Ketidakstabilan berkepanjangan di Irak diperkirakan akan mendongkrak
harga minyak. Baru-baru ini, minyak mentah WTI untuk pengiriman Juli
menembus US$105 per barel, pertama kali dalam sembilan bulan terakhir.
Irak
adalah produsen minyak terbesar keempat di antara negara OPEC
berdasarkan produksi harian 2008-2012. Irak juga memiliki CAGR tertinggi
dalam hal produksi minyak mentah harian (5,2%).
Menurut tim riset
KDB Daewoo Securities Indonesia, harga minyak yang tinggi memungkinkan
konsumen untuk mencari sumber energi alternatif, dan salah satunya
adalah minyak sawit mentah (CPO) yang dapat diolah menjadi biofuel.
AALI diperdagangkan pada 15,0x FY14 forward P/E dengan estimasi ROE
25,6%, LSIP diperdagangkan pada 14,7x FY14 forward P/E dan estimasi ROE
14,9%, dan BWPT diperdagangkan pada 15,2x FY14 forward P/E dan estimasi
ROE 15,1%.
“Di antara perusahaan tersebut, kami melihat valuasi AALI relatif menarik karena estimasi ROE yang lebih tinggi.”
Pada
pertengahan 2011 dan awal 2012, ketika harga minyak melonjak ke level
US$100 per barel, konsumsi biodiesel naik hampir dua kali lipat dari 358
juta liter (2011) menjadi 670 juta liter (2012).
Peningkatan
permintaan juga didorong oleh kenaikan tingkat campur CPO ke dalam
biofuel dan perluasan distribusi biofuel di Kalimantan. Indonesia adalah
produsen CPO terbesar dengan total produksi 31 juta metrik ton pada
2013.
Sejak 2006, pemerintah Indonesia telah mempromosikan biofuel
sebagai sumber energi alternatif. Hal ini bias dilihat dengan terbitnya
surat Instruksi Presiden yang mengatur kebijakan dan insentif untuk
investasi biofuel.
Saat ini, biofuel adalah mengkontribusi 27%
dari konsumsi bahan bakar di Indonesia, dengan penggunaan mulai dari
mobil diesel ke pembangkit listrik berbahan bakar diesel. Pemerintah
juga telah merilis sebuah mandat untuk meningkatkan penggunaan biofuel
hingga 2025.
Friday, 20 June 2014
HARGA MINYAK: Situasi Irak Kian Genting, WTI Menguat
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) menguat hingga hari kedua
setelah AS menyatakan akan mengirim penasihat militer menyusul
pergolakan yang terjadi di Irak sebagai produsen terbesar kedua di
antara negara pengekspor minyak.
Kontrak minyak mentah itu naik 0,2% di bursa New York setelah kemarin menguat 0,4%.
Presiden AS Barack Obama menyatakan akan mengirim sebanyak 300 penasihat militer untuk membantu pasukan Irak menghadapi kelompok pemberontak. Selain itu dilaporkan bahwa AS siap untuk mengambil tindakan ekstra kalau diperlukan.
Namun demikian, pertempuran antara kelompok pemberontak dengan pasukan pemerintah belum menyebar ke wilayah selatan. Wilayah tersebut merupakan dua per tiga dari produksi minyak di Irak.
WTI untuk pengiriman Juli naik 25 sen menjadi US$106,68 per barel di bursa New York Mercantile Exchange. Harga kontrak itu tercatat US $106,61 pukul 09:22 waktu Sydney atau pukul 05:22 WIB sebagaimana dikutip Bloomberg, Jumat (20/6/2014).
Sedangkan kontrak Brent untuk pembayaran Agustus naik 80 sen atau 0,7% menjadi US$115,06 per barel di bursa London kemarin.
Harga komoditas itu dilaporkan naik 1,5% pekan ini. Sementara itu, selisih harga minyak acuan Eropa itu terhadap WTI tercatat sebesar US $9,01 untuk bulan yang sama.
Kontrak minyak mentah itu naik 0,2% di bursa New York setelah kemarin menguat 0,4%.
Presiden AS Barack Obama menyatakan akan mengirim sebanyak 300 penasihat militer untuk membantu pasukan Irak menghadapi kelompok pemberontak. Selain itu dilaporkan bahwa AS siap untuk mengambil tindakan ekstra kalau diperlukan.
Namun demikian, pertempuran antara kelompok pemberontak dengan pasukan pemerintah belum menyebar ke wilayah selatan. Wilayah tersebut merupakan dua per tiga dari produksi minyak di Irak.
WTI untuk pengiriman Juli naik 25 sen menjadi US$106,68 per barel di bursa New York Mercantile Exchange. Harga kontrak itu tercatat US $106,61 pukul 09:22 waktu Sydney atau pukul 05:22 WIB sebagaimana dikutip Bloomberg, Jumat (20/6/2014).
Sedangkan kontrak Brent untuk pembayaran Agustus naik 80 sen atau 0,7% menjadi US$115,06 per barel di bursa London kemarin.
Harga komoditas itu dilaporkan naik 1,5% pekan ini. Sementara itu, selisih harga minyak acuan Eropa itu terhadap WTI tercatat sebesar US $9,01 untuk bulan yang sama.
Source : Bloomberg
Emas Dekati 2 Bln Tertinggi, Nikkei Naik; Tembaga Terkoreksi
Emas
berada di dekat dua bulan tertinggi dan indeks berjangka Jepang
mengindikasikan kenaikan seiring peningkatan pada saham-saham global
ditengah prospek biaya pinjaman AS yang akan tetap rendah untuk
sementara waktu. Tembaga berjangka turun sementara minyak mengalami
kenaikan untuk hari kedua.
Emas
diperdagangkan di level $ 1,318.94 per ons pukul 8:24 pagi di Tokyo,
setelah menyentuh harga tertinggi sejak 15 April menyusul lonjakan 3,3
persen kemarin. Nikkei 225 Stock Average berjangka diperdagangkan 0,1
persen lebih tinggi di pre-market, sementara Standard & Poor 500
berjangka turun 0,1 persen setelah indeks ekuitas itu mencapai rekor
terbaru. Pasar berkembang di Asia melanjutkan pelemahan setelah mata
uang domestik melonjak kemarin. Minyak mentah di New York naik 0,2
persen sementara tembaga berjangka turun 0,2 persen.
Data
ekonomi di AS menunjukkan tanda-tanda perkembangan yang stabil pada
pasar tenaga kerja dan meningkatkan kepercayaan investor, sehari setelah
ketua The Fed Janet Yellen mengatakan bahwa tingkat suku bunga akan
tetap di dekat nol dalam "waktu yang cukup" setelah program pembelian
obligasi berakhir. Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda berbicara di
Tokyo hari ini, dan Malaysia akan melaporkan data inflasinya. Selain itu
update terbaru untuk neraca berjalan daerah euro akan dirilis hari ini.
Sumber: Bloomberg
Emas Naik Tajam Dalam Sembilan Bulan Terakhir, Perak Catat Lonjakan
Emas
melonjak ke level tertinggi dalam sembilan bulan terakhir serta perak
melonjak ke level 13 minggu tertinggi karena Federal Reserve mengatakan
bahwa suku bunga AS turun, mendorong pelemahan dolar dan meningkatkan
permintaan untuk logam mulia sebagai investasi alternatif.
Emas menyentuh level $ 1.300 per ons dan
perak naik tajam dalam empat bulan terakhir. Dolar jatuh ke level
terendah empat minggu terhadap sejumlah 10 mata uang utama.
Sekedar catatn, tahun lalu emas turun
sebanyak 28% setelah beberapa investor kehilangan kepercayaan pada logam
mulia sebagai nilai lindung ditengah reli di pasar ekuitas dan inflasi
diredam. Komoditas ini naik 70% dari Desember 2008 sampai Juni 2011
silam seiring The Fed membeli utang dan mengadakan biaya pinjaman
mendekati 0%
Emas berjangka untuk pengiriman Agustus
naik 3,3% untuk menetap di level $ 1,314.10 pada 1:36 di New York Comex,
kenaikan terbesar untuk kontrak teraktif sejak 19 September.
Sebelumnya, logam mulia mencapai level $ 1,317.40, yang tertinggi sejak
15 April lalu.(yds)
Sumber: Bloomberg
Thursday, 19 June 2014
Saham Asia naik ditengah optimisme terhadap Fed
Saham Asia menguat pada awal perdagangan hariKamis, naik ditengah optimisme Wall Street setelah Federal Reserve AS memberikan penilaian positif terhadap perekonomian terbesar di dunia (Amerika) dan berkomitmen untukmempertahankan kebijakan moneter yang akomodatif.
Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,4 persen.
Index Nikkei 225 di Tokyo naik 0,4 persen, dengan penguatan yen yang membatasi keuntungan.
Di Wall Street, index S & P 500 berakhir pada rekor tertinggi pada hari Rabu setelah The Fed mengisyaratkan laju yang sedikit lebih cepat dari kenaikan suku bunga mulai tahun depan tetapi juga mengisyarakan suku bunga jangka panjang akan lebih rendah dibandingkan indikasi sebelumnya.
Pernyataan kebijakan The Fed sedikit berubah dari yang dikeluarkan setelah pertemuan terakhir pada bulan April lalu yang mengulangi pernyataan bahwa suku bunga akan tetap mendekati nol "untuk waktu yang cukup" setelah pembelian obligasi berakhir. (vck)
Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,4 persen.
Index Nikkei 225 di Tokyo naik 0,4 persen, dengan penguatan yen yang membatasi keuntungan.
Di Wall Street, index S & P 500 berakhir pada rekor tertinggi pada hari Rabu setelah The Fed mengisyaratkan laju yang sedikit lebih cepat dari kenaikan suku bunga mulai tahun depan tetapi juga mengisyarakan suku bunga jangka panjang akan lebih rendah dibandingkan indikasi sebelumnya.
Pernyataan kebijakan The Fed sedikit berubah dari yang dikeluarkan setelah pertemuan terakhir pada bulan April lalu yang mengulangi pernyataan bahwa suku bunga akan tetap mendekati nol "untuk waktu yang cukup" setelah pembelian obligasi berakhir. (vck)
Sumber: Reuters
Saham Berjangka Asia Naik Ditengah Reli Saham Global
Indeks
saham berjangka Asia menguat pagi ini mengikuti indeks saham global
yang mencapai posisi tertinggi sepanjang masa dan bursa saham AS
melonjak setelah Federal Reserve mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi
mengalami rebound dan tingkat suku bunga akan tetap rendah untuk
beberapa waktu kedepan. Dolar tahan penurunan dibandingkan pair-nya
sementara minyak mentah di New York mengalami rebound.
Nikkei
225 Stock Average berjangka naik 0,3 persen di pre-market Osaka setelah
kontrak pada indeks Australia dan Korea Selatan juga mengalami
kenaikan. Standard & Poor 500 berjangka sedikit berubah pada 08:44
pagi di Tokyo setelah indeks tersebut dan MSCI Indeks All-Country World
menguat di atas rekor penutupan sebelumnya. Greenback masih stabil
setelah kehilangan lebih dari 0,2 persen terhadap yen dan euro,
sementara dolar Selandia Baru turun setelah data rilis pertumbuhan
ekonomi yang lambat dari perkiraan. Sementara itu, minyak mentah naik
sebesar 0,3 persen.
The
Fed akhirnya memangkas pembelian obligasi dalam pertemuan kebijakan
kelimanya dengan mengatakan bahwa mereka mengharapkan tingkat suku bunga
tetap mendekati nol untuk "waktu yang dirasakan cukup" setelah akhir
dari program stimulus, yang telah memicu kenaikan ekuitas global dan
membantu S&P 500 melonjak sebesar 189 persen dari posisi terendah di
tahun 2009 lalu. Data terkait klaim pengangguran AS akan dirilis hari
ini sementara Filipina akan melakukan peninjauan terhadap
tingkat suku bunganya. Perdana Menteri China Li Keqiang mengatakan
bahwa perekonomian China akan menghindari Å“hard landing meskipun
otoritas kepemimpinan Negara lebih menargetkan pada opsi regulasi atas
langkah-langkah stimulus yang kuat.(frk)
Sumber: Bloomberg
Saham Hong Kong Menghentikan Penurunan Tiga Hari
Saham-saham
Hong Kong menguat pagi ini, dengan indeks acuan naik untuk pertama
kalinya dalam empat hari, setelah Federal Reserve mengatakan bahwa
tingkat suku bunga akan tetap rendah bahkan setelah ekonomi AS mengalami
rebound.
Indeks
Hang Seng naik 0,2 persen menjadi 23,219.14 pada 9:51 pagi di Hong
Kong, dengan hampir empat saham yang gain untuk satu saham yang turun.
Index Hang Seng China Enterprises, yang juga dikenal sebagai indeks
H-shares, turun 0,1 persen menjadi 10,438.59.
The
Fed memangkas pembelian obligasi bulanan sebesar $ 35 miliar dari US $
45 miliar pada kecepatan untuk mengakhiri pembelian pada akhir tahun
ini. Data minggu ini menunjukkan inflasi AS lebih cepat dari yang di
perkiraan pada bulan Mei, memberikan alasan bagi para pembuat kebijakan
untuk terus menskala kembali stimulus yang belum pernah terjadi
sebelumnya.(frk)
Sumber: Bloomberg
Harga Emas Siap Catat Gain Terkait Keputusan The Fed
Harga emas
siap catat peningkatan pasca Federal Reserve mengatakan bahwa tingkat
suku bunga turun, sehingga mendorong permintaan untuk logam mulia
sebagai aset alternatif.
Para otoritas The Fed hari ini memangkas
pembelian obligasi sebesar $ 10 miliar pada pertemuan kelimanya,
menjadi sebesar $ 35 miliar guna menjaga agar tetap pada langkah untuk
mengakhiri program akhir tahun ini. Bank sentral mengatakan bahwa mereka
mengharapkan suku bunga tetap mengalami penurunan.
Bullion naik 70% dari Desember 2008
sampai Juni 2011 silam seiring The Fed membeli obligasi dan memberikan
biaya pinjaman mendekati 0%. Tahun lalu, emas turun 28% karena beberapa
investor kehilangan kepercayaan dalam logam mulia sebagai nilai lindung
ditengah reli pasar ekuitas dan inflasi diredam.
Emas untuk pengiriman segera naik 0,2%
ke level $ 1.273 per ons pada 2:17 siang di New York. Sampai kemarin,
harga naik sebanyak 5,7% di tahun ini.
Sementara itu di Comex di New York,
Emas berjangka untuk pengiriman Agustus ditutup 0,1% lebih tinggi pada
level $ 1,272.70, jelang keputusan The Fed.(yds)
Sumber: Bloomberg
Emas Diperdagangkan Mendekati 3 Minggu Tertinggi
Emas
diperdagangkan mendekati level tertinggi dalam tiga minggu setelah
Federal Reserve AS memangkas prospek untuk pertumbuhan ekonomi dan
mengatakan bahwa tingkat suku bunga akan tetap rendah, mendorong
permintaan untuk emas batangan sebagai investasi alternatif. Perak naik
ke tertinggi satu bulan.
Logam
untuk pengiriman segera berada di level $ 1,279.50 per ons pada 9:20
pagi di Singapura dari $ 1,277.71 kemarin, ketika harga menghentikan
penurunan dua hari, menurut Bloomberg generic pricing. Emas naik ke $
1,284.96 pada tanggal 16 Juni, yang merupakan level tertinggi sejak 27
Mei.
Ketua
The Fed Janet Yellen mengatakan bahwa bank sentral berencana untuk
mempertahankan target tingkat suku bunga yang rendah untuk waktu yang
dirasakan cukup setelah berakhir pembelian obligasi, menghantarkan Index
Bloomberg Dollar Spot ke penurunan terbesar dalam hampir dua minggu.
Emas mengakhiri reli 12 tahun pada tahun 2013 terhadap ekspektasi bahwa
bank sentral akan kembali menskala kembali stimulus yang diberlakukan
untuk mendorong pertumbuhan.
Komite
Pasar Terbuka Federal atau Federal Open Market Committee (FOMC)
memotong pembelian aset pada akhir pertemuan dua harinya untuk yang
kelima kali berturut-turut. Peserta The Fed memperkirakan pertumbuhan
jangka panjang bagi ekonomi AS dari 2,1 persen menjadi 2,3 persen,
dibandingkan dengan 2,2 persen menjadi 2,3 persen pada bulan Maret dan
2,5 persen menjadi 2,8 persen pada bulan Januari 2010 yang di bangun
dari resesi terbaru.
