BESTPROFIT FUTURES (16/06) - Saham
Jepang turun pagi ini setelah indeks Topix ditutup naik untuk mingguan
keempatnya seiring meningkatnya kekerasan di Irak dan janji Perdana
Menteri Shinzo Abe untuk memotong pajak perusahaan yang gagal mengangkat
sentimen investor.
Index Topix turun 0,2 persen
ke level 1,241.35 pada 09:01 pagi di Tokyo setelah naik 0,8 persen pada
minggu lalu. Nikkei 225 Stock Average turun 0,4 persen ke level
15,043.07. Sementara Bank of Japan mempertahankan kebijakannya pasca
hasil rapat kebijakannya pada tanggal 13 Juni lalu, Perdana Menteri
Shinzo Abe mengatakan akan memotong pajak perusahaan pada tahun 2015 dan
menurunkan tingkat suku bunga di bawah 30 persen dalam beberapa tahun
kedepan.
Meskipun telah mengalami
rebound 8,2 persen dari level terendah 21 Mei hingga pekan lalu, indeks
Topix masih menjadi bursa berkinerja terburuk tahun ini di antara 24
pasar negara maju yang dilacak oleh Bloomberg. Index tersebut tandai reli terbesar di dunia tahun lalu setelah bank sentral Jepang mengeluarkan kebijakan pelonggaran moneter terbesarnya.
Index Toraku 25-hari, yang
membandingkan jumlah saham yang naik dengan yang turun di Topix, tetap
di atas angka 120 dalam tiga hari terakhir, level yang mengisyaratkan
bahwa saham telah naik terlalu jauh dan terlalu cepat.
Kontrak pada indeks Standard
& Poor 500 turun 0,3 persen pagi ini. Ukuran ekuitas AS tersebut
naik 0,3 persen pada 13 Juni setelah reli digerakan oleh saham Intel
Corp.
Tentara Irak kemarin telah
menewaskan lebih dari 279 pemberontak seiring meningkatnya perang
saudara di Irak dengan gerilyawan Muslim Sunni Kemarin. (frk)