Sunday, 10 August 2014

Bursa Saham Asia Rebound Dari Level Terburuknya Sejak Mei

BESTPROFIT FUTURES (11/8) - Saham Asia menguat, seiring indeks acua rebound dari level penurunan tertajamnya sejak bulan Mei lalu, pasca diperpanjangnya gencatan senjata di Jalur Gaza dan saham AS naik terkait tanda-tanda konflik antara Rusia dan Ukraina mereda.
Indeks MSCI Asia Pacific naik sebesar 0,4 persen ke level 144,68 pukul 09:01 pagi di Tokyo. Indeks acuan turun sebesar 1,4 persen pada hari jumat kemarin,  menjadi penurunan tertajamnya sejak 7 Mei lalu, mencatat pada pekan penurunan tertajamnya sebesar 2,4 persen.
Indeks Topix Jepang naik sebesar 1,4 persen pasca turun sebesar 2,4 persen pada hari jumat kemarin. Indeks Kospi Korea Selatan naik sebesar 0,8 persen. Index S&P/ASX 200 Australia naik sebesar 0,2 persen, sementara Indeks NZX 50 Selandia Baru naik sebesar 0,1 persen. Pasar di Hong Kong dan China belum dibuka, sedangkan di Thailand besok ditutup untuk libur.
Kontrak berjangka pada indeks Standard & Poor 500 naik sebesar 0,2 persen pada hari ini. Indeks tersebut naik sebesar 1,2 persen pada hari jumat kemarin, menjadi reli terbesarnya sejak 4 Maret lalu, pasca Rusia mengatakan pesawat tempur telah mengakhiri latihan di dekat perbatasa Ukraina. Sementara itu, OPEC dibayangi persetujuan Presiden AS Barack Obama melakukan serangan udara di Irak. (vck)
Sumber: Bloomberg

Topix Jepang Rebound Dari Level Penurunan Terburuk Sejak Mei

BESTPROFIT FUTURES (11/8) - Indeks Topix Jepang rebound dari penurunan tertajam sejak Mei pasca rilis laporan dana pensiun sepenuhnya melepaskan diri untuk membeli saham ldomestik dan ditengah menurunnya ketegangan di Ukraina.
Indeks Topix naik 1,3% ke level 1,244.81 pada 09:01 pagi di Tokyo, dengan semua 33 kelompok industri naik. Indeks saham turun 2,4% pada 8 Agustus, penurunan tertajam sejak 7 Mei lalu. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 1,6% hari ini berada [ada level 15,008.26. Dana Pensiun Negara sebesar $ 1.2 triliun sementara dihapus pada investasi saham lokal, surat kabar Nikkei melaporkan. Indeks Standard & Poor 500 naik tertajam sejak bulan Maret di sesi terakhir perdagangan.
Langkah GPIF akan memungkinkan untuk mengalokasikan dana lebih banyak untuk aset saham domestik sebelum mengubah target untuk kelas kepemilikan aset dalam tinjauan mendatang. Dana tersebut diharapkan untuk meningkatkan target saham lokal sekitar 20% dari portofolio sekitar bulan September dari 12% saat ini.  
Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 naik 0,2% hari ini. Indeks ekuitas naik 1,2% pada 8 Agustus di New York, rebound dari level penurunan mingguan paling tajam dalam lebih dari dua tahun terakhir.
Sementara militer Ukraina menuntut agar pemberontak pro-Rusia menyerah dan memberhentikan tawaran gencatan senjata, karena anggota parlemen siap untuk mempertimbangkan sanksi baru yang dapat mengurangi pengiriman gas alam Rusia ke Eropa. (yds)
Sumber: Bloomberg

Negosiasi Rusia Dengan Pemberontak Ukraina Akibatkan Yen Turun; Dolar Tahan Gain

BESTPROFIT FUTURES (11/8) - Yen jatuh terhadap 16 mata uang utama setelah kekhawatiran mereda mengenai gejolak di Ukraina pasca laporan pekan lalu bahwa pesawat tempur Rusia mengakhiri latihannya dan negara tersebut berusaha untuk menengahi antara Kiev dan pasukan pemberontak.
Dolar tahan gain dari pekan lalu lalu terhadap sebagian besar Kelompok 10 mata uang karena pedagang menambahkan sepkulasi  bullish pada greenback di laju tercepat dalam lebih dari setahun terakhir. Permintaan ditopang jelang rilis laporan pekan ini yang diperkirakan menunjukkan penjualan ritel tumbuh untuk bulan keenamnya.
Mata uang yen melemah sebanyak 0,1% ke level  102,13 per dolar pada 09:02 pagi di Tokyo setelah menyentuh level 101,51 pada 8 Agustus, yang terkuat sejak 24 Juli berada pada level 136,88 terhadap euro dari level 136,83. Euro 18 negara stagnan pada level $ 1,3403. (yds)
Sumber: Bloomberg

