Wednesday, 4 March 2015

Saham Eropa Ditutup Menguat 0,6 %

BESTPROFIT FUTURES MALANG (5/3) - Indeks acuan saham perbankan reli sehingga mendorong ekuitas Eropa naik pasca penurunan dalam dua hari terakhir.
Indeks Stoxx Europe 600 naik 0,6 % ke level 389,9 pada penutupan di London hari ini, diikuti ekuitas yang reli dalam dua jam terakhir perdagangan. Saham Standard Chartered Plc memimpin kenaikan saham kreditur ke harga tertinggi sejak Oktober lalu. Indeks acuan menguat sebelumnya turun sebesar 0,2 % setelah memantau indeks manufaktur zona euro dan jasa meningkat kurang dari perkiraan.
Investor menunggu pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) hari Kamis untuk rincian tentang program pelonggaran kuantitatif yang diumumkan pada bulan Januari. ECB juga akan memberikan perkiraan pertumbuhan dan inflasi pertama sampai 2017 mendatang. Langkah bank sentral memicu reli Indeks Stoxx 600 hampir 15 % dalam tahun ini sampai akhir Februari.
Pembacaan akhir dari Indeks Purchasing Managers untuk industri manufaktur dan jasa di zona euro naik ke level tertinggi dalam tujuh bulan terakhir di angka sebesar 53,3 pada Februari dari 52,6 pada bulan sebelumnya, menurut Markit Economics. Hasil rilis lainnya menunjukkan penjualan ritel bulan Januari di wilayah tersebut naik lebih dari perkiraan. (vck)
Sumber: Bloomberg

Tuesday, 3 March 2015

Emas memperpanjang penurunan untuk sesi kedua berturut-turut

BESTPROFIT FUTURES MALANG (4/3) - Emas berjangka memperpanjang penurunan berturut-turut pada hari Selasa, setelah investor mencerna serentetan laporan ekonomi dari seminggu yang sibuk dengan indikator ekonomi, yang berpuncak pada laporan pekerjaan hari Jumat mendatang.
Emas untuk pengiriman bulan April turun $ 3,80, atau 0,3%, untuk menetap di level $ 1,204.40 per ons di Comex New York, sementara perak untuk bulan Mei menetap di level 15,5 sen, atau 0,9%, ke $ 16,296 per ons setelah kehilangan 0,7% sehari sebelumnya.(frk)
Sumber : MarketWatch

Dolar Tertekan oleh Data Ekonomi Eropa & Inggris Yang Kuat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (4/3) - Dolar beringsut lebih rendah melawan rival utamanya pada hari Selasa setelah data ekonomi yang kuat dari Eropa dan Inggris mengindikasikan bahwa pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia mulai mengejar AS

Euro diperdagangkan di level $ 1,1175, dibandingkan dengan $ 1,1183 pada Senin malam, sementara pound diperdagangkan di level $ 1,5363, dibandingkan dengan $ 1,5359.

Dolar juga melayang lebih rendah terhadap yen, diperdagangkan pada 119,70 yen, dibandingkan dengan 120,14 yen.

Penjualan ritel di Jerman memulai tahun yang kuat, menunjukkan pertumbuhan tahunan sebesar 5,3% pada bulan Februari, naik dari pembacaan revisi pertumbuhan 4,8% pada bulan Januari. Ekonom yang disurvei oleh The Wall Street Journal memperkirakan pertumbuhan sebesar 2,6%.

Laporan penjualan ritel pada hari Selasa adalah yang terbaru dalam serangkaian laporan ekonomi yang menunjukkan pertumbuhan yang cukup kuat di zona euro.

Markit Inggris / CIPS PMI Konstruksi Inggris menunjukkan industri konstruksi di Inggris memiliki satu lagi bulan terbaik pada bulan Februari. Indeks tersebut mencatatkan 60,1, pembacaan tertinggi dalam empat bulan. Ekonom yang disurvei oleh The Wall Street Journal memperkirakan pembacaan di angka 59, sedikit menurun dari pembacaan indeks bulan Januari di 59,1.

Volatilitas pasar mata uang anjlok pada bulan Februari, dengan perdagangan dolar dalam rentang yang ketat terhadap yen, euro dan pound.

Dean Popplewell, wakil presiden analisis mata uang dan penelitian di Oanda Corp., mengatakan pasar akan mengamati laporan pekerjaan pada hari Jumat untuk kejutan yang bisa memaksa dolar kembali ke rentang tersebut.

