BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/5) - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham selama sepekan. Rencana pemerintah untuk merilis paket kebijakan ekonomi jilid 13 akan menjadi motor pergerakan IHSG.
Analis PT Danareksa Sekuritas Lucky Bayu Purnomo mengatakan, paket kebijakan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. "Harus diakuiâ paket itu memberikan dampak," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (16/5/2016).
Dia mengatakan, sentimen lain pendorong pasar ialah laporan keuangan emiten kuartal I 2016 serta kebijakan pemerintah yang mendorong penurunan suku bunga. Dia mengatakan, IHSG bakal bergerak di support 4.785 dan resistance 4.850-4.900.
Sementara itu, Aânalis PT Waterfront Securities Oktavianus Marbun mengatakan, laju IHSG cenderung mendatar pada pekan ini. Lantaran, belum nampak berita positif yang mendorong pergerakan IHSG.
"Fundamental belum ada perubahan. Pekan depan sideway. Sudah tiga minggu sideway," ujar dia.
Dia mengatakan, saat ini pelaku pasar menunggu sisa laporan keuangan kuartal I. Tak hanya itu, pelaku pasar juga menunggu dampak realisasi paket ekonomi yang telah dirilis oleh pemerintah.
Oktavianus memperkirakan IHSG bergerak pada level support 4.575 dan resistance 4.836-4.844.
Analis PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan IHSG masih dalam tren pelemahan pada sepekan ini. Dia mengatakan, IHSG belum menjumpai sentimen positif sehingga pelaku pasar cenderung wait and see.
"Pelaku pasar pun cenderung untuk menjauhi pasar dan lebih banyak wait and see. Jika dorongan volume beli belum ada di pekan depan maka laju IHSG dapat kembali confirm melanjutkan pelemahannya," kata dia dalam ulasannya.
Reza bilang pekan ini terdapat beberapa data yang menjadi acuan pelaku pasar. Dari Indonesia, terdapat data neraca perdagangan dan suku bunga acuan. Dari China terdapat house price index, dan MNI business sentiment indikator. Lalu dari Amerika âada data inflasi, produksi industri dan produksi manufaktur.
Dalam sepekan, Reza memprediksi IHSG akan berada di level support 4.720-4.745 dan resistance 4.786-4.835.
Oktavianus merekomendasikan saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT PP Tbk (PTPP), PT Waskita Karya Tbk (WSKT).ââ
Beberapa saham yang menjadi perhatian Reza antara lain, PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Blue Bird Tbk (BIRD), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Indosat Tbk (ISAT).
Sebagai informasi, selama sepekan untuk periode 9-13 Mei, IHSG mengalami penurunan 1,26 persen ke 4.761,71 dibanding pekan sebelumnya 4.822,59. Tercatat, kapitalisasi pasar mencapai Rp 5.055 triliun. Sementara, rata-rata nilai transaksi harian mengalami kenaikan 2,07 persen menjadi Rp 5,46 triliun dari sebelumnya Rp 5,35 trilun.
â
Sepanjang pekan lalu, investor asing melakukan jual bersih Rp 429 miliar namun secara tahunan mencatatkan beli bersih Rp 2,46 triliun. (Amd/Ahm)
Sumber : Liputan6
Sunday, 15 May 2016
Harga Minyak Mentah Akhir Pekan Turun 1 Persen; Mingguan Naik 3 Persen
BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/5) - Harga minyak mentah turun pada akhir perdagangan akhir pekan pada hari Jumat, jatuh karena penguatan dolar AS.
Dolar berada lebih dari dua minggu tinggi terhadap sekeranjang mata uang, membebani komoditas yang dijual dalam mata uang dollar AS seperti minyak berjangka dan membuat impor bahan bakar lebih mahal bagi negara-negara yang menggunakan mata uang lainnya dan berpotensi memukul permintaan.
Harga minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) berakhir turun 49 sen lebih rendah, atau 1,1 persen, pada $ 46,21. Minyak mentah AS naik lebih dari 3 persen untuk seminggu lalu.
Sedangkan harga Minyak mentah berjangka internasional Brent turun 30 sen menjadi $ 47,78 per barel.
Harga minyak juga tertekan karena investor mengunci keuntungan minyak menuju minggu kelima keuntungan dalam enam minggu terakhir dan menjelang akhir pekan panjang di beberapa negara di Eropa, termasuk Jerman dan Perancis.
Dalam sentimen lain, pada hari Jumat, Baker Hughes melaporkan jumlah kilang minyak yang beroperasi di Amerika Serikat turun 10 pada minggu lalu menjadi total 310, menandai minggu kedelapan berturut penurunan. Pada saat ini tahun lalu, AS pengebor memiliki 660 kilang minyak.
OPEC memompa 32.440.000 barel per hari (bph) pada bulan April, katanya dalam sebuah laporan bulanan mengutip sumber-sumber sekunder, sampai 188.000 barel per hari dari Maret. Ini adalah yang tertinggi setidaknya sejak 2008, menurut review Reuters.
Kelompok ini mengisyaratkan kekenyangan minyak global dapat meningkat tahun ini karena lonjakan produksi dari anggotanya membuat kerugian bagi negara lain yang produksinya telah terpukul oleh harga yang rendah.
Pasar didorong sebelumnya setelah Exxon Mobil Corp menyatakan force majeure pada ekspor kelas mentah terbesar Nigeria sebagai bagian dari produksi telah dibatasi kerusakan berikut untuk pipa pengeboran kilang minyak. Produksi dari produsen minyak terbesar Afrika ini telah jatuh ke 1,65 juta barel per hari (bph) akibat serangan militan, Menteri Keuangan Kemi Adeosun mengatakan, dari 2,2 juta barel per hari.
