Thursday, 6 November 2025

Bestprofit | Emas Naik, Ekonomi AS Goyang?

 https://best-profit-futures-malang.com/wp-content/uploads/2025/11/Emas_Stabil_Jelang_Simposium_The_Fed_di_Jackson_Ho-1.jpg

Bestprofit (7/11) – Harga emas dunia kembali menguat pada sesi perdagangan Asia, didorong oleh meningkatnya kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi Amerika Serikat (AS). Data terbaru menunjukkan bahwa sejumlah besar perusahaan AS berencana memangkas tenaga kerja dalam jumlah signifikan, sementara penutupan sebagian pemerintahan federal yang telah berlangsung lebih dari sebulan semakin menekan aktivitas ekonomi. Di tengah meningkatnya ketidakpastian, investor beralih pada aset safe haven seperti emas untuk melindungi nilai portofolionya.

Lonjakan Rencana PHK di AS Picu Kekhawatiran Resesi

Sinyal terbaru mengenai pelemahan ekonomi AS datang dari laporan konsultan tenaga kerja Challenger, Gray & Christmas, yang menyebutkan bahwa perusahaan-perusahaan AS mengumumkan rencana pemangkasan lebih dari 150.000 pekerjaan pada bulan lalu. Angka ini hampir tiga kali lipat dibandingkan dengan bulan September, mencerminkan tekanan yang semakin berat di dunia usaha akibat biaya pendanaan yang tinggi dan permintaan yang melemah.

Menurut laporan tersebut, sektor teknologi dan keuangan menjadi dua bidang yang paling terdampak. Perusahaan-perusahaan besar di Silicon Valley, misalnya, kembali melakukan restrukturisasi setelah periode ekspansi masif pascapandemi. Di sisi lain, bank-bank besar mulai memangkas tenaga kerja untuk menekan biaya operasional, seiring perlambatan aktivitas kredit dan meningkatnya risiko gagal bayar di segmen konsumen.

Data tersebut memperkuat pandangan bahwa pasar tenaga kerja AS—yang selama ini menjadi pilar kekuatan ekonomi—mulai menunjukkan tanda-tanda retak. Investor dan ekonom kini semakin yakin bahwa resesi teknikal bisa terjadi dalam beberapa kuartal mendatang, terutama jika tekanan inflasi tetap tinggi dan The Federal Reserve mempertahankan kebijakan suku bunga yang ketat lebih lama dari yang diperkirakan.


Kunjungi juga : bestprofit futures

Penutupan Pemerintah AS Masuki Hari ke-37: Aktivitas Ekonomi Terganggu

Selain data ketenagakerjaan yang suram, faktor lain yang memperburuk sentimen pasar adalah penutupan sebagian pemerintahan AS (government shutdown) yang telah memasuki hari ke-37. Kondisi ini menjadi salah satu yang terpanjang dalam sejarah modern AS, dengan dampak yang semakin nyata terhadap aktivitas ekonomi dan pelayanan publik.

Salah satu dampak paling signifikan muncul di sektor transportasi udara. Otoritas Penerbangan Federal (FAA) mengeluarkan perintah pengurangan lalu lintas udara sebesar 10% di 40 bandara utama di seluruh negeri. Kebijakan ini dilakukan karena kekurangan tenaga kerja akibat penundaan pembayaran gaji dan absennya sebagian staf penting. Penurunan volume penerbangan bukan hanya menghambat mobilitas warga, tetapi juga berdampak negatif terhadap rantai pasokan dan industri pariwisata.

Ekonom memperkirakan bahwa setiap minggu tambahan penutupan pemerintah dapat memangkas pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) AS sekitar 0,1 hingga 0,2 poin persentase. Jika kondisi ini terus berlanjut, maka tekanan terhadap konsumsi rumah tangga dan investasi korporasi bisa meningkat tajam, memperburuk prospek ekonomi dalam jangka pendek.

Dampak Terhadap Pasar Keuangan dan Sentimen Risiko

Kombinasi antara potensi perlambatan ekonomi dan ketidakpastian politik menyebabkan sentimen risiko di pasar keuangan global melemah. Indeks saham utama di Wall Street mengalami tekanan, dengan investor berbondong-bondong meninggalkan aset berisiko seperti saham teknologi dan kripto. Volatilitas meningkat, sementara indeks VIX, yang dikenal sebagai “indeks ketakutan”, menunjukkan lonjakan ke level tertinggi dalam dua bulan terakhir.

Di pasar obligasi, yield Treasury AS turun karena meningkatnya permintaan untuk aset aman, menandakan bahwa investor mencari perlindungan di tengah ketidakpastian. Namun, pergerakan ini juga mencerminkan kekhawatiran bahwa perekonomian bisa kehilangan momentum secara lebih drastis dibandingkan perkiraan sebelumnya.

