BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/5) - Emas
berjangka menetap di dekat level dua minggu terendah pada hari Selasa,
imbas dari penguatan dalam ekuitas global yang mengurangi daya tarik
investasi untuk logam kuning ini serta ketidakpastian menggerayangi
prospek untuk dolar AS.
Emas
untuk pengiriman Juni kehilangan $ 1,80, atau 0,1%, ke level $ 1,264.80
per ounce di Comex. Harga, yang kehilangan 2,1% pada hari Senin,
berakhir di level terendah sejak 27April lalu. sementara itu, SPDR Gold
Trust naik tipis sebesar 0,3%.
Suku
bunga yang lebih rendah cenderung menekan dolar dan meningkatkan aset
berdenominasi dolar seperti emas; dolar yang lebih kuat cenderung
memberikan dampak negative untuk emas.
Pada
hari Selasa di AS, ekuitas menuju posisi yang lebih tinggi seiring
kenaikan pada harga minyak berjangka. Yang diikuti kenaikan
berturut-turut untuk saham Eropa serta kenaikan di pasar Asia. Penguatan
di pasar saham bisa menarik investor beralih dari 'emas.
Harga
emas juga turun menyusul naiknya dolar AS yang mencapai posisi
tertinggi dua minggu terhadap yen Jepang. Pejabat Jepang berusahan
menggenjot retorika untuk menjaga mata uang mereka terkendali untuk
kepentingan eksportir Jepang. ICE AS Dollar Index stabil pada hari
Selasa, bersiap mencatatkan kenaikan 6 sesi beruntun.
Di
tempat lain dalam perdagangan logam, perak Juli berakhir sedkit berubah
di level $ 17,092 per ounce. Tembaga Juli bermutu tinggi menetap di
level $ 2,093 per pon, turun 1,4 sen, atau 0,7%. Platinum Juli menguat $
2,50, atau 0,2%, ke level $ 1,049.30 per ounce, sementara paladium Juni
naik $ 8,10, atau 1,4%, ke level $ 592,20 per ounce. (sdm)
Sumber: MarketWatch