Wednesday, 7 January 2015

The Fed Menunda Kenaikan Suku Bunga

BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/1) - Mayoritas anggota Federal Reserve telah menyetujui pedoman kebijakan baru yang memiliki arti bahwa mereka kemungkinan tidak akan menaikkan suku bunga sebelum akhir April tahun ini dan sejumlah anggota The Fed menunjukkan kekhawatiran inflasi yang masih akan rendah, hal tersebut menurut hasil pertemuan The Fed bulan Desember lalu.

œMayoritas anggota berpikir terkait acuan menunda kenaikan suku bunga mengindikasikan bahwa The Fed kemungkinan tidak akan memulai proses normalisasi setidaknya pada beberapa pertemuan berikutnya, menurut hasil pertemuan pada 16-17 Desember lalu (Federal Open Market Committee) yang dirilis hari ini di Washington.

Hasil pertemuan The Fed mengindikasikan dukungan yang luas terhadap komite penilaian Janet Yellen terkait kemungkinan waktu kenaikan suku bunga yang dia katakan saat konferensi pers pasca pertemuan.

Dengan menguatnya perekonomian AS dan tingkat pengangguran menyentuh level 6 tahun terendah, FOMC bulan Desember tahun lalu menurunkan komitmen untuk mempertahankan suku bunga rendah pada œwaktu yang belum ditentukan. Sebaliknya The Fed menaytakan akan œmenunda setelah mengkaji waktu untuk menaikkan suku bunga yang pertama kalinya sejak 2006 silam.

Beberapa anggota The Fed pada bulan lalu menunjukkan kekhawatiran terkait outlook inflasi yang masih dibawah target bank sentral selama 31 bulan beturut-turut.

œSejumlah anggota The Fed melihat adanya resiko bahwa inflasi yang masih berada dibawah target sebesar 2% dengan beberapa anggota The Fed menunjukkan kekhawatiran bahwa outcome tersebut dapat menurunkan kredibilitas komitmen The Fed terhadap targetnya, menurut rilis hasil pertemuan The Fed. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Emas Turun Seiring The Fed Mendukung Spekulasi Kenaikan Suku Bunga

BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/1) - Harga emas catat penurunan setelah Federal Reserve mengisyaratkan di jalur untuk kenaikan suku bunga pertama sejak 2006 silam, sehingga meningkatkan mata uang dolar dan memangkas permintaan terhadap logam sebagai aset alternatif.
Pelemahan harga minyak dan reli dolar terhadap mata uang utama lainnya dalam enam bulan terakhir memangkas permintaan terhadap emas. Pada tahun 2014, logam mulia membukukan penurunan tahunan secara berturut-turut untuk pertama kalinya sejak tahun 1998 silam karena keuntungan dalam perekonomian AS mengisyaratkan prospek kenaikan suku bunga di tengah peredaman inflasi.
Emas untuk pengiriman segera turun 0,3 % ke level $ 1,214.78 per ounce pukul 14:50 siang di New York, menurut harga Bloomberg. Sementara logam naik 3,1 % pada tiga sesi sebelumnya karena kekhawatiran perekonomian Eropa.
Emas berjangka untuk pengiriman Februari turun 0,7 % ke level $ 1,210.70 per ounce pada pukul 13:37 siang di Comex New York, sebelum pengumuman The Fed. Sementara keseluruhan perdagangan sebesar 22 % di bawah RSI 100-hari untuk hari ini, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. (vck)
Sumber: Bloomberg

Bursa Saham AS Ditutup Menguat 1.2% Pasca Rilis Hasil Pertemuan The Fed

BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/1) - Indeks Standard & Poor 500 reli tajam dalam 3 pekan terakhir, menghentikan aksi jual saham pada 5 hari terakhir setelah rilis data memicu optimisme terkait pekonomian dan hasil pertemuan Federal Reserve mengubah sedikit perkiraan investor terhadap suku bunga.

Indeks S&P 500 melonjak 1.2% ke level 2,025.76 pukul 4 sore waktu New York, setelah 5 hari sebelumnya mengalmai penurunan 4.2%. Sementara Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 211.02 poin atau 1.2% ke level 17,582.66.