Indeks ICE US Dollar yang mengukur kekuatan dolar terhadap enam mitra dagang terbesarnya, turun 0,06% pada hari ini ke 95,4090.

Ada kelangkaan pada rilis data ekonomi AS selama sesi hari Selasa. Tapi angka penjualan mobil AS, dianggap data tingkat kedua oleh analis, mengungkapkan sedikit penurunan dari bulan Januari.(frk)

Sumber : MarketWatch

Saham AS Ditutup Turun 0,5 % Dari Rekor Tertingginya

BESTPROFIT FUTURES MALANG (4/3) - Saham AS turun pasca Indeks Nasdaq Composite naik di atas level 5.000 untuk pertama kalinya dalam 15 tahun terakhir, karena melemahnya saham perusahaan perawatan kesehatan dan teknologi.
Saham perusahaan perawatan kesehatan di Indeks Standard & Poor 500 turun 0,9 %, setelah mencapai level tertinggi sepanjang masa pada Senin kemarin. Alibaba Group Holding Ltd turun ke level terendah sejak mulai diperdagangkan pada bulan September lalu.
Indeks S&P 500 turun 0,5 % ke level 2,107.80 pukul 16:00 sore di New York, setelah ditutup pada rekor Senin kemarin. Indeks Nasdaq Composite turun 0,6 %.
Indeks S&P 500 naik ke rekor terbaru sebanyak empat kali pada bulan Februari lalu, sementara Indeks Dow Jones Industrial Average naik 5,6 % selama satu bulan terbaik sejak Januari 2013 lalu. Indeks tersebut juga mencapai rekor tertingginya dari Desember untuk pertama kalinya pada tahun ini. (vck)
Sumber: Bloomberg

Saham AS Catat Penurunan Dari Level Tertinggi Pada Sesi Siang Ini

BESTPROFIT FUTURES MALANG (4/3) - Saham AS catat penurunan pasca Indeks Nasdaq Composite ditutup di atas level 5.000 untuk pertama kalinya dalam 15 tahun terakhir, seiring saham otomotif dan kesehatan melemah.
Saham Ford Motor Co turun 2,6 % setelah penurunan penjualan kendaraan pada bulan Februari lalu. Saham perusahaan perawatan kesehatan di indeks Standard & Poor 500 melemah 1,2 %, dipimpin oleh saham bioteknologi. Alibaba Group Holding Ltd turun ke level terendah sejak mulai diperdagangkan pada bulan September lalu.
Indeks S&P 500 turun 0,8 % ke level 2,100.70 pukul 12:09 siang di New York, dan Indeks Dow Jones Industrial Average turun 131,75 poin, atau 0,7 %, ke level 18,156.88. Kedua Indeks acuan tersebut ditutup pada rekor terendah hari Senin kemarin. Indeks Nasdaq Composite turun 0,9 %. Perdagangan saham perusahaan di S&P 500 sebesar 14 % di bawah RSI 30-hari.
Indeks Nasdaq Composite berada di angka sebesar 1,6 % dari rekor dicapai pada tahun 2000 lalu. Hal ini telah mengambil dua pasar bullish dan lebih dari 4.500 hari untuk Indeks Nasdaq. Indeks tersebut menguat 7,1 % pada Februari lalu, merupakan bulan terbaik sejak 2012 lalu.
Indeks S&P 500 naik ke rekor terbarunya selama empat kali pada bulan Februari, sedangkan rata-rata Indeks Dow naik 5,6 % selama satu bulan sejak Januari 2013 lalu. Indeks tersebut juga mencapai level tertinggi pada Desember lalu untuk pertama kalinya di tahun ini. (vck)
Sumber: Bloomberg