Emas
untuk pengiriman Agustus naik 0,5 persen menjadi $ 1,279.30 per ons di
Comex New York. 60-hari volatilitas historis Bullion turun ke level
terendah sejak Oktober 2010.
Perak
untuk pengiriman segera naik sebanyak 0,3 persen menjadi $ 19,9560 per
ons, tertinggi sejak 14 Mei, dan diperdagangkan terakhir di level $
19,9215.(frk)
Sumber: Bloomberg
Tuesday, 17 June 2014
Bursa Australia Bergerak Nyaris Flat, Masih Tunggu Arahan Lebih Jelas
Bursa saham Australia tampak mengalami
pergerakan yang sideways pada sesi perdagangan hari Rabu pagi ini
(18/6). Bursa saham berpotensi untuk melemah untuk dua hari
berturut-turut sementara nilai tukar dollar Australia masih
diperdagangkan di kisaran paling rendah dalam satu minggu.
Saham pengecer David Jones mengalami
peningkatan sebesar 0.2 persen pagi ini. Para pemegang saham perusahaan
Woolworths asal Afrika Selatan setuju untuk mendukung akuisisi
perusahaannya oleh David Jones.
Sementara itu saham Woodside Petroleum
anjlok tajam nyaris sebesar 4 persen. Royal Dutch Shell mengatakan akan
menjual 19 persen sahamnya di perusahaan tersebut senilai 5.7 miliar
dollar.
Pagi ini indeks benchmark di bursa saham
Australia tampak mengalami kenaikan meskipun tipis saja. Indeks S&P
ASX 200 mengalami peningkatan 1.33 poin atau 0.02 persen dan berada di
level 5402.00 poin. Pagi tadi indeks ini sempat mengalami penurunan
sebesar 0.2 persen.
Analis Vibiz Research dari Vibiz
Consulting memperkirakan bahwa pergerakan indeks benchmark di bursa
Australia pada perdagangan hari ini akan cenderung melanjutkan kenaikan
meskipun akan terbatas. Untuk hari ini indeks S&P ASX 200 diproyeksi
akan mengalami pergerakan pada kisaran 5380 – 5420 poin.
Sumber : Vibiznews
Dukungan Dihentikan, Pengguna Windows XP sudah Mulai Beralih ke Windows 7 dan 8.1
Rakasasa teknologi Microsoft memang telah menghentikan pembaharuan
untuk sistem operasi Windows XP demi meningkatkan adopsi terhadap sistem
operasi Windows 7 dan Windows 8. Dan kini kabar terbaru menyebutkan
bahwa dengan dihentikannya pembaharuan terhadap Windows XP mampu
menaikkan penjualan desktop PC dalam beberapa minggu terakhir setelah
sebelumnya sempat menurun.
Seperti yang dilansir dari Softpedia, hal ini sempat diutarakan oleh sejumlah manufaktur teknologi seperti Intel yang baru saja memperharui prediksi pendapatan untuk kuartal kedua tahun ini dimana jika sebelumnya Intel memprediksi USD 12,5 milyar, kini mereka menaikkan menjadi USD 13,5 milyar.
Peningkatan perihal pendapatan ini disebabkan oleh meningkatnya penjualan PC baru karena sudah banyak konsumen yang mulai meninggalkan sistem operasi legendaris milik Microsoft tersebut dan beralih ke sistem operasi Windows 7 dan Windows 8.1.
Bahkan menurut Michael Goldstein selaku President and CEO LAN Infotech, mengatakan bahwa saat ini sudah semakin banyak pengguna yang telah menyadari jika tetap menggunakan Windows XP setelah Microsoft telah resmi menghentikan dukungan terhadap sistem operasi tersebut.
Namun meski sudah banyak pengguna Windows XP yang beralih, tapi tetap saja sistem operasi legendaris ini masih menjadi sistem operasi besutan Microsoft yang paling populer. Pasalnya meskipun Microsoft sudah menghentikan dukungan terhadap Windows XP faktanya sistem operasi legendaris milik Microsoft tersebut masih digunakan oleh 25 persen pengguna desktop PC di seluruh dunia.
Sumber : Vibiznews
Seperti yang dilansir dari Softpedia, hal ini sempat diutarakan oleh sejumlah manufaktur teknologi seperti Intel yang baru saja memperharui prediksi pendapatan untuk kuartal kedua tahun ini dimana jika sebelumnya Intel memprediksi USD 12,5 milyar, kini mereka menaikkan menjadi USD 13,5 milyar.
Peningkatan perihal pendapatan ini disebabkan oleh meningkatnya penjualan PC baru karena sudah banyak konsumen yang mulai meninggalkan sistem operasi legendaris milik Microsoft tersebut dan beralih ke sistem operasi Windows 7 dan Windows 8.1.
Bahkan menurut Michael Goldstein selaku President and CEO LAN Infotech, mengatakan bahwa saat ini sudah semakin banyak pengguna yang telah menyadari jika tetap menggunakan Windows XP setelah Microsoft telah resmi menghentikan dukungan terhadap sistem operasi tersebut.
Namun meski sudah banyak pengguna Windows XP yang beralih, tapi tetap saja sistem operasi legendaris ini masih menjadi sistem operasi besutan Microsoft yang paling populer. Pasalnya meskipun Microsoft sudah menghentikan dukungan terhadap Windows XP faktanya sistem operasi legendaris milik Microsoft tersebut masih digunakan oleh 25 persen pengguna desktop PC di seluruh dunia.
Sumber : Vibiznews
Defisit perdagangan Jepang bulan Mei menyusut 8,3% per tahun
BESTPROFIT FUTURES (18/06) - Defisit perdagangan
Jepang mengecil 8,3 persen pertahun menjadi $ 8.9 milyar di bulan Mei
seiring penurunan tingkat impor untuk pertama kalinya dalam 19 bulan
terakhir, berdasarkan data yang ditunjukkan pemerintah Jepang Rabu pagi.
Jepang mencatat defisit 909 miliar yen (US $ 8.9
milyar), lebih kecil dari defisit tahun sebelumnya sebesar ¥ 991.3
milyar namun tetap di dalam perdagangan yang negatif untuk 23 bulan
berturut-turut, menurut data tersebut.
Sumber: AFP
Dolar Pertahankan Gain; Laporan Inflasi Picu Spekulasi Terkait Suku Bunga The Fed
BESTPROFIT FUTURES (18/06) - Dolar pertahankan
gain terhadap sebagian besar pair-nya pagi ini sebelum Federal Reserve
menyimpulkan pertemuan kebijakan dua hari mereka hari ini setelah data
yang dirilis kemarin meningkatkan prospek kenaikkan suku bunga yang
lebih cepat dari perkiraan investor.
Kemarin, Index Bloomberg Dollar Spot ditutup pada
level tertinggi dalam sepekan setelah indeks inflasi AS terakselerasi
lebih cepat dari perkiraan. Yen berada di dekat level terendah satu
minggu sebelum rilis laporan defisit perdagangan Jepang yang
diperkirakan oleh para analis akan melebar. Mata uang Selandia Baru
menghentikan penurunannya setelah Cooperative Group Ltd. eksportir susu
terbesar di dunia yang berbasis di Auckland mengatakan bahwa harga susu
bubuk mengalami kenaikan untuk pertama kalinya.
Index Bloomberg Dollar Spot, yang melacak mata uang
AS terhadap 10 mata uang utama lainnya sedikit berubah di 1,014.58 pada
08:27 pagi di Tokyo dibandingkan tingkat kemarin ketika naik 0,3 persen
menjadi 1,014.57 - yang merupakan penutupan tertinggi sejak 10 Juni
lalu.
Greenback diperdagangkan pada 102,17 yen dari
posisi 102,15 yen kemarin dan sempat menyentuh 102,24 yen, tertinggi
sejak 11 Juni. Terhadap euro, greenback tidak berubah pada level $
1,3547. Selain itu, dolar Selandia Baru tidak berubah pada posisi 86.59
sen AS sejak kemarin ketika mata uang tersebut turun 0,2 persen. (frk)
Sumber: Bloomberg
Emas Jatuh Menghentikan Reli Terpanjang Sejak Februari Terkait Spekulasi The Fed
BESTPROFIT FUTURES (18/06) - Emas
berjangka jatuh, menghentikan reli terpanjangnya sejak Februari lalu,
terkait spekulasi bahwa The Fed akan lebih memangkas stimulus
moneternya, meredam permintaan untuk logam mulia sebagai alternatif
investasi.
