Tuesday, 9 December 2014

WTI Merosot Seiring Iran Prediksi Akan Adanya Penurunan Berlanjut

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/12) - Minyak mentah WTI (West Texas Intermediate) kembali menurun setelah Iran memprediksi akan adanya penurunan berlanjut pada harga minyak mentah apabila kekompakan memudar diantara anggota OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries).

Kontrak berjangka minyak turun sebesar 1.2% di New York setelah kemarin mengalami kenaikan yang pertama kalinya dalam 4 hari terakhir. Harga diperkirakan turun ke level terendah sebesar $40 per barel ditenagh perang harga atau jika ada keputusan yang muncul di OPEC, menurut Mohammad Sadegh Memarian, Kepala Analis Pasar Perminyakan Kementerian Minyak Iran. Sebanyak 12 grup anggota diperkirakan akan mengadakan pertemuan luar biasa pada kuartal pertama ini apabila minyak mentah melanjutkan penurunan, menurut Energy Aspects Ltd.

Minyak mentah sedang diperdagangkan pada situasi pasar yang bearish setelah Arab Saudi, yang memicu keputusan OPEC untuk mempertahankan daripada memangkas output ketika pertemuan bulan lalu, upaya pemangaksan terkait minyak mentah sebagai upaya mempertahankan pangsa pasar terhadap produsen minyak AS yang mencatat output pada laju tertingginya dalam lebih dari 3 dekade terakhir. EIA (Energy Information Administration) memangkas perkiraan mengenai harga minyak mentah pada 2015 mendatang ditengah penurunan.

WTI untuk pengiriman Januari turun sebesar 78 sen ke level $63.04 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan berada pada level $63.14 pukul 11:18 siang waktu Sydney. Kemarin kontrak berjangka minyak naik 77 sen ke level $63.82. Harga telah mengalami penurunan sebesar 36% sepanjang tahun 2014 ini.

Kemarin Brent untuk penyelsaian Januari catat gain 65 sen atau 1% ke level $66.84 per barel di Bursa ICE Futures Europe, London. Acuan minyak mentah Eropa tersebut mengakhiri sesi lebih tinggi sebesar $3.02 dibanding WTI.

Pekan lalu pasokan minyak mentah AS naik sebesar 4.4 juta barel, menurut rilis data dari American Petroleum Institute kemarin yang bersumber dari Anthony Headrick, seorang analis dari CHS Hedging. Rilis data pemerintah hari ini diperkirakan akan menunjukkan pasokan turun sebesar 2.7 juta barel, menurut survei Bloomberg News. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Emas Naik Tajam Terkait Penurunan Ekuitas

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/12) - Emas berjangka naik ke level tertinggi dalam lebih dari enam minggu akibat penurunan di pasar ekuitas menghidupkan kembali permintaan untuk logam sebagai safe haven.

Lebih dari $ 100 miliar dihapus dari nilai pasar ekuitas dunia kemarin, dan saham global melemah lagi hari ini. Bullion memperpanjang kenaikan karena dolar menuju penurunan terbesar dalam dua bulan terhadap sekeranjang 10 mata uang.

Emas berjangka untuk pengiriman Februari naik 3% menjadi $ 1,230.50 per ons pada pukul 11:53 siang di Comex New York, setelah menyentuh $ 1.239, yang merupakan level tertinggi sejak 23 Oktober.

Setelah pembuat kebijakan mencoba untuk menghidupkan kembali ekonomi, bank-bank sentral utama bersama-sama akan menambah likuiditas hampir tiga kali lipat tahun depan daripada yang mereka lakukan pada tahun 2014, menurut analis dari Credit Suisse Group AG. Kepemilikan Net-bullish dalam emas berjangka dan opsi lebih dari dua kali lipat dalam tiga minggu terakhir, data pemerintah AS menunjukkan.(frk)

