BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/12) - Emas
berjangka berakhir di level yang lebih rendah hari ini, melawan tren
rekor yang telah terlihat pada gain moderat berturut logam mulia,
seiring investor menjadi lebih waspada menjelang pertemuan Federal
Reserve AS pekan depan.
Emas
Februari merosot $ 4,50, atau 0,4%, untuk menetap di level $ 1.072 per
ounce. Harga sedikit lebih tinggi selama dua sesi perdagangan terakhir.
Sejauh bulan ini, logam kini telah merasakan jumlah hari kenaikan yang
sama dengan ju,lah hari yang turun..
Emas
cenderung diperdagangkan berlawanan dengan arah dolar, menyusul dolar
yang menguat menimbulkan biaya yang lebih untuk membeli logam bagi
investor yang menggunakan mata uang lainnya.
Pelaku
pasar mengatakan harga emas telah terangkat di sesi terakhir oleh
pelemahan terbaru dalam dolar dibandingkan dengan Euro yang naik setelah
Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi membuat kecewa pasar Kamis
lalu saat ia gagal untuk memberikan paket stimulus yang lebih luas dari
yang pasar harapkan.
Namun,
harapan bahwa Fed akan memutuskan untuk menaikkan suku bunga pada akhir
pertemuan Rabu ini telah berkembang, dan menjaga sentimen emas terutama
untuk bearish.
Suku
bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya penyimpanan komoditas, dan
membuat mereka kurang menarik bagi investor yang mencari hasil yang
lebih baik di seluruh aset. Suku bunga yang lebih tinggi juga dapat
meningkatkan dolar, yang akan membuat emas dalam mata uang dolar kurang
menarik.
Pada
hari Kamis, ICE US Dollar Index menuju ke level yang lebih tinggi,
terbebani harga emas, tapi masih turun sekitar 0,3% untuk minggu ini
sejauh ini.
Sementara
itu, perak Maret kehilangan 7,9 sen, atau 0,6%, untuk berakhir pada
level $ 14,11 per ounce. Tembaga Maret melemah kurang dari satu sen ke
level $ 2,073 per pon. Platinum Januari kehilangan $ 9,90, atau 1,1%, ke
level $ 855,90 per ounce dan paladium Maret turun $ 10,10, atau 1,8%,
ke level $ 542,25 per ounce. (sdm)
Sumber: MarketWatch