Bursa Eropa Terkoreksi Tajam Setelah Saham Perbankan Melemah

BESTPROFIT FUTURES MALANG (4/3) - Saham-saham Eropa turun tajam dalam lebih dari sebulan setelah saham pemberi pinjaman melemah.
Indeks Stoxx Europe 600 turun 0,9% menjadi 387,68 pada penutupan perdagangan, menghapus gain sebanyak 0,3%. Perusahaan pemberi pinjaman menjadi hambatan terbesar pada indeks patokan, dengan ING Groep NV dan BNP Paribas SA turun lebih dari 3%. Saham Barclays Plc turun 3,2% setelah menyisihkan tambahan 750 juta pound ($ 1,2 milyar) untuk penyelesaian probe manipulasi mata uang.
Stoxx 600 pada minggu lalu naik ke level tertinggi sejak Juli 2007. Indeks tersebut telah menguat 13% pada tahun 2015 setelah Yunani mencapai kesepakatan bailout dan Bank Sentral Eropa mengumumkan pelonggaran kuantitatif. Presiden ECB Mario Draghi diprediksi hadir dalam rincian rencana pada pertemuan Dewan Pemerintahan di Nicosia, Kamis. Investor juga menunggu perkiraan pertumbuhan dan inflasi pertama ECB untuk tahun 2017 yang akan diumumkan pada hari itu, sebagai petunjuk terkait jangka waktu QE.
Rilis data pada hari Jumat diprediksi akan menunjukkan penguatan payrolls sebesar 235.000 pada bulan lalu, menyusul kenaikan pada bulan Februari sebesar 257.000, menurut ekonom yang disurvei oleh Bloomberg.(frk)
Sumber : Bloomberg

Monday, 2 March 2015

Laju Emas Terhenti Akibat Penguatan Ekuitas

BESTPROFIT FUTURES MALANG (3/3) - Emas berjangka jatuh untuk mengakhiri reli terpanjang dalam lima minggu setelah saham teknologi AS memangkas permintaan untuk logam mulia sebagai safe haven.
Indeks Nasdaq Composite naik di atas 5.000 untuk pertama kalinya sejak tahun 2000 terkait optimisme bahwa belanja konsumen akan menguat. Emas turun 29% dalam dua tahun sebelumnya setelah ekonomi memperoleh traksi dan ekuitas global melonjak.
Di Comex New York, emas berjangka untuk pengiriman April turun 0,4% untuk menetap di level $ 1,208.20 per ons pada pukul 1:46 siang. Penguatan harga terjadi dalam tiga sesi sebelumnya, yang merupakan reli terpanjang sejak 20 Januari.
Sebelumnya, logam mencapai level $ 1.223, level tertinggi untuk kontrak teraktif sejak 17 Februari, setelah pemotongan biaya pinjaman di China, konsumen terbesar kedua di dunia.
Bank Rakyat China menurunkan patokan suku bunga kredit dan deposito seperempat persentase poin pada hari Sabtu. Impor emas oleh India, konsumen teratas, dapat melonjak ke 100 metrik ton pada bulan Maret dari sekitar 25 ton pada bulan Februari, menurut Rajesh Mehta, ketua Rajesh Ekspor Ltd.(frk)
Sumber : Bloomberg

Minyak Brent Terkoreksi, Sementara WTI Menguat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (3/3) - Minyak mentah terkoreksi dari penutupan tertingginya dalam tahun ini di London terkait kekhawatiran surplus global akan berkepanjangan. Minyak berjangka AS rebound setelah survey industri melaporkan kenaikan tipis dalam cadangan di hub persedian utama.
Brent untuk pengiriman bulan April menyelesaikan turun $ 2.31, atau 3.7%, menjadi $ 60.27 per barel pada pukul 11:40 siang waktu New York di bursaICE Futures Europe exchange. Harga naik 18% di bulan Februari, kenaikan bulanan terbesar sejak Mei 2009. Minyak acuan Eropa menyempit dengan WTI menjadi $ 9,81 setelah melebar ke level terbesar sejak Januari 2014.
Minyak mentah WTI untuk pengiriman bulan April naik 82 sen, atau 1.7%, menjadi $ 50.58 per barel di New York Mercantile Exchange setelah sebelumnya turun 2.1%. Minyak berjangka 3.2% pada bulan lalu. Volume semua perdagangan berjangka sekitar 41% di atas rata-rata 100 hari untuk hari ini.(frk)
Sumber : Bloomberg

Indeks Nasdaq Composite Reli Diatas Level 5.000, Pertama Kali Dlm 15 Tahun

BESTPROFIT FUTURES MALANG (3/3) - Indeks Nasdaq Composite ditutup di atas level 5.000 untuk pertama kalinya dalam 15 tahun terakhir, sementara Indeks Dow Jones Industrial Average dan indeks Standard & Poor 500 mencapai rekornya seiring keuntungan dalam pembelian konsumen AS yang menandakan meningkat merupakan bagian terpenting dari perekonomian AS.
Indeks Nasdaq Composite naik 0,9 % ke level 5,008.10 pukul 04:00 sore di New York. Indeks S&P 500 naik 0,6 % ke level 2,117.18, dan indeks Dow naik 153,29 poin, atau 0,9 %, ke level 18,285.99, merupakan penutupan tinggi sepanjang waktu. Indeks Russell 2000 naik 0,7 % ke level 1,242.48.
Indeks S&P 500 mencapai rekor barunya sebanyak empat kali pada bulan Februari lalu, sedangkan rata-rata Indeks Dow naik 5,6 % yang merupakan bulan terbaik sejak Januari 2013 lalu. Indeks tersebut juga menduduki rekor tertinggi pada Desember lalu untuk pertama kalinya pada tahun ini.
Sumber: Bloomberg