Sumber : Bloomberg

Saham Asia Turun Ditengah Pelemahan Ekuitas Global Di China, Yunani

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/12) - Saham Asia catat penurunan untuk hari kedua seiring penurunan pada ekuitas global pasca saham melemah di China, sementara penurunan saham di Yunani menyebar ke seluruh Eropa dan mata uang yen menguat di tengah permintaan safe haven.
Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,6 % ke level 138,87 pukul 09:00 pagi di Tokyo setelah melemah 0,3 % pada hari sebelumnya. Sementara bursa saham China turun tajam sejak 2009 lalu kemarin setelah pemerintah bergerak untuk memperketat persyaratan kredit memicu spekulasi atas perlambatan perekonomian China. Indeks Stoxx Europe 600 turun 2,3 % karena acuan saham Yunani membukukan penurunan terbesar dalam 27 tahun terakhir. Sedangkan mata uang yen naik sebesar 2,2 % terhadap dolar sebelum memangkas kenaikannya.
Indeks Topix Jepang turun 1,1 % setelah mata uang yen menguat terhadap 31  mata uang utama kecuali satu kemarin. Semetara Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,3 %. Sementara Indeks S&P/ASX 200 Australia turun 1 % , sedangkan Indeks NZX 50 Selandia Baru melemah 0,5 %. (vck)
Sumber: Bloomberg

Yen & Emas Catat Gain, Tekan Bursa Saham Jepang Dibuka Melemah

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/12) - Bursa Saham Jepang melemah seiring para investor mengalihkan investasinya ke safe-haven akibat kenaikan yen, hal tersebut mempengaruhi outlook bagi pendapatan ekspor.

Indeks Topix melemah 1.25 ke level 1,419.26 pukul 9:09 pagi waktu Tokyo, menuju pelemahan tertajam dalam 2 hari terakhir sejak Oktober lalu. Sementara Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 1.3% ke level 17,580. Yen diperdagangkan pada level 119.41 per dollar setelah kemarin mencatat reli intraday tertinggi sejak Juni 2013 lalu sebelum memangkas gain yang ditutup naik 0.8%.

Yen dan emas dipandang sebagai investasi safe haven, yen kemarin menguat sebesar 2.25 terhadap dollar. Emas berjangka melonjak ke level 6 pekan tertingginya. Kemarin Indeks MSCI ekuitas global turun ke level 1 bulan terendahnya akibat China memperketat persyaratan kredit yang memicu spekulasi akan melambatkan perekonomian China. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Bursa AS Melemah Dipicu Kebijakan China

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/12) - Bursa Amerika Serikat (AS) kembali melemah pada Rabu (selasa) ini, di mana indeks Standard & Poor 500 sedikit berubah setelah menghapus penurunan 1,3 persen, dipicu saham energi dan teknologi yang mengimbangi kekhawatiran atas China dan Yunani yang memicu aksi jual saham global.

Indeks saham S & P 500 turun kurang dari 0,1 persen menjadi 2.059,82 pada 16:00 di New York setelah kemarin meluncur paling dalam dalam tujuh minggu.

Sementara indeks Dow turun 51,28 poin  atau 0,3 persen ke posisi 17.801,20. Indeks Nasdaq 100 naik 0,4 persen dan indeks Russell 2000 rally 1,8 persen, di mana perusahaan energi rally ke posisi yang paling dalam tiga tahun.

"Kita memiliki beberapa perubahan nyata dalam situasi di China dan Yunani, namun itu tidak cukup untuk menjaga pasar bawah, yang sangat bullish," Matt Maley, strategi ekuitas untuk Miller Tabak & Co di Newton, Massachusetts, melansir laman Bloomberg.

Menurut dia, dengan kenaikan Russell dan Nasdaq menjadi hal yang mudah-mudahan akan membawa bursa AS keluar dari posisi ketat di minggu terakhir di tahun ini.

Saham Citigroup Inc dan Bank of America Corp turun setidaknya 0,6 persen karena penurunan saham keuangan, sementara Verizon Communications Inc, Merck & Co. dan AT & T Inc memimpin Dow Jones Industrial Average yang lebih rendah. Sementara itu, saham Newmont Mining Corp melonjak hampir 5 persen seiring kenaikan harga emas.

Ekuitas global melemah setelah China menyatakan obligasi tertentu rendah dinilai tidak bisa lagi digunakan sebagai jaminan untuk beberapa pinjaman jangka pendek, memicu aksi jual utang berisiko yang menyebar ke catatan pemerintah dan saham.


