Thursday, 10 December 2015

Bursa AS Pangkas Kenaikan Diiringi Penguatan Saham Energi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/12) - Saham AS pangkas kenaikan setelah merosotnya harga minyak, mendorong penguatan saham perusahaan energi seiring ekuitas telah berjuang pulih jelang pertemuan kebijakan Federal Reserve pekan depan.
Kemerosotan saham energi dan industri telah membantu menahan penguatan ekuitas sejak indeks acuan mencapai level lebih dari 3 bulan tertinggi pada awal November. Saham maskapai penerbangan mendorong penurunan saham industri hari ini, sementara saham Chevron Corp naik 2,1 % setelah memangkas rencana pengeluaran pada tahun 2016.
Indeks S&P 500 naik 0,3 % ke level 2,052.72 pada pukul 12:38 siang waktu New York, pangkas kenaikan lebih awal sebesar 0,8 %. Indeks tersebut kehilangan momentum untuk gain pada rata-rata 200-hari. Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 65,11 poin atau 0,4 %, ke level 17,557.41, dan Indeks Nasdaq Composite meningkat 0,3 %.
Dengan pertemuan The Fed yang kurang dari seminggu lagi, kinerja Indeks S&P 500 pada Desember ini terbukti pengecualian untuk tren historis untuk bulan ini yang biasanya mengikuti penguatan untuk ekuitas global. Reli awal  pada saham Apple Inc. kemarin terhenti diiringi penurunan saham teknologi, sementara kekhawatiran saat ini tentang laju pertumbuhan global menghapus semua kenaikan pada indeks acuan pada tahun 2015. (knc)

Sumber : Bloomberg

Saham Eropa Berada di 7 Terendah , Glencore Pimpin Gain di Sektor Tambang

BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/12) - Reli di produsen komoditas gagal mengangkat sentimen di saham Eropa, yang ditutup melemah untuk hari ketiga.
Saham di kawasan ini memperpanjang poisisi di level terendah sejak 21 Oktober, dengan pengecer Ocado Group Plc dan Sports Direct International Plc anjlok setelah melaporkan hasil keuangan yang meleset dari proyeksi. Glencore Plc, di sisi lain, melonjak 7 persen seiring pedagang komoditas di Swiss berjanji untuk memotong utang lebih lanjut, menimbang kembali operasi dan menjual aset yang lebih.
Stoxx Europe 600 Index tergelincir 0,3 persen pada penutupan perdagangan di London hari ini, setelah sebelumnya jatuh sebanyak 0,9 persen. Ini menuju minggu kedua kerugian untuk pertama kalinya dalam dua bulan. Produsen komoditas naik untuk hari kedua setelah mencapai level terendah mereka sejak 2009.
Ekuitas Eropa kehilangan 5,8 persen dari level tertinggi tiga bulan mereka pada bulan November seiring produsen komoditas terus tergelincir dan penambahan stimulus dari Bank Sentral Eropa yang jauh dari harapan. Stoxx 600 ditutup 12 persen di bawah rekor bulan April mereka.
Indeks acuan ini telah pulih sebanyak 14 persen dari level terendah pada bulan September sampai 30 November dalam antisipasi perpanjangan langkah-langkah ECB dan optimisme bahwa ekonomi AS cukup kuat untuk menahan kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve. Bank sentral AS akan memberikan keputusan pada 16 Desember nanti, dan pedagang mengkalkulasi dalam kesempatan 80 persen untuk lepas landas. (sdm)
Sumber: Bloomberg