Pemadaman pasokan minyak yang tidak terduga telah meningkat bulan ini ke level tertinggi dalam setidaknya lima tahun karena kebakaran hutan di Kanada dan kerugian lebih lanjut di Nigeria dan Libya.
Bank investasi AS Jefferies memperkirakan kebakaran hutan mungkin telah sementara menutup sebanyak 1,4 juta barel per hari dari produksi, dan dengan asumsi tidak ada kerusakan pipa, itu akan memerlukan berminggu-minggu untuk meningkatkan produksi.
Produsen minyak mentah atas Rusia menepis gagasan bahwa penurunan baru-baru ini di produksi Amerika, Asia dan Afrika telah menghapuskan produksi global dan kelebihan penyimpanan yang membantu menurunkan harga minyak oleh lebih dari 70 persen antara tahun 2014 dan awal 2016.
Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengatakan kepada wartawan pada hari Kamis bahwa surplus minyak dunia mencapai 1,5 juta barel per hari dan bahwa pasar mungkin tidak mengimbangi sampai semester pertama 2017.
Novak mengatakan ia memperkirakan Rusia untuk memproduksi 540 juta ton (10.810.000 barel per hari) atau lebih minyak tahun ini, naik dari 534.000.000 ton pada tahun 2015.
Sumber : Vibiznews
Dolar berada lebih dari dua minggu tinggi terhadap sekeranjang mata uang, membebani komoditas yang dijual dalam mata uang dollar AS seperti minyak berjangka dan membuat impor bahan bakar lebih mahal bagi negara-negara yang menggunakan mata uang lainnya dan berpotensi memukul permintaan.
Harga minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) berakhir turun 49 sen lebih rendah, atau 1,1 persen, pada $ 46,21. Minyak mentah AS naik lebih dari 3 persen untuk seminggu lalu.
Sedangkan harga Minyak mentah berjangka internasional Brent turun 30 sen menjadi $ 47,78 per barel.
Harga minyak juga tertekan karena investor mengunci keuntungan minyak menuju minggu kelima keuntungan dalam enam minggu terakhir dan menjelang akhir pekan panjang di beberapa negara di Eropa, termasuk Jerman dan Perancis.
Dalam sentimen lain, pada hari Jumat, Baker Hughes melaporkan jumlah kilang minyak yang beroperasi di Amerika Serikat turun 10 pada minggu lalu menjadi total 310, menandai minggu kedelapan berturut penurunan. Pada saat ini tahun lalu, AS pengebor memiliki 660 kilang minyak.
OPEC memompa 32.440.000 barel per hari (bph) pada bulan April, katanya dalam sebuah laporan bulanan mengutip sumber-sumber sekunder, sampai 188.000 barel per hari dari Maret. Ini adalah yang tertinggi setidaknya sejak 2008, menurut review Reuters.
Kelompok ini mengisyaratkan kekenyangan minyak global dapat meningkat tahun ini karena lonjakan produksi dari anggotanya membuat kerugian bagi negara lain yang produksinya telah terpukul oleh harga yang rendah.
Pasar didorong sebelumnya setelah Exxon Mobil Corp menyatakan force majeure pada ekspor kelas mentah terbesar Nigeria sebagai bagian dari produksi telah dibatasi kerusakan berikut untuk pipa pengeboran kilang minyak. Produksi dari produsen minyak terbesar Afrika ini telah jatuh ke 1,65 juta barel per hari (bph) akibat serangan militan, Menteri Keuangan Kemi Adeosun mengatakan, dari 2,2 juta barel per hari.
Pemadaman pasokan minyak yang tidak terduga telah meningkat bulan ini ke level tertinggi dalam setidaknya lima tahun karena kebakaran hutan di Kanada dan kerugian lebih lanjut di Nigeria dan Libya.
Bank investasi AS Jefferies memperkirakan kebakaran hutan mungkin telah sementara menutup sebanyak 1,4 juta barel per hari dari produksi, dan dengan asumsi tidak ada kerusakan pipa, itu akan memerlukan berminggu-minggu untuk meningkatkan produksi.
Produsen minyak mentah atas Rusia menepis gagasan bahwa penurunan baru-baru ini di produksi Amerika, Asia dan Afrika telah menghapuskan produksi global dan kelebihan penyimpanan yang membantu menurunkan harga minyak oleh lebih dari 70 persen antara tahun 2014 dan awal 2016.
Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengatakan kepada wartawan pada hari Kamis bahwa surplus minyak dunia mencapai 1,5 juta barel per hari dan bahwa pasar mungkin tidak mengimbangi sampai semester pertama 2017.
Novak mengatakan ia memperkirakan Rusia untuk memproduksi 540 juta ton (10.810.000 barel per hari) atau lebih minyak tahun ini, naik dari 534.000.000 ton pada tahun 2015.
Sumber : Vibiznews
Thursday, 12 May 2016
Harga Minyak Mentah Naik 1 Persen
BESTPROFIT FUTURES MALANG (13/5) - Harga minyak naik 1 persen pada perdagangan Kamis, dengan minyak mentah AS mencapai level tertinggi dalam enam bulan. Kenaikan dipicu karena para investor menimbang perkiraan untuk pasokan global yang lebih ketat terhadap tanda-tanda pembangunan penyimpanan lain di hub untuk minyak mentah berjangka AS.
Kekhawatiran dari pemadaman utama dalam minyak mentah Nigeria juga mendorong pasar, kata beberapa pedagang.
"Ini adalah campuran, jangka pendek atau panjang keduanya mencoba untuk mempertahankan posisinya berdasarkan data,"ujar Phil Flynn, analis di the Price Futures Group in Chicago, dilansir dari reuters, Jumat (13/5/2016).
