Wednesday, 20 November 2024

Bestprofit | Emas Naik di Tengah Ancaman Nuklir Rusia

https://best-profit-futures-malang.com/wp-content/uploads/2023/08/Bestprofit-Emas-3.jpeg

Bestprofit (21/11) – Pada pertengahan sore hari Rabu (20/11), harga emas mengalami lonjakan yang signifikan, naik untuk hari ketiga berturut-turut. Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya ketegangan internasional yang mendorong minat terhadap aset safe-haven seperti emas. Keputusan Pemerintah Amerika Serikat yang mengizinkan Ukraina untuk menembakkan rudal buatan AS ke Rusia, ditambah dengan respons Moskow yang menurunkan ambang batas kebijakannya terkait penggunaan senjata nuklir, menciptakan ketidakpastian global yang memicu aksi beli terhadap emas.

Harga Emas Naik Signifikan

Emas untuk pengiriman Desember terakhir tercatat naik sebesar US$20,90 menjadi US$2.651,90 per ons pada akhir perdagangan Rabu. Lonjakan ini menunjukkan bahwa investor semakin melirik emas sebagai tempat yang lebih aman untuk menempatkan uang mereka di tengah ketegangan geopolitik yang semakin memanas. Keputusan Presiden AS, Joe Biden, yang mengizinkan Ukraina untuk menggunakan rudal buatan Amerika untuk menyerang wilayah Rusia, semakin memperburuk ketegangan di kawasan tersebut. Reaksi cepat dari Rusia, yang menurunkan ambang batas kebijakannya mengenai penggunaan senjata nuklir, menambah kekhawatiran global tentang potensi eskalasi konflik yang lebih besar.
Kunjungi juga : demo bpf, demo bestprofit futures

Ketegangan Geopolitik Mendorong Permintaan Safe-Haven

Ketegangan internasional ini memicu permintaan terhadap aset safe-haven, salah satunya adalah emas. Emas telah lama dikenal sebagai tempat penyimpanan nilai yang aman, terutama dalam situasi ketidakpastian ekonomi dan politik. Dalam beberapa bulan terakhir, banyak investor yang mulai mengalihkan dana mereka dari aset berisiko seperti saham dan obligasi, menuju aset yang lebih stabil seperti emas. Peningkatan ketegangan antara Rusia dan Ukraina, yang semakin melibatkan negara-negara besar seperti AS dan negara-negara Eropa, memicu investor untuk mencari perlindungan. Emas dipandang sebagai pilihan yang tepat dalam situasi seperti ini karena tidak terpengaruh oleh perubahan nilai tukar atau fluktuasi ekonomi yang tajam.

Dolar AS Menguat Meski Emas Naik

Meskipun harga emas naik, dolar AS juga mengalami penguatan pada hari yang sama. Indeks dolar ICE terakhir terlihat naik 0,55 poin menjadi 106,75, menunjukkan bahwa permintaan untuk dolar masih cukup kuat. Biasanya, dolar yang lebih kuat cenderung memberi tekanan negatif pada harga komoditas yang dihargai dalam dolar, seperti emas. Ini terjadi karena dolar yang lebih mahal membuat harga emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Namun, dalam situasi ketegangan geopolitik yang meningkat, peran dolar sebagai mata uang cadangan global tetap memberikan daya tarik tersendiri. Bahkan meskipun dolar menguat, emas berhasil mempertahankan kenaikannya karena permintaan terhadap aset safe-haven lebih dominan. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada faktor penghambat seperti penguatan dolar, faktor risiko yang datang dari ketegangan internasional cukup kuat untuk mendorong harga emas naik.

Imbal Hasil Treasury AS Juga Naik

Selain penguatan dolar, imbal hasil obligasi pemerintah AS juga menunjukkan kenaikan yang signifikan. Obligasi dua tahun AS terakhir terlihat membayar 4,31%, naik 1,9 basis poin, sedangkan imbal hasil obligasi 10 tahun naik 1,1 poin menjadi 4,413%. Peningkatan imbal hasil obligasi ini seringkali dilihat sebagai indikator bahwa investor sedang menilai prospek ekonomi jangka pendek dan kebijakan moneter dari Federal Reserve. Namun, meskipun imbal hasil obligasi meningkat, yang biasanya akan membuat investasi di pasar obligasi lebih menarik daripada emas, investor tampaknya tetap lebih tertarik untuk membeli emas sebagai bentuk perlindungan dari ketidakpastian geopolitik. Hal ini menunjukkan bahwa dalam kondisi pasar yang penuh ketidakpastian, faktor risiko geopolitik bisa lebih memengaruhi harga emas daripada dinamika pasar obligasi.

