Thursday, 28 November 2024

Bestprofit | Emas Naik Menyusul Pemangkasan Suku Bunga Fed Desember

 https://best-profit-futures-malang.com/wp-content/uploads/2023/08/Bestprofit-Emas-4.jpg

Bestprofit (29/11) – Harga emas berjangka mengalami kenaikan pada hari Kamis (28 November) setelah mengalami bulan yang penuh volatilitas. Harga logam mulia tersebut naik sebesar 0,3% menjadi $2.646,60 per troy ons. Beberapa faktor utama yang mendasari pergerakan harga emas ini termasuk ekspektasi pasar terhadap kebijakan moneter yang lebih dovish dari Federal Reserve (Fed) serta kondisi ketidakpastian geopolitik yang berlanjut, yang memberikan dukungan untuk emas sebagai aset safe haven.
 

1. Kenaikan Harga Emas di Tengah Pemangkasan Suku Bunga Federal Reserve

 

Salah satu faktor utama yang mendorong kenaikan harga emas adalah ekspektasi bahwa Federal Reserve AS akan melanjutkan kebijakan pemangkasan suku bunga pada pertemuan mereka di bulan Desember. Analis ING mencatat bahwa alat pemantau Federal Reserve (Fed Watch Tool) yang disediakan oleh CME Group menunjukkan bahwa pasar saat ini memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) mencapai 68%. Angka ini mengalami peningkatan signifikan dari sekitar 56% pada minggu sebelumnya. 
 
Kunjungi juga : bestprofit futures

 
Kebijakan pemangkasan suku bunga oleh Fed biasanya cenderung meningkatkan daya tarik emas. Hal ini terjadi karena suku bunga yang lebih rendah mengurangi imbal hasil yang diperoleh dari instrumen investasi berbunga, seperti obligasi. Sebagai akibatnya, investor sering beralih ke aset yang dianggap lebih aman, seperti emas, yang tidak memberikan imbal hasil tetapi menawarkan potensi pelindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi. Emas, sebagai logam mulia yang diperdagangkan secara internasional, biasanya mendapatkan perhatian lebih ketika suku bunga lebih rendah karena biaya peluang kepemilikan emas menjadi lebih rendah. Selain itu, suku bunga yang lebih rendah umumnya menandakan kebijakan moneter yang lebih longgar, yang sering kali merangsang permintaan terhadap komoditas seperti emas sebagai bentuk lindung nilai dari kemungkinan ketidakstabilan ekonomi atau inflasi. 
 

2. Inflasi yang Lebih Tinggi Bisa Melemahkan Kasus Pemangkasan Suku Bunga

 

Namun, meskipun ada ekspektasi pemangkasan suku bunga, data inflasi yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan angka yang lebih tinggi dari yang diperkirakan. Inflasi yang lebih tinggi dapat memperlemah alasan bagi Federal Reserve untuk melanjutkan pemangkasan suku bunga lebih lanjut. Jika inflasi tetap tinggi, Fed mungkin akan ragu untuk melonggarkan kebijakan moneternya lebih lanjut karena khawatir inflasi dapat menjadi tidak terkendali. Berdasarkan data inflasi terbaru, konsumen di AS menghadapi kenaikan harga di beberapa sektor, yang dapat mengurangi daya beli mereka. Hal ini bisa menambah tantangan bagi pembuat kebijakan yang mencoba menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan upaya untuk menurunkan inflasi. Dalam situasi ini, meskipun harga emas bisa naik sementara karena ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter, faktor inflasi yang lebih tinggi dapat membatasi ruang bagi logam mulia ini untuk bergerak lebih jauh. 
 

