
Bestprofit (24/11) – Harga emas bergerak stabil di pasar Asia pada perdagangan awal pekan, seiring pelaku pasar terus menimbang kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve dalam beberapa bulan mendatang. Sentimen pasar terutama dipengaruhi oleh komentar Presiden Federal Reserve New York, John Williams, yang memberi sinyal adanya ruang bagi pelonggaran kebijakan moneter akibat melemahnya data pasar tenaga kerja AS.
Sinyal Dovish dari John Williams
Dalam komentarnya, John Williams menyatakan bahwa bank sentral AS mungkin memiliki ruang untuk memangkas biaya pinjaman dalam waktu dekat. Ia menyoroti melemahnya kondisi pasar tenaga kerja sebagai salah satu indikator yang dapat menjadi dasar keputusan pelonggaran.
Pernyataan Williams dianggap cukup dovish, terutama jika dibandingkan dengan beberapa pejabat Federal Reserve lainnya yang terdengar lebih berhati-hati dalam merespons kondisi ekonomi terbaru. Sikap hati-hati sebagian pejabat Fed mencerminkan ketidakpastian mengenai inflasi yang masih berada di atas target 2%, meskipun tekanan harga menunjukkan tanda-tanda moderasi.
Komentar Williams menjadi katalis bagi pergerakan emas menjelang akhir pekan. Setelah sempat mencatat penurunan, harga emas batangan memangkas sebagian kerugiannya pada hari Jumat. Namun demikian, logam mulia tersebut tetap menutup sesi perdagangan dalam kondisi melemah.
Ekspektasi Pasar: Peluang Pemangkasan Suku Bunga Meningkat
Pelaku pasar berjangka saat ini menilai peluang pemangkasan suku bunga sebesar seperempat poin pada pertemuan The Fed bulan depan berada sedikit di atas 60%. Probabilitas ini menunjukkan bahwa pasar mulai semakin yakin bahwa Fed memiliki ruang untuk mengubah kebijakan moneternya menjadi lebih longgar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi ekspektasi tersebut meliputi:
-
Data inflasi yang menunjukkan tanda moderasi, meskipun masih di atas target The Fed.
-
Pasar tenaga kerja AS yang melemah, dengan penurunan angka perekrutan di beberapa sektor.
-
Kondisi ekonomi global yang melambat, mendorong bank sentral untuk mempertimbangkan risiko resesi.
Jika The Fed benar-benar memulai siklus pemangkasan suku bunga, hal ini dapat menjadi katalis positif bagi harga emas. Logam mulia cenderung mendapatkan dukungan dalam lingkungan suku bunga rendah karena tidak memberikan imbal hasil, sehingga lebih menarik dibandingkan aset berbasis bunga seperti obligasi.
Kunjungi juga : bestprofit futures
Pergerakan Harga Emas di Pasar Asia
Pada pukul 07.43 pagi waktu Singapura, emas naik tipis sebesar 0,1% menjadi $4.070,08 per ons, setelah sebelumnya turun 0,3% pada sesi perdagangan sebelumnya. Kenaikan ini tergolong moderat, mencerminkan sikap hati-hati pelaku pasar menjelang data ekonomi selanjutnya dan pernyataan lanjutan dari pejabat Fed.
Dalam waktu yang sama, Indeks Spot Dolar Bloomberg naik 0,1%. Penguatan dolar biasanya menekan harga emas karena membuat logam mulia tersebut menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Namun, dalam kondisi hari ini, penguatan dolar yang terbatas belum memberikan tekanan signifikan.
Stabilnya harga emas pagi ini menunjukkan bahwa pasar sedang dalam fase menunggu konfirmasi lebih lanjut terkait arah kebijakan moneter AS.
Kondisi Logam Mulia Lainnya: Perak, Platinum, dan Paladium Menguat
Selain emas, logam mulia lainnya juga mencatatkan kenaikan:
-
Perak bergerak menguat, didukung permintaan industri dan korelasi teknis dengan emas.
-
Platinum mengalami kenaikan seiring prospek stabil pada sektor otomotif, terutama penggunaan dalam katalis kendaraan.
-
Paladium juga naik, meskipun volatilitasnya tetap tinggi karena ketidakpastian pasokan global.
