Pemerintah militer Thailand pada Selasa
lalu mengungkapkan rencana akan pengurangan produksi karet dalam negeri.
Pengurangan produksi karet tersebut dilakukan untuk dapat mendongkrak
harga karet yang cenderung tersungkur pada tahun ini.
Rendahnya harga karet di pasar global,
terpantau mulai menyita perhatian pemerintah militer Thailand. Harga
karet yang telah anjlok lebih dari 25% tahun ini akibat pelemahan demand
Tiongkok serta posisi persediaan yang cenderung over supply juga turut
berdampak pada perekonomian petani karet Thailand.
Dampak dari hal tersebut, pemerintah
Thailand akan berupaya untuk memangkas produksi karet Thailand untuk
membatasi supply global agar harga karet kembali menguat. Posisi
Thailand sendiri dalam pasar karet global merupakan penghasil karet
terbesar dunia sehingga memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap
pergerakan harga global.
Sementara untuk pergerakan harga karet
di bursa global pada perdagangan hari Rabu (6/8), harga karet terpantau
ditutup melemah di Bursa Tocom dan SHFE. Harga karet berjangka Tocom
untuk kontrak Januari 2015 turun tipis 0,10% ke tingkat harga 204,4
Yen/kg atau melemah 0,2 Yen/kg. Sementara di SHFE, karet berjangka SHFE
untuk kontrak Januari 2015 juga turun 0,61% ke tingkat harga 15.435
Yuan/ton atau melemah 95 Yuan/ton.
Sumber : Vibiznews