Sumber : Liputan6

Monday, 8 December 2014

Rusia: Perundingan Perdamaian Dengan Ukraina Pekan Ini

BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/12) - Penasihat kebijakan luar negeri Presiden Vladimir Putin, Yuri Ushakov mengatakan Rusia siap mengadakan pertemuan lain yang disebut “pertemuan kelompok kontak” tentang Ukraina timur pekan ini.
Anggota-anggota “kelompok kontak” yaitu Rusia, Ukraina, kelompok separatis yang didukung Rusia dan Organisasi Kerjasama Keamanan Eropa OSCE telah menandatangani perjanjian gencatan senjata di Ukraina Timur tanggal 5 September lalu di Minsk, Belarus.
Kantor berita Rusia RIA Novosti melaporkan wakil Republik Rakyat Donetsk yang mengumumkan sendiri kemerdekaannya – Denis Pushilin – hari Senin (8/12) mengatakan agenda pertemuan itu seharusnya mencakup soal gencatan senjata, upaya mengakhiri apa yang disebutnya sebagai “blokade” di daerah-daerah yang dikuasai kelompok pemberontak di Ukraina Timur, dan memungkinkan pelaksanaan “status khusus” di daerah-daerah itu.
Presiden Ukraina Petro Poroshenko hari Sabtu (6/12) mengatakan “perjanjian pendahuluan” untuk pertemuan kelompok kontak itu di Minsk hari Selasa (9/10) telah tercapai.
Sumber: VOA

Emas Menguat Terkait Upaya Pelonggaran Global

BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/12) - Emas berjangka naik untuk pertama kalinya dalam tiga hari akibat tanda-tanda bahwa pasokan uang akan meningkat di Eropa dan Asia menghidupkan kembali permintaan investor.

Kepemilikan di SPDR Gold Trust naik 0,5% pada pekan lalu, yang merupakan terbesar sejak bulan Agustus. Manajer keuangan menaikkan taruhan bullishmereka selama seminggu berturut-turut, ekspansi terpanjang sejak bulan Juli, data pemerintah menunjukkan pada 5 Desember yang lalu.

Sementara itu, para pembuat kebijakan Bank Sentral Eropa menahan diri dari menaikkan pembelian aset pada pertemuan pekan lalu, Presiden Mario Draghi berjanji untuk menilai kebutuhan stimulus awal tahun depan. China menurunkan suku bunga bulan lalu untuk memacu pertumbuhan ekonomi, sementara Jepang telah memperluas program stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Emas berjangka untuk pengiriman bulan Februari naik 0,4% untuk menetap di $ 1,194.90 per ons pada pukul 1:56 sore di bursa Comex New York. Harga tersebut memperpanjang kenaikan emas di perdagangan elektronik setelah penutupan akibat pelemahan dolar terhadap euro dan ekuitas AS turun sebanyak 1%.(frk)

Sumber : Bloomberg

Laju IHSG Dibayangi Rupiah

BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/12) - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan belum menggembirakan pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Pelemahan nilai rupiah membuat indeks saham akan kembali jatuh.

Analis PT MNC Securities, Reza Nugraha mengatakan, dengan nilai tukar rupiah melemah bahkan sampai tembus pada level Rp 12.400 per dollar Amerika membuat pelaku pasar berpikir ulang untuk akumulasi saham.

"Jadi kami lihat, memang saat ini dengan dolar sampai Rp 12.400 membuat tekanan investor real sudah melihatnya kondisi ini berisiko ke emiten kita dan melakukan pelepasan," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Selasa (9/12/2014).

Dia memaparkan, hal ini juga ditambah pelaku pasar telah jenuh untuk melakukan aksi beli karena beberapa sektor seperti konstruksi telah mengalami kenaikan cukup tinggi.

Peluang menguat pun semakin menipis lantaran dari dalam negeri pun tak ada berita yang positif. Untuk perdagangan saham kali ini, Reza memprediksi IHSG bergerak pada level support 5.090 dan resistance pada level 5.170.


Sumber : Liputan6

Rupiah Merosot, Cermati Delapan Saham Pilihan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/12) - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melemah pada perdagangan saham Selasa (9/12/2014). Pergerakan nilai tukar rupiah masih mempengaruhi laju IHSG.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, saat ini IHSG sedang menguji level support 5.121 sedangkan target resistance di level 5.229. IHSG masih dalam berada di jalur uptren untuk jangka menengah.