Kemarin, ekuitas AS mengawali awal tahun ini dengan keterpurukan sejak 2008 lalu,dengan Indeks S&P 500 melemah 2.7% pada 3 sesi pertama tahun 2015 ini. Penurunan tersebut memangkas kenaikan indeks sejak bullish yang telah mulai sejak Maret 2009 lalu sebesar 196% dan mengikuti kenaikan 11.4% pada 2014 lalu.

Saham-saham reli pada saat pembukaan bursa setelah rilis data terkait pasar tenaga kerja dan defisit neraca perdagangan AS telah mendorong kepercayaan pada penguatan perekonomian. Ekuitas AS memperpanjang gain pada sesi 1 akibat pemerintah di koalisi Kanselir Angela Merkel menyatakan bahwa Jerman menutup untuk dilakukannya pembicaraan utang bantuan dengan pemerintah Yunani yang akan datang, sehingga memberikan sinyal tentang pendirian yang lebih  fleksible dari kepengurusannya yang terbuka. (bgs)

Sumber: Bloomberg

Bursa AS Rebound Dari 5-Hari Penurunan Jelang Pertemuan The Fed

BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/1) - Indeks Standard & Poor 500 naik ke level tertinggi dalam tiga pekan terakhir, menghentikan penurunan selama lima hari terakhir, karena data menunjukkan perekonomian AS terus menguat jelang rilis risalah pertemuan terakhir Federal Reserve.
Mayoritas saham memperpanjang kenaikan karena anggota parlemen dalam koalisi Kanselir Angela Merkel mengatakan Jerman akan meninggalkan tempat untuk pembicaraan bantuan utang dengan pemerintah Yunani berikutnya, sehingga menandakan sikap yang lebih fleksibel sibandingkan pemerintahannya telah melakukan secara publik.
Indeks Standard & Poor 500 naik 1,1 % ke level 2,024.03 pukul 12:14 siang di New York. Indeks acuan turun 4,2 % dalam lima hari terakhir dan turun 2,7 % menurpakan start terburuk dari tahun ke tahun sejak 2008 lalu. Sementara Indeks Dow Jones Industrial Average naik 175,19 poin, atau 1 %, ke level 17,546.83. Perdagangan saham perusahaan di S&P 500 sebesar 14 % di atas RSI 30-hari untuk hari ini.
Risalah pertemuan Federal Open Market Committee pada 16-17 Desember pukul 2 siang waktu Washington dapat memberikan petunjuk terhadap waktu kenaikan suku bunga. Sementara The Fed berjanji untuk bersabar dalam pendekatan untuk menaikkan suku bunga, sedangkan Ketua The Fed Janet Yellen mengatakan setelah pertemuan nanti bank sentral mungkin akan mempertahankan suku mendekati nol setidaknya untuk kuartal pertama. (vck)
Sumber: Bloomberg

Bursa Saham Eropa Ditutup Menguat 0.5% Ditengah Spekulasi Stimulus

BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/1) - Bursa Saham Eropa ditutup menguat dengan sempat memangkas gain diakhir sesi perdagangan saham ditengah optimisme investor bahwa rilis laporan inflasi kurang dari perkiraan sebelumnya sehingga akan mendorong ECB (European Central Bank) untuk memulai pelongggaran kuantitatif (stimulus).

Indeks Stoxx Europe 600 menguat 0.5% ke level 333.2 pada sesi penutupan, setelah sempat menguat sebesar 1.2%. Indeks acuan tersebut didorong oleh rilis data yang menunjukkan bahwa tingkat inflasi zona Eropa dibawah 0 untuk pertama kalinya dalam lebih dari 5 tahun terakhir. Inflasi bulan Desember turun 0.2%, menurut rilis data dari kantor statistik Uni Eropa. Para ekonom sebelumnya telah memprediksi inflasi turun 0.1%.

Acuan ekuitas Eropa mengalami penurunan 5.1% dari level hampir 7 tahun tertingginya yang tercatat bulan lalu ditengah penurunan saham minyak dan gas dan munculnya kekhawatiran mengenai Yunani setelah Perdana Menteri Antonis Samaras menyatakan bahwa pemilu bulan ini akan mendorong Yunani keluar dari Zona Eropa. Hari ini Indeks ASE melemah 1.5%, memperpanjang level penutupan terendahnya sejak 2012 silam.