Minyak mentah berjangka, acuan dunia, Brent ditutup naik 48 sen ke level US$ 48,08 per barel.
Sementara minyak mentah AS, West Texas Intermediate naik 47 persen ke level US$ 46,7, menyentuh level tertingginya dalam 6 bulan.
Dengan itu, Brent berada di jalur untuk kenaikan mingguan 6 persen dan WTI 4 persen, melanjutkan kenaikan telah menambahkan sekitar US$ 20 per barel dari posisi terendah pada bulan Januari dan Februari.
Harga minyak ini diperkirakan akan terus naik, bahkan WTI diramal bakal naik hingga US$ 51 per barel, kata Jim Ritterbusch dari Chicago berbasis pasar minyak konsultan Ritterbusch & Associates.
"Tapi dari perspektif jangka panjang, kita masih melihat pasar ini menyiapkan untuk jatuh bulan depan," tuturnya.
Sumber : Liputan6
Kekhawatiran dari pemadaman utama dalam minyak mentah Nigeria juga mendorong pasar, kata beberapa pedagang.
"Ini adalah campuran, jangka pendek atau panjang keduanya mencoba untuk mempertahankan posisinya berdasarkan data,"ujar Phil Flynn, analis di the Price Futures Group in Chicago, dilansir dari reuters, Jumat (13/5/2016).
Minyak mentah berjangka, acuan dunia, Brent ditutup naik 48 sen ke level US$ 48,08 per barel.
Sementara minyak mentah AS, West Texas Intermediate naik 47 persen ke level US$ 46,7, menyentuh level tertingginya dalam 6 bulan.
Dengan itu, Brent berada di jalur untuk kenaikan mingguan 6 persen dan WTI 4 persen, melanjutkan kenaikan telah menambahkan sekitar US$ 20 per barel dari posisi terendah pada bulan Januari dan Februari.
Harga minyak ini diperkirakan akan terus naik, bahkan WTI diramal bakal naik hingga US$ 51 per barel, kata Jim Ritterbusch dari Chicago berbasis pasar minyak konsultan Ritterbusch & Associates.
"Tapi dari perspektif jangka panjang, kita masih melihat pasar ini menyiapkan untuk jatuh bulan depan," tuturnya.
Sumber : Liputan6
Saham Teknologi dan Kesehatan Bebani Wall Street
BESTPROFIT FUTURES MALANG (13/5) - Saham AS ditutup sebagian besar lebih rendah pada perdagangan Kamis waktu setempat. Pelemahan terbebani oleh penurunan saham kesehatan dan teknologi, karena para edagang tengah fokus pada harga minyak dan mereka menunggu laporan penjualan ritel pada Jumat.
Saham Apple ditutup melemah dua persen ke level paling rendah sejak Juni 2014.
"Pasar tampaknya berada pada titik perubahan dan investor mencoba meraba langkah apa selanjutnya," kata Myles Clouston, direktur senior di Nasdaq Advisory Services dilansir dari CNBC, Jumat (13/5/2016).
"Benar-benar ada kekurangan keyakinan di akhir. Tak ada yang mengejar itu lebih tinggi," imbuhnya.
Indeks saham S&P 500 ditutup lebih rendah, karena penurunan dalam saham kesehatan, teknologi dan industri mengimbangi keuntungan di sebagian besar sektor yang dipimpin oleh telekomunikasi.
Sementara Dow Jones Industrial Average mengambil keuntungan kurang dari 10 persen karena kontribusi dari saham produsen pesawat Boeing, dan Apple memberikan efek yang negatif.
"Apple bukanlah alasan penurunan. Dia hanya berkontribusi dan memperburuk keadaan," ujar Chief Market Strategist di FBN Sekuritas, Jeremy Klein.
Harga minyak AS pulih dari penurunan selama perdagangan harian menuju ke level US$ 46,7 per barel. Sebelumnya, West Texas Intermediate sempat berada di level US$ 47, tertinggi sejak November 2015.
Sementara Brent, harga minyak acuan sempat berada di level US$ 48 per barel sebelum akhirnya menetap di US$ 47 pada perdagangan kemarin.
Sumber : Liputan6
Saham Apple ditutup melemah dua persen ke level paling rendah sejak Juni 2014.
"Pasar tampaknya berada pada titik perubahan dan investor mencoba meraba langkah apa selanjutnya," kata Myles Clouston, direktur senior di Nasdaq Advisory Services dilansir dari CNBC, Jumat (13/5/2016).
"Benar-benar ada kekurangan keyakinan di akhir. Tak ada yang mengejar itu lebih tinggi," imbuhnya.
Indeks saham S&P 500 ditutup lebih rendah, karena penurunan dalam saham kesehatan, teknologi dan industri mengimbangi keuntungan di sebagian besar sektor yang dipimpin oleh telekomunikasi.
Sementara Dow Jones Industrial Average mengambil keuntungan kurang dari 10 persen karena kontribusi dari saham produsen pesawat Boeing, dan Apple memberikan efek yang negatif.
"Apple bukanlah alasan penurunan. Dia hanya berkontribusi dan memperburuk keadaan," ujar Chief Market Strategist di FBN Sekuritas, Jeremy Klein.
Harga minyak AS pulih dari penurunan selama perdagangan harian menuju ke level US$ 46,7 per barel. Sebelumnya, West Texas Intermediate sempat berada di level US$ 47, tertinggi sejak November 2015.
Sementara Brent, harga minyak acuan sempat berada di level US$ 48 per barel sebelum akhirnya menetap di US$ 47 pada perdagangan kemarin.
