Thursday, 30 October 2025

Bestprofit | Emas Menguat, Fokus Perjanjian AS-Tiongkok

 https://best-profit-futures-malang.com/wp-content/uploads/2023/08/Bestprofit-Emas-12.jpeg

Bestprofit (31/10) – Harga emas batangan menguat pada hari Jumat, setelah mengalami lonjakan signifikan sebesar 2,4% pada sesi sebelumnya. Meskipun harga emas sempat mengalami penurunan selama empat hari berturut-turut, penguatan ini menunjukkan ketahanan logam mulia tersebut di tengah dinamika ekonomi global yang kompleks. Menurut data terbaru, emas bertahan di atas angka $4.000 per ons, mempertahankan tren kenaikan dari hari sebelumnya. Namun, para pedagang dan analis pasar tetap cemas tentang perkembangan hubungan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok, yang meskipun tampaknya mencapainya gencatan senjata sementara, tetap menimbulkan kekhawatiran jangka panjang yang dapat memengaruhi harga emas.

Gencatan Senjata Perdagangan AS-Tiongkok: Dampak Terhadap Emas

Gencatan senjata antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping tampaknya meredakan ketegangan perdagangan yang telah berlangsung selama berbulan-bulan. Namun, meskipun terdapat kesepakatan yang dicapai, jeda satu tahun tersebut kemungkinan hanya akan memberikan stabilitas sementara. Ketergantungan strategis antara kedua negara besar ini tetap menjadi isu utama yang sulit untuk diselesaikan dalam waktu dekat.


Kunjungi juga : bestprofit futures

Bagi para pedagang emas, peredaan ketegangan perdagangan ini menciptakan ketidakpastian, namun tidak cukup untuk meredakan kekhawatiran jangka panjang. Terlebih lagi, meskipun pembicaraan yang berlangsung antara kedua negara memberikan dampak positif sementara, risiko jangka panjang terhadap ketegangan perdagangan antara AS dan Tiongkok tetap ada. Hal ini menciptakan ketidakpastian lebih lanjut tentang arah ekonomi global dan memperbarui minat terhadap aset safe haven seperti emas. Emas, yang sudah dikenal sebagai tempat berlindung nilai saat ketidakpastian ekonomi meningkat, tetap menjadi pilihan bagi investor yang ingin melindungi portofolio mereka.

Pergeseran Ekonomi Tiongkok dan Pengaruhnya Terhadap Emas

Selama masa jabatan pertama Presiden Trump, pengaruh ekonomi Tiongkok telah mengalami peningkatan yang signifikan. Pergeseran ini semakin memperburuk kekhawatiran tentang persaingan ekonomi jangka panjang antara kedua negara terbesar dunia. Tiongkok telah berhasil memperkuat posisinya di panggung global melalui ekspansi ekonomi yang pesat, yang pada gilirannya menciptakan ketergantungan strategis di berbagai sektor, termasuk perdagangan dan teknologi.

Ketegangan antara AS dan Tiongkok, yang sering kali mencakup masalah perdagangan dan kebijakan teknologi, semakin menambah ketidakpastian di pasar global. Kenaikan harga emas dalam beberapa bulan terakhir mencerminkan meningkatnya permintaan terhadap aset safe haven, yang dianggap dapat memberikan perlindungan terhadap ketegangan geopolitik dan ekonomi global. Hal ini mengarah pada penguatan harga emas yang terus berada di atas angka $4.000 per ons.

Kenaikan Emas yang Terhambat oleh Harapan Penurunan Suku Bunga Fed

Meskipun harga emas batangan sempat melonjak pada bulan Oktober, logam mulia ini terhambat oleh ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) mungkin akan lebih berhati-hati dalam melakukan penurunan suku bunga pada tahun ini. Dalam beberapa bulan terakhir, ketua Fed, Jerome Powell, memberikan peringatan kepada investor untuk tidak mengharapkan penurunan suku bunga lebih lanjut pada bulan Desember.

Kenaikan suku bunga yang lebih lambat dari yang diharapkan dapat mengurangi daya tarik emas, yang tidak memberikan imbal hasil seperti aset lainnya. Ketika suku bunga naik, biaya kesempatan untuk memegang emas menjadi lebih tinggi, karena investor lebih cenderung beralih ke instrumen yang memberikan hasil lebih tinggi, seperti obligasi pemerintah.