Thursday, 7 August 2014

Harga Kopi Arabika Anjlok Hingga Hampir 4%, Gain Pekan Lalu Tergerus Signifikan

Harga kopi Arabika di Bursa ICE Futures US pada perdagangan Kamis 7 Agustus 2014 terpantau ditutup melemah signifikan. Pelemahan harga kopi Arabika di Bursa ICE US masih dipicu oleh ketidakjelas tingkatan output kopi Brasil pada periode ini.
Posisi potensi output yang masih cukup jauh dari jelas, kembali memicu fluktuasi harga kopi Arabika di Bursa ICE US. Pergerakan harga kopi Arabika yang pada Rabu lalu ditutup menguat, kini langsung anjlok hingga hampir 4% hingga hampir menutup penguatan harga pekan lalu. Pengurangan harga kopi Arabika pada perdagangan Kamis lalu, juga diduga turut disupport oleh aksi profit taking untuk mengeruk keuntungan dari pekan lalu.
Sebelumnya, harga kopi Arabika telah berada dalam fluktuas signifikan dalam rentang waktu 4 bulan terakhir. Pergerakan harga kopi sempat mencapai level tertinggi pada pertengahan April akibat kekhawatiran akan kerusakan output Brasil. Namun, masih cukup lancarnya pengiriman kopi Brasil, sempat menekan harga kopi untuk melemah meskipun dalam sepekan terakhir kembali menguat akibat prediksi beberapa lembaga.
Pada perdagangan Kamis 7 Agustus 2014 di Bursa ICE US, harga kopi Arabika terpantau ditutup anjlok. Harga kopi Arabika berjangka ICE US untuk kontrak September 2014 turun hingga 3,59% ke tingkat harga $184/ton atau melemah $6,85/ton.
Sementara dari perdagangan di Bursa LIFFE, harga kopi Robusta juga terpantau ditutup melemah signifikan meskipun tidak berada dalam level seperti pergerakan pada kopi Arabika ICE. Harga kopi Robusta berjangka LIFFE untuk kontrak September 2014 turun 1,20% ke tingkat harga $1.908/ton atau melemah $24/ton.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memprediksi harga kopi Arabika akan cenderung untuk kembali menguat pada perdagangan hari ini di ICE US. Hal tersebut dilandasi oleh potensi aksi beli pasca anjloknya harga pada perdagangan Kamis. terkait pergerakan harga, range normal diprediksi akan berada di kisaran $179-$194 pada Arabika dan $1.940-$2015 pada Robusta.

Sumber : Vibiznews

Emas Menguat Pasca Ekuitas Turun Terkait Konflik di Ukraina

BESTPROFIT FUTURES (8/8) - Emas berjangka naik ke tertinggi dua minggu pasca penurunan dalam ekuitas AS mendorong permintaan untuk investasi alternatif.

Indeks S&P 500 turun sebanyak 0,6 persen terhadap kekhawatiran bahwa meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina akan merugikan ekonomi global. Lebih banyak sanksi yang dapat diberikan jika Rusia tidak mengubah arah di Ukraina, pejabat Gedung Putih mengatakan hari ini.

Emas telah naik 9,2 persen dalam tahun ini akibat ketegangan di Eropa Timur dan kekerasan di Timur Tengah mendorong permintaan safe haven. Bank Sentral Eropa mempertahankan tingkat suku bunga tidak berubah pada rekor terendah karena krisis Ukraina memperkuat headwinds dalam menghadapi pemulihan kawasan euro.

Emas berjangka untuk pengiriman Desember naik 0,3 persen untuk menetap di levl $ 1,312.50 per ons pada pukul 1:43 siang di Comex di New York. Sebelumnya, harga emas mencapai level $ 1,315.50, level tertinggi untuk kontrak teraktif sejak 22 Juli.

Reli tahun ini menduduki keuntungan yang lebih luas untuk indeks saham, obligasi dan komoditas. Bulan lalu, kepemilikan pada ETP berbasis emas mengalami kenaikan terbesar sejak November 2012.(frk)

Sumber : Bloomberg

Ketegangan Ukraina Seret Turun Indeks Topix

BESTPROFIT FUTURES (8/8) - Saham Jepang turun, terkait indeks Topix yang ditetapkan untuk membatasi penurunan mingguannya, ketika ketegangan meningkat antara negara-negara Barat dan Rusia atas Ukraina sehingga membuat  para eksportir mundur.
Indeks Topix turun sebesar 0,8 persen ke level 1,247.55 pukul 09:01 pagi di Tokyo, terkait dari 33 Saham kelompok industri yang menurun. Saham tersebut menuju penurunannya di angka 2,6 di minggu ini. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun sebesar 1,1 persen untuk hari ini  ke level 15,069.14. Yen sedikit berubah di level 102,09 per dolar. Bank of Japan (BOJ) mengeluarkan keputusan tentang kebijakan moneter saat ini.
Kontrak berjangka pada indeks Standard & Poor 500 naik sebesar 0,1 persen. Acuan ekuitas yang mendasari turun sebesar 0,6 persen kemarin, sementara Dow Jones Industrial Average membukukan penutupan di level terendahnya sejak bulan April lalu, terkait kekhawatiran konflik di Ukraina akan semakin memburuk mengimbangi lebih baik dari estimasi laba.
Sementara dari 34 ekonom yang disurvei Bloomberg News memperkirakan BOJ akan mempertahankan kebijakannya pasca pertemuan selama dua hari yang berakhir pada hari ini. Dua puluh enam persen dari mereka yang disurvei dalam survei Bloomberg memperkirakan bank sentral akan memperluas stimulus moneter pada salah satu pada dua pertemuan di bulan Oktober nanti, turun sebesar 35 persen pada bulan lalu. Tiga puluh dua persen mengatakan BOJ tidak akan memperluas pelonggaran di masa depan. (vck)
Sumber: Bloomberg