Indeks Nasdaq Composite Catat Kenaikan Diatas Level 5.000

BESTPROFIT FUTURES MALANG (3/3) - Saham AS naik, mengirimkan Indeks Nasdaq Composite di atas level 5.000 untuk pertama kalinya dalam 15 tahun terakhir, sementara obligasi turun dan dolar menguat seiring keuntungan dalam pembelian konsumen sehingga menandakan kekuatan terbesar dari perekonomian AS.
Indeks Standard & Poor 500 naik 0,3 % pukul 12:55 siang di New York, yang dipimpin oleh perusahaan consumer-discretionary. Indeks Stoxx Europe 600 melemah 0,2 %. Obligasi dengan tenor 10-tahun naik delapan basis poin menjadi 2,07 %. Indeks Dollar Spot Bloomberg naik 0,3 %, sementara minyak di New York naik 1,4 % setelah menghapus penurunan. Mata uang yuan turun ke level terendah dua tahun terakhir pasca China memangkas suku bunga.
Indeks Nasdaq telah melampaui level itu hanya dalam tujuh hari pada Maret 2000 silam. Indeks Pembelian konsumen yang disesuaikan dengan tingkat inflasi naik 0,3 % pada Januari lalu. The Federal Reserve menilai inflasi dan tingkat lapangan kerja dapat menentukan waktu untuk meningkatkan biaya pinjaman. Harga konsumen zona euro turun kurang dari perkiraan bulan lalu, sehingga menawarkan beberapa bantuan kepada bank sentral di kawasan itu yang sedang mempersiapkan diri untuk melakukan program pembelian obligasi. (vck)
Sumber: Bloomberg

Saham Eropa Ditutup Turun Dari Level Tertinggi Sejak 2007

BESTPROFIT FUTURES MALANG (3/3) - Saham Eropa catat penurunan dari level tertinggi dalam lebih dari tujuh tahun terakhir seiring pelemahan saham perusahaan energi.
Indeks Stoxx Europe 600 melemah 0,2 % ke level 391,29 pada penutupan perdagangan hari ini, sehingga memangkas penurunan sebelumnya sebesar 0,7 %. Indeks acuan ekuitas naik 2,6 % pekan lalu, memperpanjang gain bulan Februari sebesar 6,4 %, di tengah hasil keuangan yang lebih baik dari perkiraan saham perusahaan termasuk EADS NV, dan sentimen data konsumen AS.
Indeks Stoxx 600 telah reli sebesar 14 % pada tahun ini, merupakan kenaikan terbaik yang pernah ada mulai tahun ini, karena Yunani mencapai kesepakatan bailout dan Bank Sentral Eropa mengumumkan pelonggaran kuantitatif. Indeks tersebut diperdagangkan 16,6 kali laba yang diproyeksikan anggotanya, merupakan yang tertinggi dalam setidaknya satu dekade terakhir.
Indeks ASE Yunani turun 2,5 %, merupakan kinerja terburuk dari 18 pasar saham Eropa. Saham perbankan memimpin penurunan, diikuti Piraeus Bank SA dan National Bank of Greece SA yang turun lebih dari 11 %. Indeks ekuitas naik 22 % pada Februari lalu.
Indeks acuan saham energi turun dari level tertinggi dalam tiga bulan terakhir, sehingga mencatatkan kinerja terburuk dari 19 kelompok industri pada Stoxx 600, karena melemahnya minyak mentah setelah data menunjukkan produksi minyak OPEC melebihi kuotanya untuk bulan kesembilan pada bulan Februari lalu. Royal Dutch Shell Plc mengalami penurunan terbesarnya, sebesar 1,7 %. (vck)
Sumber: Bloomberg