"IHSG mengalami koreksi sehat di dalam perjalan uptren jangka pendeknya. Level support 5.121 sedang diuji kekuatannya. Aliran dana investor asing yang keluar masih dalam batasan normal di kala terjadinya tekanan terhadap nilai tukar rupiah," ujar William dalam ulasannya, Selasa (9/12/2014).

William memperkirakan, IHSG masih berpeluang kembali positif untuk melakukan technical rebound pada perdagangan saham Selasa pekan ini.
Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan, IHSG akan melemah di kisaran 5.110-5.160. Sejumlah sentimen yang mempengaruhi IHSG antara lain dari pasar Eropa dipengaruhi oleh pertimbangan akan penambahan stimulus moneter oleh bank sentral Eropa.

Sedangkan dari dalam negeri, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada perdagangan saham Senin pekan ini. Rupiah melemah diperkirakan dapat mempengaruhi laju IHSG.

Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur WIdjanarko mengingatkan keadaan IHSG yang jenuh beli dan penguatan dolar berdampak terhadap potensi rupiah yang melemah. Dua faktor tersebut patut diwaspadai karena memicu kelanjutan koreksi di IHSG. Yuganur merekomendasikan akumulasi beli saham bila terjadi koreksi IHSG.


Sumber : Liputan6

Harga Minyak Tertekan, Bursa Saham AS Merosot

BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/12) - Bursa saham Amerika Serikat (AS) melemah mengawali perdagangan saham di awal pekan ini didorong aksi jual di sektor saham energi seiring harga minyak makin tertekan.

Indeks saham Dow Jones turun 106,31 poin (0,59 persen) ke level 17.852,48. Hal itu diikuti indeks saham S&P 500 tergelincir 15,04 poin (0,72 persen) menjadi 2.060,33. Penurunan indeks saham S&P 500 ini terbesar sejak Oktober.

Sementara itu, indeks saham Nasdaq melemah 40,06 poin (0,84 persen) ke level 4.740,69. Indeks saham acuan di bursa saham AS ini melemah karena aksi jual di sektor saham energi. Hal itu didorong dari harga minyak berada di level terendah dalam lima tahun ini.

Saham energi di indeks saham S&P 500 diperdagangkan ke level terendah dalam 17 bulan. Harga minyak yang tertekan tahun ini karena persediaan minyak melimpah dan negara pengekspor minyak (OPEC) tidak menurunkan target produksinya.

Selain itu, data neraca perdagangan China yang tak sesuai prediksi meski surplus neraca perdagangan meningkat pada November juga mempengaruhi laju indeks saham.

"Harga minyak menurun memimpin sentimen, dan banyak pelaku pasar bertransaksi di perdagangan minyak. Begitu banyak sentimen mengganggu, dan pelaku pasar belum mengambil langkah apapun," ujar Frank Ingarra, Head Trader Greenwich NorthCoast Asset Management, seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (Selasa pagi WIB).

Adapun saham-saham melemah antara lain saham Exxon Mobil Corp turun 2,1 persen. Saham Chevron Corp melemah 3,8 persen. Sementara itu, saham McDonald's Corp merosot 3,7 persen didorong rilis data penjualan perseroan.


Sumber : Liputan6

Sunday, 7 December 2014

Aktifitas Pengeboran AS Meningkat, Minyak Perpanjang Penurunan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/12) - Minyak mentah WTI (West Texas Intermediate) dan Brent memperpanjang penurunan dari level penutupan terendah dalam 5 tahun terakhir akibat aktifitas produksi di AS yang meningkat setelah naiknya operasi pengeboran minyak.

Kontrak berjangka minyak turun sebesar 1.8% di New York dan 1.9% di London. Beroperasinya pengeboran di AS sebagai konsumen minyak terbesar di AS, meningkat tajam sejak pertengahan November lalu, menurut Baker Hughes Inc. pada 5 Desember. Pasar minyak bersiap memburuk sebelum mendapatkan momen baiknya,” menurut Morgan Stanley.