Indeks Berjangka Asia Jatuh Diikuti Saham AS; Minyak Catat Kenaikan

BESTPROFIT FUTURES (8/8) - Indeks saham berjangka Asia melemah karena kekhawatiran gejolak di Ukraina antara negara-negara Barat dan Rusia akan menghambat pemulihan ekonomi global mengirim ekuitas AS turun. Yen berada di dekat level tertinggi sepekan jelang ulasan kebijakan Bank of Japan (BOJ), sementara minyak mencatat kenaikan.
Indeks Nikkei 225 Stock Average berjangka turun di Osaka dan Chicago, dengan mata uang yen stabil pada level 102,05 per dolar, mendekati level terkuatnya sejak 28 Juli Kontrak pada indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,1% pada 07:49 pagi di Tokyo setelah indeks saham ditutup pada level terendah sejak April. Kontrak berjangka Standard & Poor 500 stagnan pada level 1,905.75. Sementara Won Korea meneruskan pelemahan. Minyak di New York memperpanjang kenaikan untuk hari kedua dan emas mendekati level tertinggi lebih dari dua pekan.(yds).
Sumber: Bloomberg

Bursa AS Anjlok Sementara Treasury Mengalami Reli, Emas Naik

BESTPROFIT FUTURES (8/8) - Saham-saham AS mengalami penurunan, sementara itu Treasury gain dengan emas, setelah permintaan untuk haven assets meningkat di tengah kekhawatiran ketegangan antara negara Barat dan Rusia atas Ukraina yang memperlemah pemulihan ekonomi global.

Indeks S&P 500 tergelincir 0.6 persen pada pukul 4 sore di New York untuk ditutup di bawah harga rata-rata dalam 100 hari terakhir untuk pertama kalinya sejak bulan April yang lalu. Indeks Stoxx Europe 600 anjlok 0.7 persen menuju tiga bulan terendah. Tingkat suku bunga untuk Treasury dengan tenor 10 tahun turun enam basis point menuju ke terendah dua bulan sementara yield Jerman dengan tenor 2 tahun menyentuh minus 0.004 persen. Ekuitas negara berkembang tergelincir ke level terendah enam minggu dan emas naik ke level tertinggi dua minggu.

Pemerintah Rusia mengumumkan larangan impor makanan dari negara-negara Barat, setelah mengalami kebuntuan dengan Amerika Serikat dan sekutunya atas Ukraina yang meningkat menjadi konflik terburuk sejak Perang Dingin. Bank Sentral Eropa (ECB) mempertahankan tingkat suku bunga untuk tidah berubah di rekor terendah setelah krisis memperkuat headwinds dalam menghadapi pemulihan ekonomi dikawasan Eropa. Ekuitas AS awalnya mengalami kenaikan setelah terjadi penurunan dalam klaim pengangguran pada minggu lalu yang menghantarkan rata-rata dalam sebulan yang lalu ke level  terendah delapan tahun.(frk)

Sumber : Bloomberg

Wednesday, 6 August 2014

Harga Minyak Mentah WTI Tetap Melemah Meski EIA Beri Fundamental Positif

Harga minyak mentah WTI pada perdagangan Rabu 6 Agustus 2014 di Bursa Nymex terpantau ditutup melemah dini hari tadi. Pelemahan harga minyak mentah WTI dipicu oleh ekspektasi akan adanya tekanan dari penumpukan supply minyak mentah global.
Rilis data EIA terkait persediaan minyak mentah dan bensin Amerika Serikat yang dilaporkan mengalami penurunan, terpantau belum berhasil untuk mengangkat harga minyak mentah WTI. Data persediaan EIA yang melaporkan adanya penurunan 1,8 juta barrel pada minyak mentah AS dan penurunan sebesar 4,4 juta barrel pada bensin, masih tertutup akibat potensi lonjakan supply global.
Sebelumnya, harga minyak mentah WTI telah berada dalam tekanan kuat akibat demand yang terindikasi lemah. Namun, indikasi perbaikan demand dari data EIA Rabu lalu yang menunjukan pengurangan persediaan bensin masih belum mampu mengangkat harga minyak mentah WTI di Nymex.
Sementara pada pergerakan harga minyak mentah Brent, meski masih tertekan akibat tingginya output global, pergerakan harga terpantau rebound Rabu lalu. Rebound pada harga minyak mentah Brent di Nymex dipicu oleh faktor teknikal yang telah jenuh melemah hingga menembus BB support.
Pada perdagangan minyak mentah WTI di Nymex, Rabu 6 Agustus 2014, harga minyak mentah WTI ditutup melemah. Harga minyak mentah WTI berjangka Nymex untuk kontrak September 2014 turun 0,47% ke tingkat harga $96,92/barrel atau melemah $0,46/barrel.
Sementara pada pergerakan harga minyak mentah Brent, harga minyak mentah Brent rebound namun berada dalam skala pergerakan yang tidak terlalu signifikan. Harga minyak mentah Brent berjangka Nymex untuk kontrak Desember 2014 naik 0,11% ke tingkat harga $106,00/barrel atau menguat $0,12/barrel.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memprediksi harga minyak mentah WTI berpotensi untuk bergerak menguat pada perdagangan hari ini di Nymex. Hal tersebut dilandasi oleh adanya dorongan fundamental positif dari data EIA dan juga pergerakan indikator teknikal yang telah jenuh melemah. Terkait pergerakan harga minyak mentah, range normal diprediksi akan berada di kisaran, $94,75-$98,70 pada WTI dan $105,5-$107 pada Brent.