Emas Menetep di Level Lebih Rendah seiring Menguatnya Sentimen Bearish

BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/12) - Emas berjangka berakhir di level yang lebih rendah hari ini, melawan tren rekor yang telah terlihat pada gain moderat berturut logam mulia, seiring investor menjadi lebih waspada menjelang pertemuan Federal Reserve AS pekan depan.
Emas Februari merosot $ 4,50, atau 0,4%, untuk menetap di level $ 1.072 per ounce. Harga sedikit lebih tinggi selama dua sesi perdagangan terakhir. Sejauh bulan ini, logam kini telah merasakan jumlah hari kenaikan yang sama dengan ju,lah hari yang turun..
Emas cenderung diperdagangkan berlawanan dengan arah dolar, menyusul dolar yang menguat menimbulkan biaya yang lebih untuk membeli logam bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.
Pelaku pasar mengatakan harga emas telah terangkat di sesi terakhir oleh pelemahan terbaru dalam dolar dibandingkan dengan Euro yang naik setelah Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi membuat kecewa pasar Kamis lalu saat ia gagal untuk memberikan paket stimulus yang lebih luas dari yang pasar harapkan.
Namun, harapan bahwa Fed akan memutuskan untuk menaikkan suku bunga pada akhir pertemuan Rabu ini telah berkembang, dan menjaga sentimen emas terutama untuk bearish.
Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya penyimpanan komoditas, dan membuat mereka kurang menarik bagi investor yang mencari hasil yang lebih baik di seluruh aset. Suku bunga yang lebih tinggi juga dapat meningkatkan dolar, yang akan membuat emas dalam mata uang dolar kurang menarik.
Pada hari Kamis, ICE US Dollar Index menuju ke level yang lebih tinggi, terbebani harga emas, tapi masih turun sekitar 0,3% untuk minggu ini sejauh ini.
Sementara itu, perak Maret kehilangan 7,9 sen, atau 0,6%, untuk berakhir pada level $ 14,11 per ounce. Tembaga Maret melemah kurang dari satu sen ke level $ 2,073 per pon. Platinum Januari kehilangan $ 9,90, atau 1,1%, ke level $ 855,90 per ounce dan paladium Maret turun $ 10,10, atau 1,8%, ke level $ 542,25 per ounce. (sdm)
Sumber: MarketWatch

Prospek Pound Tak Bergerak Terkait BOE yang Berpegang Teguh pada Dovish Status Quo

BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/12) - Putusan pedagang mata uang 'pada pertemuan kebijakan terbaru Bank of England bahwa para pejabat telah gagal untuk menawarkan pengertian yang lebih dalam untuk jalur suku bunga dan pergeseran prospek untuk sterling.
Penurunan awal pound setelah laporan pertemuan ini diterbitkan berumur pendek pada hari Kamis, dan mata uang Inggris berfluktuatif di antara keuntungan dan kerugian versus dolar di sore ini. Voting 8 banding 1 dari sembilan anggota Komite Kebijakan Moneter BOE memutuskan untuk menjaga biaya pinjaman pada rekor rendah 0,5 persen dalam keputusan terakhirnya tahun ini, berpegang teguh pada status quo. Para pejabat mengatakan harga minyak yang rendah dan pertumbuhan upah yang lemah akan membuat inflasi melemahnya inflasi, mirip dengan komentar dari bulan lalu.
Mengejutkan bahwa pound melemah begitu banyak setelah keputusan dikarenakan para pejabat hampir tidak mengubah pandangan mereka, kata Adam Cole, Royal Bank of Kanada kepala strategi valuta asing global.
Sterling memangkas kerugian terhadap dolar setelah data menunjukkan aplikasi untuk tunjangan pengangguran AS melonjak pekan lalu ke level tertinggi lima bulan, menghentikan kenaikan yang stabil di pasar tenaga kerja.
Pound sedikit berubah pada level $ 1,5175 pada pukul 05:25 pagi waktu London, setelah melemah sebanyak 0,5 persen. Pound naik 0,7 persen ke level 72,12 pence per euro. (sdm)
Sumber: Bloomberg

