Harga minyak mentah WTI pada perdagangan
Rabu 6 Agustus 2014 di Bursa Nymex terpantau ditutup melemah dini hari
tadi. Pelemahan harga minyak mentah WTI dipicu oleh ekspektasi akan
adanya tekanan dari penumpukan supply minyak mentah global.
Rilis data EIA terkait persediaan minyak
mentah dan bensin Amerika Serikat yang dilaporkan mengalami penurunan,
terpantau belum berhasil untuk mengangkat harga minyak mentah WTI. Data
persediaan EIA yang melaporkan adanya penurunan 1,8 juta barrel pada
minyak mentah AS dan penurunan sebesar 4,4 juta barrel pada bensin,
masih tertutup akibat potensi lonjakan supply global.
Sebelumnya, harga minyak mentah WTI telah
berada dalam tekanan kuat akibat demand yang terindikasi lemah. Namun,
indikasi perbaikan demand dari data EIA Rabu lalu yang menunjukan
pengurangan persediaan bensin masih belum mampu mengangkat harga minyak
mentah WTI di Nymex.
Sementara pada pergerakan harga minyak
mentah Brent, meski masih tertekan akibat tingginya output global,
pergerakan harga terpantau rebound Rabu lalu. Rebound pada harga minyak
mentah Brent di Nymex dipicu oleh faktor teknikal yang telah jenuh
melemah hingga menembus BB support.
Pada perdagangan minyak mentah WTI di
Nymex, Rabu 6 Agustus 2014, harga minyak mentah WTI ditutup melemah.
Harga minyak mentah WTI berjangka Nymex untuk kontrak September 2014
turun 0,47% ke tingkat harga $96,92/barrel atau melemah $0,46/barrel.
Sementara pada pergerakan harga minyak
mentah Brent, harga minyak mentah Brent rebound namun berada dalam skala
pergerakan yang tidak terlalu signifikan. Harga minyak mentah Brent
berjangka Nymex untuk kontrak Desember 2014 naik 0,11% ke tingkat harga
$106,00/barrel atau menguat $0,12/barrel.
Analis Vibiz Research dari Vibiz
Consulting memprediksi harga minyak mentah WTI berpotensi untuk bergerak
menguat pada perdagangan hari ini di Nymex. Hal tersebut dilandasi oleh
adanya dorongan fundamental positif dari data EIA dan juga pergerakan
indikator teknikal yang telah jenuh melemah. Terkait pergerakan harga
minyak mentah, range normal diprediksi akan berada di kisaran,
$94,75-$98,70 pada WTI dan $105,5-$107 pada Brent.
Sumber : Vibiznews