Sunday, 13 July 2025

Bestprofit | Emas Melonjak, Tarif Trump Mengancam

https://best-profit-futures-malang.com/wp-content/uploads/2023/08/Bestprofit-Emas-4.jpg 

Bestprofit (14/7) – Ketegangan geopolitik dan kebijakan proteksionis dari pemerintahan Amerika Serikat kembali menjadi sorotan pasar global. Kali ini, harga emas melonjak karena lonjakan permintaan akan aset safe haven, menyusul kebijakan tarif baru yang diumumkan oleh Presiden Donald Trump. Para investor global bersiap menghadapi potensi gejolak perdagangan, terutama setelah Trump mengeluarkan ultimatum terhadap mitra dagang utama seperti Uni Eropa dan Meksiko. Dalam suasana yang penuh ketidakpastian ini, emas kembali menunjukkan perannya sebagai pelindung nilai yang andal.

Ketegangan Dagang Memanas: Ultimatum Trump terhadap Mitra Dagang

Presiden Donald Trump pada akhir pekan lalu secara resmi mengumumkan tarif baru sebesar 30% terhadap produk dari Uni Eropa dan Meksiko yang akan diberlakukan mulai bulan depan. Langkah ini merupakan bagian dari strategi agresif Trump dalam menekan mitra dagang AS untuk membuat konsesi yang lebih besar dalam perundingan perdagangan. Tidak hanya itu, surat-surat ultimatum juga dikirimkan kepada pemimpin negara lain seperti Kanada dan Brasil.

Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menerima surat ancaman tersebut, yang menyatakan bahwa AS tidak akan segan memberlakukan kebijakan lebih keras jika tidak ada kesepakatan yang dicapai sebelum 1 Agustus. Strategi “maksimum pressure” ini menciptakan ketidakpastian dan ketegangan di pasar global, terutama karena pendekatan Trump yang tidak terduga dalam urusan perdagangan.

Emas Mencapai Level Tinggi: Diperdagangkan Mendekati $3.370 per Ons

Sebagai respons terhadap meningkatnya risiko ekonomi dan geopolitik, harga emas batangan diperdagangkan mendekati $3.370 per ons. Ini menandai kelanjutan dari tren kenaikan harga logam mulia tersebut, yang minggu lalu naik 0,6%. Para investor global mulai memindahkan dana mereka ke emas untuk melindungi portofolio dari potensi guncangan di pasar saham dan nilai tukar.

Harga emas spot naik 0,4% ke $3.367,20 per ons pada perdagangan pagi di Singapura. Ini menunjukkan minat yang konsisten dari investor yang mencari aset safe haven di tengah ketidakpastian. Seiring dengan itu, perak juga mencatat penguatan dan berada di dekat level tertinggi sejak 2011. Sebaliknya, harga platinum dan paladium mengalami tekanan dan mencatatkan penurunan.

Reaksi Pasar: Dolar Menguat, Ketidakpastian Meningkat

Selain logam mulia, mata uang dolar AS juga menunjukkan kekuatan. Indeks Bloomberg Dollar Spot naik 0,1%, menandakan bahwa pasar masih menganggap dolar sebagai aset aman alternatif di samping emas. Meski demikian, kekuatan dolar bisa menjadi hambatan bagi emas karena harga logam mulia tersebut menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain. Namun, efek negatif tersebut tampaknya terkompensasi oleh ketakutan investor akan eskalasi perang dagang.

Pasar saham, di sisi lain, menunjukkan volatilitas yang lebih tinggi sejak pengumuman tarif ini. Banyak analis memperkirakan bahwa tekanan terhadap pertumbuhan global akan semakin nyata jika kebijakan proteksionis ini terus dilanjutkan.

Emas Sebagai Aset Safe Haven: Mengapa Tetap Menarik?

Selama dekade terakhir, emas telah terbukti menjadi salah satu aset safe haven paling efektif dalam menghadapi ketidakstabilan ekonomi dan geopolitik. Di tengah ancaman tarif dan perombakan sistem perdagangan global, emas kembali ke panggung utama sebagai pilihan investasi konservatif.

Beberapa alasan utama mengapa emas tetap menarik:

  1. Perlindungan terhadap inflasi – Saat ketidakpastian meningkat, kebijakan moneter longgar dan stimulus fiskal bisa mendorong inflasi. Emas secara historis merupakan lindung nilai terhadap inflasi.

  2. Diversifikasi portofolio – Investor institusi dan ritel beralih ke emas untuk mengurangi eksposur terhadap risiko pasar ekuitas.

  3. Likuiditas tinggi – Emas diperdagangkan secara global dan dapat dengan mudah dikonversi menjadi mata uang apa pun.

  4. Permintaan bank sentral – Beberapa bank sentral dunia, terutama dari negara berkembang, terus menambah cadangan emas mereka untuk memperkuat stabilitas keuangan.

Tren Harga Emas: Telah Naik Lebih dari 25% Tahun Ini

Lonjakan harga emas bukanlah fenomena baru. Sepanjang tahun 2025 ini, harga emas telah mencatat kenaikan lebih dari 25%, dengan mencetak rekor tertinggi di atas $3.500 per ons pada bulan April. Kenaikan tajam ini didorong oleh kombinasi berbagai faktor: mulai dari ketidakpastian kebijakan, perlambatan ekonomi global, hingga kekhawatiran geopolitik.

Aksi beli dari bank sentral juga turut berperan besar. Menurut data terbaru, negara-negara seperti Tiongkok, India, dan Rusia telah meningkatkan pembelian emas sebagai langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS dan memperkuat cadangan devisa.

Ancaman Tarif: Dampak Jangka Panjang terhadap Ekonomi Global

Meskipun emas saat ini menikmati momen positif, investor tetap perlu waspada terhadap dampak jangka panjang dari kebijakan tarif yang diterapkan secara sepihak oleh AS. Tarif 30% terhadap produk dari Uni Eropa dan Meksiko diperkirakan akan memicu balasan serupa dari negara-negara tersebut, memperburuk hubungan perdagangan global.

Jika perang dagang kembali memanas seperti pada 2018-2019, maka kemungkinan resesi global akan meningkat. Produksi, konsumsi, dan ekspor bisa terganggu, dan inflasi bisa melonjak di beberapa negara. Semua skenario ini berpotensi memperkuat permintaan terhadap emas, tetapi juga dapat menciptakan volatilitas yang ekstrem di pasar.

Kesimpulan: Emas Kembali Menjadi Primadona di Tengah Ketidakpastian

Dalam suasana global yang dipenuhi ketegangan perdagangan, ancaman tarif, dan ketidakpastian ekonomi, emas kembali menegaskan perannya sebagai pelindung nilai. Kenaikan harga emas yang stabil mencerminkan sentimen pasar yang waspada terhadap arah kebijakan Presiden Trump dan potensi implikasinya terhadap perdagangan global.

Para investor sebaiknya terus memantau perkembangan kebijakan tarif AS dan reaksi dari mitra dagangnya. Dalam jangka pendek, harga emas kemungkinan akan tetap tinggi jika ketegangan terus meningkat. Namun, seperti biasa, keputusan investasi sebaiknya mempertimbangkan analisis risiko menyeluruh dan diversifikasi portofolio secara bijak.


Jangan lupa jelajahi website kami di demo bestprofit dan temukan beragam informasi menarik yang siap menginspirasi dan memberikan pengetahuan baru! Ayo, kunjungi sekarang untuk pengalaman online yang menyenangkan!


bestprofit futures