The Federal Open Market
Committee(FOMC), yang memulai pertemuan dua hari hari ini, mengurangi
laju pembelian obligasi bulanan sebesar $ 10 miliar masing-masing dari
empat pertemuan terakhir. Para pejabat AS dan Iran bertemu di Wina
seiring Presiden Barack Obama mengkaji terhadap pemberontakan oleh
militan Sunni di Irak.
Emas telah turun 8%
dalam 12 bulan terakhir seiring pasar ekuitas naik danThe Fed mengurangi
stimulus moneternya. Bank sentral mungkin akan menaikkan suku bunga
acuan lebih cepat dari pasar uang, mayoritas dari para ekonom mengatakan
dalam sebuah survei Bloomberg News.
Emas berjangka untuk
pengiriman Agustus turun 0,3% untuk menetap di level $ 1.272 per ons
pada pukul 1:37 siang di New York Comex. Harga naik dalam enam sesi
sebelumnya, reli terpanjang sejak 18 Februari lalu, di tengah
meningkatnya ketegangan di Irak.
Logam mulia naik 70
persen dari Desember 2008 sampai Juni 2011 silam seiring bank sentral
membeli utang dan mengadakan biaya pinjaman mendekati nol%.(yds)
Sumber: Bloomberg
Monday, 16 June 2014
Impor Nonmigas Dari Tiongkok Semakin Meningkat
Perkembangan impor nonmigas dari Tiongkok
menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS) terkini, menunjukkan
kinerja yang meningkat. Hal itu ditunjukkan dengan adanya kenaikan pada
nilai impor nonmigas dari negara tersebut dimana pada bulan April
dilaporkan dapat mencapai nilai sekitar 2861.7 juta Dollar AS (CIF) .
Pada bulan sebelumnya impor nonmigas dari
negara terkait hanya mencapai nilai 2221.3 juta Dollar AS . Dengan
demikian kinerja impor nonmigas pada periode Januari – April mengalami
penambahan sebesar + 640.4 juta Dollar AS, atau sekitar + 28.82 %.
Data paling akhir dari Badan Pusat
Statistik juga menunjukkan bahwa impor nonmigas dari awal tahun ini
sampai bulan April secara total mencapai angka 10011.9 juta Dollar AS.
Laporan itu menunjukkan adanya peningkatan sebesar + 942.29 juta Dollar
AS atau sekitar + 10.38 %, dimana pada periode yang sama tahun lalu
hanya mencapai nilai 9069.6 juta Dollar AS.
Analis Vibiz Research dari Vibiz
Consulting mengemukakan bahwa pada analisa kurs BI hari ini Yuan Cina
terpantau bergerak terangkat sekitar 4.76 % terhadap mata uang Rupiah
pada perdagangan valas CNYIDR dari awal April hingga pekan ini.
Sumber : Vibiznews
Karet Tocom Mulai Bergerak Menjauhi Level 200 Yen
Harga karet di Bursa Tocom pada awal
perdagangan sesi pagi ini (17/6) terpantau kembali bergerak melemah
setelah pada perdagangan kemarin ditutup turun cukup signifikan.
Pelemahan harga karet di Bursa Tocom pada perdagangan sesi pagi ini
diduga disebabkan oleh aksi profit taking oleh para investor akibat
belum kokohnya sentimen terhadap harga karet.
Pergerakan harga karet yang telah menguat
ke level diatas harga psikologis pada kisaran 200 Yen mulai mengalami
pelemahan dalam dua hari terakhir perdagangan di Bursa Tocom. Harga
karet di Bursa Tocom yang terdongkrak oleh peningkatan impor India serta
pergerakan harga minyak akibat konflik Irak mulai memicu aksi profit
taking oleh para investor. Selain faktor pergerakan harga yang telah
menembus level harga psikologis, pelemahan harga karet juga didorong
oleh belum adanya sentimen baru yang memicu aksi menghindari kemungkinan
loss oleh investor.
Pada awal perdagangan sesi pagi ini di
Bursa Tocom, harga karet terpantau sedang bergerak melemah. Harga karet
berjangka Tocom untuk kontrak November 2014 yang pada penutupan kemarin
ditutup melemah di level 199,6 Yen, kini kembali turun 0,45% ke level
198,7 Yen/kg atau melemah 0,9 Yen/kg.
Sedangkan dari Bursa Shanghai Future
Exchange, harga karet juga terpantau sedang bergerak melemah. Harga
karet berjangka SHFE untuk kontrak September 2014 turun 1,01% ke tingkat
harga 14.190 Yuan/ton atau melemah 145 Yuan/ton.
Analis Vibiz Research dari Vibiz
Consulting memprediksi harga karet di Bursa Tocom berpotensi untuk
kembali melemah pada perdagangan hari ini. Hal tersebut dilandasi oleh
potensi tingginya kemungkinan aksi profit taking oleh para investor yang
dapat kembali melemahkan harga karet menjauhi level 200 Yen. Terkait
pergerakan harga karet pada perdagangan hari ini, karet Tocom diprediksi
akan bergerak di kisaran 196,5-201 Yen.
Sumber : Vibiznews
Saham Jepang Rebound Setelah Mencatat Penurunan Terbesar Dalam Sebulan
BESTPROFIT FUTURES (17/06) - Saham
Jepang dibuka naik setelah indeks Topix kemarin mengalami penurunan
terbesarnya dalam sebulan terakhir. Produsen pembuat mesin dan pialang
memimpin kenaikan di indeks tersebut.
Indeks
Topix naik 0,2 persen ke level 1,236.82 pukul 09:01 pagi di Tokyo,
dengan lebih dari dua saham yang naik untuk setiap satu yang turun.
Indeks tersebut tergelincir 0,8 persen kemarin, terbesar sejak 19 Mei.
Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,2 persen hari ini ke 14,963.48.
Yen bertahan di posisi 101,88 per dolar setelah kemarin naik sebesar 0,2
persen.
Kontrak
pada indeks Standard & Poor 500 sedikit berubah. Indeks tersebut
kemarin naik 0,1 persen setelah meningkatnya aktivitas merger dan
akuisisi perusahaan serta pertumbuhan di bidang manufaktur Amerika yang
dibayangi oleh meningkatnya ketegangan di Irak.
Data
yang dirilis kemarin menunjukkan bahwa tingkat produksi industri AS
tumbuh melebihi perkiraan pada bulan Mei, menandai gain di bidang
manufaktur dalam mendukung naiknya pertumbuhan ekonomi AS. Menurut
laporan terpisah, aktivitas manufaktur Empire, New York naik menjadi
19,28, melebihi estimasi rata-rata di angka 15 dalam survei Bloomberg
terhadap para ekonom.(frk)
Sumber: Bloomberg
General Motors kembali tarik 3,2 juta mobil karena masalah pengapian
BESTPROFIT FUTURES (17/06) - Senin kemarin General
Motors (GM) kembali menarik 3,2 juta mobil di Amerika Serikat untuk
memperbaiki masalah saklar pengapian yang dapat menyebabkan mobil
kehilangan daya.
GM juga mengumumkan penarikan sekitar 165.770
kendaraan di Amerika Serikat untuk berbagai masalah yang timbul,
termasuk dengan transmisi otomatis dan power steering. Dikatakan bahwa
perbaikan ini akan menelan biaya sekitar $ 700 juta pada kuartal kedua,
termasuk penyediaan $ 400 juta pada penarikan kendaraan sebelumnya.
(brc)
Sumber : AFP
Jelang Pertemuan The Fed, Emas Diperdagangkan Dibawah 3 Minggu Tertinggi
BESTPROFIT FUTURES (17/06) - Emas
pagi ini diperdagangkan dibawah 3 minggu tertinggi jelang pertemuan dua
hari The Fed hari ini dan setelah investor mengkaji ketegangan yang
terjadi di Irak dan Ukraina.
Emas
untuk pengiriman segera diperdagangkan di level US$ 1.272.69 per ons
pada 9:05 pagi di Singapura dari level US$ 1,272 per ons kemarin,
menurut Bloomberg generic pricing. Bullion naik ke level US$ 1.284.96
kemarin, level tertinggi Bullion sejak 27 Mei lalu, yang menghapus
keuntungan setelah data AS menunjukkan perkiraan produksi pabrik
mengalahkan perkiraan sementara sentimen pembangunan mengalami lonjakan
terbesar dalam hampir setahun.