Christopher Tahir, ahli strategi pasar senior di Exness, menilai bahwa kombinasi faktor makroekonomi ini berpotensi memperpanjang tren defensif di kalangan investor.

“Penutupan pemerintah yang berkepanjangan dapat terus membebani sentimen dan mendorong permintaan untuk aset safe haven,” jelas Tahir.

Menurutnya, kondisi seperti ini biasanya menjadi katalis positif bagi harga emas, karena logam mulia sering kali dipandang sebagai tempat berlindung dari ketidakpastian ekonomi dan geopolitik.

Harga Emas Naik di Tengah Arus Beli Defensif

Sejalan dengan meningkatnya kekhawatiran pasar, harga emas spot naik 0,2% ke level $3.983,54 per ons pada perdagangan sesi Asia. Kenaikan ini mencerminkan arus beli defensif dari pelaku pasar yang mencari perlindungan terhadap potensi perlambatan ekonomi global dan risiko politik di AS.

Penguatan emas juga didorong oleh penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS, yang membuat biaya peluang untuk memegang emas menjadi lebih rendah. Selain itu, dolar AS yang sedikit melemah memberikan tambahan dukungan bagi logam mulia, karena membuat harga emas lebih murah bagi pemegang mata uang lain.

Jika tekanan ekonomi AS terus meningkat, tidak menutup kemungkinan harga emas akan menembus level psikologis penting di $4.000 per ons dalam waktu dekat. Namun, analis juga mengingatkan bahwa reli emas bisa menghadapi hambatan jika The Fed memberikan sinyal lebih hawkish dalam pernyataan kebijakan berikutnya atau jika data inflasi kembali menunjukkan kenaikan.

Peran Emas Sebagai Aset Lindung Nilai di Masa Ketidakpastian

Kenaikan harga emas kali ini kembali menegaskan peran penting logam mulia tersebut sebagai aset lindung nilai (safe haven). Dalam periode ketidakpastian, baik akibat krisis ekonomi, konflik geopolitik, maupun instabilitas politik domestik, emas sering kali menjadi pilihan utama investor global. Nilainya yang cenderung stabil dan tidak bergantung pada kinerja perusahaan atau kebijakan pemerintah menjadikannya pelindung nilai yang efektif.

Selama dua dekade terakhir, pola pergerakan emas menunjukkan korelasi negatif dengan pasar saham dalam periode krisis besar, seperti krisis finansial 2008, pandemi COVID-19 pada 2020, hingga konflik Rusia-Ukraina pada 2022. Kini, dengan meningkatnya risiko perlambatan ekonomi AS dan gejolak politik di Washington, emas kembali memainkan peran strategis dalam portofolio global.

Prospek Ke Depan: Emas Bisa Terus Menguat?

Melihat perkembangan terkini, banyak analis memperkirakan bahwa tren penguatan emas masih akan berlanjut dalam jangka menengah. Ketidakpastian makroekonomi, potensi pelonggaran kebijakan moneter di tahun mendatang, serta permintaan fisik yang stabil dari Asia—khususnya India dan Tiongkok—menjadi faktor pendukung utama.

Namun, prospek ini tidak lepas dari risiko. Jika penutupan pemerintah AS berakhir lebih cepat dari perkiraan dan data ekonomi berikutnya menunjukkan perbaikan, maka minat terhadap aset berisiko bisa pulih, menekan harga emas. Selain itu, penguatan dolar AS secara tiba-tiba atau kenaikan kembali imbal hasil obligasi juga berpotensi membatasi laju reli emas.

Kendati demikian, sebagian besar pelaku pasar menilai bahwa landskap ekonomi global saat ini cenderung mendukung harga emas. Dalam lingkungan di mana ketidakpastian meningkat dan kepercayaan terhadap kebijakan fiskal serta moneter AS mulai goyah, emas tetap menjadi aset yang diandalkan.

Kesimpulan

Penguatan harga emas di sesi Asia kali ini bukan sekadar reaksi jangka pendek, melainkan cerminan dari meningkatnya kekhawatiran terhadap ketahanan ekonomi Amerika Serikat. Lonjakan rencana pemangkasan pekerjaan, penutupan pemerintah yang berkepanjangan, serta pelemahan sentimen pasar global telah menciptakan kombinasi faktor yang ideal bagi reli emas.

Selama ketidakpastian ini belum mereda, investor kemungkinan akan terus mencari perlindungan pada logam mulia tersebut. Dengan demikian, emas sekali lagi membuktikan dirinya sebagai simbol keamanan finansial di tengah rapuhnya fondasi ekonomi dunia modern.

 
Jangan lupa jelajahi website kami di demo bestprofit dan temukan beragam informasi menarik yang siap menginspirasi dan memberikan pengetahuan baru! Ayo, kunjungi sekarang untuk pengalaman online yang menyenangkan!


bestprofit futures