Sunday, 1 March 2015

Yen Tahan Penurunan Pasca China Pangkas Suku Bunga, Aussie Dolar Melemah

BESTPROFIT FUTURES MALANG (2/3) - Yen mengadakan penurunan dua hari setelah China memangkas suku bunga, sehingga memacu spekulasi saham di Asia yang akan mengalami penguatan dan permintaan untuk aset safe haven.
Indeks dolar adalah 0,1% dari penutupan tertinggi sejak setidaknya 2004 terkait outlook The Fed yang akan menaikkan suku bunga tahun ini, meningkatkan daya tarik mata uang itu. Dolar Australia turun jelang Reserve Bank menetapkan kebijakan moneter pada pertemuan Selasa.
Mata uang Jepang turun 0,1% ke level 119,77 ¥ per dolar pada 08:35 pagi di Tokyo, memperpanjang penurunan sebanyak turun 0,6 % selama dua hari terakhir.
Indeks Spot Dollar Bloomberg, yang menelusuri mata uang terhadap 10 mata uang utama, naik 0,1% menjadi 1,174.06 Senin, setelah menyentuh level 1,174.87 pada 11 Februari.
Aussie turun 0,2% menjadi 77,90 sen AS. Euro turun 0,3% menjadi $ 1,1168.
Bank Rakyat China menurunkan suku bunga deposito satu tahun menjadi 2,5% dan satu tahun suku bunga pinjaman menjadi 5,35%
Pedagang bertaruh ada 60% kemungkinan Reserve Bank of Australia akan menurunkan suku bunga 2,25% ke rekor 2 persen pada Selasa,  menurut data dihimpun oleh Bloomberg. Delapan belas dari 29 ekonom dalam survei Bloomberg News memprediksi lpenurunan.
Dolar Selandia Baru turun 0,3% menjadi 75,43 sen AS.(yds)
Sumber: Bloomberg

Saham Asia Dibuka Menguat Diikuti Tembaga Pasca Suku Bunga China

BESTPROFIT FUTURES MALANG (2/3) - Saham Asia dibuka naik diikuti indeks berjangka AS dan tembaga, sedangkan yuan tergelincir ke level dua tahun terendah karena para pedagang mengkaji suku bunga China ditengah tanda-tanda pelemahan di bidang manufaktur. Minyak jatuh pasca gain bulanan pertama sejak Juni.
Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,1% pada 09:16 pagi di Tokyo, Indeks ekuitas dari Jepang ke Australia naik setidaknya 0,2%. Indeks Standard & Poor 500 berjangka naik 0,2% pasca penurunan tiga hari dalam Indeks acuan, sementara tembaga berjangka melonjak sebanyak 0,5%. Mata uang China menyentuh level terlemah sejak Oktober 2012 di perdagangan luar negeri, seiring pelemahan pada dolar Australia dan Selandia Baru. Minyak di New York dan London turun setidaknya 0,6% diikuti dengan produksi OPEC yang melebihi kuotanya untuk bulan kesembilan pada bulan Februari ini.(yds)
Sumber: Bloomberg

Bursa Saham Jepang Dibuka Menguat Menyusul Penurunan Yen

BESTPROFIT FUTURES MALANG (3/2) - Bursa Saham Jepang dibuka menguat, kenaikan dipimpin oleh saham-saham perusahaan pelaku ekspor, hal itu seiring yen yang kembali mencatat penurunan pada hari ke-3 dan para investor mengkaji pemangkasan suku bunga oleh pemerintah China ditengah tanda-tanda penurunan perekonomian negeri Tirai Bambu tersebut.

Indeks Topix menguat 0.3% ke level 1,528.13 pukul 9:02 pagi ini waktu Tokyo, dengan 2 saham menguat untuk setiap yang melemah. Pekan lalu indeks acuan tersebut mengalami kenaikan 1.6% dengan mencatat lonjakan 7.7% pada Februari lalu, kenaikan tertinggi sejak September 2013 silam. Indeks Nikkei 225 Stock Average mencatat gain 0.3% ke level 18,862.71. Sedangkan yen melemah 0.2% ke level 119.83 per dolar.

PMI (purchasing managers index) China yang dirilis hari Minggu kemarin memberikan sinyal terjadinya kontraksi kembali pada output manufaktur di bulan Februari lalu, sehari setelah bank sentral meningkatkan dukungan bagi perekonomian dengan memangkas suku bunga kedua kalinya dalam 3 bulan terakhir.