Emas
telah naik 5,9 persen dalam tahun ini setelah menghentikan 12 tahun
bull run pada tahun 2013 terhadap ekspektasi bahwa The Fed akan
memangkas stimulus moneter setelah perekonomian AS membaik. Para pembuat
kebijakan telah memotong pembelian aset sebanyak empat kali dalam tahun
ini.
Emas
untuk pengiriman Agustus diperdagangkan pada level US$ 1,272.80 per ons
di Comex New York dari level US$ 1,275.30 kemarin. Emas berjangka
mengakhiri reli terpanjangnya kemarin sejak bulan Februari pasca
intensifnya pertempuran di Irak dan memburuknya hubungan antara Ukraina
dan Rusia.
Perak untuk pengiriman segera naik 0,1 persen ke level US$ 19,6895 per ons.(frk)
Sumber: Bloomberg
Sunday, 15 June 2014
Harga Bahan Bakar di Tiongkok Turun, Permintaan Minyak Mentah Berkurang Banyak
Harga bahan bakar di negeri Tiongkok
mengalami penurunan yang signifikan khususnya bahan bakar untuk kontrak
berjangka yang disebabkan lebihnya pasokan minyak yang picu kenaikan
eksport. Permintaan Minyak dari Tiongkok mengalami penurunan di bulan
Mei lalu yang turun 3,1 persen dari permintaan bulan sebelumnya,
penurunan permintaan ini merupakan penurunan paling banyak sejak Agustus
2013. Hal ini disebabkan pasokan minyak yang berlebih sehingga
pemerintah mendorong perusahaan-perusahaan minyak di negeri tersebut
mengekspornya untuk memangkas persediaan ekonomi yang melambat.
Kegiatan ekonomi di China stabil pada bulan Mei karena pemerintah
menggenjot langkah-langkah kebijakan untuk menahan perlambatan lebih
tajam, oleh buruknya kinerja penjualan sektor ritel sejak Desember
2013 lalu. Dalam mengkonsumsi minyak mentah, Tiongkok mengkonsumsi
sekitar 9.410.000 barel per hari (bph) minyak bulan lalu sesuai dengan
laporan data statistik pemerintah.
Jumlah tersebut telah turun dalam
sembilan bulan dan turun dari 9.710.000 barel per hari pada bulan April,
dan secara basis tahunan konsumsi di bualan Mei turun 0,7 persen dari
9.480.000 barel per hari tahun sebelumnya. Dan Badan Energi
Internasional (IEA) memperkirakan dalam laporan Mei lalu bahwa total
permintaan minyak China akan meningkat 355.000 barel per hari, atau
3,5 persen, untuk seluruh 2014.
Dari laporan IEA juga, permintaan minyak Tiongkok hanya tumbuh 1,3
persen pada kuartal pertama tahun ini dan lembaga ini menargetkan
pertumbuhan Tiongkok tumbuh 7,5 persen yang didorong peningkatan
bensin, bahan bakar jet dan produk petrokimia.Selain itu sebagai informasi Biro Statistik Nasional (NSB) melaporkan permintaan minyak mentah harian olahan China mengalami penurunan sebesar 1,3 persen menjadi 9,5 juta barel per hari dari 9.630.000 barel per hari pada bulan April yang disebabkan kilang memasuki musim pemeliharaan.
Sebagai catatan, ekspor bahan bakar bersih pada bulan Mei adalah 410.000 ton, atau 92.580 barel per hari yang naik dibandingkan dengan impor bersih dari 340.000 ton pada bulan April dan 1,25 juta ton di tahun sebelumnya seperti yang dilaporkan bea cukai setempat sebelumnya.
Sedangkan untuk impor minyak, Tiongkok
mengimpor 6.140.000 barel per hari minyak mentah pada bulan Mei lalu,
jumlah impor ini turun 9,4 persen dari rekor tinggi 6,78 juta barel per
hari pada bulan April.
Kelebihan pasokan minyak di negeri ini
menyebabkan harga bakar di bursa Shanghai mengalami penurunan yang cukup
signifikan, pekan lalu harga minyak mentah di bursa SHFE anjlok ke
3807 RMB dari harga 4505 RMB.
Sumber : Vibiznews
Meningkatnya Ketegangan Irak Ikut Tekan Bursa Saham Jepang
BESTPROFIT FUTURES (16/06) - Saham
Jepang turun pagi ini setelah indeks Topix ditutup naik untuk mingguan
keempatnya seiring meningkatnya kekerasan di Irak dan janji Perdana
Menteri Shinzo Abe untuk memotong pajak perusahaan yang gagal mengangkat
sentimen investor.
Index Topix turun 0,2 persen
ke level 1,241.35 pada 09:01 pagi di Tokyo setelah naik 0,8 persen pada
minggu lalu. Nikkei 225 Stock Average turun 0,4 persen ke level
15,043.07. Sementara Bank of Japan mempertahankan kebijakannya pasca
hasil rapat kebijakannya pada tanggal 13 Juni lalu, Perdana Menteri
Shinzo Abe mengatakan akan memotong pajak perusahaan pada tahun 2015 dan
menurunkan tingkat suku bunga di bawah 30 persen dalam beberapa tahun
kedepan.
Meskipun telah mengalami
rebound 8,2 persen dari level terendah 21 Mei hingga pekan lalu, indeks
Topix masih menjadi bursa berkinerja terburuk tahun ini di antara 24
pasar negara maju yang dilacak oleh Bloomberg. Index tersebut tandai reli terbesar di dunia tahun lalu setelah bank sentral Jepang mengeluarkan kebijakan pelonggaran moneter terbesarnya.
Index Toraku 25-hari, yang
membandingkan jumlah saham yang naik dengan yang turun di Topix, tetap
di atas angka 120 dalam tiga hari terakhir, level yang mengisyaratkan
bahwa saham telah naik terlalu jauh dan terlalu cepat.
Kontrak pada indeks Standard
& Poor 500 turun 0,3 persen pagi ini. Ukuran ekuitas AS tersebut
naik 0,3 persen pada 13 Juni setelah reli digerakan oleh saham Intel
Corp.
Tentara Irak kemarin telah
menewaskan lebih dari 279 pemberontak seiring meningkatnya perang
saudara di Irak dengan gerilyawan Muslim Sunni Kemarin. (frk)
Kilau Emas di Bursa COMEX Berlanjut Hingga Pertengahan Juni
Harga emas di Bursa COMEX pada interval
perdagangan 9 sampai dengan 13 Juni ditutup dengan penguatan secara
agregat sepekan cukup signifikan. Penguatan harga emas pada pekan lalu,
dipicu oleh pelemahan perekonomian AS pada periode Mei lalu dan kondisi
geopolitik global yang kembali memanas di Timur Tengah dan Afrika.
Beberapa Rilis data AS dan kembali
munculnya konflik di Timur Tengah pada pekan lalu, menjadi fondasi cukup
kuat bagi komoditas emas untuk mengalami penguatan. Emas yang pada
pekan sebelumnya menguat akibat insentif perekonomian Eropa oleh ECB,
kembali melaju mendekati level $.1300/t oz pekan lalu.
Perekonomian AS dan Tiongkok terpantau
menjadi determinan terkuat pada pergerakan harga pekan lalu. Penguatan
emas secara agregat pekan lalu, sempat diawali dengan pelemahan akibat
sentimen kuat dari data pekerja AS yang positif. Data yang rilis pada
pekan sebelumnya tersebut membuat harga emas masih berada di zona merah
dan diperburuk oleh penguatan nilai mata uand Dollar AS di hari pertama
perdagangan pekan lalu.
Namun pelemahan nilai emas, langsung
berbalik ke trend menguat dalam level signifikan pada hari kedua
perdagangan pekan ini. Data perekonomian Tiongkok dan kisruh buruh
pertambangan di Afrika Selatan menjadi fundamental positif kuat yang
menggerakan emas cukup kokoh di zona hijau. Inflasi Tiongkok yang
terpantau naik ke level 2,5% pada Mei, memicu peralihan investor untuk
melepas risiko terhadap pelemahan nilai investasi Yuan ke logam emas.
Sedangkan kisruh pertambangan di Afrika Selatan selaku salah satu
penghasil emas terbesar dunia, meningkatkan harga emas dengan potensi
gangguan supply emas global.