Kenaikan komoditas ini menandakan bahwa sentimen pasar terhadap aset-aset safe haven dan logam industri cenderung berada pada kondisi positif. Dukungan utama berasal dari ekspektasi kebijakan moneter yang lebih longgar dan harapan stabilisasi pertumbuhan ekonomi global.
Mengapa Prospek Suku Bunga Penting untuk Emas?
Harga emas sangat sensitif terhadap perubahan suku bunga dan kebijakan moneter secara keseluruhan. Ada beberapa alasan mengapa prospek pemangkasan suku bunga The Fed sering mendorong harga emas naik:
1. Penurunan Biaya Peluang
Emas tidak menghasilkan bunga atau dividen. Ketika suku bunga tinggi, investor lebih memilih menyimpan dana dalam instrumen berbunga seperti obligasi. Sebaliknya, saat suku bunga turun, biaya peluang memegang emas menjadi lebih rendah.
2. Melemahnya Dolar AS
Pemangkasan suku bunga biasanya membuat dolar AS melemah. Emas, yang dihargakan dalam dolar, menjadi lebih murah bagi pembeli internasional sehingga meningkatkan permintaan.
3. Meningkatnya Ketidakpastian Ekonomi
Suku bunga rendah sering diterapkan pada masa-masa ekonomi melemah. Pada situasi demikian, emas dianggap aset lindung nilai terhadap gejolak pasar.
4. Dorongan Permintaan dari Investor
Easing monetary policy sering kali mendorong aliran dana ke aset safe haven. Ini juga meningkatkan permintaan ETF emas dan investasi emas fisik.
Dengan alasan-alasan tersebut, tidak mengherankan jika pasar emas menanti dengan cermat setiap sinyal dari pembuat kebijakan The Fed.
Apakah Harga Emas Akan Terus Menguat?
Meskipun pergerakan emas saat ini stabil, prospeknya dalam jangka pendek hingga menengah bergantung pada beberapa faktor:
1. Kejelasan Siklus Kebijakan The Fed
Jika komentar pejabat Fed lainnya mendukung pandangan Williams, peluang pemangkasan suku bunga akan meningkat dan dapat mengangkat harga emas.
2. Data Ekonomi AS yang Akan Dirilis
Data inflasi, tingkat pengangguran, dan angka pertumbuhan ekonomi dapat menggerakkan ekspektasi pasar.
3. Geopolitik Global
Ketegangan geopolitik atau konflik biasanya meningkatkan permintaan emas sebagai safe haven.
4. Arah Dolar AS
Dolar yang terus menguat dapat menjadi hambatan bagi harga emas, meskipun pelonggaran moneter cenderung melemahkan dolar.
Dengan kombinasi faktor-faktor ini, analis memperkirakan bahwa emas berpotensi memasuki fase bullish jika The Fed benar-benar memberikan sinyal jelas mengenai pemangkasan suku bunga.
Kesimpulan
Harga emas bergerak stabil di Asia seiring pasar menantikan perkembangan terbaru dari Federal Reserve. Komentar John Williams memberikan dorongan bagi ekspektasi pemangkasan suku bunga, meskipun beberapa pejabat Fed lainnya menunjukkan sikap lebih berhati-hati. Peluang pemangkasan suku bunga bulan depan kini berada sedikit di atas 60%, memberikan dasar bagi stabilitas harga emas pada perdagangan pagi di Singapura.
Selain emas, logam mulia lain seperti perak, platinum, dan paladium turut menguat, mencerminkan sentimen positif pasar terhadap aset komoditas. Dengan prospek kebijakan moneter yang berpotensi lebih longgar dan kondisi ekonomi global yang menantang, emas diperkirakan tetap menjadi salah satu aset pilihan bagi investor yang mencari perlindungan.
Jika kebijakan The Fed semakin jelas dalam beberapa pekan mendatang, harga emas berpotensi mengalami pergerakan signifikan, baik naik maupun turun. Untuk saat ini, stabilitas harga emas mencerminkan sikap menunggu pelaku pasar terhadap arah kebijakan moneter AS selanjutnya.
Jangan lupa jelajahi website kami di demo bestprofit dan temukan beragam informasi menarik yang siap menginspirasi dan memberikan pengetahuan baru! Ayo, kunjungi sekarang untuk pengalaman online yang menyenangkan!