3. Ketidakpastian Geopolitik Tetap Memberikan Dukungan untuk Emas

 

Selain faktor ekonomi domestik AS, ketidakpastian geopolitik yang berkelanjutan di berbagai belahan dunia juga memberikan kontribusi pada kekuatan harga emas. Meskipun telah ada kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Lebanon, ketegangan di Timur Tengah tetap tinggi, dan situasi di Eropa juga terus menyumbang pada volatilitas pasar global. Konflik dan ketidakpastian politik di berbagai wilayah dunia sering kali memicu permintaan terhadap emas sebagai aset safe haven. Saat ketidakpastian meningkat, investor cenderung mencari instrumen yang dapat memberikan perlindungan terhadap potensi kerugian dalam pasar saham atau obligasi. Emas, dengan reputasinya yang panjang sebagai tempat berlindung selama masa ketegangan global, sering dipilih sebagai alternatif yang lebih stabil dibandingkan dengan aset lainnya yang lebih terpengaruh oleh perubahan kondisi pasar. Selain ketidakpastian politik di Timur Tengah, krisis energi dan situasi ketegangan geopolitik yang terjadi di Eropa juga berpotensi memberikan dampak yang lebih besar pada ekonomi global. Semua faktor ini terus mengarah pada ketidakpastian ekonomi yang dapat meningkatkan daya tarik emas. 
 

4. Pergerakan Harga Emas dan Faktor-Faktor Pengaruhnya ke Depan

 

Ke depan, harga emas kemungkinan akan terus dipengaruhi oleh beberapa faktor utama, termasuk kebijakan moneter dari Bank Sentral AS, perkembangan inflasi, dan dinamika geopolitik global. Salah satu faktor utama yang akan menentukan arah pergerakan harga emas adalah keputusan suku bunga yang diambil oleh Federal Reserve dalam pertemuannya pada bulan Desember. Meskipun pasar telah memperkirakan pemangkasan suku bunga, kebijakan terkait inflasi yang lebih tinggi dapat memperlambat langkah Fed untuk melanjutkan pelonggaran moneternya. Di sisi lain, ketidakpastian politik dan ekonomi di berbagai bagian dunia tetap menjadi pendorong utama permintaan emas. Investor yang cemas tentang masa depan pasar saham atau potensi penurunan ekonomi dapat mencari ketenangan dengan berinvestasi dalam emas, yang dipandang sebagai aset yang lebih stabil dan aman. 
 

5. Prospek Emas dalam Jangka Menengah: Pengaruh Suku Bunga dan Geopolitik

 

Dalam jangka menengah, harga emas berpotensi tetap terkendali dalam kisaran yang lebih tinggi karena adanya kombinasi antara ketidakpastian geopolitik dan kebijakan suku bunga yang longgar. Meskipun ada kemungkinan bahwa kebijakan suku bunga lebih rendah dapat memberi dorongan pada harga emas, faktor-faktor lain seperti inflasi dan stabilitas pasar juga akan memainkan peran penting dalam menentukan sentimen investor. Jika ketegangan politik di Timur Tengah atau Eropa semakin memburuk, investor dapat semakin condong untuk berinvestasi dalam emas sebagai tempat berlindung dari potensi kerugian. Di sisi lain, jika inflasi terus menunjukkan angka yang tinggi atau ekonomi global memperlihatkan tanda-tanda perlambatan yang lebih jelas, maka daya tarik emas sebagai aset safe haven akan semakin menguat. Namun, tantangan terbesar bagi pasar emas adalah ketidakpastian terkait dengan kebijakan moneter. Jika Federal Reserve memilih untuk lebih berhati-hati dalam menurunkan suku bunga lebih lanjut, atau jika data ekonomi menunjukkan bahwa inflasi sudah mulai terkendali, maka ini bisa membatasi potensi kenaikan harga emas dalam jangka pendek. 
 

Kesimpulan

 

Harga emas berjangka pada 28 November mengalami kenaikan yang dipicu oleh ekspektasi pasar terhadap kebijakan pemangkasan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve. Selain itu, ketidakpastian geopolitik yang berlanjut, baik di Timur Tengah maupun di Eropa, juga mendukung permintaan emas sebagai aset safe haven. Meskipun inflasi yang lebih tinggi dapat membatasi ruang untuk pemangkasan suku bunga lebih lanjut, kombinasi dari kebijakan moneter yang longgar dan ketegangan geopolitik global kemungkinan akan terus memberikan dukungan bagi harga emas dalam beberapa bulan mendatang.
Jangan lupa jelajahi website kami di demo bestprofit dan temukan beragam informasi menarik yang siap menginspirasi dan memberikan pengetahuan baru! Ayo, kunjungi sekarang untuk pengalaman online yang menyenangkan!