Indeks FTSE 100 London menguat tajam diantara 18 Bursa Saham di Eropa Barat. Indeks OMX Swedia melemah 2.3% yang merupakan penurunan tertajamnya setelah dibuka kembali dari hari libur kemarin. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Tuesday, 6 January 2015

IHSG Rawan Koreksi, Lirik Enam Saham Pilihan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (7/1) - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berpotensi melemah meski terbatas. Hal itu dinilai dapat dimanfaatkan pelaku pasar untuk mengakumulasi saham pada perdagangan Rabu (7/1/2015).

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, IHSG masih dalam jalur uptren, bila terjadi tekanan lanjutan maka sifatnya sudah sangat terbatas. Level IHSG diperkirakan bergerak di kisaran support 5.151 dan resistance 5.247.

"Hari ini IHSG berpotensi mengalami technical rebound," kata William dalam ulasannya, Rabu (7/1/2015).

William menuturkan, IHSG telah menguji level support 5.174, dan berhasil dijebol hingga penutupan perdagangan saham. Penurunan IHSG itu didorong efek global, regional dan harga minyak kembali melemah.

"Awal tahun adalah wajar bila investor mencari saham dengan harga yang dianggapnya murah. Tekanan terjadi maka kesempatan investor untuk akumulasi beli," kata William.

Sementara itu, Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko mengatakan, nilai tukar rupiah melemah menjadi hambatan sementara untuk mendorong kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dengan resistance all time high 5.251.

Selain itu, harga minyak turun yang sempat bermain di level US$ 50 per barel baik untuk sektor konstruksi BUMN yang sempat terkoreksi karena membuka ruang lebih untuk anggaran dana infrastruktur yang tidak terpakai untuk subsidi BBM.

"IHSG akan berada di level support 5.165-5.125-5.080 dan resistance di kisaran 5.205-5.251-5.350," kata Yuganur.

Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas, IHSG bergerak melemah di kisaran level 5.150-5.186 pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Sejumlah sentimen yang pengaruhi IHSG antara lain data factory orders Amerika Serikat naik ke level 0,5 persen MoM dibandingkan sebelumnya di -0,7 persen.

Amerika Serikat (AS) juga akan merilis data ISM Non-Manufacturing PMI yang diperkirakan ke level 59,06 dibandingkan sebelumnya di 59,3.

Emas Catat Kenaikan Ke Level 3-Pekan Tertinggi Bersama Perak

BESTPROFIT FUTURES MALANG (7/1) - Emas dan perak berjangka naik ke level tiga pekan tertinggi setelah kekhawatiran ekonomi Eropa meningkat, sehingga memicu peningkatan permintaan untuk logam mulia sebagai aset safe haven.

Indeks jasa dan manufaktur zona euro menandakan perlambatan pertumbuhan pada kuartal akhir 2014, dan mata uang euro memperpanjang penurunan terhadap dolar AS di tengah oposisi Yunani untuk tindakan penghematan yang dapat mendorong negara itu keluar dari blok mata uang euro. Sementara manajer keuangan mengangkat taruhan bullish pada emas untuk pertama kalinya dalam tiga pekan terakhir, menurut data pemerintah AS.

Logam telah naik sebesar 7,9 % dari level terendah dalam empat tahun terakhir pada bulan November lalu  terkait kekacauan politik di Yunani dan spekulasi bahwa pemerintah dari Eropa sampai China akan meningkatkan stimulus ekonomi mereka. Sementara kemarin US Mint menjual sebesar 42.000 ons koin emas, lebih tinggi dibandingkan pada Desember lalu sebesar 18.000 ons.

Emas berjangka untuk pengiriman Februari naik 1,3 % untuk menetap di level $ 1,219.40 per ounce pada pukul 1:54 siang di Comex New York. Sebelumnya, harga emas mencapai level $ 1,223.30, merupakan level tertinggi untuk kontrak teraktif sejak 16 Desember lalu. Sementara logam naik untuk sesi ketiga secara berturut-turut, merupakan reli terpanjang sejak 19 Desember lalu. Keseluruhan perdagangan adalah 36 % lebih dari RSI 100-hari, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. (vck)

Sumber: Bloomberg

Bursa Saham AS Ditutup Pada Zona Merah Ditengah Penurunan Harga Minyak

BESTPROFIT FUTURES MALANG (7/1) - Bursa Saham AS melemah, memperpanjang penurunan terlama secara berturut-turut pada Indeks Standard & Poor 500 dalam 13 bulan terakhir seiring menurunnya saham-saham small-cap dan saham-saham perusahaan energi pasca merosotnya harga minyak mentah dibawah $50 per barel.