Pemangkasan suku bunga diumumkan akhir Sabtu lalu menjelang pertemuan tahunan pemerintah China yang akan mengesahkan anggaran dan mengumumkan target pertumbuhan ekonomi tahun 2015 ini yang oleh sebgaian besar ekonom perkirakan akan melambat 7%. Upaya untuk beragbung dengan negara-negar lainnya di arena global dengan pelonggaran mencerminkan kekhawatiran yang mendalam mengenai penurunan perekonomian oleh merosotnya sektor properti, pengawasan yang lebih ketat terkait hutang pemerintah lokal dan arus modal keluar. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Diwarnai Aksi Ambil Untung, Laju IHSG Bakal Mendatar

BESTPROFIT FUTURES MALANG (2/3) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan cenderung mendatar dan rawan koreksi pada perdagangan saham pekan ini. Pelaku pasar akan melakukan ambil untung setelah pasar relatif menguat pada perdagangan saham pekan lalu.

"Peluang koreksi di seminggu ke depan. Karena ambil untung," kata Direktur PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Senin (2/3/2015).

Dia mengatakan, saat ini pelaku pasar tengah menunggu laporan data ekonomi makro yang rilis awal pekan. Badan Pusat Statistik (BPS) akan melaporkan inflasi untuk  Februari 2015 .

"Inflasi jadi perhatian plus neraca perdagangan, karena pelemahan rupiah yang cukup mencemaskan," ujar Hans.

Di sisi lain, pemerintah telah menetapkan harga baru bahan bakar minyak (BBM) untuk jenis premium menjadi Rp 6.800 per liter. Angka ini naik dari sebelumnya Rp 6.600 per liter.

Menurut Hans, kenaikan ini tak terlalu berimbas ke perdagangan saham. Lantaran, kenaikan BBM awal Maret ini terhitung tipis. "BBM naik tipis pasti nggak signifikan pengaruhnya," ucapnya.

Pada perdagangan saham kali ini, Hans memprediksi IHSG bergerak pada level support 5.425-5.380 dan resistance 5.470-5.490.

Sementara itu, Analis PT Woori Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada menuturkan,  laju IHSG masih mampu bertahan di atas area target support 5.300-5.355 dan hampir melampaui target resistance 5.438-5.465. Kenaikan IHSG mulai terbatas untuk mencoba menyentuh target resistance berikutnya.

Meski demikian, IHSG masih ada peluang bagi IHSG untuk bertahan di zona hijau. Namun, pelaku pasar perlu mewaspadai potensi pembalikan arah bila aksi ambil untung terus berlanjut sehingga membuka peluang IHSG melemah.

"IHSG akan berada di rentang support 5.374-5.390 dan resistance 5.471-5.485 pada perdagangan saham pekan ini," ujar Reza.

Menurut Reza, ada sejumlah rilis data ekonomi yang akan keluar pada pekan ini. Dari dalam negeri akan dirilis data inflasi, HSBC manufacturing PMI, dan consumer confidence. Sedangkan China merilis data NBS manufacturing PMI, non manufacturing PMI, HSBC manufacturing PMI, dan HSBC China services PMI.

Sedangkan dari Jepang akan dirilis data manufacturing PMI, markit service PMI, dan capital spending. Dari Amerika Serikat akan dirilis data personal income, personal spending, markit manufacturing PMI, ISM manufacturing PMI, ISM non manufacturing PMI, dan klaim pengangguran.

Untuk pilihan saham pada pekan ini, Hans merekomendasikasikan akumulasi PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dan PT Tbk Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG). Kemudian jual untuk saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan PT Multipolar Tbk  (MLPL).

Sedangkan Reza memilih saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE).

Pada perdagangan, Jumat 27 Februari 2015, IHSG ditutup pada level 5.450,29. Investor asing mencatatkan aksi beli bersih Rp 200 miliar. (Amd/Ahm)


Sumber : Liputan6

Negara Ini Bantu Dongkrak Harga Emas Dunia

BESTPROFIT FUTURES MALANG (2/3) - Harga emas di India diprediksi dapat naik sekitar US$ 5 per ounce, melampaui kenaikkan harga emas dunia pekan depan. Itu terjadi setelah Menteri Keuangan India Arun Jaitley mengurangi pajak impor ke level terendah akhir pekan lalu.

Mengutip laman Reuters, Senin (2/3/2015), musim pernikahan yang melebar hingga Mei biasanya juga meningkatkan permintaan emas. Tapi banyak pembelian yang ditunda karena pembeli memprediksi adanya pemangkasan pajak 10 persen.

Dalam beberapa pekan terakhir, pembelian emas sempat berkurang di Mumbai dan New Delhi.

"Sebelumnya, harga emas menurun karena para pembeli memprediksi pajak impor emas akan turun. Tapi kini harga emas akan naik hingga US$ 3 - US$ 4 per ounce," ujar Rahul Gupta, Direktur P.P. Jewellers di New Delhi.