Minyak Menetap pada Level di Bawah $ 37 untuk Pertama Kalinya Sejak Resesi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/12) - Harga minyak menetap pada level di bawah $ 37 per barel pada hari Kamis untuk pertama kalinya sejak 2009, setelah data dari laporan dari Organization of the Petroleum Countries menunjukkan bahwa grup melakukan peningkatan produksi minyak mentahnya pada November ke level tertinggi bulanan dalam tiga tahun.
Sementara itu, Gas alam berjangka, berakhir dengan meraih kerugian setelah laporan pemerintah AS menunjukkan bahwa persediaan turun lebih dari yang diperkirakan minggu lalu, namun jumlah saham masih tetap jauh di atas level tahun lalu. Di New York Mercantile Exchange, minyak mentah West Texas Intermediate Januari kehilangan 40 sen, atau 1,1%, untuk menetap di level $ 36,76 per barel. Itu merupakan penutupan terendah untuk kontrak teraktif sejak Februari 2009 dan harga sekarang memperpanjang kerugian beruntun mereka untuk sesi kelima berturut-turut.
Minyak mentah Brent Januari di ICE Futures exchange London tergelincir 38 sen, atau 1%, ke  level $ 39,73 per barel.
Laporan bulanan OPEC mengungkapkan total produksi meningkat 230.100 barel per hari pada November dari Oktober, untuk 31.695.000 barel per hari, sebagian besar dikarenakan output yang lebih tinggi dari Irak.
Namun kartel memotong perkiraan 2016 untuk output non-OPEC sebesar 250.000 barel per hari menjadi rata-rata 57.140.000 barel per hari, mengingat bahwa produksi minyak serpih AS sudah mengalami penurunan sejak April lalu. OPEC mengatakan bahwa proses harus dipercepat, terutama dikarenakan dengan penurunan tajam harga minyak.
Laporan OPEC merupakan yang pertama sejak mereka memutuskan untuk menaikkan plafon produksinya menjadi 31,5 juta barel minyak per hari pekan lalu, untuk mencerminkan "produksi aktual saat ini," sebuah langkah yang mengirimkan harga minyak meraih penurunan. (Sdm)
Sumber: MarketWatch

Wednesday, 9 December 2015

GOLD MARKET UPDATE 10DEC2015 (Midday)

GOLD MARKET UPDATE 10DEC2015 (Morning)

Harga Emas Stabil Dengan Kehati-hatian Investor Jelang Kenaikan Suku Bunga AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/12) - Harga emas naik pada penutupan perdagangan Kamis dinihari (10/12), karena harga minyak jatuh dan melemahnya dolar AS dan bursa Wall Street, dimana investor tetap berhati-hati menjelang kenaikan suku bunga AS minggu depan.
Bank sentral AS diperkirakan akan menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade pada pertemuan kebijakan berikutnya pada 15-16 Desember
Harga emas spot naik 1 persen ke sesi tinggi 1,085.20 dollar per troy ons, tetapi selanjutnya datar di 1,074.31 dollar per troy ons. Harga logam mulia ini sekitar $ 35 lebih tinggi dari posisi mendekati terendah enam tahun yang dicapai pekan lalu. Emas berjangka AS untuk pengiriman Februari ditutup naik $ 1,20 pada  1,076.50 dollar per troy ons.
Harga minyak turun karena pasar mengabaikan sebuah penurunan tak terduga persediaan minyak mentah AS untuk fokus pada pembangunan minyak sulingan, termasuk diesel, yang dua kali lebih besar dari yang diharapkan.
Kelemahan dalam minyak bisa memicu kekhawatiran deflasi, faktor bearish untuk emas, yang sering digunakan sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang dipimpin harga minyak.
Dolar jatuh tajam karena investor keluar dari posisi panjang dollar terhadap yen, sterling dan euro di perdagangan tipis, dengan masing-masing naik lebih dari 1 persen.
Investor telah meningkatkan perkiraan bahwa emas akan segera turun ke posisi 1.000 dollar per troy per ons.
Sementara itu harga Perak naik 0,2 persen menjadi $ 14,19 per ons. Harga Platinum naik 0,8 persen menjadi $ 852,48 per ons dan harga Paladium naik 0,6 persen pada  $ 548,87 per ons.