Indeks S&P 500 melemah 0.9% ke level 2,002.50 pukul 4 sore waktu New York yang merupakan penurunan pada hari ke-5 secara berturut-turut. Indeks Russell 2000 tergelincir 1.7%, setelah sempat menurun 2.4%. Dow Jones turun 131.36 poin atau 0.8% ke level 17,370.29. Perdagangan saham pada Indeks S&P 500 sebesar 47% diatas 30 hari rata-rata pada saat ini.

Kemarin Indeks S&P 500 melemah 1.8%, penurunan tertajam sejak Oktober tahun lalu yang melengkapi penurunan pertama dalam 4 hari terakhir sejak 2013 lalu. Indeks acuan saham tersebut telah mengalami penurunan 4.2% sejak mencatat level tertingginya sepanjang sejarah pada 29 Desember lalu. Hari ini Indeks S&P 500 turun dibawah harga rata-ratanya dalam 100 hari terakhir setelah kemarin turun dalam pergerakan rata-rata selama 50 hari terakhir. (bgs)

Sumber: Bloomberg

Saham AS Sesi 1 Berada Pada Zona Merah Ditengah Penurunan Minyak

BESTPROFIT FUTURES MALANG (7/1) - Bursa Saham AS memperpanjnag penurunan secara berturut-turut dalam 13 bulan terakhir setelah minyak kembali turun di bawah level $50 per barel dan rilis data yang menunjukkan industri sektor jasa tumbuh melambat. Sementara itu, obligasi global reli dan yen dan emas kembali naik setelah para investor beralih ke aset safe haven.

Indeks Standard & Poor 500 melemah 1.2% pukul 12:23 siang waktu New York yang merupakan penurunan pada hari ke-5 akibat saham-saham perusahaan energy kembali melakukan aksi jual. Sementara Indeks Stoxx Europe 600 melemah 0.7%. Imbal hasil obligasi Treasury dengan tenor 10 tahun turun 13 basis poin atau 1.90%, penurunan dibawah 2% yang pertama kali sejak Oktober lalu. Selain itu yen naik ke level tertingginya dalam 2 bulan terakhir terhadap euro dan emas melonjak 1.3%. Minyak mentah WTI (West Texas Intermediate) turun 4.2% ke level $47.95.

Aksi jual saham perusahaan minyak telah mengantarkan perusahaan energy kedalam penurunan tertajam pada pelemahan ekuitas yang telah menyapu dana lebih dari $1 triliun dari nilainya pada tahun ini ditengah kekhawatiran bahwa pertumbuhan ekonomi global sedang melambat. Rilis data di AS menunjukkan industri sektor jasa bulan Desember tumbuh pada laju terendah dalam 6 bulan terakhir, sementara pesanan-pesanan pabrik turun melebihi dari perkiraan sebelumnya. Bill Gross menyatakan bahwa harga-harga untuk aset-aset pada tahun ini akan mengalami penurunan setelah suku bunga dengan rekor rendah gagal untuk mengembalikan pertumbuhan ekonomi. Indeks sektor jasa dan manufaktur Zona Eropa berada di bawah angka pembacaan awal. (bgs)

Sumber: Bloomberg

Bursa Eropa Di Tutup Turun 0,7 % Untuk Hari Ketiga

BESTPROFIT FUTURES MALANG (7/1) - Saham Eropa menghapus keuntungan di jam terakhir perdagangan, turun ke level terendahnya hampir tiga pekan terakhir.
Indeks Stoxx Europe 600 turun 0,7 % ke level 331,61 pada penutupan perdagangan di London hari ini  setelah naik sebesar 0,6 % di tengah reboundnya saham energi. Sebelumnya indeks tersebut turun sebesar 0,9 %, karena data menunjukkan layanan dan manufaktur zona euro turun dari pembacaan awal.
Indeks Stoxx Europe 600 melemah 0,7 % ke level 331,61 pada penutupan perdagangan di London hari ini  setelah naik sebesar 0,6 % di tengah rebound saham energi. Mengukur turun sebanyak 0,9 persen sebelumnya, sebagai data menunjukkan layanan euro-area dan manufaktur jatuh pendek dari pembacaan awal.
Indeks Stoxx 600 ditutup turun 5,5 % dari bulan lalu hampir mencapai level tertinggi dalam tujuh tahun terakhir, di tengah penurunan saham perusahaan minyak dan gas dan kekhawatiran atas Yunani terkait Perdana Menteri Antonis Samaras mengatakan pemilihan bulan ini dapat menyebabkan negara tersebut keluar dari zona euro. Sementara Indeks Euro Stoxx 50 dari perusahaan terbesar di wilayah tersebut turun 3,7 % kemarin, merupakan penurunan terbesar sejak November 2011 lalu. Indeks tersebut turun 0,5 %  hari ini. (vck)
Sumber: Bloomberg