Pimpinan riteler emas Muthoot Pappachan, Keyur Shah mengatakan, para pengusaha emas dan manufaktur akan mengeluarkan pasokan yang mendorong naik harga emas US$ 5 per ounce. Sebelumnya, para penjual dan produsen emas memang menunggu pajak impor turun untuk mengeluarkan pasokan.

"Pekan depan, akan ada pembelian emas dalam jumlah besar," kata Keyur.

Sekitar 20 ribu ton emas akan digelontorkan ke pasar menyambut penurunan pajak impor emas.

Analis Sudheesh Nambiath, India diprediksi dapat membeli lebih dari 90 ton pada Maret dibandingkan estimasi 50 ribu ton bulan ini. Meskipun pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi tidak memangkas bea impor pada 2013, saat ini pembatasan pembelian emas telah dilonggarkan. (Sis/Ndw)


Sumber : Liputan6

Thursday, 26 February 2015

Bursa AS Tergelincir Dibayangi Anjloknya Harga Minyak Dunia

BESTPROFIT FUTURES MALANG (27/2) - Bursa Amerika Serikat (AS) tergelincir pada penutupan perdagangan Jumat (Kamis) ini, ditunjukkan penurunan pada saham energi pada indeks indeks Dow dan S & P 500 seiring anjloknya harga minyak dunia. Hanya indeks Nasdaq yang tercatat menguat setelah adanya berita kesepakatan di sektor teknologi.

Saham energi memimpin penurunan indeks S & P 500 dan Dow, dengan indeks energi S & P 500 turun 2,3 persen usai harga minyak mentah AS turun 5,5 persen menjadi menetap di US$ 48,17 per barel, tertekan oleh naiknya persediaan di Amerika Serikat.

Sementara indeks Dow Jones Industrial Average turun 34,26 poin atau 0,19 persen menjadi 18.190,31 poin. Indeks S & P 500 kehilangan 7,11 poin atau 0,34 persen ke posisi 2.106,75, sedangkan indeks Nasdaq Composite bertambah 4,46 poin, atau 0,09 persen, ke level 4.971,59.
Setelah mengawali tahun dengan lambat, pasar saham AS kembali rebound tajam pada Februari. Baik Dow dan S & P 500 berada di jalur untuk kinerja bulanan terbaik sejak Oktober 2011, sedangkan Nasdaq berada pada kecepatan untuk bulan terbaik sejak Januari 2012.

"Ini salah satu bulan terkuat dalam beberapa tahun untuk S & P 500, Nasdaq bahkan yang tertinggi sepanjang masa, dan kami datang sangat jauh, sangat cepat. Tapi kita sudah punya langkah besar ... dan Anda memiliki harapan beberapa profit taking, "kata Adam Sarhan, CEO Sarhan Capital di New York melansir laman Reuters.

Adapun saham yang kondisinya meningkat antara lain Avago Technologies (AVGO.O) yang melonjak 13,2 persen menjadi US$ 129,47 dan menjadi pemain terbaik di kedua indeks S & P 500 dan Nasdaq 100, setelah perusahaan mencapai kesepakatan untuk mengakuisisi Emulex (ELX.N) sebesar US$ 8 per saham.

Demikian pula saham Apple juga sedikit lebih tinggi dan terakhir naik 0,6 persen pada posisi US$ 129,50.

Data ekonomi AS tercatat bercampu. Ini diperlihatkan data harga konsumen AS pada Januari memiliki penurunan terbesar sejak 2008 karena harga bensin jatuh.
Sementara klaim pengangguran mingguan naik, demikian pula barang tahan lama terakhir pesanan. Data deflasi bisa membuat Federal Reserve lebih berhati-hati dengan rencana kelonggaran untuk mempertahankan suku bunga rendah untuk sedikit lebih lama. (Nrm)