Minyak mentah sedang diperdagangkan pada situasi pasar yang bearish setelah kenaikan produksi di AS meski setelah OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries) mempertahankan kuota outputnya. Turunnya harga minyak akan memberikan “tekanan jangka pendek” terhadap anggaran negara  Iran, hal itu menurut Hassan Rouhani, presiden dari anggota terbesar kelima OPEC saat pidato kemarin di hadapan parlemen Iran di Tehran, informasi tersebut diperoleh dari Iranian Student News Agency.

WTI untuk pengiriman Januari turun sebesar $1.21 di level $64.63 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan pada level $64.71 pukul 10:44 pagi waktu Sydney. Kontrak berjangka WTI turun 97 sen ke level $65.84 pada 5 Desember lalu, level penutupan terendah sejak Juli 2009 lalu. Volume semua kontrak berjangka diperdangkan sebesar 21% dibawah 100 hari rata-rata. Harga kontrak WTI telah mengalami penurunan 34% sepanjang tahun 2014 ini.

Brent untuk penyelesaian Januari turun sebesar $1.34 di level $67.73 per barel di Bursa ICE Futures Europe, London. Harga telah turun 57 sen ke level $69.07 pada 5 Desemebr lalu, level terendah sejak Oktober 2009 silam. Acuan minyak mentah Eropa tersebut lebih tinggi sebesar $3.14 dibanding WTI, dibandingkan dengan $3.54 pada sepekan lalu. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Emas Perpanjang Penurunan Seiring Penguatan Dolar, Outlook Suku Bunga

BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/12) - Emas mencatat penurunan untuk hari ketiga secara berturut-turut karena data tenaga kerja AS yang mengalahkan perkiraan sehingga memperkuat mata uang dolar dan mendukung terjadinya biaya pinjaman yang lebih tinggi dalam perekonomian terbesar di dunia tersebut. Sementara perak turun sedangkan palladium catat kenaikan.
Bullion untuk pengiriman segera turun sebesar 0,4 % ke level $ 1,187.27 per ounce, dan diperdagangkan di level $ 1,189.84 pukul 8:49 pagi di Singapura, menurut harga Bloomberg. Sementara logam pada 1 Desember melemah dalam tiga pekan terendah ke level $ 1,142.88 terkait pelemahan minyak.
Indeks Bloomberg Dollar Spot menuju penutupan tertinggi sejak 2009 lalu jelang rilis data pekan ini yang mungkin menunjukkan acuan kepercayaan konsumen AS naik ke level tertinggi dalam tujuh tahun terakhir. Sementara itu pada 5 Desember lalu laporan menunjukkan para pengusaha di AS menambahkan 321.000 pekerjaan untuk bulan lalu, sehingga mendukung Federal Reserve yang akan menaikkan tingkat  suku bunga karena Eropa, Jepang dan China meningkatkan stimulus untuk memacu pertumbuhan perekonomian mereka.
Emas berada di angka sebesar 1 % lebih rendah tahun ini, terkait The Fed mengakhiri program pembelian aset yang gagal untuk memicu inflasi. Sementara harga minyak mentah di New York dan London berada di posisi terendah dalam lima tahun terakhir karena AS meningkatkan produksi dan OPEC tidak mengambil tindakan untuk meringankan melebihnya pasokan minyak. (vck)
Sumber: Bloomberg

Kenaikan Payroll AS, Antarkan Dollar Perpanjang Gain

BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/12) - Dollar memperpanjang gain terhadap mayoritas mata uang lainnya, naik ke level tertingginya sejak Juli 2007 lalu terhadap yen setelah lonjakan payroll mendorong outlook akan kenaikan suku bunga AS. Sementara itu Bursa Saham Australia dan Indeks Berjangka Jepang menguat, di lain pihak minyak dan emas melemah.

Dollar naik 0.3% di level 121.76 yen pukul 8:27 pagi waktu Tokyo, setelah sempat mencapai level 121.85. Indeks S&P/ASX 200 naik 0.8% di Sydney, kenaikan dipimpin oleh saham-saham perusahaan finansial, Indeks Berjangka Nikkei 225 Stock Average naik 0.7% diatas level penutupan pada 5 Desember lalu. Emas turun 0.4% ke level $1,187.62 per ounce. Sementara minyak di AS dan London memperpanjang penurunan dari level 5 tahun terendahnya, merosot sebesar 1.5%.

