Sunday, 6 July 2025

Bestprofit | Perang Tarif Dorong Emas

 https://best-profit-futures-malang.com/wp-content/uploads/2024/07/c1_20240630_04500512-768x383-1.jpeg

Bestprofit (7/7) – Harga emas melanjutkan tren kenaikannya pada hari Jumat, 4 Juli 2025, di tengah sentimen pasar yang terdorong oleh melemahnya Dolar AS serta meningkatnya ketegangan perdagangan global. Dalam kondisi likuiditas yang tipis akibat penutupan pasar AS untuk memperingati Hari Kemerdekaan, logam mulia ini tetap menunjukkan performa yang kuat dan siap mencetak keuntungan mingguan lebih dari 1,50%.

Emas Menanjak ke Level $3.333

XAU/USD tercatat diperdagangkan pada level $3.333 per ons troy, naik 0,26% pada hari Jumat. Kenaikan ini mencerminkan meningkatnya permintaan terhadap aset aman (safe haven) di tengah kekhawatiran geopolitik dan ketidakpastian ekonomi global. Kinerja emas selama sepekan juga menunjukkan tren positif, sebagian besar karena tekanan pada Dolar AS serta meningkatnya kekhawatiran akan kebijakan tarif baru yang diluncurkan oleh pemerintah Amerika Serikat.

Dampak Melemahnya Dolar AS

Dolar AS mengalami pelemahan yang signifikan selama minggu pertama bulan Juli. Faktor utamanya adalah ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve (The Fed) akan mempertahankan suku bunga dalam waktu dekat, seiring dengan data ekonomi AS yang menunjukkan perlambatan di sektor swasta. Likuiditas pasar yang tipis karena libur nasional di AS turut memperbesar fluktuasi nilai tukar dan memperkuat daya tarik emas sebagai aset lindung nilai terhadap depresiasi mata uang.

Melemahnya dolar membuat emas menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lain, sehingga meningkatkan permintaan global. Hal ini juga mencerminkan pergeseran sentimen investor dari aset berisiko tinggi ke aset yang lebih aman.


Kunjungi juga : bestprofit futures

Ketegangan Perdagangan Dorong Permintaan Safe Haven

Salah satu pendorong utama lonjakan harga emas adalah eskalasi kecil dalam perang dagang yang kembali mencuat. Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa pada hari Jumat, 4 Juli, pemerintahnya mulai mengirimkan pemberitahuan ke sekitar 100 negara terkait kebijakan tarif baru. Trump menyebutkan bahwa tarif tersebut akan berada dalam kisaran 10% hingga 70% dan mulai diberlakukan pada 1 Agustus 2025.

Langkah ini dianggap sebagai respons terhadap ketidakseimbangan perdagangan global dan bertujuan mendorong perundingan bilateral untuk mencapai kesepakatan dagang yang lebih adil. Namun, kebijakan ini juga meningkatkan ketegangan antara negara-negara dan menimbulkan kekhawatiran akan terhambatnya arus perdagangan internasional.

Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyatakan bahwa pihaknya mengharapkan serangkaian kesepakatan perdagangan baru dapat dicapai sebelum batas waktu 9 Juli. Ia memperkirakan bahwa tarif minimum 10% akan dikenakan terhadap lebih dari 100 negara dan menambahkan bahwa pengumuman beberapa kesepakatan akan segera dilakukan. Ketidakpastian ini mendorong investor untuk melirik emas sebagai instrumen lindung nilai terhadap risiko geopolitik dan inflasi.

The Fed Kemungkinan Pertahankan Suku Bunga

Salah satu faktor yang membatasi reli harga emas adalah prospek kebijakan moneter dari The Fed. Data ketenagakerjaan AS yang dirilis Kamis lalu menunjukkan angka yang cukup solid, meskipun sebagian besar pertumbuhan pekerjaan berasal dari sektor pemerintah. Perekrutan di sektor swasta tercatat sebagai yang terendah dalam delapan bulan terakhir.

