BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/10) - Minyak mentah WTI (West Texas
Intermediate) memperpanjang penurunannya dari level terendahnya dalam
lebih dari 2 tahun terakhir ditengah spekulasi bahwa kenaikan pasokan
minyak di AS menambah pasokan minyak global yang memicu harga memasuki
situasi pasar bearish.
Kontrak
berjangka minyak turun sebesar 1.5% di New York, turun untuk ke-7
kalinya dalam 8 hari terakhir. Pekan lalu pasokan minyak mentah AS naik
sebesar 10.2 juta barel, menurut rilis data dari API (American Petroleum
Institute) kemarin yang berdasarkan data dari Bain Energy. Rilis data
oleh pemerintah hari ini diproyeksikan akan menunjukkan pasokan minyak
mentah naik 2.45 juta, menurut survei Bloomberg News.
WTI untuk
pengiriman bulan November turun sebesar $1.22 ke level $80.56 per barel
pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan berada
pada level $80.74 pukul 10:41 pagi waktu Sydney. Kemarin kontrak turun
0.1% ke level $81.78, level harga penutupan terendah sejak Juni 2012
lalu. Volume semua kontrak berjangka diperdagangkan sebesar 62% diatas
100 hari rata-rata. Sepanjang tahun 2014 ini harga telah mengalami
penurunan sebesar 18%.
Brent untuk penyelesaian November
tergelincir sebesar $1.26 atau 1.5% ke level $83.78 per barel di Bursa
ICE Futures Europe, London, level harga penutupan terendah sejak
November 2010 lalu. Acuan minyak mentah Eropa tersebut mengakhiri sesi
lebih tinggi sebesar $2 dibanding WTI. (bgs)
Sumber : Bloomberg