Sunday, 19 October 2014

Rebound Ekuitas, Dolar Tekan Emas Terkait Kuatnya Data Ekonomi AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/10) - Emas turun lebih rendah pada hari Senin pasca naik selama dua pekan berturut-turut, dengan data ekonomi AS yang kuat mengurangi kekhawatiran atas perlambatan ekonomi global, mendukung penguatan ekuitas dan redupnya daya tarik emas sebagai aset safe haven.
Spot emas sempat turun sebesar 0,2 persen ke level $1,235.20 per ons pukul 07:30 pagi, tergelincir untuk sesi ketiga. Logam ini telah naik hampir 4 persen dalam dua pekan terakhir dan mencapai level satu bulan tertinggi di level $1,249.30 pada hari Rabu.
Pasar ekuitas dunia rally pada hari Jumat kemarin, dengan saham Eropa melonjak tajam dalam lebih dari dua tahun terakhir, karena investor beralih kembali ke pasar ekuitas terkait pendapatan perusahaan AS yang solid dan sentimen konsumen naik.  
Indeks S&P 500 juga menguat pada hari Jumat, tetapi membukukan penurunan mingguan keempat berturut-turut, terpanjang dalam lebih dari tiga tahun terakhir, karena kekhawatiran tentang melambatnya ekonomi global, krisis utang Eropa bangkit kembali dan virus Ebola yang memicu penurunan. (izr)
Sumber: Reuters

Yen Melemah Terhadap Mata Uang Utama; Aussie Menguat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/10) - Yen melemah terhadap 16 mata uang utama pasca sebuah laporan adanya perubahan dana pensiun Jepang sebesar $ 1.2 triliun untuk mendorong spekulasi arus realokasi, seiring berkurangnya permintaan untuk mata uang lokal.
Mata uang Yen melemah untuk hari ketiga menurut surat kabar Nikkei, tanpa atribusi, bahwa dana investasi pensiun Pemerintah akan meningkatkan target untuk utang luar negeri dan ekuitas gabungan sekitar 30 persen dari 23 persen dan meningkatkan saham domestik sebesar 25 persen dari 12 persen. Dolar Australia menguat pasca seorang pejabat pemerintah mengatakan bank sentral China berencana untuk menyuntikkan dana ke beberapa pemberi pinjaman dana, tanda-tanda meningkatkan langkah-langkah stimulus.
Yen turun sebesar 0,3 persen ke level 107,16 per dolar pukul 07:57 waktu Tokyo setelah sebelumnya menyentuh level 5 pekan tertingginya dari level 105,23 pada 15 Oktober kemarin, sementara yen melemah sebesar 0,1 persen ke level 136,50 per euro. Dolar menguat sebesar 0,2 persen ke level $ 1,2742 terhadap mata uang Eropa.
Dolar Australia naik sebesar 0,1 persen ke level 87,56 sen AS dan sebesar 0,4 persen ke level 93,80 yen. Jepang menganggap China sebagai mitra dagang terbesarnya. (knc)
Sumber : Bloomberg

Bursa Saham Asia Menguat 1.1 %

BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/10) - Saham Asia menguat, mengirim indeks acuan rebound dari hampir 7 bulan terakhir, setelah indeks ekuitas AS rally. Indeks Jepang Topix (TPX) naik di tengah optimisme dana pensiun Jepang sebesar $ 1.2 triliun yang akan membeli lebih banyak saham.
Indeks MSCI Asia Pacific (MXAP) naik sebesar 1,1 persen ke level 135,15 pukul 09:04 pagi waktu Tokyo, didukung oleh sebuah lonjakan sebesar 2,7 persen untuk Indeks Topix. Indeks regional yang merosot pekan lalu ke level terendahnya sejak Maret lalu, memperpanjang penurunan lebih dari 10 persen sejak 29 Juli, definisi umum dari koreksi. Kekhawatiran tentang ekonomi Eropa yang sedang melemah, Federal Reserve akan kenaikan tingkat suku bunga dan penyebaran virus Ebola memangkas sekitar $ 2.8 triliun dari nilai saham global pada bulan Oktober pekan lalu.
Indeks Topix Jepang menuju reli tertajam dalam lebih dari satu tahun terakhir seiring mata uang yen memperpanjang penurunan, diperdagangkan pada level 107,12 per dolar. Investasi Dana Peniun Pemerintah akan menaikkan target alokasi untuk saham domestik sekitar 25 persen dari sebelumnya 12 persen, menurut surat kabar Nikkei pada 18 Oktober kemarin.
Indeks Kospi Korea Selatan, Indeks Australia S & P / ASX 200 dan Indeks NZX 50 Selandia Baru menguat sebesar 1,1 persen. Pasar perdagangan di Hong Kong dan China belum dibuka. (knc)
Sumber : Bloomberg