Kondisi ini memunculkan dugaan bahwa sektor swasta mulai berhati-hati dalam merekrut tenaga kerja, mengantisipasi potensi perlambatan ekonomi. Meskipun begitu, kekuatan pasar tenaga kerja secara keseluruhan mengurangi urgensi bagi The Fed untuk segera menurunkan suku bunga, namun juga memperkuat pandangan bahwa bank sentral tidak akan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat.

Stabilnya ekspektasi terhadap suku bunga turut memperkuat daya tarik emas, yang cenderung berkinerja lebih baik saat suku bunga rendah karena tidak menghasilkan imbal hasil (yield) seperti obligasi.

Ketegangan Geopolitik Rusia-Ukraina Kembali Meningkat

Dalam lanskap geopolitik, Presiden Donald Trump menyebutkan bahwa ia telah melakukan komunikasi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Menurut Trump, tidak ada perkembangan signifikan terkait konflik Rusia-Ukraina. Di sisi lain, Trump juga menyampaikan kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bahwa AS siap memberikan bantuan untuk pertahanan udara Ukraina sebagai respons terhadap serangan yang terus dilancarkan oleh Rusia.

Ketegangan di kawasan Eropa Timur ini kembali membayangi pasar global. Konflik yang berkepanjangan meningkatkan ketidakpastian politik dan ekonomi, memperkuat posisi emas sebagai aset lindung nilai jangka panjang.

Agenda Ekonomi AS Minggu Depan

Minggu depan, kalender ekonomi AS cenderung ringan. Fokus investor akan tertuju pada risalah rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang akan memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai arah kebijakan moneter bank sentral AS. Selain itu, data Klaim Pengangguran Awal untuk pekan yang berakhir pada 5 Juli juga akan diperhatikan sebagai indikator terbaru kondisi pasar tenaga kerja.

Pidato dari sejumlah pejabat The Fed juga dijadwalkan dan berpotensi memberikan wawasan mengenai pandangan internal bank sentral terhadap inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan kebijakan suku bunga ke depan.

Prospek Jangka Pendek Harga Emas

Dengan berbagai ketidakpastian global yang membayangi—mulai dari perang dagang, konflik geopolitik, hingga perlambatan ekonomi—harga emas diperkirakan masih memiliki ruang untuk bergerak naik. Melemahnya dolar, potensi stimulus fiskal baru, serta kebijakan suku bunga The Fed yang akomodatif menjadi faktor utama yang mendukung tren kenaikan harga logam mulia ini.

Namun demikian, pergerakan harga emas tetap akan bergantung pada data ekonomi dan kebijakan moneter selanjutnya. Jika data tenaga kerja dan inflasi AS menunjukkan penguatan yang konsisten, potensi koreksi harga emas tidak bisa diabaikan.

Kesimpulan

Harga emas telah membukukan kinerja yang impresif pada pekan pertama Juli 2025, mencerminkan kekhawatiran pasar terhadap stabilitas ekonomi global dan ketegangan geopolitik. Kenaikan ini dipicu oleh kombinasi faktor: pelemahan Dolar AS, potensi tarif perdagangan baru, serta kekhawatiran atas ketegangan antara Rusia dan Ukraina.

Dengan latar belakang yang penuh ketidakpastian ini, investor global kemungkinan besar akan terus menjadikan emas sebagai aset lindung nilai yang andal. Sementara itu, perhatian pasar akan tertuju pada risalah FOMC dan data ketenagakerjaan AS minggu depan, yang bisa menjadi kunci untuk menentukan arah selanjutnya harga emas di pasar global.

 
Jangan lupa jelajahi website kami di demo bestprofit dan temukan beragam informasi menarik yang siap menginspirasi dan memberikan pengetahuan baru! Ayo, kunjungi sekarang untuk pengalaman online yang menyenangkan!


bestprofit futures