Sumber : Liputan6
Minyak berjangka berakhir lebih tinggi untuk sesi ketiga beruntun
BESTPROFIT FUTURES MALANG (13/5) - Harga
minyak menetap di level yang lebih tinggi pada hari Kamis untuk
mencatatkan kenaikan sesi ketiga beruntun, didukung oleh harapan bahwa
surplus pasokan minyak mentah global akan berakhir seiring penurunan
produksi.
Minyak WTI Juni naik 47 sen, atau 1%, untuk menetap di level $ 46,70 per barel di New York Mercantile Exchange.
Harga jatuh ke posisi terendah di bawah level $ 46, tertekan oleh kenaikan produksi di Iran. (sdm)
Sumber: MarketWatch
Emas Berjangka Turun terkait Rebound Dolar AS
BESTPROFIT FUTURES MALANG (13/5) - Emas
berjangka turun untuk ketiga kalinya dalam empat hari seiring rebound
dalam dolar menahan permintaan untuk logam kuning ini sebagai investasi
alternatif.
Dolar
menguat setelah diperdagangkan sedikit berubah terhadap sekeranjang 10
mata uang. Greenback menguat terhadap yen di tengah spekulasi
pelonggaran moneter lebih lanjut oleh Bank of Japan.
Bullion
sudah reli 20 persen tahun ini menyusul kekhawatiran tentang kekuatan
ekonomi global mendorong para pedagang memangkas ekspektasi mereka untuk
kenaikan suku bunga Federal Reserve AS tahun ini, sehingga menyakiti
dolar dan mendorong daya tarik emas terhadap aset berbunga lainnya.
Emas
berjangka untuk pengiriman Juni melemah 0,3 persen untuk menetap di
level $ 1,271.20 per ounce pada pukul 2:00 siang waktu New York di
Comex.
Kemungkinan
bahwa Fed akan menaikkan suku sebelum akhir tahun berada di sekitar 54
persen, turun dari lebih dari 90 persen pada Januari, menurut data
berjangka Fed fund.
Permintaan
Emas melonjak ke rekor posisi tertinggi kedua di kuartal pertama dengan
investor masuk ke dalam dana yang diperdagangkan di bursa, World Gold
Council mengatakan dalam sebuah laporan Kamis. Investor membeli emas
melalui produk yang diperdagangkan di bursa untuk 12
hari berturut-. Holdings bertambah 4,3 metrik ton menjadi 1.811 ton
pada hari Rabu, yang merupakan tingkat tertinggi sejak Desember 2013,
data yang dikumpulkan oleh Bloomberg menunjukkan.
Sama halnya bagi saudara logam kuning, perak untuk pengiriman Juli melemah 1,2 persen ke level $ 17,103 per ounce di Comex.
Sumber: Bloomberg
Saham AS Ditutup Sedikit Berubah seiring Penurunan Apple Imbangi Gain Monsato
BESTPROFIT FUTURES MALANG (13/5) - Saham
AS ditutup sedikit berubah di sesi yang cenderung naik turun, seiring
kenaikan harga minyak mendorong rebound pada sore hari dissat aksi jual
di Apple Inc. diimbangi oleh keuntungan di Monsanto Co
Saham
Apple jatuh ke level terendah 22-bulan setelah sebuah laporan
meningkatkan spekulasi bahwa penjualan iPhone terus merosot. Monsanto
melonjak 8 persen seiring seorang pakar mengatakan bahwa Bayer AG sedang
menjajaki tawaran potensial untuk pesaing di AS.
S
& P 500 turun kurang dari 0,1 persen ke level 2,064.29 pada pukul
16:00 sore waktu New York, setelah berayun di antara keuntungan dan
kerugian. Penurunan sebelumnya tertahan di harga rata-rata indeks selama
50 hari terakhir. Nasdaq 100 Index kehilangan 0,4 persen imbas
penurunan Apple.
Naik
turunnya ekuitas dalam seminggu terakhir berlanjut seiring ekuitas
berjuang untuk mendapatkan kembali momentum ke atas yang masih sulit
diraih sejak S & P 500 mencapai level empat bulan tertinggi tiga
minggu lalu.
Presiden
Fed Boston Eric Rosengren terdengar memberika nada hawkish hari ini,
mengatakan data baru baru ini membenarkan kenaikan suku bunga lebih
lanjut secara bertahap dan pembuat kebijakan bisa mengambil risiko
memicu gejolak di pasar real estat komersial apablila mereka menunda
melakukan tindakan terlalu lama.
Dengan
musim pendapatan yang hampir berakhir, analis memperkirakan pendapatan
pada perusahaan S & P 500 turun 7,4 persen pada kuartal pertama. Di
antara 90 persen anggota yang telah mengumumkan hasil sejauh musim ini,
75 persen mengalahkan perkiraan laba, dan 54 persen melebihi proyeksi
penjualan. (sdm)
Sumber: Bloomberg
Wednesday, 11 May 2016
Minyak ditutup di level 6 bulan tertinggi
BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/5) - Minyak
berjangka melonjak pada hari Rabu, menyusul penurunan persediaan minyak
mentah AS dan penurunan produksi dalam negeri yang berhasil mengangkat
harga untuk menetap di level tertinggi sejak awal November.
Administrasi
Informasi Energi melaporkan bahwa stok minyak mentah turun 3,4 juta
barel pekan lalu dan total produksi turun tipis untuk minggu kesembilan
berturut-turut.
Minyak WTI Juni naik $ 1,57, atau 3,5%, untuk menetap di level $ 46,23 per barel di New York Mercantile Exchange. (sdm)
Sumber: MarketWatch
Emas Naik pada Permintaan Investasi seiring Goldman Tingkatkan Perkiraan
BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/5) - Emas
naik seiring aset dana yang didukung bullion naik ke level tertinggi
sejak Desember 2013 dan Goldman Sachs Group Inc menaikkan perkiraan
harga mereka.
