BESTPROFIT FUTURES MALANG (5/1) - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan rawan koreksi pada perdagangan saham pekan ini.
Analis PT Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan, laju indeks
saham tertekan karena sentimen laporan data makro ekonomi RI. BPS
melapor inflasi untuk Desember 2,46 persen dan neraca perdagangan
mengalami defisit US$ 420 juta.
"Data ekonomi kurang bagus. Inflasi di atas harapan dan neraca perdagangan defisit," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (5/12/2014).
Selain itu, Hans juga mengatakan IHSG juga telah mengalami kenaikan
cukup tinggi dalam kurun waktu beberapa hari terakhir. Sehingga, menjadi
wajar jika indeks saham mengalami koreksi.
"Sudah mengalami kenaikan beberapa hari. Dari window dressing sampai euforia awal tahun. Saya lebih lihat potensi profit taking dulu," paparnya.
Hans memprediksi, IHSG bergerak pada level support 5.200-5.125 dan resistance pada level 5.250-5.262.
Dia merekomendasi jual ketika menguat (sell on strength) untuk saham
PT Astra International Tbk (ASII), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
(INTP), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Wijaya Karya Tbk
(WIKA).
Sementara itu, Analis PT Woori Korindo Securities Indonesia, Reza
Priyambada menuturkan, laju IHSG masih berpeluang namun terbatas.
Meski demikian, IHSG juga berpeluang melemah bila pelaku pasar mulai
melakukan aksi ambil untung mengingat sentimen yang ada lebih banyak
negatif di awal tahun.
"IHSG akan berada di rentang support 5.155-5.200 dan resistance 5.256-5.274 pada pekan ini," kata Reza.
Adapun data-data ekonomi yang dirilis pada pekan ini antara lain dari
Indonesia merilis data suku bunga acuan dan consumer confidence, China
akan mengeluarkan data NBS manufacturing PMI, HSBC services PMI, neraca
perdagangan ekspor impor, lalu dari Jepang keluarkan data markit
manufacturing PMI dan market services PMI.
Sedangkan Amerika Serikat juga merilis data ekonomi ISM New York
index, total penjualan kendaraan, market composit PMI, market services
PMI, ISM non-muanfacturing, neraca perdagangan, factory orders, MBA
mortgage applications, dan ADP employement change. (Amd/Ahm)
Sumber : Liputan6