Indeks Saham Jepang Meningkat Tajam Tahun ini Terkait Laporan GPIF

BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/10) - Saham Jepang melonjak mengirim indeks Topix naik tajam dalam satu tahun terakhir, pasca rebound di pasar saham global dan laporan dana pensiun Jepang sehingga akan meningkatkan kepemilikan saham domestik.
Indeks Topix naik sebesar 2,8 persen ke level 1,210.01 pukul 09:05 pagi di Tokyo, dengan semua 33 saham sub industri menguat. Indeks turun sebesar 12 persen dalam tiga pekan terakhir, memenuhi definisi umum koreksi. Indeks Nikkei 225 Stock Average meningkat sebesar 2,7 persen ke level 14,929.21 hari ini. Yen melemah 0,2 persen ke level 107,12 per dolar setelah turun 0,5 persen pada jumat lalu.
Sebesar $1.2 triliun  Dana Investasi Pensiun Pemerintah (GPIF) Jepang akan meningkatkan target alokasinya untuk lebih banyak membeli sekitar 25 persen saham lokal dari 12 persen, surat kabar Nikkei melaporkan tanpa atribusi. GPIF juga akan meningkatkan kepemilikan obligasi asing dan saham menjadi sekitar gabungan 30 persen dari 23 persen, sekaligus mengurangi utang dalam negeri ke tingkat 40 persen dari 60 persen, kata Nikkei 18 Oktober.  (izr)
Sumber: Bloomberg

Thursday, 16 October 2014

KTT Eropa-Asia di Milan Bahas Ukraina, Ekonomi Global

BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/10) - Para pemimpin dari lebih 50 negara dari Asia dan Eropa menghadiri KTT dua hari mulai Kamis (16/10) di Milan Italia, dengan agenda utama Ukraina.

KTT dua hari para pemimpin lebih dari 50 negara dari Asia dan Eropa dibuka hari Kamis (16/10) di Italia, dengan agenda utama Ukraina.

Pertemuan di Milan merupakan pertemuan ke-10, yang akan memusatkan perhatian pada isu-isu ekonomi gobal dan terorisme.

Setibanya disana, Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan Rusia harus memastikan gencatan senjata antara pasukan Ukraina dan kelompok separatis pro-Moskow di Ukraina bagian timur yang bertahan.

Ĺ“Ini jelas tugas utama Rusia untuk memastikan rencana Minsk dipatuhi. Sayangnya, masih banyak kekurangan tapi oleh karenanya penting diupayakan sebuah dialog dalam pertemuan ini, ujar Merkel.

Presiden Rusia Vladimir Putin akan bertemu dengan mitranya dari Ukraina, Petro Poroshenko, dan para pemimpin Eropa lainnya di Milan, hari Jumat.

Presiden Rusia mengadakan pembicaraan terpisah dengan Kanselir Merkel untuk memastikan lancarnya pasokan gas alam ke Eropa. Rusia mengurangi pasokan gas alam ke Ukraina bulan Juni, dan mengancam mengurangi pengiriman ke Eropa mendekati musim dingin.