Holdings
di exchange-traded funds yang didukung emas bertambah 0,2 persen
menjadi 1,806.7 metrik ton pada hari Selasa, yang merupakan tingkat
tertinggi dalam lebih dari dua tahun dan gain kesebelas beruntun.
Meskipun masih bearish terhadap prospek logam, Goldman meningkatkan
perkiraan untuk harga emas, menimbang kembali ekspektasi untuk suku
bunga AS Federal Reserve yang lebih selama tahun depan. Suku bunga yang
lebih tinggi mengurangi daya tarik emas, yang tidak mampu membayar bunga
atau menawarkan pengembalian, lain halnya dengan aset seperti obligasi
atau saham.
Emas
berjangka untuk pengiriman Juni menguat 0,8 persen untuk menetap di
level$ 1,275.50 per ounce pada pukul 1:49 siang waktu New York di Comex,
naik untuk pertama kalinya dalam tiga sesi terakhir.
Goldman
meningkatkan perkiraan 3, 6 dan 12 bulan menjadi $ 1200, $ 1180, dan $
1.150 per ons dari $ 1.100, $ 1.050 dan $ 1.000, masing-masing, analisis
termasuk Jeffrey Currie dan Max Layton menulis dalam sebuah laporan
tanggal 10 Mei.
Perak
berjangka naik 1,3 persen ke level $ 17,319 per ounce di Comex.
Sementara logam lainnya Di New York Mercantile Exchange, platinum dan
paladium keduanya bertambah lebih dari 1,5 persen. (sdm)
Sumber: Bloomberg
Dolar Melemah Imbas Reli Mata Uang Eksportir Komoditi Dengan Minyak
BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/5) - Dolar jatuh untuk hari kedua seiring reli dalam minyak menunjang penguatan pada mata uang negara-negara pengekspor komoditas.
Greenback
melemah terhadap semua mata uang utama menyusul rilis laporan
pemerintah yang menunjukkan persediaan minyak mentah AS secara tak
terduga turun. Mata uang Selandia Baru dan Kanada bergerak lebih tinggi
terhadap dolar berkat kenaikan minyak mentah West Texas Intermediate ke
level di atas $ 46 per barel, dan penguatan Bloomberg Commodity Index.
Dolar
merosot setelah menguat 1,5 persen pekan lalu, kenaikan yang beberapa
orang lihat sebagai bukti untuk membangun rebound setelah tiga bulan
penurunan. -Sumber daya alami yang terkait dengan mata uang naik selama
tiga bulan terakhir seiring kenaikan minyak setelah penurunan terjal ke
level kurang dari $ 30 pada bulan Januari dari level hampir $ 116 per
barel pada pertengahan 2014.
Bloomberg
Dollar Spot Index, yang melacak greenback terhadap 10 rekan-rekan,
turun 0,5 persen pada pukul 13:31 waktu New York, meraih penurunan
harian terbesar pada basis penutupan sejak 29 April. Mata uang AS
melemah 0,7 persen ke levek 108,54 ¥, dan kehilangan 0,5 persen ke level
$ 1,1430 per euro, sedangkan aussie naik 0,4 persen ke level 73,90 sen
AS.
Greenback
diperkirakan menguat ke level $ 1,11 per euro dan 115 yen pada akhir
tahun, menurut perkiraan median analis dalam survei Bloomberg. (sdm)
Sumber: Bloomberg
Saham AS Jatuh pasca Laporan Kinerja Disney dan Macy Picu Selloff
BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/5) - Saham
AS jatuh untuk pertama kalinya dalam empat hari, membalikkan reli
mereka pada hari Selasa setelah laporan kinerja yang mengecewakan dari
Macy Inc sampai Walt Disney Co meningkatkan kekhawatiran bahwa konsumen
Amerika masih ragu-ragu untuk meningkatkan pengeluaran.
Laporan
kinerja yang tidak sesuai dengan harapan dari Disney dan Macy mengirim
saham diskresioner konsumen jatuh menuju penurunan terbesar dalam tiga
bulan menyusul investor menunggu laporan pemerintah hari Jumat untuk
penjualan ritel AS. Fosil Group Inc juga melaporkan hasil yang lemah,
sementara laporan pendapatan dari J.C. Penney Co dan Nordstrom Inc akan
dirilis minggu ini Penurunan ekuitas diperdalam dalam perdagangan sore
dengan pengembang obat memimpin penurunan untuk saham kesehatan dan bank
menghapus kenaikan mereka
S
& P 500 turun hampir 1 persen ke level 2,064.56 pada pukul 16:00
sore waktu New York, setelah naik 1,3 persen kemarin, yang merupakan
terbesar dalam dua bulan.
Dengan
mendekati akhirnya periode pelaporan laba, analis telah memoderasi
prediksi mereka untuk penurunan laba kuartal pertama dalam perusahaan S
& P 500 menjadi 7,4 persen, dari 10 persen bulan lalu. Sejauh ini,
sekitar 75 persen dari perusahaan-perusahaan yang telah merilis laporan
laba mereka berhasil mengalahkan perkiraan laba, dan 54 persen mampu
melebihi proyeksi penjualan.