Sumber : Vibiznews

Harga Emas LLG Melambung Tinggi, Resesi Italia Support Geopolitik Global

Harga emas LLG pada penutupan perdagangan Rabu 6 Agustus 2014 terpantau ditutup menguat signifikan. Penguatan harga emas LLG dipicu oleh indikasi belum stabilnya perekonomian kawasan Eropa dan eskalasi konflik Ukraina dan Rusia.
Laporang NATO terkait peningkatan pasukan Rusia di wilayah perbatasan Ukraina-Rusia, terpantau berhasil memicu harga emas untuk kembali melambung di bursa. Anjloknya pergerakan saham global akibat info tersebut, memicu harga emas terdorong menguat signifikan akibat peralihan pola investasi ke aset safe haven.
Terkait konflik Ukraina-Rusia tersebut, NATO mengabarkan telah ada sekitar 20.000 tentata siap tempur Rusia di wilayah perbatasan. Dampak dari adanya laporan tersebut, investor was-was terhadap potensi terjadinya perang antar kedua negara sehingga aksi pengamanan investasi ke komoditas emas pun menguat pada Rabu lalu.
Selain faktor geopolitik global yang menguat, pergerakan menguat harga emas pada Rabu lalu juga didorong oleh kondisi resesi pada perekonomian Italia. Data GDP kuartal 2 Italia yang rilis Rabu lalu, melaporkan adanya penurunan pada total produksi dalam negeri Italia untuk kuartal 2 tahun ini meskipun sebelumnya pertumbuhan diprediksi akan positif.
 Berdasarkan rilis laporan GDP kuartal 2 Italia, pertumbuhan perekonomian Italia turun ke level -0,2% dari -0,1% pada kuartal sebelumnya secara MoM, namun membaik pada YoY meskipun masih negatif dengan pencapaian -0,3% setelah sebelumnya berada di -0,4%. Dampak dari laporan GDP kuartal 2 Italia tersebut bursa saham Eropa mengalami pelemahan akibat sentimen data tersebut sehingga minat terhadap emas pun menguat di Eropa.
Pada perdagangan Rabu 6 Agustus 2014, harga emas LLG terpantau ditutup menguat signifikan dini hari tadi. Harga emas LLG melambung 1,10% ke tingkat harga $1.305,85/t oz atau menguat $14,15/t oz.
Sementara dari perdagangan emas berjangka di Comex, harga emas juga ditutup menguat signifikan dini hari tadi. Harga emas berjangka Comex untuk kontrak Desember 2014 naik 1,78% ke tingkat harga $1.308,2/t oz atau menguat $22,9/t oz.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memprediksi harga emas masih akan cenderung bergerak menguat. Hal tersebut dilandasi oleh masih kuatnya sentimen positif dari peningkatan tensi geopolitik global. Namun, rilis pertemuan ECB dan juga BoE yang akan dilakukan hari ini, akan turut menjadi pantauan. Terkait pergerakan harga emas, range normal diprediksi akan berada di kisaran $1.282-$1.324 pada emas LLG dan $1.283-$1.326 pada emas berjangka Comex untuk kontrak Desember 2014.

Sumber : Vibiznews

Pertumbuhan Ekonomi Negara-negara Berkembang Melempem

Kegiatan pasar di negara-negara berkembang terpantau bergerak lebih lambat pada bulan Juli lalu, demikian berdasarkan hasil survei oleh HSBC. HSBC Emerging Markets Index PMI, jatuh ke 51,7 pada Juli lalu dari 52,3 pada bulan Juni.
Melambatnya tingkat output di pasar negara berkembang disebabkan oleh melambatnya pertumbuhan di sektor jasa sedangkam output di sektor manufaktur justru berhasil melaju dengan level tercepatnya sejak Maret 2013.
Tingkat output di sektor manufaktur dan pesanan baru meningkat di beberapa Negara seperti China, India, Indonesia, Taiwan, Rusia dan Republik Ceko. Namun hal sebaliknya justru trejaid di beberapa Negara ini seperti di Brasil, Turki dan Korea Selatan.
Di antara empat negara berkembang terbesar, pasar Brasil lah yang berhasil mencatat ekspektasi terhadap tingkat output tertinggi, yang kemudian disusul oleh India.
Harus disadari bahwa perkembangan pertumbuhan ekonomi di Negara berkembang belum mengalami kemajuan yang signifikan jika dibandingkan dengan Negara maju lainnya.
Meskipun saat ini perekonomian di negara berkembang sudah semakin menunjukkan adanya perbaikan jika dibandingkan dengan stagnansi yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, bahkan sempat menyentuh level tertingginya dalam 15 bulan terakhir di Juni lalu, sayangnya harus kembali merosot di bulan Juli.
Hal ini cukup menandikan bahwa ketidakstablian ekonomi emerging market masih melanda.

Sumber : Vibiznews

Pemerintah Thailand Akan Batasi Produksi Karet Dalam Negeri

Pemerintah militer Thailand pada Selasa lalu mengungkapkan rencana akan pengurangan produksi karet dalam negeri. Pengurangan produksi karet tersebut dilakukan untuk dapat mendongkrak harga karet yang cenderung tersungkur pada tahun ini.
Rendahnya harga karet di pasar global, terpantau mulai menyita perhatian pemerintah militer Thailand. Harga karet yang telah anjlok lebih dari 25% tahun ini akibat pelemahan demand Tiongkok serta posisi persediaan yang cenderung over supply juga turut berdampak pada perekonomian petani karet Thailand.
Dampak dari hal tersebut, pemerintah Thailand akan berupaya untuk memangkas produksi karet Thailand untuk membatasi supply global agar harga karet kembali menguat. Posisi Thailand sendiri dalam pasar karet global merupakan penghasil karet terbesar dunia sehingga memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap pergerakan harga global.
Sementara untuk pergerakan harga karet di bursa global pada perdagangan hari Rabu (6/8), harga karet terpantau ditutup melemah di Bursa Tocom dan SHFE. Harga karet berjangka Tocom untuk kontrak Januari 2015 turun tipis 0,10% ke tingkat harga 204,4 Yen/kg atau melemah 0,2 Yen/kg. Sementara di SHFE, karet berjangka SHFE untuk kontrak Januari 2015 juga turun 0,61% ke tingkat harga 15.435 Yuan/ton atau melemah 95 Yuan/ton.