Pergerakan signifikan pada komoditas
emas, kembali terjadi jelang akhir periode perdagangan pekan lalu akibat
rilis beberapa faktor fundamental yang membuat sentimen positif
sebelumnya semakin kokoh. Data perekonomian AS yang akhirnya terpantau
berada dalam kondisi negatif, melecut kuat komoditas emas untuk kembali
bergerak signifikan ke zona penguatan. Sektor ritel yang mengalami
pelemahan dari level 0,5 ke 0,3 serta klaim pengangguran yang naik dari
313.000 ke 317.000 pada bulan Mei mengindikasikan pelemahan perekonomian
AS dan berdampak pada kembali menguatnya minat pada investasi safe
haven.
Selain faktor dari data perekonomian AS
yang melemah, emas di Bursa COMEX juga terdorong oleh kondisi geopolitik
global yang kembali memanas di kawasan timur tengah. Irak yang kembali
dilanda konflik akibat serangan ISIS atau kelompok militan yang dahulu
dikenal dengan Al-Qaida. Terpantau pada Kamis akhir pekan lalu, ISIS
sedang berupaya menguasai daerah sentral Irak yaitu Baghdad sehingga
berpotensi untuk memicu perang regional.
Pada perdagangan pekan lalu di Bursa
COMEX, harga emas ditutup dengan mengalami penguatan signifikan secara
agregat sepekan. Harga emas spot COMEX pada pekan lalu ditutup naik
1,92% secara agregat sepekan ke tingkat harga $1.276,6/t oz atau menguat
$24,1/t oz. Sedangkan untuk emas berjangka COMEX untuk kontrak paling
laku Agustus 2014 naik 1,73% ke tingkat harga $1.274,1/t oz atau menguat
$21,6/t oz.
Analis Vibiz Research dari Vibiz
Consulting memprediksi harga emas pada pekan ini akan sangat dipengaruhi
oleh data-data moneter global yang akan rilis pada pekan ini. Data
Inflasi Inggris dan AS yang akan rilis pada Selasa waktu setempat serta
keputusan tingkat suku bunga oleh The Fed pada hari Kamis akan menjadi
sentimen kuat penggerak harga emas pada pekan ini.
Namun, melihat prediksi inflasi AS dan
Inggris yang diprediksikan mengalami penurunan, harga emas diperkirakan
akan bergerak flat cenderung menguat dalam posisi menunggu data dengan
kemungkinan lonjakan tajam apabila data tidak berada sesuai ekspektasi
seperti halnya beberapa rilis pekan lalu. Terkait pergerakan harga emas,
range normal emas pada pekan ini terdapat pada kisaran $1.241-$1.296
untuk emas spot dan $1,239-$1.295,5 untuk emas berjangka kontrak Agustus
2014.
Sumber : Vibiznews
Ekspor Nonmigas Ke Uni Eropa Lainnya Melemah
Ekspor nonmigas ke Uni Eropa Lainnya
menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS) terkini menunjukkan kinerja
yang menurun dan perkembangan tersebut ditunjukkan nilai ekspor nonmigas
bulan April yang hanya mencapai nilai 811.4 juta Dollar AS .
Sementara itu pada bulan sebelumnya
ekspor nonmigas ke negara tersebut dapat mencapai nilai 892.1 juta
Dollar AS, sehingga dengan demikian kinerja ekspor nonmigas pada periode
tersebut mengalami penurunan sebesar -80.7 juta Dollar AS, atau melemah
sebesar -9.04 %.
Data terkini dari Badan Pusat Statistik
juga menunjukkan bahwa ekspor nonmigas dari awal tahun ini sampai bulan
April secara total mencapai angka 3655.4 juta Dollar AS. Perkembangan
tersebut menunjukkan adanya penurunan kumulatif sebesar -10 juta Dollar
AS atau sekitar -0.27 %, dimana pada periode yang sama tahun lalu
mencapai nilai 3665.4 juta Dollar AS.
Analis Vibiz Research dari Vibiz
Consulting mengemukakan bahwa pada analisa kurs BI hari ini Dollar
Amerika Serikat terpantau bergerak terangkat naik sekitar 4.52 %
terhadap mata uang Rupiah pada perdagangan valas dari awal April hingga
pekan ini.
Sumber : Vibiznews
Impor Nonmigas Dari Negara Utama Lainnya Dilaporkan Naik
Impor nonmigas dari Negara Utama Lainnya
berdasarkan kepada laporan Badan Pusat Statistik (BPS) terkini
menunjukkan kinerja yang meningkat. Hal demikian ditunjukkan dengan
adanya peningkatan pada nilai impor nonmigas dari negara tersebut dimana
nilai pada bulan April dilaporkan dapat mencapai angka sekitar 7258.6
juta Dollar AS (CIF).
Pada pada bulan sebelumnya impor nonmigas
dari negara terkait hanya mencapai nilai 5903.4 juta Dollar AS . Dengan
demikian kinerja impor nonmigas pada rentang Januari – April mengalami
penambahan sebesar + 1355.2 juta Dollar AS, atau sekitar + 22.95 %.
Data terkini dari Badan Pusat Statistik
juga menunjukkan bahwa impor nonmigas dari awal tahun ini sampai bulan
April secara total mencapai angka 25508.4 juta Dollar AS. Perkembangan
itu menunjukkan adanya penurunan sebesar -353.19 juta Dollar AS atau
turun -1.36 %, dimana pada periode yang sama tahun lalu hanya mencapai
nilai 25861.6 juta Dollar AS.
Analis Vibiz Research dari Vibiz
Consulting mengemukakan bahwa pada analisa kurs BI hari ini Dollar
Amerika Serikat terpantau bergerak terangkat naik sekitar 4.52 %
terhadap mata uang Rupiah pada perdagangan valas dari awal April hingga
pekan ini.
Sumber : Vibiznews
Thursday, 12 June 2014
Terpengaruh Karet Shanghai, Karet Tocom Bergerak Melemah
Harga karet di Bursa Tocom pada awal sesi
perdagangan pagi ini (13/4) terpantau sedang mengalami pelemahan.
Pelemahan harga karet di Bursa Tocom disebabkan oleh harga karet di
Bursa Shanghai yang melemah pada perdagangan Kamis kemarin.
Pelemahan di Bursa Shanghai terpantau
masih mempengaruhi pergerakan harga karet di Bursa Tocom pada
perdagangan sesi pagi hari ini. Harga karet Shanghai yang anjlok hingga
1,47% pada perdagangan hari Kamis, membuat harga karet Tocom tidak mampu
untuk kembali menguat setelah sejak awal pekan berhasil rally hingga 4
hari berturut-turut.
Selain faktor pelemahan harga karet
Shanghai, karet Tocom juga mengalami tekanan imbas pelemahan bursa saham
Jepang. Indeks Nikkei yang ditutup melemah pada Kamis lalu dan masih
melanjutkan pelemahan pada pagi ini turut menjadi sentimen negatif pada
pergerakan harga karet Tocom.
Pada awal sesi pagi ini di Bursa Tocom,
harga karet terpantau bergerak melemah. Harga karet berjangka Tocom
untuk kontrak November 2014 turun 0,85% ke tingkat harga 197 Yen/kg atau
melemah 1,7 Yen/kg.
Sedangkan dari pembukaan Bursa Shanghai
Future Exchanges, harga karet juga terpantau melemah. Harga karet
berjangka SHFE untuk kontrak September 2014 dibuka melemah 0,88% ke
tingkat harga 14.130 Yuan/ton atau turun 125 Yuan/ton.
Analis Vibiz Research dari Vibiz
Consulting memprediksi harga karet di Bursa Tocom masih akan cenderung
bergerak melemah pada perdagangan hari ini. Hal tersebut dilandasi oleh
sentimen negatif dari melemahnya bursa Nikkei serta karet Shanghai yang
diperburuk oleh penguatan Yen pada saat ini. Terkait pergerakan harga
pada hari ini, karet Tocom diprediksi akan bergerak di kisaran 194-201
Yen.
Sumber : Vibiznews
Harga Kopi Lanjut Rally Hari Ke-2
Harga kopi baik varian Arabika maupun
Robusta terpantau kembali berhasil ditutup menguat pada perdagangan di
Bursa ICE US dan LIFFE dini hari tadi (12/6). Penguatan harga kopi pada
perdagangan Kamis 12 Juni 2014 di Bursa ICE US dan LIFFE dipicu oleh
ketidakpastian output kopi Brazil jelang masa panen.
