Bestprofit (6/3) – Pada hari Rabu, Dolar Australia (AUD) mengalami penguatan yang signifikan, terutama terhadap Dolar AS (USD). Pasangan mata uang AUD/USD memperoleh daya tarik setelah data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang beragam, termasuk hasil laporan PMI Jasa ISM yang menunjukkan angka yang tidak pasti dan laporan Perubahan Ketenagakerjaan ADP yang lebih lemah dari perkiraan. Dolar AS tetap berada di bawah tekanan, didorong oleh kekhawatiran mengenai perlambatan momentum ekonomi di AS. Hal ini memberikan kesempatan bagi Aussie untuk mempertahankan penguatannya, meskipun sentimen risiko global juga dipengaruhi oleh masalah perdagangan antara AS dan Tiongkok.
Ketegangan Perdagangan dan Pengaruhnya Terhadap Dolar Australia
Salah satu faktor penting yang mempengaruhi pergerakan Dolar Australia adalah ketegangan perdagangan antara AS dan Tiongkok. Pengenaan tarif baru oleh Presiden AS, Donald Trump, atas impor Tiongkok telah memperburuk ketegangan ini. Tarik ulur dalam hubungan perdagangan antara dua ekonomi terbesar di dunia berpotensi memperburuk sentimen risiko global, yang pada gilirannya dapat berdampak pada mata uang-mata uang yang terkait dengan komoditas, seperti Dolar Australia.
Pada awal Maret, Trump memperbarui tarif impor terhadap barang-barang Tiongkok dengan tambahan 10%. Pungutan tarif ini semakin memperburuk bea sebelumnya dan meningkatkan kekhawatiran pasar mengenai potensi pembalasan yang akan dilakukan oleh Tiongkok. Sebagai mitra dagang terbesar Australia, setiap ketegangan perdagangan dengan Tiongkok dapat merugikan sektor ekspor Australia, yang sangat bergantung pada permintaan dari pasar Tiongkok.
Kunjungi juga : bestprofit futures
Data Ekonomi AS yang Mempengaruhi Pergerakan Dolar AS
Selain ketegangan perdagangan, laporan ekonomi dari AS juga turut berperan dalam melemahkan Dolar AS. Data PMI Jasa ISM yang dirilis menunjukkan ekspansi yang berkelanjutan di sektor jasa AS, dengan angka mencapai 53,5. Meskipun ini mencerminkan bahwa sektor jasa di AS masih mengalami pertumbuhan, angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan ekspektasi pasar, yang mengindikasikan adanya pelambatan dalam sektor ini.
Di sisi lain, laporan Perubahan Ketenagakerjaan ADP menunjukkan hasil yang lebih buruk dari perkiraan. Laporan ini mengindikasikan bahwa sektor swasta AS mengalami pertumbuhan pekerjaan yang lebih lemah, yang berpotensi meredam optimisme mengenai kesehatan ekonomi AS. Data yang beragam ini membebani Dolar AS, karena pedagang pasar mulai menilai kemungkinan adanya perubahan kebijakan dari Federal Reserve (Fed), bank sentral AS, untuk merespons potensi hambatan ekonomi yang mungkin terjadi.
Dampak Terhadap Kebijakan Bank Sentral Australia (RBA)
Sementara itu, Bank Sentral Australia (RBA) juga berperan dalam dinamika pasar mata uang. Pada Februari 2025, RBA menurunkan suku bunga resmi sebesar 25 basis poin menjadi 4,10%, sebagai respons terhadap kekhawatiran inflasi yang masih tinggi. Keputusan ini menunjukkan bahwa RBA masih mempertahankan kebijakan moneter yang relatif lebih ketat dibandingkan dengan kebijakan suku bunga rendah yang diterapkan oleh banyak bank sentral di dunia.
Namun, meskipun RBA telah menurunkan suku bunga pada bulan Februari, ekspektasi pasar mengenai kemungkinan pelonggaran lebih lanjut masih belum pasti. Para investor dengan hati-hati menunggu data ekonomi yang akan datang untuk menentukan apakah RBA akan melakukan langkah-langkah tambahan untuk merespons perkembangan ekonomi global. Ini menambah ketidakpastian dalam pasar, di mana perubahan kebijakan moneter oleh bank sentral dapat memengaruhi daya tarik investor terhadap mata uang Australia.
Evaluasi Risiko Global dan Pengaruhnya Terhadap Permintaan Komoditas Australia
Ketegangan perdagangan antara AS dan Tiongkok, yang turut memengaruhi pasar mata uang, berpotensi mengurangi permintaan untuk komoditas utama Australia, seperti bijih besi, batu bara, dan gas alam. Meskipun Dolar Australia menguat terhadap Dolar AS, situasi global yang penuh ketidakpastian dapat menyebabkan investor lebih berhati-hati dalam mengevaluasi aset-aset berisiko.
Australia sangat bergantung pada ekspor komoditas, dan Tiongkok sebagai mitra dagang terbesar Australia memainkan peran penting dalam permintaan untuk komoditas tersebut. Jika ketegangan perdagangan meningkat dan tarif baru diterapkan, maka ekspor Australia bisa terpengaruh. Penurunan permintaan untuk komoditas Australia akibat hambatan perdagangan bisa mengurangi daya tarik bagi mata uang AUD, meskipun pengaruh Dolar AS yang lemah memberikan beberapa dorongan bullish untuk Aussie.
Sentimen Pasar dan Prospek Dolar Australia
Meskipun Dolar Australia mendapatkan manfaat dari pelemahan Dolar AS, pasar masih berhati-hati dalam memandang prospek mata uang ini ke depan. Salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan adalah potensi risiko geopolitik dan ketidakpastian ekonomi global yang dapat memengaruhi sentimen investor. Ketegangan perdagangan yang terus berkembang antara AS dan Tiongkok dapat menambah volatilitas pasar, yang berpotensi membuat investor lebih cenderung untuk menghindari aset-aset berisiko, termasuk mata uang yang terkait dengan komoditas.
Selain itu, meskipun RBA telah mengambil langkah-langkah untuk menanggapi inflasi yang tinggi, kebijakan moneter yang lebih ketat mungkin akan membatasi ruang bagi penguatan AUD lebih lanjut. Pasar akan terus memantau data ekonomi dari Australia, termasuk laporan inflasi, tingkat pengangguran, dan sektor ekspor, untuk menentukan apakah RBA akan mengambil langkah tambahan untuk mengatasi tantangan ekonomi yang mungkin muncul.
Kesimpulan
Dolar Australia (AUD) berhasil menguat pada hari Rabu setelah melemahkan Dolar AS (USD), didorong oleh data ekonomi AS yang beragam dan ketegangan perdagangan yang semakin meningkat. Meskipun RBA telah menurunkan suku bunga pada Februari 2025, kebijakan moneter di Australia masih belum pasti ke depannya, tergantung pada data ekonomi yang akan datang. Para investor terus memantau risiko global dan perkembangan ketegangan perdagangan antara AS dan Tiongkok, yang dapat mempengaruhi permintaan komoditas Australia dan daya tarik mata uang AUD.