Jumlah tenaga kerja di AS bulan lalu menambah kenaikan nonfarm payroll sebesar 321,000 pekerja, melampaui semua proyeksi pada survei Bloomberg dari para ekonom ditengah kenaikan perekrutan tenaga kerja. Sementara itu, pemulihan ekonomi di Amerika sedang berada pada momentumnya, merupakan tanda-tanda pelambatan pertumbuhan ekonomi teredam. Rilis data pada 5 Desember lalu menunjukkan investasi zona Eropa kuartal lalu turun dan rilis data hari ini dipekrirakan akan mengkonfirmasi perekonomian Jepang kuartal lalu mempertahankan penurunan. China hari ini juga dijadwalkan merilis data perdagangan bulan November lalu. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Topix Jepang Memperpanjang Kenaikan Sejak 2007

BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/12) - Saham Jepang memperpanjang kenaikan dalam tujuh tahun terakhir pasca laporan pekerjaan AS memicu penurunan harian tertajam mata uang yen dalam sebulan. Saham Tiremakers dan broker memimpin kenaikan, sementara saham energi catat pelemahan.

Indeks Topix naik 0,5 % ke level 1,452.79 pukul 09:16 pagi di Tokyo, setelah pekan lalu naik 2,5 % ke level penutupan tertinggi sejak Desember 2007 silam. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,5 % ke level 18,014.72 hari ini. Â Sementara mata uang yen diperdagangkan pada level 121,59 per dolar setelah melemah 1,4 % pada 5 Desember lalu. Saham AS ditutup pada rekornya pekan lalu sedangkan saham Eropa rebound dari penurunan tajamnya dalam tujuh pekan terakhir.

Para pengusaha di AS menambahkan sebanyak 321.000 pekerja pada bulan lalu, menandai 10 bulan secara berturut-bahwa pekerjaan meningkat setidaknya 200.000, merupakan yang terbanyak sejak tahun 1995 silam. Hasilnya melebihi perkiraan paling optimis dalam survei Bloomberg terhadap para para ekonom, sementara tingkat pengangguran berada pada enam level terendah sebesar 5,8 %. The Federal Reserve mengkaji pertumbuhan pekan depan dalam memutuskan kapan ekonomi akan cukup kuat untuk menahan tingkat suku bunga yang lebih tinggi. (vck)

Sumber: Bloomberg

Kenaikan Payroll AS, Bayangi Penguatan Bursa Saham Asia

BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/12) - Bursa Saham Asia menguat setelah secara mengejutkan payroll AS mengalami lonjakan sehingga memberikan optimisme mengenai perekonomian terbesar di dunia tersebut dan mengantarkan yen turun dan mendongkrak naiknya Bursa Saham Jepang.

Indeks MSCI Asia Pacific menguat 0.1% ke level 140.14 pukul 9:01 pagi waktu Tokyo setelah pekan lalu mengalami penurunan 0.5%. Indeks Topix Jepang catat gain 0.5% setelah yen merosot 1.4% pada 5 Desember lalu seiring jumlah tenaga kerja di AS bulan November naik sebesar 321,000, kenaikan tajam sejak Januari 2012 lalu. Sehingga mengantarkan Bursa Saham AS mencapai rekor penutupan.

Hari ini ekuitas Jepang menguat meskipun perekonomian kuartal ketiga turun 1.9%, lebih rendah dari perkiraan awal yang menyatakan terkontraksi sebesar 1.6%. Survei para ekonom oleh Bloomberg telah memperkirakan turun 0.5%. Perdana Menteri Shinzo Abe akan bergabung pada pemilu 14 Desember mendatang setelah angka pembacaan awal menekan negara Jepang kedalam resesi dan dia menunda kenaikan pajak penjualan.

Lonjakan payroll yang mematahkan proyeksi yang sangat optimis pada survei Bloomberg dari para ekonom dan mengikuti kenaikan 243,000 pada Oktober lalu yang lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya. Sementara tingkat pengangguran bertahan pada level 6 tahun terendah sebesar 5.8%.

