Monday, 3 March 2025

Bestprofit | Emas Melonjak Karena Peningkatan Permintaan Aset Aman

 https://best-profit-futures-malang.com/wp-content/uploads/2023/08/Bestprofit-Emas-2.jpg

Bestprofit (4/3) – Harga emas mengalami lonjakan lebih dari 1% pada hari Senin, mengakhiri kerugian yang telah terjadi selama dua hari berturut-turut. Kenaikan ini dipicu oleh pelemahan nilai tukar dolar AS (Greenback) serta peningkatan permintaan terhadap aset yang dianggap aman seperti emas. Selain itu, penurunan imbal hasil obligasi Treasury Amerika Serikat (AS) turut memperkuat daya tarik emas sebagai tempat perlindungan dari ketidakpastian pasar. Pada saat penulisan, harga emas (XAU/USD) diperdagangkan pada level $2.888 per ounce, menunjukkan adanya penguatan signifikan.

Faktor-faktor yang Mendorong Kenaikan Harga Emas

Beberapa faktor utama yang menyebabkan lonjakan harga emas ini adalah ketegangan geopolitik yang meningkat dan adanya ancaman tarif yang disampaikan oleh Presiden AS Donald Trump. Ancaman tarif terhadap negara-negara seperti Meksiko, Kanada, dan China, yang diperkirakan akan mulai diberlakukan pada hari Selasa, turut meningkatkan kekhawatiran pasar akan potensi dampak ekonomi yang lebih luas. Ketegangan ini menyebabkan para investor mencari aset yang lebih aman, salah satunya adalah emas, yang dianggap sebagai pelindung nilai dalam situasi ketidakpastian global.

Selain ketegangan geopolitik, pengaruh besar juga datang dari penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS, khususnya obligasi 10 tahun. Penurunan ini menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi emas untuk mencatatkan kenaikan harga. Para pedagang yang melihat adanya ketidakpastian ekonomi di pasar lebih cenderung membeli emas batangan sebagai langkah perlindungan terhadap potensi gejolak pasar yang bisa terjadi di masa depan.


Kunjungi juga : bestprofit futures

Dampak Ketegangan Geopolitik terhadap Pasar Emas

Bentrokan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada hari Jumat lalu semakin memperburuk selera risiko pasar. Ketegangan geopolitik semacam ini seringkali menciptakan ketidakpastian yang dapat merugikan pasar saham dan meningkatkan permintaan terhadap aset yang lebih aman seperti emas. Dalam situasi seperti ini, emas menjadi pilihan utama bagi para investor yang menginginkan perlindungan terhadap risiko global yang meningkat.

Ancaman tarif yang dikeluarkan oleh Trump juga memberi dampak besar pada pasar. Tarif yang dikenakan pada negara-negara besar seperti Meksiko, Kanada, dan China dapat mempengaruhi aliran perdagangan internasional dan merugikan perekonomian global. Hal ini menyebabkan para investor mencari aman dengan membeli aset yang stabil dan relatif tidak terpengaruh oleh perubahan kebijakan perdagangan internasional, yaitu emas.

Data Ekonomi AS yang Mendorong Permintaan Emas

Data ekonomi terbaru dari AS juga memberikan kontribusi terhadap peningkatan permintaan emas. Meskipun sektor manufaktur di AS pada bulan Februari menunjukkan kinerja yang bervariasi, secara keseluruhan data tersebut menambah ketidakpastian mengenai prospek ekonomi negara tersebut. Indeks S&P Global untuk sektor manufaktur menunjukkan adanya sedikit perbaikan, sementara data dari Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan penurunan, meskipun masih menunjukkan adanya pertumbuhan.

PMI Manufaktur ISM AS untuk Februari tercatat tetap stabil di 50,3, sedikit turun dari 50,9 dan sedikit lebih rendah dari perkiraan pasar yang sebesar 50,5. Penurunan ini menunjukkan adanya sedikit perlambatan dalam aktivitas bisnis sektor manufaktur AS. Di sisi lain, data PMI Manufaktur Global dari S&P Global menunjukkan ekspansi sektor manufaktur di luar AS, yang naik menjadi 52,7 dari 51,2, melampaui ekspektasi 51,6.

