BESTPROFIT FUTURES (13/09) - Yen
bersiap untuk gain mingguan terhadap sebagian besar dari 16 mata uang
utama sebelum akhir pertemuan Bank of Japan di mana para ekonom
memprediksi tidak ada perubahan kebijakan, mendukung penguatan mata
uang.
Dolar
Selandia Baru memimpin kenaikan di antara mata uang yang paling
ditransaksikan pekan ini seiring asisten gubernur bank sentral
mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg News bahwa pihak
otoritas bank sentral ingin mempertahankan tingkat suku bunga "lebih ke
tingkat netral." Dolar Australia berada di dekat level tertingginya
dalam dua bulan terakhir sebelum laporan yang diperkirakan akan
menunjukkan penjualan ritel dan pertumbuhan produksi industri di China,
mitra dagang terbesarnya, naik pada bulan Mei. Pound Inggris menguat
terhadap euro ke level tertingginya sejak November 2012.
Yen
ditransaksikan di level 101,71 per dolar pukul 08:51 di Tokyo, yen
bergerak mendatar kemarin dan menguat sebesar 0,8 persen pekan ini. Yen
tidak berubah pada level 137,83 per euro dari level 139,80 kemarin dan
pada tanggal 6 Juni lalu. Euro dibeli dilevel $1,3550 dari $1,3552
kemarin, ditetapkan sebagai penurunan mingguan sebesar 0,7 persen. Mata
uang Euro merosot tajam di level 79,94 pence, sejak November 2012 lalu.
BOJ,
yang dipimpin oleh Gubernur Haruhiko Kuroda, telah membuat kebijakan
membeli sekitar 7 triliun yen (US$ 68.8 miliar) obligasi pemerintah
bulan sejak April 2013 lalu. Semua 33 analis yang disurvei oleh
Bloomberg memperkirakan bank sentral akan mempertahankan kebijakan tidak
berubah hari ini. Sekita Sembilan persen ekonom yang disurvei dari
03-06 Juni memprediksi stimulus moneter tambahan pada bulan Juli, turun
dari 38 persen pada survei sebelumnya. (izr)
Sumber: Bloomberg