Bestprofit
(21/11) – Pada pertengahan sore hari Rabu (20/11), harga emas mengalami
lonjakan yang signifikan, naik untuk hari ketiga berturut-turut.
Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya ketegangan internasional
yang mendorong minat terhadap aset safe-haven seperti emas. Keputusan
Pemerintah Amerika Serikat yang mengizinkan Ukraina untuk menembakkan
rudal buatan AS ke Rusia, ditambah dengan respons Moskow yang menurunkan
ambang batas kebijakannya terkait penggunaan senjata nuklir,
menciptakan ketidakpastian global yang memicu aksi beli terhadap emas.
Harga Emas Naik Signifikan
Emas untuk pengiriman Desember terakhir tercatat naik sebesar US$20,90
menjadi US$2.651,90 per ons pada akhir perdagangan Rabu. Lonjakan ini
menunjukkan bahwa investor semakin melirik emas sebagai tempat yang
lebih aman untuk menempatkan uang mereka di tengah ketegangan geopolitik
yang semakin memanas. Keputusan Presiden AS, Joe Biden, yang
mengizinkan Ukraina untuk menggunakan rudal buatan Amerika untuk
menyerang wilayah Rusia, semakin memperburuk ketegangan di kawasan
tersebut. Reaksi cepat dari Rusia, yang menurunkan ambang batas
kebijakannya mengenai penggunaan senjata nuklir, menambah kekhawatiran
global tentang potensi eskalasi konflik yang lebih besar.
Ketegangan Geopolitik Mendorong Permintaan Safe-Haven
Ketegangan internasional ini memicu permintaan terhadap aset safe-haven,
salah satunya adalah emas. Emas telah lama dikenal sebagai tempat
penyimpanan nilai yang aman, terutama dalam situasi ketidakpastian
ekonomi dan politik. Dalam beberapa bulan terakhir, banyak investor yang
mulai mengalihkan dana mereka dari aset berisiko seperti saham dan
obligasi, menuju aset yang lebih stabil seperti emas.
Peningkatan ketegangan antara Rusia dan Ukraina, yang semakin melibatkan
negara-negara besar seperti AS dan negara-negara Eropa, memicu investor
untuk mencari perlindungan. Emas dipandang sebagai pilihan yang tepat
dalam situasi seperti ini karena tidak terpengaruh oleh perubahan nilai
tukar atau fluktuasi ekonomi yang tajam.
Dolar AS Menguat Meski Emas Naik
Meskipun harga emas naik, dolar AS juga mengalami penguatan pada hari
yang sama. Indeks dolar ICE terakhir terlihat naik 0,55 poin menjadi
106,75, menunjukkan bahwa permintaan untuk dolar masih cukup kuat.
Biasanya, dolar yang lebih kuat cenderung memberi tekanan negatif pada
harga komoditas yang dihargai dalam dolar, seperti emas. Ini terjadi
karena dolar yang lebih mahal membuat harga emas lebih mahal bagi
pemegang mata uang lainnya.
Namun, dalam situasi ketegangan geopolitik yang meningkat, peran dolar
sebagai mata uang cadangan global tetap memberikan daya tarik
tersendiri. Bahkan meskipun dolar menguat, emas berhasil mempertahankan
kenaikannya karena permintaan terhadap aset safe-haven lebih dominan.
Ini menunjukkan bahwa meskipun ada faktor penghambat seperti penguatan
dolar, faktor risiko yang datang dari ketegangan internasional cukup
kuat untuk mendorong harga emas naik.
Imbal Hasil Treasury AS Juga Naik
Selain penguatan dolar, imbal hasil obligasi pemerintah AS juga
menunjukkan kenaikan yang signifikan. Obligasi dua tahun AS terakhir
terlihat membayar 4,31%, naik 1,9 basis poin, sedangkan imbal hasil
obligasi 10 tahun naik 1,1 poin menjadi 4,413%. Peningkatan imbal hasil
obligasi ini seringkali dilihat sebagai indikator bahwa investor sedang
menilai prospek ekonomi jangka pendek dan kebijakan moneter dari Federal
Reserve.
Namun, meskipun imbal hasil obligasi meningkat, yang biasanya akan
membuat investasi di pasar obligasi lebih menarik daripada emas,
investor tampaknya tetap lebih tertarik untuk membeli emas sebagai
bentuk perlindungan dari ketidakpastian geopolitik. Hal ini menunjukkan
bahwa dalam kondisi pasar yang penuh ketidakpastian, faktor risiko
geopolitik bisa lebih memengaruhi harga emas daripada dinamika pasar
obligasi.