Ketidakpastian dampak kekeringan
berkepanjangan di Brazil jelang masa panen masih memberikan efek
volatilitas terhadap pergerakan harga kopi. Setelah sebelumnya dampak
dari ketidakpastian output berdampak pada melemahnya harga kopi sejak
Mei lalu, rendahnya harga kopi pasca kemerosotan justru beralih pada
rally di dua hari terakhir. Penguatan harga kopi dalam dua perdagangan
terakhir, diduga disebabkan oleh prediksi harga yang terlalu rendah
disaat masih ada potensi pengurangan output akibat cuaca panas yang
masih terus berlangsung di Brazil.
Selain faktor sentimen dari rendahnya
harga kopi di bursa, kopi juga diprediksi masih akan tetap berada dalam
kondisi output yang berkurang pada periode ini. Dampak kekeringan
Brazil, menurut beberapa analis akan berdampak pada pengurangan output
kopi Brazil periode 2014/2015 hingga di kisaran 10%. Safras E Mercado,
analis tingkat panen Brazil, memprediksi kopi Brazil akan turun 9%
dibandingkan data panen sebelumnya di kisaran 48,9 juta untuk kopi
kantong 60kg. Dari analisis lainnya, Citigroup memprediksi output kopi
Brazil akan berada di level yang lebih rendah yaitu hanya pada 44,25
juta kantong.
Pada perdagangan Kamis 12 Juni 2014 di
Bursa ICE US, harga kopi Arabika ditutup menguat untuk hari kedua
beruntun. Harga kopi Arabika berjangka ICE US untuk kontrak Juli 2014
naik 0,20% ke tingkat harga $171,95/ton atau menguat $0,35/ton.
Sedangkan dari Bursa LIFFE, harga kopi
Robusta juga terpantau mengikuti jejak pergerakan harga kopi Arabika ICE
dengan mengalami penguatan dua hari beruntun. Harga kopi Robusta
berjangka LIFFE untuk kontrak Juli 2014 ditutup menguat 0,67% ke tingkat
harga $1.957/ton atau naik $13/ton.
Analis Vibiz Research dari Vibiz
Consulting memprediksi harga kopi berpotensi mengalami pelemahan pada
perdagangan hari ini di Bursa LIFFE dan ICE US. Hal tersebut dilandasi
oleh potensi profit taking yang cukup tinggi di perdagangan akhir pekan
setelah harga kopi Arabika dan Robusta naik di kisaran 4% dalam dua
perdagangan terakhir. Terkait pergerakan harga, kopi diprediksi akan
berada di kisaran $166-$176 untuk Arabika dan $1.861,5-$1.887,5.
Sumber : Vibiznews
Bursa Saham Asia Turun untuk Hari Kedua ditengah Kekerasan di Iraq
BESTPROFIT FUTURES (13/06) - Saham
Asia jatuh mengirim indeks acuan regional menuju penurunan untuk hari
kedua pasca ekuitas AS merosot dan minyak melonjak di tengah kekerasan
yang meningkat di Irak.
Indeks
MSCI Asia Pacific turun sebesar 0,3 persen ke level 143,92 pukul 09:01
pagi di Tokyo. Indeks bersiap untuk gain selama sepakan berturut-turut
di tengah tanda-tanda mulai stabil ekonomi China dan pemulihan AS masih
utuh. Gelombang kekerasan berlangsung di seluruh Irak dalam tiga tahun
terakhir pasca tentara AS mundur, mengangkat prospek terjadinyanya
kembali perang saudara sektarian di produsen minyak terbesar kedua OPEC
tersebut.
Indeks
Topix Jepang turun sebesar 0,7 persen karena yen menguat dalam tiga
hari terakhir sebelum Bank of Japan mengakhiri pertemuan kebijakannya
hari ini. Indeks Kospi Korea Selatan turun sebesar 0,3 persen. Indeks
S&P/ASX 200 Australia turun sebesar 0,1 persen dan Indeks NZX 50
Selandia Baru tergelincir sebesar 0,4 persen. Pasar finansial di Hong
Kong dan China belum dibuka ketika berita ini diturunkan.
Analis
memproyeksikan BOJ tidak akan membuat perubahan kebijakannya hari ini
untuk kebijakan perluasan basis moneternya dari 60 triliun yen menjadi 70 trliun yen per tahun. (izr)
Sumber: Bloomberg
Yen Bersiap Menuju Gain Mingguan Terkait Pertemuan BOJ
BESTPROFIT FUTURES (13/09) - Yen
bersiap untuk gain mingguan terhadap sebagian besar dari 16 mata uang
utama sebelum akhir pertemuan Bank of Japan di mana para ekonom
memprediksi tidak ada perubahan kebijakan, mendukung penguatan mata
uang.
Dolar
Selandia Baru memimpin kenaikan di antara mata uang yang paling
ditransaksikan pekan ini seiring asisten gubernur bank sentral
mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg News bahwa pihak
otoritas bank sentral ingin mempertahankan tingkat suku bunga "lebih ke
tingkat netral." Dolar Australia berada di dekat level tertingginya
dalam dua bulan terakhir sebelum laporan yang diperkirakan akan
menunjukkan penjualan ritel dan pertumbuhan produksi industri di China,
mitra dagang terbesarnya, naik pada bulan Mei. Pound Inggris menguat
terhadap euro ke level tertingginya sejak November 2012.
Yen
ditransaksikan di level 101,71 per dolar pukul 08:51 di Tokyo, yen
bergerak mendatar kemarin dan menguat sebesar 0,8 persen pekan ini. Yen
tidak berubah pada level 137,83 per euro dari level 139,80 kemarin dan
pada tanggal 6 Juni lalu. Euro dibeli dilevel $1,3550 dari $1,3552
kemarin, ditetapkan sebagai penurunan mingguan sebesar 0,7 persen. Mata
uang Euro merosot tajam di level 79,94 pence, sejak November 2012 lalu.
BOJ,
yang dipimpin oleh Gubernur Haruhiko Kuroda, telah membuat kebijakan
membeli sekitar 7 triliun yen (US$ 68.8 miliar) obligasi pemerintah
bulan sejak April 2013 lalu. Semua 33 analis yang disurvei oleh
Bloomberg memperkirakan bank sentral akan mempertahankan kebijakan tidak
berubah hari ini. Sekita Sembilan persen ekonom yang disurvei dari
03-06 Juni memprediksi stimulus moneter tambahan pada bulan Juli, turun
dari 38 persen pada survei sebelumnya. (izr)
Sumber: Bloomberg
Emas Dekati Level 3 Pekan Tertinggi; Platinum, Paladium Jatuh
BESTPROFIT FUTURES (13/06) - SAN
FRANCISCO - Harga emas reli pada hari kamin, mencatat level penutupan
tertinggi dalam hampir tiga minggu terakhir terkait gejolak di Irak dan
melemahnya ekuitas AS yang mendorong permintaan.
Sementara itu platinum dan paladium
merosot, paladium turun hampir 5% sehari ini setelah ditutup pada level
tertinggi sejak 2001 silam.
Emas untuk pengiriman Agustus naik ke
level $ 12,80, atau 1%, untuk menetap di level $ 1.274 per ons di Comex
New York Mercantile Exchange. membukukan penutupan tertinggi sejak 23
Mei lalu, berdasarkan kontrak yang paling aktif.
Perak, naik 36 sen, atau sekitar 1,9%,
berada di level harga $ 19,53 per ons, mencatat penutupan tertinggi
untuk kontrak teraktif sejak pertengahan Mei.(yds)
Sumber: Bloomberg
Wednesday, 11 June 2014
Defisit Perdagangan India Semakin Menyempit
Ekspor di India tumbuh dengan angka
double-digit untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan pada bulan Mei, dan
mempersempit defisit perdagangan dan pengaturan tanah untuk mengurangi
pembatasan pada impor emas.
Ekspor bulan lalu naik 12,4 persen menjadi $ 28 miliar dari tahun
sebelumnya, sementara impor turun 11,4 persen menjadi $ 39230000000
seperti yang dilaporkan Departemen Perdagangan & Perindustrian,
Sehingga jika dihitung selisihnya maka perdagangan India masih mengalami
defisit namun semakin menyempit. Defisit perdagangan menyempit menjadi $
11230000000 dari $ 19370000000 tahun sebelumnya.
Defisit perdagangan yang meluas di
India, didorong oleh impor emas besar-besaran, dan juga alasan utama
defisit current account negara yang membengkak ke tingkat rekor pada
2013, menyeret mata uang India ke rekor rendah bebrapa waktu lalu.