Sementara
itu, pedagang berspekulasi bahwa Federal Reserve akan tetap menahan
diri dalam melakukan pengetatan kebijakan moneter setelah data pekan
lalu menunjukkan kenaikan yang lebih sedikit dari perkiraan untuk data
pekerjaan bulan lalu. Pedagang sekarang mengkalkulasi di kemungkinan 4
persen untuk suku bunga yang lebih tinggi pada bulan Juni, dibandingkan
dengan 22 persen pada dua minggu lalu. Februari 2017 sekarang diprediksi
menjadi bulan pertama untuk setidaknya kenaikan suku bunga pinjaman AS
akan dilakukan. (sdm)
Sumber: Bloomberg
Saham Walt Disney Dorong Indeks Dow Turun
BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/5) - Bursa Amerika Serikat (AS) melemah pada penutupan perdagangan Rabu
(Kamis pagi waktu Jakarta) dengan indeks Dow Jones berada di posisi
terburuk sejak Februari. Hal ini dipicu laporan kuartalan Walt Disney,
Macy dan Fossil yang merusak kepercayaan di sektor konsumen.
Melansir laman Reuters, indeks Dow merosot 1,21 persen menjadi 17.711,12 poin. Ini penurunan terbesar dalam satu hari sejak 11 Februari. Sementara indeks S&P 500 turun 0,96 persen menjadi 2.064,46. Dan indeks Nasdaq Composite turun 1,02 persen menjadi 4.760,69 poin.
Pelemahan Dow dipicu pendapatan Disney yang turun 4,04 persen. Hal serupa terjadi pada perusahaan department store Macy yang mengalami penurunan 15,17 persen ke level terendah sejak 2011.
Sedangkan pembuat jam tangan Fossil turun hingga 34 persen ke level terendah 2009. Ini setelah kedua perusahaan memangkas perkiraan pendapatan tahunan mereka.
Penurunan juga terjadi di saham ritel, Office Depot yang merosot 40,39 persen dan Staples turun 18,34 persen. Ini dipicu keputusan hakim federal AS yang memerintahkan penghentian kesepakatan sementara keduanya yang berencana melakukan merger.
Pada S&P, 10 besar sektor indeks ini jatuh kecuali utilitas yang naik 0,24 persen.
Penurunan indeks S&P 500 menurunkan keuntungan dari laju sehari sebelumnya didorong penguatan saham Amazon.com. Kemarin, Saham Amazon melonjak 3,43 persen menuju rekor tertinggi yaitu US$ 703,07. Kenaikan saham perusahaan e-commerce ini menjadi pendorong terbesar penguatan indeks saham S&P 500 dan indeks Nasdaq.
"Tidak ada kekuatan harga, tidak ada pertumbuhan pendapatan dan Anda memiliki Amazon yang mendapatkan banyak pesanan," kata Bruce Bittles, Kepala Strategi Investasi Robert W. Baird & Co di Nashville.
Sekitar 7,0 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, tepat di bawah 7,2 miliar rata-rata harian selama 20 hari perdagangan terakhir, menurut data Thomson Reuters.
Sumber : Liputan6
Melansir laman Reuters, indeks Dow merosot 1,21 persen menjadi 17.711,12 poin. Ini penurunan terbesar dalam satu hari sejak 11 Februari. Sementara indeks S&P 500 turun 0,96 persen menjadi 2.064,46. Dan indeks Nasdaq Composite turun 1,02 persen menjadi 4.760,69 poin.
Pelemahan Dow dipicu pendapatan Disney yang turun 4,04 persen. Hal serupa terjadi pada perusahaan department store Macy yang mengalami penurunan 15,17 persen ke level terendah sejak 2011.
Sedangkan pembuat jam tangan Fossil turun hingga 34 persen ke level terendah 2009. Ini setelah kedua perusahaan memangkas perkiraan pendapatan tahunan mereka.
Penurunan juga terjadi di saham ritel, Office Depot yang merosot 40,39 persen dan Staples turun 18,34 persen. Ini dipicu keputusan hakim federal AS yang memerintahkan penghentian kesepakatan sementara keduanya yang berencana melakukan merger.
Pada S&P, 10 besar sektor indeks ini jatuh kecuali utilitas yang naik 0,24 persen.
Penurunan indeks S&P 500 menurunkan keuntungan dari laju sehari sebelumnya didorong penguatan saham Amazon.com. Kemarin, Saham Amazon melonjak 3,43 persen menuju rekor tertinggi yaitu US$ 703,07. Kenaikan saham perusahaan e-commerce ini menjadi pendorong terbesar penguatan indeks saham S&P 500 dan indeks Nasdaq.
"Tidak ada kekuatan harga, tidak ada pertumbuhan pendapatan dan Anda memiliki Amazon yang mendapatkan banyak pesanan," kata Bruce Bittles, Kepala Strategi Investasi Robert W. Baird & Co di Nashville.
Sekitar 7,0 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, tepat di bawah 7,2 miliar rata-rata harian selama 20 hari perdagangan terakhir, menurut data Thomson Reuters.
Sumber : Liputan6
Tuesday, 10 May 2016
Pembom Bunuh Diri di Wilayah Afghanistan dekat Pakistan, 6 Tewas
BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/5) - Pemboman
bunuh diri menggunakan mobil di wilayah Afghanistan timur yang
berbatasan dengan Pakistan menewaskan sedikitnya enam orang Selasa malam
(10/5), kata para pejabat.
Serangan
itu terjadi di distrik Nazyan provinsi Nangarhar dan anak-anak termasuk
di antara korban yang tewas, kata polisi provinsi. Dia menambahkan
pemimpin milisi kesukuan yang pro-pemerintah rupanya menjadi sasaran
serangan itu.
Provinsi
Afghanistan merupakan tempat militan yang terkait dengan Negara Islam
atau ISIS juga terlibat dalam serangan teroris terhadap pasukan keamanan
Afghanistan.
Sumber: voaindonesia
Rebound Komoditas Buat Saham AS Raih Reli Terbesar dalam 2 Bulan
BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/5) - Sentimen
bearish yang melanda pedagang dalam dua minggu terakhir mereda di
tengah melonjaknya saham komoditas, dengan saham AS naik ke level
tertinggi dalam dua bulan untuk bergabung dengan ekuitas global yang
juga menghijau mulai dari Jepang sampai Eropa.