Namun, meskipun ada ekspansi global, ketidakpastian di sektor manufaktur AS tetap memberikan dampak yang lebih luas terhadap sentimen pasar, dan hal ini menjadi salah satu faktor yang memicu lonjakan harga emas.

Prospek Ekonomi AS dan Pengaruhnya terhadap Harga Emas

Prospek ekonomi AS menjadi perhatian penting dalam menentukan arah pergerakan harga emas. Pada saat yang sama, imbal hasil riil AS, yang diukur dengan menggunakan Sekuritas yang Dilindungi Inflasi (TIPS) Treasury 10 tahun, mengalami penurunan hampir tiga basis poin menjadi 1,808%. Penurunan ini mengindikasikan bahwa pasar mulai meragukan kekuatan pertumbuhan ekonomi AS ke depannya.

Dalam pidatonya, Presiden Federal Reserve St. Louis, Alberto Musalem, menyebutkan bahwa prospek pertumbuhan ekonomi AS masih solid, namun data ekonomi terbaru menunjukkan adanya risiko penurunan. Peningkatan ketidakpastian ekonomi ini menyebabkan pasar semakin mengandalkan emas sebagai aset yang lebih stabil dan aman.

Penurunan Imbal Hasil Obligasi AS dan Pengaruhnya Terhadap Emas

Salah satu faktor penting yang turut mendukung kenaikan harga emas adalah penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS. Obligasi pemerintah AS 10 tahun tercatat turun dua basis poin (bps) ke level 4,176%, yang terakhir kali tercatat pada Desember 2024. Penurunan imbal hasil ini menunjukkan adanya penurunan ekspektasi terhadap pertumbuhan ekonomi AS, yang pada gilirannya meningkatkan daya tarik emas sebagai aset yang lebih aman.

Imbal hasil riil yang turun menciptakan lingkungan di mana instrumen investasi lain seperti obligasi AS menjadi kurang menarik bagi investor. Emas, yang tidak memberikan imbal hasil tetapi dianggap sebagai aset yang lebih stabil, menjadi pilihan yang semakin populer. Oleh karena itu, semakin banyak investor yang beralih ke emas, mendorong harga menuju level yang lebih tinggi.

Outlook Pasar Emas ke Depan

Melihat data ekonomi yang ada dan ketegangan geopolitik yang terus berkembang, outlook untuk harga emas dalam waktu dekat masih menunjukkan prospek yang positif. Dengan adanya ketidakpastian ekonomi yang meningkat, baik di dalam negeri AS maupun di pasar global, emas diperkirakan akan terus menjadi pilihan utama bagi investor yang mencari perlindungan dari potensi risiko.

Selain itu, pasar juga memprediksi bahwa Federal Reserve (Fed) kemungkinan akan melonggarkan kebijakan moneter lebih lanjut. Menurut data dari Prime Market Terminal, pasar uang telah memperkirakan bahwa Fed akan mengurangi suku bunga sebesar 71 basis poin (bps) pada pertemuan mendatang, naik dari 58 bps yang diperkirakan sebelumnya. Kebijakan ini bisa semakin mendukung harga emas yang cenderung menguat ketika suku bunga rendah.

Kesimpulan

Kenaikan harga emas lebih dari 1% pada hari Senin mencerminkan meningkatnya ketidakpastian pasar yang disebabkan oleh ketegangan geopolitik, ancaman tarif, dan data ekonomi AS yang bervariasi. Meskipun sektor manufaktur menunjukkan sedikit perlambatan, ada juga sinyal positif dari pasar global yang menunjukkan ekspansi. Namun, faktor-faktor ini mendorong permintaan terhadap emas sebagai aset yang aman, dengan imbal hasil obligasi AS yang menurun dan prospek ekonomi AS yang pesimis. Para pedagang yang mencari keamanan telah membeli emas batangan, mendorong harga menuju $2.900, sementara pasar terus mengantisipasi kebijakan lebih lanjut dari Federal Reserve yang dapat mempengaruhi arah pergerakan harga emas ke depan.

Jangan lupa jelajahi website kami di demo bestprofit dan temukan beragam informasi menarik yang siap menginspirasi dan memberikan pengetahuan baru! Ayo, kunjungi sekarang untuk pengalaman online yang menyenangkan!