Sumber : Vibiznews

Harga Minyak Susut ke Posisi US$ 37 per Barel

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/12) - Harga minyak mentah dunia menetap lebih rendah pada Rabu (Kamis pagi) setelah pedagang dan investor mengabaikan penarikan tak terduga stok minyak mentah AS untuk fokus pada pasokan distilat, termasuk diesel yang mencapai dua kali lebih dari harapan.
Melansir laman CNBC, Kamis (10/12/2015), harga minyak berjangka jenis Brent turun 6 sen menjadi US$ 40,20 per barel, mendekati posisi terendah dalam tujuh tahun di US$ 39,57 per barel. Harga minyak Brent kehilangan sekitar US$ 4 atau 10 persen, sejak pertemuan OPEC pekan lalu.
Sementara harga minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) menetap di US$ 37,16 per barel, turun 35 sen, atau 0,93 persen.

Administrasi Informasi Energi pemerintah (EIA) menyebutkan, persediaan minyak mentah di Amerika Serikat turun 3,6 juta barel pekan lalu. Ini adalah penurunan persediaan pertama setelah 10 minggu berturut-turut terjadi kenaikan.
Harga minyak Brent dan WTI naik lebih dari US$ 1 per barel sebagai reaksi langsung terhadap laporan data, sebelum kemudian berbalik turun usai perhatian pasar beralih ke lonjakan distilat.

EIA mengatakan persediaan distilat melonjak sebesar 5 juta barel, ini dua kali dari perkiraan dan kenaikan paling tajam sejak Januari. Sementara permintaan untuk bahan bakar jatuh ke level terendah musiman sejak tahun 1998.
"Kenaikan besar dalam bahan bakar distilat kemungkinan akan berdampak pada adanya laporan bearish dia akhir hari," kata John Kilduff, Mitra di New York Hedge Fund Energy Again Capital.
PIRA Energy, sebuah konsultan pasar, mengatakan minyak mentah akan berada di bawah tekanan begitu penyimpanan minyak onshore kemungkinan habis pada kuartal pertama.
"Harga minyak mentah Brent akan terus berjuang karena surplus, yang perkiraan PIRA akan total 500 juta barel di atas tingkat normal pada akhir 2015," katanya.
Stok minyak mentah di Gulf Coast, turun 7,3 juta barel, tertinggi sejak Desember 2012. Andy Lipow, Presiden Lipow Oil Associates, mengatakan pengiriman minyak mentah ke wilayah Teluk juga telah tertunda karena adanya kabut pada pekan lalu.(Nrm/Ndw)


Sumber : Liputan6 

IHSG Bakal Variasi, Simak Delapan Saham Pilihan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/12) - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih melanjutkan pelemahan pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Hal itu tergantung dari pergerakan bursa saham global.

"Pergerakan IHSG tergantung bursa saham global. Ada potensi turun, tetapi juga besar menguat," ujar David saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (10/12/2015).

Ia menuturkan, IHSG akan bergerak di kisaran 4.400-4.520 pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Sementara itu, Analis PT HD Capital Tbk Yuganur Widjanarko menuturkan, aksi jual pelaku pasar akibat tekanan regional masih tertahan oleh bargain hunters yang mulai optimistis akan arah IHSG ke depan. IHSG akan mencoba menuju level 4.600.

"IHSG akan bergerak di kisaran 4.450-4.370-4.295 dan resistance 4.550-4.620-4.720," ujar Yuganur.

Sedangkan Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya mengatakan IHSG masih bergerak dalam tekanan akibat pergerakan bursa saham global yang belum kondusif. Ditambah harga minyak kembali tertekan.

Akan tetapi, William memprediksi IHSG masih menguat pada perdagangan saham Kamis pekan ini. "IHSG akan berada di kisaran support 4.445 dan resistance 4.560," kata William.


Sumber : Liputan6

Harapan Penurunan BI Rate Dorong Penguatan IHSG

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/12) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham Kamis (10/12/2015). Harapan pelaku pasar terhadap penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) menjadi amunisi penggerak pasar.