Produsen
energi, saham industri, bank dan Amazon.com Inc berada di antara saham
yang menjadi kontributor terkuat reli yang mengeluarkan ekuitas dari
penurunan baru-baru ini. Ritel raksasa online Amazon.com naik 2,9 persen
untuk berada di level tertinggi mereka setelah seorang analis
meningkatkan target harga saham perusahaan menjadi $ 1.000. Bloomberg
Commodity Index rebound dari penurunan terbesar dalam enam minggu,
memperkuat sentimen terhadap saham bahan baku.
S
& P 500 melonjak 1,3 persen ke level 2,084.37 pada pukul 4 sore
waktu New York, yang merupakan kenaikan terbesar sejak 11 Maret. Indeks
itu mengakhiri 18-sesi beruntun tanpa pergerakan lebih dari 1 persen
dalam kedua arah, yang tercatat sebagai periode terpanjang sejak 2014.
Itu merupakan hari ketiga keuntungan dengan indeks memantul kembali dari
penurunan pertama mingguan beruntun sejak Februari.
Seiring
dengan musim laba yang mendekati akhir, analis sudah memoderasi
prediksi mereka untuk penurunan laba kuartal pertama menjadi 7,4 persen,
dari 9,5 persen pada awal April. Sejauh ini, sekitar 75 persen dari
perusahaan-perusahaan yang telah merilis laporan laba berhasil
mengalahkan perkiraan laba, dan 55 persen melebihi proyeksi penjualan.
Bersama
dengan laporan laba, investor terus meneliti data ekonomi AS sebagai
petunjuk pada kesehatan ekonomi dan jalur untuk suku bunga. Sebuah
laporan hari ini menunjukkan tanda-tanda pasar tenaga kerja tetap solid
pada kuartal pertama, seiring lowongan pekerjaan meningkat lebih dari
yang diproyeksikan pada bulan Maret untuk berada di posisi tertinggi
kedua sejak tahun 2000. (sdm)
Sumber: Bloomberg
Minyak Naik dari Level 2 Minggu Terendah terkait Kekhawatiran Libya dan Nigeria
BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/5) - Minyak
naik dari posisi dua minggu terendah pada kekhawatiran bahwa pasokan
dari Nigeria dan Libya, yang merupakan pemegang cadangan minyak mentah
terbesar beu=nua Afrika, akan terganggu.
Futures
naik 2,8 persen di New York. Royal Dutch Shell Plc dan Chevron Corp.
mengevakuasi pekerja dari Delta Niger karena memburuknya keamanan, kata
seorang pejabat serikat. Di Libya, beberapa lading minyak akan dipaksa
untuk menghentikan produksi kecuali apabila blokade pelabuhan dicabut,
menurut National Oil Corp. perusahaan pasir minyak Kanada menahan
pasokan menyusul kebakaran hutan di Northern Alberta pekan lalu.
Keuntungan berakselerasi dengan penguatan ekuitas global.
Minyak
mentah kembali pulih dari level terendah 12-tahun awal tahun ini pada
tanda-tanda kelebihan pasokan global akan berakhir seiring penurunan
output non-OPEC dan pasokan regional menghadapi ancaman di Afrika dan
Kanada. Namun, bertambahnya produksi dan stok di tempat lain mengimbangi
keuntungan yang diraih.
West
Texas Intermediate untuk pengiriman Juni naik US $ 1,22 ke level $
44,66 per barel di New York Mercantile Exchange. Ini merupakan kenaikan
terbesar sejak 27 April, total volume yang diperdagangkan yakni 17
persen di atas 100-hari rata-rata pada pukul 02:44 siang waktu New York.
Brent
untuk pengiriman Juli naik $ 1,89, atau 4,3 persen, ke $ 45,52 per
barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Minyak
mentah patokan global ini ditutup level dengan premi 17 persen untuk WTI
Juli. (sdm)
Sumber: Bloomberg
Penguatan ekuitas global buat emas jatuh ke dekat level terendah dalam 2 minggu
BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/5) - Emas
berjangka menetap di dekat level dua minggu terendah pada hari Selasa,
imbas dari penguatan dalam ekuitas global yang mengurangi daya tarik
investasi untuk logam kuning ini serta ketidakpastian menggerayangi
prospek untuk dolar AS.
Emas
untuk pengiriman Juni kehilangan $ 1,80, atau 0,1%, ke level $ 1,264.80
per ounce di Comex. Harga, yang kehilangan 2,1% pada hari Senin,
berakhir di level terendah sejak 27April lalu. sementara itu, SPDR Gold
Trust naik tipis sebesar 0,3%.
Suku
bunga yang lebih rendah cenderung menekan dolar dan meningkatkan aset
berdenominasi dolar seperti emas; dolar yang lebih kuat cenderung
memberikan dampak negative untuk emas.
Pada
hari Selasa di AS, ekuitas menuju posisi yang lebih tinggi seiring
kenaikan pada harga minyak berjangka. Yang diikuti kenaikan
berturut-turut untuk saham Eropa serta kenaikan di pasar Asia. Penguatan
di pasar saham bisa menarik investor beralih dari 'emas.
Harga
emas juga turun menyusul naiknya dolar AS yang mencapai posisi
tertinggi dua minggu terhadap yen Jepang. Pejabat Jepang berusahan
menggenjot retorika untuk menjaga mata uang mereka terkendali untuk
kepentingan eksportir Jepang. ICE AS Dollar Index stabil pada hari
Selasa, bersiap mencatatkan kenaikan 6 sesi beruntun.