Sumber : VOA

Minyak Mentah WTI Rebound Pasca Melemah Dibawah $ 80

BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/10) - Minyak mentah AS Berjangka rebound setelah sebelumnya melemah di bawah $ 80 untuk pertama kalinya sejak Juni 2012 lalu. Sementara minyak Brent naik dari level terendahnya dalam hampir 4 tahun terakhir.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman bulan November menguat sebesar 22 sen, atau 0,3 persen, ke level $ 82 pada pukul 12:20 waktu New York setelah sebelumnya anjlok sebesar 2,5 persen.
Minyak Brent untuk pengiriman bulan November yang berakhir hari ini, menguat sebesar 27 sen, atau 0,3 persen, ke level $ 84,05 per barel di London berbasis ICE Futures Europe exchange. Kontrak berjangka sebelumnya jatuh ke level $ 82,60, yang merupakan level terendahnya sejak November 2010 silam. (knc)
Sumber : Bloomberg

Emas Mendatar Akibat Meredanya Kekhawatiran Melambatnya Perumbuhan Ekonomi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/10) - Harga emas tetap stabil pada hari Kamis, didukung oleh kekhawatiran baru tentang perlambatan ekonomi global, tetapi kegagalan reli bullion pada saat volatilitas ekstrim dalam ekuitas dan pasar energi yang disarankan logam bisa turun dalam waktu dekat.
Kekhawatiran pertumbuhan ekonomi melanda ekspektasi permintaan untuk industri logam dan paladium, yang digunakan terutama oleh industri otomotif sebagai catalytic converter. Palladium turun sebesar 5 persen sebentar sebelum mengupas kerugian.  
Emas menguat pasca James Bullard, Presiden Fed St Louis dan atas gubernur bank sentral AS, mengatakan The Fed harus terus membeli obligasi lebih lama dari yang direncanakan dalam menghadapi pasar volatile dan ekspektasi turunnya laju inflasi, bahkan seiring para pembuat kebijakan the Fed yang lain memperingatkan terhadap over-reaksi.
Saham AS sedikit lebih tinggi dalam perdagangan sore pada hari Kamis, rebound dari penurunan sebelumnya, seiring sebuah kebingungan laporan ekonomi mengurangi kekhawatiran tentang dampak potensial dari pelemahan ekonomi global terhadap Amerika Serikat.
Spot emas turun 0,1 persen ke level $1,239.61 per ons pada pukul 1:40 waktu setempat, perdagangan dalam kisaran sempit kurang dari $10.
Pada hari Rabu, emas naik ke level $1,249.30, tertinggi dalam lebih dari sebulan terakhir.
Emas berjangka AS menetap di level $3,60 per ons pada level $1,241.20 di omset berat. (izr)
Sumber: Reuters

Ekuitas AS Pangkas Pelemahan, Bursa Saham Jepang Dibuka Menguat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/10) - Bursa Saham Jepang menguat, memangkas penurunan mingguan ke-3, setelah ekuitas AS memangkas  penurunan dan yen menahan penurunan setekah James Bullard dari Federal Reserve menyatakan bahwa pemerintah semestinya mempertimbangkan penundaan diakhirinya pembelian obligasi.

Indeks Topix catat gain 0.2% ke level 1,197.87 pukul 9:01 pagi waktu Tokyo, memangkas penurunan pekan ini sebesar 3.7%. Kemarin indeks acuan tersebut mengalami penurunan 11% dari level 6 tahun tertingginya yang tercatat pada 25 September lalu. Indeks Nikkei 225 Stock Average menguat 0.3% ke level 14,789.02. Kemarin Indeks Berjangka Standard & Poor 500 menguat 0.3% setelah acuan ekuitas tersebut ditutup stagnan. Sementara yen berada pada level 106.35 setelah kemarin turun 0.4%.