Selain itu, tren ini tampaknya telah mempengaruhi aliran dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) yang didukung emas. Data terbaru menunjukkan bahwa kepemilikan ETF emas turun untuk hari keenam berturut-turut, yang merupakan penurunan terpanjang sejak bulan April. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian dari dukungan yang sebelumnya mendorong lonjakan harga emas telah berkurang, meskipun permintaan terhadap emas tetap kuat.

Kinerja Emas di Tahun 2025: Menguat Lebih dari 50%

Meskipun mengalami penurunan harga dalam beberapa hari terakhir, emas masih mencatatkan kinerja yang sangat positif sepanjang tahun ini. Dalam laporan terbaru dari World Gold Council, tercatat bahwa harga emas telah menguat lebih dari 50% pada tahun 2025. Kenaikan ini didorong oleh dua faktor utama: arus utama investor yang berfokus pada perlindungan portofolio mereka dari risiko ekonomi dan geopolitis, serta percepatan pembelian oleh bank sentral di seluruh dunia.

Pada kuartal ketiga 2025, bank-bank sentral membeli emas 28% lebih banyak dibandingkan dengan tiga bulan sebelumnya. Pembelian ini menunjukkan bahwa bank-bank sentral kembali mengakui emas sebagai cadangan yang aman dan penting, terutama di tengah ketidakpastian global yang meningkat. Hal ini membalikkan tren penurunan yang sempat terlihat pada awal tahun, ketika pembelian emas oleh bank sentral cenderung menurun.

Faktor Penentu Harga Emas di Sisa Tahun 2025

Ada beberapa faktor yang akan memengaruhi pergerakan harga emas di sisa tahun 2025. Pertama, ketegangan geopolitik yang melibatkan AS dan Tiongkok, serta negara-negara besar lainnya, akan terus menjadi elemen penting yang mendorong minat terhadap emas. Setiap eskalasi dalam ketegangan perdagangan atau militer akan memperburuk ketidakpastian global, yang cenderung mendorong harga emas lebih tinggi.

Kedua, kebijakan moneter yang diambil oleh Federal Reserve juga akan memainkan peran krusial. Jika Fed terus memberikan sinyal bahwa penurunan suku bunga akan terbatas, emas mungkin akan tertekan, karena investor mencari instrumen dengan imbal hasil lebih tinggi. Sebaliknya, jika ketidakpastian ekonomi berlanjut, dan Fed terpaksa melakukan pelonggaran moneter lebih lanjut, maka harga emas bisa kembali mengalami lonjakan.

Selain itu, ada faktor pasar lainnya yang dapat memengaruhi harga emas, seperti perkembangan dalam teknologi yang berkaitan dengan pengelolaan cadangan emas, serta perubahan dalam regulasi atau kebijakan perdagangan internasional yang dapat memengaruhi pasokan dan permintaan emas di pasar global.

Kesimpulan: Emas Tetap Menjadi Aset Aman di Tengah Ketidakpastian Ekonomi

Harga emas yang berhasil bertahan di atas $4.000 per ons menunjukkan daya tahan logam mulia ini di tengah ketidakpastian ekonomi dan geopolitis. Gencatan senjata perdagangan AS-Tiongkok memberikan sedikit ruang bagi para pelaku pasar, tetapi kekhawatiran jangka panjang tentang ketegangan antara dua ekonomi terbesar dunia masih akan terus menjadi faktor penggerak utama.

Namun, meskipun harga emas mengalami beberapa penurunan, proyeksi untuk tahun ini tetap optimis, dengan harga emas yang telah meningkat lebih dari 50% sejauh tahun ini. Penurunan suku bunga yang lebih lambat dari ekspektasi pasar, serta pembelian emas yang meningkat oleh bank sentral, akan terus memberikan dukungan bagi logam mulia ini.

Para investor dan analis pasar harus tetap waspada terhadap perkembangan di pasar global, karena ketegangan politik, kebijakan moneter, dan dinamika perdagangan internasional akan terus mempengaruhi pergerakan harga emas dalam beberapa bulan ke depan.


Jangan lupa jelajahi website kami di demo bestprofit dan temukan beragam informasi menarik yang siap menginspirasi dan memberikan pengetahuan baru! Ayo, kunjungi sekarang untuk pengalaman online yang menyenangkan!


bestprofit futures