Di
tempat lain dalam perdagangan logam, perak Juli berakhir sedkit berubah
di level $ 17,092 per ounce. Tembaga Juli bermutu tinggi menetap di
level $ 2,093 per pon, turun 1,4 sen, atau 0,7%. Platinum Juli menguat $
2,50, atau 0,2%, ke level $ 1,049.30 per ounce, sementara paladium Juni
naik $ 8,10, atau 1,4%, ke level $ 592,20 per ounce. (sdm)
Sumber: MarketWatch
Harga Minyak Naik, Penghentian Produksi Jadi Fokus Investor
BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/5) - Harga minyak naik pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta). Pendorong kenaikan harga minyak adalah ekspektasi bahwa akan ada penghentian produksi minyak seperti di Kanada dan Nigeria sehingga akan membantu meringankan kelebihan pasokan dunia.
Mengutip Wall Street Journal, Rabu (11/5/2016), harga minyak mentah jenis Light Sweet untuk pengiriman Juni ditutup naik US$ 1,22 atau 2,8 persen ke angka US$ 44,66 per barel di New York Mercantile Exchange. Sedangkan harga minyak Brent yang merupakan patokan global, naik US$ 1,89 atau 4,3 persen ke angka US$ 45,52 per barel di ICE Futures Europe.
Pengurangan pasokan minyak dari beberapa daerah karena penghentian produksi menjadi pendorong kenaikan harga minyak. Selama ini harga minyak telah mengalami penurunan yang cukup tajam terhitung sejak pertengahan 2014 lalu. dua tahun lalu,harga minyak mampu mencapai angka US$ 110 per barel.
Namun memang, para analis mengatakan bahwa terganggunya pasokan di beberapa daerah ini hanya bersifat sementara. Ke depan jika keadaan sudah kembali normal maka pasokan minyak akan kembali berlebih dan harga minyak akan kembali tertekan.
Sebagai contoh, belum lama ini perusahaan minyak milik Arab Saudi mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk meningkatkan produksi tahun ini. Hal tersebut bisa menjadi penekan harga minyak.
Para analis dan pelaku pasar juga memperkirakan bahwa data persediaan minyak mentah di AS yang akan dikeluarkan pada Rabu waktu setempat juga mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan data sebelumnya.
Sebelumnya memang harga minyak mampu melonjak karena di beberapa daerah memang sedang menghentikan produksi karena berbagai hal.
Contohnya kebakaran hutan di Kanada telah mengurangi produksi sekitar 1,6 juta barel per hari atau lebih dari 1 persen pasokan global. Sejauh ini belum ada perhitungan yang jelas sampai kapan penghentian pasokan tersebut.
"Saat ini pelaku pasar sedang mencoba menghitung berapa lama penghentian pasokan tersebut akan berlangsung," jelas analis Price Futures Group Chicago, AS, Phil Flynn. Semakin lama penghentian pasokan tersebut terjadi maka kemungkinan besar harga minyak untuk terus naik juga semakin besar.
Saat ini, kondisi kebakaran mendorong api bergerak ke timur laut Kota Alberta di jantung Kanada. Sekitar sepertiga dari kapasitas produksi minyak mentah harian Kanada telah terpotong dan beberapa pipa utama ditutup demi keamanan.
Sumber : Liputan6
Mengutip Wall Street Journal, Rabu (11/5/2016), harga minyak mentah jenis Light Sweet untuk pengiriman Juni ditutup naik US$ 1,22 atau 2,8 persen ke angka US$ 44,66 per barel di New York Mercantile Exchange. Sedangkan harga minyak Brent yang merupakan patokan global, naik US$ 1,89 atau 4,3 persen ke angka US$ 45,52 per barel di ICE Futures Europe.
Pengurangan pasokan minyak dari beberapa daerah karena penghentian produksi menjadi pendorong kenaikan harga minyak. Selama ini harga minyak telah mengalami penurunan yang cukup tajam terhitung sejak pertengahan 2014 lalu. dua tahun lalu,harga minyak mampu mencapai angka US$ 110 per barel.
Namun memang, para analis mengatakan bahwa terganggunya pasokan di beberapa daerah ini hanya bersifat sementara. Ke depan jika keadaan sudah kembali normal maka pasokan minyak akan kembali berlebih dan harga minyak akan kembali tertekan.
Sebagai contoh, belum lama ini perusahaan minyak milik Arab Saudi mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk meningkatkan produksi tahun ini. Hal tersebut bisa menjadi penekan harga minyak.
Para analis dan pelaku pasar juga memperkirakan bahwa data persediaan minyak mentah di AS yang akan dikeluarkan pada Rabu waktu setempat juga mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan data sebelumnya.
Sebelumnya memang harga minyak mampu melonjak karena di beberapa daerah memang sedang menghentikan produksi karena berbagai hal.
Contohnya kebakaran hutan di Kanada telah mengurangi produksi sekitar 1,6 juta barel per hari atau lebih dari 1 persen pasokan global. Sejauh ini belum ada perhitungan yang jelas sampai kapan penghentian pasokan tersebut.
"Saat ini pelaku pasar sedang mencoba menghitung berapa lama penghentian pasokan tersebut akan berlangsung," jelas analis Price Futures Group Chicago, AS, Phil Flynn. Semakin lama penghentian pasokan tersebut terjadi maka kemungkinan besar harga minyak untuk terus naik juga semakin besar.
Saat ini, kondisi kebakaran mendorong api bergerak ke timur laut Kota Alberta di jantung Kanada. Sekitar sepertiga dari kapasitas produksi minyak mentah harian Kanada telah terpotong dan beberapa pipa utama ditutup demi keamanan.
Sumber : Liputan6
Subscribe to:
Posts (Atom)