Saham-saham global telah mengalami penurunan lebih dari $3.2 triliun pada Oktober ini ditengah kekhawatiran bahwa pemulihan ekonomi AS sedang melambat akibat rencana Federal Reserve guna mengakhiri pelonggaran kuantitatif pada bulan ini dan adanya resiko resesi di Eropa. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Saham AS Berfluktuatif Seiring Obligasi, Dolar Hapus Keuntungan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/10) - Obligasi dan dolar hapus keuntungan sementara saham AS berfluktuasi pasca seorang pejabat Federal Reserve mengatakan bank sentral harus mempertimbangkan kembali untuk menunda mengakhiri program pembelian obligasi.
Indeks Standard & Poor 500 turun sebesar 0,3 persen pukul 12:32 siang di New York, pasca turun sebanyak 1,5 persen sebelumnya. Indeks Russell 2000 naik sebesar 0,4 persen. Obligasi imbal hasil tenor 10-tahun naik 2 basis poin menjadi 2,16 persen, membalikkan penurunan sebelumnya. Indeks Stoxx Europe 600 Index merosot sebesar 0,4 persen, pasca jatuh sebanyak 2,9 persen. Minyak West Texas Intermediate (WTI) berfluktuasi setelah turun di bawah level $80 untuk pertama kalinya sejak Juni 2012 lalu. Indeks Dollar Spot Bloomberg stagnan setelah sebelumnya naik 0,4 persen.
Presiden The Fed Bank St Louis James Bullard mengatakan bank sentral harus mempertimbangkan kembali untuk menunda akhir pembelian obligasi untuk menghentikan penurunan ekspektasi inflasi. Rilis data hari ini menunjukkan klaim pengangguran secara tak terduga turun pada pekan lalu ke level terendah dalam 14 tahun terakhir, sementara produksi industri naik pada bulan September lalu, meningkat tajam hampir dalam dua tahun terakhir.  
Dalam sebuah wawancara hari ini dengan Bloomberg News, Bullard mengatakan fundamental ekonomi AS tetap kuat dan ia menyalahkan gejolak pasar terkait penurunan peringkat terhadap prospek ekonomi Eropa.  (izr)
Sumber: Bloomberg

Wednesday, 15 October 2014

Dolar Memperpanjang Penurunan Terhadap Yen; Aussie Melemah

BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/10) - Dolar melemah terhadap yen dan memperpanjang penurunan terbesarnya dalam 6 bulan terakhir, menurut JPMorgan Chase & Co, dengan pasar global bergolak oleh kekhawatiran bahwa pertumbuhan dan inflasi melambat.
Indeks Spot Dollar Bloomberg mengalami penurunan karena para pedagang mendorong kembali harapan untuk Federal Reserve kenaikan suku bunga pertama sampai Desember 2015 mendatang, setelah awal bulan ini melihat kenaikan pada bulan Juli. Sementara mata uang yen menguat untuk hari keenam terhadap 9 mata uang utama seiring kontrak berjangka mengisyaratkan saham Asia akan turun setelah Indeks Standard & Poor 500 kemarin menyentuh level 6 bulan terendahnya. Mata uang Dolar Australia jatuh seiring kemarin kenaikan sebesar 1,3 persen pada spekulasi tidak beralasan.
Dolar sedikit berubah pada level 106,01 yen pada pukul 08:50 waktu Tokyo setelah sebelumnya turun sebesar 1,1 persen kemarin, penurunan terbesarnya sejak 8 April lalu. Dollar AS naik sebesar 0,1 persen ke level $ 1,2825 per euro setelah kemarin melemah sebesar 1,4 persen. Mata uang Jepang berada di level 135,94 per euro.
Indeks Dolar Bloomberg sedikit berubah pada level 1,060.46, setelah kemarin merosot sebesar 0,7 persen, yang merupakan penurunan terbesarnya sejak 6 Oktober lalu. Hedge fund dan spekulan besar lainnya telah menaikkan spekulasi laba bersih dolar bullish terhadap 8 mata uang utama ke rekor 313.878 kontrak pada 7 Oktober, menurut data dari Commodity Futures Trading Commission yang berbasis di Washington. (knc)
Sumber : Bloomberg

WTI Perpanjang Penurunan Ditengah Kenaikan Pasokan Minyak di AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/10) - Minyak mentah WTI (West Texas Intermediate) memperpanjang penurunannya dari level terendahnya dalam lebih dari 2 tahun terakhir ditengah spekulasi bahwa kenaikan pasokan minyak di AS menambah pasokan minyak global yang memicu harga memasuki situasi pasar bearish.