Yang memaksa pemerintah dan bank sentral
untuk memberlakukan pembatasan pada impor emas. Langkah-langkah ini
membantu menurunkan impor emas dalam beberapa bulan terakhir, pemotongan
kesenjangan transaksi berjalan untuk $ 32000000000 tahun fiskal
terakhir dari $ 88000000000 tahun sebelumnya.
Sumber : Vibiznews
Wall Street Ditutup Anjlok Diganjal Kasus Bank of America
Bursa saham AS ditutup anjlok, indeks Dow
Jones industrial average turun 102,04 poin atau 0,60 persen, ke
16,843.88. indeks S & P 500 turun 6,90 poin atau 0,35 persen, ke
1,943.89 dan Nasdaq Composite jatuh 6,07 poin atau 0,14 persen, ke
4,331.93. Volume sekali lagi di bawah rata-rata. Dengan hanya 5,2 miliar
saham berpindah tangan di bursa AS.
Proyeksi pertumbuhan yang lebih rendah
dari Bank Dunia memberikan kesempatan kepada investor untuk melepas
beberapa saham. Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global
untuk 2014 menjadi 2,8 persen dari 3,2 persen karena musim dingin yang
keras di AS dan dampak dari krisis Ukraina.
Hambatan terbesar pada S & P 500
adalah Bank of America Corp, turun 2,1 persen pada $ 15,59. Bank telah
mencapai jalan buntu dalam negosiasi penyelesaian bernilai miliaran
dolar dengan Departemen Kehakiman AS terkait investasi mortgage bank.
Micron Technology Inc naik 5 persen
menjadi $ 30,99 sehari setelah Credit Suisse menaikkan target harga pada
saham pembuat chip memori $ 30 menjadi $50.
Indeks Volatilitas CBOE naik 5,6 persen
menjadi 11,60 tetapi tetap jauh di bawah rata-rata historisnya dari 20,
terendah sejak Februari 2013.
Saham Orexigen Therapeutics Inc saham
merosot 14,7 persen menjadi $ 5,81 setelah Food and Drug Administration
AS menunda keputusan pada aplikasi pemasaran untuk obat obesitas sebesar
tiga bulan.
Sumber : Vibiznews
Saham Asia Jatuh dari Level Enam Tahun Tertingginya Pasca Saham AS Melemah
BESTPROFIT FUTURES (12/06) - Saham
Asia jatuh mengirim indeks acuan regional turun dari level penutupan
tertingginya dalam enam tahun terakhir karena para investor menimbang
tingkat valuasi pasca ekuitas AS melemah.
Indeks
MSCI Asia Pacific turun sebesar 0,3 persen ke level 144,09 pukul 09:02
pagi di Tokyo. Indeks rebound sebesar 11 persen hingga kemarin dari
level terendahnya tahun ini pada bulan Februari lalu di tengah
tanda-tanda mulai stabilnya ekonomi China dan pemulihan ekonomi AS.
Saham di indeks tersebut ditransaksikan pada 13,3 kali estimasi laba
kemarin, dibandingkan dengan kelipatan 16,4 untuk indeks Standard &
Poor 500 dan 15,5 untuk Indeks Stoxx Europe 600.
Indeks
Topix Jepang merosot sebesar 0,7 persen. Indeks Kospi Korea Selatan dan
indeks S&P/ASX 200 Australia mendatar. Indeks NZX 50 Selandia Baru
melemah sebesar 0,1 persen setelah Reserve Bank Selandia Baru menaikkan
tingkat suku bunga untuk ketiga kalinya tahun ini dan mengisyaratkan
pengetatan kebijakan moneter.
Mata
uang Yen Jepang menguat hari ketiga di tengah spekulasi Bank of Japan
(BOJ) akan menahan diri dari memperluas stimulus pada pertemuannya yang
dimulai hari ini, berbeda dengan Bank Sentral Eropa (BOE) yang
meluncurkan pelonggaran kebijakan moneternya pekan lalu. Yen naik
sebesar 0,1 persen menjadi 102 per dolar hari ini pasca menguat 0,3
persen kemarin. (izr)
Sumber: Bloomberg
Indeks Topix Jatuh dari Level Empat Bulan Tertinggi Akibat Penguatan Yen
BESTPROFIT FUTURES (12/06) - Saham
Jepang jatuh mengirim indeks Topix turun dari level tertingginya dalam
lebih dari empat bulan terakhir karena yen Jepang menguat dan saham AS
mengalami koreksi.
Indeks
Topix merosot sebesar 0,7 persen ke level 1,230.82 pukul 09:01 pagi di
Tokyo pasca penutupan kemarin di level tertingginya sejak 29 Januari
lalu. 31 saham kelompok sub industri melemah. Indeks Nikkei 225 Stock
Average turun sebesar 0,8 persen ke level 14,951.92. Yen naik sebesar
0,1 persen ke level 102,01 per dolar setelah penguatan sebesar 0,5
persen dalam dua hari terakhir. Mata uang Jepang kemarin menyentuh level
tertingginya dalam empat bulan terakhir terhadap euro.
Analis
dari JPMorgan Chase & Co dan Pierpont Securities LLC kemarin
mengatakan ekonomi AS kemungkinan mengalami kontraksi lebih dari yang
diperkirakan pada kuartal pertama terkait penurunan pengeluaran
kesehatan. Produk domestik bruto (PDB) turun sebesar 1,6 persen,
JPMorgan mengatakan, lebih tajam daripada angka kontraksi yang direvisi
sebesar 1 persen pada 29 Mei lalu.
Sementara
indeks Topix naik sebesar 7,7 persen dari level terendahnya pada 21 Mei
lalu. namun masih menjadi performa terburuk tahun ini di antara 24
pasar negara maju yang dilacak oleh Bloomberg. Indeks ditutup
menghentikan reli tahun lalu karena Bank of Japan (BOJ) menekankan
pelonggaran moneter ke rekornya. Bank sentral dijadwalkan mengadakan
pertemuannya hari ini. (izr)
Sumber: Bloomberg
Emas Catat Kenaikan dalam Sesi Ketiga, Bertahan di atas US$ 1.260
BESTPROFIT FUTURES (12/06) - SAN FRANCISCO - Emas
berjangka berakhir lebih tinggi untuk sesi ketiga berturut-turut di hari
Rabu, memperpanjang kenaikan moderat di atas US$ 1.260 per ons karena
terpuruknya optimisme atas prospek pertumbuhan global dan ekuitas
memberikan kembali beberapa keuntungan dari rekaman berjalan mereka.
Emas untuk pengiriman Agustus naik US$ 1,10, atau
0,1%, untuk menetap di level US$ 1,261.20 per ons di divisi Comex New
York Mercantile Exchange. Harga, yang menandai dua minggu penutupan
tertinggi, naik sekitar 0,6% selama dua sesi perdagangan terakhir.
Silver Juli berakhir stagnan di level US$ 19,17 per ons.(frk)
Sumber: MarketWatch
Tuesday, 10 June 2014
Impor Nonmigas Dari Jerman Mengalami Peningkatan
Impor nonmigas dari Jerman berdasarkan
kepada laporan Badan Pusat Statistik (BPS) terkini menunjukkan kinerja
yang meningkat. Hal demikian ditunjukkan dengan adanya peningkatan pada
nilai impor nonmigas dari negara tersebut dimana nilai pada bulan April
dilaporkan dapat mencapai angka sekitar 395 juta Dollar AS (CIF).
Pada pada bulan sebelumnya impor nonmigas
dari negara terkait hanya mencapai nilai 303.1 juta Dollar AS . Dengan
demikian kinerja impor nonmigas pada rentang Januari – April mengalami
penambahan sebesar + 91.9 juta Dollar AS, atau sekitar + 30.32 %.
Data terkini dari Badan Pusat Statistik
juga menunjukkan bahwa impor nonmigas dari awal tahun ini sampai bulan
April secara total mencapai angka 1379.2 juta Dollar AS. Perkembangan
itu menunjukkan adanya penurunan sebesar -295.8 juta Dollar AS atau
sekitar -17.65 %, dimana pada periode yang sama tahun lalu hanya
mencapai nilai 1675 juta Dollar AS.
Analis Vibiz Research dari Vibiz
Consulting mengemukakan bahwa pada analisa kurs BI hari ini Euro
terpantau bergerak menguat sekitar 0.62 % terhadap mata uang Rupiah pada
perdagangan valas dari awal April hingga pekan ini.
Sumber : Vibiznews
Subscribe to:
Posts (Atom)