Monday, 5 January 2015

Krisis Yunani, Angkat Emas Ditutup Naik

BESTPROFIT FUTURES MALANG (6/1) - Emas berjangka naik pada sesi ke-2 secara berturut-turut setelah krisis politik Yunani dan penurunan ekuitas telah memicu permintaan akan logam mulia sebagai sebuah aset alternatif.

Euro turun ke level terendah sejak Maret 2006 silam ditengah perdebatan terkait keanggotaan Yunani di Uni Eropa. Kekhawatiran tersebut telah mendorong Indeks Standard & Poor 500 bergerak kearah penurunan pertama selama 4 hari terakhir ini dalam 12 bulan terakhir. Tahun lalu emas mengalami penurunan 1.5% setelah ekuitas AS menguat pada rekornya.

Di Comex, New York emas berangka untuk pengiriman Februari naik 1.5% dengan ditutup pada level $1,204 per ounce pukul 1:48 sore waktu setempat. Pada 2 Januari lalu emas naik 0.2%.

Spekulasi bahwa ECB (European Central Bank) akan melakukan pembelian obligasi pemerintah dalam skala besar telah menekan pelemahan euro, sehingga mendongkrak harga emas naik ke level tertinggi sejak September 2013 lalu. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Pendapatan Xiaomi berlipat ganda pada 2014

BESTPROFIT FUTURES MALANG (6/1) - Perusahaan pembuat telepon genggam Cina, Xiaomi, mengatakan berhasil melipatgandakan penghasilannya di tahun 2014, hanya seminggu setelah perusahaan itu dinamai sebagai perusahaan rintisan paling berharga di dunia.

Perusahaan itu mendapatkan 74,3 miliar yuan atau sekitar US$11,97 miliar dalam hasil penjualan sebelum pajak tahun lalu, atau naik 135% dari tahun 2013.

Minggu lalu, Xiaomi mendapatkan dana US$1,1 miliar yang membuat perusahaan kini bernilai US$45 miliar.

Angka ini melampaui nilai US$40 yang diberikan kepada aplikasi pemesanan taksi Uber yang sebelumnya memegang gelas perusahaan teknologi swasta paling bernilai.

Perusahaan ini juga berhasil melampaui target penjualannya untuk menjual 60 juta pesawat telepon genggam di tahun 2014, yang artinya meningkat hampir 20 juta dari tahun sebelumnya.

Sumber : BBC

Indeks Berjangka Asia Turun Seiring Pelemahan Minyak

BESTPROFIT FUTURES MALANG (6/1) - Indeks berjangka Asia mengisyaratkan saham di wilayah ini dapat memperpanjang aksi jual global di tengah kekhawatiran atas pelemahan harga minyak dan prospek di zona euro. Sementara mata uang yen mempertahankan gain bersama emas, sedangkan mata uang euro melemah.
Kontrak pada Nikkei 225 Stock Average turun lebih dari 1,6 % di Chicago dan Osaka, sementara kontrak pada indeks acuan ekuitas dari Hong Kong sampai Korea Selatan turun setidaknya 1 %. Indeks NZX 50 turun 0,6 % pukul 11:45 pagi di Wellington setelah penurunan 1,8 % pada indeks Standard & Poor500, yang membatasi penurunan pertama dalam empat hari di lebih dari satu tahun terakhir. Mata uang yen menguat ke level 119,37 dolar setelah kenaikan 0,7 % pada sesi lalu, sementara mata uang euro dibeli pada level 1,1933 $ setelah menyentuh level terendah hampir sembilan tahun terakhir. Emas diperdagangkan mendekati level tertinggi dalam satu pekan terakhir.
Ekuitas global turun tajam dalam lebih dari 18 bulan terakhir, dipimpin oleh saham produsen energi acuan terkait pelemahan acuan minyak AS di bawah level $ 50 per barel untuk pertama kalinya sejak 2009 lalu. Sementara prospek Yunani yang ingin keluar dari zona euro membayangi perdagangan, seperti di Jerman melaporkan perkiraan inflasi lebih lambat dari sebelum update pada harga konsumen zona euro besok. Manurut layanan data dari China sampai AS saat ini, bersama dengan laporan tentang perdagangan Australia. (vck)
Sumber: Bloomberg

