua kali lipat moving average untuk masa lalu 100 hari untuk hari ini, data yang dikumpulkan oleh Bloomberg menunjukkan.
Harga naik emas 2,4 persen pekan lalu, tertinggi sejak Juni lalu. Sementara itu, risalah dari pertemuan the Fed pada bulan September yang dirilis 8 Oktober kemarin menyorot berkembangnya kekhawatiran bahwa penguatan dolar dapat merugikan eksportir. Para pembuat kebijakan mempertahankan janjinya untuk mempertahankan tingkat suku bunga ultra rendahnya untuk "waktu yang cukup."  (izr)
Sumber: Bloomberg

Indeks Topix Jepang Menuju Koreksi Seiring Yen Menguat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/10) - Saham-saham Jepang melemah, menyeret Indeks Topix menuju koreksi, pasca yen menguat ke level tertingginya sejak April lalu dan penjualan ritel AS turun melampaui perkiraan.
Indeks Topix melemah sebesar 1,8 persen ke level 1,201.85 pada pukul 09:01 waktu Tokyo. Indeks tersebut ditutup pada tingkat ini akan mengalami penurunan sekitar 11 persen dari level 6 tahun tertingginya pada 25 September lalu. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun sebesar 1,9 persen ke level 14,794.18 hari ini.
Penutupan pada Indeks Topix dalam 3 pekan terakhir menghapus kenaikan untuk tahun ini setelah sebelumnya mengalami lonjakan sebesar 51 persen mengalahkan dunia pada tahun 2013 lalu. Saham AS kemarin melemah seiring laporan menunjukkan penurunan penjualan ritel, sementara indeks ekuitas Jepang telah diterpa kekhawatiran pemerintah yang mungkin akan menaikkan pajak konsumsi sebesar 10 persen dari sebelumnya sebesar 8 persen pada April lalu dan bahwa melambatnya pertumbuhan ekonomi China.
Penjualan ritel di AS turun melebihi perkiraan pada bulan September, yang menandakan konsumen mengambil nafas. Laporan lain menunjukkan manufaktur di The Fed Bank wilayah New York melambat lebih dari yang diperkirakan pada bulan Oktober. Indeks Empire State bank anjlok menjadi 6,2 dari level tertingginya hampir lima tahun terakhir dari 27,5 pada bulan September. (knc)
Sumber : Bloomberg