Peran Emas sebagai Aset Safe-Haven

Emas sebagai aset safe-haven telah terbukti menjadi pilihan utama bagi banyak investor dalam menghadapi ketidakpastian global. Aset ini cenderung mengalami kenaikan ketika terjadi ketegangan geopolitik atau finansial, seperti yang terjadi sekarang. Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan terhadap emas cenderung meningkat setiap kali ketegangan internasional meningkat, seperti yang terlihat dalam kasus krisis keuangan, perang, atau ketegangan politik. Dalam situasi yang penuh ketidakpastian, investor lebih cenderung memilih emas daripada instrumen investasi lainnya yang lebih berisiko. Dengan kata lain, emas bukan hanya menjadi komoditas yang diburu saat inflasi tinggi, tetapi juga saat ketegangan global meningkat. Emas tidak terikat pada kebijakan moneter suatu negara atau kinerja pasar saham, yang menjadikannya pilihan yang sangat menarik dalam keadaan pasar yang volatile.

Dampak Ketegangan Rusia-Ukraina terhadap Ekonomi Global

Ketegangan yang terjadi antara Rusia dan Ukraina memiliki dampak yang signifikan terhadap perekonomian global. Konflik ini telah menyebabkan lonjakan harga energi, gangguan pasokan barang, dan ketidakpastian yang lebih luas di pasar internasional. Ketegangan yang berkepanjangan di kawasan Eropa Timur dapat menyebabkan gejolak yang lebih besar di pasar keuangan global, yang pada gilirannya mendorong permintaan terhadap emas. Investor yang khawatir tentang dampak dari eskalasi konflik ini cenderung mencari perlindungan dalam bentuk emas. Selain itu, ketegangan geopolitik juga mengarah pada kekhawatiran terhadap kebijakan moneter global, terutama yang diambil oleh Federal Reserve AS, yang mempengaruhi nilai tukar dolar dan imbal hasil obligasi. Ketegangan yang berlanjut di Ukraina juga bisa memperburuk kondisi ekonomi global, yang akan semakin memperkuat daya tarik emas sebagai aset safe-haven.

Outlook Pasar Emas

Melihat kondisi pasar yang ada, harga emas diperkirakan akan terus dipengaruhi oleh ketegangan geopolitik yang berkembang, khususnya terkait dengan konflik Rusia-Ukraina. Ketidakpastian yang timbul dari situasi ini kemungkinan besar akan mendorong lebih banyak investor untuk membeli emas sebagai bentuk perlindungan dari potensi risiko yang ada. Namun, faktor lain seperti kebijakan moneter dari bank sentral besar, terutama Federal Reserve, juga akan memengaruhi arah pergerakan harga emas. Jika Federal Reserve melanjutkan kebijakan suku bunga tinggi untuk menanggulangi inflasi, maka ini bisa memberi tekanan pada harga emas karena investor lebih tertarik pada instrumen pendapatan tetap yang memberikan hasil lebih tinggi. Sebaliknya, jika ketegangan geopolitik terus meningkat dan memperburuk perekonomian global, maka permintaan terhadap emas kemungkinan akan tetap kuat.

Kesimpulan

Harga emas yang menguat pada hari Rabu, 20 November, mencerminkan meningkatnya ketegangan internasional yang mendorong permintaan terhadap aset safe-haven. Ketegangan yang timbul dari keputusan Pemerintah AS yang mengizinkan Ukraina menembakkan rudal ke Rusia, serta respons Moskow terkait senjata nuklir, semakin memperburuk ketidakpastian global. Walaupun dolar AS dan imbal hasil obligasi meningkat, permintaan terhadap emas tetap tinggi, mencerminkan peran emas sebagai pelindung nilai dalam menghadapi ketegangan geopolitik dan ekonomi yang berkembang. Ke depannya, ketegangan internasional dan kebijakan moneter AS akan terus menjadi faktor penentu dalam pergerakan harga emas.
Jangan lupa jelajahi website kami di demo bestprofit dan temukan beragam informasi menarik yang siap menginspirasi dan memberikan pengetahuan baru! Ayo, kunjungi sekarang untuk pengalaman online yang menyenangkan!