Bursa AS Turun Seiring Saham Industri Energi Dorong Mayoritas Bursa Saham Melemah

BESTPROFIT FUTURES MALANG (6/1) - Minyak mentah turun di bawah level $ 50 sehingga mengirim indeks Standard & Poor 500 turun ke ke level terendahnya sejak Oktober lalu, karena selisih dari penjualan industri energi di tengah kekhawatiran bahwa pemangkasan pengeluaran modal akan merugikan pendapatan.
Saham energi di S&P 500 turun 4 % karena West Texas Intermediate melemah ke level terendah sejak April 2009 lalu. Saham Exxon Mobil Corp turun 2,7 % dan Chevron Corp. melemah 3,9 %. Caterpillar Inc turun 5,3 % dan indeks saham kereta api kehilangan 3,2 % karena kekhawatiran bahwa pelemahan saham energi dapat merugikan belanja modal peralatan dan transportasi minyak mentah.
Indeks S&P 500 turun 1,8 % ke level 2,020.90 pukul 04:00 sore di New York, selama empat hari pertama secara  beruntun sejak 2013 lalu. Penurunan indeks tersebut di bawah harga rata-rata selama 50 hari terakhir. Sementara Indeks Dow Jones Industrial Average turun 327,49 poin, atau 1,8 %, ke level  17,505.50.
Sementara ke-10 industri utama di S&P 500 turun hari ini, dengan saham produsen bahan industrials masing-masing turun lebih dari 2 %, saham energi berayun untuk memperpanjang aksi jual yang dimulai Juni lalu. Sementara saham Denbury Resources Inc melemah 8 % dan Noble Energy Inc anjlok 9,6 % yang merupakan penurunan terbesar di S&P 500. (vck)
Sumber: Bloomberg

S&P 500 Menuju 4-Hari Penurunan Seiring Pelemahan Saham Energi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (6/1) - Saham AS catat penurunan, sehingga mengirimkan Indeks 500 Standard & Poor menuju empat hari penurunan pertama dalam 13 bulan terakhir, karena melemahnya saham energi meluas ke seluruh pasar.
Semua dari 10 kelompok utama dalam S&P 500 turun, dengan mayoritas perusahaan energi turun sebesar 4,2 %, merupakan level tertingginya sejak November lalu. Sementara saham Exxon Mobil Corp turun 3 % dan Chevron Corp. melemah 4 %. Sedangkan Transocean Ltd turun 8,4 %. Caterpillar Inc melemah 4,5 %.
Indeks S&P 500 turun 1,6 % ke level 2,024.65 pukul 12:40 siang di New York, sehingga turun di bawah harga rata-rata selama 50 hari terakhir untuk pertama kalinya sejak 17 Desember lalu. Indeks Dow Jones Industrial Average turun sebesar 295,78 poin, atau 1,7 %, ke level 17,537.21. Sementara perdagangan saham perusahaan di S&P 500 sebesar 16 % di atas RSI 30-hari untuk hari ini.
Indeks S&P 500 turun 1,5 % pekan lalu, ditutup sebesar 1,6 % mencapai level tertinggi 29 Desember lalu, karena para pedagang menjual saham yang naik pada 2014 lalu setelah tiga tahun sebelumnya menambah nilai-nilai ekuitas sebesar $ 94 triliun. Indeks acuan mencatat penurunan pada awal Desember sejak 2007, sehingga memangkas kenaikan tahunan sebesar 11 %. (vck)
Sumber: Bloomberg

Sunday, 4 January 2015

Tak Bayar Santunan Korban AirAsia, Ini Sanksinya!

BESTPROFIT FUTURES MALANG (5/1) - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyatakan perusahaan asuransi jiwa yang tak membayarkan santunan korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 rute Surabaya-Singapura bakal terkena sanksi. Sanksinya berupa pembatasan kegiatan usaha sampai pencabutan izin usaha.