Kontrak berjangka minyak turun sebesar 1.5% di New York, turun untuk ke-7 kalinya dalam 8 hari terakhir. Pekan lalu pasokan minyak mentah AS naik sebesar 10.2 juta barel, menurut rilis data dari API (American Petroleum Institute) kemarin yang berdasarkan data dari Bain Energy. Rilis data oleh pemerintah hari ini diproyeksikan akan menunjukkan pasokan minyak mentah naik 2.45 juta, menurut survei Bloomberg News.

WTI untuk pengiriman bulan November turun sebesar $1.22 ke level $80.56 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan berada pada level $80.74 pukul 10:41 pagi waktu Sydney. Kemarin kontrak turun 0.1% ke level $81.78, level harga penutupan terendah sejak Juni 2012 lalu. Volume semua kontrak berjangka diperdagangkan sebesar 62% diatas 100 hari rata-rata. Sepanjang tahun 2014 ini harga telah mengalami penurunan sebesar 18%.

Brent untuk penyelesaian November tergelincir sebesar $1.26 atau 1.5% ke level $83.78 per barel di Bursa ICE Futures Europe, London, level harga penutupan terendah sejak November 2010 lalu. Acuan minyak mentah Eropa tersebut mengakhiri sesi lebih tinggi sebesar $2 dibanding WTI. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Emas Catat Reli Terpanjangnya Dalam 2 Bulan Terakhir

BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/10) - Emas catat reli terpanjangnya sejak Agustus lalu karena melemahnya ekonomi global dan merosotnya ekuitas AS sehingga menghidupkan kembali permintaan untuk logam sebagai aset haven.
Lebih dari $970 juta telah masuk ke nilai produk yang diperdagangkan di bursa global yang didukung oleh bullion bulan ini. Emas telah meningkat pascas para pejabat Federal Reserve mengindikasikan lemahnya ekspansi asing menimbulkan risiko terhadap prospek pemulihan ekonomi AS. Penjualan ritel Amerika turun lebih dari perkiraan pada September lalu, rilis data pemerintah menunjukkan hari ini.
Emas berjangka untuk pengiriman Desember naik sebesar 0,9 persen di tutup di level $1,244.80 per ons pada pukul 1:42 di Comex di New York, kenaikan berturut-turut dan rally terpanjang sejak 14 Agustus lalu. Perdagangan lebih dari dua kali lipat moving average untuk masa lalu 100 hari untuk hari ini, data yang dikumpulkan oleh Bloomberg menunjukkan.
Harga naik emas 2,4 persen pekan lalu, tertinggi sejak Juni lalu. Sementara itu, risalah dari pertemuan the Fed pada bulan September yang dirilis 8 Oktober kemarin menyorot berkembangnya kekhawatiran bahwa penguatan dolar dapat merugikan eksportir. Para pembuat kebijakan mempertahankan janjinya untuk mempertahankan tingkat suku bunga ultra rendahnya untuk "waktu yang cukup."  (izr)
Sumber: Bloomberg

Indeks Topix Jepang Menuju Koreksi Seiring Yen Menguat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/10) - Saham-saham Jepang melemah, menyeret Indeks Topix menuju koreksi, pasca yen menguat ke level tertingginya sejak April lalu dan penjualan ritel AS turun melampaui perkiraan.
Indeks Topix melemah sebesar 1,8 persen ke level 1,201.85 pada pukul 09:01 waktu Tokyo. Indeks tersebut ditutup pada tingkat ini akan mengalami penurunan sekitar 11 persen dari level 6 tahun tertingginya pada 25 September lalu. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun sebesar 1,9 persen ke level 14,794.18 hari ini.
Penutupan pada Indeks Topix dalam 3 pekan terakhir menghapus kenaikan untuk tahun ini setelah sebelumnya mengalami lonjakan sebesar 51 persen mengalahkan dunia pada tahun 2013 lalu. Saham AS kemarin melemah seiring laporan menunjukkan penurunan penjualan ritel, sementara indeks ekuitas Jepang telah diterpa kekhawatiran pemerintah yang mungkin akan menaikkan pajak konsumsi sebesar 10 persen dari sebelumnya sebesar 8 persen pada April lalu dan bahwa melambatnya pertumbuhan ekonomi China.
Penjualan ritel di AS turun melebihi perkiraan pada bulan September, yang menandakan konsumen mengambil nafas. Laporan lain menunjukkan manufaktur di The Fed Bank wilayah New York melambat lebih dari yang diperkirakan pada bulan Oktober. Indeks Empire State bank anjlok menjadi 6,2 dari level tertingginya hampir lima tahun terakhir dari 27,5 pada bulan September. (knc)
Sumber : Bloomberg