Indeks Kospi Korea Selatan menguat 0.1%. Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0.9%, sementara Indeks NZX 50 Selandia Baru melemah 0.1%. Bursa Saham China dan Hong Kong belum memulai aktivitas perdagangan saham. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Thursday, 4 December 2014

Diskon Arab Saudi Bikin Harga Minyak Menyusut

BESTPROFIT FUTURES MALANG (5/12) - Harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) jatuh pada Kamis karena perdebatan tingkat harga terus terjadi setelah Arab Saudi mengumumkan diskon besar untuk minyak mentah yang dijualnya kepada pembeli Asia dan AS dalam upaya nyata mempertahankan pangsa pasarnya.

Harga minyak mentah AS menetap 57 sen lebih rendah menjadi US$ 66,81 per barel. Sementara itu, patokan minyak mentah Laut Utara Brent terakhir turun sekitar 30 sen menjadi US$ 69,75 per barel, melansir laman CNBC.

Berita bahwa ladang minyak El Sharara Libya, salah satu produsen minyak terbesar anggota OPEC, siap melanjutkan produksi setelah adanya pembersihan penyumbatan yang menekan sentimen di pasar akan kembali adanya kelebihan pasokan.
El Sharara menghasilkan 300 ribu barel minyak per hari sebelum ditutup bulan lalu karena bentrokan antara kelompok-kelompok bersenjata.

Kerugian dalam minyak dan komoditas denominasi dolar lainnya menutup. Namun, dengan pelemahan dolar AS terhadap euro di tengah ketidakpastian tentang apakah Bank Sentral Eropa akan memperkenalkan stimulus baru ke dalam ekonomi zona euro.


Sumber : Liputan6

IHSG Menghijau, Lirik Delapan Saham Pilihan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (5/12) - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melanjutkan penguatan pada perdagangan saham menjelang akhir pekan ini.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, IHSG sedang berusaha melanjutkan pola penguatan jangka pendeknya. Target resistance indeks saham terdekat di level 5.202 dan support di level 5.143. Adapun penguatan indeks saham ini ditunjang dari gerak IHSG secara teknikal mengingat IHSG bertahan di atas support hingga akhir perdagangan Kamis 4 Desember 2014.

Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas, IHSG akan menguat di kisaran level 5.158-5.217 pada perdagangan saham Jumat pekan ini.
Sejumlah sentimen yang mempengaruhi IHSG antara lain rilis data ekonomi dari Amerika Serikat (AS) seperti data initial jobless claims yang diperkirakan naik 22 ribu ke 335 ribu.

Selain itu, Eropa juga akan merilis keputusan bank sentral Eropa soal suku bunga acuan yang diperkirakan tetap di level 0,5 persen. Data pertumbuhan ekonomi juga diperkirakan naik 0,1 persen ke 0,2 persen kuartal per kuartal.

Sementara itu, Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko menilai, rupiah melemah akibat penguatan dolar secara global membatasi kenaikan IHSG walaupun ada sentimen positif dari harga minyak yang melemah selama ini.

Ia pun merekomendasikan akumulasi saham pilihan berkapitalisasi besar dan lapis kedua secara selektif untuk rebound bila terjadi koreksi minor. "IHSG akan berada di level support 5.156-5.105-5.070 dan resistance 5.215-5.251," kata Yuganur dalam ulasannya, Jumat (5/12/2014).
IHSG ditutup naik 11,11 poin (0,21 persen) ke level 5.177,16 pada perdagangan saham Kamis 4 Desember 2014.


Sumber : Liputan6

Emas Turun Seiring Bank Sentral Eropa Tolak Pembelian Bullion

BESTPROFIT FUTURES MALANG (5/12) - Emas berjangka turun pasca Bank Sentral Eropa mengatakan mereka tidak akan mempertimbangkan menambah pembelian bullion.
ECB membahas akan membeli semua aset kecuali logam yang sesuai rencana akan menilai kembali stimulus pada kuartal berikutnya, menurut Presiden Mario Draghi hari ini. Komentar datang setelah anggota Dewan Eksekutif Yves Mersch mengatakan bahwa pada bulan lalu bank bisa "secara teoritis" membeli emas batangan.
Emas rebound sebesar 6,8 % sejak menyentuh level 4 tahun terendahnya pada 7 November lalu di tengah spekulasi bahwa harga emas melemah akan meningkatkan pembelian fisik, termasuk dari bank sentral. Permintaan para investor untuk logam mulia telah berkurang di tengah mata uang dolar mengalami reli dan inflasi tetap rendah.
Emas berjangka untuk pengiriman bulan Februari melemah 0,1 % untuk menetap di level $ 1,207.70 per ons pada pukul 1:43 siang di bursa Comex New York, turun untuk kedua kalinya dalam 3 hari terakhir. (knc)
Sumber : Bloomberg