Plt Direktur Eksekutif AAJI, Togar Pasaribu mengatakan, pihaknya selalu mendorong perusahaan asuransi jiwa agar memenuhi segala tanggung jawabnya terhadap pemegang polis asuransi, termasuk untuk korban AirAsia dalam hal klaim.

"Untuk perusahaan asuransi jiwa, proses klaim akan tetap dibayarkan. Pengajuan klaim tidak akan dipersulit dan perusahaan asuransi jiwa pasti memenuhi komitmennya," ucap dia kepada Liputan6.com, Jakarta, seperti ditulis Senin (5/1/2015).

Lebih lanjut menurut Togar, apabila perusahaan asuransi jiwa tak memenuhi kewajibannya dalam membayarkan klaim korban, maka akan dikenakan sanksi.

"Kalau ada perusahaan asuransi jiwa yang tidak membayarkan, pasti akan kena sanksi. Sanksinya macam-macam, bisa pembatasan kegiatan usaha sampai pencabutan izin," ujar dia.

Namun Togar mengaku belum memiliki data pasti besaran klaim asuransi yang harus ditanggung perusahaan asuransi jiwa dalam kecelakaan AirAsia belum lama ini.

"Besarannya bervariasi, agak sulit dirata-ratakan. Belum tentu juga penumpang ada yang beli polis asuransi jiwa karena bicara mengenai asuransi untuk kasus kecelakaan AirAsia cukup luas. Ada asuransi untuk pesawatnya, asuransi kematian karena kecelakaan, asuransi kematian karena sebab apapun, dan lainnya," terang Togar. (Ndw)


Sumber : Liputan6

Indeks Saham Jepang Jatuh pada Hari Pertama Perdagangan Awal Tahun

BESTPROFIT FUTURES MALANG (5/1) - Saham Jepang jatuh pada hari pertama perdagangan awal tahun ini, dengan investor kembali pasca hari libur nasional di mana kebanyakan pasar ekuitas di luar negeri turun.
Indeks Topix melemah sebesar 0,6 persen ke level 1,399.44 pukul 09:01 pagi di Tokyo, pasca naik sebesar 8,1 persen tahun lalu. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun sebesar 0,7 persen ke level 17,330.30. Yen menguat 0,1 persen ke level 120,41 per dolar.
Indeks Standard & Poor 500 turun sebesar 1,6 persen sejak saham Jepang terakhir diperdagangkan. Indeks Stoxx Europe 600 anjlok sebesar 0,9 persen dalam rentang itu.
Kontrak pada indeks S & P 500 turun sebesar 0,3 persen hari ini. Data yang dirilis pada 2 Januari kemarin menunjukkan bahwa kinerja manufaktur AS stagnan pada bulan Desember, dengan indeks Institute for Supply Management pabrik jatuh menuju level terendah dalam enam bulan terakhir ke level 55,5 dari 58,7 pada bulan November lalu. (izr)
Sumber: Bloomberg

Saham Asia Melemah, dipimpin Oleh Saham Jepang Seiring dimulainya Perdagangan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (5/1) - Saham Asia jatuh, dipimpin oleh penurunan saham Jepang seiring dengan dimulainya kembali perdagangan pasca libur tiga hari.
Indeks MSCI Asia Pacific turun sebesar 0,4 persen ke level 137,44 pukul 09:03 pagi di Tokyo. Indeks tergelincir sebesar 2,5 persen pada 2014, penurunan tahunan pertama dalam tiga tahun terakhir, seiring saham perusahaan komoditas jatuh di tengah tanda-tanda perlambatan ekspansi ekonomi terbesar di kawasan itu. Sebuah indeks pabrik China jatuh ke level 18-bulan terendah pada bulan Desember lalu, menambah tekanan pada para pembuat kebijakan untuk berbuat lebih banyak untuk mendukung pertumbuhan.
Indeks Topix Jepang turun merosot 0,5 persen. Indeks Kospi Korea Selatan turun sebesar 0,3 persen. Indeks S&P/ASX 200 Australia naik sebesar 0,4 persen dan indeks NZX 50 Selandia Baru menguat 0,1 persen. Kontrak pada indeks Hang Seng turun sebesar 0,6 persen dalam perdagangan terbaru mereka, pasar tunai di China dan Hong Kong belum dibuka.
Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 turun sebesar 0,3 persen. Indeks saham acuan turun kurang dari 0,1 persen pada jumat lalu pasca laporan menunjukkan kinerja sektor manufaktur AS berkembang kurang dari perkiraan pada bulan Desember lalu. (izr)
Sumber: Bloomberg