Sumber : Vibiznews

Wall Street Ditutup Menguat Sangat Tipis, Indeks S&P500 Naik Kurang Dari 1 Poin

Bursa saham AS ditutup menguat tipis, Indeks S&P500 naik kurang dari 1 poin ke 1,920.24 pada dini hari tadi. Indeks itu terhapus kerugian sebelumnya setelah turun di bawah tingkat rata-rata untuk 100 hari terakhir. Indeks Dow Jones Industrial Average menambahkan 13,87 poin, atau kurang dari 0,1 persen, ke 16,443.34. Nasdaq ditutup naik tipis hanya sekitar 2,22 poin atau 0,05% ke level 4,355. Sekitar 6,5 miliar saham berpindah tangan di bursa AS hari ini, 12 persen di atas rata-rata tiga bulan.
Indeks S & P 500 turun 1 persen kemarin ke level terendah sejak Mei setelah meningkatnya  ketegangan di Ukraina. Indeks acuan telah kehilangan 3,4 persen sejak mencapai rekor dari 1,987.98 pada 24 Juli dan merupakan penurunan terbesar sejak Juni 2012. Banco Espirito Santo SA, bank Argentina mengalami gagal bayar dan diperintahkan untuk meningkatkan modal.

Presiden Rusia Vladimir Putin tidak menunjukkan tanda-tanda mundur atas Ukraina. Dia memerintahkan pembatasan impor makanan untuk menyerang kembali Amerika Serikat dan negara-negara lain yang telah memberlakukan sanksi terhadap Rusia atas gejolak di Ukraina. Putin melarang impor pertanian selama satu tahun dari negara-negara yang telah memberlakukan sanksi kepada Rusia.  
Wakil Sekretaris Jenderal NATO Alexander Vershbow mengatakan bahwa Rusia telah mengumpulkan sekitar 20.000 tentara di sepanjang perbatasan dengan Ukraina timur.
Saham juga telah terbebani oleh kekhawatiran bahwa ekonomi membaik mungkin memaksa Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diharapkan. Data pekan lalu menunjukkan produk domestik bruto AS tumbuh pada kecepatan tahunan 4 persen pada kuartal kedua, membenarkan pandangan Fed bahwa kontraksi kuartal pertama hanyalah sementara.
Indeks Volatilitas Chicago Board Options Exchange, yang biasanya bergerak dalam arah yang berlawanan dengan S & P 500, turun 3 persen menjadi 16.37 hari ini. The VIX melonjak 34 persen pekan lalu, terbesar sejak Januari.
Sprint turun 19 persen, terbesar yang belum pernah terjadi. Kekhawatiran Peraturan melebihi potensi manfaat merger dengan T-Mobile AS yang akan menggabungkan operator nirkabel ketiga dan keempat terbesar AS, seseorang yang akrab dengan pembicaraan tersebut. Sprint juga bernama Marcelo Claure, pendiri distributor ponsel Brightstar Corp, sebagai CEO baru.
Time Warner (TWX) turun 13 persen, terbesar sejak 2008, karena Murdoch Fox membatalkan rencana pembelian saham perusahaan ini senilai $ 75 miliar. Time Warner juga melaporkan pendapatan yang mengalahkan estimasi dan menyatakan rencananya untuk melakukan buyback senilai $ 5 miliar.
Fox naik 3,3 persen karena mengesahkan sebuah rencana buyback senilai $ 6 miliar. Perusahaan juga melaporkan laba kuartal keempat yang mengalahkan perkiraan analis.
Walgreen Co (WAG) mundur 14 persen untuk kinerja terburuk sejak 2007. Rantai toko obat terbesar di AS ini mengatakan akan membayar sekitar $ 15.3 miliar untuk mendapatkan saham di Alliance Boots dan tidak akan menggunakan kesepakatan untuk pindah alamat pajak ke luar negeri.
Walgreen, yang dianggap berencana untuk melakukan redomisili ke Swiss untuk menurunkan tarif pajak, telah mendatangkan tekanan politik untuk tidak melakukan penghindaran pajak yang disebut inversi. Perusahaan yang berbasis di AS, termasuk produsen obat AbbVie Inc dan Pfizer Inc, telah berusaha melakukan usaha untuk menurunkan beban pajak dengan mendirikan markas pajak mereka di luar negeri.
Groupon (GRPN) Inc merosot 13 persen. Perusahaan memperkirakan pendapatan kuartal ketiga tidak lebih dari 2 sen per saham, termasuk beberapa item, dibandingkan dengan perkiraan analis rata-rata 3 sen per saham.
Bank of America Corp naik 1,3 persen. Pemberi pinjaman terbesar kedua di AS menaikkan dividen kuartalannya sampai 5 sen per saham dan membatalkan rencana untuk membeli kembali saham setelah Fed menyetujui penundaan rencana penilaian kembali atas modal yang harus dimiliki oleh setiap bank di AS.
Molson Coors naik 5,8 persen, terbesar di S & P 500, karena melaporkan laba kuartal kedua dan pendapatan yang melampaui proyeksi analis. Sementara Kellogg naik 2,3 persen.
Valero Energy Corp dan Marathon Oil Corp naik lebih dari 1,2 persen karena saham energi rebound. Perusahaan-perusahaan energi di S & P 500 turun 2,1 persen kemarin dan jatuh 4,1 persen pekan lalu, terbesar sejak Juni 2012.
Activision Blizzard Inc naik 2,6 persen. Pembuat video-game terbesar di AS ini mencatat hasil kuartal kedua yang mengalahkan perkiraan analis.  AOL Inc naik 7,5 persen setelah pendapatan melampaui proyeksi.