Sumber : Liputan6

Emas Berjangka Naik Ke Level Tertinggi Pada Bulan Ini

BESTPROFIT FUTURES MALANG (27/2) - Emas berjangka naik ke level tertinggi dalam lebih dari tiga pekan terakhir karena para pembeli telah kembali dari liburan di China, yang merupakan konsumen emas terbesar di dunia setelah India.
Volume untuk acuan kontrak di Shanghai Gold Exchange menguat untuk hari kedua secara berturut-turut. Pasar saham China ditutup dalam lima sesi sampai 24 Februari untuk liburan Tahun Baru Imlek. Sementara impor emas di China dari Hong Kong naik pada bulan Januari lalu dari bulan sebelumnya karena permintaan perhiasan yang meningkat, menurut data menunjukkan hari ini.
Kontrak berjangka emas naik untuk sesi kedua secara berturut-turut. Kemarin, Ketua Federal Reserve Janet Yellen menyimpulkan kesaksiannya di depan Kongres dan menegaskan bahwa jadwal bank sentral untuk menaikkan suku bunga bersifat fleksibel. Suku bunga yang lebih tinggi akan memangkas daya tarik emas karena emas umumnya menawarkan pengembalian hanya melalui kenaikan harga.
Emas berjangka untuk pengiriman April naik 0,7 % ke level $ 1,210.10 per ounce pada pukul 1:47 siang di Comex New York, merupakan kenaikan terbesar sejak 30 Januari lalu.
Impor emas China dari Hong Kong mencapai 71,6 metrik ton pada bulan lalu, naik dari 58,8 ton pada bulan Desember, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg dari angka yang dikeluarkan hari ini oleh Departemen Sensus dan Statistik Hong Kong. (vck)
Sumber: Bloomberg

Nasdaq Composite Menuju Rekornya Ditengah Reli Perusahaan Teknologi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (27/2) - Indeks Nasdaq Composite naik mendekati rekornya di tengah reli pada perusahaan teknologi, sementara penurunan di saham energi menyeret Indeks Standard & Poor 500 lebih rendah.
Saham Salesforce.com Inc melonjak 12% setelah menaikkan proyeksi laba, memimpin gain diantara saham teknologi. Perusahaan telepon naik 0,5% di S&P 500. Chevron Corp. Exxon Mobil Corp. kehilangan lebih dari 1,1% seiring pelemahan perusahaan energi sebanyak 1,8%.
Nasdaq Composite naik 0,4% pada 04:00 sore di New York, melanjutkan peningkatan menuju level tertinggi sepanjang masa yang dicapai selama era dot-com pada tahun 2000. S&P 500 turun 0,2% menjadi 2,110.76. Indeks Dow Jones Industrial Average kehilangan 10,21 poin, atau 0,1%, menjadi 18,214.36.
S&P 500 telah naik 5,8% pada Februari, bersiap menuju performa bulanan terbaik sejak Oktober 2011, sedangkan Dow telah menambahkan 6,1%. Nasdaq Composite mencatat reli 7,6%, didukung oleh gain pada Apple Inc., yang memiliki bobot terbesar dalam indeks. Indeks tersebut naik selama 10 hari berturut-turut hingga 24 Februari, dan sekarang sekitar 1,2% dari rekor  2000-nya di Maret.(yds)
Sumber: Bloomberg

Pelemahan Saham Energi Akibatkan Saham AS Berfluktuasi Pada Sesi Siang

BESTPROFIT FUTURES MALANG (27/2) - Saham AS berfluktuasi, pasca indeks acuan ditutup kemarin mendekati level tertinggi sepanjang masa, karena pelemahan saham energi sementara saham perusahaan teknologi mengalami reli sehingga mendorong Indeks Nasdaq Composite mendekati rekornya.
Saham Salesforce.com Inc menguat 11 % setelah meningkatkan proyeksi pendapatannya. Chevron Corp. dan Exxon Mobil Corp. turun lebih dari 1 % karena mayoritas saham perusahaan energi turun 1,5 %.
Indeks Standard & Poor 500 turun 0,1 % ke level 2,111.28 pukul 12:02 siang di New York. Indeks Dow Jones Industrial Average melemah 17,25 poin, atau 0,1 %, ke level 18,207.32. Sementara Indeks Nasdaq Composite naik 0,3 %, melanjutkan kenaikan tertingginya sepanjang masa yang dicapai selama era dot-com pada tahun 2000 lalu.
Indeks S&P 500 naik 5,9 % pada bulan ini, merupakan kinerja bulanan terbaik sejak Oktober 2011 lalu, sedangkan Indeks Dow menguat 6,1 %. Indeks Nasdaq Composite telah reli 7,5 %, yang didukung oleh keuntungan pada saham Apple Inc., yang memiliki bobot terbesar dalam indeks tersebut. %. Indeks Nasdaq Composite naik selama 10 hari secara berturut-turut sampai 24 Februari kemarin, dan naik sampai 1,3 % dari rekor terendahnya pada Maret 2000 silam. (vck)
Sumber: Bloomberg