Melemahnya Data Ekonomi Picu Aksi Jual, Saham AS Ditutup Turun

BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/10) - Indeks acuan saham AS turun ke level terendah dalam enam bulan terakhir karena saham perbankan turun pasca melaporkan laba penjualan ritel yang menurun sehingga meningkatkan kembali kekhawatiran terhadap perekonomian AS, sementara tenaga kesehatan AS kedua yang terjangkit virus Ebola di Texas.
Indeks S&P 500 turun sebesar 0,8 persen ke level 1,862.50 pukul 04:00 sore di New York, memangkas penurunan sebelumnya sebesar 3 persen yang menandai intraday turun tajam sejak 2011 lalu. Indeks tersebut memangkas gain untuk tahun ini kurang dari 0,8 persen dan telah turun dari level tertinggi pada 18 September lalu sebesar 7,4 persen. Dow Jones Industrial Average turun 173,58 poin, atau 1,1 persen, ke level 16,141.61 pasca turun sebesar 460 poin. Sementara Indeks Russell 2000 naik sebesar 1 persen. (vck)
Sumber: Bloomberg

Tuesday, 14 October 2014

Indeks Euro Melemah , Isyarat Rally Kembali Pudar (15/10/14)

BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/10) - Euro pada hari ini (15 Oktober 2014) bergerak melemah terhadap beberapa mata uang utama. Harga pembukaan berada pada 106.38 di awal perdagangan (00.00 GMT), indeks mata uang tersebut telah turun sekitar -15 pips atau sekitar -0.14 % dan nilai bergulir terpantau berada di 106.23.
Sentimen negatif terhadap saham unggulan di bursa Eropa nampak menguat setelah Zentrum fur Europaische Wirtschaftsforschung (ZEW) menyampaikan bahwa keyakinan investor dan analis institusional anlok dan mengalami penurunan.
Perkembangan tersebut ditunjukkan dengan merosotnya indikator ekonomi German ZEW Economic Sentiment yang berkurang ke angka -3.6 dari nilai pada periode sebelumnya yaitu 6.9. Informasi yang kurang menggembirakan tersebut menunjukkan performa yang lebih buruk dari estimasi sejumlah ekonom, yang memperkirakan hanya akan turun ke angka 0.2.
Analyst Vibiz Research Center mengemukakan analisis fundamental forex harian kurs Euro bahwa range normal indeks Euro pada hari ini diperkirakan akan memiliki level support pada kisaran 105.91 dan level resistance pada kisaran 106.65.