Sumber : Vibiznews

Tuesday, 5 August 2014

Harga Minyak Mentah WTI Semakin Murah, Supply Global Relatif Aman

Harga minyak mentah WTI di Bursa Nymex pada perdagangan Selasa 5 Agustus 2014 terpantau ditutup melemah signifikan. Pelemahan harga minyak mentah WTI di Nymex dipicu oleh kondisi supply global yang diperkirakan masih akan berada dalam posisi aman.
Ekspektasi akan masih terkendalinya aliran supply dari Irak dan Libia yang tengah dilanda konflik internal, terpantau kembali menggerus harga minyak mentah WTI di Nymex. Kondisi kedua negara yang sedang tidak stabil akibat serangan militan anti pemerintah di wilayah tersebut, hingga saat ini relatif masih belum mengganggu output serta ekspor minyak mentah dri Irak dan Libia.
Berdasarkan laporan output minyak mentah akhir pekan lalu, Irak mencatatkan peningkatan produksi selama bulan Juli. Output minyak mentah Irak pada Juli naik ke level 2.442 juta barrel per hari dibandingkan dengan pencapain 2.423 juta barrel per hari pada Juni. Sementara output Libia justru turun 50.000 bpd ke 450.000 bpd pada pekan lalu. Namun, ladang minyak di Libia telah dipastikan aman oleh otoritas setempat.
Dampak dari tekanan indikasi masih stabilnya supply minyak mentah global, harga minyak mentah WTI terpantau ditutup melemah signifikan dini hari tadi di Nymex. Harga minyak mentah WTI berjangka Nymex untuk kontrak September 2014 turun 0,93% ke tingkat harga $97,39/barrel atau melemah $0,91/barrel.
Sementara pada perdagangan minyak mentah Brent, masih stabilnya supply global juga turut berdampak pada pelemahan harga minyak mentah tersebut. Harga minyak mentah Brent berjangka Nymex untuk kontrak Desember 2014 turun 0,61% ke tingkat harga $105,88/barrel atau melemah $0,65/barrel.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memprediksi harga minyak mentah berpotensi untuk menguat pada perdagangan hari ini di Nymex apabila data EIA selaras dengan rilis data API. Hal tersebut dilandasi oleh rilis data API yang akhirnya pada pekan ini memberikan data pengurangan baik pada persediaan minyak mentah maupun bensin di Amerika Serikat. Data API pada Selasa lalu, menunjukan persediaan bensin turun 3,6 juta barrel sementara minyak mentah turun 5,5 juta barrel. Terkait pergerakan harga, range normal diprediksi akan berada di kisaran $94,5-$99,5 pada WTI dan $104,5-$107,5 pada Brent.

Sumber : Vibiznews

Harga Emas LLG Melemah, Sektor Non Manufaktur AS Menguat Signifikan

Harga emas LLG pada penutupan perdagangan Selasa 5 Agustus 2014 terpantau ditutup melemah tipis dini hari tadi. Pelemahan harga emas LLG dipicu oleh data sektor non-manufaktur Amerika Serikat yang naik hingga level tertinggi dalam 8,5 tahun.
Penguatan sektor jasa Amerika Serikat yang naik signifikan pada bulan Juli, terpantau memberikan tekanan sentimen negatif kuat terhadap pergerakan harga emas pada perdagangan Selasa lalu. Sektor jasa Amerika Serikat yang naik hingga 2,7 poin ke level 58,7 dan mengalahkan ekspektasi di 56,3, memberi indikasi kuat penguatan sektor jasa di Amerika Serikat. Dampak dari data tersebut, setelah cukup tertekan oleh data GDP kuartal 2 Amerika Serikat pekan lalu, demand terhadap aset safe haven kian tergerus.
Walaupun demikian, harga emas pada perdagangan Selasa lalu terpantau hanya mengalami pelemahan terbatas. Hal tersebut disebabkan oleh kecenderungan negatifnya pergerakan bursa saham di kawasan Asia. Pada perdagangan di bursa saham Asia kemarin, sektor jasa TIongkok yang turun drastis dari level 53,1 ke 50 memberikan sentimen negatif kuat terhadap pergerakan bursa saham Asia. Dampak dari hal tersebut, harga emas sempat menguat pada perdagangan sesi Asia.
Pada perdagangan Selasa 5 Agustus 2014, harga emas LLG terpantau ditutup melemah tipis di penutupan dini hari tadi. Harga emas LLG turun 0,09% ke tingkat harga $1.291,70/t oz atau melemah $1,15/t oz.
Sementara pada perdagangan emas berjangka di Bursa Comex, harga emas terpantau juga ditutup melemah. Harga emas berjangka Comex untuk kontrak Desember 2014 turun 0,28% ke tingkat harga $1.285,3/t oz atau melmeah $3,6/t oz.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memprediksi harga emas akan cenderung untuk bergerak melemah akibat aksi wait and see terhadap beberapa data penting yang akan rilis hari ini. Hal tersebut dilandasi oleh akan rilisnya data neraca perdagangan Amerika Serikat serta keputusan penetapan suku bunga di kawasan Inggris oleh Bank of England and juga kawasan EURO oleh European Central Bank. Terkait pergerakan harga emas, range normal diprediksi akan berada di kisaran $1.287,5-$1295,30 pada emas LLG dan $1.276-$1.299,75 pada emas berjangka Comex untuk kontrak Desember 2014.