Analis LBP Enterprises, Lucky Bayu Purnomo mengatakan, BI memiliki ruang untuk menurunkan suku bunga. Pasalnya, BI terus menahan BI Rate untuk mengatisipasi kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS). Kenaikan suku bunga Bank Sentral AS bisa memicu keluarnya dana-dana dari dalam negeri yang bisa memicu pelemahan nilai tukar rupiah.

Di luar itu, perlambatan ekonomi nasional perlu adanya obat yang mujarab. Salah satunya adalah penurunan BI Rate. Dengan penurunan suku bunga BI bisa mendorong sektor riil untuk meminjam dana di bank untuk berekspansi yang dampaknya bisa memacu pertumbuhan ekonomi.

Obat ini dianggap sangat mujarab di saat terjadi kenaikan tarif dasar listrik untuk beberapa golongan pelanggan. "Sebaiknya BI mengabulkan keinginan masyarakat," kata dia kepada Liputan6.com, Kamis (10/12/2015).

Memang, pada perdagangan saham Selasa (8/12/2015) kemarin indeks saham anjlok 57,21 poin atau 1,27 persen ke level 4.464,18. Dia mengatakan, hal tersebut karena mengantisipasi neraca perdagangan China. Kemudian, karena target pajak yang tidak sesuai target.

Di samping itu, penurunan IHSG juga karena adanya aktivitas windows dressing. "Jadi kemarin lebih karena sentimen regional di Asia dan juga global," tambahnya.

Lucky mengatakan, IHSG berada pada support 4.585 dan resistance pada level 4.625-4.655.

PT Sinarmas Sekuritas memperkirakan IHSG melanjutkan pelemahan. Indeks saham bergerak pada rentan 4.405 dan resistance pada 4.502.

Untuk saham, Lucky merekomendasikan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). Kemudian, hindari pada saham PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).

Sinarmas Sekuritas merekomendasikan PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN), PT Siloam Internasional Hospitals Tbk (SILO), PT Ciputra Development Tbk (CTRA). (Amd/Gdn)


Sumber : Liputan6

Bursa AS Tergelincir Aksi Ambil Untung

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/12) - Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup melemah pada perdagangan Rabu (Kamis pagi) dipicu penurunan harga minyak mentah dunia dan aksi ambil untung investor menjelang pertemuan Federal Reserve (the Fed) pada pekan depan yang diperkirakan akan mengeluarkan kebijakan soal kenaikan suku bunga.

Melansir laman Reuters, Kamis (10/12/2015) indeks Dow Jones industrial average turun 107,8 poin atau 0,61 persen, ke posisi 17.460,2 poin. Kemudian indeks S&P 500 telah kehilangan 19,95 poin atau 0,97 persen, ke 2.043,64 dan Nasdaq Composite jatuh 86,56 poin atau 1,7 persen ke level 5.011,68.

Selama perdagangan, para investor berjuang membalikkan pasar, di mana mereka khawatir tentang perlambatan pertumbuhan ekonomi global yang dilatarbelakangi pelemahan harga minyak dan kenaikan suku bunga AS untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade.

"Orang-orang mulai khawatir mereka (the Fed) akan menaikkan suku pada saat kemungkinan terburuk," kata Robert Phipps, Direktur Per Stirling Capital Management di Austin, Texas.

Dia mengatakan, harga minyak sempat membawa pasar naik. Namun kemudian para pedagang melakukan aksi jual untuk mengambil keuntungan.

Tercatat, harga minyak mentah kembali bergeser setelah sempat naik 4 persen pada hari sebelumnya karena pasar mengabaikan penarikan stok minyak mentah AS untuk fokus pada pasokan distilat, termasuk diesel yang mencapai dua kali dari harapan.

Pada perdagangan ini, indeks energi naik 1,2 persen pada akhir perdagangan setelah sebelumnya terpangkas. Indeks telah kehilangan lebih dari 9 persen sejak awal bulan.

Investor khawatir tentang perlambatan ekonomi China dan dampaknya terhadap permintaan global serta tanda-tanda melemahnya manufaktur AS.

