Sunday, 1 December 2024

Bestprofit | Emas Menuju Penurunan Bulanan Terbesar Sejak 2023

 https://best-profit-futures-malang.com/wp-content/uploads/2023/08/Bestprofit-Emas-9.jpg

Bestprofit (2/12) – Harga emas mengalami lonjakan sekitar 1% pada hari Jumat, 29 November, meskipun secara keseluruhan berada di jalur untuk mencatatkan kinerja bulanan terburuk sejak September 2023. Kenaikan harga emas tersebut didorong oleh dua faktor utama: pelemahan dolar AS dan ketegangan geopolitik yang masih berlangsung, meskipun prospek suku bunga yang lebih tinggi di bawah pemerintahan Donald Trump memberikan tekanan pada logam mulia ini.

Kenaikan Harga Emas Dipengaruhi oleh Pelemahan Dolar AS

Pada pukul 10.01 GMT, harga emas spot tercatat naik 0,9% menjadi $2.664,11 per ons. Kenaikan ini memberikan sedikit harapan bagi para investor emas yang sebelumnya menghadapi penurunan tajam akibat penguatan dolar AS. Meskipun harga emas berjangka AS juga naik 0,9% menjadi $2.664,50, penurunan mingguan tetap diperkirakan sekitar 2% setelah aksi jual yang terjadi pada awal minggu ini. Dolar AS yang mengalami pelemahan pada hari Jumat menjadi faktor pendorong utama kenaikan harga emas. Indeks dolar AS (DXY) turun ke titik terendah sejak 12 November, meskipun tetap berada di jalur untuk mencatatkan kenaikan 2% sepanjang bulan November. Gejolak yang terjadi di pasar valuta asing ini memberi ruang bagi emas untuk menguat, karena harga emas seringkali bergerak terbalik dengan pergerakan dolar.
Kunjungi juga : bestprofit futures

Tantangan Emas Bulan November: Kinerja Terburuk Sejak September 2023

Meskipun ada kenaikan pada akhir minggu tersebut, bulan November menunjukkan kinerja yang kurang menguntungkan bagi harga emas. Harga emas batangan telah turun lebih dari 3% sepanjang bulan ini, mencatatkan penurunan bulanan terburuk sejak September 2023. Penurunan ini terjadi karena investor memprediksi bahwa kemenangan Donald Trump dalam pemilihan umum AS akan membawa dampak terhadap prospek tarif dan suku bunga yang lebih tinggi di bawah pemerintahannya. Dalam hal ini, pasar memperkirakan bahwa kemenangan Trump dapat memperpanjang periode suku bunga tinggi di AS, yang pada gilirannya dapat meningkatkan biaya peluang untuk memegang emas. Emas, yang tidak memberikan imbal hasil seperti halnya obligasi atau saham, menjadi kurang menarik saat suku bunga lebih tinggi. Dampak dari prediksi ini terlihat pada penurunan harga emas sepanjang bulan November, meskipun ada dorongan sesaat pada akhir bulan ini.

Ketegangan Geopolitik Memengaruhi Harga Emas

Selain pergerakan dolar AS, faktor geopolitik juga memainkan peran penting dalam pergerakan harga emas. Emas sering dianggap sebagai aset safe haven atau tempat berlindung yang aman bagi investor, terutama dalam situasi ketidakpastian ekonomi atau politik. Dalam hal ini, ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Ukraina tetap menjadi faktor yang mempengaruhi harga emas. Pada 29 November, ketegangan di Timur Tengah sedikit mereda setelah adanya pembicaraan gencatan senjata antara Israel dan kelompok Hizbullah di Lebanon Selatan. Militer Israel melaporkan bahwa kedatangan tersangka terdeteksi di beberapa wilayah di Lebanon Selatan, yang dianggap sebagai pelanggaran gencatan senjata dengan Hizbullah. Meskipun situasi ini sedikit mereda, ketegangan geopolitik di kawasan tersebut tetap memengaruhi pasar. Selain itu, perang Rusia-Ukraina terus memberikan dampak besar pada pasar global, termasuk harga emas. Pada bulan November, Rusia melancarkan serangan besar terhadap infrastruktur energi Ukraina, yang menambah ketidakpastian geopolitik di Eropa Timur. Investor tetap cemas tentang dampak jangka panjang dari ketegangan ini terhadap ekonomi global, dan hal ini terus meningkatkan minat terhadap emas sebagai aset pelindung nilai.

