Bestprofit (5/3) – Pada hari Selasa, 5 Maret 2025, harga emas mengalami lonjakan signifikan seiring dengan melemahnya nilai tukar Dolar AS (USD). Penyebab utama dari pergerakan harga emas ini adalah meningkatnya ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat (AS), Kanada, Meksiko, dan Tiongkok yang memunculkan kebijakan tarif baru. Dengan tarif baru yang mulai berlaku, pasar global mengalami ketidakpastian, yang pada gilirannya mendukung kenaikan harga logam mulia tersebut.
Pengaruh Tarif Baru Terhadap Pasar Global
Perang dagang yang semakin memanas telah memicu penerapan tarif baru antara negara-negara besar tersebut. Pemerintah AS telah mengenakan tarif 25% pada barang-barang yang diimpor dari Kanada dan Meksiko, serta bea tambahan sebesar 10% untuk barang-barang asal Tiongkok. Kebijakan ini mulai berlaku pada malam hari pada tanggal 5 Maret 2025, dan langsung menambah ketegangan yang sudah ada antara negara-negara besar ini.
Kunjungi juga : bestprofit futures
Bagi pasar internasional, pengumuman tarif baru ini memberi dampak besar, terutama pada pergerakan mata uang. Dolar AS, yang sebelumnya menjadi salah satu mata uang yang dominan di pasar global, mulai mengalami penurunan nilai tukar secara keseluruhan. Penurunan Dolar AS ini memberi dorongan bagi harga emas untuk naik. Emas, yang sering dianggap sebagai aset safe haven, mendapat perhatian lebih dari para investor yang berusaha melindungi nilai kekayaan mereka di tengah ketidakpastian ekonomi yang semakin berkembang.
Kenaikan Harga Emas dan XAU/USD
Harga emas batangan (XAU) diperdagangkan pada $2.918 per ons, mencatatkan kenaikan sebesar 0,62% dalam waktu singkat. Kenaikan ini mencerminkan reaksi pasar terhadap ketidakpastian yang ditimbulkan oleh kebijakan tarif baru tersebut. Emas, sebagai komoditas yang sering digunakan untuk melindungi nilai dalam periode ketegangan ekonomi dan geopolitik, memperoleh momentum yang cukup signifikan.
Di sisi lain, XAU/USD (harga emas dalam satuan Dolar AS) merasakan dampak langsung dari penurunan Dolar AS. Dengan melemahnya Dolar AS, harga emas cenderung naik karena lebih murah bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya. Meskipun pasar global masih berusaha mengukur dampak penuh dari kebijakan tarif baru, penurunan Dolar AS yang terlihat dalam beberapa hari terakhir menunjukkan potensi kenaikan lebih lanjut bagi harga emas.
Sentimen Pasar yang Suram
Di tengah ketegangan perang dagang yang meningkat, sentimen pasar secara keseluruhan tetap suram. Para pelaku pasar merasa khawatir dengan potensi dampak jangka panjang dari kebijakan tarif baru yang diterapkan oleh AS terhadap Kanada, Meksiko, dan Tiongkok. Salah satu efek langsung dari kebijakan tarif ini adalah peningkatan biaya produksi dan potensi gangguan pasokan barang, yang bisa mengganggu perekonomian global.
Meskipun demikian, investor yang mencari keamanan lebih memilih untuk mengalihkan investasinya ke dalam bentuk emas, yang dianggap sebagai penyimpan nilai yang lebih aman dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya. Ini memperlihatkan bahwa permintaan akan emas semakin meningkat, sementara pasar mata uang global, terutama Dolar AS, menunjukkan tanda-tanda pelemahan.
Emas Sebagai Aset Safe Haven
Emas telah lama dikenal sebagai salah satu instrumen investasi yang dianggap aman dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi dan politik. Ketika pasar saham dan mata uang menunjukkan gejolak, banyak investor yang beralih ke emas untuk melindungi nilai aset mereka. Dalam konteks perang dagang ini, ketegangan antara negara-negara besar menciptakan suasana ketidakpastian yang mendorong minat terhadap emas.
Sebagai komoditas yang bernilai secara universal, emas memiliki daya tarik di seluruh dunia, terlepas dari fluktuasi mata uang. Oleh karena itu, ketika Dolar AS melemah, emas menjadi pilihan yang lebih menarik bagi investor, baik individu maupun institusi. Permintaan yang meningkat inilah yang mendorong harga emas naik, sementara Dolar AS mengalami penurunan.
Dolar AS dan Dampaknya Terhadap Pasar Emas
Dolar AS (USD) adalah mata uang cadangan global dan memiliki pengaruh besar terhadap pergerakan pasar global. Ketika Dolar AS melemah, harga komoditas seperti emas cenderung naik karena emas dihargai dalam Dolar. Dalam hal ini, harga emas bergerak berbanding terbalik dengan Dolar AS. Jadi, ketika Dolar melemah, harga emas cenderung mengalami kenaikan.
Pelemahan Dolar AS yang terjadi dalam beberapa hari terakhir, yang dipicu oleh kebijakan tarif baru AS terhadap Kanada, Meksiko, dan Tiongkok, memberi ruang bagi harga emas untuk melonjak. Dolar yang lebih lemah membuat emas lebih terjangkau bagi investor internasional yang memegang mata uang selain Dolar. Hal ini mendorong permintaan terhadap emas, yang pada akhirnya mendorong harga logam mulia tersebut naik.
Reaksi Pasar Terhadap Perang Dagang yang Berkepanjangan
Perang dagang yang berkepanjangan antara negara-negara besar ini kemungkinan akan terus memberikan dampak besar pada pasar global. Ketidakpastian yang dihasilkan dari kebijakan tarif ini tidak hanya mempengaruhi harga mata uang, tetapi juga merambat ke pasar saham dan pasar komoditas. Dalam keadaan seperti ini, investor cenderung mencari aset yang lebih stabil dan dapat diandalkan, seperti emas.
Jika ketegangan antara AS, Kanada, Meksiko, dan Tiongkok terus berlanjut, kemungkinan besar harga emas akan tetap didorong oleh permintaan yang tinggi. Emas, sebagai aset yang tidak terpengaruh langsung oleh kebijakan fiskal atau moneter suatu negara, tetap menjadi pilihan utama bagi investor yang ingin melindungi nilai aset mereka dari gejolak pasar yang lebih besar.
Kesimpulan: Harga Emas Meningkat Sebagai Dampak Perang Dagang dan Pelemahan Dolar AS
Harga emas mengalami kenaikan yang signifikan pada tanggal 5 Maret 2025, seiring dengan melemahnya Dolar AS akibat kebijakan tarif baru yang diterapkan oleh Amerika Serikat terhadap Kanada, Meksiko, dan Tiongkok. Ketegangan yang meningkat dalam perang dagang ini memicu ketidakpastian di pasar global, yang pada gilirannya mendorong permintaan akan emas sebagai aset safe haven.
Dengan Dolar AS yang melemah, emas menjadi lebih menarik bagi para investor internasional, sehingga harga emas bergerak naik. Sementara itu, ketegangan perang dagang yang terus berlanjut berpotensi membuat sentimen pasar tetap suram, mendorong lebih banyak permintaan terhadap logam mulia tersebut.
Dalam konteks ini, emas menjadi pilihan utama bagi mereka yang mencari perlindungan dari ketidakpastian ekonomi dan geopolitik. Dengan adanya peningkatan permintaan dan pelemahan Dolar AS, harga emas kemungkinan akan terus mengalami tren kenaikan dalam waktu yang akan datang.