"Saya pikir pasar mulai menjadi sedikit lebih peduli tentang kelemahan ekonomi global," kata Paul Nolte, Wakil Presiden Senior dan Manajer Portofolio Kingsview Asset Management di Chicago.

Tujuh dari 10 indeks saham terbesar S&P 500 turun, yang dipimpin saham teknologi yang jatuh 1,6 persen.

Adapun saham yang harus bertekuk lutut antara lain Yahoo (YHOO.O) turun 1,9 persen menjadi US$ 34,20 setelah dewan perusahaan memutuskan untuk tidak menjual Alibaba (BABA.N). Sementara saham Alibaba turun 0,9 persen ke posisi US$ 83,60.

Costco Wholesale (COST.O) turun 5,2 persen jadi US$ 160,07 setelah melaporkan penurunan penjualan toko untuk kuartal ketiga berturut-turut. Saham itu menjadi hambatan terbesar di kedua indeks yakni S&P dan Nasdaq.(Nrm/Ndw)


Sumber : Liputan6

Monday, 7 December 2015

GOLD MARKET UPDATE 08DEC2015 (Midday)

GOLD MARKET UPDATE 08DEC2015 (Morning)

Saham Energi Memimpin Penurunan pada Bursa AS di Sesi Penutupan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/12) - Saham AS turun diiringi kemerosotan harga minyak yang dapat membebani saham energi dan perusahaan bahan baku, memicu aksi jual setelah ekuitas membukukan kenaikan terbesar dalam satu hari selama 3 bulan terakhir.
Indeks S&P 500 turun 0,7 % ke level 2,077.15 pada pukul 04:00 sore waktu New York, memangkas penurunan sebelumnya sebesar 1,2 %, setelah Jumat lalu menguat 2,1 %.
Harga minyak mentah memperpanjang kerugian setelah sebelumnya jatuh 2,7 % pada hari Jumat di tengah spekulasi melimpahnya pasokan minyak global yang meyentuh rekornya yang berkepanjangan seiring Organisasi Negara Pengekspor Minyak efektif meninggalkan strategi lama mereka yang membatasi produksinya untuk mengendalikan harga. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) berjangka turun 5,8 % pada hari Senin ke level $ 37,65 per barel, yang merupakan penutupan terendah sejak Februari 2009 silam.
Merosotnya harga minyak lebih dari 40 % pada tahun lalu telah menghambat pemulihan ekonomi AS dan Eropa seiring belanja modal telah berkurang dan tingkat inflasi tetap di bawah target bank sentral.
Saham AS mencatatkan mingguan yang paling stabil sejak musim panas karena para investor dihadapkan dengan rilis dari Departemen Tenaga Kerja, Bank Sentral Eropa dan pidato dari Ketua Federal Reserve Janet Yellen. Indeks S&P 500 reli pada Jumat lalu yang mengalami sedikit berubah selama seminggu berturut-turut setelah laporan menunjukkan pengusaha AS di bulan November lebih banyak menambahkan pekerjaan melebihi dari perkiraan, meningkatkan spekulasi bahwa perekonomian cukup kuat untuk menahan suku bunga yang lebih tinggi seiring dengan isyarat dari Yellen. (knc)
Sumber : Bloomberg