Sumber : Vibiznews

Emas Turun dari Level 4 Pekan Tertinggi Akibat Penguatan Dolar

BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/10) - Emas tergelincir pada Selasa karena harga minyak mentah turun dan rebound dolar mendorong pasar bullion untuk mengambil nafas pasca reli baru-baru ini.
Pasar energi merosot lebih lanjut pada Selasa, dengan AS dan minyak mentah berjangka Brent keduanya jatuh lebih dari 4 persen pasca pengawas energi Barat memangkas estimasi permintaan minyak tahun ini dan berikutnya.
Kecemasan tentang pertumbuhan ekonomi global yang melambat juga mengirimkan obligasi imbal hasil AS tenor 30-tahun berada di bawah level 3 persen untuk pertama kalinya sejak Mei 2013 lalu, sedangkan obligasi imbal hasil AS acuan tenor 10-tahun jatuh ke level terendah dalam 16-bulan terakhir di level 2,18 persen.
Spot emas turun 0,3 persen ke level $1,232.75 per ons pukul 2:34 waktu setempat pasca menyentuh level tertinggi dalam empat pekan terakhir dari level $ 1,237.90 per ons.
Emas berjangka untuk pengiriman Desember mengungguli spot di COMEX AS, ditutup naik $ 4,30 per ons ke level $ 1,234.30 omset lebih rendah dari biasanya.
Dolar rebound terhadap sejumlah mata uang utama pasca data ekonomi yang lemah dari zona euro dan Inggris menggarisbawahi kesehatan relatif dari ekonomi AS. (izr)
Sumber: Bloomberg

Rilis Data Ekonomi Eropa Menunjukan Resiko Perlambatan, Dolar Menguat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/10) - Dolar meningkat tajam terhadap euro dalam lebih dari sepekan terakhir seiring tanda-tanda pertumbuhan yang goyah di Eropa kontras dengan membaiknya ekonomi AS.
Mata uang euro turun pasca laporan menunjukkan produksi industri di eropa merosot dan pemerintah Jerman memangkas prospek ekonomi untuk tahun ini dan berikutnya. Pound jatuh terhadap sebagian besar mata uang utama seiring laporan menunjukkan laju inflasi Inggris turun ke level terendah dalam lima tahun terakhir. Yen menguat terhadap sebagian besar mata uang utama terkait permintaan aset haven, sementara dolar Kanada mencapai level terendahnya sejak Juli 2009 lalu seiring penurunan harga minyak mentah turun.
Dolar menguat sebesar 0,8 persen ke level $1,2647 per euro pada pukul 3:43 sore waktu New York, gain intraday terbesar sejak 3 Oktober lalu dan rebound dari penurunan sebesar 1 persen kemarin. Greenback naik sebesar 0,2 persen ke level 107,03 yen. Yen menguat sebesar 0,7 persen ke level 135,36 per euro.
Dolar memangkas penurunan dari kemarin dipicu oleh Federal Reserve komentar bahwa pertumbuhan global lebih lambat yang mungkin akan menunda kenaikan suku bunga AS. Ekonomi AS akan meningkat sebesar 2,2 persen tahun ini dan 3 persen pada tahun 2015 mendatang, menurut survei Bloomberg News. Kawasan euro akan tumbuh 0,8 persen dan 1,3 persen, sementara Jepang akan meningkat 1 persen pada 2014 dan 1,2 persen pada tahun berikutnya, survei memprediksi. (izr)
Sumber: Bloomberg

Penurunan Obligasi Tenor 30 Tahun dibawah 3% Angkat Saham AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/10) - Saham AS naik, dipimpin oleh reli saham lapis kedua, spekulasi terburuk aksi jual selama tiga hari terakhir sejak 2011 lalu sudah berlebihan. Minyak memperpanjang penurunannya dan obligasi imbal hasil 30-tahun turun di bawah 3 persen untuk pertama kalinya sejak 2013 lalu.
Indeks Standard & Poor 500 naik sebesar 1,2 persen ke level 1,897.37 pukul 12:13 siang di New York, pasca anjlok sebesar 4,8 persen selama tiga sesi sebelumnya. Indeks Russell 2000 meningkat sebesar 2,4 persen, terbesar sejak Mei. Obligasi tenor 30-tahun turun 3 basis poin menjadi 2,99 persen di tengah spekulasi Federal Reserve yang akan mendorong kembali waktu terkait kenaikan suku bunga. Dolar menguat terhadap sebagian besar mata uang utama. Minyak mentah Brent turun 2,2 persen.
Sekitar $744 miliar telah keluar dari ekuitas AS sejak 8 Oktober lali di tengah kekhawatiran melambatnya pertumbuhan global yang bisa melukai perekonomian seiring the Fed menarik upaya stimulus. Rilis data di Eropa hari ini menunjukkan harga konsumen di Swedia dan Spanyol jatuh, laju inflasi Inggris melambat menuju lima tahun terendahnya dan tingkat kepercayaan investor Jerman turun untuk bulan ke-10. Sementara itu, saham Citigroup Inc melonjak sebesar 2,7 persen seiring naiknya pendapatan perdagangan obligasi dan meningkatnya pinjaman. (izr)
Sumber: Bloomberg

