Best Profit (3/3) - Para analis dan pelaku pasar menyatakan bahwa
harga emas masih akan naik pada pekan ini meskipun pada Jumat lalu
terjadi aksi jual besar-besaran. Penurunan ekonomi sebagai dampak dari
wabah virus Corona masih membayangi gerak para investor.
Mengutip
Kitco, Senin (2/3/2020), lima belas analis di Wall Street ambil bagian
dalam survei. Dari jumlah tersebut, sebanyak tujuh analis atau 47 persen
memperkirakan harga emas akan naik.
Sedangkan lima analis atau 33
persen menyatakan bahwa harga emas akan melemah melanjutkan yang
terjadi pada Jumat kemarin. Sedangkan tiga analis atau 20 persen
menyatakan harga emas akan mendatar. best profit
Sementara
itu, 1.629 pelaku pasar ikut ambil bagian dalam jajak pendapat secara
online. Jumlah ini terbanyak salam dua setengah tahun.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.079 pelaku pasar atau 67 persen memperkirakan harga emas akan menguat.
Sedangkan
303 pelaku pasar atau 19 persen mengatakan bahwa harga emas akan
melemah. Di luar itu, 237 pelaku pasar menyatakan bahwa harga emas akan
mendatar. best profit
Pada pekan lalu, sebagian besar
analis dan pelaku pasar memperkirakan bahwa harga emas akan menguat. Hal
tersebut terbukti sepanjang Senin hingga Kamis. Namun pada Jumat
terjadi aksi jual besar-besaran.
Sedangkan pada pekan ini, para
analis di Wall Street dan pelaku pasar masih cukup optimistis bahwa
harga emas akan menguat. "Saya yakin tetap bullish untuk minggu ini,"
jelas Presiden Phoenix Futures and Options Kevin Grady. best profit
"Berita tentang virus Corona terus memburuk, jadi saya pikir emas akan tetap bergerak naik," tambah dia.
Editor
Eureka Miner's Report Richard Baker, menjelaskan bahwa aksi ambil
untung dan permintaan konsumen yang rendah di Tiongkok kemungkinan besar
memainkan peran dalam penurunan emas Comex selama seminggu terakhir.
Tapi dia akan berbalik arah.
"Mengingat meningkatnya
ketidakpastian seputar dampak virus Corona terhadap ekonomi AS dan
dunia, saya percaya kemungkinan bahwa emas akan pulih dari pelemahan
minggu depan ke level USD 1.650 per ounce dan bisa menyentuh USD 1.800
per ounce dalam beberapa minggu lagi," tutur dia. best profit
Sumber : Liputan6