Kontrak berjangka sedikit berubah di New
York setelah menguat sebanyak 2,3 persen kemarin, terbesar dalam tiga
bulan terakhir, karena Ukraina memobilisasi tentara dalam merespon
pasukan Rusia yang menguasai semenanjung Crimea. Stok distilasi,
termasuk minyak pemanas dan diesel, kemungkinan turun sebesar 1 juta
barel pekan lalu, menurut survei Bloomberg terhadap para analis jelang
laporan Administrasi Informasi Energi (EIA)besok. Reli WTI mungkin tidak
berkelanjutan, indikator teknis menunjukkan.
WTI untuk pengiriman April berada di
level $ 104,85 per barel pada perdagangan elektronik di New York
Mercantile Exchange, turun 7 sen, pada 1:41 siang waktu Sydney. Kontrak
naik sebesar $ 2,33 ke level $ 104,92 kemarin, penutupan tertinggi sejak
19 September. Semua volume berjangka yang diperdagangkan sekitar 10
persen di bawah rata-rata 100 hari. Harga telah naik 6,5 persen tahun
ini.
Minyak Jenis Brent untuk pengiriman
April naik 5 sen menjadi $ 111,25 per barel di ICE Futures Europe.
Minyak mentah acuan Eropa mengakhiri sesi menjadi $ 6,40 lebih besar
dibandingkan WTI. Dengan selisih ditutup pada level $ 6,28 kemarin.
Copy Source: Bloomberg