BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/12) - Harga
minyak menetap pada level di bawah $ 37 per barel pada hari Kamis untuk
pertama kalinya sejak 2009, setelah data dari laporan dari Organization
of the Petroleum Countries menunjukkan bahwa grup melakukan peningkatan
produksi minyak mentahnya pada November ke level tertinggi bulanan
dalam tiga tahun.
Sementara
itu, Gas alam berjangka, berakhir dengan meraih kerugian setelah
laporan pemerintah AS menunjukkan bahwa persediaan turun lebih dari yang
diperkirakan minggu lalu, namun jumlah saham masih tetap jauh di atas
level tahun lalu. Di New York Mercantile Exchange, minyak mentah West
Texas Intermediate Januari kehilangan 40 sen, atau 1,1%, untuk menetap
di level $ 36,76 per barel. Itu merupakan penutupan terendah untuk
kontrak teraktif sejak Februari 2009 dan harga sekarang memperpanjang
kerugian beruntun mereka untuk sesi kelima berturut-turut.
Minyak mentah Brent Januari di ICE Futures exchange London tergelincir 38 sen, atau 1%, ke level $ 39,73 per barel.
Laporan
bulanan OPEC mengungkapkan total produksi meningkat 230.100 barel per
hari pada November dari Oktober, untuk 31.695.000 barel per hari,
sebagian besar dikarenakan output yang lebih tinggi dari Irak.
Namun
kartel memotong perkiraan 2016 untuk output non-OPEC sebesar 250.000
barel per hari menjadi rata-rata 57.140.000 barel per hari, mengingat
bahwa produksi minyak serpih AS sudah mengalami penurunan sejak April
lalu. OPEC mengatakan bahwa proses harus dipercepat, terutama
dikarenakan dengan penurunan tajam harga minyak.
Laporan
OPEC merupakan yang pertama sejak mereka memutuskan untuk menaikkan
plafon produksinya menjadi 31,5 juta barel minyak per hari pekan lalu,
untuk mencerminkan "produksi aktual saat ini," sebuah langkah yang
mengirimkan harga minyak meraih penurunan. (Sdm)
Sumber: MarketWatch