BESTPROFIT FUTURES (2/9) - Saham
Jepang melemah, mengambil nafas setelah rally 3,8 persen minggu ini,
menjelang rilis data pekerjaan AS dan setelah laporan manufaktur
menyebabkan investor untuk menilai kembali taruhan mereka untuk kenaikan
suku bunga September oleh Federal Reserve.
Saham
auto dan pembuat perkakas menjadi saham yang paling membebani indeks
benchmark pada pagi hari di Tokyo sementara perusahaan farmasi
memberikan sokongan. Topix diperdagangkan di level 1,337.17 sementara
Nikkei 225 dibuka sedikit berubah di level 16,909.95.
Manufaktur
AS secara tak terduga melemah bulan lalu sehinga mengurangi ekspektasi
untuk kenaikan suku bunga pada awal bulan ini. Indeks Institute for
Supply Management turun 3,2 poin menjadi 49,4 pada bulan Agustus, yang
adalah penurunan terbesar dalam lebih dari dua tahun. Angka di bawah 50
menunjukkan kontraksi. Laporan ini mungkin mengurangi bets pada
pelemahan yen terhadap dolar, seiring pejabat Fed mengatakan keputusan
untuk suku bunga yang lebih tinggi tergantung kepada data.
Laporan
nonfarm payrolls AS yang dirilis hari ini diproyeksikan untuk
menunjukkan gain sebesar 180.000 pekerjaan pada bulan Agustus dan
dipandang sebagai kunci untuk apakah pembuat kebijakan Fed akan
menaikkan suku bunga bulan ini.
Yen
diperdagangkan dinlevel 103,15 per dolar. Mata uang Jepang ini turun
1,4 persen minggu ini sampai Kamis, seiring pembuat mobil dan bank
menyokong keuntungan di Topix.
Di
Jepang, produsen mobil terbesar di negara itu melaporkan penjualan yang
lebih buruk dari perkiraan di AS Toyota Motor Corp mengatakan penjualan
merosot 5 persen, jauh dari estimasi pasar untuk penurunan 0,4 persen.
Honda Motor Co mengatakan penjualan kendaraan di AS turun 3,8 persen
dibandingkan dengan ekspektasi untuk kenaikan 1 persen. (sdm)
Sumber: Bloomberg