Dampak Suku Bunga Tinggi terhadap Emas

Salah satu alasan utama mengapa harga emas mengalami penurunan dalam beberapa pekan terakhir adalah pengaruh suku bunga yang lebih tinggi. Ketika suku bunga naik, biaya peluang untuk memegang emas juga meningkat. Emas tidak menghasilkan bunga atau dividen, sehingga ketika suku bunga naik, aset lain seperti obligasi menjadi lebih menarik bagi investor. Oleh karena itu, ekspektasi bahwa suku bunga akan tetap tinggi untuk waktu yang lebih lama di bawah pemerintahan Trump memberikan tekanan pada harga emas. Namun, meskipun harga emas turun, masih ada kekhawatiran bahwa ketidakpastian ekonomi dan politik di masa depan dapat membuat harga emas kembali menguat. Dalam hal ini, permintaan untuk emas sebagai aset safe haven tetap tinggi, meskipun ada tekanan dari suku bunga yang lebih tinggi.

Investor Menunggu Data Ekonomi AS yang Akan Datang

Para investor juga menunggu rilis data ekonomi utama AS yang dijadwalkan pada minggu depan, termasuk laporan pekerjaan. Data ini akan memberikan petunjuk lebih lanjut tentang apakah ada kemungkinan pemangkasan suku bunga Federal Reserve di masa mendatang, yang bisa berdampak pada pergerakan harga emas. Jika data ekonomi menunjukkan pelambatan ekonomi yang signifikan, hal ini bisa membuka peluang bagi Federal Reserve untuk memangkas suku bunga, yang dapat menguntungkan emas. Sebaliknya, jika data menunjukkan kekuatan ekonomi yang berkelanjutan, suku bunga yang lebih tinggi mungkin tetap bertahan, yang dapat menghambat kenaikan harga emas.

Kinerja Logam Mulia Lainnya: Perak, Platinum, dan Paladium

Selain emas, harga logam mulia lainnya seperti perak, platinum, dan paladium juga mencatatkan kenaikan pada hari Jumat, meskipun semuanya diperkirakan akan mengalami penurunan bulanan. Harga perak spot naik 1,5% menjadi $30,71 per ons, sedangkan platinum naik 1,5% menjadi $944,70 per ons, dan paladium naik 1,4% menjadi $987,08 per ons. Namun, meskipun ada lonjakan harga jangka pendek, ketiga logam mulia ini tetap mengalami penurunan sepanjang bulan November, seiring dengan penurunan harga emas dan penguatan dolar AS.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, harga emas mengalami kenaikan 1% pada 29 November, yang didorong oleh pelemahan dolar AS dan ketegangan geopolitik yang masih ada. Namun, harga emas tetap berada di jalur untuk mencatatkan kinerja bulanan terburuk sejak September 2023, akibat penguatan dolar AS dan ekspektasi suku bunga yang lebih tinggi di bawah pemerintahan Donald Trump. Ketidakpastian geopolitik, terutama terkait dengan ketegangan di Timur Tengah dan Ukraina, serta data ekonomi AS yang akan datang, tetap menjadi faktor kunci yang akan mempengaruhi arah harga emas di masa depan.
Jangan lupa jelajahi website kami di demo bestprofit dan temukan beragam informasi menarik yang siap menginspirasi dan memberikan pengetahuan baru! Ayo, kunjungi sekarang untuk pengalaman online yang menyenangkan!