Saham Energi Memimpin Penurunan Bursa AS Diiringi Kemerosotan Harga Minyak

BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/12) - Saham AS turun, menyusul kenaikan terbesar pada ekuitas dalam satu hari selama 3 bulan terakhir seiring harga minyak yang memperpanjang penurunan sehingga membebani saham energi dan bahan baku perusahaan.
Saham Chevron Corp dan Exxon Mobil Corp turun lebih dari 2,9 % terkait perusahaan produsen energi di Indeks Standard & Poor 500 merosot untuk hari keempat. Saham Chipotle Mexican Grill Inc melemah 2,8 % setelah menurunkan perkiraan tahun 2016 ditengah wabah E.coli. Saham Keurig Green Mountain Inc melonjak 73 % setelah menyetujui untuk mengakuisisi oleh sekelompok investor JAB Holding Co yang memimpin dana tunai senilai $ 13.9 miliar.
Indeks S&P 500 turun 0,9 % ke level 2,073.12 pada pukul 12:09 siang waktu New York, setelah Jumat lalu naik 2,1 %. Indeks Dow Jones Industrial Average melemah 153,46 poin atau 0,9 %, ke level 17,694.17. Indeks Nasdaq Composite merosot 0,8 %.
Harga minyak mentah memperpanjang kerugian setelah sebelumnya jatuh 2,7 % pada Jumat lalu di tengah spekulasi melimpahnya pasokan minyak global yang menyentuh rekornya yang akan berkepanjangan seiring Organisasi Negara Pengekspor Minyak efektif untuk meninggalkan strategi lama yang membatasi produksinya untuk mengendalikan harga. Miyak mentah West Texas Intermediate (WTI) berjangka turun 4,8 % hingga hari Senin sampai ke level $ 38,07.
Merosotnya harga minyak lebih dari 40 % pada tahun lalu telah menghambat pemulihan ekonomi AS dan Eropa seiring belanja modal telah berkurang dan tingkat inflasi tetap di bawah target bank sentral. (knc)
Sumber : Bloomberg

Saham Eropa Rebound seiring Investor Anggap Berlebihan Gejolak Draghi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/12) - Saham Eropa menguat setelah mengalami minggu terburuk mereka sejak Agustus seiring investor menganggap induksi Bank Central Eropa berlebihan.
Stoxx Europe 600 Index ditutup 0,5 persen lebih tinggi, yang merupakan kenaikan terbesar sejak 26 November ekuitas acuan ini memangkas keuntungan sebelumnya sebanyak 1,6 persen sieirng penurunan dalam harga minyak menyeret perusahaan energi berada di level yang lebih rendah. Indeks DAX Jerman membukukan kinerja terbaik di antara pasar Eropa barat menyusul lonjakan di saham produsen mobil, menutup kerugian 1,3 persen setelah penurunan 4,8 persen minggu lalu. CAC 40 Index Prancis menguat 0,9 persen.
Stoxx 600 naik 9,8 persen dari level rendah di bulan September, setelah naik sebanyak 14 persen pada level 30 November di tengah ekspektasi untuk dukungan lebih dari ECB dan seiring investor menerima kemungkinan suku bunga AS yang lebih tinggi. Sementara tindakan ECB pekan lalu mengecewakan, aksi jual selanjutnya tidak mengganggu strategi dari UBS Group AG sampai JPMorgan Chase & Co, yang berada di antara dari sedikitnya lima bank yang menjaga perkiraan bullish mereka pada saham Eropa di tengah valuasi rendah.
Kekecewaan dengan stimulus langkah-langkah ECB dan Organisasi strategi output Negara Pengekspor Minyak mengirim Stoxx 600 turun 3,4 persen pekan lalu, mengambil valuasi untuk sekitar 16 kali estimasi laba dari setinggi 16,5 pada 30 November yang dibandingkan dengan sekitar 17,7 kali untuk Indeks Standard & Poor 500.
Data pekerjaan yang lebih baik dari perkiraan yang memicu reli AS pada hari Jumat mendorong optimisme investor bahwa negara dengan ekonomi terbesar dunia itu cukup kuat untuk mengatasi biaya pinjaman yang lebih tinggi. Pedagang mengkalkulasi dalam kesempatan 76 persen untuk lepas landas kenaikan pada Desember. (Sdm)
Sumber: Bloomberg