Sumber : Vibiznews

Saham Asia Mengikuti Penurunan Saham AS Akibat Ketegangan yang Semakin Tinggi di Ukraina

BESTPROFIT FUTURES (6/8) - Saham Asia jatuh indeks regional memperpanjang penurunan kemarin pasca ekuitas AS turun ke level terendahnya dalam dua bulan terakhir di tengah meningkatnya ketegangan di Ukraina.
Indeks MSCI Asia Pacific turun sebesar 0,2 persen ke level 146,54 pukul 09:01 pagi di Tokyo pasca merosot sebesar 0,8 persen kemarin, mengupas gain sejak level terendahnya pada 4 Februari lalu sebesar 13 persen. Pasar finansial China dan Hong Kong belum dibuka ketika berita ini diturunkan. Saham SoftBank Corp, operator ponsel Jepang, turun sebesar 2,7 persen setelah Sprint Corp, yang dikendalikan oleh SoftBank, mengakhiri pembicaraan untuk mengakuisisi T-Mobile US Inc, menurut orang dengan mengetahui tentang masalah ini.
Menteri luar negeri Polandia memperingatkan bahwa penumpukan baru pasukan Rusia di perbatasan Ukraina mungkin memberikan sinyal invasi seiring Presiden Vladimir Putin memerintahkan respon terhadap sanksi AS dan Eropa.
Indeks Topix Jepang turun sebesar 0,3 persen dan indeks Kospi Korea Selatan melemah sebesar 0,2 persen. Indeks S&P/ASX 200 Australia tergelincir sebesar 0,1 persen, sementara Indeks NZX 50 Selandia Baru turun terkoreksi sebesar 0,4 persen.
Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 naik sebesar 0,1 persen hari ini. Indeks mengalami koreksi sebesar 1 persen kemarin ke level terendah sejak 29 Mei lalu seiring saham energi anjlok dan meningkatkan kepedulian atas konflik di Ukraina. (izr)
Sumber: Bloomberg

Saham Energi Anjlok, Akibatkan Saham AS Ditutup Melemah

BESTPROFIT FUTURES (6/8) - Saham AS ditutup turun menghapus rebound kemarin dan mengirimkan indeks acuan ke level penutupan terendah sejak Mei, karena saham energi anjlok dan meningkatkan kekhwatiran atas meningkatnya gejolak di Ukraina.
Indeks Standard & Poor 500 tergelincir 1% ke level 1,920.18 pada 16:00 sore di New York, level terendah sejak 29 Mei. Kemarin Indeks saham naik 0,7% setelah mengalami penurunan mingguan tertajam dalam dua tahun terakhir. Indeks Volatilitas Chicago Board Options Exchange melonjak 9,7%.
Sementara Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pemerintah untuk menyiapkan respon terhadap sanksi AS dan Eropa karena Polandia memperingatkan bahwa penumpukan pasukan baru Rusia di perbatasan Ukraina meningkatkan ketakutan kemungkinan invasi.(yds)

Sumber: Bloomberg

Emas Anjlok Sementara Perak Turun Pasca Dolar Merangkak Naik

BESTPROFIT FUTURES (6/8) - Perak berjangka turun ke terendah enam minggu setelah dolar naik mengurangi daya tarik komoditas sebagai investasi alternatif. Emas, platinum dan paladium anjlok.

Greenback naik ke level tertinggi lima bulan terhadap sekeranjang 10 mata uang ditengah tanda-tanda kenaikan dalam perekonomian AS. Pada bulan Juli, penjualan koin perak oleh US Mint turun 27 persen dari bulan Juni ke level terendah tahun ini. Indeks Bloomberg Commodity Spot dari 22 bahan baku turun ke level terendah sejak Februari yang lalu.

Perak berjangka untuk pengiriman September anjlok 2 persen untuk menetap di level $ 19,833 per ons pada pukul 1:40 sore di bursa Comex New York, di bawah 100-hari pergerakan rata-rata. Harga perak menyentuh level $ 19,78, yang merupakan level terendah untuk kontrak teraktif sejak 18 Juni.

Tahun lalu, perak dan emas mengalami penurunan terbesar dalam tiga dekade terakhir terkait kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan memperlambat kecepatan stimulus moneter setelah ekonomi AS pulih.

Di Comex, emas berjangka untuk pengiriman Desember turun 0,3 persen menjadi $ 1,285.30 per ons. Perdagangan adalah 30 persen di bawah rata-rata 100-hari untuk saat ini, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.