Saham Jepang Turun Dari Level 7-Thn Tertinggi Pasca Komentar Draghi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (5/12) - Indeks Topix Jepang turun untuk pertama kalinya dalam enam hari terakhir, turun dari level tertinggi dalam tujuh tahun terakhir, pasca Mario Draghi mengatakan Bank Sentral Eropa (ECB) akan menunggu sampai kuartal berikutnya untuk mengkaji untuk stimulus yang lebih lanjut.
Indeks Topix turun 0,2 persen ke level 1,438.25 pukul 09:02 pagi di Tokyo, setelah kemarin ditutup pada level tertinggi sejak Desember 2007 silam. Indeks tersebut bersiap untuk kenaikan sebesar 2 persen pekan ini. Sementara Indeks Nikkei 225 Stock Average melemah 0,4 persen ke level 17,818.32 hari ini. Sedangkan mata uang  yen stagnan pada level 119,80 per dolar setelah sempat melemah ke level 120 menyusul komentar Draghi. Saham AS turun dari rekornya, sementara saham Eropa turun tajam dalam tujuh pekan terakhir.
Yen mencatatkan penurunan ke level 120,25 pasca komentar Draghi. Yen melemah 12 persen terhadap dolar tahun ini, merupakan penurunan terpanjangnya pasca Bank of Japan (BOJ) mendorong stimulus pada 31 Oktober lalu.
Kontrak berjangka pada indeks Standard & Poor 500 stagnan jelang laporan pasar tenaga kerja AS. Sementara Indeks acuan melemah 0,1 persen kemarin, dan saham perusahaan kecil yang di perdagangkan di Indeks Russell 2000 turun 0,5 persen. (vck)
Sumber: Bloomberg

Saham Asia Stagnan Jelang Laporan Bulanan Pekerjaan AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (5/12) - Indeks acuan regional Asia stagnan menjelang laporan pekerjaan bulanan AS.  Saham material memimpin penurunan, sementara saham perusahaan konsumen naik.
Indeks MSCI Asia Pacific mencatat penurunan kurang dari 0,1 persen ke level 140,68 pukul 09:01 pagi di Tokyo, jelang bursa di Hong Kong dan China dibuka. Sementara saham Fortescue Metals Group Ltd turun 4 persen di Sydney. Sedangkan Indeks saham Asia flat pekan ini, karena para investor yang ingin mengetahui data payrolls AS hari ini untuk mengkonfirmasi bahwa pemulihan perekonomian AS pada pijakan yang kuat.
Laporan payrolls hari ini mungkin menunjukkan para pengusaha AS menambahkan sebesar 200.000 pekerjaan pada bulan November lalu untuk bulan ke-10, sementara tingkat pengangguran berada di tingkat terendah sejak Juli 2008 silam.
Indeks Topix Jepang melemah  0,1 persen dan Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,2 persen. Sementara Indeks NZX 50 Selandia Baru dan indeks Kospi Korea Selatan stagnan.
Kontrak berjangka pada Indeks Hang Seng China Enterprises dari perusahaan China yang terdaftar di Hong Kong naik 0,5 persen. Sementara Indeks tersebut telah naik 3 persen pekan ini dan kemarin ditutup pada level tertinggi dalam setahun terakhir.
Indeks Shanghai Composite naik 4,3 persen kemarin, memperpanjang kenaikan sampai 19 persen selama bulan lalu, merupakan level tertinggi di antara 93 indeks ekuitas global. Indeks tersebut melakukan reli, yang bertepatan dengan peningkatan penggunaan leverage, memacu investor daratan untuk membuka rekening saham di laju tercepat dalam tiga tahun terakhir dan mengirim nilai perdagangan ke rekor tertinggi. (vck)
Sumber: Bloomberg