Minyak Pertahankan Penurunan dari 6 Tahun Terendah

BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/12) - Minyak pertahankan kerugian di dekat level terendah dalam lebih dari enam tahun terkait spekulasi berlimpahnya pasokan minyak global akan berkepanjangan setelah OPEC efektif meninggalkan strategi membatasi produksi untuk mengendalikan harga.
Minyak berjangka sedikit berubah setelah jatuh 8,4% selama dua sesi sebelumnya. Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak mengesampingkan kuota produksi sebesar 30 juta barel per hari sampai para anggota berkumpul kembali pada bulan Juni mendatang. Cadangan minyak kemungkinan diperluas untuk minggu ke-11 hingga 4 Desember, menurut survei Bloomberg sebelum rilis data dari Administrasi Informasi Energi (EIA) pada hari Rabu.
Minyak telah merosot sekitar 40% sejak Arab Saudi dipimpin keputusan OPEC pada bulan November 2014 untuk mempertahankan produksi dan mempertahankan pangsa pasar terhadap biaya produsen shale AS yang lebih tinggi. Kelompok ini akan terus memompa sekitar 31,5 juta barel per hari, Presiden Emmanuel Ibe Kachikwu mengatakan pada hari Jumat setelah pertemuan di Wina.
Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Januari di $ 37,77 per barel, naik 12 sen, di New York Mercantile Exchange pada pukul 08:45 pagi waktu Seoul. Kontrak WTI turun $ 2,32, atau 5,8%, ke $ 37,65 pada hari Senin, terendah sejak Februari 2009. Volume semua berjangka yang diperdagangkan adalah 58% di bawah rata-rata 100-hari.
Minyak Brent untuk Januari turun $ 2,27, atau 5,3%, untuk menetap di $ 40,73 per barel di bursa ICE Futures Europe exchange, pada hari Senin. Itu merupakan penutupan terendah sejak Februari 2009. Minyak mentah acuan Eropa mengakhiri sesi lebih besar $ 3,08 dari WTI.(frk)
Sumber: Bloomberg

Emas Turun seiring Pedagang Fokus Kembali ke Fed Rate, Dolar Menguat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/12) - Emas melemah dari reli mingguan terbesar sejak September seiring dolar naik dan pedagang memfokuskan kembali perhatian mereka pada prospek kenaikan suku bunga AS.
Presiden Federal Reserve Atlanta Dennis Lockhart mengatakan kondisi untuk kenaikan suku bunga yang sangat memungkinkan dan bahwa ekonomi AS sedang berada di jalur pertumbuhan moderat yang solid. Indeks Bloomberg Dollar Spot menuju kenaikan terbesar dalam satu bulan. Level suku bunga yang lebih tinggi memotong daya tarik logam seiring penguatan mata uang AS berbeda dengan yang bullion tidak mampu membayar bunga, tidak seperti aset bersaing lainnya.
Emas melonjak 2,6 persen pekan lalu, terkait pada spekulasi bahwa prospek meningkatnya biaya pinjaman sudah diperhitungkan dalam harga. Bank termasuk Citigroup Inc dan Goldman Sachs Group Inc telah meramalkan bahwa bullion akan terus menurun selama tahun depan. Logam ini menuju kerugian tahunan ketiga berturut-turut sejak tahun 1998. Para pembuat kebijakan Fed akan bertemu pekan depan.
Emas berjangka untuk pengiriman Februari turun 0,8 persen untuk menetap di level $ 1,075.20 per ounce pada pukul 1:45 siang waktu New York di Comex, jatuh untuk pertama kalinya dalam tiga sesi.
Posisi net-bearish dalam emas berjangka dan opsi mencapai 17.949 kontrak pada pekan yang berakhir pada 1 Desember, menurut data Commodity Futures Trading Commission yang dirilis tiga hari kemudian. Posisi itu merupakan posisi tertinggi dari data yang dimulai pada tahun 2006.
Perak untuk pengiriman Maret turun 1,3 persen ke level $ 14,332 per ounce di Comex. Di New York Mercantile Exchange, platinum berjangka untuk pengiriman Januari turun 2 persen ke level $ 863,20 per ounce, yang merupakan penurunan terbesar dalam empat minggu, dan paladium untuk pengiriman Maret turun 2 persen ke level $ 555,45 per ounce. (Sdm)
Sumber: Bloomberg