Emas untuk pengiriman segera naik 0,3 persen menjadi $ 1,291.71 pada pukul 2:51 siang. Presiden Vladimir Putin memerintahkan pemerintahan untuk menyiapkan respon terhadap sanksi yang diberikan AS dan Eropa setelah Rusia mengatakan Ukraina timur mendekati "bencana kemanusiaan" dan diperlukan bantuan internasional segera.(frk)

Sumber : Bloomberg

Monday, 4 August 2014

Portugal Bail Out Banco Espirito Santo, Harga Emas LLG Melemah

Harga emas LLG pada penutupan perdagangan Senin 4 Agustus 2014 terpantau ditutup melemah dini hari tadi. Pelemahan harga emas LLG dipicu oleh sentimen negatif dari penguatan bursa saham di Amerika Serikat serta kebijakan bail out terhadap Banco Espiritop Santo oleh otoritas Portugal.
Pergerakan harga emas yang sempat menguat signifikan pada akhir pekan lalu, terpantau langsung kembali melemah pada perdagangan awal pekan ini. Penguatan harga emas yang dipicu oleh kondisi negatif pada sektor pekerja AS, kembali tertekan oleh penguatan di bursa saham baik untuk kawasan Amerika Serikat maupun Eropa.
Dari Bursa Saham Amerika Serikat, rilis data-data laporang keuangan yang cenderung memberikan hasil keuntungan diatas ekspektasi, membuat pergerakan Wall Street kembali terangkat. Dampak dari hal tersebut, perdagangan di bursa emas yang lebih bersifat safe haven cukup mengalami tekanan hingga harus ditutup melemah Senin lalu.
Sementara dari pergerakan di Bursa saham Eropa, kebijakan bail out terhadap salah satu bank terbesar Portugal yaitu Banco Espirito Santo terpantau berhasil memicu reboundnya bursa saham setempat. Rencana otoritas Portugal yang diisukan akan memberi suntikan dana $4,9 hingga $6,58 miliar cukup menepis kekhawatiran akan kolapsnya sistem keuangan Portugal,
Pada perdagangan Senin 4 Agustus 2014 yang ditutup dini hari tadi, harga emas LLG terpantau ditutup melemah. Harga emas LLG turun 0,36% ke tingkat harga $1.288,2/t oz atau melemah $4,65/t oz.
Sementara dari perdagangan emas berjangka di Bursa Comex, harga emas juga terpantau ditutup melemah dini hari tadi. Harga emas berjangka Comex untuk kontrak Desember 2014 turun 0,46% ke tingkat harga $1.288,9/t oz atau melemah $5,9/t oz.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memprediksi harga emas akan cenderung untuk bergerak kembali melemah pada perdagangan hari ini. Hal tersebut dilandasi oleh potensi aksi wait and see para investor terhadap data neraca perdagangan Amerika Serikat yang baru akan rilis pada Rabu mendatang. Terkait pergerakan harga, range normal diprediksi akan berada di kisaran $1.279-$1.299,5 pada emas LLG dan $1.280-$1.300 pada emas berjangka COmex untuk kontrak Desember 2014.

Sumber : Vibiznews

Militan ISIS Rebut 2 Ladang Minyak di Utara Mosul

BESTPROFIT FUTURES (5/8) - Para anggota kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) maju ke bagian utara Irak hari Minggu (3/8), merebut wilayah strategis dekat perbatasan Turki dan Suriah.

Media Irak melaporkan, kota Zumar dan ladang-ladang minyak di sekitarnya, yaitu Ein Zalah dan Batmeh, jatuh ke tangan pemberontak, setelah para pejuang Kurdish Peshmerga mundur. Kedua ladang minyak itu menghasilkan sekitar 20 ribu barel minyak setiap hari.

Daerah dekat Pegunungan Sinjar itu didiami oleh sebagian besar golongan minoritas Yazidi yang berbahasa Kurdi, yang diremehkan oleh tetangga mereka, kaum Sunni. Televisi Ashirqiya melaporkan, ratusan keluarga Yazidi melarikan diri ke Daouk karena takut ditumpas oleh kelompok militan Sunni.

Saluran-saluran televisi Arab melaporkan, para anggota ISIS merebut Bendungan Mosul yang strategis di pinggir Sungai Tigris, meskipun seorang pejabat Kurdi menyanggah klaim tersebut.

Kelompok militan ISIS juga telah bertempur beberapa hari belakangan ini untuk merebut kota Haditha, sebuah lokasi bendungan strategis lainnya, yang dapat membanjiri daerah-daerah luas lainnya di Irak. Kedua bendungan tadi adalah komponen utama pembangkit listrik di Irak, dan direbutnya pusat pembangkit tenaga listik itu akan mengakibatkan gangguan besar terhadap suplai listrik negara itu.

Hilal Khashan, dosen ilmu politik di perguruan tinggi American University di Beirut, mengatakan, kelompok militan ISIS perlahan-lahan maju ke daerah-daerah yang mudah mereka kuasai.

"Yang menjadi pusat perhatian utama mereka sekarang ini adalah mengkonsolidasi kekuatan mereka di wilayah-wilayah Irak yang telah mereka kuasai, selain mereka juga berupaya merebut lebih banyak ladang-ladang minyak. Perolehan mereka dalam dua hari belakangan ini terfokus pada mengambil-alihan wilayah perbatasan tiga negara antara Turki, Irak dan Suriah, dan mereka berhasil merebutnya. Sekarang, mereka maju ke wilayah selatan ke pegunungan-pegununungan di Sinjar," kata Hilal.

PBB mendesak pemerintah Irak dan para pemimpin Kurdi, hari Minggu, agar bekerja sama dalam menghentikan serbuan kelompok militan tadi.

Juru bicara militer Irak, Jenderal Qassem Mohammed Atta mengatakan dalam sebuah konferensi pers hari Minggu, bahwa para komandan militer Irak di Propinsi Salahedin, dengan bantuan pasukan elit Irak dan angkatan udara Irak, telah berhasil mengusir para pemberontak dari kota Awjeh. VOA tidak dapat mengkonfirmasi klaim tersebut.

Sumber : VOA Indonesia