Peran Emas sebagai Aset Safe-Haven
Emas sebagai aset safe-haven telah terbukti menjadi pilihan utama bagi
banyak investor dalam menghadapi ketidakpastian global. Aset ini
cenderung mengalami kenaikan ketika terjadi ketegangan geopolitik atau
finansial, seperti yang terjadi sekarang. Dalam beberapa tahun terakhir,
permintaan terhadap emas cenderung meningkat setiap kali ketegangan
internasional meningkat, seperti yang terlihat dalam kasus krisis
keuangan, perang, atau ketegangan politik.
Dalam situasi yang penuh ketidakpastian, investor lebih cenderung
memilih emas daripada instrumen investasi lainnya yang lebih berisiko.
Dengan kata lain, emas bukan hanya menjadi komoditas yang diburu saat
inflasi tinggi, tetapi juga saat ketegangan global meningkat. Emas tidak
terikat pada kebijakan moneter suatu negara atau kinerja pasar saham,
yang menjadikannya pilihan yang sangat menarik dalam keadaan pasar yang
volatile.
Dampak Ketegangan Rusia-Ukraina terhadap Ekonomi Global
Ketegangan yang terjadi antara Rusia dan Ukraina memiliki dampak yang
signifikan terhadap perekonomian global. Konflik ini telah menyebabkan
lonjakan harga energi, gangguan pasokan barang, dan ketidakpastian yang
lebih luas di pasar internasional. Ketegangan yang berkepanjangan di
kawasan Eropa Timur dapat menyebabkan gejolak yang lebih besar di pasar
keuangan global, yang pada gilirannya mendorong permintaan terhadap
emas.
Investor yang khawatir tentang dampak dari eskalasi konflik ini
cenderung mencari perlindungan dalam bentuk emas. Selain itu, ketegangan
geopolitik juga mengarah pada kekhawatiran terhadap kebijakan moneter
global, terutama yang diambil oleh Federal Reserve AS, yang mempengaruhi
nilai tukar dolar dan imbal hasil obligasi. Ketegangan yang berlanjut
di Ukraina juga bisa memperburuk kondisi ekonomi global, yang akan
semakin memperkuat daya tarik emas sebagai aset safe-haven.
Outlook Pasar Emas
Melihat kondisi pasar yang ada, harga emas diperkirakan akan terus
dipengaruhi oleh ketegangan geopolitik yang berkembang, khususnya
terkait dengan konflik Rusia-Ukraina. Ketidakpastian yang timbul dari
situasi ini kemungkinan besar akan mendorong lebih banyak investor untuk
membeli emas sebagai bentuk perlindungan dari potensi risiko yang ada.
Namun, faktor lain seperti kebijakan moneter dari bank sentral besar,
terutama Federal Reserve, juga akan memengaruhi arah pergerakan harga
emas. Jika Federal Reserve melanjutkan kebijakan suku bunga tinggi untuk
menanggulangi inflasi, maka ini bisa memberi tekanan pada harga emas
karena investor lebih tertarik pada instrumen pendapatan tetap yang
memberikan hasil lebih tinggi. Sebaliknya, jika ketegangan geopolitik
terus meningkat dan memperburuk perekonomian global, maka permintaan
terhadap emas kemungkinan akan tetap kuat.
Kesimpulan
Harga emas yang menguat pada hari Rabu, 20 November, mencerminkan
meningkatnya ketegangan internasional yang mendorong permintaan terhadap
aset safe-haven. Ketegangan yang timbul dari keputusan Pemerintah AS
yang mengizinkan Ukraina menembakkan rudal ke Rusia, serta respons
Moskow terkait senjata nuklir, semakin memperburuk ketidakpastian
global. Walaupun dolar AS dan imbal hasil obligasi meningkat, permintaan
terhadap emas tetap tinggi, mencerminkan peran emas sebagai pelindung
nilai dalam menghadapi ketegangan geopolitik dan ekonomi yang
berkembang. Ke depannya, ketegangan internasional dan kebijakan moneter
AS akan terus menjadi faktor penentu dalam pergerakan harga emas.
Jangan lupa jelajahi website kami di demo bestprofit dan
temukan beragam informasi menarik yang siap menginspirasi dan memberikan
pengetahuan baru! Ayo, kunjungi sekarang untuk pengalaman online yang
menyenangkan!