Saham Jepang Naik Pertama Kalinya Dalam 6 Hari Beruntun

BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/10) - Saham-saham Jepang naik untuk pertama kalinya dalam 6 hari beruntun di tengah spekulasi saham merosot tajam terlalu cepat. Pada sektor maskapai memimpin kenaikan pasca harga minyak melemah.
Indeks Topix naik sebesar 0,4 persen ke level 1,218.49 pada pukul 09:02 pagi waktu Tokyo, dengan semua saham kecuali tiga dari 33 kelompok industri yang meningkat. Indeks acuan anjlok sebesar 6,3 persen dalam 5 hari terakhir perdagangan, dan kemarin sebesar 9,8 persen sejak baru-baru ini pada level tertingginya pada 25 September lalu. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik sebesar 0,3 persen ke level 14,987.02 hari ini. Sementara yen tergelincir untuk hari kedua, turun sebesar 0,2 persen ke level 107,25 per dolar.
Kontrak pada Indeks Standard & Poor 500 menguat sebesar 0,4 persen hari ini. Indeks acuan yang mendasari naik sebesar 0,2 persen kemarin, memangkas kenaikan sebesar 1,3 persen pada siang hari. Saham energi pada indeks memasuki pasar seiring minyak mentah Brent merosot sebesar 4,2 persen ke level terendahnya dalam hampir 4 tahun terakhir. (knc)
Sumber : Bloomberg

Monday, 13 October 2014

Spekulasi Kenaikan Pasokan, Tekan WTI Perpanjang Penurunan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (14/10) - Minyak mentah WTI (West Texas Intermediate) memperpanjang penurunannya dari level harga terendahnya dalam 22 bulan terakhir terkait spekulasi kenaikan pasokan minyak mentah di AS memperbesar pasokan minyak global yang menyebabkan harga memasuki situasi pasar bearish.

Kemarin kontrak berjangka minyak turun 1.1% di New York setelah turun sebanyak 4 kali dalam 5 hari terakhir. Pekan lalu pasokan minyak mentah AS diperkirakan naik 2.5 juta barel menjadi 364.2 juta, kenaikan tajam dalam 2 bulan terakhir, menurut survei Bloomberg menjelang rilis data dari EIA (Energy Information Administration) pada 16 Oktober lalu. Sementara kemarin Brent di London turun ke level terendahnya dalam hampir 4 tahun terakhir.

Kontrak berjangka yang mayoritas diperdgangkan di dunia telah memasuki situasi pasar yang bearish setelah pasokan minyak mendorong output AS dan kenaikan pasokan dari Russia dan OPEC ditengah tanda-tanda melemahnya permintaan global. Produsen minyak terbesar di OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries) menagggapinya dengan penurunan harga, sehingga memicu spekulasi bahwa mereka akan berkompetisi untuk pasar saham daripada pemangkasan pasokan.

WTI untuk pengiriman bulan November turun sebesar 91 sen ke level $84.83 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan berada pada level $84.93 pukul 10:18 pagi waktu Sydney. Kemarin kontrak turun 8 sen ke level $85.74, level penutupan terendah sejak Desember 2012 lalu. Volume semua kontrak berjangka diperdagangkan sebesar 1% dibawah 100 hari rata-rata. Harga telah mengalami penurunan sebesar 13.8% sepanjang tahun 2014 ini.

Kemarin Brent untuk penyelsaian November turun $1.32, atau 1.5% ke level $88.89 per barel pada Bursa ICE Futures Europe, London, level terendah sejak Desember 2010 lalu. Acuan minyak mentah Eropa tersebut mengakhiri sesi lebih tinggi sebesar $3.15 dibanding WTI. (bgs)

Sumber : Bloomberg