Euro lanjutkan Penurunan Sementara Jepang, Indeks Berjangka AS Tergelincir

BESTPROFIT FUTURES MALANG (5/1) - Euro merosot hampir ke level terendahnya dalam sembilan tahun terakhir terhadap dolar di tengah spekulasi para pembuat kebijakan Bank Sentral Eropa (BOE) yang akan melakukan program terpadu pembelian obligasi pemerintah untuk menghidupkan pertumbuhan. Indeks berjangka Jepang dan AS jatuh dengan perdagangan lantai bursa Tokyo kembali dibuka pasca liburan, sementara minyak dan emas turun.
Mata uang 18-negara (Euro) merosot sebesar 0,5 persen ke level $1,1948 pukul 08:51 pagi di Tokyo, menyentuh level $1,1864, level terlemah sejak Maret 2006 lalu. Pound Inggris dan Swiss franc tergelincir bersama dengan mata uang Australia dan Selandia Baru. Indeks Nikkei 225 Stock Average berjangka turun sebesar 0,5 persen di pre-market Osaka seiring kontrak pada indeks Standard & Poor 500 turun sebesar 0,2 persen. Minyak turun untuk hari ketiga berturut-turut seiring dengan emas dan tembaga berjangka yang juga mengalami penurunan.
Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengatakan dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada jumat kemarin bahwa ia tidak bisa mengecualikan risiko deflasi di kawasan euro, yang dapat memicu aksi jual euro di tengah prospek dia akan memulai pelonggaran kuantitatif skala besar. Jerman akan melaporkan laju inflasi yang diproyeksikan melambat hari ini. Pasar finansial dari China ke Thailand akan memulai perdagangan untuk tahun baru, dengan indeks manufaktur di Jepang, Taiwan dan Vietnam akan dirilis pagi ini. Minyak mentah AS turun sebesar 46 persen pada tahun 2014, tahun terburuk sejak 2008 lalu. (izr)
Sumber: Bloomberg

Data Ekonomi Bikin IHSG Rawan Koreksi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (5/1) - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan rawan koreksi pada perdagangan saham pekan ini.
Analis PT Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan, laju indeks saham tertekan karena sentimen laporan data makro ekonomi RI. BPS melapor inflasi untuk Desember 2,46 persen dan neraca perdagangan mengalami defisit US$ 420 juta.
"Data ekonomi kurang bagus. Inflasi di atas harapan dan neraca perdagangan defisit," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (5/12/2014).
Selain itu, Hans juga mengatakan IHSG juga telah mengalami kenaikan cukup tinggi dalam kurun waktu beberapa hari terakhir. Sehingga, menjadi wajar jika indeks saham mengalami koreksi.
"Sudah mengalami kenaikan beberapa hari. Dari window dressing sampai euforia awal tahun. Saya lebih lihat potensi profit taking dulu," paparnya.
Hans memprediksi, IHSG bergerak pada level support 5.200-5.125 dan resistance pada level 5.250-5.262.
Dia  merekomendasi jual ketika menguat (sell on strength) untuk saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).
Sementara itu, Analis PT Woori Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada menuturkan, laju IHSG masih berpeluang namun terbatas.
Meski demikian, IHSG juga berpeluang melemah bila pelaku pasar mulai melakukan aksi ambil untung mengingat sentimen yang ada lebih banyak negatif di awal tahun.
"IHSG akan berada di rentang support 5.155-5.200 dan resistance 5.256-5.274 pada pekan ini," kata Reza.
Adapun data-data ekonomi yang dirilis pada pekan ini antara lain dari Indonesia merilis data suku bunga acuan dan consumer confidence, China akan mengeluarkan data NBS manufacturing PMI, HSBC services PMI, neraca perdagangan ekspor impor, lalu dari Jepang keluarkan data markit manufacturing PMI dan market services PMI.
Sedangkan Amerika Serikat juga merilis data ekonomi ISM New York index, total penjualan kendaraan, market composit PMI, market services PMI, ISM non-muanfacturing, neraca perdagangan, factory orders, MBA mortgage applications, dan ADP employement change. (Amd/Ahm)

Sumber : Liputan6